Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIH : ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

Selamat bertemu saya ucapkan untuk semua mahasiswaku dalam mata kuliah estimasi
biaya proyek konstruksi ini.
Semoga semua anda senantiasa dalam keadaan yang sehat selalu sehingga kita semua
boleh menyelesaikan kuliah ini dengan semestinya.
SEMOGA TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA

PENDAHULUAN
1. Menyusun RAB Pra Pelelangan dimulai dengan Estimasi dan Analisa Biaya
1.1 Pengertian Estimasi Biaya
Estimasi biaya memiliki sifat yang sangat luas tergantung sudut pandang yang
digunakan. Secara harafiah estimasi biaya terdiri dari kata : Estimasi = Perkiraan; Biaya
= Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang terjadi atau
kemungkinan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam industri kostruksi estimasi biaya adalah istilah yang sering digunakan untuk
menggambarkan perkiraan biaya yang akan digunakan untuk merealesasikan suatu
proyek konstruksi. Proyek konstruksi dilakukan melalui beberapa tahapan yang
membutuhkan rentang waktu tertentu sehingga estimasi biaya sangat dibutuhkan.
Sehingga dapat didefinisikan, Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan
atau kontrak.
Biaya investasi untuk suatu bangunan (konstruksi) dibedakan atas biaya konstruksi
(construction), biaya non-konstruksi (non-construction), dan biaya daur hidup (life-
cycle).
Gambar 1.1. Komponen Biaya Proyek
Estimasi dibedakan atas :
1. Estimasi biaya konseptual, yaitu estimasi biaya berdasarkan konsep bangunan yang
akan dibangun.
2. Estimasi biaya detail, adalah estimasi yang didasarkan pada dokumen rencana
pembangunan yang lengkap.
Untuk menggambarkan pengertian jenis estimasi biaya proyek, maka berikut ini
diampilkan Diagram Tahapan proyek konstruksi.

 
Gambar 1.2. Tahapan Proyek Konstruksi
Adanya rentang waktu pada penyelesaian suatu proyek konstruksi menyebabkan
kemungkinan terjadinya perubahan besarnya biaya yang dapat diakibatkan oleh beberapa
hal yang antara lain :
- Perubahan harga material, peralatan dan upah karena adanya kenaikan harga.
- Adanya perubahan kondisi lapangan yang berbeda saat direncanakan dengan pada
saat dilaksanakan.
- Pelaksanaan pekerjaan proyek yang berlangsung cukup lama.
- Penerapan metode pelaksanaan yang berubah dari yang direncanakan.
- Terjadi sesuatu yang tidak dapat diperkirakan sebelumya (kecelakaan / musibah ).
- Informasi dan data yang kurang akurat sehingga perkiraan estimasi yang dibuat jauh
menyimpang

1.2 Manfaat Estimasi Biaya


Manfaat estimasi biaya bagi pihak pihak terkait dalam proyek sebagai berikut :
1) Bagi Pemilik proyek
 Sebagai dasar untuk meyediakan biaya untuk mewujutkan keinginanya untuk
membangun.
 Sebagai dasar untuk menyediakan biaya proyek / investasi
 Sebagai dasar untuk menetapkan besarnya biaya bagi jasa perencanaan
 Sebagai dasar dalam menentukan mengevaluasi biaya penawaran calon
kontraktor yang mengajukan penawaran
2) Bagi Pihak Konsultan
 Sebagai dasar dalam membuat perencanaan proyek sesuai dengan keinginan
pemilik
 Sebagai dasar menetapkan perkiraan biaya proyek dalam merealesasikan
 Sebagai dasar dalam mengevaluasi biaya penawaran oleh calon kontraktor
3) Bagi Pihak Kontraktor
 Sebagai dasar dalam menetapkan besarnya biaya penawaran dalam pelelangan.
 Sebagai acuan dalam menetapkan besarnya biaya pelaksanan pekerjaan.
 Sebagai dasar dalam negosiasi dengan sub kontraktor yang akan ikut serta dalam
pelaksanaan pekerjaan.
 Sebagai dasar dalam menetapkan keuntungan.
1.3 Estimasi Biaya Konseptual
Estimasi biaya berdasarkan konsep bangunan yang akan dibangun.
Contoh:
Untuk rumah SEDERHANA seluas 70 m2 (belum ada gambar rencana dan spesifikasi).
Biaya satuan rumah sederhana adalah Rp. 750.000 per meter persegi.
Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 70 m2 x Rp. 750.000/m2 = Rp. 52.500.000,-
(akurasinya -30% hingga +50%)
Untuk rumah MEWAH seluas 500 m2 (belum ada gambar rencana dan
spesifikasi). Biaya satuan rumah mewah adalah Rp. 3.750.000 per meter persegi.
Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 500m2 x Rp. 3.750.000/m2 = Rp.
1.875.000.000,- (akurasinya -30% hingga +50%)
Metode Indeks Biaya
Estimasi biaya konseptual juga dapat dilakukan dengan menggunakan data masa
lalu yang diperbaharui dengan menggunakan indeks biaya (harga).
Berikut ini adalah contoh indeks biaya (harga) konstruksi di Amerika sejak tahun
1913 hingga 1978:

Gambar 1.3 Grafik Indeks Harga di Amerika Tahun 1913 - 1978


Contoh estimasi biaya konseptual dengan menggunakan indeks biaya (harga):
Untuk membangun jalan antar kota di Amerika pada tahun 1970 dibutuhkan biaya USD
75 per m2. Maka jika pada tahun 1978 akan dibangun jalan antar kota di Amerika, biaya
yang dibutuhkan adalah: 1790
= ———- x USD 75 per m2
800
= 2.24 x USD 75 per m2
= USD 167.81 per m2
Metode Faktor Kapasitas
Antara beberapa proyek bangunan sejenis namun besar dan luasnya berbeda
terdapat suatu korelasi yang dapat digunakan sebagai dasar estimasi biaya konseptual.
Korelasi tersebut dapat dihitung dengan persamaan berikut ini:
K2 B2 = B1 {—-}^x K1
dimana:
B2 = Estimasi biaya bangunan sejenis yang baru dengan kapasitas K2
B1 = Biaya bangunan lama dengan kapasitas K1
K2 = Kapasitas bangunan baru
K1 = Kapasitas bangunan lama
x = Faktor kapasitas sesuai jenis bangunan
Berikut adalah faktor kapasitas untuk berbagai jenis bangunan:
Tabel 1.1. Faktor Kapasitas Berbagai Jenis Bangunan

Metode Rasio Biaya Komponen Bangunan


Tiap-tiap komponen bangunan memiliki rasio tertentu terhadap biaya total bangunan
yang dapat digunakan sebagai dasar estimasi biaya konseptual.

Anda mungkin juga menyukai