1. PENGERTIAN PROTEKSI
Untuk mencegah kerusakan peralatan pada saat beroperasi, diperlukan sistem proteksi.
Peralatan-peralatan yang perlu mendapatkan proteksi antara lain : Boiler, Turbin, generator,
Transformator, Busbar, dan Motor. Pada umumnya alat pengamannya berupa relay-relay
ataupun pengaman mekanik.
Katup pengaman superheater disetel paling rendah dari katup pengaman drum,
yaitu harus terbuka lebih dahulu. Dengan prosedur ini dimaksudkan agar
superheater tidak overheate karena tak ada uap yang mengalir didalamnya, akibat
uap langsung dibuang ke atmosfir lewat katup pengaman drum.
Bekerjanya safety valve, tidak boleh terlalu sering sebab dapat menimbulkan
kebocoran uap dan perlu dilakukan pengasahan disk dan katup ( skir, lapping ).
Sebaliknya, seandainya tekanan ketel drop sampai 80 % dari tekanan desain, unit
akan ditrip oleh low boiler pressure trip untuk mencegah kerusakan turbin akibat
temperaturnya yang rendah.
Bypass turbin diberikan pada beberapa unit PLTU untuk mempertahankan tekanan
uap masuk turbin saat operasi dan mengalirkan uap seluruhnya kedalam
kondensor ( setelah dispray ) saat turbin trip. Dengan demikian kelangsungan
operasi ketel dapat dipertahankan. Pada saat pemanasan pipa uap utama, katup
by pass turbin dibuka bersama katup drain. Waktu turbin start panas, katup bypass
turbin dapat diatur secara manual untuk mempercepat waktu start.
Katup venting drum ketel harus dibuka waktu start untuk mencegah terjadinya
pemvakuman dalam drum akibat perubahan fase uap menjadi air kembali
berkenaan dengan kenaikan tekanan. Katup venting drum baru ditutup setelah
tekanan mencapai 1 atm. Waktu start, drain dan katup pengaman superheater
harus dibuka agar selalu ada aliran uap mengalir dalam superheater yang
bertindak sebagai pendingin, jika tidak, superheater akan overheating oleh radiasi
ruang bakar dan aliran gas asap.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Level drum, level heater, level kondensat, level tangki air pengisi dan level tangki
air penambah ( make up water tank ) harus dikendalikan agar tidak menimbulkan
bahaya. Level drum yang tinggi dan terus meninggi akan berakibat terjadinya carry
over ataupun air itu sendiri memasuki peralatan lain. Level yang terlalu rendah dan
bahkan kosong, akan berakibat, drum memuai berlebihan dan pipa yang tidak
terendam air akan overheat atau pecah.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Temperatur uap dari boiler yang akan memasuki turbin uap harus diatur tingginya.
Jika temperatur terlalu tinggi, material turbin akan mengalami thermal stress yang
berlebihan, disamping menimbulkan kelelahan material, juga usianya menjadi
diperpendek. Sebaliknya, temperatur uap yang terlalu rendah, pada sudu turbin
tingkat terakhir mungkin sudah berupa air, karena faktor kebasahannya terlalu
besar ( standar 12 % ). Akibatnya sudu tingkat terakhir turbin erosi/terkikis oleh
butir-butir air tersebut. Pada sudu tingkat terakhir turbin biasanya dilapisi dengan
bahan pelindung ( stellite strip ) yang dapat dibentuk kembali apabila rusak oleh
erosi.
Udara dipasok ke ruang bakar (furnace) untuk pembakaran. Udara pembakaran ini
bersama dengan bahan bakar membentuk produk pembakaran, yaitu gas panas.
Untuk boiler yang menerapkan sistem balanced draft (tekanan seimbang), ruang
bakar dibuat sedikit dibawah tekanan atmosfir. Tetapi tekanan terlalu negatif tidak
dikehendaki karena menyebabkan kebocoran ( penyusupan ) udara berlebih. Kira-
kira negatif ( - ) 10 mmH2O harus selalu dipertahankan selama ada pembakaran
diruang bakar.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Ruang bakar juga tidak boleh dioperasikan pada tekanan terlalu positif sehingga
tekanan rancangan dari casing tidak terlampaui. Pada boiler besar sering diberi
pintu-pintu pengaman yang akan terbuka apabila tekanan ruang bakar menjadi
positif. Jika terjadi tekanan positif maka asap atau api dapat keluar dari boiler. Hal
ini dapat membahayakan manusia terutama jika lingkungannya berminyak, ada
batu bara atau gas. Induced draft fan diperlukan untuk membuat draft ( beda
tekanan ) antara boiler dan udara diluar cerobong. Dengan demikian gas bekas
dapat keluar melalui cerobong.
Boiler akan trip jika tekanan ruang bakar terlalu positif. Boiler dan juga semua FD
fan trip bila tekanan ruang bakar lebih tinggi lagi dan alarm FD fan fault akan
muncul. Boiler juga akan trip setelah waktu tertentu tekanan ruang bakar mencapai
terlalu negatif.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Campuran udara dan batu bara meninggalkan pulverizer harus dijaga pada
temperatur 650 C, selama unit operasi alarm akan timbul bila temperatur campuran
batu bara – udara melebihi 750 C. Kemungkinan ada api dibunker (silo) atau terjadi
malfunction pada damper udara dingin. Jika kenaikan temperatur mendadak,
kemungkinan terjadi kebocoran didalam pulvenizer. Mill yang bersangkutan akan
trip jika temperatur campuran batu bara – udara melebihi 800 C, apabila ini terjadi
pulvenizer akan diisolasi dari masuknya udara.
Nyala api igniter akan padam bila tekanan minyak ignitor drop. Jika hal ini terjadi,
aliran minyak igniter ke ruang bakar harus segera di stop. Apabila boiler hanya
membakar igniter dan igniter oil heater tekanannya drop dibawah batas minimum,
maka valve akan trip ( menutup ) dan boiler akan trip karena total flame failure.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Pompa air pengisi harus mempunyai minimum flow pipe, dimana aliran air
minimum dapat selalu mengalir melalui pompa. Telah kita ketahui bahwa pompa
air pengisi akan memindahkan air ke drum dengan tekanan yang sama atau lebih
besar sedikit dengan tujuan mengimbangi tekanan yang telah ada. Kelebihan aliran
dikembalikan ke tangki air pengisi lewat minimum flow pipe.
Air adalah fluida yang incompressible artinya tak dapat dikompresi. Jika
permintaan pemakaian air berkurang atau distop sama sekali, maka harus ada
sejumlah air minimum yang mengalir terus didalam pompa untuk menghindari
terjadinya overheating pompa karena gesekan fluida terhadap bagian-bagian
pompa. Jadi aliran minimum berfungsi sebagai pendingin bagi pompa.
Turbin termasuk peralatan mahal, jadi sangat diperlukan sistem proteksi terhadapnya.
Sistem pengaman tersebut ditempatkan pada turbin, bantalan, kondensor, dan
sebagainya. Umumnya pengaman turbin dikelompokan kedalam satu wadah yang
disebut protective device. Wadah ini akan melaksanakan trip turbin apabila ditemukan
gejala yang membahayakan. Didalam wadah tersebut terdapat pengaman : Vakum
rendah, Tekanan pelumas rendah, Hand trip dll. Disamping itu pada sistem minyak
pengaman ditempatkan juga pengaman terhadap overspeed, keausan bantalan aksial
dsb.
Overspeed terjadi jika Governor Turbin terganggu atau jika circuit breaker dari
generator ditrip ( beban hilang ) sedangkan saat itu generator masih berbeban dan
turbin sebagai penggeraknya belum dilepas. Overspeed menimbulkan over-voltage
dan menaikan frekuensi. Katup penutup cepat ( Emergency Stop Valve ) akan
menutup uap masuk kedalam turbin bila terjadi trip.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Kerusakan pada low pressure turbin dan kondensor. Dengan vaccum rendah, daya
turbin akan dikurangi.
Vibrasi sering terjadi pada turbin uap. Vibrasi dapat melelahkan material dan
merusak bantalan. Vibrasi harus dibatasi dalam batas yang aman. Vibrasi bisa
disebabkan kesalahan mekanik seperti misalignment, unbalance (poros bengkok
dll ), kerusakan pompa pelumas utama ( gear type oil pump ). Vibrasi juga dapat
disebabkan oleh unsur listrik, misalnya adanya kebocoran listrik ketanah lewat
bantalan, beban tak seimbang dll. Eccentricity poros dapat menimbulkan vibrasi
dan ini dideteksi oleh detektor khusus .
Waktu start turbin, sering ditemui vibrasi menjadi besar pada kecepatan tertentu
atau beberapa kecepatan tertentu. Kecepatan yang membuat vibrasi menjadi
besar ini disebut kecepatan kritis. Ini selalu ada pada setiap poros yang disangga
bantalan. Besarnya tergantung pada besar masa dan kakuannya. Semakin kecil
masanya, semakin tinggi natural frequencynya. Demikian juga, semakin kaku, akan
semakin tinggi frequency naturalnya. Vibrasi menjadi besar saat terjadi resonansi
antara putaran dan frekuensi alami ( natural frequency ) ataupun harmonisasinya.
Dalam hal ini kecepatan tersebut harus dilewati dengan cepat. Apabila poros
dilubangi maka kecepatan kritis akan bergeser keluar dari kecepatan kerjanya.
Vibrasi detectornya biasanya dipasang pada generator bearing pedestal.
f. Proteksi Kondensor
Pada saat turbin trip, maka semua pipa uap pengambilan ditutup, melalui isolation
valve untuk mencegah kembalinya uap atau air kondensasi masuk turbin dari
heater atau deaerator.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Untuk proteksi generator terhadap gangguan ini digunakan overcurrent dan earth
fault protection sebagai back up proteksi. Relay Differensial dipakai untuk
mendeteksi perbedaan besar arus pada gulungan generator atau trafo.
b. Thermal loading
Jika generator memikul beban tak seimbang secara terus menerus, atau arus yang
diterimanya melebihi 10 % dari arus yang sudah ditarafkan, ini dapat menimbulkan
bahaya terhadap rotor silinder dari turbo-generator. Dari teori komponen simetrik,
kita ketahui bahwa arus tiga fasa yang tak seimbang akan mempunyai komponen-
komponen dengan urutan positif, negatif dan zero pada gulungan statornya.
Komponen urutan positif berputar searah dengan putaran rotor. Pada kondisi
seimbang, hanya ada komponen urutan positif pada gulungan stator.
Komponen urutan negatif berputar pada kecepatan sinkron dengan arah yang
berlawanan dengan arah putaran rotor. Pada kondisi gangguan satu phase ke phase
yang lain, pada gulungan stator akan ada komponen urutan positif dan komponen
urutan negatif. Pada komponen urutan zero ( nol ), tidak ada interval waktu diantara
fase-fasenya. Pada kondisi gangguan satu phase ke tanah, akan menyertakan
komponen urutan positif komponen urutan negatif dan komponen urutan nol.
Impendasi dari ketiga komponen tersebut diatas sangat penting dalam menghitung
besarnya arus gangguan.
Arus tak seimbang 3 phase akan menjangkitkan flux yang memotong rotor dengan
dua kali kecepatan flux yang memotong rotor dengan dua kali kecepatan putar,
karena itu arus frekuensi ganda diinduksikan ke rotor, bodi dan gulungan peredam (
damper winding ). Oleh adanya arus eddy ( eddy current ) yang besar pada rotor ini
akan menaikkan temperatur rotor ( overheating ). Arus stator tak seimbang juga akan
menimbulkan vibrasi besar dan memanaskan stator. Proteksi yang digunakan untuk
mendeteksi beban tak seimbang pada generator besar digunakan Negative
Sequence Protection. Relay ini tidak mendeteksi urutan phase positif. Sedang untuk
generator kecil dipasang overload Protection.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Dengan arus gangguan lebih kecil dari 20 Amper, terbakarnya inti besi ( iron core )
masih belum masalah asalkan mesin segera ditrip dalam beberapa detik. Coil
dapat diganti tanpa melapis kembali laminasi inti. Bagaimanapun, Earthing
Resistor akan dilewati arus gangguan ( >200A ), sehingga kebakaran yang berat
pada inti stator akan terjadi. Jadi diperlukan pelapisan laminasi kembali.
Gangguan ini dapat menimbulkan percikan api ( arching ) yang besar dan
menaikkan temperatur cukup tinggi untuk melebur tembaga, akibatnya kebakaran
pada isolasi, jika isolasi nya bukan dibuat dari material tahan api dan non
flammable. Karena arus hubungan singkat tidak melewati inti stator, laminasi tidak
rusak.
Kerja perbaikan umumnya dibatasi dengan mengganti coil yang terkait dan bagian
mekanik dari struktur diujung tersebut. Untuk mendeteksi gangguan ini digunakan
Circulating current based differential protection.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Gangguan rotor, termasuk gangguan antar gulungan rotor dan konduktor ke tanah
umumnya disebabkan oleh mechanical dan temperatur stress. Sistem medan
umumnya tidak dihubungkan ketanah sehingga gangguan tanah yang tunggal tidak
memberikan kenaikan arus gangguan. Gangguan tanah yang kedua akan
menghubung singkat sebagian dari belitan dan menghasilkan sistem medan tak
simetris, memberikan gaya tak seimbang pada rotor.
Gaya yang semacam ini akan menyebabkan tekanan yang berlebihan pada bantalan
dan distorsi poros, jika tidak diantisipasi secepatnya. Disini rotor akan bergetar.
Proteksi rotor hubung tanah menggunakan relay arus searah. Relay bekerja jika
salah satu ( kutup positif atau negatif ) dari rangkaian penguat, hubung tanah. Untuk
mendeteksi gangguan ini digunakan Rotor Earth Fault Protection ( gambar 10 ), yaitu
pada generator besar dan rotor temperature indicator untuk mendeteksi over heating
karena beban tak seimbang.
Ini berakibat hilangnya sinkronisasi dan kecepatan akan naik sedikit. Penyebabnya
karena terbukanya saklar medan ( field switch atau field circuit braker). Akibatnya
tergantung kepada hubungannya terhadap beban. Kehilangan eksitansi dapat terjadi
karena adanya hubung singkat atau sirkit yang terbuka didalam sirkit medan, atau
sirkit exciter, atau gangguan dalam AVR ( Automatic Voltage Regulator ).
Jika Circuit Breaker medan terbuka, karena kesalahan, beban penuh generator akan
hilang dalam 1 detik, tetapi generator akan terus berputar sebagai Induction
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Generator, yang menarik daya reaktif dari bus. Untuk menghindari ini, harus
dirancang agar generator trip dengan membuka breaker generator.
Jika generator hanya sendiri dalam memikul bebannya, kehilangan medan akan
menyebabkan hilangnya tegangan diterminal dan selanjutnya kehilangan
sinkronisasi. Jika generator paralel dengan generator lain, mesin akan terus berjalan
sebagai generator induksi, menarik arus eksitasi ( arus pemagnetan ) dari busbar,
damper winding beraksi sebagai sangkar tupai (squirrel cage). Arus pemagnetan
yang dipasok dari unit lain ini akan mempengaruhi stabilitas unit-unit tersebut. Arus
yang diambil mengandung power factor dengan lagging yang besar. Besar arusnya
sesuai arus beban penuh.
Ini akan menyebabkan overheating belitan stator dan belitan rotor. Kondisi ini tidak
diizinkan bertahan untuk waktu yang lama. Medan ( field ) harus dipulihkan atau
mesin harus dishut-off sebelum kestabilan sistem lenyap. Output daya dari generator
ini dikurangi sambil berjalan sebagai generator induksi. Slip frequency e.m.f
diinduksikan ke rotor, menaikkan arus sirkulasi dalam bodi rotor slot wedge, yang
akibatnya overheating.
Arus stator mungkin bertambah sampai diatas rating arus normal sewaktu beraksi
sebagai generatos induksi. Arus yang tinggi ini dapat menyebabkan tegangan drop
dan overheating gulungan stator dsb. Disamping itu, dengan gangguan seperti
diatas, jalannya mesin akan membahayakan karena akan menimbulkan kerusakan
mekanik pada alat-alat bantu yang berhubungan dengan penggeraknya ( prime
mover ). Proteksi yang diberikan pada generator adalah Field failur protection atau
loss of field protection.
Ini terjadi jika torsi penggerak ( turbin uap ) dikurangi sampai dibawah total kerugian (
loss es ) unit Turbo-Generator atau distop. Daya aktif ( active power ) akan ditarik
dari jala-jala untuk mempertahankan sinkronisasi, dan generator bekerja sebagai
motor sinkron ( synchronous motor ) dengan turbin sebagai bebannya Arah putaran
tak berubah. Jika hal ini dibiarkan bertahan ( > 20 detik ), overheating yang serius
pada blade turbin dapat terjadi karena uap sebagai media pendingin mengalir lewat
padanya.
Jika uap tidak ada, blade akan overheating karena adanya gesekan dengan udara (
windage ). Untuk turbin tipe condesing ( mempunyai kondensor ), kenaikan
temperatur blade lebih lambat. Sewaktu beraksi sebagai motor, daya mengalir dari
busbar ke mesin dalam kondisi tiga phase seimbang. Daya yang diserap, 10% untuk
turbin dan 2% untuk generator. Reverse power protection diberikan untuk
mengatasinya. Reverse Power relay cukup mendeteksi satu phase saja.
h. Arus bantalan
Beberapa volt e.m.f. terinduksi kepada poros generator disebabkan oleh
ketidakseragaman magnet ( magnetic dissimilarity ) dalam medan jangkar. Jika
Bearing pedestal pada tiap sisi generator dihubungkan ketanah, e.m.f yang
terinduksi itu ditekan melalui lapisan minyak pelumas yang tipis dalam bantalan
ketanah. Kerusakan isolasi film minyak pada kedua bantalan dapat menaikkan arus
bantalan yang besar, karena tahanan antara poros dan sirkit luar kecil. Akibatnya
timbul vibrasi.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Pada generator yang besar, tegangan yang dihasilkan didalam poros karena
bocoran flux dapat mensirkulasikan arus melalui poros. Arus mengalir melalui
bantalan dan fondasi dapat menyebabkan pitting ( bopeng-bopeng ) pada bantalan.
Untuk mengantisipasinya, Bearing pedestal yang terjauh dari turbin, biasanya diisolir
dari tanah dan isolasinya diawasi oleh sebuah relay yang sesuai. Selanjutnya, untuk
mencegah rotor dan poros dari termuai secara elektrostatis, poros biasanya
dihubungkan ke tanah melalui slip ring dan sebuah resistor 200 ohm. Resistor ini
akan membantu mengambil arus bocoran AC yang terinjeksi dari proteksi gangguan
tanah pada sirkit medan.
j. Over-voltage
11 KV
27 KV
33 KV
81 KV
66 KV
162 KV
132 KV
325 KV
275 KV
670 KV
400 KV
980 KV
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Untuk melindungi generator dari surge tegangan yang berbahaya tersebut, lightning
Arrester dan surge Capasitor sering dipergunakan. Over-voltage disebabkan oleh
gangguan pada controller atau loading sheding ( pelepasan beban ) yang mendadak,
diantisipasi dengan time lag over-voltage relay. Frequency relay digunakan untuk
load shedding yang dapat bekerja pada frekuensi 48,5 Hz untuk frekuensi normal 50
Hz.
- Switching Surge
Gangguan ini akan menimbulkan penurunan level minyak pada oil conservator,
mengurai komposisi minyak yang mengandung lebih dari 70% gas hydrogen, naik
menuju oil conservator. Buchholz relay yang dipasang pada pipa menuju oil
conservator akan memberikan alarm pada saat permulaan, tetapi akan mentrip
circuit breaker bila gangguan tersebut besar. Kejadiannya sebagai berikut, karena
hubung singkat yang serius terjadi didalam trafo, tekanan dalam tangki bertambah,
minyak yang menyerbu oil conservator menekan buffle pada bucholz relay, saklar
tertutup dan mentrip circut breaker.
Penguraian komposisi minyak trafo dimulai pada temperatur kira-kira 3500 C. Trafo
yang tidak mempunyai oil conservator, menggunakan sudden Pressure Relay
untuk mentrip circuit breaker. Bucholz relay dipergunakan pada trafo 500 kVA dan
lebih tinggi. Proteksi lainnya Merz Price percentage differential protection dan high
speed high set overcurrent relay. Merz prize percentage differential protection
dipakai pada trafo 5 MVA keatas.
Proteksi yang digunakan adalah : Merz Price Differential protection dan Earth Fault
Relay. Ada dua Earth Fault Relay yaitu :
- Instantaneous restricted earth fault Relay
- Time lag Earth Fault Relay
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
c. Overload
Protaksi yang dipakai adalah : thermal overload relay dan temperature relay (
membunyikan alarm ). Pada umumnya, temperature indicator disertakan juga
dalam proteksi trafo. Perubahan temperatur juga ditunjukan pada control board dan
fan start pada temperatur yang sudah diset.
Proteksinya adalah Lightning Arrester dan celah tanduk ( horn gap ) pada isolator.
e. Pengaman lain
Trafo distribusi yang kecil, mempergunakan sikring ( fuse ) tegangan tinggi untuk
proteksi gangguan tanah. Overload relay tidak diberikan. Untuk trafo besar kira-kira
500kVA digunakan overcurrent relay dan instantaneous Earth Fault relay. Sedang
untuk trafo 500 kVA keatas dipergunakan Restricted Earth Fault protection,
overcurrent protection dan Buchholz relay. Untuk trafo 5 MVA ke atas,
dipergunakan differential protection, Restricted Earth, Fault protection, overcurrent
protection dan Buchholz relay.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
Tipe proteksi yang digunakan untuk motor tertentu tergantung kepada switchgear yang
dipakai untuk pengendaliannya (start, stop, variasi kecepatannya dan lain-lain).
Umumnya ada dua proteksi dasar yang digunakan motor :
a. Thermal Overload Protection
b. Short Circuit Protection
Switchgear yang dipakai untuk kendali motor terbagi atas dua kelas yang berbeda :
- Contractor starter dengan H.R.C. fuse memberikan proteksi terhadap hubung
singkat. Dipergunakan untuk motor sampai 150 h.p. Umumnya contactor dapat
dipakai dimana arus yang diputus dibatasi sampai 6 kali arus yang ditarafkan.
Arus yang ditarafkan adalah sedikit lebih tinggi dari arus beban penuh dari motor.
- Circuit Breaker dan relay proteksi yang terkait. Digunakan untuk motor lebih
besar. Alat trip overload yang bereaksi langsung semacam thermal overloadrelay
dapat digabung dengan contactor starter. Proteksi tehadap hubung singkat
diberikan oleh HRC fuse. Pemilihan fuse tergantung kepada arus start. Fuse
harus lebur pada arus yng lebih besar dari yang dapat diputus oleh contactor.
Dalam hal hilangnya tegangan, coil akan dienergized dan contactor terbuka.
Motor harus distart kembali.
Gangguan :
a. Overload
c. Under voltage
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
d. Unbalanced Voltage
Ini akan mengunci rotor disebabkan oleh arus urutan negatif dalam gulung
stator. Ini menimbulkan overheating pada gulungan. Proteksi yang dipakai
negative phase sequence relay.
Busbar sangat penting baik untuk sistem daya maupun industrial switchgear.
Gangguan pada internal busbar lebih jarang ketimbang gangguan pada linenya
Gangguan busbar cenderung untuk membahayakan baik untuk manusia, stabilitas
sistem dan kerusakan pada titik gangguan. Shutdown sistem terutama disebabkan
oleh kurang memadainya proteksi busbar.
Digunakan high set instantneous overcurrent relay, earth fault relay, atau definite
time relay. Digunakan di sistem industri 6-33 kV dengan suplai feeder trafo ke
busbar Waktu 100-200 ms.
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
2. SISTEM INTERLOCK
Interlock sIstem adalah suatu peralatan atau sistem peralatan yang dirancang untuk
mengamankan suatu peralatan yang satu terhadap lainnya. Disini interlock system
mengambil aksi seluruh fungsi keamanan, agar dapat dicegah adanya situasi yang
membahayakan baik untuk peralatannya sendiri maupun untuk manusia. Interlock
menjamin peralatan tersebut dioperasikan secara benar. Sistem interlock ini harus
memproteksi peralatan terus menerus selama sistem bekerja.
Ia tidak boleh gagal hanya kerena adanya sinyal palsu atau tidak sah, dan ia
membandingkan sinyal-sinyal yang diterimanya secara kontinyu. Apabila satu sinyal
menyimpang, ia hendaknya hanya memberikan suatu alarm sebagai tanda peringatan
akan adanya bahaya sebelum ia menerima sinyal lain yang akan mentrip peralatan.
Interlock system diterapkan pada peralatan-peralatan seperti tersebut pada sequence
system. Karena itu interlock sukar dipisahkan dari squence, sebab interlock
merupakan bagian dari squence.
2.2. Interlock
a. Penguncian ( latch )
Dalam interlock terjadi saling mengunci. Yaitu peralatan yang satu tidak akan
bekerja sebelum persyaratannya terpenuhi, artinya sebelum peralatan lain yang
menjamin keamanannya belum beroperasi ataupun sebelum suatu kondisi dicapai.
Ada dua sistem penguncian :
- Penguncian mekanik
Penguncian dilaksanakan dengan solenoid valve dengan coil ganda. Piston akan
memegang peranan dalam menentukan penguncian atau pembukaan kunci.
- Penguncian listrik
Disini relay memegang peranan untuk menutup atau membuka sirkit listrik.
b. Kerja interlock
Interlock dapat dilaksanakan dengan secara lokal ataupun secara remote dengan
menggunakan change over switch.
c. Simbol
Untuk membaca gambar diagram sistem interlock harus memahami dahulu simbol-
simbol yang digunakan. Ada beberapa unit menggunakan simbol yang sama dan
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
unit lain menggunakan simbol yang sangat berbeda. Berikut ini diberikan simbol-
simbol yang digunakan oleh beberapa unit pembangkit :
- AND GATE
Kondisi ini menyatakan bahwa semua input harus ada memperoleh sebuah out
put.
- OR GATE
Kondisi ini menyatakan bahwa jika ada suatu input akan ada sebuah output.
- NOT GATE
Kondisi ini menyatakan bahwa jika ada satu input, maka tidak ada satu output,
sebaliknya, jika tidak ada input, akan ada output.
- TIME DELAY
Ada dua macam time delay yaitu :
d. Istilah
Ada beberapa istilah yang perlu dikenal yang digunakan oleh beberapa sektor yaitu
:
• Relay MFT ( Master Fuel Trip )
Suatu relay yang akan mentrip boiler dengan cara menutup shut-off valve
bahan bakar.
• Relay 86T
Suatu relay yang akan mentrip turbin yaitu dengan cara menutup Throttle valve
atau katup penutup cepat uap masuk turbin.
• Relay 5TL
Suatu relay yang akan mentrip generator yaitu dengan cara membuka pemutus
tenaga ( PMT atau Circuit breaker )
• Trip
Suatu peristiwa dimana suatu peralatan seperti boiler, turbin atau generator
dibuat tidak operasi dengan alasan keamanan yaitu bekerja nya relay MFT,
86T dan 5TL.
• Reset
Reset adalah kebalikan dari trip. Agar boiler, turbin, generator dapat
dioperasikan kembali maka relay MFT, 86T, dan 5TL diaktifkan kembali
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
e. Singkatan-Singkatan
- Sektor Gresik
ANN = Annunciater
ABC = Automatc Boiler Control
RH = Reheater
ETS = Emergency Trip Solenoid
RSV = Reheat Stop Valve
PB = Push Button
CPTR = Computer
FCB = Fast Cut Back
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
EXT = Extraction
BFP = Boiler Feed Pump
CWP = Cooling ( Circulating ) Water Pump
Sec = Second
CS = Control Switch
COS = Control Operation Switch
EHC = Electric Hydraulic Control
BT = Boiler Turbine Panel
NWL = Normal Water Level
B-T = Boiler-Turbin
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
LS = Level Switch
SV = Electric Solenoid Valve
CRV = Control Valve
SSV = Solenoid Shut-off Valve
SW = Switch
ETPB = Energency Trip Push Button
CB = Circuit Breaker
L.O. = Lock Out
MFR = Master Fuel Relay
DSH = Desuperheater
f. Plant Interlock
Adalah interlock yang mengamankan unit secara keseluruhan. Disini unit dibagi
atas 3 bagian yaitu : boiler, turbin dan generator.
Plant Interlock disusun sedemikian rupa sehingga bagian-bagian tersebut dapat
trip pada waktu yang berbeda yaitu setelah selang waktu tertentu atau bersamaan
waktunya. Urutan-urutan trip tersebut yaitu sesuai dengan sumber penyebab trip
digambarkan sebagai berikut :
- Gangguan Listrik E
T B
- Gangguan Turbin E T
B
B
- Gangguan Boiler B
T E
B
- Emergency Trip PB
T E
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
- Gangguan Boiler B B T G
G
- Gangguan Turbin T T
G
- Gangguan Generator G
T B
Ini merupakan individual interlock. Interlock ini dipasang pada peralatan seperti
pompa, fan, motor, compressor dsb.
Interlock-interlock tersebut antara lain :
- Turning Gear
• Turning Gear
• Turning Gear Oil pump
- Sistem Pendingin
• Cooling Water Pump
• CWP Air Vent Valve & Lube Water Stop Valve
• CWP Bearing Cooling Water Pump
• CWP Discharge Valve
- Fan
• Forced Draft Fan ( FDF )
• Induced Draft Fan ( IDF )
• Gas Recirculation Fan ( GRF )
• Gland Steam Condenser Exhaust Fan
- Air Heater
• Air Heater
• AH Air Motor
• AH Lubricating Oil Pump
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
- Bahan Bakar
• Main Fuel Oil Pump
• Light Fuel Oil Pump
• Main Fuel Oil Pressure Control valve
• Oil Transfer Pump
- Listrik
• AVR
• Circuit Breaker
• Main dan Aux Transormer line
• Bus Tie Circuit Breaker
- Air Pengisi
a. Boiler Feed Pump
b. BFP Mnimum Flow Valve
c. BFP Discharge Valve
d. BFP Aux Oil Pump
- Kondensor
• Condenser Inlet Valve
• Condenser Outlet Valve
• Condenser Reversing Procedure
- Governor
• Governor Motor
• Load Limiter
- Lain-lain
• House Service Water Pump
• Emergency Diesel Generator Start & Stop
• Raw Water Transfer Pump
• Power Control alve
• Turbine Room Pump
• Vacuum Breaker
• Extraction Non- Return Valve
• Turbin Exhaust Spray Valve
Untuk boiler dengan bahan bakar batu bara, interlock diberikan pada peralatan
dibawah ini :
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
- Kegagalan Induced Draft Fan : Mentrip Force Draft Fan, Primery Air Fan,
Pulverizer dan Feeder.
h. Boiler Interlock
- Reset Squence
Untuk membuka Main Stop Valve ( katup bahan bakar ), Relay MFT ( Master
Fuel Trip ) harus direset.
Diagram dibawah ini menjelaskan urutan yang diperlukan.
Salah satu dari kondisi harus terpenuhi :
Lampu “ Purge Ready “ warna putih akan menyala menunjukan boiler siap untuk
di purging ( dibilas ). Begitu tombol start ditekan, maka purging berlangsung (in
progress) selama 5 menit.
Pada waktu purging boiler sedang berlangsung, satu sinyal di umpan balikkan
sebagai pengunci ( latch ) agar kondisi tersebut terus terjaga. Time delay
mengatur agar purging berlangsung selama 5 menit dan setelah itu indikator
purge complete menyala menandakan purging telah selesai.
Pada akhirnya Relay MFT dapat direset. Apabila MFT sudah di “ ON “ kan, lampu
“ MFT Reset “ warna hijau menyala, bukalah main fuel light oil shut off valve dari
B.T. panel, buka fuel light oil shut off valve dari B.T. panel dan buka juga Pilot
Light Oil Shut off Valve. Hal ini dimaksudkan agr kita dapat mencapai “ Burner
Control Sequence “
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
- Trip Sequence
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
i. Turbine Interlock
Trip / Reset dari sistem Turbin berasal dari :
- Boiler Trip
- Turbine Governor Valve no-load position ( <32 )
- Turbine Rotor excess move menunjukkan, trip bila :
• Sisi Governor > 0.7 mm
• Sisi Generator < 0.3 mm
Alarm bila :
• Sisi Governor O.55 mm
• Sisi Generator < 0.15 mm
• Ini berhubungan dengan keausan bantalan aksial ( thrust wear ).
- Condenser Vacuum rendah ( < 450 + 50 mmHg ) alarm pada vaccum < 600
mmHg.
- Vacuum Reset Level.
j. Generator
Lock out relay merupakan sekumpulan relay-relay yang melindungi peralatan yang
bersangkutan. Relay-relay ini biasanya berkode “ L “ dibelakangnya seperti : 87GL
( dibuat beraksi oleh 87G ), 59 GL ( dibuat beraksi oleh 59G ), 40GL, 64GL dst.
Relay-relay yang berhubungan dengan interlock Generator antara lain
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI
__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006