Surface Mount Device (SMD) adalah komponen elektronika yang pada perakitannya
ditempatkan langsung pada sisi solder (selanjutnya kita gunakan istilah Solder Side) dari PCB.
Artinya komponen SMD langsung bersentuhan dengan permukaan tembaga dari PCB. Berbeda
dengan komponen elektronika konvensional biasa yang memiliki kawat atau logam khusus
sebagai kaki-kakinya, maka SMD memiliki dua atau lebih sisi/bagian yang permukaannya
berupa logam khusus yang berfungsi layaknya kaki komponen konvensional. Bentuknya pun
jauh lebih kecil dibandingkan dengan komponen konvensional.
Karena bentuknya yang kecil itulah, maka penandaan pada SMD untuk menginformasikan
jenis, tipe, dan nilainya, digunakan suatu system dan standarisasi khusus yang pada umumnya
hanya menggunakan Huruf dan Angka. Oleh karena itu untuk dapat mengetahui data suatu
komponen SMD dengan lengkap, kita seringkali membutuhkan dokumen component datasheets.
Tanpa dokumen tersebut maka kita akan sulit untuk mengetahui polaritas maupun fungsi kaki
komponen-komponen SMD dengan pasti.
Kelebihan dari SMD dibandingkan dengan komponen konvensional antara lain :
Luas permukaan PCB yang dibutuhkan untuk menempatkan rangkaian elektronika menjadi
jauh lebih kecil dibandingkan jika kita membuat PCB menggunakan komponen elektronika
konvensional yang harus menyediakan lubang untuk kaki-kaki komponen ( Trough-Hole
component). Karena SMD dirakit dengan menempatkannya langsung pada solder side PCB,
maka kedua sisi PCB dapat digunakan dalam membuat rangkaian elektronika sehingga
kebutuhan luas permukaan aktif PCB berkurang sebanyak 50%.
Perakitan dapat dilakukan dengan lebih sederhana tanpa harus memotong kaki komponen
dahulu
Proses perakitan otomatis akan lebih mudah dilakukan dan lebih rendah biayanya
Karena ukurannya yang kecil, maka kepadatan bahan pembungkus komponen maupun rangkaian
final menjadi lebih tinggi. Sangat tahan terhadap guncangan dan tekanan mekanis. Tidak
membutuhkan proses pengeboran dan proses mesin lainnya. Dapat menggunakan permukaan
tembaga (PCB) yang lebih tipis, murah atau hemat biaya untuk produksi masal.
Kekurangan dari SMD atau batasan-batasan penggunaanya, antara lain : Sangat sulit untuk
membuat IC dengan jumlah kaki yang sangat banyak (raster 0.5 s.d 1.27 mm, max. 148 kaki)
dimana penempatan jarak antar kaki lah yang merupakan masalah utamanya. Desain layout
rangkaian elektronika menjadi sangat kompleks. Jarak kaki komponen memiliki ukuran tertentu
(tidak flexible), dimensi dan jarak antar kaki atau antar komponen menjadi tergantung kepada
teknologi yang digunakan oleh pabrik. Kepadatan bahan pembungkus yang tinggi, menimbulkan
masalah pada temperature tinggi. Dissipasi panas komponen akibat daya yang digunakan
komponen akan langsung tersalurkan melalui permukaan tembaga PCB. Panas yang tinggi pada
permukaan PCB mempengaruhi setiap komponen yang ada. Tidak semua komponen SMD dapart
ditandai dengan jelas, dan bahkan banyak yang tidak ditandai sama sekali. Proses perbaikan
peralatan elektronika yang dirangkai menggunakan komponen SMD, menjadi lebih rumit
dilakukan
Resistor
Resistor SMD tersedia dalam bentuk kotak (rectangular form) atau berupa MELF
atau silinder (cylinder form). Faktor bentuk yang polular atau lebih dikenal sering
digunakan adalah 1206 dan 0805, dimana nilai tahanannya berada diantara 1 s.d
1M.
Untuk Resistor SMD dengan toleransi 1% tersedia dalam standar nilai menurut ketentuan E24 (E96)
dan ditandai dengan kode 3 atau 4 digit, seperti tabel disamping.
terbuang oleh trimpot SMD adalah 0.2W. Bagian slide dapat diputar 360, namun sudut putaran aktif
hanya 270. Nilai hambatannya bervariasi mulai dari 100 s.d 1M.
Kapasitor SMD
Ceramic Multilayer Chip Capasitor, tersedia dalam rentang nilai yang sangat luas, mulai dari 0.47 pF s.d
1F. Nilai-nilai ini ditulis dalam tujuh faktor bentuk. Bentuk ditentukan berdasarkan nilai kapasitor.
Bentuk yang paling banyak dikenal adalah 0805 dan 1206. Sayangnya komponen ini tidak ditandai
apapun baik menurut nilai digital maupun kode warna. Namun fakta ini tidak menjadi masalah bagi
Industri, dimana komponen-komponen di pasang/dirangkai dari sebuah rol otomatis. Namun hal ini
sangat berbahaya bagi seorang teknisi untuk melakukan perbaikan karena tidak bisa membaca nilai dari
kapasitor tersebut.
kerjanya.
3.2
1.8
mm
3.5
2.8
mm
6.0
3.2
mm
7.3
4.3
mm
Sedangkan
Nilainya
dikodekan
dengan
system
digit
serta
karakter
nomor
dan
huruf
Posisi
digit
Posisi
digit
pertama
menunjukan
angka
pertama
kedua
menunjukan
angka
kedua
dari
dari
nilai
kapasitansi
nilai
kapasitansi
Posisi digit ketiga menunjukan jumlah nol dalam satuan piko farad pF
Contoh; Deskripsi dari kode tercetak 224 artinya 220 000 pF = 220 nF = 0.22 mF
C = 16V
A = 1pF
6 = x105
Maka CA6 = 1pF x 105,16V= 1mF,16V
Contoh-2 :
A6 1.0 x 106 pF = 1.0 mF
J5 . 2.2 x 105 pF = 0.22 mF
J6 . 2.2 x 106 pF = 2.2 mF
A = 1.0 pF
6 = 106
Maka A6 = 1.0 x 106 pF = 1.0 mF, 35V
SMD Transistor
Transistor yang paling banyak digunakan untuk SMD adalah jenis SOT-23 dan SOT-223.
SMD BGA
SMD
FPGA
Seperti yang diketahui, FPGA juga merupakan salah satu jenis IC digital. Oleh karena itu, maka
tersedia juga jenis FPGA untuk SMD. Beberapa jenis IC yang dipakai untuk FPGA dan cukup
terkenal yaitu :
TQFP (Thin Quad Flat Pack); memiliki 100 atau 144 pin
PQFP (Plastic Quad Flat Pack); memiliki 208 atau 240 pin.
SMD
Berikut gambar beberapa FPGA SMD jenis QFP:
QFP