Anda di halaman 1dari 76

TRANSFORMATOR

BJB 28 APRIL 2020


Soni Asmaul Fuadi
www.pln.co.id 2 |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id 4 |
12
6

8
7
8 10 15
9 12

2
2
1

3 5
7
7
4

14

1. Inti besi 6. Konservator 11. Breather


2. Klem inti besi 7. radiator 12. Pembatas tekanan
3. Belitan sekunder 8. Busing primer 13. Gelas penduga
4. Belitan primer 9. Busing sekunder 14. Roda
5. Penyangga belitan 10. Tap changer 15. Kuping pengangkat
www.pln.co.id 5 |
www.pln.co.id 6 |
Gambar 1: Core type

www.pln.co.id 7 |
Gambar 2: Shell type
a) Stacked type b) Wound type

Bila terminal transformator terhubung dengan sumber tegangan, pada inti besi akan timbul rugi besi akibat
perubahan siklus pada magnetik besi (rugi histerisis) dan mengalirnya arus eddy pada laminasi inti besi. Rugi-rugi ini
disebut dengan rugi tanpa beban karena selalu timbul walaupun transformator tidak sedang memasok beban.

www.pln.co.id 8 |
Rugi besi dapat direduksi dengan mengurangi tebal pelat, memperbaiki permeabilitas atau
menggunakan bahan dengan resistans magnetik yang lebih kecil.

www.pln.co.id 9 |
Tahun Tebal Rugi-rugi
Material inti Nomenklatur
(sekitar) [mm] (W/kg pada 50Hz)
1950 Cold rolled CGO 0,35 1,11 (1,5T) M6x
1960 Cold rolled CGO 0,30 0,97 (1,5T) M5x
1965 Cold rolled CGO 0,27 0,85 (1,5T) M4x
1970 Cold rolled HiB 0,30 0,8 (1,5T) M0H
1975 Amorphous metal 0,025 0,2 (1,3T)
1980 Cold rolled CGO 0,23 0,75 (1,5T) M3x
Cold rolled HiB 0,23 0,70 (1,5T) M0H
1983 Laser treated HiB 0,23 0,6 (1,5T) ZDKH
1985 Cold rolled CGO 0,18 0,68 (1,5T) M2x
1987 Plasma treated HiB 0,23 0,6 (1,5T) Plasma PJ
1991 Chem. Etched HiB 0,23 0,6 (1,5T) PDR

www.pln.co.id 10|
A. Klem inti dari baja kanal U B. Klem inti dari kayu transformator

Rugi tanpa beban dipengaruhi oleh kualitas susunan pelat inti besi (kerapatan dan penyambungan antar pelat).
Untuk menjaga kestabilan, rakitan inti besi diikat dengan klem, agar getaran dan gaya mekanik saat transportasi
dan operasi tidak menyebabkan berubahnya kerapatan pelat dan sambungan.

www.pln.co.id 11|
Jalur minyak pada lapisan belitan

Belitan dibentuk dari lilitan-lilitan konduktor berinsulasi. Lilitan tersebut dapat terdiri dari beberapa lapis (layer)
yang dipisahkan satu dengan lainnya dengan kertas insulasi. Setiap beberapa lapisan diberi jalur untuk melintasnya
minyak pendingin

www.pln.co.id 12|
Bahan untuk konduktor belitan adalah tembaga atau aluminium.
Tembaga merupakan material yang paling banyak digunakan, sedangkan aluminium muncul
lebih belakangan sebagai material alternatif, dan umumnya digunakan pada belitan
tegangan rendah.
Resistivitas aluminium lebih tinggi dibandingkan tembaga, sehingga untuk mendapatkan
rugi-rugi yang setara harus dikompensasi dengan luas penampang yang lebih besar.

www.pln.co.id 13|
Material konduktor untuk belitan primer yang paling banyak digunakan adalah enamelled round copper
wire dengan varnish jenis PVF (polyvinil formal) dengan kelas suhu 105°C.
Dibandingkan varnish lain yang digunakan pada enamelled wire, seperti polyurethane, polyester, dll, kelas
suhu PVF lebih rendah, namun varnish ini cocok digunakan dalam rendaman minyak.

Untuk belitan sekunder, material konduktor adalah tembaga atau aluminium.


Bentuk konduktor berbentuk segi-empat (rectangular wire) atau lembaran (metal foil) yang diinsulasi
dengan kertas.
Kertas digunakan karena perpaduannya dengan minyak mempunyai ketahanan tegangan yang cukup tinggi.
Metal foil, yang dikombinasikan dengan epoxy dotted paper sebagai insulasi antar-foil, mempunyai
ketahanan hubung-singkat yang lebih baik dibandingkan bentuk konduktor segi-empat.

www.pln.co.id 14|
Belitan metal foil dan proses penggulungannya

➢ Pada saat transformator memasok beban akan timbul rugi-rugi (disebut rugi berbeban), yang terdiri dari rugi I²R
dan rugi sasar.
➢ Rugi I²R disebabkan oleh mengalirnya arus pada konduktor belitan, sedangkan rugi sasar akibat arus eddy pada
belitan dan bagian-bagian logam konstruksi transformator yang terpapar fluks magnetik.
➢ Rugi berbeban kuadratis terhadap arus beban dan proporsional terhadap suhu operasi belitan.

www.pln.co.id 15|
➢ Fungsi penyangga belitan adalah menjaga kestabilan belitan, terutama pada saat terjadi gangguan pada sisi
eksternal transformator.
➢ Bahan yang digunakan adalah kayu transformator atau kayu alam.
➢ Sebelum digunakan, kayu alam perlu melalui proses pengeringan terlebih dahulu untuk memastikan
kandungan airnya tidak berlebihan sehingga mempengaruhi mutu dielektrik minyak insulasi.
➢ konstruksi penyangga belitan tidak dibuat rapat. Bagian yang terbuka dipersiapkan sebagai jalur bagi minyak
pendingin dalam membasuh lapisan-lapisan belitan.

www.pln.co.id 16|
➢ Panas yang ditimbulkan oleh rugi-rugi transformator berpotensi merusak ketahanan komponen-komponen
dari sistem insulasi (kertas atau enameled wire) transformator.
➢ Untuk menjaga agar suhu pada semua bagian insulasi selalu berada di bawah batas ketahanan termalnya,
diperlukan pendinginan.
➢ Sistem pendinginan yang umum digunakan adalah ONAN. Dua huruf awal menggambarkan metode
pendinginan internal, sedangkan dua huruf terakhir untuk metode eksternal.

Medium internal yang kontak dengan belitan O Minyak mineral atau sintetik dengan titik bakar ≤
300 °C
Mekanisme sirkulasi dari medium pendingin internal N Aliran natural melalui belitan

Medium pendinginan eksternal A Udara


Mekanisme sirkulasi dari medium eksternal N Konveksi natural

www.pln.co.id 17|
➢ Pemeran utama di bagian internal adalah minyak isolasi.

➢ Kemampuan minyak untuk fungsi ini dipengaruhi oleh kualitas heat transfernya dan bagaimana minyak
dapat secara efektif mengalir (membasuh) pada setiap celah dari susunan belitan.

➢ Pada bagian eksternal, pemeran utamanya adalah suhu dan aliran udara di sekitar transformator serta luas
permukaan sirip-sirip pendingin.

www.pln.co.id 18|
➢ Sirip pendingin merupakan bagian pendinginan eksternal transformator.
➢ Luas permukaan sirip-sirip pendingin yang akan berinteraksi dengan udara luar merupakan faktor yang
menentukan efektifitas pendinginan.
➢ Jumlah dan ukuran sirip pendingin didesain sehingga mampu mendisipasi suhu yang timbul saat transformator
dioperasikan.
➢ Aliran udara akan melakukan pertukaran panas melalui sirip-sirip pendingin. Luas permukaan sirip pendingin
akan menentukan kualitas pendinginan.
➢ Untuk transformator dengan kelas suhu A, seperti halnya kebanyakan transformator distribusi, desain
ketahanan termal ditentukan pada suhu ruang maksimum 40°C.
➢ Suhu pada bagian-bagian transformator dibedakan menjadi suhu rata-rata dan suhu titik terpanas (hot spot).
➢ Suhu panas pada bagian selain belitan dapat terjadi pada bagian konstruksi klem inti besi yang dibuat dari
bahan logam magnetik dan bagian tutup tangi di sekitar busing.
➢ Untuk mengurangi pengaruh arus eddy, pada sebagian bidang pelat tutup tangki diganti dengan bahan logam
non-magnetik.

www.pln.co.id 19|
➢ Minyak transformator adalah minyak berbasis mineral yang digunakan karena keunggulan sifat kimia dan
kekuatan dielektrik.
➢ Minyak berfungsi sebagai isolasi dan sekaligus media pendingin. Kualitas minyak akan mempengaruhi sifat
insulasi dan pendingin.
➢ Sepanjang waktu pengoperasian transformator, kualitas minyak akan terdegradasi sehingga potensi
gangguan pada transformator membesar. Kelembaban, sedimen dan partikel konduktif merupakan faktor
yang cenderung mereduksi kuat dielektrik minyak.
➢ Oksidasi adalah asam (acid) yang terbentuk dari minyak yang terjadi bila kontak dengan udara. Keasaman
akan membentuk sludge yang mendiami belitan transformator mereduksi disipasi panas. Belitan akan lebih
panas dengan semakin besarnya sludge, sehingga transformator lebih panas.
➢ Kadar keasaman tinggi dan peningkatan suhu akan mengakselerasi pemburukan kualitas minyak.
➢ Kontaminasi yang terdapat pada minyak transformator umumnya mengandung air dan partikel. Keberadaan
salah satu dari kontaminan akan mereduksi kualitas insulasi.

www.pln.co.id 20|
➢ Bila tingkat keasaman tinggi perlu kewaspadaan. Sludge yang terbentuk oleh keasaman harus dibersihkan
dengan minyak panas untuk menghilangkan sedimen.
➢ Lebih ekonomis bila dilakukan saat tingkat keasaman lebih dini saat keasaman mulai terbentuk, sebelum sludge
terbentuk, sehingga minyak akan tetap bertahan kualitasnya selama kondisi operasi normal.
➢ Minyak transformator dapat menahan partikel air bergantung pada suhu minyak. Jika minyak pada titik
jenuhnya, free water pada bagian bawah transformator.
➢ Kekuatan dielektrik akan menurun dengan hadirnya air pada minyak dan direkomendasi untuk dilakukan
degasifikasi.
➢ Jika kadar air tinggi mengalirkan keluar minyak panas perlu dipertimbangkan walau lebih mahal daripada
degasifikasi, karena mengeluarkan juga minyak pada inti besi dan rakitan belitan.
➢ Pada penggantian minyak sebaiknya dilakukan pada kondisi vakum. Jika tangki tidak tahan vakum minyak harus
didegasifikasi dan disirkulasi melalui degasifier 3 kali dari volume tangki untuk membantu menghilangkan
lembab pada insulasi transformator.
➢ Kerusakan disebabkan level uap air yang masuk ke dalam tangki. humiditas yang rendah

www.pln.co.id 21|
Karakteristik minyak trafo berdasarkan IEC 60422:2005

No Parameter Baik Cukup Buruk

1 Warna dan penampakan Clear - Gelap

2 Tegangan tembus [kV/2,5 mm] > 40 30 - 40 < 30

< 10 10 - 25 > 25
3 Kadar air pada 20°C [mg /kg]

4 Keasaman [mgKOH/g] < 0,15 0,15 - 0,30 > 0,30

5 tan δ pada 90 oC <0,1 0,1 – 0,5 0,5


>3 0,2 - 3 < 0,2
6 Tahanan jenis pada 90 oC [GΩ.m]

7 Sedimen [% berat] < O,02

8 Tegangan antar muka [mN/m] > 28 22 - 28 < 22

9 Titik nyala [oC] Maks penurunan 13°C


www.pln.co.id 22|
➢ Pengubah sadapan (tap changer) merupakan lengkapan untuk pengaturan tegangan keluaran
transformator.
➢ Pengaturan ini diperlukan untuk mengkompensasi jatuh tegangan pada saluran JTM yang memasok suatu
transformator distribusi.
➢ Melalui pengubah sadapan, nilai tegangan pelayanan dapat dicapai dengan cara menempatkan posisi
sadapan yang sesuai dengan tegangan aktual pada JTM di lokasi terpasang.
➢ Prinsip dasar pengubah sadapan adalah pengaturan jumlah lilitan dari belitan sisi primer.
➢ Jenis pengubah sadapan yang digunakan adalah off-circuit, sehingga untuk merubah posisi sadapan,
transformator harus dalam kondisi tidak bertegangan (tidak enerjais).
➢ Posisi sadapan yang ditempatkan oleh pabrikan adalah pada sadapan utama 3.

www.pln.co.id 23|
Posisi sadapan utama (nomor sadapan yang bersesuaian dengan tegangan nominal sisi
primer) pada transformator desain SPLN adalah sebagai berikut:

No. SPLN 1 2 3 4 5 6 7

SPLN 50 : 1982 21 20,5 20 19,5 19 - -


SPLN 50 : 1997 22 21 20 19 18 - -
21 20 19 - - - -
SPLN D3.002-1 : 2007 21 20,5 20 19,5 19 18,5 18
21 20,5 20 19,5 19 - -

www.pln.co.id 24|
Lead belitan primer dan sekunder (yang bertegangan) harus dapat
dikeluarkan dari tangki dengan aman agar dapat dihubungkan dengan
sumber dan beban.

Busing digunakan untuk meminimalkan stress tegangan pada titik ini dan
menyediakan fasilitas untuk kemudahan koneksi.

Busing didesain untuk menginsulasi konduktor lead yang melewati tutup


atau dinding tangki dan juga menjaga integritas seal tangki agar mencegah
masuknya air, udara dan kontaminan lain ke dalam tangki.

www.pln.co.id 25|
Busing sisi sekunder menggunakan keramik, sedangkan busing sisi
primer tergantung dari jenis konstruksi transformator. Transformator
pasangan luar menggunakan busing keramik, sedangkan
transformator pasangan dalam umumnya menggunakan plug-in
bushing.

Parameter dalam pemilihan busing primer adalah jarak rambat yang


ditentukan oleh tingkat polusi dari lokasi terpasangnya transformator.

Busing dengan rating 24 kV untuk sisi primer yang diproduksi pabrikan


busing sesuai SPLN D3.002-1 : 2007 menetapkan jarak rambat busing
primer untuk tingkat polusi sedang (moderate).

www.pln.co.id 26|
Gelas penduga berfungsi memberikan indikasi level tinggi minyak. Keberadaannya diperlukan karena beberapa
komponen seperti lead wire busing primer dan pengubah sadapan berpotensi mengalami kegagalan tegangan bila
tidak terendam minyak.

Untuk transformator hermetik, posisi tap changer merupakan level batas minimum. Pada saat level minyak
terendah, tap changer harus tetap terendam minyak isolasi. Pemeriksaan harus dilakukan saat beban rendah.

Pembatas tekanan berfungsi untuk mengurangi tekanan di dalam


tangki saat terjadi gangguan.

www.pln.co.id 27|
www.pln.co.id 28|
➢ Umur transformator merupakan fungsi dari umur sistem insulasinya yang merupakan bagian terlemah pada
transformator.

➢ Umur insulasi didefinisikan berakhir bila kekuatan mekanikalnya telah menurun hingga 50% kekuatan awal. Pada
batas ini transformator masih dapat beroperasi namun rentan terhadap berbagai gangguan.

➢ Untuk kelas suhu insulasi A, seperti sistem insulasi pada transformator desain SPLN, penurunan ini dicapai pada
180.000 jam (20,55 tahun) bila transformator dioperasikan pada kapasitas penuh secara kontinu.

➢ Sistem insulasi didesain untuk beroperasi pada suhu belitan rata-rata 65°C dan suhu belitan hottest-spot 80°C di
atas suhu ambien rata-rata 30°C.

➢ Dengan kondisi ini, suhu operasi transformator adalah:


- 65°C kenaikan suhu rata-rata + 30°C suhu ambien = 95°C suhu rata-2 belitan
- 80°C kenaikan hottest-spot + 30°C suhu ambien = 110°C suhu hottest-spot

www.pln.co.id 29|
10.000.000

1.000.000
103

117
Umur trafo [jam]

100.000

10.000
42,60 tahun 10,17 tahun

1.000
20,55 tahun

100
80 90 100 110 120 130 140 150

Suhu [°C]

Secara operasional, umur transformator akan ditentukan oleh suhu pada sistem belitannya. Suhu yang melebihi
batas kemampuannya akan mempercepat umur transformator dan sebaliknya.

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa untuk variasi suhu 7°C dari batas suhu operasi akan terjadi faktor kelipatan
dua. Pada suhu 117°C, umur transformator akan berkurang separuhnya akibat penuaan progresif oleh suhu tinggi
terhadap sistem insulasi, sedangkan pada suhu belitan 107°C umur akan lebih panjang dua kalinya.

www.pln.co.id 30|
Selain suhu tinggi, penuaan pada sistem insulasi dapat
dipercepat oleh kelembaban dan oksidasi. CO2 CO

H 2O

Suhu tinggi, air dan oksigen, secara simultan akan membentuk Oksidasi selulose Oksidasi minyak

siklus berantai melalui tiga proses: oksidasi (pada minyak dan


material selulose) ; hidrolisis dan ; pirolisis yang akan H 2O Suhu tinggi O2

mempercepat kerusakan sistem insulasi.


Asam Hydrolysis Pyrolysis

Pada tingkat suhu beban normal, oksidasi dan lembab Depolimerisasi Pemecahan
levoglucosane
cenderung lebih berperan dalam merusak sistem insulasi.
Dehidrasi
Fragmentasi
levoglucosane

Hasil dari siklus ini adalah peningkatan kadar keasaman


Furan
(acidity) pada minyak
Asam CO2 CO H2O î2

www.pln.co.id 31|
Kadar keasaman mempunyai korelasi terhadap pembentukan
sludge, yang keberadaannya akan merusak kemampuan heat CO2 CO

transfer minyak. H 2O

Oksidasi selulose Oksidasi minyak

Asam akan membentuk sludge yang menetap pada belitan


O2
transformator, menghasilkan berkurangnya kemampuan H 2O Suhu tinggi

minyak dalam mendisipasi panas.


Asam Hydrolysis Pyrolysis

Suhu operasi belitan yang menjadi lebih panas akan Depolimerisasi Pemecahan
levoglucosane
membentuk lebih banyak sludge dan menimbulkan lebih
Dehidrasi
panas lagi. Fragmentasi
levoglucosane

Furan

Asam CO2 CO H2O î2

www.pln.co.id 32|
Kadar asam yang semakin tinggi dan peningkatan suhu
operasi belitan akan mempercepat pemburukan kualitas CO2 CO

insulasi minyak. H 2O

Oksidasi selulose Oksidasi minyak

Penelitian telah membuktikan bahwa kertas yang


H 2O Suhu tinggi O2
mengandung kadar air 2% akan mengalami penuaan tiga kali
lebih cepat daripada yang berkadar air 1%, dan pada kadar
air 3% kecepatan penuaan akan mencapai 30 kali lebih cepat. Asam Hydrolysis Pyrolysis

Pemecahan
Depolimerisasi
levoglucosane

Dehidrasi
Fragmentasi
levoglucosane

Furan

Asam CO2 CO H2O î2

www.pln.co.id 33|
www.pln.co.id 34|
CO2 2500 4000 10.000
CO 350 570 1400

NORM AL LOW LEVEL HIGH LEVEL EXCESSIVE

Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3 Kondisi 4

Normal Modest concern Major corncern Imminent risk

Profile kandungan CO2 dan CO terhadap kondisi kertas

3 7 10

DEGRADATED NORMAL DEGRADATED

Profile rasio CO2/CO terhadap degradasi selulose

www.pln.co.id 35|
www.pln.co.id 36|
Furan (senyawa furanik) adalah kelompok senyawa organik yang terbentuk oleh degradasi insulasi
kertas. Bila selulose terdegradasi oleh panas-lebih, CO2, CO dan senyawa furanik yang melarut
dalam minyak akan bertahan dalam waktu lama pada minyak.

Ada lima komponen yang dideteksi pada senyawa furanic:

• 5H2F (5-hydroxymethyl-2-furaldehyde), disebabkan oleh


oksidasi kertas (penuaan dan panas)
• 2FOL (2-fulfurol), disebabkan kandungan air yang tinggi pada kertas
• 2FAL (2-furaldehyde), disebabkan oleh panas-lebih
• 2ACF (2-acetylfuran), disebabkan oleh petir
• 5M2F (5-methyl-2-furaldehyde), disebabkan panas-lebih lokal (hotspot)

www.pln.co.id 37|
Kandungan air, pada kondisi tertentu, dapat menggambarkan indikasi penuaan pada
transformator, karena air pada dasarnya merupakan produk dari mekanisme penuaan
kertas. Air akan berada pada kertas insulasi dan minyak. Secara tipikal, 90% dari jumlah air
di dalam transformator berada pada selulose. Kandungan air pada minyak bertambah
dengan meningkatnya suhu.

Batas normal dari kandungan air di dalam minyak adalah <5 [mg/kg] pada 20ºC.

5 15

NORMAL POOR
www.pln.co.id 38|
Reaksi antara hidrokarbon labil pada minyak dengan oksigen, lembab dan unsur lainnya
dengan dibantu oleh panas sebagai akselerator menghasilkan pembentukan asam. Asam
akan diserap oleh selulose, merusak dan mengakselerasi kerusakan selulose dengan
pembentukan asam baru.

Reklamasi atau penggantian minyak direkomendasikan pada tingkat keasaman 0,2 mg


KOH/g.

0,1 0,2

GOOD FAIR POOR

Reklamasi
www.pln.co.id 39|
Sifat isolasi dari minyak juga dipengaruhi oleh
kontaminan dari material padat yang melarut dalam
minyak. saat uji IFT, partikel ini melintasi garis
permukaan air-minyak dan memperlemah tekanan
antara dua cairan ini, sehingga angka IFT akan
menurun. Angka IFT dan keasaman merupakan
indikasi untuk menentukan perlunya reklamasi atau
penggantian minyak. Reklamasi direkomendasikan
bila IFT telah menurun hingga 25 dynes/cm.

www.pln.co.id 40|
www.pln.co.id 41|
Konservator berfungsi untuk menampung pemuaian minyak
saat transformator berbeban.

Tekanan-lebih yang timbul selama beban tinggi akan mengalir


ke atmosfer luar.

Bila minyak mulai mendingin (beban berkurang atau suhu


ambien menurun) udara akan mengalir masuk ke dalam tangki.

Proses aliran udara yang demikian merupakan sistem


pernafasan pada transformator konvensional (disebut dengan
open system atau freely breathing) dalam menangani fluktuasi
beban.

www.pln.co.id 42|
Udara lembab dari atmosfer luar yang masuk ke dalam tangki selama
proses pernafasan tersebut berpotensi mempengaruhi kekuatan
dielektrik transformator.

Untuk menghindari hal ini, udara yang mengalir ke dalam tangki disaring
dengan desiccants, bahan kimia yang dapat menyerap air.

Jenis desiccants yang umum digunakan adalah silika gel, butiran


transparan yang akan berubah warna secara proporsional sesuai dengan
kadar air yang diserapnya.

Agar dapat mengindikasikan efektifitas dalam penyerapan lembab, silika gel diberi warna biru atau oranye
sebagai warna awal. Warna ini akan berubah menjadi pink atau coklat setelah silika gel jenuh.

www.pln.co.id 43|
Silika gel yang telah jenuh dapat direaktivasi dengan cara pemanasan pada
suhu 105 oC – 130oC selama 4 – 6 jam untuk menurunkan kadar air ke
tingkat ≤ 2% berat dan kembali ke warna awalnya.

Dapat disimpulkan bahwa kemampuan silika gel dalam menyaring lembab


merupakan faktor penentu dalam menjaga kualitas sistem dielektrik.

Meningkatnya kadar air di dalam minyak akan menurunkan ketahanan


tegangan transformator. Bila nilai tegangan tembus minyak telah berada di
bawah ambang batas minimal, minyak perlu dipelihara (purifying) untuk
menurunkan kadar air dan membuang partikel fisika lainnya, sehingga
transformator konvensional perlu pemeriksaan dan pemeliharaan secara
reguler.

www.pln.co.id 44|
Konsep lain dalam memproteksi transformator dari udara
lembab adalah dengan sistem tangki kedap (hermetically-
sealed). Pada sistem ini konservator dan sistem pipa untuk
hubungan dengan atmosfer luar tidak digunakan lagi. Ada
dua jenis sistem hermetik pada transformator distribusi
dengan pendekatan teknologi berbeda yaitu dengan
bantalan gas (hermetically-sealed inert gas cushion) dan
minyak penuh (fully filled).

www.pln.co.id 45|
Sistem hermetik jenis ini umumnya
digunakan pada bentuk tangki rigid
dengan menerapkan bantalan gas
(nitrogen) pada ruang di atas level minyak.
Volume untuk ruang gas diperhitungkan
agar mampu menampung ekspansi minyak
yang terjadi pada saat beban maksimum.

www.pln.co.id 46|
Konsep hermetik lainnya adalah dengan mengisi seluruh
ruang di dalam tangki dengan minyak. Sistem ini
diterapkan pada tangki yang dikonstruksi dengan sirip
pendingin dari pelat corrugated. Penggunaan sirip lentur
membuat volume tangki bersifat variabel, membesar saat
beban tinggi dan kembali mengecil pada beban yang lebih
rendah. tekanan dapat dibatasi hanya berkisar 0,2 – 0,3
bar, sehingga stress terhadap seal (gasket) lebih kecil
daripada sistem gas cushion.

www.pln.co.id 47|
www.pln.co.id 48|
www.pln.co.id 49|
Batas suhu ambien normal transformator desain SPLN (mengadopsi ketentuan IEC
60076-1) adalah -25°C s/d +40°C. Suhu sekitar di Indonesia relatif masih belum
mencapai batas suhu maksimum yang ditetapkan.

Namun untuk transformator pasangan dalam, suhu ruang gardu berpotensi melebihi
batas 40oC tersebut akibat akumulasi dari suhu-suhu yang dibangkitkan oleh semua
peralatan terpasang atau tidak efektifnya sistem pendinginan gardu.

Sehingga perlu diusahakan dan dijaga agar suhu sekitar trafo di bawah 40oC

www.pln.co.id 50|
Faktor yang harus diperhatikan pada penempatan posisi sadapan adalah perbedaan
antara tegangan JTM pada beban rendah dan pada beban puncak.

Hal ini perlu dicermati agar transformator distribusi tidak mengalami eksitasi lebih
saat beban berkurang atau tegangan pada sisi konsumen berkurang melebihi
ketentuan saat beban puncak.

Eksitasi lebih, selain menyebabkan transformator menerima tegangan yang melebihi


ketahanannya, juga akan meningkatkan losses bila inti besi bekerja pada daerah
jenuh.

www.pln.co.id 51|
Gambaran pengaturan sadapan transformator pada penyulang radial dengan panjang 40 km
yang memasok beban puncak 6 MVA dan beban rendah 2 MVA. Tegangan pasokan dari gardu
induk adalah 19,5 kV

www.pln.co.id 52|
www.pln.co.id 53|
www.pln.co.id 54|
www.pln.co.id 55|
SPLN D3-002.1:2007, mengatur kelompok vektor trafo distribusi yang digunakan di Indonesia,
yaitu :
- Fase tunggal : Ii0 Ii0

- Fase tiga :
• 25 kVA s/d 160 kVA : Yzn5
• 200 kVA s/d 2500 kVA : Dyn5
• Sistem Jaringan 4 kawat : YNyn0

Yzn5 Dyn5 Yyn0

www.pln.co.id 56|
www.pln.co.id 57|
Pemeriksaan on-line
• Pengukuran beban setiap fasa,
kriteria: I fasa < I nominal fasa trafo.

• Ketidakseimbangan beban,
kriteria : maksimum 25 %.

• Temperatur terminal dengan infra red camera

• Pemeriksaan visual : level minyak dan kondisi busing

www.pln.co.id 58|
Pemeriksaan on-line

• Pemeriksaan visual kondisi busing :


- Kebersihan permukaan
- Kondisi koneksi lead wire pada terminal busing
- Pemeriksaan keretakan
- Pastikan bahwa busing TM dan khususnya busing TR
tidak menerima stress mekanikal oleh kabel keluarannya.
- Pastikan tidak terjadi kebocoran minyak, khususnya
pada seal busing.

www.pln.co.id 59|
Pemeriksaan off-line

• Pengukuran tahanan belitan


• Pengukuran rasio kumparan (perbandingan tegangan)
• Pengukuran tegangan tembus minyak.
• Pengukuran kondisi minyak (DGA, water content, keasaman, Furan)
• Pengukuran tahanan insulasi.

www.pln.co.id 60|
Panas lebih karena beban lebih

Panas pada transformator dibangkitkan oleh rugi-rugi yang diserap oleh transformator.
Rugi-rugi ini terdiri dari rugi tanpa beban (rugi besi) dan rugi berbeban (rugi tembaga).
Rugi tanpa beban akan hadir setiap waktu sepanjang terminal primer transformator
tersambung ke jaringan, sedangkan rugi berbeban terdiri dari rugi I²R pada belitan yang
kuadratis terhadap arus beban dan rugi sasar (stray) yang disebabkan oleh arus eddy.

www.pln.co.id 61|
Panas lebih karena beban non-linear yang menimbulkan harmonik

Arus harmonik triple-n bersirkulasi pada belitan delta (belitan primer pada Dyn5)
yang akan meningkatkan rugi-rugi resistif dan suhu operasi minyak dan belitan.
Arus bersirkulasi karena pada belitan delta, tidak tersedia jalur balik ke jaringan
TM

Arus harmonik yang berfrekuensi tinggi, menyebabkan peningkatan rugi-rugi


magnetik pada inti besi dan peningkatan arus eddy dan rugi skin effect pada
belitan.

www.pln.co.id 62|
Panas lebih karena konduktor SUTM putus

Panas lebih akibat konduktor SUTM putus merupakan kasus khusus yang terjadi
pada sistem distribusi 4 kawat (transformator kelompok vektor YNyn0). Bila satu
fasa konduktor SUTM putus, transformator yang mempunyai konstruksi inti
magnetik core type (tiga kaki) dan berada pada sisi yang lebih hilir dari titik putus
akan mengalami kenaikan suhu sangat tinggi yang dapat mencapai 2x kondisi
normal.

www.pln.co.id 63|
Panas lebih karena konduktor SUTM putus

Beban tiga fasa akan dipikul oleh dua fasa yang sehat, sehingga arus primer dari
fasa yang sehat akan mengalami kenaikan (dapat mencapai 1,5 kali arus
nominal).
VT
VT

IT

IT
120o

o
120

120o
VR

IR 120o
IR
IS VR

IS

VS VS

Perubahan vektor pada konstruksi inti kaki 3 saat SUTM fasa R putus www.pln.co.id 64|
Panas lebih karena konduktor SUTM putus

Gangguan ini tidak begitu dirasakan oleh konsumen, karena tegangan sekunder
relatif masih cukup baik (listrik tidak padam). Tegangan sekunder akan semakin
rendah bila beban semakin tinggi.

VT VT

IT IT
120o
120o

VR
IR
IR 120 o

VR
IS
IS

VS VS

Perubahan vektor pada konstruksi inti kaki 5 saat SUTM fasa R putus www.pln.co.id 65|
Faktor penyimpangan desain

Uji kenaikan suhu bertujuan untuk memverifikasi keefektifan sistem pendinginan


(ukuran oil duct dan sirip radiator) dalam meredam panas yang ditimbulkan oleh
belitan dan inti magnetik. Hasil uji kenaikan suhu bersifat spesifik, yaitu hanya
berlaku untuk desain transformator yang diuji.

Berbagai perubahan terhadap desain prototype seperti perbedaan ukuran dan


jenis material pada: konduktor belitan, konstruksi core clamping, oil duct, dan
sirip pendingin membuat hasil uji kenaikan suhu pada pengujian jenis tidak
berlaku. Desain transformator ini harus dinyatakan berbeda dengan prototype,
sehingga harus dilakukan uji jenis baru.

www.pln.co.id 66|
Jalur minyak / oil duct

Jalur minyak (oil duct) tidak direkonstruksi


ulang (ditutup) Belitan asli

www.pln.co.id 67|
Faktor penyimpangan desain

Keidentikkan suatu produk transformator dengan prototypenya didefinisikan


pada SPLN 50 : 1997 Pasal 6 dan SPLN D3.002-1 : 2007 butir 10.3.2.

Definisi keidentikan rugi-rugi transformator pada kedua SPLN tersebut sedikit


berbeda. SPLN 50 : 1997 mendefinisikan variasi 10% pada rugi tanpa beban dan
rugi berbeban, sedangkan SPLN D3.002-1 pada 10% rugi tanpa beban dan rugi
I²R.

www.pln.co.id 68|
Gangguan hubung-singkat di sepanjang sirkit yang dipasok oleh transformator
akan menimbulkan stress termal dan mekanikal pada sistem belitan
transormator. Stress termal disebabkan oleh mengalirnya arus tinggi pada
belitan selama durasi tertentu, sedangkan stress mekanikal oleh timbulnya gaya
elektrodinamik hasil interaksi arus tinggi dan medan magnetik bocor (leakage
flux).

Gaya elektrodinamik akan merusak kestabilan struktur belitan. Pengaruh


kerusakan belitan berbanding lurus dengan jumlah kejadian hubung-singkat,
yang direpresentasikan dengan meningkatnya reaktansi bocor transformator.

www.pln.co.id 69|
KERUSAKAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG-SINGKAT

broken supporting structure

Winding damage
www.pln.co.id 70|
Transformator distribusi di desain memiliki tingkat isolasi :
− Terminal primer : LI/AC 125/50 kV
− Terminal sekunder : LI/AC -/3 kV

Tegangan ketahanan impuls petir pengenal:


− Terminal primer, fase dan netral : 125 kV

Tegangan ketahanan frekuensi daya pengenal:


− Terminal primer terhadap fase dan netral : 50 kV
− Terminal sekunder terhadap fase dan netral : 3 kV

www.pln.co.id 71|
www.pln.co.id 72|
Seperti halnya standar IEC, ANSI, standar PLN (SPLN) untuk spesifikasi
transformator distribusi juga mengalami perubahan. Pertama kali di terbitkan
tahun 1982, kemudian direvisi tahun 1997, kemudian direvisi kembali tahun
2007 dan masih dapat direvisi sesuai perkembangan yang ada.

www.pln.co.id 73|
Rugi-rugi transformator
Rugi tanpa beban [W] Rugi berbeban [W]
[kVA]
1982 1997 2007 1982 1997 2007
25 NA 75 NA 425
50 190 150 125 1100 800
100 320 300 210 1750 1600 1420
160 460 400 300 2360 2000
200 550 480 355 2850 2500 2350
250 650 600 420 3250 3000 2750
315 770 500 3900 3900 3250
400 930 595 4600 4600 3850
500 1100 700 5500 5500 4550
630 1300 835 6500 6500 5400
800 1950 1750 1000 10200 9100 6850
1000 2300 1100 12100 12100 8550

www.pln.co.id 74|
50
25

800
630
500
315
250
200
160
100

400

1000
[kVA]

Suhu belitan rata-rata = 65K


1982

Suhu minyak atas = 60K


1997
Kenaikan suhu

Suhu belitan rata-rata = 55K


Suhu minyak atas = 50K
2007
1982

5 langkah : 22 ; 21 ; 20 ; 19 ; 18 Kv
3 langkah : 21 ; 20 ; 19 kV.
1997
Langkah sadapan

5 langkah : 21 ; 20,5 ; 20 ; 19,5 ; 19 kV


2007

7 langkah: 21;20,5; 20; 19,5; 19; 18,5; 18 kV


www.pln.co.id 75|
TERIMAKASIH

www.pln.co.id |

Anda mungkin juga menyukai