BAB 1
Copper or → → →
Aluminium
Wire drawing Annealing Stranding
wire rod
Wire rod ditarik oleh Copper wire di annealing Annealing wire distranded
drawing mesin menjadi dengan proses drawing secara consentric dan
bentuk kawat dengan atau proses terpisah. compacted menjadi conductor
diameter yang diminta. cable
↓
Inner ← ←
Sheathing Cabling for multiple Shielding for MV
←
Insulating
cable cable
Penyelubungan Core isolasi di twisted Core isolasi di shielded Conductor Cu/Al diisolasi
dalam cable core. bersama dengan fillers. oleh semiconducting dengan compound plastic
layer dan cu shielding PVC/XLPE/PE dng melalui
↓ tapes atau wire. proses extrusi.
Mechanical
protection
→ → →
→ Jacketing Inspection Packing
Proses Annealing Cu :
Proses pemanasan kawat cu pada temperature 300°C sampai dengan 400° C setelah proses drawing. Adapun
tujuan proses annealing adalah:
1. Menaikkan elongation (%).
2. Menurunkan resistivity (Ωmm²/km).
Selama proses Continuous Annealing diperlukan steam atau N2 gas untuk melindungi kawat dari
oksigen. Apabila kawat Cu. dengan temperature tinggi pada waktu proses Annealing bersentuhan
dengan oksigen yang ada di udara maka akan terjadi oksidasi atau yang biasa disebut
Keterangan:
1. Entrance berfungsi sebagai tempat masuknya kawat ke dies biasanya sudut entrance 70° ± 20°.
2. Reduction berfungsi untuk memperkecil diameter kawat, biasanya sudut reduction adalah 18° ± 2°.
3
3. Bearing berfungsi untuk membentuk diameter kawat yang sesuai dengan ukuran dies. Diameter
bearing adalah sama dengan diameter kawat yang keluar dari dies. Panjang bearing biasanya 20%
s/d 50% dari diameter dies.
4. Exit berfungsi memberikan kelonggaran kawat saat keluar dari dies, biasanya sudut exit 40° ± 20°.
Ageing Al. Alloy biasa juga disebut proses Temper, yaitu proses pemanasan Aluminium Alloy wire pada
temperatur 155° C sampai dengan 160° C selama 3 hingga 5 jam dengan menggunakan Electric Furnace.
Berbeda dengan Cu, pada Aluminium Alloy tidak terjadi discolorasion, sehingga proses Temper dilakukan pada
kondisi normal (tidak di vacum). Adapun tujuan proses temper Al. Alloy wire adalah:
1. Menaikkan tensile strength.
2. Menurunkan resistivity.
LUBRICANT(MINYAKPELUMAS)
Lubricant adalah cairan yang berfungsi untuk melancarkan proses drawing dan menurunkan panas yang
timbul akibat proses drawing. Lubricant yang digunakan untuk aluminium berbeda jenisnya dengan lubricant
untuk Copper (tembaga). Karena itu salah satu faktor penentu kualitas dan umur lubricant adalah nilai
conductivity, semakin tinggi nilainya maka semakin rendah kualitas dari lubricant tersebut
Fungsi Pelumasan :
1. Mendinginkan kawat, dies dan capstan
2. Melumasi tempat-tempat yang terjadi pergesekan
3. Cleaning capability
4. Health safety
5. High stability emulsion.
6. Good Filterability
Macam-Macam Lubricant :
1. Lubricant untuk Drawing Copper
Lubric untuk Cu harus dicampur dengan air soft dengan perbandingan tertentu untuk mendapatkan
konsentrasi yang telah ditentukan.
2. Lubricant untuk Drawing Aluminium
Lubricant Aluminium tidak boleh tercampur dengan air, karena air menurunkan sifat pelumasan dari
Lubricant tersebut dan pada saat yang sama menyebabkan kerusakan pada campuran kimia lubric Aluminium.
JUMLAH
NO SUSUNAN CORE NO. JUMLAH CORE SUSUNAN CORE
CORE
1 6 0 +6 31 36 1 + 6 + 12 + 17
2 7 1+6 32 37 1 + 6 + 12 + 18
8 13 3 + 10 38 43 2 + 8 + 14 + 19
9 14 0 + 4 + 10 39 44 2 + 8 + 14 + 20
10 15 0 + 5 + 10 40 45 2 + 8 + 14 + 21
11 16 1 + 5 + 10 41 46 3 + 8 + 14 + 21
12 17 0 + 6 + 11 42 47 3 + 8 + 15 + 21
13 18 1 + 6 + 11 43 48 3 + 9 + 15 + 21
14 19 1 + 6 + 12 44 49 3 + 9 + 15 + 22
15 20 2 + 6 + 12 45 50 3 + 9 + 15 + 23
16 21 2 + 7 + 12 46 51 4 + 10 + 16 + 21
17 22 2 + 7 + 13 47 52 4 + 10 + 16 + 22
18 23 2 + 8 + 13 48 53 4 + 10 + 16 + 23
19 24 2 + 8 + 14 49 54 4 + 10 + 17 + 23
20 25 3 + 8 + 14 50 55 4 + 10 + 17 + 24
21 26 3 + 8 + 15 51 56 0 + 5 + 11 + 17 + 23
22 27 3 + 9 + 15 52 57 0 + 5 + 11 + 17 + 24
23 28 0 + 4 + 10 + 14 53 58 0 + 5 + 11 + 18 + 24
24 29 0 + 4 + 10 + 15 54 59 0 + 5 + 11 + 18 + 25
25 30 0 + 4 + 10 + 16 55 60 0 + 6 + 12 + 18 + 24
26 31 0 + 5 + 10 + 16 56 61 1 + 6 + 12 + 18 + 24
27 32 0 + 5 + 11 + 16 57 70 2 + 8 + 14 + 20 + 26
28 33 0 + 5 + 11 + 17 58 75 3 + 9 + 15 + 21 + 27
29 34 0 + 6 + 11 + 17 59
30 35 0 + 6 + 12 + 17 60
Semiconductive Extrusion :
Inner Semiconductive ditempatkan menyelubungi konduktor dan Outer Semiconductive ditempatkan
menyelubungi isolasi Medium Voltage (MV) atau High Voltage (HV). Proses ini dilakukan untuk menghindarkan
terjadinya kantong udara antara penghantar dan isolasi, sehingga tidak terjadi lepasan parsial diantara
penghantar dan permukaan isolasi pada saat kabel dibebani, juga dapat mengurangi stress listrik yang tinggi
pada isolasi akibat adanya bentuk runcing pada penghantar.
Innersheath :
berfungsi antara lain:
1. Sebagai pemisah terhadap bahan pelindung mekanis dengan copper, dan mempunyai sifat tahan mekanis
dan termis serta kedap air/uap air.
2. Cores covering (pembalut inti)
7
Outersheath :
berfungsi untuk mencegah atau menahan masuknya air secara radial kedalam kabel sehingga korosi dapat
dicegah dan juga sebagai pelindung mekanis pada waktu penarikan kabel, serta melindungi kabel dari
pengaruh kelembaban dan melindungi dari bahaya api.
a. PVC Insulation YJ - 1:
PVC YJ – A dipakai untuk kabel dengan tegangan 0,6 / 1 kV
PVC YJ – C dipakai untuk kabel dengan tegangan dibawah 600 V
PVC YJ – D dipakai untuk kabel dengan konduktor Flexible.
b. XLPE Insulation
XLPE dipakai untuk kabel dengan tegangan 0,6/1 kV.
30 10 8 16 - 20 120
40 30 35 16 - 20 120
50 80 65 18 - 22 120
65 4,0 - 40 50 – 300 140 95 18 - 24 100
70 4,0 - 45 30 – 200 200 150 18 - 24 100
80 4,0 - 45 25 – 150 250 190 18 - 24 100
90 5,0 - 60 20 – 120 280 220 20 - 24 80
100 8,0 - 80 15 – 90 350 250 20 - 27 80
120 15 - 110 10 – 80 400 280 20 - 27 60
150 20 - 135 10 – 60 600 380 22 - 27 50
180 25 - 140 10 – 50 700 450 22 - 27 50
200 30 - 150 8 – 40 800 500 22 - 27 40
Contoh :
● Extruder 120 , artinya diameter barrel adalah 120 mm.
● Extruder 120 dengan L / D = 24 : 1 artinya :
Panjang screw dari feed zone s/d metering zone adalah = 24 x 120 = ± 2.880 meter.
9
Tool Extruder
Feeding Zone:
yaitu dimana pertama kali material masuk kedalam screw, daerah ini merupakan daerah terdalam
dibandingkan dengan daerah lainnya, hal ini berguna agar material yang masuk kedalam screw dapat dibawa
secara terus menerus keujung screw, pada zone ini butiran masih dingin dan padat.
Transition zone :
Pada daerah transition (pressuring) section ini material mengalami perubahan dari bentuk padat menjadi
material cair. Pada daerah ini celah yang terdapat pada screw mulai berangsur-angsur berkurang kedalamnya
pada zone ini material yang dipindahkan dari feeding zone dipanaskan dan meleleh.
Metering zone:
Daerah ini terdapat didekat mulut barrel, celah screw pada daerah ini mempunyai celah yang sama yang
memungkinkan material yang meleleh melewati daerah ini, pada zone ini material yang telah meleleh dilumat
dan diaduk sehingga menjadi homogen.
10
1. Tingkat tegangan
a. Tegangan rendah (LV) : 0,6/1 kV s/d 1,8/3 kV.
b. Tegangan menengah (MV) : 3,6/6 ; 6/10 ; 12/20 dan 18/30 kV.
c. Tegangan tinggi (HV) : 70 kV s/d 150 kV
d. Extra tegangan tinggi ( EHV) : 275 kV s/d 500 kV
2. Ukuran Penampang
System metris (mm²) : 0,50; 1,00; 1,50; 2,50; 4; 6; 10; 16; 25; 35; 50; 70; 95; 120; 150; 185; 240; 300;
400; 500; 630; 800; 1000; 2000.
System USA (AWG – MCM) : 7 – 6 – 5 – 4 – 3 – 2 – 1 – 0 – 2/0 – 3/0 – 4/0 – 250 – 350- 500 – 750 – 1000.
3. Jenis Bahan Baku Isolasi Dipergunakan
14
4. Spesifikasi Produk
a. Indonesia : SNI (Standar Nasional Indonesia)
b. Internasional : IEC (International Electrotechnical Commission)
c. Inggris : BS (British Standars)
d. Jerman : VDE (Verband Deutcher Electrotechniker)
e. Perancis : NF (Normal Frangue)
f. Amerika : ASTM (American Society for Testing and Materials)
: ICEA ( Insulated Cable Engineer Association)
: NEMA (National Electrical Manufactures Association)
: UL (Underwriters Laboratory,Inc.)
g. Australia : AS (Australian Specification)
h. Jepang : JIS (Japanese Industrial Standards)
Belanda : DIN (Deutche Industrial Norm)
KABEL TELEKOMUNIKASI
Ukuran diameter konduktor : 0,40 mm; 0,50 mm; 0,60 mm; 0,80 mm; 0,90 mm; 1,00 mm;
Jenis pembungkus konduktor : Solid Poly Ethelene & Foam Skin Poly Ethelene
Kapasitas kabel (dalam Pair) : 1; 2; 5; 10; 20; 25; 30; 40; 50; 60; 80; 100; 120; 150; 200; 250; 300;
400; 500; 600; 800; 1000; 1200; 1500; 1600; 1800; 2000; 2200; 2400
Kapasitas unit cable core : 10; 25; 50; 100 pairs.
Jenis Kabel Telepon :
1. Kabel Armoured (Buried Cable) dan Unarmoured (Duct Cable).
2. Aerial Cable (Self Supporting Cable) 5. jumper Wire
3. Indoor Use 6. Dropwire Overhead dan Direct Buried
4. Kabel PCM (Pulse Code Modulation) 7. Data Cable
NO KODE KOMPONEN
1 N Kabel jenis standar dengan Tembaga sebagai penghantar.
2 NA Kabel jenis standar dengan Aluminium sebagai penghantar
3 Y Isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride)
15
NO KODE KOMPONEN
4 2x Isolasi XLPE (Cross Linked Poly Ethelene)
5 2Y Isolasi PE (Poly Ethelene)
6 3G Ethylene Propylene Rubber (EPR)
7 R Kawat baja bulat
8 F Kawat baja pipih
9 Gb Spiral pita baja
10 B Pita baja
11 NFA Kabel pilin jenis standart dengan aluminium sebagai penghantar.
12 NF Kabel pilin jenis standart dengan Copper sebagai penghantar
13 T Penggantung dari kawat baja
14 SE Lapisan pita tembaga pada masing-masing urat
15 S Lapisan tembaga
16 C Penghantar tembaga konsentris
17 CE Penghantar tembaga konsentris pada bagian luar masing-masing
18 A Kawat isolasi
19 Y Selubung PVC (Poly Vinyl Chloride)
20 2Y Selubung PE (Poly Ethelene)
21 M Isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride)
22 S Selubung XLPE (Cross Link Poly Ethelene)
23 K Selubung Lead (timah)
24 CV XLPE Insulated,PVC sheathed cable
25 CE XLPE Insulated,PE sheathed cable
26 AAAC Penghantar aluminium paduan sebagai penghantar
27 re Penghantar padat bulat
28 rm Penghantar bulat berkawat banyak
29 se Penghantar padat bentuk sector
30 sm Penghantar dipilin bentuk sector
31 cm Penghantar bulat berkawat banyak dipadatkan
32 rs Round segmental conductors
33 f Flexible wire
34 I Kabel dengan system pengenal warna urat dengan hijau kuning
35 O Kabel dengan system pengenal warna urat tanpa hijau kuning
NO KODE KOMPONEN
1 Tp Kabel pipa jenis standar dengan penghantar tembaga
2 T Kabel telepon bawah tanah jenis standar dengan penghantar tembaga
3 E Isolasi PE (Poly Ethelene)
4 Ebk Isolasi Foamskin (busa)
5 J Jelly filling
6 (Pem) Pelindung elektris (lapisan aluminium) dan mekanis pita baja.
7 (Pcl) Pelindung elektris (lapisan aluminium) dan lapisan elektris (lapisan aluminium)
8 (Pe) Pelindung elektris (lapisan aluminium)
9 E Selubung PE (Poly Ethelene)
10 U Saluran penangkal atas tanah yang merupakan kabel udara jenis standar
dengan penghantar tembaga.
11 Ub Saluran penangkal atas tanah yang merupakan kabel udara jenis standar
16
NO KODE KOMPONEN
dengan penghantar baja sepuh tembaga.
12 R Kawat sambung untuk kabel telepon dalam rumah jenis standar dengan
penghantar tembaga.
13 V Isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride)
14 V Selubung PVC (Poly Vinyl Chloride)
15 S Penguat sendiri
INDOOR CABLE, HOUSE WIRE, NON ARMOURED CABLE , ARMOURED CABLE BERISOLASI PVC ATAU XLPE
DENGAN TYPE / JENIS:
KABEL MULTIPLEX
Twisted cable NFA2X ; NF2X ; DUPLEX ; TRIPLEX ; QUADRUPLUPLEX.
BARE CONDUCTOR
Jenis konduktor: Aluminum : ---- AAC; AAAC; ACSR; T-AAAC; TIE WIRE
Copper : ----- BCC HD; BCC HHD
KABEL KHUSUS
1. Kabel Instrument
2. Kabel Sinyal
3. Kabel Data
4. Kabel laut
5. Kabel automotif
6. Kabel dengan bahan baku special (seperti: PVC Flame Retardant, anti termite, halogen free, Low acid etc.)
SUMBER PUSTAKA
CATATAN