SRV mempunyai fungsi atau tugas untuk menjaga pressure di titik P2 sesuai dengan yang ditentukan (setpoint) yang mana
pressure ini adalah sebagai inlet pressure dari GCV, sedangkan GCV bertugas untuk mengendalikan banyaknya bahan bakar
gas yang akan digunakan oleh Turbin untuk mempertahankan speed atau load sesuai setpoint yang dikendalikan oleh sinyal
control yang disebut FSR (Fuel Stroke Reference).
Turbin Gas memerlukan supply bahan bakar gas secara kontinu untuk bisa beroperasi dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan oleh manufaktur. Tantangan yang dihadapi oleh Central Duri Gas Turbin adalah bahan bakar gas yang digunakan
untuk operasional Turbin Gas tidak berasal dari satu sumber (source). Ada beberapa sumber baik internal maupun external
dimana bahan bakar gas tersebut mempunyai spesifikasi atau komposisi yang berbeda-beda. Bahan bakar dari berbagai
sumber tersebut dicampur (blended) menjadi satu dalam satu pipa utama bertekanan tertentu (header) kemudian
dikirimkan ke Central Duri Gas Turbin.
kendala-1
Alur proses sederhana Supply Gas di Central Duri Gas Turbine
FSR
MW
• Jam 9 pagi, kondisi anomali mulai terlihat dimana terlihat FSR mulai naik untuk mempertahankan MW pada preselect (setpoint)
• Jam 11.30 siang kondisi FSR menjadi semakin tidak stabil karena kualitas bahan bakar gas berubah-ubah menyebabkan MW ikut tidak stabil
• Jam 12.12 Turbin trip karena exhaust over temperature alarm trip.
• Pada saat kejadian sebelum trip tersebut ada kemungkinan kualitas bahan bakar gas yang masuk tiba-tiba bagus sementara kondisi opening
GCV (FSR) sudah terlanjur besar, sehingga terjadi proses pembakaran gas yang tinggi atau berlebih sehingga menyebabkan temperature di
exhaust menjadi terlalu tinggi.
FSR
MW
• Dari capture historical trending diatas, nampak bahwa kualitas bahan bakar gas menurun dengan ditunjukkan adanya
kenaikan bukaan control valve GCV/FSR secara gradual akibat berkurangnya unit Turbin yang beroperasi.
• Skema pengaturan volume bahan bakar gas adalah dengan memaksimalkan penggunaan internal gas sedangkan gas
komersial akan mengisi kekurangannya (fit for purpose) untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar gas bagi turbin yang
sedang beroperasi.
• Analisa komposisi gas dengan cara mengambil
sampel gas kemudian dianalisa di Laboratorium.
Kemungkinan penyebab :
1. Terlalu banyak bahan bakar gas yang masuk kedalam ruang pembakaran di saat heating value gas tinggi
2. Respon operator turbin tidak tepat atau kurang cepat karena kurangnya informasi
3. Kontroller PID untuk pengendalian bahan bakar gas (GCV-FSR) kurang responsif
Pencegahan Trip :
1. Membuat protokol komunikasi yang disepakati antar tim terkait untuk koordinasi dan komunikasi terkait segala
aktifitas dan perubahan pada proses di supply bahan bakar gas
2. Melakukan koordinasi dengan DSC untuk menurunkan setpoint MW disaat ada potensi gangguan di supply bahan
bakar gas
3. Melakukan tuning parameter controller PID pada proses pengendalian GCV/FSR (Speed/Load Control
✓ Kualitas bahan bakar gas yang akan digunakan untuk Turbin gas sangat mempengaruhi kinerja dan
kehandalan operasional Turbin, bahan bakar gas ini harus memenuhi persyaratan spesifikasi yang telah
ditentukan oleh manufaktur dan juga mempunyai nilai heating value yang stabil
✓ Koordinasi dan komunikasi dengan tim terkait menggunakan suatu standar protokol komunikasi yang telah
disepakati menjadi hal yang sangat penting agar operator Turbin dapat memberikan respon yang tepat
dan cepat terkait dengan segala aktifitas yang dapat mempengaruhi perubahan pada kualitas gas yang
disupply untuk Turbin Gas.
✓ Dengan melakukan regular tuning pada kontroller PID untuk proses pengendalian bahan bakar gas dapat
meningkatkan respon pengendalian bahan bakar menjadi lebih lancar (smooth), handal (reliable) dan
kokoh (robust)
✓ Meningkatkan kehandalan Turbin gas terhadap perubahan kualitas bahan bakar gas ini dapat menjaga
produksi listrik dan steam sesuai dengan target yang telah diberikan untuk menghindari terjadinya Loss
Production Opportunity (LPO) atau kenaikan biaya operasional (steam)
✓ Saran kedepan untuk melakukan studi rasio campuran antara external dan internal sumber bahan bakar
gas untuk berbagai kondisi sebagai pertimbangan dalam membuat suatu keputusan atau dalam
memberikan respon terkait perubahan pada kualitas bahan bakar gas untuk mempertahankan operational
Turbin gas secara optimum