Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yulfa Arief Bahtiyar

NIM : 5201419059

Prodi : Pendidikan Teknik Mesin

Video 1

A. Tapping methode
Penyalaan elektroda dengan Tapping methode dilakukan melalui pengetukan elektroda
ke benda kerja dan setelah timbul busur listrik (arc), jaga jarak busur tersebut terhadap benda
kerja secara konsisten (arc length) sesuai dengan jenis elektroda yang digunakan. Teknik ini
digunakan jika anda mengunakan mesin SMAW dengan arus DC (arus searah). Lihat Gambar
berikut.

B. Scratching methode
Scratching methode atau menyalakan elekroda dengan menggoreskan elektroda ke
benda kerja dan setelah elektroda menyala, jaga arc length pada jarak tertentu, tergantung
dari jenis elektroda. Teknik ini dilakukan pada pengelasan yang menggunakan arus bolak-
balik (AC), lihat Gambar berikut
Video 2

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan settingan pada mesin las,
arus atau amper pada mesin las harus diatur sesuai dengan ukuran ketebalan pelat dan juga
diameter elektroda dan jenis elektroda yang digunakan. Besarnya arus dan jenis polaritas
yang digunakan untuk setiap elektroda dapat dilihat pada bungkus atau kotak elektroda
tersebut.

Polaritas adalah penempatan atau pemasangan kabel elektroda dan kabel massa ke
kutub positif/negatif pada ke mesin las. Pemilihan polaritas ini akan menentukan distribusi
panas pada busur pengelasan. Untuk arus pengelasan terdapat dua jenis yaitu DC dan AC,
sedangkan pada mesin las arus DC terdapat dua jenis polaritas yaitu DCEP dan DCEN.

Polaritas Mesin Las – Dalam melakukan pengelasan banyak hal yang harus kita perhatikan
agar mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan syarat keberterimaan standar dan code.
Salah satu yang perlu diperhatikan adalah penggunaan parameter pengelasan.

Parameter pengelasan yang digunakan biasanya mengacu pada welding procedure


spesification. Pada WPS terdapat beberapa parameter yang sudah teruji seperti besar arus,
voltase, polaritas dan travel speed. Penggunaan parameter yang berbeda ini akan
mempengaruhi hasil las mulai dari penetrasi, lebar lasan dan terkadang juga cacat las yang
terjadi.
Perbedaan Polaritas DCEP dan DCEN
A. Polaritas DCEP
Polaritas Direct Current Electrode Positive adalah kabel elektroda dihubungkan ke kutub
positif sedangkan untuk kabel yang terhubung dengan material dihubungkan ke kutub
negatif. Berikut adalah hasil dari polaritas DCEP
1. Busur listrik bergerak dari material dasar ke elektrode dan tumbukan elektron berada
di elektrode yang berakibat 2/3 panas berada di elektroda dan 1/3 panas berada di
material dasar.
2. Polaritas DCEP menghasilkan pencairan elektroda lebih banyak sehingga hasil las
mempunyai penetrasi dangkal, serta baik digunakan pada pengelasan pelat tipis
dengan manik las yang lebar.
B. Polaritas DCEN.
Polaritas Direct Current Electrode Negative adalah kabel elektroda dihubungkan ke kutub
negatif sedangkan untuk kabel massa dihubungkan dengan kutub positif. Berikut adalah
hasil dari polaritas DCEN
1. Busur listrik pada pengelasan stick welding bergerak dari elektrode ke material dasar
sehingga tumbukan elektron berada di material dasar yang berakibat 2/3 panas berada
di material dasar dan 1/3 panas berada di elektroda.
2. Pada polaritas DCEN menghasilkan pencairan material dasar lebih banyak dibanding
elektrodanya sehingga hasil las mempunyai penetrasi yang dalam, sehingga baik
digunakan pada pengelasan yang lambat, wilayah yang sempit dan untuk pelat yang
tebal.

Anda mungkin juga menyukai