Anda di halaman 1dari 30

Sistem Pengapian

Kelomok 8
Oktavianus situmorang
Wahyu riatur pasaribu
Sentana sembiring
SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK

Sistem pengapian elektronik mempunyai efisiensi yang


lebih besar bila dibandingkan dengan sistem pengapian
konvensional. Sistem pengapian ini menggunakan
komponen elektronik seperti transistor, dioda, resistor
dan kapasitor untuk memperbesar efisiensi sistem
penyalaan. Sistem pengapian elektronik juga dikenal
dengan sistem pengapian transistor.

Teknologi dan Rekayasa 2


 Sistem pengapian elektronik ada beberapa macam,
antara lain:

1.        CCTI ( Contact Controlled Transistor Ignition)


2.        MCTI ( Magnetically Controlled Transistor
Ignintion )
3.        CDI (Capasitor Discharge Ignition)
4.        IRLISPARK ( Infra Red Light Ignition System)
5.        PEI ( Pointless Electronic Ignition)
6.        AIS ( Amplifier Type Ignition System)
Dibandingkan dengan pengapian konvensional, pengapian
sistem elektronik mempunyai banyak kelebihan. Pengapian
konvensional mempunyai beberapa kekurangan,
antara lain:

 1.       Berkurangnya tegangan tinggi yang dihasilkan koil pada


putaran rendah.
 2.       Perubahaan saat pengapian cepat sekali
Definisi

Sistem pengapian berfungsi untuk membakar


campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang
bakar

Macam-macam sistem pengapian


• Pengapian Magnet
• Pengapian Platina
• Pengapian CDI

Teknologi dan Rekayasa 5


Sistem Pengapian
Magnet

Teknologi dan Rekayasa 6


Sistem Pengapian
Platina

Teknologi dan Rekayasa 7


Sistem Pengapian
AC - CDI
CDI Unit Ignition coil
Magneto 1

H/M P/B
4
A 3

2
B
S
H/P

Teknologi dan Rekayasa 8


Sistem Pengapian
AC - CDI

Teknologi dan Rekayasa 9


Sistem Pengapian
DC - CDI

Teknologi dan Rekayasa 10


Komponen Sistem Pengapian
Baterai

Teknologi dan Rekayasa 11


Komponen Sistem Pengapian
Kunci Kontak

Teknologi dan Rekayasa 12


Komponen Sistem Pengapian
Koil

Teknologi dan Rekayasa 13


Komponen Sistem Pengapian
CDI

Teknologi dan Rekayasa 14


Komponen Sistem Pengapian
Busi

Teknologi dan Rekayasa 15


Tipe Busi

BUSI PANAS BUSI DINGIN


Ditandai dengan hidung Ditandai dengan hidung
insulator yang lebih panjang insulator yang lebih pendek

Teknologi dan Rekayasa 16


Pemilihan Tingkat
Panas Busi
SALAH BENAR SALAH

Endapan arang Endapan arang


Electroda masa (-) terlalu panas
dan memukul/merusak piston
BUSI
Bila terdapat endapan karbon atau oli pada
TYPE
permukaan isulator, warna busi hitam basah
PANAS
KONDISI Ganti dengan busi type panas
BUSI
Bila terjadi panas berlebihan, BUSI
warna busi putih dan kering TYPE
DINGIN
Ganti dengan busi type
dingin

BUSI
Bila terjadi kegagalan pembakaran
TYPE
atau pemakaian kendaraan
PANAS
KONDISI Ganti dengan busi type panas
MESIN

Teknologi dan Rekayasa 17


Kode Busi

DIAMETER ULIR

KONSTRUKSI LEBAR GAP BUSI


TYPE RESISTANCE
STRUKTUR ELEKTRODA
TINGKAT PANAS

DIAMETER ULIR A : 18 mm D : 12 mm PANJANG ULIR


B : 14 E : 8 mm
mm C :
10 mm

KONSTRUKSI Project / Non Project

TYPE RESISTANCE Resistance / Non Resistance

TINGKAT PANAS 6, 7, 8, 9…. dst

PANJANG ULIR E : 19 mm
H : 12.7 mm

STRUKTUR ELEKTRODA
S : Standar
VX : Platinum

LEBAR GAP BUSI


9 : 0.9 mm, 10 : 1mm, 11 : 1.1 mm

Teknologi dan Rekayasa 18


Kode Busi

DIAMETER ULIR
TINGKAT PANAS

PANJANG ULIR LEBAR GAP BUSI

KONSTRUKSI
BENTUK ELEKTRODA
DIAMETER ULIR M : 18 mm U : 12 mm
W : 14 mm Y : 8 mm
X : 12 mm
TINGKAT PANAS 20, 22, 24, 27…. dst

PANJANG ULIR E : 19 mm
H : 12.7 mm
KONSTRUKSI Project /
Non Project
BENTUK ELEKTRODA Celah U pada as elektroda

LEBAR GAP BUSI 9 : 0.9 mm, 10 : 1mm, 11 : 1.1 mm

Teknologi dan Rekayasa 19


Pemeriksaan

Pemeriksaan Percikan Api Busi

Teknologi dan Rekayasa 20


Pemeriksaan

Pemeriksaan Hambatan Koil

Teknologi dan Rekayasa 21


Pemeriksaan

Pemeriksaan Pick Up Coil/Pulser

Teknologi dan Rekayasa 22


Pemeriksaan

Pemeriksaan Kumparan Pembangkit (AC-CDI)

Teknologi dan Rekayasa 23


Pemeriksaan

Pemeriksaan CDI (AC-CDI)

Teknologi dan Rekayasa 24


Pemeriks
aan

G/W

Pemeriksaan CDI (DC-CDI)

Teknologi dan Rekayasa 25


Mencari Masalah dan
Kesukaran
Tidak ada percikan bunga api pada busi

1. Konektor tidak tersambung dengan baik,


atau ada Rangkaian terbuka di dalam
sistem pengapian.
2. Kumparan pembangkit rusak
3. Generator pulsa rusak
4. Coil pengapian rusak.
5. Konektor CDI unit longgar atau tidak tersambung
dengan baik
6. CDI unit rusak
Teknologi dan Rekayasa 26
 Cara Kerja Sistem Pengapian
      Pada
saat kunci kontak ON, Platina menutup
Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai —-> Kunci kontak —-> Primer koil —->
Platina —-> Massa.
Akibat aliran listrik pada primer koil, maka inti koil
menjadi magnet..

Pada saat Platina Membuka

Saat platina membuka, arus listrik melalui primer koil


terputus, terjadi induksi tegangan tinggi pada
sekunder koil, sehingga arus akan mengalir seperti
dibawah ini:
Sekunder koil —-> Kabel tegangan tinggi —->
Tutup distributor —-> Rotor —-> Kabel tegangan
tinggi (kabel busi) —-> Teknologi
Busi —-> Massa.
dan Rekayasa 27
Simpulan
1.      Sistem pengapian adalah suatu sistem yang terdiri dari
berbagai komponen yang memilki fungsi yang berbeda yang
dirangkai sedemikian rupa sehinga menjadi memiliki satu fungsi
yakni memercikan bunga api.
2.      Fungsi pengapian adalah untuk menhasilkan tegangan yang
tinggi untuk mengadakan bunga api di antara elektroda busi
sehingga campuran bahan bakar dan udara dibakar secara
sempurna walaupun kecepatan berubah-ubah.
3.      Kompenen-komponen system pengapian terdidri dari aki
(baterai), kunci kontak, koil, distributor, platina, kabel busi dan
busi.
4.      Kerusakan yang terjadi biasnya di akibatkan oleh umur dari
komponen-komponen tersebut.
      Saran
Sistem pengapian sangatlah penting di setiap 
kendaraan karena jika tidak ada sistem pengapian
kemungkinan besar kendraan tersebut tidak akan
hidup (berjalan). Karena ada 3 yang
mempengaruhi pembakaran terjadi ada bahan
bakar,api dan udara.
Pelajarilah sistem pengapian lebih dalam karena
sistem ini perkembangannya sangat pesat di
bandingkan dengan sistem yang lain pada
kendaraan.
SEKIAN DAN TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai