Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

BAB I. PENGETAHUAN PROSES PRODUKSI


Proses Penarikan Kawat (Drawing Machine .........………………………………………………………………… 1
Ageing Aluminium Alloy .................………………………………………………………………………………….. 3
Proses Pemilinan (Stranding Machine) .....…………………………………………………………………………. 4
Proses Extrusion (Extruder Machine) ………………………………………………………………………………. 6
Jenis – Jenis Bahan Baku ...........................………………………………………………………………………… 7
Proses Cabling (Cabling Machine) ................................................................................................................. 10
Proses Penguatan (Armouring Machine) …………………………………………………………………………. 11
Pengujian Kabel Listrik .................................................................................................................................... 12
Pengenalan Produk Kabel ............................................................................................................................... 13
Kabel Telekomunikasi ..................................................................................................................................... 14
Kode Pengenal Kabel Listrik ........................................................................................................................... 14

Cetakan Pertama, 26 September 2014


1

BAB 1

PENGETAHUAN PROSES PRODUKSI

Manufacturing Process and Construction of Cable

Copper or → → →
Aluminium
Wire drawing Annealing Stranding
wire rod
Wire rod ditarik oleh Copper wire di annealing Annealing wire distranded
drawing mesin menjadi dengan proses drawing secara consentric dan
bentuk kawat dengan atau proses terpisah. compacted menjadi conductor
diameter yang diminta. cable

Inner ← ←
Sheathing Cabling for multiple Shielding for MV

Insulating
cable cable
Penyelubungan Core isolasi di twisted Core isolasi di shielded Conductor Cu/Al diisolasi
dalam cable core. bersama dengan fillers. oleh semiconducting dengan compound plastic
layer dan cu shielding PVC/XLPE/PE dng melalui
↓ tapes atau wire. proses extrusi.
Mechanical
protection
→ → →
→ Jacketing Inspection Packing

( jika diminta ) Perlindungan mekanis Pengujian terhadap Pengemasan produk kabel


Steel tape atau oleh selubung PVC atau komponen kabel. siap di jual.
wire armoured for PE compound melalui
multi core cable. proses extruder.

Proses Penarikan Kawat ( Drawing Machine )


Proses Drawing adalah proses pengecilan kawat berdiameter besar menjadi kawat berdiameter kecil, dengan
ditarik secara dingin. Proses pengecilan tersebut dilakukan melalui susunan dies dengan diberi pelumasan
(lubricant) dan ditarik oleh roda penarik (capstan).

Jenis Mesin Drawing :


1. Breakdown Drawing
2. Intermediate (Medium) Drawing
3. Fine Drawing
4. Super fine Drawing
2

Proses Annealing Cu :
Proses pemanasan kawat cu pada temperature 300°C sampai dengan 400° C setelah proses drawing. Adapun
tujuan proses annealing adalah:
1. Menaikkan elongation (%).
2. Menurunkan resistivity (Ωmm²/km).

Selama proses Continuous Annealing diperlukan steam atau N2 gas untuk melindungi kawat dari

oksigen. Apabila kawat Cu. dengan temperature tinggi pada waktu proses Annealing bersentuhan

dengan oksigen yang ada di udara maka akan terjadi oksidasi atau yang biasa disebut

Discolorasion (kawat akan berwarna kemerah-merahan)

Proses Mesin Drawing

Keterangan:
1. Entrance berfungsi sebagai tempat masuknya kawat ke dies biasanya sudut entrance 70° ± 20°.
2. Reduction berfungsi untuk memperkecil diameter kawat, biasanya sudut reduction adalah 18° ± 2°.
3

3. Bearing berfungsi untuk membentuk diameter kawat yang sesuai dengan ukuran dies. Diameter
bearing adalah sama dengan diameter kawat yang keluar dari dies. Panjang bearing biasanya 20%
s/d 50% dari diameter dies.
4. Exit berfungsi memberikan kelonggaran kawat saat keluar dari dies, biasanya sudut exit 40° ± 20°.

AGEING ALUMINIUM ALLOY

Ageing Al. Alloy biasa juga disebut proses Temper, yaitu proses pemanasan Aluminium Alloy wire pada
temperatur 155° C sampai dengan 160° C selama 3 hingga 5 jam dengan menggunakan Electric Furnace.
Berbeda dengan Cu, pada Aluminium Alloy tidak terjadi discolorasion, sehingga proses Temper dilakukan pada
kondisi normal (tidak di vacum). Adapun tujuan proses temper Al. Alloy wire adalah:
1. Menaikkan tensile strength.
2. Menurunkan resistivity.

Yang Perlu Diperhatikan Pada Proses Ageing Aluminium Alloy:


1. Temperatur pemanasan pada proses ageing, jangan terlalu tinggi karena akan berpengaruh terhadap
nilai kekuatan tarik (Tensile Strength)
2. Lama waktu pemanasan ageing harus menyesuaikan terhadap kondisi bahan baku dan harga
kekuatan tarik yang didapat.

LUBRICANT(MINYAKPELUMAS)
Lubricant adalah cairan yang berfungsi untuk melancarkan proses drawing dan menurunkan panas yang
timbul akibat proses drawing. Lubricant yang digunakan untuk aluminium berbeda jenisnya dengan lubricant
untuk Copper (tembaga). Karena itu salah satu faktor penentu kualitas dan umur lubricant adalah nilai
conductivity, semakin tinggi nilainya maka semakin rendah kualitas dari lubricant tersebut
Fungsi Pelumasan :
1. Mendinginkan kawat, dies dan capstan
2. Melumasi tempat-tempat yang terjadi pergesekan
3. Cleaning capability
4. Health safety
5. High stability emulsion.
6. Good Filterability

Bahan baku untuk Proses Drawing :


1. Copper Rod
2. Aluminium EC Grade H-12 ; H-14 ; H-16
3. Aluminium Alloy
4

Macam-Macam Lubricant :
1. Lubricant untuk Drawing Copper
Lubric untuk Cu harus dicampur dengan air soft dengan perbandingan tertentu untuk mendapatkan
konsentrasi yang telah ditentukan.
2. Lubricant untuk Drawing Aluminium
Lubricant Aluminium tidak boleh tercampur dengan air, karena air menurunkan sifat pelumasan dari
Lubricant tersebut dan pada saat yang sama menyebabkan kerusakan pada campuran kimia lubric Aluminium.

PROSES PEMILINAN (STRANDING MACHINE)


Tujuannya adalah:
a. Menggabungkan atau memilin dua atau lebih kawat telanjang maupun kawat berisolasi dengan mengikuti
standar yang telah ditentukan.
b. Agar kabel menjadi fleksibel dan mudah digulung.
c. Membuat round stranding, round compact dan konduktor sektor lurus dan prespirall.

JENIS MESIN STRANDING


1. BUNCHING MACHINE

2. TUBULAR STRANDING MACHINE

3. RIGID STRANDING MACHINE

4. PLANETARY TYPE STRANDER MACHINE.

5. CABLING MACHINE / DRUM TWISTER MACHINE

KLASIFIKASI MESIN STRANDING

Jenis Mesin Input wire Output Wire Speed Max.

Bunching Wire 2 s.d. 84 wire 0,50 s.d. 10 mm² 200 mpm

Tubular Strander 2 s.d. 7 wire 1,50 s.d. 35 mm² 70 mpm

Rigid Strander 7 s.d. 91 wire 50 s.d. 1.000 mm² 70 mpm

Planetary Strander 7 s.d. 48 wire 50 s.d. 300 mm² 40 mpm

Cabling 2 s.d. 5 core 2/5 core 1,5-400 mm² 30 mpm


5

Komposisi bentuk Stranding

Jumlah wire dan konstruksi stranding


UKURAN SOLID DIA. STRANDED SECTOR/COMPACT FLEXIBLE C.R
NO (MM²) (MM) N WIRE/DIA. N/DIA. N WIRE/DIA. (Ω/KM)
1 0.50 1 x 0,80 7 x 0,30 - 16 x 0,20 36.8
2 0.75 1 x 0,98 7 x 0,37 - 24 x 0,20 24.5
3 1.00 1 x 1,13 7 x 0,40 - 32 x 0,20 18.4
4 1.50 1 x 1,38 7 x 0,53 - 30 x 0,25 12.10
5 2.50 1 x 1,78 7 x 0,66 - 50 x 0,25 7.410
6 4.00 1 x 2,25 7 x 0,84 - 56 x 0,30 4.610
7 6.00 1 x 2,76 7 x 1,03 - 48 x 0,40 3.080
8 10 1 x 3,57 7 x 1,35 - 80 x 0,40 1.830
9 16 1 x 4,50 7 x 1,70 - 128 x 0,40 1.150
10 25 - 7 x 2,14 - 200 x 0,40 0.727
11 35 - 7 x 2,52 - 280 x 0,40 0.524
12 35 - 19 x 1,53 7 x 2,64 - 0.524
13 50 - 19 x 1,78 19 x 1,87 400 x 0,40 0.387
14 70 - 19 x 2,14 19 x 2,25 560 x 0,40 0.268
15 95 - 19 x 2,52 19 x 2,65 485 x 0,50 0.193
16 120 - 37 x 2,03 36 x 2,03 614 x 0,50 0.153
17 150 - 37 x 2,25 37 x 2,36 765 x 0,50 0.124
18 185 - 37 x 2,52 37 x 2,65 942 x 0,50 0.0991
19 240 - 61 x 2,25 37 x 3,03 1223 x 0,50 0.0754
20 300 - 61 x 2,52 37 x 3,39 1530 x 0,50 0.0601
21 400 - 61 x 2,85 61 x 2,98 2040 x 0,50 0.0470
22 500 - 61 x 3,20 - 1770 x 0,60 0.0366
23 630 - 91 x 2,96 - - 0.0283

Komposisi Susunan Control Cable


JUMLAH
NO SUSUNAN CORE NO. JUMLAH CORE SUSUNAN CORE
CORE
1 6 0 +6 31 36 1 + 6 + 12 + 17
2 7 1 +6 32 37 1 + 6 + 12 + 18
3 8 2 +6 33 38 1 + 6 + 12 + 19
4 9 2 +7 34 39 1 + 6 + 13 + 19
5 10 2 +8 35 40 2 + 7 + 12 + 19
6 11 3 +8 36 41 2 + 8 + 13 + 18
7 12 3 +9 37 42 2 + 8 + 13 + 19
6

JUMLAH
NO SUSUNAN CORE NO. JUMLAH CORE SUSUNAN CORE
CORE
1 6 0 +6 31 36 1 + 6 + 12 + 17
2 7 1+6 32 37 1 + 6 + 12 + 18
8 13 3 + 10 38 43 2 + 8 + 14 + 19
9 14 0 + 4 + 10 39 44 2 + 8 + 14 + 20
10 15 0 + 5 + 10 40 45 2 + 8 + 14 + 21
11 16 1 + 5 + 10 41 46 3 + 8 + 14 + 21
12 17 0 + 6 + 11 42 47 3 + 8 + 15 + 21
13 18 1 + 6 + 11 43 48 3 + 9 + 15 + 21
14 19 1 + 6 + 12 44 49 3 + 9 + 15 + 22
15 20 2 + 6 + 12 45 50 3 + 9 + 15 + 23
16 21 2 + 7 + 12 46 51 4 + 10 + 16 + 21
17 22 2 + 7 + 13 47 52 4 + 10 + 16 + 22
18 23 2 + 8 + 13 48 53 4 + 10 + 16 + 23
19 24 2 + 8 + 14 49 54 4 + 10 + 17 + 23
20 25 3 + 8 + 14 50 55 4 + 10 + 17 + 24
21 26 3 + 8 + 15 51 56 0 + 5 + 11 + 17 + 23
22 27 3 + 9 + 15 52 57 0 + 5 + 11 + 17 + 24
23 28 0 + 4 + 10 + 14 53 58 0 + 5 + 11 + 18 + 24
24 29 0 + 4 + 10 + 15 54 59 0 + 5 + 11 + 18 + 25
25 30 0 + 4 + 10 + 16 55 60 0 + 6 + 12 + 18 + 24
26 31 0 + 5 + 10 + 16 56 61 1 + 6 + 12 + 18 + 24
27 32 0 + 5 + 11 + 16 57 70 2 + 8 + 14 + 20 + 26
28 33 0 + 5 + 11 + 17 58 75 3 + 9 + 15 + 21 + 27
29 34 0 + 6 + 11 + 17 59
30 35 0 + 6 + 12 + 17 60

PROSES EXTRUSION ( EXTRUDER MACHINE )


Proses Insulation :
digunakan untuk proses pelapisan dan pemberian isolator (plastik) pada penghantar copper atau aluminium
secara langsung atau pada penghantar berisolasi atau dipilin melalui mesin Extruder. Seperti gambar
disamping.

Semiconductive Extrusion :
Inner Semiconductive ditempatkan menyelubungi konduktor dan Outer Semiconductive ditempatkan
menyelubungi isolasi Medium Voltage (MV) atau High Voltage (HV). Proses ini dilakukan untuk menghindarkan
terjadinya kantong udara antara penghantar dan isolasi, sehingga tidak terjadi lepasan parsial diantara
penghantar dan permukaan isolasi pada saat kabel dibebani, juga dapat mengurangi stress listrik yang tinggi
pada isolasi akibat adanya bentuk runcing pada penghantar.

Innersheath :
berfungsi antara lain:
1. Sebagai pemisah terhadap bahan pelindung mekanis dengan copper, dan mempunyai sifat tahan mekanis
dan termis serta kedap air/uap air.
2. Cores covering (pembalut inti)
7

3. Filler (pengisi celah)


4. Bedding (bantalan pelindung mekanis metal)
5. Separation (pemisah antara dua bahan metal)

Outersheath :
berfungsi untuk mencegah atau menahan masuknya air secara radial kedalam kabel sehingga korosi dapat
dicegah dan juga sebagai pelindung mekanis pada waktu penarikan kabel, serta melindungi kabel dari
pengaruh kelembaban dan melindungi dari bahaya api.

Typical layout of cable extrusion line with :


(1) input drum, (2) capstan wheel, (3) extruder, (4) cooling through, (5) spark tester, (6) diameter
gauge, (7) eccentricity gauge, (8) capstan wheel, (9) tension controller and (10) output drum.

JENIS – JENIS BAHAN BAKU


1. ISOLASI

a. PVC Insulation YJ - 1:
PVC YJ – A  dipakai untuk kabel dengan tegangan 0,6 / 1 kV
PVC YJ – C  dipakai untuk kabel dengan tegangan dibawah 600 V
PVC YJ – D  dipakai untuk kabel dengan konduktor Flexible.
b. XLPE Insulation
XLPE  dipakai untuk kabel dengan tegangan 0,6/1 kV.

2. INNERSHEATH (SELUBUNG DALAM)


a. PVC Filling Compound:
 PVC F - SS BK  dipakai untuk kabel dengan tegangan 0,6/1 kV
 PVC F - BK FR  dipakai untuk kabel khusus berselubung Flame Retardant
 PVC F - VES BK  dipakai untuk kabel building wire

3. OUTERSHEATH (SELUBUNG LUAR)

PVC YM - 1 NT-FR  dipakai untuk kabel khusus berselubung Flame Retardant


PVC YM - 1 Black  dipakai untuk kabel dengan tegangan 0,6/1 kV
8

PVC YM - 2 NT  dipakai untuk kabel berisolasi XLPE dengan tegangan diatas 6 kV


PVC YM - 4 NT  dipakai untuk kabel building wire (NYM) dan Indoor Tel.Cable.
PVC YM - 5 NT  dipakai untuk kabel dengan konduktor Flexible.
LSOH - Low Smoke Zerro Halogen  dipakai untuk kabel berselubung low smoke
PVC Special  dipakai untuk kabel anti termite, low acid, anti sulfur, Flame retardant,Low
smoke dll.
Type Color Chip: PVC Masterbatch, PE Masterbatch, dan XLPE Masterbatch.
Color chip: White; Red; Black; Yellow; Green; Brown; Orange; Grey; Violet; Pink.

Tabel Ukuran Mesin Extruder


EXTRUDER OUTLET LINE OUTPUT CAPACITY SCREW
SCREW DIA. SPEED (KG/HR) SPEED
L/D
DIA. mm Mpm PVC PE (rpm)

30 10 8 16 - 20 120
40 30 35 16 - 20 120
50 80 65 18 - 22 120
65 4,0 - 40 50 – 300 140 95 18 - 24 100
70 4,0 - 45 30 – 200 200 150 18 - 24 100
80 4,0 - 45 25 – 150 250 190 18 - 24 100
90 5,0 - 60 20 – 120 280 220 20 - 24 80
100 8,0 - 80 15 – 90 350 250 20 - 27 80
120 15 - 110 10 – 80 400 280 20 - 27 60
150 20 - 135 10 – 60 600 380 22 - 27 50
180 25 - 140 10 – 50 700 450 22 - 27 50
200 30 - 150 8 – 40 800 500 22 - 27 40

Contoh :
● Extruder 120 , artinya diameter barrel adalah 120 mm.
● Extruder 120 dengan L / D = 24 : 1 artinya :
Panjang screw dari feed zone s/d metering zone adalah = 24 x 120 = ± 2.880 meter.
9

Tool Extruder

Feeding Zone:
yaitu dimana pertama kali material masuk kedalam screw, daerah ini merupakan daerah terdalam
dibandingkan dengan daerah lainnya, hal ini berguna agar material yang masuk kedalam screw dapat dibawa
secara terus menerus keujung screw, pada zone ini butiran masih dingin dan padat.

Transition zone :
Pada daerah transition (pressuring) section ini material mengalami perubahan dari bentuk padat menjadi
material cair. Pada daerah ini celah yang terdapat pada screw mulai berangsur-angsur berkurang kedalamnya
pada zone ini material yang dipindahkan dari feeding zone dipanaskan dan meleleh.

Metering zone:
Daerah ini terdapat didekat mulut barrel, celah screw pada daerah ini mempunyai celah yang sama yang
memungkinkan material yang meleleh melewati daerah ini, pada zone ini material yang telah meleleh dilumat
dan diaduk sehingga menjadi homogen.
10

Komponen Extruder nipple dan Dies

PROSES CABLING ( CABLING MACHINE )


Tujuan proses Cabling adalah :
1. Untuk menggabungkan atau memilin dua atau lebih konduktor berisolasi dengan mengikuti standar
yang berlaku.
2. Agar kabel menjadi flexible dan mudah digulung.
3. Untuk memilin kabel menjadi satu, diperlukan mesin laying-up ukuran besar seperti Mesin Drum
Twister sehingga bobbin of core dapat dirotasikan pada sumbu yang sama atau Cable cores dapat
dijalankan secara horizontal dari drum ke stranding die dan kemudian dilanjutkan pada take-up drum
yang berputar pada sumbunya.
4. Menggabungkan atau memilin dua atau lebih core insulated dengan dilengkapi dengan Aluminium
tape, Polyester tape dan Cable Yarn yang diperuntukkan untuk Multiple Cable, Control Cable atau
Instrumentation Cable.

Jenis Mesin Cabling


1. Cabling Machine
( untuk cabling Core insulated ukuran 1,50 s/d 35 mm2)
2. Drum Twister
( untuk cabling Core insulated ukuran 16 s/d 400 mm2 dan multipair)
3. Tubular Stranding Machine
( untuk cabling Core insulated ukuran 1,50 s/d 10 mm2 x 7 core Control Cable)
4. Rigid Stranding Machine
( untuk cabling Core Insulated ukuran 1,50 s/d 10 mm2 multicore s/d 61 core)
11

KOMPOSISI WARNA MULTI CORE


A. System Color Code :
2 CORE = Black ; Blue
3 CORE = Black ; Blue ; Green/Yellow
4 CORE = Black ; Blue ; Yellow ; Green/Yellow
5 CORE = Black ; Blue ; Red ; Yellow ; Green/Yellow

B. System Numbering Code :


6 Core keatas = Identitas pakai Nomor 1; 2; 3 ; 4; 5; 6 ……….... dan seterusnya.

PROSES PENGUATAN ( ARMOURING MACHINE )


Proses Armouring adalah :
Proses pelapisan dengan pelindung mekanis dimana kabel diberi pelindung mekanis yang terdiri
atas pembalutan oleh sejumlah steel wire dengan 2(dua) lapis pita baja atau tanpa pita baja.

Jenis Proses Armouring :


1. Proses wire Armouring , dengan kode SWA ( Single Wire Armouring)
2. Proses Tape Armouring, dengan kode DTA (Double Tape Armouring).
3. Proses Steel wire Armouring dibalut Steel Tape, dengan kode RGb (R = kawat baja bulat
dibalut dengan Gb = spiral pita baja)
4. Proses Flat Steel wire dibalut Steel Tape ,dengan kode FGb (F = kawat baja pipih dibalut
dengan Gb = spiral pita baja)
12

Kode pengenal kabel armouring


R = Kawat baja bulat.
F = Kawat baja pipih.
Gb = Spiral pita baja
B = Pita baja.

1. Penentuan jumlah round steel wire :

n wire = π X Dn / d wire ; Lay-pitch = 10 x D

dimana : n wire = jumlah steel wire


Dn = Diameter rata-rata filling sheath
d wire = diameter steel wire
D = diameter setelah filling sheath

2. Penentuan jumlah Flat steel wire :

n flatwire = d x π x 0,95/ (β/sin 30) = 0,7218 x D ; Lay-pitch = 12 x D

dimana : n flatwire = jumlah flat steel wire


D = diameter setelah innersheath
ukuran flat wire = tebal 0,80 mm dan lebar 4,0 mm

PENGUJIAN KABEL LISTRIK


1. PENGUJIAN BAHAN BAKU (INCOMING MATERIAL)
a. Tensile strength (kuat tarik) b. Elongation (Pemuluran)
c. Density (Berat jenis) d. Chemical Properties (Komposisi kimia)
e. Resistivity f. Volume Resistivity
g. Melt flow index. h. etc.

2. PENGUJIAN SEMI FINISHED PRODUCT


a. Conductor Resistance b. Insulation Resistance
c. Cable Construction d. Tensile strength
e. Continuity f. Thickness
g. Visual Quality h. Dimension
13

3. PENGUJIAN FINISHED PRODUCT


a. Voltage test b. Conductor Resistance
c. Insulation Resistance d. Dimension
e. Tensile strength f. Visual Quality
g. Cable Construction h. Cable Marking
i. Continuity j. Packing Identification check

PERALATAN UJI KABEL UTAMA

NO. EQUIPMENT MEASUREMENT OF


1 Meg Ohm meter Insulation Resistance
2 Capacitance Unbalance Bridge Capacitance Unbalance
3 Material capacitance unbalance bridge Material Capacitance
4 Wheatstone Bridge Conductor Resistance
5 Digomat/Resistance Conductor Conductor Resistance
6 Attenuation-Crosstalk meter Attenuation Crosstalk
7 AC High Voltage generator AC Voltage Test
8 DC High Voltage Generator DC Voltage Test
9 PHI Press Material Sheet
10 Hardness Tester Hardness (Shore)
11 Princh Press Spacement
12 Tensile Testing Machine Breaking Force
13 Plastomer Belt Flow Index Plastic
14 Termostat batch Thermo Stability
15 Stove Heating Cabinet > 0° C
16 Low Temperature Chamber Heating Cabinet < 0° C
17 Micrometer Dimension
18 Automatic Rcke Measuring system Rcke
19 Limiting Oxygen Index & smoke density LOI

PENGENALAN PRODUK KABEL (PRODUCT KNOWLEDGEMENT)


KLASIFIKASI

1. Tingkat tegangan
a. Tegangan rendah (LV) : 0,6/1 kV s/d 1,8/3 kV.
b. Tegangan menengah (MV) : 3,6/6 ; 6/10 ; 12/20 dan 18/30 kV.
c. Tegangan tinggi (HV) : 70 kV s/d 150 kV
d. Extra tegangan tinggi ( EHV) : 275 kV s/d 500 kV
2. Ukuran Penampang
System metris (mm²) : 0,50; 1,00; 1,50; 2,50; 4; 6; 10; 16; 25; 35; 50; 70; 95; 120; 150; 185; 240; 300;
400; 500; 630; 800; 1000; 2000.
System USA (AWG – MCM) : 7 – 6 – 5 – 4 – 3 – 2 – 1 – 0 – 2/0 – 3/0 – 4/0 – 250 – 350- 500 – 750 – 1000.
3. Jenis Bahan Baku Isolasi Dipergunakan
14

A. PVC : Poly Vinyl Chloride


B. PE : Poly Ethylene
C. XLPE : Cross Link Poly Ethylene
D. EPR : Ethylene Propylene Rubber
E. Paper : Kertas

4. Spesifikasi Produk
a. Indonesia : SNI (Standar Nasional Indonesia)
b. Internasional : IEC (International Electrotechnical Commission)
c. Inggris : BS (British Standars)
d. Jerman : VDE (Verband Deutcher Electrotechniker)
e. Perancis : NF (Normal Frangue)
f. Amerika : ASTM (American Society for Testing and Materials)
: ICEA ( Insulated Cable Engineer Association)
: NEMA (National Electrical Manufactures Association)
: UL (Underwriters Laboratory,Inc.)
g. Australia : AS (Australian Specification)
h. Jepang : JIS (Japanese Industrial Standards)
Belanda : DIN (Deutche Industrial Norm)

KABEL TELEKOMUNIKASI
Ukuran diameter konduktor : 0,40 mm; 0,50 mm; 0,60 mm; 0,80 mm; 0,90 mm; 1,00 mm;
Jenis pembungkus konduktor : Solid Poly Ethelene & Foam Skin Poly Ethelene
Kapasitas kabel (dalam Pair) : 1; 2; 5; 10; 20; 25; 30; 40; 50; 60; 80; 100; 120; 150; 200; 250; 300;
400; 500; 600; 800; 1000; 1200; 1500; 1600; 1800; 2000; 2200; 2400
Kapasitas unit cable core : 10; 25; 50; 100 pairs.
Jenis Kabel Telepon :
1. Kabel Armoured (Buried Cable) dan Unarmoured (Duct Cable).
2. Aerial Cable (Self Supporting Cable) 5. jumper Wire
3. Indoor Use 6. Dropwire Overhead dan Direct Buried
4. Kabel PCM (Pulse Code Modulation) 7. Data Cable

KODE PENGENAL KABEL LISTRIK

NO KODE KOMPONEN
1 N Kabel jenis standar dengan Tembaga sebagai penghantar.
2 NA Kabel jenis standar dengan Aluminium sebagai penghantar
3 Y Isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride)
15

NO KODE KOMPONEN
4 2x Isolasi XLPE (Cross Linked Poly Ethelene)
5 2Y Isolasi PE (Poly Ethelene)
6 3G Ethylene Propylene Rubber (EPR)
7 R Kawat baja bulat
8 F Kawat baja pipih
9 Gb Spiral pita baja
10 B Pita baja
11 NFA Kabel pilin jenis standart dengan aluminium sebagai penghantar.
12 NF Kabel pilin jenis standart dengan Copper sebagai penghantar
13 T Penggantung dari kawat baja
14 SE Lapisan pita tembaga pada masing-masing urat
15 S Lapisan tembaga
16 C Penghantar tembaga konsentris
17 CE Penghantar tembaga konsentris pada bagian luar masing-masing
18 A Kawat isolasi
19 Y Selubung PVC (Poly Vinyl Chloride)
20 2Y Selubung PE (Poly Ethelene)
21 M Isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride)
22 S Selubung XLPE (Cross Link Poly Ethelene)
23 K Selubung Lead (timah)
24 CV XLPE Insulated,PVC sheathed cable
25 CE XLPE Insulated,PE sheathed cable
26 AAAC Penghantar aluminium paduan sebagai penghantar
27 re Penghantar padat bulat
28 rm Penghantar bulat berkawat banyak
29 se Penghantar padat bentuk sector
30 sm Penghantar dipilin bentuk sector
31 cm Penghantar bulat berkawat banyak dipadatkan
32 rs Round segmental conductors
33 f Flexible wire
34 I Kabel dengan system pengenal warna urat dengan hijau kuning
35 O Kabel dengan system pengenal warna urat tanpa hijau kuning

KODE PENGENAL KABEL TELEPON

NO KODE KOMPONEN
1 Tp Kabel pipa jenis standar dengan penghantar tembaga
2 T Kabel telepon bawah tanah jenis standar dengan penghantar tembaga
3 E Isolasi PE (Poly Ethelene)
4 Ebk Isolasi Foamskin (busa)
5 J Jelly filling
6 (Pem) Pelindung elektris (lapisan aluminium) dan mekanis pita baja.
7 (Pcl) Pelindung elektris (lapisan aluminium) dan lapisan elektris (lapisan aluminium)
8 (Pe) Pelindung elektris (lapisan aluminium)
9 E Selubung PE (Poly Ethelene)
10 U Saluran penangkal atas tanah yang merupakan kabel udara jenis standar
dengan penghantar tembaga.
11 Ub Saluran penangkal atas tanah yang merupakan kabel udara jenis standar
16

NO KODE KOMPONEN
dengan penghantar baja sepuh tembaga.
12 R Kawat sambung untuk kabel telepon dalam rumah jenis standar dengan
penghantar tembaga.
13 V Isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride)
14 V Selubung PVC (Poly Vinyl Chloride)
15 S Penguat sendiri

JENIS KABEL LISTRIK

KABEL LISTRIK TEGANGAN RENDAH: 450 VOLT - 1000 VOLT

INDOOR CABLE, HOUSE WIRE, NON ARMOURED CABLE , ARMOURED CABLE BERISOLASI PVC ATAU XLPE
DENGAN TYPE / JENIS:

1. NYA; NYM; NYY; NAYY; NYR/FGbY; NAYR/FGbY; NYCY; NYBY.


2. N2XA; N2XY; NA2XY; N2XR/FGbY; NA2XR/FGbY; N2XBY; N2XSY; N2XKY

KABEL LISTRIK TEGANGAN MENENGAH: 3,6 KV S/D 30 KV

Armoured dan unarmoured cable dengan type / jenis:


N2XSEBY; NA2XSEBY; NA2XSEFGbY; N2XCY; N2XSEKB2Y; N2XSEKY; N2XKCY; AAAC/S; NA2XSEYBY

KABEL MULTIPLEX
Twisted cable NFA2X ; NF2X ; DUPLEX ; TRIPLEX ; QUADRUPLUPLEX.

BARE CONDUCTOR
Jenis konduktor: Aluminum : ---- AAC; AAAC; ACSR; T-AAAC; TIE WIRE
Copper : ----- BCC HD; BCC HHD

KABEL KHUSUS
1. Kabel Instrument
2. Kabel Sinyal
3. Kabel Data
4. Kabel laut
5. Kabel automotif
6. Kabel dengan bahan baku special (seperti: PVC Flame Retardant, anti termite, halogen free, Low acid etc.)
SUMBER PUSTAKA
CATATAN

Anda mungkin juga menyukai