Burhanuddin, ST.,M.T Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh PENGERTIAN ESTIMASI BIAYA Estimasi biaya harus sudah dilakukan sejak tahap konsepsi proyek. Dengan demikian perkiraan biaya proyek dapat dilakukan dengan baik sehingga menghasilkan estimasi biaya yang akurat. Artinya estimasi biaya tidak terlalu tinggi yang menyebabkan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam tahap tender, atau tidak terlalu rendah yang meski dapat memenangkan tender namun ujungnya mengalami kesulitan pendanaan karena diangarkan kurang. JENIS-JENIS BIAYA PROYEK 1. Biaya Langsung (Direct Cost) Biaya langsung adalah semua biaya yang langsung berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi di lapangan. Biaya langsung pada proyek konstruksi dapat diperkirakan jumlahnya dengan cara menghitung volume pekerjaan dan biaya proyek berdasarkan harga satuan pekerjaan. Biaya langsung sendiri bisa dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu : a. Biaya Material, yaitu semua biaya untuk pembelian bahan dan material yang dihitung dengan analisis harga satuan. b. Biaya Upah Buruh, yaitu biaya untuk membayar upah atas pekerja yang diperhitungkan terhadap satuan item mata pembayaran tertentu dan biasanya sudah memiliki standar harga satuannya c. Biaya Peralatan atau Equipments, yaitu biaya terhadap peralatan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. JENIS-JENIS BIAYA PROYEK 2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Biaya tidak langsung (Indirect Cost) adalah semua biaya proyek yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi di lapangan. Meskipun begitu, biaya tidak langsung harus ada dan tidak bisa dilepaskan dari proyek yang tengah berjalan. Biaya tidak langsung ini belum secara eksplisit dihitung pada tiap proyek konstruksi tetapi perlu diperkirakan guna alokasi biaya di luar pekerjaan konstruksi. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tidak langsung adalah sebagai berikut. a. Biaya tak terduga atau unexpected costs, merupakan biaya yang disiapkan untuk kejadian-kejadian yang mungkin terjadi ataupun mungkin tidak terjadi. b. Keuntungan atau profit, yaitu semua hasil yang didapat dari pelaksanaan sebuah proyek. Keuntungan ini tidak sama dengan gaji karena dalam keuntungan terkandung usaha, keahlian, ditambah pula dengan adanya faktor risiko. c. Biaya Overhead, yaitu biaya tambahan yang tidak terkait langsung dengan proses berjalannya proyek tetapi harus tetap dimasukkan ke dalam anggaran layaknya biaya lain agar proyek dapat berjalan dengan baik. Untuk lebih jelas mengenai biaya Overhead ini, akan dijelaskan pada poin berikut. BEBERAPA CONTOH CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PADA PROYEK ATAU BANGUNAN :
1. Pengukuran – dengan satuan ls - lumpsum
Pekerjaan pengukuran dilakukan sebelum memulai pekerjaan utama, bertujuan untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, misal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb, upah tukang Rp 50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000. Lanjutan
2. Bowplank - satuan m1 - meter panjang
Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/20 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan. Misal reservoir / bak ukuran 3 m x 4 m, maka volume bowplank adalah (3+1+1) + (4+1+1) = 11 m x 2 = 22 m1. Lanjutan
3. Galian satuan m3 - meter kubik
Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya pondasi ditentukan oleh tipe pondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3 Lanjutan
4. Urugan satuan m3 - meter kubik
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
5. Mengurug kembali satuan m3 - meter kubik
Adalah mengurug bekas galian pondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60m3/3 = 20 m3. ANGKA BIAYA KASAR Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan contoh, untuk dapat menggambarkan harga satuan tiap meter persegi penyusunan anggaran biaya kasar yaitu : (mk2) luas lantai. Anggaran kasar dipakai sebagai pedoman terhadap Bangunan Induk 10 X 8 = 80 m2 anggaran biaya yang dihitung secara dikalikan harga satuan yaitu Rp Rp teliti. 150.000 = Rp 12.000.000 Walaupun namanya anggaran biaya Jadi dapat disimpulkan adalah harga kasar, namun harga satuan tiap m2 perm2 bangunan induk tsb adalah Rp luas lantai tidak terlalu jauh berbeda 12.000.000 perm2 nya dengan harga yang dihitung secara teliti. Project Control
Project Control bertujuan untuk memberikan
informasi status suatu proyek secara rutin sehingga setiap orang dapat membuat tindakan di saat trend proyek menunjukkan hal yang negatif. Planning/Scheduling Cost Management & Control Proses pembuatan jadwal/schedule proyek yang Proses Cost control melakukan monitoring dari logis dan realistis, me monitoring schedule pengeluaran proyek (Project Cost) Vs progress tersebut secara rutin, melakuan forecast kapan suatu proyek, mengukur variance dari budget proyek tersebut akan selesai, melakukan control yang telah ditetapkan dan mempersiapkan dan reporting untuk suatu pekerjaan yang harus rekomendasi untuk mencapai cost proyek yang dilakukan dalam rentang waktu tertentu dan minimum. seluruh pekerjaan yang harus dilakukan sampai proyek selesai. Tahapan Project Control Cost Estimating Cost & Schedule Risk Analysis Cost Estimating melakukan prediksi quantities, cost Cost and Schedule Risk Analysis adalah dan harga dari sumberdaya project yang dibutuhkan analisa mengenai impact dari resiko-resiko dalam pelaksanaan suatu proyek. Cost estimating yang mungkin muncul pada fase-fase merupakan input utama dalam penyiapan budget, pelaksanaan suatu proyek terhadap project cost dan value analysis dan cost & schedule control. schedule dan cost. Estimasi dilakukan melalui perhitungan dan perkiraan dari cost resources dan method pelaksanaannya. JADWAL PELAKSANAAN PROYEK MENETAPKAN JANGKA WAKTU KEGIATAN PROYEK YANG HARUS DISELESAIKAN
TENAGA KERJA BIAYA ALAT BAHAN BAKU METODE PELAKSANAAN WAKTU YG DIBUTUHKAN OLEH SETIAP AKTIVITAS. JADWAL PELAKSANAAN PROYEK
UPDATING UNTUK MENENTUKAN DAN
MENETAPKAN: Waktu pelaksanaan Item Pekerjaan JADWAL Alokasi Sumber daya yg PELAKSA digunakan PROYEK NAAN PROYEK MENUNJUKKAN: Bagaimana pekerjaan tsb akan dilaksanakan Untuk menentukan pelaksanaan proyek MONITORING Menghitung Volume Pekerjaan
Langkah berikutnya adalah menghitung
volume pekerjaan. Penghitungan ini dilakukan dengan cara menghitung banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan, misalkan per m2, m3, atau per unit. Volume pekerjaan nantinya dikalikan dengan harga satuan pekerjaan, sehingga didapatkan jumlah biaya pekerjaan. Membuat dan Menentukan Harga Satuan Pekerjaan ● Harga satuan pekerjaan dapat dipisahkan menjadi harga upah dan material. ● Masukkan harga berdasarkan harga yang berlaku di daerah Anda tinggal. ● Sebagai contoh, harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan pengecatan cat dinding adalah Rp20.000,00 per m2, pekerjaan rangka atap adalah Rp125.000,00 per m2, dan pekerjaan pemasangan plafon adalah Rp45.000,00 per m2. Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan ● Hitung jumlah biaya pekerjaan dengan mengalikan volume pekerjaan x harga satuan. ● Contoh pekerjaan pembuatan pondasi batu kali, Anda bisa menghitung volumenya sebesar 10m³ dengan harga satuan sebesar Rp350.000,00. Maka dari sini Anda bisa mengetahui bahwa biaya pekerjaan pembuatan pondasi batu kali adalah 10m³ x Rp350.000,00 = Rp3.500.000,00. Rekapitulasi ● Langkah terakhir dalam membuat RAB adalah membuat bagian rekapitulasi. Rekapitulasi adalah hasil akhir masing- masing sub pekerjaan, seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan beton. ● Kedua sub pekerjaan tersebut dapat diuraikan lagi secara lebih detail. Setiap pekerjaan kemudian ditotalkan sehingga didapatkan keseluruhan biaya pekerjaan. Dalam menghitung biaya rekapitulasi ini, dapat memasukkan biaya tambahan dan pajak. perhitungan Biaya Pekerjaan Pembangunan Gedung perhitungan Biaya Pekerjaan Galian Pondasi Gedung perhitungan Biaya Pekerjaan Galian Pondasi Gedung perhitungan Biaya Pekerjaan Timbunan Tanah Gedung perhitungan Biaya Pekerjaan Timbunan Pasir perhitungan Biaya Pekerjaan Bekisting Gedung perhitungan Biaya Pekerjaan Bekisting Gedung (Lanjutan) perhitungan Biaya Pekerjaan Pembesian Gedung n Biaya Pekerjaan Ikatan Angin dan Atap Gedung perhitungan Rencana Pembuatan Pembiayaan Gedung 1 LT TERIMA KASIH