Anda di halaman 1dari 28

Gambaran Umum Tentang Estimasi Biaya

MK Estimasi Biaya ( EB ) 21KG2012

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Bandung
Rencana Pembelajaran Semester
Materi :
1. Pendahuluan
2. Jenis-jenis estimasi biaya
3. Unsur Biaya Proyek Konstruksi
4. Tahapan membuat estimasi biaya
5. Work Breakdown Structure (WBS)
UTS
1. Metoda perhitungan kuantitas pekerjaan
2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
3. Rencana Anggaran Biaya
4. Jadwal Pekerjaan
5. Tugas Besar
UAS
Estimasi Biaya
• Menurut National Estimating Society – USA adalah
seni memperkirakan (the art of approximating)
kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk
suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang
tersedia pada waktu itu.
• Secara Umum Estimasi Biaya dalam arti luas pada
hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau
memperkirakan suatu nilai biaya melalui analisis
perhitungan dan berlandaskan pada pengalaman.
Estimasi Biaya
• Estimasi biaya pada proyek konstruksi
dipengaruhi dari beberapa aspek, diantaranya
dilihat dari segi bahan/material, cara
pengerjaan/ metoda pelaksanaan, peralatan,
jumlah tenaga kerja, waktu pelaksanaan
(penjadwalan) dan lain-lain.
• Perkiraan/estimasi biaya proyek memegang
peranan penting dalam penyelenggaraan proyek
konstruksi. Pada taraf pertama dipergunakan
untuk mengetahui berapa besar biaya yang
diperlukan untuk membangun proyek
Estimasi Biaya
Secara umum ada 4 jenis estimasi biaya, yaitu :
• Estimasi kasar untuk pemilik
Estimasi ini dibutuhkan oleh pemilik untuk memutuskan
apakah akan meneruskan ide membangun proyek atau
menggagalkannya. Estimasi ini masih global sekali dan
biasanya pemilik dibantu oleh konsultan yang melaksanakan
studi kelayakan untuk mendapatkannya.
• Estimasi pendahuluan oleh konsultan perencana
Estimasi pendahuluan dibuat setelah gambar desain dan
rencana kerja dan syarat-syarat selesai dibuat.Estimasi ini
lebih teliti daripada estimasi kasar.
Estimasi Biaya
▪ Estimasi detail oleh kontraktor
Estimasi detail dibuat oleh kontraktor dengan melihat gambar
dan RKS yang disusun oleh konsultan. Estimasi ini lebih
terinci karena telah memperhitungkan segala kemungkinan
seperti keadaan proyek, metode pelaksanaan dan lokasi
material. Estimasi detail dibuat oleh kontraktor dalam bentuk
penawaran saat tender pekerjaan dan menjadi harga tetap
(fixrd price) kontrak setelah ditunjuk menjadi pemenang dan
surat perjanjian ditandatangani.
▪ Biaya sesungguhnya setelah proyek selesai
Bagi pemilik harga tetap tersebut tidak berubah lagi, kecuali
dalam pelaksanaannya proyek kecuali kalau terjadi ada
pekerjaan tambah tahu kurang.
Fungsi Estimasi Biaya Konstruksi
Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi. Tidak
akuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses
konstruksi dan semua pihak yang terlibat.
Menurut Pratt (1995) fungsi dari estimasi biaya dalam industri konstruksi
adalah untuk :
1. Melihat apakah perkiraan biaya konstruksi dapat terpenuhi dengan biaya
yang ada.
2. Mengatur aliran dana ketika pelaksanaan konstruksi sedang berjalan.
3. Kompentesi pada saat proses penawaran.

Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan


owner harus menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan
kontraktor dapat menerima keuntungan yang layak.
Kegiatan Estimasi (1)

ESTIMASI

ESTIMASI

KONTRAKTOR OWNER

PENAWARAN OWNER
KOMPETITIF ESTIMATE
Kegiatan Estimasi (2)

Penyedia Jasa
Pengguna Jasa (Owner)
(Kontraktor)
Mendapatkan informasi sejelas- Kegiatan penawaran
jelasnya tentang biaya yang terhadap proyek
harus disediakan untuk konstruksi.
Tujuan merealisasikan proyek yang
akan dibangun.
Hasil estimasi ini disebut dengan
OE (Owner Estimate) atau EE
(Engineer Estimate).

Kontraktor akan memenangkan lelang jika penawaran


yang diajukan mendekati OE/EE.
Sumber Informasi Estimasi Biaya

ESTIMASI
BIAYA • Ukuran
Gambar
• Jenis Pekerjaan
Rencana
• Kuantitas

DAFTAR
HARGA

• Kualitas Material
Spesifikasi • Jenis Material
• Waktu
Gambar dalam Konstruksi (1)
Pengertian gambar konstruksi bangunan adalah semua
gambar yang berkaitan dengan struktur dan konstruksi
bangunan yang menyangkut posisi atau letak struktur tersebut,
konstruksinya, besaran ukuran, tulangan baja dalam konstruksi
beton, lengkap dengan jumlah dan ukurannya.
Jenis Gambar Konstruksi Bangunan :
• Gambar Perencanaan (As Plan Drawing).
• Gambar Tender. (Construction Bidding)
• Gambar Konstruksi. (Construction Drawing)
• Gambar Kerja (Shop Drawing)
• Gambar Jadi (As Built Drawing).
Gambar dalam Konstruksi (2)
• Gambar perencanaan adalah gambar yang dibuat oleh
arsitek dan dibantu oleh konsultasi engineer struktur,
mekanikal dan elektrikal secara rinci meliputi denah
terlihat dan potongan (bila diperlukan) dan seringkali
dilengkapi gambar 3D.
• Gambar tender ialah gambar yang dibuat setelah
gambar perencanaan. Gambar tender lebih menyeluruh
dari gambar perencanaan karena sebagai pelengkap
dokumen tender yang berisi uraian pekerjaan, spesifikasi
teknis untuk lelang untuk para kontraktor, sehingga
semua kontraktor dapat memahami dan menghitung
analisa volume dan harga suatu gedung yang bakal
dibangun.
Gambar dalam Konstruksi (3)
• Gambar konstruksi bangunan untuk memulai
pembangunan (konstruksi) setelah pemilihan kontraktor.
Gambar ini penyempurnaan dari gambar tender yang
biasanya antara uraian pekerjaan, spesifikasi teknis dan
gambar ada perbedaan.
• Gambar kerja dibuat oleh kontraktor atau pelaksana
sebagai acuan kerja di lapangan. Shop drawing atau
gambar kerja adalah gambar teknis lapangan yang
dipakai untuk acuan pelaksanaan suatu pekerjaan.
Gambar-gambar ini bersifat detail dan menjadi pedoman
pelaksana atau pemborong dalam melaksanakan
pekerjaan suatu proyek.
Gambar dalam Konstruksi (4)
• Gambar jadi atau As Built Drawing dibuat oleh
kontraktor atau pelaksana dengan persetujuan Penyedia
Jasa / Owner . Gambar jadi adalah gambar yang dibuat
sesuai kondisi terbangun di lapangan setelah
mengadopsi semua perubahan yang terjadi (spesifikasi
dan gambar) selama proses konstruksi yang
menunjukkan dimensi, geometri, dan lokasi yang aktual
atas semua elemen proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS (1)

• Pengertian Spesifikasi teknis


Menurut Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP), yang dimaksud dengan spesifikasi
teknis adalah kriteria dari barang/jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan pengguna barang/jasa yang ketika
dimanfaatkan memiliki nilai tambah. Spesifikasi tersebut
tertuang di dalam dokumen kontrak tertulis yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak.
SPESIFIKASI TEKNIS (2)
• Tujuan Spesifikasi Teknis
Tujuan utama dibuatnya dokumen
spesifikasi teknis suatu barang atau Jasa
Konstruksi adalah agar penyedia
barang/jasa melaksanakan pekerjaannya
mencapai produk/hasil akhir yang
memenuhi keinginan dari pemilik
pekerjaan (owner).
SPESIFIKASI TEKNIS (3)
Tujuan Lain Spesifikasi
Tujuan Lain :
1. Untuk mencapai prinsip pengadaan barang/jasa
yang efisien, efektif, transparan, terbuka,
bersaing, adil, dan akuntabel.
2. Mempromosikan penggunaan barang/jasa
produksi dalam negeri.
3. Menghasilkan barang/jasa yang tepat dalam hal
waktu, jumlah, mutu, harga, lokasi serta dapat
dipertanggungjawabkan.
SPESIFIKASI TEKNIS (4)
Spesifikasi teknis merupakan uraian ketentuan-ketentuan
yang disusun oleh pengguna barang/jasa secara lengkap
dan jelas mengenai suatu barang/jasa, metode dan hasil
akhir pekerjaan yang di inginkannya
Spesifikasi Teknis merupakan dokumen tertulis yang berisi :
• ruang lingkup pekerjaan
• persyaratan dan penjelasan detail dari bentuk, kualitas
bahan, dan cara pengerjaan (pelaksanaan) dari bentuk
atau hasil pekerjaan
• pengujian yang diperlukan
• informasi umum mengenai proyek
• fasilitas yang harus disediakan
• waktu
Penggunaan Estimasi Biaya (1)

Estimasi merupakan dasar untuk membuat


sistem pembiayaan dan jadwal pelaksanaan
konstruksi serta merupakan "peramalan
kejadian" pada proses pelaksanaan dan
memberi "nilai" pada masing-masing kejadian
tersebut.
Penggunaan Estimasi Biaya (2)

Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya


diperlukan :
➢ Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator,
seperti membaca gambar, melakukan estimasi
(perhitungan), dll.
➢ Personal judgement berdasarkan pengalaman
estimator.
Estimator
Seseorang yang berprofesi khusus dalam
pembuatan anggaran biaya proyek disebut
sebagai estimator.
Kualifikasi Estimator (1)
➢ mampu membaca/menginterpretasikan gambar dan
spesifikasi,
➢ mampu memvisualisasikan bentuk tiga dimensi proyek
dari gambar disain,
➢ mengerti hal-hal mengenai produktivitas tenaga kerja dan
kinerja peralatan,
➢ kreatif dan mampu mencari alternatif metode konstruksi,
➢ mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik,
➢ sabar dan teliti dalam melakukan pekerjaan,
➢ mempunyai pengetahuan matematika dasar,
➢ mempunyai pengetahuan tentang operasi dan prosedur
lapangan,
Kualifikasi Estimator (2)
➢ mampu mengidentifikasi dan menetralisasi risiko,
➢ dapat berorganisasi dengan baik, mampu menyampaikan
estimasi secara logis dan jelas,
➢ mampu membuat atau membantu jadwal konstruksi,
➢ mengerti dan mampu menggunakan sistem biaya
pekerjaan perusahaan,
➢ memahami hubungan kontraktual,
➢ mampu membangun strategi sukses dalam fase
pelelangan dan negosiasi proyek,
➢ mampu mengatasi batas waktu, dan
➢ mempunyai standar kode etik yang tinggi.
Tugas dan Tanggung Jawab
• Tugas dan tanggungjawab yang berkaitan dengan
estimasi dapat diserahkan kepada manajer proyek atau
siapapun yang tugasnya terkait dengan manajemen
pelaksanaan atau dapat juga ditangani secara khusus oleh
seorang estimator yang ditunjuk.
• Estimator harus memiliki pengalaman dan menguasai seluk
beluk praktek terutama yang berkaitan dengan metode
konstruksi yang dipakai,sehingga mampu mengendalikan
ketepatan estimasi.
Lingkup Estimasi
• Tugas Estimator : khususnya dalam menguraikan
volume (kuantitas) setiap kegiatan, merupakan
pekerjaan yang memerlukan ketelitian agar diperoleh
hasil yang tepat. Seorang estimator harus menetapkan
bukan hanya macam dan kuantitas material pokok
seperti yang ditunjukkan dalam gambar perencanaan,
tetapi mencakup pula kebutuhan bagi pekerjaan yang
bersifat sementara dan penunjang serta kebutuhan
peralatan termasuk memilih metode konstruksi.
Langkah Langkah Pokok Estimasi
• Estimasi biaya konstruksi merupakan proses analisis perhitungan
berdasarkan pada metode konstruksi, volume pekerjaan dan
ketersediaan berbagai sumber daya, dimana keseluruhannya
membentuk operasi pelaksanaan optimal yang membutuhkan
pembiayaan.
• Estimasi keseluruhan biaya konstruksi biasanya meliputi analisis
perhitungan terhadap lima unsur utamanya, yaitu:
1. Biaya material.
2. Biaya Tenaga kerja
3. Biaya Peralatan.
4. Biaya Keuntungan Perusahaan ( Over Head )
Daftar Pustaka

• Ervianto, Wulfram, “Cara Tepat Menghitung Biaya


Bangunan”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2007.
• Ervianto, Wulfram, “Manajemen Proyek Konstruksi”,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2003.
• Kamus Istilah Manajemen Proyek, Penerbit Generasi
Info Media, 2006.
• Permen PUPR No. 1 Tahun 2022
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai