Anda di halaman 1dari 24

TOPIK 5

Langkah-Langkah Penyusunan RAB


(Macam dan Jenis Anggaran Biaya)

MATA KULIAH
ESTIMASI BIAYA
PS D3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL PNB
SUB TOPIK
• Macam/Jenis anggaran biaya menurut
ketelitiannya
• Macam/Jenis anggaran biaya menurut yang
menyusunnya
• Macam/Jenis anggaran biaya menurut tujuannya
• Jenis Estimasi Biaya Konstruksi menurut jenis
pekerjaan
• Rangkuman
• Daftar Pustaka
TUJUAN

• Mahasiswa dapat mengetahui


Macam/Jenis anggaran biaya
RANGKUMAN
Garis besar penyusunan RAB :
• Pengelompokan jenis pekerjaan
• Menghitung volume pekerjaan
• Menyusun analisa harga satuan
• Harga nominal bangunan (Real Cost)
• Anggaran Biaya Bangunan
MACAM/JENIS ANGGARAN BIAYA
• Hal yang harus diperhatikan dalam
penyusunan RAB :
– Tujuan penyusunan menentukan nilai akhir dari perencanaan

– Waktu yang tersedia besar kecilnya nilai akhir sebagai


acuan dalam menentukan penjadwalan
– Siapa yang akan menyusun tergantung dari metoda
pengadaan barang dan jasanya
– Gambar rencana dan RKS
• Jenis RAB menurut tingkat ketelitian
dalam penyusunan :
– Anggaran biaya raba
– Anggaran biaya teliti
• Berdasarkan hal tersebut diatas dapat dikatakan bahwa
penyusunan RAB terbagi atas dua bagian yaitu RAB
terperinci dan RAB kasar
Rencana Anggaran Biaya Kasar
• Merupakan rencana anggaran biaya sementara dimana
pekerjaan dihitung tiap ukuran luas.
• Pengalaman kerja sangat mempengaruhi penafsiran biaya
secara kasar, hasil dari penafsiran ini apabila dibandingkan
dengan rencana anggaran yang dihitung secara teliti terdapat
selisih.
• Adapun contoh cara perhitungan RAB kasar sebagai berikut :
• Pekerjaan dihitung dengan cara mengalikan setiap m2 luas
bangunan dengan harga setiap m 2 luas bangunan. Contoh :
luas bangunan 100 m 2 , harga Rp 75.000,-/m 2 , harga
seluruhnya = 100 x Rp 75.000,- = Rp 7.500.000,-
Rencana Anggaran Biaya Terperinci
• Yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya
terperinci adalah anggaran biaya bangunan atau
proyek yang dihitung dengan terperinci dam cermat,
sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat
penyusunan anggaran biaya.
• Penyusunan anggaran biaya yang dihitung dengan
rinci didasarkan atau didukung oleh:
a. Bestek, gunanya untuk menentukan spesifikasi
bahan dan syarat-syarat teknis.
b. Gambar bestek, gunanya untuk menentukan
atau menghitung besarnya masing-masing
volume pekerjaan.
c. Harga satuan pekerjaan, didapat dari harga
satuan bahan dan harga satuan upah
berdasarkan perhitungan analisa.
JENIS-JENIS ESTIMASI menurut yang menyusun

1. ESTIMASI KASAR UNTUK PEMILIK “OE”


Estimasi ini dibutuhkan oleh pemilik untuk
memutuskan dalam melaksanakan ide yaitu
membangun proyek atau tidak ?
Biasanya pemilik dibantu dengan study
kelayakan
Estimasi yang dibuat masih global/kasar
Contoh : Rp/Lt untuk proyek air bersih
Rp/bangku untuk proyek sekolah
2.ESTIMASI OLEH KONSULTAN “EE”

Estimasi ini dilakukan setelah DED selesai


dibuat oleh Konsultan perencana
Estimasi lebih teliti dari estimasi
terdahulu, sebab gambar dan RKS sudah
ada dengan melibatkan Estimator
Biasanya dipakai acuan oleh owner
dalam membuat OE
Jadi nilai OE lebih kecil / = EE
3. ESTIMASI DETAIL OLEH KONTRAKTOR

Estimasi ini dibuat oleh kontraktor setelah


melihat desain konsultan perencana (Gambar)
dan RKS, dimana pembuatannya lebih teliti dan
terperinci karena sudah memperhitungkan
segala kemungkinan.
Estimasi ini dijabarkan dalam bentuk
penawaran oleh kontraktor pada waktu
pelelangan dan menjadi Fixed Price (pasti) bagi
pemilik setelah salah satu rekanan ditunjuk
sebagai pemenang dan Kontrak ditandatangani
kedua belah pihak.
4. BIAYA SESUNGGUHNYA BAGI PROYEK
SELESAI
Bagi owner sebetulnya fixed Price yang
tercantum dalam kontrak adalah yang terakhir,
kecuali dalam pelaksanaan terjadi pekerjaan
tambah kurang.
Bagi kontraktor, nilai ini adalah penerimaan
yang fixed, sedangkan pengeluaran yang
sesungguhnya (real cost) yaitu segala biaya
yang dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek
tersebut.
Besarnya real cost (RAP) hanya diketahui oleh
kontraktor
Penerimaan dikurangi real cost adalah laba
(profit) yang diperoleh.
JENIS-JENIS ESTIMASI menurut tujuan penyusunan

1. ESTIMASI KELAYAKAN
Untuk menentukan apakah proyek tersebut layak
dibangun
Biaya yang diperhitungankan mencakup :
• Biaya untuk akuisisi/pembebasan tanah
• Biaya perancangan
• Biaya penyusutan, pajak, bunga, pemeliharaan
2. ESTIMASI KONSEPTUAL
Estimasi yang dilakukan selama proses perencanaan
berlangsung seperti :
• Estimasi biaya satuan per m2
• Estimasi biaya satuan per m3
3. ESTIMASI DETAIL

• Estimasi yang dibuat oleh kontraktor umum


4. ESTIMASI PEKERJAAN TAMBAH KURANG
• Karena kebutuhan pemilik, kesalahan dalam
dokumen kontrak perubahan kondisi lokasi
proyek
5. ESTIMASI KEMAJUAN
• Tujuannya untuk permintaan pembayaran
dan pembanding terhadap keuntungan dan
kerugian yang telah diramalkan sebelumnya
Konsep Owner
Thd proyek
E. Kelayakan “OE”
Perencanaan
E. Konseptual “EE”
Penyiapan Dokumen Kontrak
E. Detail “BID
PRICE”
Penawaran proyek
Kontraktor
E. Pekerjaan +/-

Penyerahan Proyek
Kpd kontraktor
E. Kemajuan Pek
Utk Pembayaran
Penyelesaian proyek
OE vs Bid Price

Kepentingan Owner
Owner Estimate

Definitive Nilai
Data proyek
estimate Kontrak

Kepentingan
Bid Price
Kontraktor
 Pada tahap ini (DE), awalnya ada 2 estimasi
untuk fisik bangunan yaitu :
Versi owner disebut OE
Versi kontraktor disebut Bid Price (harga
penawaran)
 2 estimasi itu berbeda, walaupun
menggunakan data yang sama karena beda
kepentingan yaitu :
Owner ingin biaya serendah mungkin karena
biaya sebagai pengeluaran investasi
Kontraktor ingin harga proyek setinggi mungkin
agar memperoleh keuntungan yang cukup
Tetapi dengan proses klarifikasi dan negosiasi,
akhirnya ketemu nilai yang disetujui bersama yaitu
nilai kontrak
Jenis Estimasi Biaya Konstruksi menurut jenis pekerjaan

1. Estimasi harga-pasti (fixed-price)


– Metoda lumpsum (lumpsum estimate)
– Metoda harga satuan (unit-price
estimate)
2. Estimasi harga-perkiraan (approximate
estimate)
Estimasi harga-pasti (fixed-price)
Metoda lumpsum (lumpsum estimate)

• Metoda ini umumnya dilakukan bila jenis


pekerjaan dan jumlahnya telah diketahui
dan dikenal benar.
• Kontraktor berani mengambil resiko. Bila
ketidakpastian terjadi di lapangan, maka
tingkat resiko yang dipikul kontraktor lebih
besar.
• Keuntungan bagi owner adalah bahwa harga
konstruksi diketahui dengan baik sehingga
memudahkan untuk menentukan anggaran.
Metoda harga satuan (unit-price estimate)

• Metoda harga satuan biasanya berdasarkan


harga satuan setiap jenis pekerjaan.
• Dalam penawaran juga dicantumkan juga
estimasi jumlah setiap jenis pekerjaan untuk
mendapatkan total biaya yang mana volume
jumlah hanya berdasarkan pada gambar
rencana arsitektur yang belum tentu dijamin
keakuratannya.
• Biaya total proyek dihitung meliputi tenaga
kerja, material, peralatan, sub-kontrator,
overhead, markup, dsb.
Estimasi harga-perkiraan
(approximate estimate)
Metoda ini didasarkan pakta
(perincian biaya dari proyek sebelumnya.)
Syarat-syarat seorang estimator

• Mampu • Kreatif & mampu mancari


membaca/menginter alternatif metode
prestasikan gambar & RKS konstruksi
• Mampu memvisualisasikan • Sabar & teliti
bentuk 3 dimensi proyek • Mempunyai pengetahuan
dari desain matematika dasar
• Mengerti tentang • Mampu membuat jadwal
produktivitas konstruksi
• Mempunyai kemampuan
berorganisasi
• Dalam kegiatan • Selain itu :
estimasi, seorang – Produktivitas Naker
estimator harus – Ketersediaan
memahami proses material & peralatan
konstruksi secara – Cuaca
menyeluruh – Jenis kontrak
termasuk jenis dan – Kualitas
kebutuhan alat, – Etika
karena faktor – Sistem pengendalian
tersebut dapat – Kemampuan
mempengaruhi manajemen
biaya konstruksi
RANGKUMAN
• Hal yang harus diperhatikan dalam
penyusunan RAB :
– Tujuan penyusunan
– Waktu yang tersedia
– Siapa yang akan menyusun
– Gambar rencana dan RKS
• Jenis RAB menurut tingkat ketelitian
dalam penyusunan :
– Anggaran biaya raba
– Anggaran biaya teliti
DAFTAR PUSTAKA
• Soedrajat Sastraatmdja, 1984, ANALISA ANGGARAN
BIAYA PELAKSANA, Nova, Bandung
• Bachtiar Ibrahim, 1993, RENCANA DAN ESTIMATE REAL
OF COST, Bumi Aksara, Jakarta.
• J. A Mukomoko, 1987, DASAR PENYUSUNAN
ANGGARAN BIAYA
• BANGUNAN METODE BOW, Gaya Media Pratama,
Jakarta.
• W. Niron John, 1992, RENCANA ANGGARAN BIAYA
BANGUNAN, Cetakan kesembilan, CV. Asona, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai