Disampaikan pada
Pelatihan Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
di Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Sumatera Selatan
2
Estimasi Biaya Rencana VS Biaya Aktual
Estimasi Biaya Rencana Biaya Aktual Proyek
The quality and accuracy of an estimate is highly dependent on the knowledge and skill of the estimator 3
Sumber Estimasi Biaya Proyek
4
Estimasi Pada Setiap Tahapan Proyek
5
Rentang Akurasi Estimasi
• Lingkup informasi
proyek
menentukan
- akurasi estimasi.
• Kemampuan dan
pengalaman tim
proyek memegang
- peranan penting
dalam menyusun
estimasi biaya
proyek.
6
Tingkat Akurasi Estimasi Berdasarkan AACE
7
Metode Estimasi Biaya
Estimasi awal (Initial/Preliminary/ Conceptual
Estimasi detail (Detailed Estimating Method)
Estimating Methods)
8
Teknik Estimasi Biaya Proyek
Metode estimasi detail, terdiri dari tahapan:
Metode estimasi konseptual:
10
Estimasi Detail (Rencana Anggaran Biaya Proyek)
Estimasi detail (estimasi dasar) = total biaya langsung + total biaya tidak langsung
• Contingency
• Profit perusahaan 11
Standar Pembagian Pekerjaan dari Uniform Construction Index
untuk Estimasi Biaya
• Divisi 1 General requirements • Divisi 9 Finishes
• Divisi 2 Site work • Divisi 10 Specialties
• Divisi 3 Concrete • Divisi 11 Equipment
• Divisi 12 Furnishings
• Divisi 4 Masonry
• Divisi 13 Special Construction
• Divisi 5 Metals
• Divisi 14 Conveying System
• Divisi 6 Wood and Plastics
• Divisi 15 Mechanical
• Divisi 7 Thermal and Moisture • Divisi 16 Electrical
Protection
• Divisi 8 Doors and Windows
12
Konsep WBS Untuk Estimasi Biaya Proyek Konstruksi
Contoh: WBS Proyek Gedung
14
Estimasi Biaya Material
Biaya material = volume material * harga satuan material
Material konstruksi:
16
Estimasi Biaya Peralatan
• Kapasitas peralatan menunjukkan jumlah material yang dapat diproses dalam satu
siklus (misal: kapasitas excavator 70m3/jam).
• Biaya satuan peralatan ditentukan sesuai dengan harga sewa peralatan per satuan
waktu tertentu.
17
Asuransi
• Proyek konstruksi mengandung banyak risiko dan ketidakpastian.
• Asuransi sebagai kompensasi terhadap risiko.
• Jenis asuransi: asuransi perlindungan proyek, perlindungan pihak ketiga, asuransi
tenaga kerja, dll
Jaminan
• Memberikan perlindungan finansial dan hukum kepada owner.
• Kontraktor mendapatkan surat jaminan dari lembaga penjamin atas nama owner.
• Berupa kesepakatan tiga belah pihak:
• Dikeluarkan oleh lembaga penjamin
• Dibayar oleh kontraktor
• Untuk perlindungan owner
• Jenis jaminan proyek konstruksi: jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan,
jaminan pembayaran
18
Biaya Overhead
Biaya yang tidak dapat dialokasikan
kepada item pekerjaan tertentu
Bagian dari indirect cost.
secara spesifik, namun dibutuhkan
untuk pelaksanaan proyek.
Office overhead:
• Tidak menjadi bagian dari pekerjaan konstruksi secara langsung,
namun menjadi pengeluaran perusahaan untuk mendukung
pelaksanaan proyek.
• Terkait dengan seluruh pengeluaran di kantor pusat (misal:
Project overhead: pembayaran gaji karyawan, biaya utilitas, biaya peralatan dan
perlengkapan kantor, biaya operasional kantor, depresiasi aset, biaya
• Seluruh biaya yang berbasis proyek dan pemeliharaan aset, biaya kegiatan penawaran proyek, dsb)
dikonsumsi di lokasi proyek, namun tidak • Tidak secara langsung dialokasikan pada satu proyek tertentu
termasuk komponen biaya langsung secara eksklusif, tetapi dialokasikan pada masing-masing proyek.
proyek.
• Alokasi biaya overhead pada setiap proyek didasarkan pada basis
• Contoh: tertentu:
• Biaya utilitas di lokasi proyek • Sebagai persentase tertentu dari biaya langsung
• Biaya rapat (monitoring) tim proyek, • Sebagai persentase dari biaya langsung ditambah biaya project/site
dsb. O/H
• Berdasarkan persentase tertentu dari total biaya pekerjaan
• Tingkat office overhead umumnya berkisar 6-15% dari total biaya
langsung proyek.
20
Contingency dan Allowance
Proyek konstruksi melibatkan banyak ketidakpastian dan risiko (misal: ketidaksesuaian rencana,
pekerjaan tambahan, eskalasi harga).
Komponen biaya yang ditambahkan pada estimasi total biaya proyek sebagai perlindungan terhadap
ketidakpastian dan risiko proyek.
• Contingency: kebutuhan dan besarnya biaya tidak dapat ditentukan pada saat estimasi
• Allowance: kebutuhan biaya dapat diprediksi namun besarnya biaya tidak dapat ditentukan pada
saat estimasi.
21
Pedoman Penyusunan Estimasi Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang PUPR
Definisi dan Istilah
Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang PUPR
• Perhitungan biaya komponen tenaga kerja, bahan, dan alat yang dibutuhkan, serta
telah ditambah biaya Penerapan SMKK dalam melaksanaan pekerjaan konstruksi
bidang PUPR.
Keselamatan Konstruksi
• Segala kegiatan keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam
mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan
keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan.
Bagian 4
eksterior
lain-lain.
• Pedoman AHSP Bidang Cipta Karya bangunan; dan
dan Perumahan.
Penggunaan AHSP
Dilakukan pada tahap:
Penggunaan AHSP:
• Disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan jenis infrastruktur yang akan dibangun.
• Dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang pengadaan barang/jasa.
Sistem Informasi HPS
Penyusunan HPS menggunakan aplikasi sistem informasi HPS yang merupakan bagian dari
sistem informasi jasa konstruksi terintegrasi.
Sistem informasi HPS merupakan sarana dalam bentuk aplikasi basis data untuk
menghitung HPS oleh para pihak yang diberi akses.
Pengelolaan aplikasi sistem informasi HPS dilakukan oleh unit organisasi yang
membidangi jasa konstruksi.
Dalam hal aplikasi sistem informasi HPS tidak dapat digunakan, penghitungan HPS dapat
dilakukan dengan cara manual.
Laboratorium Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Sriwijaya