Anda di halaman 1dari 33

RENCANA ANGGARAN

BIAYA (RAB)
BANGUNAN
Subtitle
Rincian Suatu dokumen yang berisi rincian komponen-komponen
Anggaran masukan (input) dari sebuah kegiatanserta besaran biaya
Biaya (RAB) dari masing-masing komponen.

Rencana
Anggaran Biaya Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan
(RAB) suatu dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan
bangunan atau pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
proyek
Jenis Rencana Anggaran Biaya
Jenis Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya Kasar Rencana Anggaran Biaya


(Taksiran) untuk Pemilik Detail oleh Kontraktor

Rencana Anggaran Biaya dibutuhkan oleh pemilik untuk Anggaran Biaya ini dibuat oleh kontraktor setelah melihat

memutuskan akan melaksanakan ide/ gagasan untuk desain konsultan perencana (gambar bestek dan RKS), dan

membangunan proyek atau tidak ( biasanya masih pembuatannya lebih terperinci dan teliti karena sudah

dibantu dengan Studi Kelayakan Proyek). Rencana memperhitungkan segala kemungkinan ( melihat medan,

Anggaran Biaya kasar ini juga dipakai sebagai pedoman mempertimbangkan metode- metode pelaksanaan, dsb ).

terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Rencana Anggaran Biaya ini kemudian dijabarkan dalam

Rencana Anggaran Biaya ini dibuat masih kasar / global bentuk penawaran oleh kontraktor pada waktu

sekali dan biasanya dihitung berdasarkan harga satuan pelelangan, dan menjadi harga yang pasti (fixed price) bagi

tiap meter persegi luas lantai. pemilik setelah salah satu rekanan ditunjuk sebagi
pemenang dan Surat Perjanjian Kerja (SPK) telah ditanda
tangani.
Jenis Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran Biaya Pendahuluan oleh Konsultan Perencana

Perhitungan anggaran Biaya ini dilakukan setelah gambar rencana (desain) selesai dibuat oleh konsultan Perencana.
Perhitungan anggaran biaya ini lebih teliti dan cermat sesuai ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.
Penyusunan anggaran biaya ini didasarkan pada :

• Gambar Bestek => Gunanya untuk menentukan / menghitung besarnya volume masing – masing pekerjaan.

• Bestek atau Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) => Gunanya untuk menetukan spesifikasi bahan dan syarat-
syarat teknis.

• Harga Satuan Pekerjaan => Dihitung dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan
analisa BOW.
Jenis Rencana Anggaran Biaya

Anggaran Biaya sesungguhnya (Real Cost) setelah proyek selesai

Bagi pemilik fixed price yang tercantum dalam kontrak adalah yang terakhir, kecuali dalam
pelaksanaan terjadi tambah dan kurang (meer & minder werk). Bagi kontraktornilai tersebut
adalah penerimaan yang fixed, sedangkan pengeluaran yang sesungguhnya (Real cost) yaitu
segala yang kontraktor keluarkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Besarnya real cost
tersebut hanya diketahui oleh kontraktor sendiri. Penerimaan di atas dikurangi Real Cost
adalah laba diperoleh oleh kontraktor.
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
PERHITUNGAN RAB
• Kondisi pasar
• Desain ekonomi
Ketika menyiapkan estimasi , tarif dan harga yang dipakai
biasanya akan diperoleh dari proyek – proyek sebelumnya atau Bilamana terjadi perubahan desain
data biaya histories. Akan tetapi estimasi pendekatan merupakan
seperti misalnya perubahan bentuk,
perkiraan harga tender pada waktu tertentu di masa mendatang.
tinggi, ukuran dan sebagainya,
Karenanya sangatlah perlu untuk memperbaruhi harga – harga
maka beberapa penyesuaian
tersebut denagn menggunakan indeks harga tender sehingga
sesuai dengan tingkat harga sekarang. Selain itu perlu pula untuk
terhadap tariff yang dipakai dalam

memasukkan peningkatan biaya buruh dan material yang telah estimasi pendekatan pasti
diumumkan tetapi belum dilaksanakan. Kelonggaran juga pasti dilakukan. Keadaan tapak bangunan
diberikan untuk memperhitungkan perubahan kondisi kontrak, dapat juga mempengaruhi
tipe ouwner, tersedianya buruh, beban kerja dan sebagainya serta desain dan cara membangun
naik turunnya dunia industri.
bangunan tersebut.
•  Pertimbangan kualitas
• Sarana-sarana teknis

Tariff dari proyek lama adalah ditetapkan berdasarkan standart Masalah ini menimbulkan suatu
kualitas tertentu. Jika standart ini akan dinaikkan atau diturunkan peningkatan proporsi proyek bangunan.
maka diperlukan adanya perubahan dalam tariff estimasi yang Pentingnya biaya ini menghendaki agar
diajukan. Mungkin perlu pula melakukan penyesuaian peninjauanya terpisah dari komponen
berdasarkan perkiraan atas peningkatan standart kualitas, dengan biaya bangunan lainnya. Pada rencana
menunjukkan keseluruhan perubahan. Alternatifnya, proyek yang besar, Quantity Surveyor
penyesuaian ini dapat pula lebih tepat, misalnya dengan memilih ahli pasti dipakai untuk memberikan
kualitas lapisan luar dinding bata yang lebih baik, maka tariff pedoman terutama pada tahap estimasi
estimasinya dapat disesuaikan lebih obyektif. perkiraan. Sebagai contoh penyediaan
alat pendingin udara (AC) dapat
 
meningkatkan biaya proyek yang cukup
besar.

• Kealpaan • Pekerjaan eksternal

Usulan estimasi biaya harus secara jelas memperlihatkan apa Akibat sering terjadinya perbedaan yang
saja yang telah dicakup, melaui spesifikasi, dan apa saja yang cukup besar antara tapak-tapak
tidak tercakup. Ouwner mungkin dapat memaklumi atas bangunan, maka terdapat hubungan
pengasumsian bahwa estimasi satu juta telah mencakup semua biaya antara elemen pekerjaan eksternal
pengeluarannya bagi proyek tersebut. Ia tampaknya kurang dengan bangunan sesungguhnya.
dapat memaklumi bilankemudian ia mengetahui bahwa Karenanya umumnya perlulah mencakup
beberapa kelompok pengeluarannya luput ditinjau. biaya-biaya ibi sebagai komponen
Contoh nyata dari kealpaan ini antara lain : fee professional tersendiri dalam estimasi. Ukuran tapak
dan ongkos-ongkos lain, VAT ( Value Added Tax, pajak atau lokasi dan pekerjaan yang harus
pertambahan nilai), biaya lahan, tagihan bunga, perabot kecil- dilaksanakan merupakan factor penting
nkecil dan komponen-komponen peralatan khusus yang yang harus dipertimbangkan.
mungkin dibutuhkan untuk bengkel atau laboratorium.
• Harga dan resiko desain

Estimasi disusun berdasarkan kombinasi tiga factor yaitu : kualitas, kuantitas dan harga.dua hal pertama dari
komponen ini menyangkut tentang desain, yang selalu mengalami perubahan hingga penanda tangan kontrak.
Desain selanjutnya akan mempengaruhi metode konstruksi yang dipakai oleh kontraktor. Pada permulaan skema
suatu desain akan digambarkan oleh sketsa denah dan elevasi, dan karena kebutuhan, sketsa-sketsa ini akan lebih
diperinci selama proses desain.proses ini dapat berdampak penting terhadap biaya konstruksi. Resiko biaya yang
berkaitan dengan desain akan lebih banyak terjadi pada tahap permulaan dari pada tahap tender. Oleh karenanya
persentase yang lebih besar harus ditambahkan untuk menutup resiko desain pada tahap permulaan, dari pada
dalam tahap selanjutnya selama proses desain terjadi.
Fungsi dari Rencana
Anggaran Biaya (RAB)
Fungsi dari Rencana Anggaran Biaya (RAB)

• Menetapkan jumlah total biaya pekerjaan yang menguraikan masing masing item pekerjaan
yang akan dibangun. RAB harus menguraikan jumlah semua biaya upah kerja, material dan
peralatan termasuk biaya lainnya yang diperlukan misalanya perizinan, kantor atau gudang
sementara, fasilitas pendukung misalnya air dan listrik sementara.

• Menetapkan Daftar dan Jumlah Material yang dibutuhkan. Dalam RAB harus dipastikan
jumlah masing masing material disetiap komponen pekerjaan. Jumlah material didasarkan
dari volume pekerjaan , sehingga kesalahan perhitungan volume setiap komponen pekerjaan
akan mempengaruhi jumlah material yang dibutuhkan. Daftar dan Jenis material yang
tertuang dalam RAB menjadi dasar pembelian material ke Supplier.
Fungsi dari Rencana Anggaran Biaya (RAB)

•  Menjadi dasar untuk penunjukan/ pemilihan kontraktor pelaksana. Berdasarkan RAB yang ada , maka akan
diketahui jenis dan besarnya pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dari RAB tersebut akan kelihatan pekerja dan
kecakapan apa saja yang dibutuhkan. Berdasarkan RAB tersebut akan diketahui apakah cukup diperlukan satu
kontraktor pelaksana saja atau apakah diperlukan untuk memberikan suatu pekerjaan kepada subkontraktor
untuk menangani pekerjaan yang dianggap perlu dengan spesialis khusus.

• Peralatan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan akan diuraikan dalam estiamsi biaya yang
ada. Seorang estimator harus memikirkan bagaimana pekerjaan dapat berjalan secara mulus dengan menentukan
peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut. Dari RAB juga dapat diputuskan peralatan yang
dibutuhkan apakah perlu dibeli langsung atau hanya perlu dengan sistim sewa.. Kebutuhan peralatan
dispesifikasikan berdasarkan jenis, jumlah dan lama pemakaian sehingga dapat diketahui berapa biaya yang
diperlukan
KEUNTUNGAN YANG DI
DAPAT DARI RENCANA
ANGGARAN BIAYA
•Saat pelaksanaan pembangunan sedang berlangsung, tanpa disadari uang yang kita keluarkan cukup
besar mengalir. Dengan adanya RAB yang kita miliki, maka kita akan mengatur penyediaan dan
pengeluaran berdasarkan schedule pekerjaan. Kita dapat menghitung jumlah pengeluaran berkala dari
RAB yang ada untuk pembayaran upah tukang, pembelian materian dan pembelian peralatan . Jika
pekerjaan dilakukan oleh suatu kontraktor dimana upah dan material langsung ditangani oleh
kontraktor, maka kita dapat mengatur pengeluaran berdasarkan termin (jumlah prosentrase pekerjaan)

•Dari detail-detail yang tertuang dalam RAB maka akan didapatkan informasi semua tipe kebutuhan
material yang diperlukan untuk masing masing bagian pekerjaan, dan juga akan didaptkan jumlah
actual material yang diperlukan. Bedasarkan jenis dan jumlah material yang ada dalam RAB maka kita
dapat mempelajarinya dan membuatkan suatu kerja sama dengan pihak supplier untuk mengatasi
atau menjaga bilamana terjadi fluktuasi harga. Sebagai contoh kita dapat terlebih dahulu
menempatkan uang kita ke suatu toko/ supplier untuk pemesanan jenis dan jumlah material yang
sudah ada tertera di RAB.
•Dengan detail RAB yang ada, anda dapat mengatur jenis dan jumlah material yang akan
dipergunakan sesuai dengan kebutuhannya dilapangan. Ini akan membantu penyimpanan material
yang tidak diperlukan digudang dimana akan mejaga bertumpuknya material dan juga menjaga
perputaran uang anda. Juga akan mengamankan barang barang anda tertumpuk lama sehingga
akan bisa mengakibatkan material tidak bisa terpakai.
•Dengan pengaturan jumlah material yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan pemakaian maka
akan memperlancar jalannya pekerjaan dan juga akan menghindari terbuangnya material oleh
pekerja.
•RAB juga memberikan spesifikasi masing masing material yang dibutuhkan dalam tahapan
konstruksi, dimana hal ini juga membantu untuk memeriksa apakah standard dan kualitas bahan
yang masuk sudah sesuai dengan kebutuhan bangunan anda.
Standard Rencana
Anggaran Biaya (RAB)
• Persiapan

Pekerjaan persiapan: meliputi komponen biaya pembersihan lokasi, pengukuran dan pembuatan bouwplank, penyediaan air dan

penyediaan listrik. Pekerjaan persiapan bisa cukup mahal kalau yang dilakukan adalah renovasi. Karena biaya pembersihan

dapat berarti pembongkaran dan pembuangan puing.

• Pekerjaan Struktur

Komponen biaya pekerjaan struktur meliputi pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur lantai 1, dan pekerjaan atap. Tentu saja

komponen strukturnya akan bertambah kalau rumah terdiri dari dua atau tiga lantai. Elemen dari pekerjaan pondasi termasuk di

dalamnya penggalian, pengurukan. Tergantung besar dan banyaknya pondasi, jumlah pasir, batu dan semen dapat diketahui.

Pekerjaan struktur lantai meliputi biaya balok, kolom dan plat. Yang dimaksud dengan balok adalah struktur melintang

(horisontal) dan kolom adalah struktur vertikal. Unsur utama dari pekerjaan struktur lantai adalah beton dan besi. Dengan

gambar struktur yang detail, jumlah beton dan besi yang harus dibeli atau disediakan dapat diketahui secara persis. Pekerjaan

struktur atap berbeda satu dari yang lain, tergantung apakah rangka atapnya menggunakan balok kayu atau rangka atap.
• Pekerjaan Arsitektur

Komponen biaya arsitektur adalah Pekerjaan pemasangan batu-bata, pemasangan kusen


pintu dan jendela, pekerjaan dinding, lantai dan keramik, pekerjaan sanitair, dan pekerjaan
lain lain (seperti pemasangan grendel pintu, tangki air, dan sejenisnya). Termasuk dalam
pekerjaan aristektur adalah pekerjaan atap seperti pemasangan atap dan pengecatannya.

• Pekerjaan ME (Mechanical Electrical)

Sedangkan komponen biaya ME, meliputi instalasi listrik, telpon dan asesoris lainnya, seperti
saklar. Pada perhitungan RAB harus memperhatikan 3 komponen penting karena
berpengaruh terhadap hasil Analisa, yaitu:
a. komponen UPAH
b. komponen MATERIAL
c. komponen ALAT
Tahapan Perhitungan
Anggaran Biaya
Tahapan Perhitungan Anggaran Biaya
Perhitungan anggaran terperinci dilakukan dengan cara menghitung volume dan harga –
harga dari seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan, agar nilai bangunan dapat
dipertanggung jawabkan secara benar dan optimal. Cara perhitungan yang benar adalah
dengan menyusun semua komponen pekerjaan mulai dari tahapan awal pembangunan
(pekerjaan persiapan) sampai tahapan penyelesaian pekerjaan (pekerjaan finishing). Contoh :
• Pekerjaan persiapan : pembersihan lahan, cut and fill, pemasangan pagar pengaman,
mobilisasi dan demobilisasi.
• Pekerjaan sipil : pembuatan pondasi, sloof, kolom, dinding dan rangka penutup atap.
• Pekerjaan finishing : terdiri dari lantai, dinding, plafond dan penutup atap
• Instalasi ME : pemasangan jaringan listrik, telepon, tata suara, tata udara, air bersih, air
kotor.
Cara perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap item di atas biasanya
dibuat berdasarkan jenis material dan komponen pekerjaan, misalnya:
• Komponen beton, cara perhitunngan dilakukan dengan membuat perhitungan volume secara satuan isi (m³), dikalikan dengan harga

satuan per m³ yang disusun berdasarkan analisa penggunaan material per m³ (@ Rp m³).

• Komponen material lantai, dinding dan plafond dilakukan dengan menghitung luasan area yang ada (m2) dikalikan dengan harga satuan

per m2 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan bahan per m2 (@ Rp / m²)

• Komponen material pekerjaan finishing seperti tali air, talang air, jaringan pipa dan pengkabelan dilakukan dengan menghitung Panjang

bahan yang dipakai (m) dikalikan dengan harga satuaan material permeter (@ Rp / m)

• Komponen material besar seperti daun pintu, jendela dan peralatan dilakukan dengan menghitung jumlah material yang dipakai (unit)

dikalikan dengan harga satuan material perunitnya (@ Rp/unit), bisa juga dengan perhitungan volume secara detail , yaitu kusen (m³),

daun pintu (m²), kaca (m²), daun jendela (m²), material lainnya (bhn) termsuk finishing.

• Komponen material yang sulit dihitung tetapi hars dikerjakan dilakukan dengan menentukan status lumsum (ls), artinya untuk pekerjaan

itu nilai besarannya ditentukan berdasarkan cakupan pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki oleh perancang.

Biasanya kommponen ini tidak ada harga satuannya tetapi langsung menyebutkan nilai total dari komponen pekerjaan tersebut.
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya umumnya
dibuat berdasarkan 5 hal pokok, yaitu:

• Taksiran biaya bahan-bahan. Harga bahan-bahan yang dipakai biasanya harga bahan-bahan
di tempat pekerjaan, jadi sudah termsuk biayay transportasi atau angkutan, biaya bongkar
muat.
• Taksiran biaya pekerja Biaya pekerjaan sangat dipengaruhi oleh : panjangnya jam kerja,
keadaan tempat pekerjaan, ketrampilan dan keahlian pekerja yang bersangkutan terutama
dalam hal upah pekerja.
• Taksiran biaya peralatan Biaya peralatan yang diperlukan untuk suatu jenis konstruksi
haruslah termsuk didalamnya biaya pembuatan bangunan-bangunan sementara, mesin-
mesin dan alat-alat tangan.
• Taksiran biaya tak terduga atau overhead cost Biaya tak terduga biasanya dibagi menjadi 2
jenis yaitu biaya tak terduga umum dan biaya tak terduga proyek.
• Taksiran keuntungan atau profit Biaya keuntungan untuk pemborong atau kontraktor
dinyatakan dengan proses prosentase dari jumlah biaya total yang berkisar antara 8- 15%
LANGKAH – LANGKAH
MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN
BIAYA
1.    Persiapan dan Pengecekan Gambar Kerja

Gambar Kerja adalah dasar untuk menentukan pekerjaan apa saja yang ada dalam komponen
bangunan yang akan dikerjakan. Dari gambar akan didapatkan ukuran , bentuk dan spesifikasi
pekerjaan. Pastikan gambar mengandung semua ukuran dan spesifikasi material yang akan
digunakan untuk mempermudah perhitungan volume pekerjaan. Dari gambar yang ada anda disini
sudah memulai coretan coretan item pekerjaan apa saja yang akan dihitung dalam pembuatan RAB
nya. Dalam tahap persiapan ini perlua juga dilakukan pengecekan harga harga material dan upah
yang ada disekitar atau lokasi paling dekat dengan tempat bangunan rumah akan dikerjakan.

2.    Perhitungan Volume.

Langkah awal untuk menghitung volume pekerjaan, yang perlu dilakukan adalah mengurutkan
seluruh item dan komponen pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja yang
ada. Sebagai contoh pembangunan rumah tinggal anda dapat lihat dibawah ini.
Jika anda merasa seluruh item pekerjaan sudah tertuang , selanjutnya anda memluai menghitung
volume masing masing volume pekerjaan tersebut. Untuk format sederhana dan memudahkan
perhitungan , anda dapat melakukannya dalam format excel. Suatu hal yang perlu diperhitungkan
adalah satuan pekerjaan yang dihitung harus sama dengan analisa harga satuan pekerjaan.
Contoh perhitungan volume pekerjaan dalam format excel anda dapat lihat dibawah ini :
Jika perhitungan sudah selesai, tidak salah jika anda melakukan pengecekan kembali bilamana ada
kemungkinan kesalahan perhitungan ukuran.
3.    Membuat Harga Satuan Pekerjaan

Untuk menghitung Harga Satuan Pekerjaan, yang perlu dipersiapakan adalah :


-  Indeks (koefisien) analisa pekerjaan
-  Harga Material/ Bahan sesuai satuan
- Harga upah kerja per hari termasuk mandor, kepala tukang, tukang dan pekerja
Indeks (koefisien) analisa pekerjaan mungkin sedikit agak rumit dan membingungkan , jika anda kurang
paham darimana (indeks) koefisien tersebut, anda dapat menggunakan indeks resmi yang dikeluarkan oleh
pemerintah (anda dapat melihatnya dari SNI yang sudah ada saat ini untuk masing masing item pekerjaan).
Untuk harga material dan upah kerja , anda tinggal memasukkan harga berdsarkan harga yang ada didaerah
anda. Anda juga perlu mengantisipasi nilai harga yang dimasukkan bilamana kemungkinan akan ada
kenaikan harga jika pekerjaan masih lama untuk dimulai.

4.      Perhitungan Jumlah Biaya Pekerjaan

Setelah didapatkan volume dan harga satuan pekerjaan , kemudian kita tinggal mengalikannya sehingga
didapat harga biaya pekerjaan dari masing masing item pekerjaan.
Untuk memisahkan biaya antara Upah kerja dan Jumlah Biaya Material, anda dapat memisahkan kolom
perhitungan seperti dibawah ini. Ini dapat anda pergunakan jika misalnya kontrak upah terpisah dengan
pembelian material.

5. Rekapitulasi
    

Rekapitulasi adalah jumlah masing masing sub item pekerjaan dan kemudian di totalkan sehinggan
didapatkan jumlah total biaya pekerjaan. Dalam rekapitulasi ini bilamana diperlukan juga ditambahkan biaya
overhead dan biaya pajak.
JENIS-JENIS BIAYA PROYEK
Biaya Langsung (Direct Cost)
Yang dimaksud dengan biaya langsung adalah biaya yang berhubungan dengan
konstruksi/ bangunan, diantaranya adalah :
 Biaya untuk bahan / material

Untuk menghitung biaya langsung mengenai bahan bangunan perlu diperhatikan


hal-hal sebagai berikut :
- Bahan sisa / yang terbuang (waste)
- Harga loco atau franco
- Cari harga terbaik yang masih memenuhi syarat bestek.
- Cara pembayaran kepada penjual (supplier)
Biaya untuk upah buruh / labor / man power.

Untuk menghitung biaya langsung mengenai upah buruhbangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- Untuk menghitung upah buruhdibedakan dalam : upah harian, borongan per \unit volume atau borong keseluruhan (borong dol) untuk daerah-daerah tertentu.

- Selain tariff upah perlu juga diperhatikan factor-faktor kemampuan dan kapasitas kerjanya.

- Perlu diketahui apakah buruh atau mandor dapat diperoleh dari daerah sekitar lokasi proyek atau tidak. Bila tidak, berarti harus didatangkan buruh dari daerah

lain. Ini menyangkut masalah : ongkos transport dari daerah asal ke lokasi proyek, penginapan, gaji ekstra dan lain sebagainya. Undang-undang perburuhan yang

berlaku perlu diperhatikan.

Biaya untuk penggunaan peralatan / equipments.

Untuk menghitung biaya langsung mengenai biaya peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi / bangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- Untuk peralatan yang disewa perlu diperhatikan ongkos keluar masuk garasi, ongkos buruh untuk menjalankan peralatan, bahan baku dan biaya operasi kecil.

- Untuk peralatan yang tidak disewa perlu diperhatikan bunga investasi, depresiasi, reparasi besar, pemeliharaan dan ongkos mobilisasi.
 
Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)

 Biaya tak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi / bangunan tetapi

harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut, diantaranya adalah :
- Biaya overhead
Biaya overhead dapat digolongkan menjadi 2 jenis biaya yaitu :

-> Overhead Proyek (dilapangan), diantaranya adalah :


   >> Biaya personil di lapangan
>> Fasilitas sementara proyek seperti biaya untuk pembuatan ; gudang, kantor, dll.
>> Bank Garansi, bunga bank, ijin banunan, pajak.
>> Peralatan kecil yang umumnya habis / terbuang setelah proyek selesai.
>> Foto-foto dan gambar jadi (asbuild drawing)
>> Kualitas kontrol, seperti test tekan kubus / silinder beton, baja sondir , boring.
>> Rapat-rapat di lapangan
>> Biaya-biaya pengukuran.
 
- Overhead Kantor

Adalah biaya untuk menjalankan suatu usaha, termasuk didalamnya seperti sewa kantor dan fasilitasnya, honor

pegawai, ijin-ijin usaha, prakwalifikasi, referensi bank, anggota assosiasi.


Keuntungan / profit.
 
Untuk inilah seseorang mau mengambil resiko menjadi
kontraktor.Keuntungan adalah hasil jerih payah dari keahlian,
ditambah hasil dari factor resiko. Semua jenis biaya diatas adalah
biaya yang mau tidak mau harus dikeluarkan. Jadi seyogyanya
tidak dapat dikurangi (kecuali mengadakan pelanggaran). Maka
satu-satnya biaya yang dapat kita tambah atau dikurangi adalah
keuntungan. Bila kita ingin memenangkan suatu tender sedangkan
saingannya cukup banyak, maka kita berani untuk menurunkan
harga penawaran dengan mengurangikeuntungan.
DAFTAR PUSTAKA

• dokumen.tips. 2015. “TEORI RENCANA ANGGARAN BIAYA”

Penerbit. https://dokumen.tips/documents/teori-rencana-anggaran-biayadoc.html

• dokumen.tips. 2015. “RENCANA ANGGARAN BIAYA 1”

Penerbit. https://dokumen.tips/documents/rencana-anggaran-biaya-1.html

• Saflendu.2012. “Rencana Anggaran Biaya”

Penerbit. http://saflendu.blogspot.com/2012/09/rencana-anggaran-biaya.html

• Adiyasa rizq. 2013. ” Makalah RAB Siap Print”

Penerbit. https://www.scribd.com/doc/119022063/Makalah-RAB-Siap-Print

Anda mungkin juga menyukai