DEVICE )
SMD adalah komponen elektronika yang pada perakitannya ditempatkan langsung pada sisi
solder (selanjutnya kita gunakan istilah Solder Side ) dari PCB. Artinya komponen SMD
langsung bersentuhan dengan permukaan tembaga dari PCB. Berbeda dengan komponen
elektronika konvensional biasa yang memiliki kawat atau logam khusus sebagai kaki-kakinya,
maka SMD memiliki dua atau lebih sisi/bagian yang permukaannya berupa logam khusus yang
berfungsi layaknya kaki komponen konvensional. Bentuknya pun jauh lebih kecil dibandingkan
dengan komponen konvensional.
Karena bentuknya yang kecil itulah, maka penandaan pada SMD untuk menginformasikan jenis,
tipe, dan nilainya, digunakan suatu system dan standarisasi khusus yang pada umumnya hanya
menggunakan Huruf dan Angka. Oleh karena itu untuk dapat mengetahui data suatu komponen
SMD dengan lengkap, kita seringkali membutuhkan dokumen component datasheets. Tanpa
dokumen tersebut maka kita akan sulit untuk mengetahui polaritas maupun fungsi kaki
komponen-komponen SMD dengan pasti.
Untuk Resistor SMD dengan toleransi 1% tersedia dalam standar nilai menurut ketentuan E24
(E96) dan ditandai dengan kode 3 atau 4 digit, seperti tabel disamping.
Trimpot SMD
Trimpot SMD tersedia dalam 2 bentuk/fungsi mekanikal yang berbeda, 3 kaki dan 4 kaki. Kaki
keempat merupakan kaki yang hanya berfungsi sebagai penguat mekanis saat komponen ini
dipasang. Daya yang terbuang oleh trimpot SMD adalah 0.2W. Bagian slide dapat diputar 360,
namun sudut putaran aktif hanya 270. Nilai hambatannya bervariasi mulai dari 100 s.d 1M.
Kapasitor SMD
Ceramic Multilayer Chip Capasitor, tersedia dalam rentang nilai yang sangat luas, mulai dari
0.47 pF s.d 1F. Nilai-nilai ini ditulis dalam tujuh faktor bentuk. Bentuk ditentukan berdasarkan
nilai kapasitor. Bentuk yang paling banyak dikenal adalah 0805 dan 1206. Sayangnya komponen
ini tidak ditandai apapun baik menurut nilai digital maupun kode warna. Namun fakta ini tidak
menjadi masalah bagi Industri, dimana komponen-komponen di pasang/dirangkai dari sebuah rol
otomatis. Namun hal ini sangat berbahaya bagi seorang teknisi untuk melakukan perbaikan
karena tidak bisa membaca nilai dari kapasitor tersebut.
:
Pengkodean dengan karakter nomor dan huruf
Contoh-1 :
1.0mF, 16 V CA*
0.22mF, 35 V .. VJ*
2.2mF, 6.3 V JJ*
A = 1pF
6 = x105
Maka CA6 = 1pF x 105,16V= 1mF,16V
Contoh-2 :
A6 1.0 x 106 pF = 1.0 mF
J5 . 2.2 x 105 pF = 0.22 mF
J6 . 2.2 x 106 pF = 2.2 mF
A = 1.0 pF
6 = 106
Maka A6 = 1.0 x 106 pF = 1.0 mF, 35V