Anda di halaman 1dari 4

Yulfa Arief Bahtiyar 5201419059

Pendidikan Teknik Mesin ‘19

REVIEW MATERI
A. Sistem Diesel
Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada
penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak. Pada
umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak. Tekanan gas hasil
pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros
engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros
engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak
bolak-balik torak pada langkah kompresi. Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya,
motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless
injection (solid injection) yang di analisa dengan siklus dual dan motor diesel yang
menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel.

Pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara
dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip
penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression
ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark ignition engine. Pada mesin diesel
dibuat ruangan sedemikian rupa sehigga pada ruang itu akan terjadi peningkata suhu hingga
mencapai minyak bahan bakar. Pemampatan yang biasanya digunakan hingga mencapai
kondisi volume ruangan normal. Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti
dinyatakan oleh Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses
pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston
yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat
sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center),
bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya
bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan
membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat
piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang


dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang
penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft
tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel,
umumnya ditambahkan komponen : x Turbocharger atau supercharger untuk
memperbanyak volume udara yang masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang
bakar didorong oleh turbin pada turbo/supercharger. x Intercooler untuk mendinginkan
udara yang akan masuk ruang bakar. Udara yang panas volumenya akan mengembang
begitu juga sebaliknya, maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati
ruang bakar bisa lebih banyak. Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam
kondisi dingin. Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi
menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar sebelum
penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold"
untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin
beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin.
B. Unjuk kerja mesin diesel
Karakteristik operasi dan unjuk kerja dari mesin diesel biasanya berhubungan dengan :
1. Daya
Daya mesin merupakan daya yang diberikan untuk mengatasi beban yang
diberikan. Untuk pengukuran diberikan beban lampu dengan daya 200 watt – 2000
watt. Daya yang dihasilkan pada mesin diesel yang dikopel dengan generator listrik
dapat dihitung berdasarkan beban pada generator listrik dan dinyatakan sebagai daya
efektif pada generator (Ne). Hubungan tersebut dinyatakan dengan rumus:

2. Torsi
Torsi merupakan ukuran kemampuan mesin untuk menghasilkan kerja. Torsi
adalah hasil pekalian gaya tangensial dengan lengannya sehingga memiliki satuan
Nm (SI) atau ft.lb (British). Dalam prakteknya, torsi dari mesin berguna untuk
mengatasi hambatan sewaktu berkendara, ataupun terperosok. Momen torsi dihitung
dengan persamaan seperti berikut:

Dari persamaan tersebut, torsi sebanding dengan daya yang diberikan dan
berbanding terbalik dengan putaran mesin.Semakin besar daya yang diberikan mesin,
maka torsi yang dihasilkan akan mempunyai kecenderungan untuk semakin besar.
Semakin besar putaran mesin, maka torsi yang dihasilkan akan semakin kecil.
C. Reaksi Kimia dan Pembakaran
Secara teoritis pembakaran 1 gram minyak diesel memerlukan 15,84 gram udara
(perbandingan ini sekaligus menunjukkan komposisi campuran yang baik), sehingga
komposisi ini akan menghasilkan pembakaran yang sempurna dan motor bekerja dengan
mengurangi pengotoran, karena pengotoran pada gilirannya akan menjadi beban bagi motor.
Adapun reaksi pembakaran antara bahan bakar diesel atau cetan (C16H34) dan udara
atau oksigen (O2) adalah sebagai berikut
2C16 H 34  49O2  32CO2  34 H 2 O  Panas

BM C16H34 = 2x[16x12+34x1] = 452, BM O2 = 49x[2x16] = 1568


BM CO2 =32x[1x12 + 2x16] = 1408 ; BM H2O = 34x[2x1+1x16]= 612

Perbandingan antara O2 dan C8H18 = 1568/452 = 3,469


Kandungan Oksigen (O2) dalam udara bebas = 21 % atau 0,21, maka perbandingan udara
dan bahan bakar (C8H18) = 3,469/0,21 = 16,51
Sedangkan reaksi pembakaran antara Naptalen-metil-alfa (C11H10) dan udara atau oksigen
(O2) adalah sebagai berikut

2C11 H 10  27O2  22CO2  10 H 2 O  Panas


BM C11H10 = 2x[11x12+10x1] = 284, BM O2 = 27x[2x16] = 864
BM CO2 =22x[1x12 + 2x16] = 968 ; BM H2O = 10x[2x1+1x16]= 180
Perbandingan antara O2 dan C11H10 = 864/284 = 3,042
Kandungan Oksigen (O2) dalam udara bebas = 21 %, maka perbandingan udara dan bahan
bakar (C11H10) = 3,042/0,21 = 14,49,
Jadi perbandingan udara dan bahan bakar (Solar dengan bilangan cetan 67) = 0,67x16,51 +
0,33x14,49= 15,84

Nilai pembakaran adalah jumlah energi [Joule] yang dibebaskan selama pembakaran
sempurna sejumlah 1m3 gas atau 1kg bahan bakar. Nilai pembakaran minyak diesel sedikit
lebih rendah dari pada bensin, yaitu bensin = 43.500 [KJ/kg] dan minyak diesel = 42.700
[KJ/kg]. Satu liter minyak diesel beratnya rata-rata 0,85 [kg] dan satu liter bensin 0,7 [kg]
(ρsolar= 0,85 [kg/lt] dan ρbensin = 0,70 [kg/lt]), sehingga pembakaran 1 liter minyak diesel
menghasilkan energi = 0,85 x 42.700 = 36.295 [KJ] dan 1 liter bensin menghasilkan energi
= 0,7 x 43.500 = 30.450 [KJ]. Jadi 1liter minyak diesel mempunyai nilai pembakaran lebih
tinggi 5.845 [KJ] atau 19 % dibandingkan 1 liter bensin.

Anda mungkin juga menyukai