OLEH:
IMAM MUSTOPA, S.T.
6 x 45 menit
Tujuan
1. Menjelaskan teknik soldering dan desoldering
Pembelajaran
2. Mengindentifikasi rangkaian komponen elektronika
3. Memahami teknik pengukuran elektronika
4. Mendeskripsikan karakterirstikkomponenelektronika analog
dan digital
Kata kunci
Soldering, Desoldering, Komponen elektronika, pengukuran,
komponen elektronika analog dan digital
Pengetahuan/ke Proses produksi peralatan elektronika
terampilan
siswa sebelum
mempelajari
materi ini
Materi ajar, Materi ajar : Teknik soldering dan desoldering, mengidentifikasi komponen
alat, dan bahan elektronika, penggunaan alat ukur elektronika
Alat dan Bahan: Slide Presentasi, Modul, peralatan bengkel elektronika, alat
ukur elektronika
Sarana 1. Laptop/Komputer
Prasarana 2. Lab. Elektronika/Ruang Kelas
3. Jaringan internet
3. PETA KONSEP
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 → Teknik dasar Soldering dan Desoldering
A. Tujuan Spesifikasi Pembelajaran
1. Menjelaskan dan melakukan teknik soldering dan desoldering
B. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah komponen elektronika dapat berkerja sendiri ?
PERTEMUAN 1
Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran Guru mengingatkan peserta didik tentang protokol kesehatan
dimasa pandemi
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Guru mengabsen,
mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
4. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.Guru melakukan apersepsi
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Guru
memberi motivasi kepada peserta didik
6. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya 15
7. Guru menyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar Menit
Inti
A. Stimulus
- Guru menampilkan tayangan tentang “Teknik seldering dan
desoldering” pada Peserta didik.
- Peserta didik mengamati dan memahami tayangan tentang “Teknik
seldering dan desoldering” .
B. Identifikasi masalah
- Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang “Teknik seldering
dan desoldering” .
- Peserta didik mencoba menjawab pertanyaan dari guru tentang
“Teknik seldering dan desoldering”
C. Pengumpulan Data
- Guru meminta siswa mengali informasi tentang “Teknik seldering
dan desoldering” dengan diskusi kelompok.
- Peserta didik menggali informasi tentang “Teknik seldering dan
desoldering” dengan diskusi kelompok
235
D. Pembuktian Menit
- Guru memberikan lembar kerja tentang “Teknik seldering dan
desoldering” .
- Peserta didik mendiskusikan dan melakukan praktek sesuai pada
lembar kerja yang diberikan guru secara berkelompok.
E. Menarik Kesimpulan
- Peserta didik menyajikan dalam bentuk hasil diskusi kelompok
tentang “Teknik seldering dan desoldering” .
- Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap presentasi
kelompok mengenai “Teknik seldering dan desoldering”
- Peserta didik menerima tanggapan dari siswa lain dan guru
- Peserta didik menyimpulkan materi tentang tentang “Teknik
seldering dan desoldering”
Penutup
b. Kriteria Penilaian
1) Penilaian Sikap
Petunjuk Penskoran :
Nilai Score
Sangat baik 3.20 – 4,00 (80 – 100)
Baik 2.8 – 3.19 (70 – 79)
2) Penilaian Pengetahuan
Tujuan Bentuk No
Materi Indikator Soal
Pembelajaran Soal Soal
3. Dapat melakukan 3
teknik desoldering Essay
dengan baik dan
benar
Instrumen Soal
2 Jelaskan langkah-
1. Pegang soder seperti memegang pensil
langkah melakukan
pada bagian pegangan (handle) solder.
soldering yang baik Selalu diingat untuk tidak memegang
dan benar ? bagian panas yang lain
2. Sentuhkan ujung soder ke media
penyolderan (PCB) lalu tahan
beberapa detik dan langsung
tempelkan timah diujung soder
sehingga timah meleleh pada
komponen yang akan disolder
40
3. Angkat solder beserta timah sehingga
solderan terbentuk dan diamkan
beberapa saat.
4. Perhatikan hasilnya; hasil yang baik
jika solderan berkilau/mengkilap dan
membentuk kerucut. Jika tidak anda
perlu memanaskan dan
membentuknya lagi
3 Jelaskan langkah-
1. tekan pompa/pegas sampai terkunci,
langkah melakukan
desoldering yang baik 2. setelah sambungan dipanaskan dengan
dan benar ? solder dan timahnya mencair, arahkan
ujung attracktor ke titik sambungan,
40
3. tekan tombol untuk melepaskan pegas
sehingga menyedot timah yang telah
cair tadi ke dalam attracktor,
4. ulangi cara di atas untuk
No Soal Kunci Jawaban Skor
menghilangkan atau membersihkan
sisa timah yang masih menempel pada
sambungan,
5. attracktor mungkin perlu dikosongkan
isinya dengan membuka sekrup jika
sudah penuh.
3) Penilaian Keterampilan
Tujuan Bentuk No
Materi Indikator Soal
Pembelajaran Soal Soal
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa dapat :
1. Memahami peralatan yang digunakan untuk melakukan teknik soldering dan desoldering.
2. Melakukan teknik soldering dan desoldering dengan baik dan benar.
B. Teori Pendukung
1. Buku Modul Elektronika Kemdikbud 2021
2. https://youtu.be/xkkvMHNHKn4
D. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan solder seperti solder, timah, tang potong, magnifier.
7. Periksa hasil solder apakah telah sesuai hasil solder yang baik dan benar sesuai teori.
8. Hasil kerja kelompok dikumpul ke guru.
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai
91 - 100
bahan prosedur
Penggunaan alat dan bahan kurang
80 - 90
sesuai prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak
70 - 79
sesuai prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup
80 - 90
lengkap
Ketersediaan alat dan bahan kurang
70 - 79
lengkap
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan melakukan teknik
91 - 100
melakukan teknik soldering dan desoldering tinggi
soldering dan Kemampuan melakukan teknik
80 - 90
desoldering soldering dan desoldering cukup
Kemampuan melakukan teknik
70 - 79
soldering dan desoldering kurang
b. Kemampuan Kemampuan Memahami dan
Memahami dan manfaat melakukan teknik soldering 91 - 100
manfaat melakukan dan desoldering tinggi
teknik soldering dan Kemampuan Memahami dan
desoldering manfaat melakukan teknik soldering 80 - 90
dan desoldering cukup
Kemampuan Memaham dan manfaat
melakukan teknik soldering dan 70 - 79
desoldering kurang
c. Kemampuan Kemampuan mendapatkan informasi
91 - 100
mendapatkan lengkap
informasi Kemampuan mendapatkan informasi
80 - 90
cukup lengkap
Kemampuan mendapatkan informasi
70 - 79
kurang lengkap
d. Kemampuan dalam Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
bekerja Kemampuan dalam bekerja cukup
80 - 90
tepat
Kemampuan dalam bekerja kurang
70 - 79
tepat
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup 80 - 90
konsentrasi
Bekerja dengan kurang 70 - 79
konsentrasi
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
NilaiPraktik(NP)
Persiapan Proses SikapKer Wakt ∑ NK
dan Hasil ja u
Kerja
1 2 3 5 6
SkorPerolehan
Skor Maksimal
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian.
Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = NilaiKomponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot
dibagi skor maksimal.
∑ Skor Perolehan
NK = × Bobot
Skor Maksimal
1. Soldering
Suatu komponen elektronika jika berdiri sendiri maka komponen
tersebut tidak akan berfungsi, agar komponen-komponen tersebut
memiliki fungsi maka
setiap komponen harus dirangkai menjadi sebuah rangkaian
sistem elektronik. Proses menghubungkan komponen-komponen
elektronik dengan papan sirkuit (PCB) disebut kegiatan menyolder
(Soldering).
Pada industri manufaktur proses soldering dilakukan secara
otomatis menggunakan mesin solder otomatis. Tetapi pada keadaan
tertentu dilakukan juga penyolderan secara manual.
Sumber: abi-blog.com
Sumber: http://bbaautomation.com
Sumber: Jakartanotbook.com
B. Pertanyaan Pemantik
PERTEMUAN 2
Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran Guru mengingatkan peserta didik
tentang protokol kesehatan dimasa pandemi
Inti
A.Stimulus
- Guru menampilkan tayangan tentang “Alat ukur
Multimeter” pada Peserta didik.
- Peserta didik mengamati dan memahami tayangan tentang
“Alat ukur Multimeter” .
235
B. Identifikasi masalah menit
- Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang “Alat ukur
Multimeter” .
- Peserta didik mencoba menjawab pertanyaan dari guru
tentang “Alat ukur Multimeter”
C. Pengumpulan Data
Penutup
1. Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes 20 menit
tertulis.
3. Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
4. Peserta didik melakukan pembersihan peralatan, media dan
ruangan
5. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdo’a sebelum
selesai pembelajaran.
D. Asesmen
1. Teknik dan Bentuk Penilaian
2. Kriteria Penilaian
Penilaian Sikap
Petunjuk Penskoran :
Nilai Score
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Keterampilan
Tujuan Bentuk No
Materi Indikator Soal
Pembelajaran Soal Soal
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa dapat :
Memahami cara menggunakan alat ukur Multimeter
Melakukan pengukuran tegangan listrik dan menentukan nilai resistor menggunakan Multimeter.
B. Teori Pendukung
Buku Modul Elektronika Kemdikbud 2021
https://youtu.be/Ik-lWRvMI_U
https://youtu.be/HR7eYxm7mes
D. Langkah Kerja
MENGUKUR TEGANGAN AC
Dalam mengukur tegangan AC adalah posisi saklar jangkauan ukur dan batas ukur (range). Jika
akan mengukur 220 ACV, saklar jangkauan ukur harus berada pada posisi ACV, dan batas ukur
(range) pada angka 250 ACV.
MENGUKUR TEGANGAN DC
untuk pengukuran tegangan DC (DCV). Tak kalah penting untuk diperhatikan adalah faktor
keselamatan. Perhatikan apakah isolasi pembungkus kabel penyidik (probes). Apakah ada yang
terkelupas?
Dalam mengukur DCV, posisi kabel penyidik (probes) warna merah (+/out) diletakkan pada titik
positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur, kabel penyidik (probes) warna hitam (-
/common) diletakkan pada titik negatip (-).
MENGUKUR HAMBATAN
Untuk mengukur nilai tahanan /resistan (resistance), saklar jangkauan ukur berada pada posisi
Ω (Ohm). Batas ukur (range) x1, x10, dan xk. Batas ukur (range) untuk Ohm-meter dari
Multimeter bervariasi, tergantung tipe dan merk Multimeter. Sebagai contoh, Multimeter merk
Sanwa tipe SP10D memiliki batas ukur (range) x1, x10, dan xk. Multimeter merk Protek
A803 memiliki batas ukur (range) x1, x10, x100, xk, dan x10k.
NilaiPraktik(NP)
Persiapan Proses SikapKer Wakt ∑ NK
dan Hasil ja u
Kerja
1 2 3 5 6
SkorPerolehan
Skor Maksimal
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian.
Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot
dibagi skor maksimal
∑ Skor Perolehan
NK = × Bobot
Skor Maksimal
1. Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala
terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω),
tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.
2. Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter,
dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan
(dalam ), saklar ditempatkan pada posisi , demikian juga jika digunakan
untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-A). Satu hal yang
perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada
batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan
yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250
ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.
3. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum
penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala).
4. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk
menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk
mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik
(probes) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka
nol.
5. Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan
Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada
Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe
transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan
jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.
1. Batas Ukur (Range) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25 – 25 –
500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar
dari 0 – 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang dapat diukur
berkisar dari 0 – 25 mA. Untuk batas ukur (range) 500, kuat arus yang dapat
diukur berkisar dari 0 – 500 mA.
2. Batas Ukur (Range) Tegangan (ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 – 50 – 250 –
500 – 1000 ACV/DCV. Batas ukur (range) 10, berarti tegangan maksimal yang
dapat diukur adalah 10 Volt. Batas ukur (range) 50, berarti tegangan maksimal
yang dapat diukur adalah 50 Volt, demikian seterusnya.
3. Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (k). Untuk
batas ukur (range) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada
papan skala (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) x10, semua hasil
pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10 (pada satuan ).
Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (k), semua hasil pengukuran dapat
langsung dibaca pada papan skala (pada satuan k), Untuk batas ukur (range)
x10k (10k), semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali
dengan 10k.
C. Baterai
Baterai : pada Multimeter dipakai baterai kering (dry cell) tipe UM-3, digunakan
untuk mencatu/mengalirkan arus ke kumparan putar pada saat Multimeter
digunakan untuk mengukur komponen (minus komponen terintegrasi/Integrated
Circuit/IC). Baterai dihubungkan secara seri dengan lubang kabel
penyidik/probes (+/out) dimana kutub negatip baterai dihubungkan dengan
terminal positip dari lubang kabel penyidik