Dalam merancang suatu alat diperlukan dasar untuk menunjang alat yang
akan dirancang, sehingga segala sesuatunya dapat diperhitungkan dan
dipertanggungjawabkan. Pada bab ini akan di bahas dasar-dasar yang digunakan
untuk merealisasikan alatpematrian komponen SMD dengan mikrokontroler sebagai
pengendali utamanya.
5
2.2 Jenis-jenis komponen SMD
Untuk standarisasi industri elektronika oleh Joint Electron Devices
Engineering Council (JEDEC), berdasarkan kemasan dan ukurannya jenis-jenis
komponen SMT adalah:
1. Kemasan 2 terminal
Contoh dari kemasan 2 terminal ini adalah:
a. Rectangular Passive Components
Komponen ini kebanyakan berupa resistor dan kapasitor
dengan kode misalnya untuk kode 0402 berarti secara metric
ukurannya adalah 0.4 mm x 0.2 mm
b. Tantalum Capasitor
Jenis tantalum capasitor
6
Dari Gambar 2.2 dapat dijelaskan yaitu blok hitam di paling
atas adalah indikator polaritasnya. Angka 22 pada baris
pertama yaitu besarnya muatan kapasitor. Angka 6 adalah
menunjukkan nilai farad yaitu piko. Baris kedua angka 20
adalah menunjukan tegangan maksimal yang biasa digunakan
untuk kapasitor tersebut yaitu 20 V. Dan huruf K adalah inisial
dari perusahaan pembuat serta pada baris ketiga adalah tahun
pada angka pertama dan untuk angka kedua serta ketiga adalah
minggu pembuatan.
c. Aluminium Capasitor
Untuk aluminium kapasitor kode ukuran sesuai dengan merek
sepertiditunjukkan pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Jenis dan ukuran Almunium Capasitor
Jenis Ukuran
Panasonic / CDE A, Chemi-Con B 3.3 mm × 3.3 mm
Panasonic B, Chemi-Con D 4.3 mm × 4.3 mm
Panasonic C, Chemi-Con E 5.3 mm × 5.3 mm
Panasonic D, Chemi-Con F 6.6 mm × 6.6 mm
Panasonic E/F, Chemi-Con H 8.3 mm × 8.3 mm
Panasonic G, Chemi-Con J 10.3 mm × 10.3 mm
Chemi-Con K 13.0 mm × 13.0 mm
Panasonic H 13.5 mm × 13.5 mm
Panasonic J, Chemi-Con L 17.0 mm × 17.0 mm
Panasonic K, Chemi-Con M 19.0 mm × 19.0 mm
7
e. Metal Electric Leadless Face (MELF)
MicroMELF (MMU)
MiniMELF (MMA)
3. MELF (MMB)
2. Kemasan 3 terminal
a. Small Outline Transistor (SOT)
1. SOT-223: 6,7 mm × 3,7 mm × 1,8 mm
2. SOT-89: 4,5 mm × 2,5 mm × 1,5 mm
SOT-23: 2,9 mm × 1,3/1,75 mm × 1,1mm
SOT-323: 2 mm × 1,25 mm × 0,95 mm
SOT-416: 1,6 mm × 0,8 mm × 0,8 mm
SOT-663: 1,6 mm × 1,6 mm × 0,55 mm
SOT-723: 1,2 mm × 0,8 mm × 0,5 mm
SOT-883: 1 mm × 0,6 mm × 0,5 mm
b. DPAK (TO-252)
c. D2PAK (TO-263)
d. D3PAK (TO-268)
8
Gambar 2.4 Contohfisik SOT
9
4. Kemasan banyak terminal
a. Dual-in-line
SOIC (Small-Outline Integrated Circuit)
SOJ (Small-Outline Package, J leaded)
TSOP (Thin Small-Outline Package)
SSOP (Shrink Small-Outline Package)
TSSOP (Thin Shrink Small-Outline Package)
QSOP (Quarter-size Small-Outline Package)
b.Quad-in-line
1. PLCC (Plastic Leaded Chip Carrier)
2. QFP (Quad Flat Package)
3. LQFP (Low-profile Quad Flat Package)
4. PQFP (Plastic Quad Flat-Pack)
5. CQFP (Ceramic Quad Flat-Pack)
6. MQFP (Metric Quad Flat-Pack)
7. TQFP (Thin Quad Flat Pack)
8. QFN (Quad Flat No-lead)
9. LCC (Leadless Chip Carrier)
10. MLP (Micro Lead Frame Package)
11. PQFN (Power Quad Flat No-lead)
c. Grid Arrays
PGA (Pin Grid Array)
BGA (Ball Grid Array)
LGA (Land Grid Array)
FBGA (Fine pitch Ball Grid Array)
LFBGA (Low profile Fine pitch Ball Grid Array)
TFBGA (Thin Fine Pitch Ball Grid Array)
CGA (Column Grid Array)
CCGA (Ceramic Column Grid Array)
10
d. non packaged devices
1. COB (Chip-On-Board)
2. COF (Chip-On-Flex)
3. COG (Chip-On- Glass)
a. b.
Gambar2.(6)a. Pematrian dengan blower
(b). Pematrian dengan pemanas keramik
11
2. Heating :
Suhu saat proses heating berkisar antara 183°C-217°C, dengan
kenaikan suhu maksimal 3°C/detik. Lama waktu operasi berkisar antara 60-
120 detik. Bertujuan untuk menguapkan pelarut pasta dan mengaktifkan flux.
3. Soldering :
Proses dimana suhu maksimum dicapai. Suhu berkisar antara 225°C-
260°C dengan lama proses berkisar antara 20-40 detik. Bertujuan untuk
membuat pasta solder benar-benar mencair.
4. Cooling :
Merupakan proses pemadatan kembali pasta solder. Target suhu yang
ingin dicapai ±25°C, dengan penurunan suhu maksimal 6°C/detik.
Proses-proses ini juga mendasarkan pada grafik standar pematrian SMD yang
harus dipenuhi seperti pada Gambar 2.7.
12
langkah-langkah pematrian yang ada di atas sedangkan untuk langkah
pendinginan conveyor
13
14
Gambar 2.8. Blok Diagram
Penjelasan Blok Diagram
Dari Gambar 2.8 Blok diagram maka dapat dijelaskan perbagian sebagai berikut :
2.3.1 Termokopel
Termokopel adalah sensor temperatur yang paling banyak digunakan
dalam industri karena kesederhanaan dan kehandalannya.sebenarnya ada
beberapa jenis sensor suhu yang ada seperti LM 35 atau PT 100, tetapi
untuk alat yang dirancang sensor yang paling tepat secara range dan
penggunaan adalah termokopel. Termokopel terdiri dari dua buah
konduktor (termoelemen) yang berbeda, dihubungkan menjadi satu
rangkaian seperti pada Gambar 2.9
15
2.3.2 PemanasKeramik
Pemanas yang digunakan adalah jenis Pemanas Keramik. Komponen ini
digunakan untuk pematrian komponen SMD, berlaku sebagai pemanas
utama. Panas dari modul ini nantinya akan disensing oleh termokopel dan
selanjutnya akan dibaca suhunya oleh pin ADC pada mikrokontroler, lalu
digunakan sebagai acuan bagi Relay untuk mensaklar pemanas pada kondisi
on atau off sesuai dengan keadaan suhu yang dibutuhkan dalam pematrian
komponen SMD, sehingga tidak terjadi panas berlebih yang menyebabkan
komponen yang dipatri rusak.
2.3.3 Relay
Untuk pemanas agar dapat dikendalikan saat menyala atau pada saat mati
maka harus dikendalikan melalui mikrokontroler dan pensaklarannya dipakai
relay. Relay berfungsi sebagai pengatur pensaklaran pemanas supaya
pemanas tidak terlalu panas dan sesuai dengan range yang diinginkan.
2.3.4 Motor DC
Motor ini akan digunakan untuk menggerakkan konveyor untuk
melakukan pematrian yang digunakan sebagai penggerak utama adalah
motor DC dikarenakan kebutuhan untuk torsi dan kecepatan yang tidak
terlalu besar
16
2.3.6 Pengkondisi tegangan AD595
Pengkondisi tegangan ini berfungsi sebagai penguat untuk tegangan
keluaran termokopel karena tegangan keluaran termokopel yang terlalu kecil
sehingga perubahannya sulit terbaca oleh Pin ADC.
2.3.9 Kipas
Kipas sendiri digunakan dalam tahap pematrian yaitu pada bagian
pendinginan dimana PCB yang telah dipatri didinginkan agar sesuai dengan
standarisasi langkah pematrian.
17
2.3.11 Tombol
Adapun tombol ini akan berfungsi pada bagi pengguna alat untuk
memberi masukkan di mana terdapat menu ukuran seperti pada spesifikasi
alat.
18