Anda di halaman 1dari 31

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT

PENGOPERASIAN UNIT TERMAL


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

1. PENGERTIAN PROTEKSI

Untuk mencegah kerusakan peralatan pada saat beroperasi, diperlukan sistem proteksi.
Peralatan-peralatan yang perlu mendapatkan proteksi antara lain : Boiler, Turbin, generator,
Transformator, Busbar, dan Motor. Pada umumnya alat pengamannya berupa relay-relay
ataupun pengaman mekanik.

1.1. Proteksi Boiler

Proteksi suatu peralatan adalah mengamankan peralatan tersebut dari bahaya


kerusakan. Karena kerusakan akan berakibat berhentinya produsi / pelayanan berarti
bertambahnya biaya pengeluaran untuk perbaikan dan biaya-biaya lainnya. Proteksi
pada boiler meliputi beberapa aspek seperti tekanan lebih, temperatur, level dsb.

a. Proteksi terhadap tekanan lebih.

Drum, superheater, reheater, dan soot blower menggunakan katup pengaman


(saftey valve) untuk melindunginya terhadap tekanan lebih. Katup ini akan terbuka
dan melepaskan uap ke atmosfir apabila tekanan mencapai batas yang telah
ditentukan misalnya 6 % diatas tekanan kerja. Katup akan menutup kembali
apabila tekanan tertentu telah dicapai.

Saat membuka disebut “ pop up pressure “ dari membuka sampai menutup


kembali disebut “ blowback pressure “. Untuk drum sendiri digunakan dua buah
katup pengaman, yang mana katup kedua bereaksi sebagai back up dengan
tekanan yang disetel sedikit lebih tinggi dari tekanan katup pengaman pertama.

Katup pengaman superheater disetel paling rendah dari katup pengaman drum,
yaitu harus terbuka lebih dahulu. Dengan prosedur ini dimaksudkan agar
superheater tidak overheate karena tak ada uap yang mengalir didalamnya, akibat
uap langsung dibuang ke atmosfir lewat katup pengaman drum.

Bekerjanya safety valve, tidak boleh terlalu sering sebab dapat menimbulkan
kebocoran uap dan perlu dilakukan pengasahan disk dan katup ( skir, lapping ).
Sebaliknya, seandainya tekanan ketel drop sampai 80 % dari tekanan desain, unit
akan ditrip oleh low boiler pressure trip untuk mencegah kerusakan turbin akibat
temperaturnya yang rendah.

Bypass turbin diberikan pada beberapa unit PLTU untuk mempertahankan tekanan
uap masuk turbin saat operasi dan mengalirkan uap seluruhnya kedalam
kondensor ( setelah dispray ) saat turbin trip. Dengan demikian kelangsungan
operasi ketel dapat dipertahankan. Pada saat pemanasan pipa uap utama, katup
by pass turbin dibuka bersama katup drain. Waktu turbin start panas, katup bypass
turbin dapat diatur secara manual untuk mempercepat waktu start.

Katup venting drum ketel harus dibuka waktu start untuk mencegah terjadinya
pemvakuman dalam drum akibat perubahan fase uap menjadi air kembali
berkenaan dengan kenaikan tekanan. Katup venting drum baru ditutup setelah
tekanan mencapai 1 atm. Waktu start, drain dan katup pengaman superheater
harus dibuka agar selalu ada aliran uap mengalir dalam superheater yang
bertindak sebagai pendingin, jika tidak, superheater akan overheating oleh radiasi
ruang bakar dan aliran gas asap.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Gambar 1. Safety valve pada boiler.

b. Proteksi terhadap level

Level drum, level heater, level kondensat, level tangki air pengisi dan level tangki
air penambah ( make up water tank ) harus dikendalikan agar tidak menimbulkan
bahaya. Level drum yang tinggi dan terus meninggi akan berakibat terjadinya carry
over ataupun air itu sendiri memasuki peralatan lain. Level yang terlalu rendah dan
bahkan kosong, akan berakibat, drum memuai berlebihan dan pipa yang tidak
terendam air akan overheat atau pecah.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Carry over mengakibatkan pengendapan garam pada superheater serta


melekatnya silika ( SiO2 ) pada sudu-sudu turbin tingkat awal. Deposit silika sulit
dilepas, hanya dapat dilepas dengan disemprot dengan pasir kuarsa ( sand
blasting ).

Gambar 2, drum boiler

c. Proteksi terhadap temperatur uap

Temperatur uap dari boiler yang akan memasuki turbin uap harus diatur tingginya.
Jika temperatur terlalu tinggi, material turbin akan mengalami thermal stress yang
berlebihan, disamping menimbulkan kelelahan material, juga usianya menjadi
diperpendek. Sebaliknya, temperatur uap yang terlalu rendah, pada sudu turbin
tingkat terakhir mungkin sudah berupa air, karena faktor kebasahannya terlalu
besar ( standar 12 % ). Akibatnya sudu tingkat terakhir turbin erosi/terkikis oleh
butir-butir air tersebut. Pada sudu tingkat terakhir turbin biasanya dilapisi dengan
bahan pelindung ( stellite strip ) yang dapat dibentuk kembali apabila rusak oleh
erosi.

d. Proteksi pada tekanan ruang bakar tinggi atau rendah

Udara dipasok ke ruang bakar (furnace) untuk pembakaran. Udara pembakaran ini
bersama dengan bahan bakar membentuk produk pembakaran, yaitu gas panas.
Untuk boiler yang menerapkan sistem balanced draft (tekanan seimbang), ruang
bakar dibuat sedikit dibawah tekanan atmosfir. Tetapi tekanan terlalu negatif tidak
dikehendaki karena menyebabkan kebocoran ( penyusupan ) udara berlebih. Kira-
kira negatif ( - ) 10 mmH2O harus selalu dipertahankan selama ada pembakaran
diruang bakar.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Ruang bakar juga tidak boleh dioperasikan pada tekanan terlalu positif sehingga
tekanan rancangan dari casing tidak terlampaui. Pada boiler besar sering diberi
pintu-pintu pengaman yang akan terbuka apabila tekanan ruang bakar menjadi
positif. Jika terjadi tekanan positif maka asap atau api dapat keluar dari boiler. Hal
ini dapat membahayakan manusia terutama jika lingkungannya berminyak, ada
batu bara atau gas. Induced draft fan diperlukan untuk membuat draft ( beda
tekanan ) antara boiler dan udara diluar cerobong. Dengan demikian gas bekas
dapat keluar melalui cerobong.

Boiler akan trip jika tekanan ruang bakar terlalu positif. Boiler dan juga semua FD
fan trip bila tekanan ruang bakar lebih tinggi lagi dan alarm FD fan fault akan
muncul. Boiler juga akan trip setelah waktu tertentu tekanan ruang bakar mencapai
terlalu negatif.

Gambar 3, Aliran panas


di boiler.

e. Temperatur bahan bakar minyak ( HFO ) rendah atau tinggi

Untuk kesempurnaan pembakaran minyak HFO harus dipanaskan hingga


temperatur tertentu sesuai untuk diatomisasi. Umumnya temperatur harus dijaga
antara 900 – 105 0 C. Pemanasan yang terlalu tinggi dari yang dibutuhkan untuk
atomisasi justru akan merugikan. Panas berlebih pada minyak HFO akan
mengakibatkan pengotoran ( fouling ) pada peralatan pemindah panas ( heater )
dan mempengaruhi kestabilan pembakaran karena penguapan pada saluran
hingga turun. Bila temperatur minyak HFO turun dibawah 750 C, katup penutup
cepat menutup dan boiler trip, alarm muncul. Bila tidak trip, maka minyak HFO
tidak terbakar dan masuk keruang bakar dapat menyebabkan ledakan ( furnace
explosion ).

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

f. Mill “A”, “B”, “C”, “D”, atau “E” temperatur tinggi.

Campuran udara dan batu bara meninggalkan pulverizer harus dijaga pada
temperatur 650 C, selama unit operasi alarm akan timbul bila temperatur campuran
batu bara – udara melebihi 750 C. Kemungkinan ada api dibunker (silo) atau terjadi
malfunction pada damper udara dingin. Jika kenaikan temperatur mendadak,
kemungkinan terjadi kebocoran didalam pulvenizer. Mill yang bersangkutan akan
trip jika temperatur campuran batu bara – udara melebihi 800 C, apabila ini terjadi
pulvenizer akan diisolasi dari masuknya udara.

g. Tekanan bahan bakar minyak ignitor rendah

Nyala api igniter akan padam bila tekanan minyak ignitor drop. Jika hal ini terjadi,
aliran minyak igniter ke ruang bakar harus segera di stop. Apabila boiler hanya
membakar igniter dan igniter oil heater tekanannya drop dibawah batas minimum,
maka valve akan trip ( menutup ) dan boiler akan trip karena total flame failure.

Gambar 4, sistem mill

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

h. Total air flow lebih rendah dari 25%

Proses pembakaran akan berlangsung sempurna bila pasokan udaranya cukup,


jumlah udara yang kurang akan mengakibatkan pembakaran tidak sempurna dan
timbul combustible yang merugikan dan dapat eksplosif. Apabila aliran udara
pembakaran kurang dari 25% diperkirakan akan menimbulkan pembakaran tidak
sempurna. Oleh karena itu pada kondisi aliran udara lebih rendah dari 25% boiler
harus trip.

i. Proteksi pompa air pengisi

Pompa air pengisi harus mempunyai minimum flow pipe, dimana aliran air
minimum dapat selalu mengalir melalui pompa. Telah kita ketahui bahwa pompa
air pengisi akan memindahkan air ke drum dengan tekanan yang sama atau lebih
besar sedikit dengan tujuan mengimbangi tekanan yang telah ada. Kelebihan aliran
dikembalikan ke tangki air pengisi lewat minimum flow pipe.

Air adalah fluida yang incompressible artinya tak dapat dikompresi. Jika
permintaan pemakaian air berkurang atau distop sama sekali, maka harus ada
sejumlah air minimum yang mengalir terus didalam pompa untuk menghindari
terjadinya overheating pompa karena gesekan fluida terhadap bagian-bagian
pompa. Jadi aliran minimum berfungsi sebagai pendingin bagi pompa.

1.2. Proteksi Pada Turbin.

Turbin termasuk peralatan mahal, jadi sangat diperlukan sistem proteksi terhadapnya.
Sistem pengaman tersebut ditempatkan pada turbin, bantalan, kondensor, dan
sebagainya. Umumnya pengaman turbin dikelompokan kedalam satu wadah yang
disebut protective device. Wadah ini akan melaksanakan trip turbin apabila ditemukan
gejala yang membahayakan. Didalam wadah tersebut terdapat pengaman : Vakum
rendah, Tekanan pelumas rendah, Hand trip dll. Disamping itu pada sistem minyak
pengaman ditempatkan juga pengaman terhadap overspeed, keausan bantalan aksial
dsb.

a. Proteksi terhadap overspeed


Over speed atau kecepatan lebih disetel pada 10% dan 12% dari putaran
normalnya. Jika harga pertama tersebut , maka turbin ditrip. Tetapi jika pada harga
pertama tidak juga trip, maka harga kedua ( sebagai back up nya ) dicapai maka
turbin akan trip. Overspeed membahayakan turbin, karena gaya centrifugal yang
besar akan melemahkan akar-akar sudu terutama ditingkat terakhir. Blade akan
retak dan terbang.

Overspeed terjadi jika Governor Turbin terganggu atau jika circuit breaker dari
generator ditrip ( beban hilang ) sedangkan saat itu generator masih berbeban dan
turbin sebagai penggeraknya belum dilepas. Overspeed menimbulkan over-voltage
dan menaikan frekuensi. Katup penutup cepat ( Emergency Stop Valve ) akan
menutup uap masuk kedalam turbin bila terjadi trip.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

b. Proteksi terhadap tekanan pelumas rendah

Sebagaimana diketahui bahwa minyak pelumas turbin digunakan untuk beberapa


kebutuhan, yaitu sebagai minyak pelumas, pendingin bantalan, minyak untuk
pengatur beban dan minyak untuk pengaman. Tekanan yang kurang akan
mengakibatkan jumlah minyak pendingin ke bantalan kurang. Bantalan akan
menjadi panas dan filter minyak pelumas menjadi kurang berfungsi, akibatnya
keausan bantalan bertambah parah. Beberapa pompa minyak pelumas digunakan
untuk menanggulangi masalah tersebut. Temperatur bantalan yang tinggi dapat
juga disebabkan oleh gangguan mekanik, impurity pada minyak pelumas atau
gangguan sistem sirkulasi minyak.

Gambar 5, sistem proteksi turbin.

c. Proteksi terhadap vacuum rendah


Jika vacuum menjadi sangat rendah, berarti sudu turbin tingkat terakhir akan
berputar pada ruang bertekanan karena adanya back pressure. Gesekan dengan
lingkunan yang bertekanan ( windage ), membuat sudu turbin membara dan uap
yang lewat menyerap panas tersebut sehingga temperaturnya naik.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Kerusakan pada low pressure turbin dan kondensor. Dengan vaccum rendah, daya
turbin akan dikurangi.

d. Keausan bantalan aksial


Bantalan aksial dipergunakan untuk menahan 1/3 dari gaya aksial, sedang 2/3 nya
ditahan oleh torak pengimbang ( torak buta, dummy piston ) yang terpasang
diporos depan turbin. Keausan aksial harus dijaga sampai harga tertentu. Sebelum
harga tersebut dicapai, mula-mula diberikan tanda alarm dan jika keausan berlanjut
lagi, maka turbin akan ditrip, karena dikhawatirkan sudu jalan dan sudu tetap turbin
akan bergesekan.

e. Proteksi terhadap vibrasi

Vibrasi sering terjadi pada turbin uap. Vibrasi dapat melelahkan material dan
merusak bantalan. Vibrasi harus dibatasi dalam batas yang aman. Vibrasi bisa
disebabkan kesalahan mekanik seperti misalignment, unbalance (poros bengkok
dll ), kerusakan pompa pelumas utama ( gear type oil pump ). Vibrasi juga dapat
disebabkan oleh unsur listrik, misalnya adanya kebocoran listrik ketanah lewat
bantalan, beban tak seimbang dll. Eccentricity poros dapat menimbulkan vibrasi
dan ini dideteksi oleh detektor khusus .

Waktu start turbin, sering ditemui vibrasi menjadi besar pada kecepatan tertentu
atau beberapa kecepatan tertentu. Kecepatan yang membuat vibrasi menjadi
besar ini disebut kecepatan kritis. Ini selalu ada pada setiap poros yang disangga
bantalan. Besarnya tergantung pada besar masa dan kakuannya. Semakin kecil
masanya, semakin tinggi natural frequencynya. Demikian juga, semakin kaku, akan
semakin tinggi frequency naturalnya. Vibrasi menjadi besar saat terjadi resonansi
antara putaran dan frekuensi alami ( natural frequency ) ataupun harmonisasinya.

Dalam hal ini kecepatan tersebut harus dilewati dengan cepat. Apabila poros
dilubangi maka kecepatan kritis akan bergeser keluar dari kecepatan kerjanya.
Vibrasi detectornya biasanya dipasang pada generator bearing pedestal.

f. Proteksi Kondensor

Ada beberapa proteksi pada kondensor. Tekanan lebih dapat membahayakan


kondensor karena luas permukaannya yang besar. Untuk itu pada kondensor
dipasangi : Bursting Diaphragm ( Disc Ruputure ), Lifting disc, Atsmopheric
Exhaust ( releif valve ). Sedang untuk menahan guncangan atau vibrasi, pada
bagian fondasinya diberi spring support dan untuk pengembangan oleh suatu gaya
atau pemuaian maka dibagian atas diberi Expansion Joint.

Proteksi terhadap korosi galvanis, pada tutupnya, diantisipasi dengan pemasangan


Cathodic protection ( baik dengan menggunakan Impressed current atau zinc
Anode ).

g. Proteksi Turbin terhadap uap ekstraksi

Pada saat turbin trip, maka semua pipa uap pengambilan ditutup, melalui isolation
valve untuk mencegah kembalinya uap atau air kondensasi masuk turbin dari
heater atau deaerator.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

1.3. Proteksi Generator / Alternator

a. Gangguan diluar generator


Adanya hubungan singkat, mechanical stress pada gulungan stator. Jika mechanical
stress sudah terdapat pada gulungan stator, operasi selanjutnya akan memperparah
kondisi gulungan, kenaikan temperatur walaupun perlahan-lahan, dalam waktu 10
detik akan menaikkan temperatur ke kondisi yang membahayakan. Gangguan ini
dapat menimbulkan asimetris, vibrasi besar dan rotor menjadi overheating.

Untuk proteksi generator terhadap gangguan ini digunakan overcurrent dan earth
fault protection sebagai back up proteksi. Relay Differensial dipakai untuk
mendeteksi perbedaan besar arus pada gulungan generator atau trafo.

b. Thermal loading

Pembebanan yang berlebihan pada generator akan menaikkan temperatur gulung


stator ( overheating ) sampai isolasi menjadi rusak, sehingga usia pemakaiannya
diperpendek. Temperatur naik juga disebabkan oleh adanya kegagalan sistem
pendingin. Pada generator besar, biasanya dipasang thermocouple pada slot stator
dan sistem pendingin. Over current protection dipasang untuk proteksi dan biasanya
disetel pada harga tertinggi terhadap beban lebih yang masih dapat ditanggung.

c. Beban tak seimbang ( unbalanced loading )

Jika generator memikul beban tak seimbang secara terus menerus, atau arus yang
diterimanya melebihi 10 % dari arus yang sudah ditarafkan, ini dapat menimbulkan
bahaya terhadap rotor silinder dari turbo-generator. Dari teori komponen simetrik,
kita ketahui bahwa arus tiga fasa yang tak seimbang akan mempunyai komponen-
komponen dengan urutan positif, negatif dan zero pada gulungan statornya.
Komponen urutan positif berputar searah dengan putaran rotor. Pada kondisi
seimbang, hanya ada komponen urutan positif pada gulungan stator.

Komponen urutan negatif berputar pada kecepatan sinkron dengan arah yang
berlawanan dengan arah putaran rotor. Pada kondisi gangguan satu phase ke phase
yang lain, pada gulungan stator akan ada komponen urutan positif dan komponen
urutan negatif. Pada komponen urutan zero ( nol ), tidak ada interval waktu diantara
fase-fasenya. Pada kondisi gangguan satu phase ke tanah, akan menyertakan
komponen urutan positif komponen urutan negatif dan komponen urutan nol.
Impendasi dari ketiga komponen tersebut diatas sangat penting dalam menghitung
besarnya arus gangguan.

Arus tak seimbang 3 phase akan menjangkitkan flux yang memotong rotor dengan
dua kali kecepatan flux yang memotong rotor dengan dua kali kecepatan putar,
karena itu arus frekuensi ganda diinduksikan ke rotor, bodi dan gulungan peredam (
damper winding ). Oleh adanya arus eddy ( eddy current ) yang besar pada rotor ini
akan menaikkan temperatur rotor ( overheating ). Arus stator tak seimbang juga akan
menimbulkan vibrasi besar dan memanaskan stator. Proteksi yang digunakan untuk
mendeteksi beban tak seimbang pada generator besar digunakan Negative
Sequence Protection. Relay ini tidak mendeteksi urutan phase positif. Sedang untuk
generator kecil dipasang overload Protection.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Gambar 6, Pengaman-pengaman pada Generator besar.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Gambar 7, Negative Phase Sequence filter

Gambar 8, Earth Fault Relay ( Dihubungkan ke sirkit neutural-tanah )

d. Gangguan Belitan Stator


Gangguan pada belitan stator akan mempengaruhi gulungan jangkar ( armature ).
Dalam hal seperti ini, generator harus segera di shutdown. Membuka sirkit bukanlah
jalan yang membantu memperbaiki keadaan, sebab e.m.f diinduksikan kedalam
gulungan stator sendiri. Yang termasuk gangguan pada stator adalah :

- Gangguan Phase ke Tanah


Gangguan ini umumnya terjadi dalam celah jangkar ( armature slot ). Gangguan
pada titik tersebut secara langsung dihubungkan kepada Natural Earthing Resistor.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Dengan arus gangguan lebih kecil dari 20 Amper, terbakarnya inti besi ( iron core )
masih belum masalah asalkan mesin segera ditrip dalam beberapa detik. Coil
dapat diganti tanpa melapis kembali laminasi inti. Bagaimanapun, Earthing
Resistor akan dilewati arus gangguan ( >200A ), sehingga kebakaran yang berat
pada inti stator akan terjadi. Jadi diperlukan pelapisan laminasi kembali.

Bahkan dengan memasang High Speed Earth Fault Differential Protecton,


kerusakan yang berat pun dapat terjadi disebabkan oleh konstanta waktu dari sirkit
medan ( field sirkit ) yang besar dan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk
menekan tuntas field fluxnya. Dalam hal ini arus gangguan tanah tinggi. Umumnya
pada jalur Neutral Generator diberikan Circuit Breaker untuk mengurangi waktu
penghapusan gangguan.

Gambar 9, Rele earth fault dihubungkan melalui CT.

Untuk mendeteksi gangguan ini digunakan sensitive Earth Fault Protection


(gambar 8 dan 9). Proteksi gangguan stator hubung tanah kebanyakan ditentukan
oleh jenis pentanahan titik netral. Besaran yang digunakan untuk mendeteksi
gangguan adalah arus atau tegangan urutan nol. Untuk pentanahan impedansi,
besaran ukuran relay adalah arus urutan nol, sedang pentanahan dengan trafo,
besaran ukur adalah tegangan urutan nol.

- Gangguan phase ke phase


Hubungan singkat antara belitan stator jarang terjadi karena isolasi dalam slot
diantara coil yang berbeda phase sedikit-dikitnya dua kali sebesar isolasi antara
satu coil dan inti besi. Bagaimanapun, gangguan satu phase ke tanah akan
menyebabkan hubungan antara phase ke phase terjadi didalam slot. Jika
gangguan phase ke phase terjadi, kemungkinan lokasinya pada koneksi diujung
belitan jangkar, yaitu bagian yang tergantung diluar slot.

Gangguan ini dapat menimbulkan percikan api ( arching ) yang besar dan
menaikkan temperatur cukup tinggi untuk melebur tembaga, akibatnya kebakaran
pada isolasi, jika isolasi nya bukan dibuat dari material tahan api dan non
flammable. Karena arus hubungan singkat tidak melewati inti stator, laminasi tidak
rusak.
Kerja perbaikan umumnya dibatasi dengan mengganti coil yang terkait dan bagian
mekanik dari struktur diujung tersebut. Untuk mendeteksi gangguan ini digunakan
Circulating current based differential protection.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

- Gangguan antar ( inter ) belitan stator.


Hubungan singkat antar belitan stator dalam satu coil dapat terjadi apabila belitan
stator terbuat dari multiturn coil ( multi gulungan ). Gangguan semacam ini
berkembang karena adanya surge aus yang masuk dengan bagian depan
gelombang yang curam, yang menyebabkan suatu tegangan tinggi melewati
belitan pada jalan masuk belitan stator. Semisalnya belitan stator dibuat dari single
turn coil ( gulungan tunggal ), dengan satu coil per slot, adalah tidak mungkin
terjadi gangguan antar belitan. Proteksi yang digunakan adalah Interturn fault
protection atau stator Earth Fault Protection.

e. Gangguan Belitan Medan ( Field Winding atau Rotor)

Gangguan rotor, termasuk gangguan antar gulungan rotor dan konduktor ke tanah
umumnya disebabkan oleh mechanical dan temperatur stress. Sistem medan
umumnya tidak dihubungkan ketanah sehingga gangguan tanah yang tunggal tidak
memberikan kenaikan arus gangguan. Gangguan tanah yang kedua akan
menghubung singkat sebagian dari belitan dan menghasilkan sistem medan tak
simetris, memberikan gaya tak seimbang pada rotor.

Gaya yang semacam ini akan menyebabkan tekanan yang berlebihan pada bantalan
dan distorsi poros, jika tidak diantisipasi secepatnya. Disini rotor akan bergetar.
Proteksi rotor hubung tanah menggunakan relay arus searah. Relay bekerja jika
salah satu ( kutup positif atau negatif ) dari rangkaian penguat, hubung tanah. Untuk
mendeteksi gangguan ini digunakan Rotor Earth Fault Protection ( gambar 10 ), yaitu
pada generator besar dan rotor temperature indicator untuk mendeteksi over heating
karena beban tak seimbang.

Gambar 10, proteksi gangguan rotor ke tanah.

f. Kehilangan Eksitansi ( loss of field )

Ini berakibat hilangnya sinkronisasi dan kecepatan akan naik sedikit. Penyebabnya
karena terbukanya saklar medan ( field switch atau field circuit braker). Akibatnya
tergantung kepada hubungannya terhadap beban. Kehilangan eksitansi dapat terjadi
karena adanya hubung singkat atau sirkit yang terbuka didalam sirkit medan, atau
sirkit exciter, atau gangguan dalam AVR ( Automatic Voltage Regulator ).
Jika Circuit Breaker medan terbuka, karena kesalahan, beban penuh generator akan
hilang dalam 1 detik, tetapi generator akan terus berputar sebagai Induction

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Generator, yang menarik daya reaktif dari bus. Untuk menghindari ini, harus
dirancang agar generator trip dengan membuka breaker generator.

Jika generator hanya sendiri dalam memikul bebannya, kehilangan medan akan
menyebabkan hilangnya tegangan diterminal dan selanjutnya kehilangan
sinkronisasi. Jika generator paralel dengan generator lain, mesin akan terus berjalan
sebagai generator induksi, menarik arus eksitasi ( arus pemagnetan ) dari busbar,
damper winding beraksi sebagai sangkar tupai (squirrel cage). Arus pemagnetan
yang dipasok dari unit lain ini akan mempengaruhi stabilitas unit-unit tersebut. Arus
yang diambil mengandung power factor dengan lagging yang besar. Besar arusnya
sesuai arus beban penuh.

Ini akan menyebabkan overheating belitan stator dan belitan rotor. Kondisi ini tidak
diizinkan bertahan untuk waktu yang lama. Medan ( field ) harus dipulihkan atau
mesin harus dishut-off sebelum kestabilan sistem lenyap. Output daya dari generator
ini dikurangi sambil berjalan sebagai generator induksi. Slip frequency e.m.f
diinduksikan ke rotor, menaikkan arus sirkulasi dalam bodi rotor slot wedge, yang
akibatnya overheating.

Arus stator mungkin bertambah sampai diatas rating arus normal sewaktu beraksi
sebagai generatos induksi. Arus yang tinggi ini dapat menyebabkan tegangan drop
dan overheating gulungan stator dsb. Disamping itu, dengan gangguan seperti
diatas, jalannya mesin akan membahayakan karena akan menimbulkan kerusakan
mekanik pada alat-alat bantu yang berhubungan dengan penggeraknya ( prime
mover ). Proteksi yang diberikan pada generator adalah Field failur protection atau
loss of field protection.

g. Motoring of Generator ( reverse power )

Ini terjadi jika torsi penggerak ( turbin uap ) dikurangi sampai dibawah total kerugian (
loss es ) unit Turbo-Generator atau distop. Daya aktif ( active power ) akan ditarik
dari jala-jala untuk mempertahankan sinkronisasi, dan generator bekerja sebagai
motor sinkron ( synchronous motor ) dengan turbin sebagai bebannya Arah putaran
tak berubah. Jika hal ini dibiarkan bertahan ( > 20 detik ), overheating yang serius
pada blade turbin dapat terjadi karena uap sebagai media pendingin mengalir lewat
padanya.

Jika uap tidak ada, blade akan overheating karena adanya gesekan dengan udara (
windage ). Untuk turbin tipe condesing ( mempunyai kondensor ), kenaikan
temperatur blade lebih lambat. Sewaktu beraksi sebagai motor, daya mengalir dari
busbar ke mesin dalam kondisi tiga phase seimbang. Daya yang diserap, 10% untuk
turbin dan 2% untuk generator. Reverse power protection diberikan untuk
mengatasinya. Reverse Power relay cukup mendeteksi satu phase saja.

h. Arus bantalan
Beberapa volt e.m.f. terinduksi kepada poros generator disebabkan oleh
ketidakseragaman magnet ( magnetic dissimilarity ) dalam medan jangkar. Jika
Bearing pedestal pada tiap sisi generator dihubungkan ketanah, e.m.f yang
terinduksi itu ditekan melalui lapisan minyak pelumas yang tipis dalam bantalan
ketanah. Kerusakan isolasi film minyak pada kedua bantalan dapat menaikkan arus
bantalan yang besar, karena tahanan antara poros dan sirkit luar kecil. Akibatnya
timbul vibrasi.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Pada generator yang besar, tegangan yang dihasilkan didalam poros karena
bocoran flux dapat mensirkulasikan arus melalui poros. Arus mengalir melalui
bantalan dan fondasi dapat menyebabkan pitting ( bopeng-bopeng ) pada bantalan.
Untuk mengantisipasinya, Bearing pedestal yang terjauh dari turbin, biasanya diisolir
dari tanah dan isolasinya diawasi oleh sebuah relay yang sesuai. Selanjutnya, untuk
mencegah rotor dan poros dari termuai secara elektrostatis, poros biasanya
dihubungkan ke tanah melalui slip ring dan sebuah resistor 200 ohm. Resistor ini
akan membantu mengambil arus bocoran AC yang terinjeksi dari proteksi gangguan
tanah pada sirkit medan.

i. Over-Excitation dan Under-Excitation


Kestabilan sinkronisasi dan kerja suatu generator dapat terganggu bila beroperasi
diluar batas kurva stabilitas enerator. Over-excitation memberikan arus besar pada
rotor. Rotor menjadi panas demikian juga stator. Under-execitation membuat kerja
stabilitas terganggu.

j. Over-voltage

Overvoltage ( tegangan lebih ) pada generator disebabkan oleh overspeed ataupun


kerusakan pengatur tegangan. Atmospheric surge voltage timbul disebabkan oleh
hantaman petir secara langsung pada sistem tegangan tinggi. Akibat over-voltage
dapat menimbulkan kegagalan isolasi. Tegangan surge tinggi timbul karena petir
atau operasi saklar tegangan tinggi ( switching ). Tegangan surge ini menimbulkan
gelombang tegangan yang berjalan dengan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan
normal ( umumnya 2 – 3 kali tegangan normal ).

TEGANGAN SISTEM TEGANGAN LEBIH


( rms ) ( PEAK )

11 KV
27 KV
33 KV
81 KV
66 KV
162 KV
132 KV
325 KV
275 KV
670 KV
400 KV
980 KV

Tegangan surja yang terinduksi dapat mencapai generator lewat transformator.


Amplitude dan durasi dari surge pada sisi generator tergantung kepada lightning
Arrester ( Surge Diverter ) yang dipakai pada sisi tegangan tinggi dan konfigurasi dari
busbar tegangan tinggi. Lightning Arrester dapat bersifat sebagai isolator terhadap
tanah saat tegangan normal, tetapi dapat bersifat konduktor pada saat tegangan
melebihi tegangan normal. Untuk proteksi tegangan lebih juga digunakan celah
tanduk pada isolator.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Untuk melindungi generator dari surge tegangan yang berbahaya tersebut, lightning
Arrester dan surge Capasitor sering dipergunakan. Over-voltage disebabkan oleh
gangguan pada controller atau loading sheding ( pelepasan beban ) yang mendadak,
diantisipasi dengan time lag over-voltage relay. Frequency relay digunakan untuk
load shedding yang dapat bekerja pada frekuensi 48,5 Hz untuk frekuensi normal 50
Hz.

- Switching Surge

Operasi pembukaan / penutupan saklar tegangan tinggi ( high voltage circuit


breaker ) sering kali menimbulkan high transient over-voltage. Tegangan tinggi
yang bersifat sementara ini sama dengan tegangan tinggi yang dihasilkan oleh
gangguan hubung tanah sesaat ( intermittent earth fault ) atau arching ground ,
dapat dibatasi dengan menggunakan circuit breaker modern.

1.4. Proteksi pada Transformator

Proteksi Trafo lebih sederhana bila dibandingkan dengan proteksi Generator.


Gangguan yang sering terjadi pada trafo antara lain :
- Gangguan hubung tanah
- Gangguan phase ke phase
- Gangguan overheating karena overload
- Gangguan inti panas

a. Gangguan antara phase ke phase dan antara phase dan tanah.

Gangguan ini akan menimbulkan penurunan level minyak pada oil conservator,
mengurai komposisi minyak yang mengandung lebih dari 70% gas hydrogen, naik
menuju oil conservator. Buchholz relay yang dipasang pada pipa menuju oil
conservator akan memberikan alarm pada saat permulaan, tetapi akan mentrip
circuit breaker bila gangguan tersebut besar. Kejadiannya sebagai berikut, karena
hubung singkat yang serius terjadi didalam trafo, tekanan dalam tangki bertambah,
minyak yang menyerbu oil conservator menekan buffle pada bucholz relay, saklar
tertutup dan mentrip circut breaker.

Penguraian komposisi minyak trafo dimulai pada temperatur kira-kira 3500 C. Trafo
yang tidak mempunyai oil conservator, menggunakan sudden Pressure Relay
untuk mentrip circuit breaker. Bucholz relay dipergunakan pada trafo 500 kVA dan
lebih tinggi. Proteksi lainnya Merz Price percentage differential protection dan high
speed high set overcurrent relay. Merz prize percentage differential protection
dipakai pada trafo 5 MVA keatas.

b. Gangguan tanah ( Earth Fault )

Proteksi yang digunakan adalah : Merz Price Differential protection dan Earth Fault
Relay. Ada dua Earth Fault Relay yaitu :
- Instantaneous restricted earth fault Relay
- Time lag Earth Fault Relay

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Gambar 11, Prinsip Buchholz relay

c. Overload

Protaksi yang dipakai adalah : thermal overload relay dan temperature relay (
membunyikan alarm ). Pada umumnya, temperature indicator disertakan juga
dalam proteksi trafo. Perubahan temperatur juga ditunjukan pada control board dan
fan start pada temperatur yang sudah diset.

d. High Voltage Surge karena petir atau switching

Proteksinya adalah Lightning Arrester dan celah tanduk ( horn gap ) pada isolator.

e. Pengaman lain

Trafo distribusi yang kecil, mempergunakan sikring ( fuse ) tegangan tinggi untuk
proteksi gangguan tanah. Overload relay tidak diberikan. Untuk trafo besar kira-kira
500kVA digunakan overcurrent relay dan instantaneous Earth Fault relay. Sedang
untuk trafo 500 kVA keatas dipergunakan Restricted Earth Fault protection,
overcurrent protection dan Buchholz relay. Untuk trafo 5 MVA ke atas,
dipergunakan differential protection, Restricted Earth, Fault protection, overcurrent
protection dan Buchholz relay.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

1.5. Proteksi Motor Induksi

Tipe proteksi yang digunakan untuk motor tertentu tergantung kepada switchgear yang
dipakai untuk pengendaliannya (start, stop, variasi kecepatannya dan lain-lain).
Umumnya ada dua proteksi dasar yang digunakan motor :
a. Thermal Overload Protection
b. Short Circuit Protection

Switchgear yang dipakai untuk kendali motor terbagi atas dua kelas yang berbeda :
- Contractor starter dengan H.R.C. fuse memberikan proteksi terhadap hubung
singkat. Dipergunakan untuk motor sampai 150 h.p. Umumnya contactor dapat
dipakai dimana arus yang diputus dibatasi sampai 6 kali arus yang ditarafkan.
Arus yang ditarafkan adalah sedikit lebih tinggi dari arus beban penuh dari motor.

- Circuit Breaker dan relay proteksi yang terkait. Digunakan untuk motor lebih
besar. Alat trip overload yang bereaksi langsung semacam thermal overloadrelay
dapat digabung dengan contactor starter. Proteksi tehadap hubung singkat
diberikan oleh HRC fuse. Pemilihan fuse tergantung kepada arus start. Fuse
harus lebur pada arus yng lebih besar dari yang dapat diputus oleh contactor.
Dalam hal hilangnya tegangan, coil akan dienergized dan contactor terbuka.
Motor harus distart kembali.

Gangguan :

a. Overload

Menimbulkan kenaikan temperatur gulung dan merusak isolasi. Bentuk


proteksinya :
- Thermal Overload relay
- Inverse Overcurrent relay
- Miniature circuit breaker dengan built in trip coil.

b. Gangguan phase dan gangguan tanah

Penyebabnya stator hubung tanah umumnya dari kerusakan isolasi


disebabkan temperatur tinggi. Gangguan ini sering terjadi. Gangguan phase
ke phase jarang terjadi. Gangguan antar gulungan, tumbuh menjadi
gangguan hubung tanah.
Beberapa proteksi :
- High Fuse
- High set instantaneous over-current relay ini dipilih untuk motor dibawah
1200 h.p.
- Differential protection. Proteksi differential menjadi ekonomis untuk motor
diatas 1200 h.p.

c. Under voltage

Undervoltage relay dipakai untuk pemakaian tertentu. Tegangan suplai yang


rendah ( undervoltage ) menimbulkan pertambahan arus ( overcurrent ) pada
motor untuk beban yang sama. Relay proteksi tegangan rendah
dipergunakan untuk mengantispasinya.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

d. Unbalanced Voltage

Ini akan mengunci rotor disebabkan oleh arus urutan negatif dalam gulung
stator. Ini menimbulkan overheating pada gulungan. Proteksi yang dipakai
negative phase sequence relay.

1.6. Proteksi Busbar Station

Busbar sangat penting baik untuk sistem daya maupun industrial switchgear.

Proteksi busbar perlu perhatian khusus sebab :


- Level gangguan pada busbar sangat tinggi
- Stabilitas sistem dipengaruhi oleh gangguan pada busbar zone
- Gangguan pada busbar menyebabkan diskontinyue daya untuk porsi sistem
yang besar
- Gangguan pada busbar harus diputus dalam waktu sesingkat mungkin atau
dalam 120 ms, untuk menghindari kerusakan instalasi karena panasnya
konduktor.

Gangguan pada internal busbar lebih jarang ketimbang gangguan pada linenya
Gangguan busbar cenderung untuk membahayakan baik untuk manusia, stabilitas
sistem dan kerusakan pada titik gangguan. Shutdown sistem terutama disebabkan
oleh kurang memadainya proteksi busbar.

Metode proteksi busbar :

a. Proteksi busbar dengan overrcurrent relay

Digunakan high set instantneous overcurrent relay, earth fault relay, atau definite
time relay. Digunakan di sistem industri 6-33 kV dengan suplai feeder trafo ke
busbar Waktu 100-200 ms.

b. Proteksi busbar dengan differential relay

Bermacam-macam tipe circulating current differental protection digunakan.


Terutama digunakan untuk bus-bus penting yang mempunyai gangguan diatas 350
MVA.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

2. SISTEM INTERLOCK

2.1. Pengertian Sequence dan Interlock

Sequence system merupakan urut-urutan menjalankan dan mematikan suatu


peralatan. Dengan demikian start-up maupun shut-down diatur sedemikian rupa
sehingga tiap-tiap item atau group item telah disesuaikan dengan kriteria operasi yang
aman. Peralatan-peralatan tersebut antara lain : Forced Draft Fan ( FDF ), Induced
Draft Fan ( IDF ), Boiler, Turbine, enerator, dsb.

Interlock sIstem adalah suatu peralatan atau sistem peralatan yang dirancang untuk
mengamankan suatu peralatan yang satu terhadap lainnya. Disini interlock system
mengambil aksi seluruh fungsi keamanan, agar dapat dicegah adanya situasi yang
membahayakan baik untuk peralatannya sendiri maupun untuk manusia. Interlock
menjamin peralatan tersebut dioperasikan secara benar. Sistem interlock ini harus
memproteksi peralatan terus menerus selama sistem bekerja.

Ia tidak boleh gagal hanya kerena adanya sinyal palsu atau tidak sah, dan ia
membandingkan sinyal-sinyal yang diterimanya secara kontinyu. Apabila satu sinyal
menyimpang, ia hendaknya hanya memberikan suatu alarm sebagai tanda peringatan
akan adanya bahaya sebelum ia menerima sinyal lain yang akan mentrip peralatan.
Interlock system diterapkan pada peralatan-peralatan seperti tersebut pada sequence
system. Karena itu interlock sukar dipisahkan dari squence, sebab interlock
merupakan bagian dari squence.

2.2. Interlock

a. Penguncian ( latch )

Dalam interlock terjadi saling mengunci. Yaitu peralatan yang satu tidak akan
bekerja sebelum persyaratannya terpenuhi, artinya sebelum peralatan lain yang
menjamin keamanannya belum beroperasi ataupun sebelum suatu kondisi dicapai.
Ada dua sistem penguncian :

- Penguncian mekanik
Penguncian dilaksanakan dengan solenoid valve dengan coil ganda. Piston akan
memegang peranan dalam menentukan penguncian atau pembukaan kunci.

- Penguncian listrik
Disini relay memegang peranan untuk menutup atau membuka sirkit listrik.

b. Kerja interlock

Interlock dapat dilaksanakan dengan secara lokal ataupun secara remote dengan
menggunakan change over switch.

c. Simbol

Untuk membaca gambar diagram sistem interlock harus memahami dahulu simbol-
simbol yang digunakan. Ada beberapa unit menggunakan simbol yang sama dan

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

unit lain menggunakan simbol yang sangat berbeda. Berikut ini diberikan simbol-
simbol yang digunakan oleh beberapa unit pembangkit :

- AND GATE
Kondisi ini menyatakan bahwa semua input harus ada memperoleh sebuah out
put.

- OR GATE
Kondisi ini menyatakan bahwa jika ada suatu input akan ada sebuah output.

- NOT GATE
Kondisi ini menyatakan bahwa jika ada satu input, maka tidak ada satu output,
sebaliknya, jika tidak ada input, akan ada output.

- TIME DELAY
Ada dua macam time delay yaitu :

• Time Delay ON ( ON Delay )


Kondisi ini menyatakan bahwa jika ada input, akan menghasilkan satu output
setelah melalui kelambatan waktu selama yang telah ditetapkan sebelumnya.
Angka merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan.

• Time Delay OFF ( OFF Delay )


Kondisi ini menyatakan bahwa, dalam menghilangkan input, tetap akan selalu
menghasilkan output sampai waktu keterlambatannya dilampaui ( selesai ).
Angka yang diberikan merupakan lamanya waktu yang ditetapkan.

d. Istilah

Ada beberapa istilah yang perlu dikenal yang digunakan oleh beberapa sektor yaitu
:
• Relay MFT ( Master Fuel Trip )
Suatu relay yang akan mentrip boiler dengan cara menutup shut-off valve
bahan bakar.

• Relay 86T
Suatu relay yang akan mentrip turbin yaitu dengan cara menutup Throttle valve
atau katup penutup cepat uap masuk turbin.

• Relay 5TL
Suatu relay yang akan mentrip generator yaitu dengan cara membuka pemutus
tenaga ( PMT atau Circuit breaker )

• Trip
Suatu peristiwa dimana suatu peralatan seperti boiler, turbin atau generator
dibuat tidak operasi dengan alasan keamanan yaitu bekerja nya relay MFT,
86T dan 5TL.

• Reset
Reset adalah kebalikan dari trip. Agar boiler, turbin, generator dapat
dioperasikan kembali maka relay MFT, 86T, dan 5TL diaktifkan kembali

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Gambar 12, simbol-simbol logic-1

e. Singkatan-Singkatan

Pada diagram interlock seringkali kita jumpai singkatan-singkatan. Kepanjangan


dari singkatan tersebut biasanya tertulis pada awal buku petunjuknya atau pada
diagram tersebut. Sebagai contoh, diambil dari interlock beberapa sektor yaitu :

- Sektor Gresik
ANN = Annunciater
ABC = Automatc Boiler Control
RH = Reheater
ETS = Emergency Trip Solenoid
RSV = Reheat Stop Valve
PB = Push Button
CPTR = Computer
FCB = Fast Cut Back

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Gambar .. simbo-simboll logic-2

EXT = Extraction
BFP = Boiler Feed Pump
CWP = Cooling ( Circulating ) Water Pump
Sec = Second
CS = Control Switch
COS = Control Operation Switch
EHC = Electric Hydraulic Control
BT = Boiler Turbine Panel
NWL = Normal Water Level
B-T = Boiler-Turbin

- Sektor Muara Karang


TD-ON = Time Delay ON
PS = Pressure Switch

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

LS = Level Switch
SV = Electric Solenoid Valve
CRV = Control Valve
SSV = Solenoid Shut-off Valve
SW = Switch
ETPB = Energency Trip Push Button
CB = Circuit Breaker
L.O. = Lock Out
MFR = Master Fuel Relay
DSH = Desuperheater

- Sektor Bukit Asam


LS = Level Switch
MO = Motor
PB = Push Button
PS = Pressure Switch
PO = Pump
PI = Pressure Indicator

f. Plant Interlock

Adalah interlock yang mengamankan unit secara keseluruhan. Disini unit dibagi
atas 3 bagian yaitu : boiler, turbin dan generator.
Plant Interlock disusun sedemikian rupa sehingga bagian-bagian tersebut dapat
trip pada waktu yang berbeda yaitu setelah selang waktu tertentu atau bersamaan
waktunya. Urutan-urutan trip tersebut yaitu sesuai dengan sumber penyebab trip
digambarkan sebagai berikut :

Penyebab Trip Aksi


E

- Gangguan Listrik E
T B

- Gangguan Turbin E T
B

B
- Gangguan Boiler B
T E

B
- Emergency Trip PB

T E

Sumber lain mempunyai susunan sebagai berikut :

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

- Gangguan Boiler B B T G

G
- Gangguan Turbin T T

G
- Gangguan Generator G

T B

g. Interlock untuk Alat-alat Bantu

Ini merupakan individual interlock. Interlock ini dipasang pada peralatan seperti
pompa, fan, motor, compressor dsb.
Interlock-interlock tersebut antara lain :

- Turning Gear
• Turning Gear
• Turning Gear Oil pump

- Pompa pelumas turbin


• Auxiliary Oil Pump
• Emergency ( DC ) Oil Pump
• Oil Purifier Circulation Pump
• Main Oil Tank Vapor Extractor

- Sistem Pendingin
• Cooling Water Pump
• CWP Air Vent Valve & Lube Water Stop Valve
• CWP Bearing Cooling Water Pump
• CWP Discharge Valve

- Sistem Kondensat dan Penambah


• Condensat Pump
• Make Up Water Pump

- Fan
• Forced Draft Fan ( FDF )
• Induced Draft Fan ( IDF )
• Gas Recirculation Fan ( GRF )
• Gland Steam Condenser Exhaust Fan

- Air Heater
• Air Heater
• AH Air Motor
• AH Lubricating Oil Pump

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

- Bahan Bakar
• Main Fuel Oil Pump
• Light Fuel Oil Pump
• Main Fuel Oil Pressure Control valve
• Oil Transfer Pump

- Listrik
• AVR
• Circuit Breaker
• Main dan Aux Transormer line
• Bus Tie Circuit Breaker

- Air Pengisi
a. Boiler Feed Pump
b. BFP Mnimum Flow Valve
c. BFP Discharge Valve
d. BFP Aux Oil Pump

- Superheater dan Soot Blower


• SH Air Vent Valve
• Soot Blower

- Kondensor
• Condenser Inlet Valve
• Condenser Outlet Valve
• Condenser Reversing Procedure

- Governor
• Governor Motor
• Load Limiter

- Lain-lain
• House Service Water Pump
• Emergency Diesel Generator Start & Stop
• Raw Water Transfer Pump
• Power Control alve
• Turbine Room Pump
• Vacuum Breaker
• Extraction Non- Return Valve
• Turbin Exhaust Spray Valve

Untuk boiler dengan bahan bakar batu bara, interlock diberikan pada peralatan
dibawah ini :

- Kegagalan Pengumpanan Pulverizer : hanya alarm


- Kegagalan Pulverizer sendiri : alarm dan mentrip feeder
- Kegagalan Air Primery Fan : mentrip pulverizer dan atau feeder
- Kegagalan Forced Draft Fan : alarm dan mentrip primery Air Fan, Pulverizer dan
Feeder

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

- Kegagalan Induced Draft Fan : Mentrip Force Draft Fan, Primery Air Fan,
Pulverizer dan Feeder.

h. Boiler Interlock

- Reset Squence
Untuk membuka Main Stop Valve ( katup bahan bakar ), Relay MFT ( Master
Fuel Trip ) harus direset.
Diagram dibawah ini menjelaskan urutan yang diperlukan.
Salah satu dari kondisi harus terpenuhi :

• Froced Draft Fan ( Stop )


• Main Fuel Oil Pump ( Stop )
• Light Oil Pump ( Stop )
• Main Fuel Oil Shut-Off Valve ( tertutup )
• Semua Light Oil Burner Vave ( tertutup )
• Furnace Draft > 620 Aq
• Drum Water Level ( NWL – 175 mm )
• Trip Push Button pada panel Boiler Turbin ( Posisi On )
• Turbin Governor Valve ( posisi tak berbeban atau < 32 mm )
• Main Circuit Breaker Cs ( Posisi On )
• Turbin Main Stop Valve ( tertutup )
• 5TL sudah bekerja

Seluruh peralatan dibawah ini harus mempunyai kondisi sebagai berikut :

• Air Preheater ( sedang berjalan )


• Drum Water Level ( normal )
• Main Fuel Oil Shut Off valve ( tertutup )
• Fuel Light Oil Shut Off Valve ( tertutup )
• Semua burner valve ( tertutup )
• Semua Flame Detector ( tak ada nyala )
• Semua Pilot toarch ( tak ada nyala )
• Semua Air Register ( terbuka )
• Aliran Udara ( > 30 % )

Lampu “ Purge Ready “ warna putih akan menyala menunjukan boiler siap untuk
di purging ( dibilas ). Begitu tombol start ditekan, maka purging berlangsung (in
progress) selama 5 menit.

Pada waktu purging boiler sedang berlangsung, satu sinyal di umpan balikkan
sebagai pengunci ( latch ) agar kondisi tersebut terus terjaga. Time delay
mengatur agar purging berlangsung selama 5 menit dan setelah itu indikator
purge complete menyala menandakan purging telah selesai.

Pada akhirnya Relay MFT dapat direset. Apabila MFT sudah di “ ON “ kan, lampu
“ MFT Reset “ warna hijau menyala, bukalah main fuel light oil shut off valve dari
B.T. panel, buka fuel light oil shut off valve dari B.T. panel dan buka juga Pilot
Light Oil Shut off Valve. Hal ini dimaksudkan agr kita dapat mencapai “ Burner
Control Sequence “

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Gambar 13, Logic diagram untuk purge dan reset MFT

- Trip Sequence

Trip Sequence merupakan kebalikan dari kondisi Reset Sequence.


Apabila salah satu dari kondisi reset sequence diatas tidak terpenuhi, maka unit
akan trip.
• Burner Control Sequence ditrip oleh relay MFT
• Main Oil Shut Off valve di tutup
• Main Fuel Shut Off Valve Close Command akan di feed back sebagai
pengunci kondisi trip
• Main Fuel Oil Pump ditrip
• Fuel Light Oil Shut Off Valve ditutup
• Fuel Light Oil Shut Off Valva close command diumpan balikkan
• Fuel Light Oil Pump ditrip
• Pilot Oil Shut Off valve ditutup

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

i. Turbine Interlock
Trip / Reset dari sistem Turbin berasal dari :

- Boiler Trip
- Turbine Governor Valve no-load position ( <32 )
- Turbine Rotor excess move menunjukkan, trip bila :
• Sisi Governor > 0.7 mm
• Sisi Generator < 0.3 mm

Alarm bila :
• Sisi Governor O.55 mm
• Sisi Generator < 0.15 mm
• Ini berhubungan dengan keausan bantalan aksial ( thrust wear ).

- Condenser Vacuum rendah ( < 450 + 50 mmHg ) alarm pada vaccum < 600
mmHg.
- Vacuum Reset Level.

Apabila salah satu item diatas terpenuhi, maka :


- Turbin Trip Solenoid diaktifkan (diberi tegangan / arus atau dienergize)
- Trip dapat disebabkan oleh tekanan minyak pelumas terlalu rendah ( < 0.6 +
0.05 k )
- Emergency piston bekerja
- Trip juga dapat disebabkan oleh Overspeed ( 3330 RPM )
- Trip dapat terjadi karena menekan Mechanical Hand Trip
- Membuka / menutup Emergency Pilot Valve
- Main Stop Valve ditutup dan memberikan feed back
- Governing Valve ditutup

Reset Button digunakan untuk mereset turbin.

j. Generator

Trip / reset dari generator Interlock, meliputi item-item sebagai berikut :


- Turbin Main Stop Valve
- Main Circuit Breaker CS
- Generator Lock Out
- Main Transformator Lock Out
- Unit Aux Transformator Lock Out
- Unit Aux Bus Lock Out

Lock out relay merupakan sekumpulan relay-relay yang melindungi peralatan yang
bersangkutan. Relay-relay ini biasanya berkode “ L “ dibelakangnya seperti : 87GL
( dibuat beraksi oleh 87G ), 59 GL ( dibuat beraksi oleh 59G ), 40GL, 64GL dst.
Relay-relay yang berhubungan dengan interlock Generator antara lain

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Gambar 14, diagram logic generator trip

Nama Relay Kode

Relay-relay yang menimbulkan trip :


- Differential relay 87G
- Over voltage relay 59G
- Stator Ground Fault relay 64G
- Loss of Excitation ( field ) relay 40G
- Back up protection relay 44G
- Negative phase sequence relay 46G
- Generator Overcurrent Relay 51G
- Generator Ground relay 64G
- Field Ground relay 64G
- Generator Reverse Power relay 67G

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT
PENGOPERASIAN UNIT TERMAL
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA PLANT INTERLOCK & PROTEKSI

Relay-relay yang menimbulkan alarm :


- Generator short Circuit relay 87GL
- Generator back up protection relay 44GL
- Generator field failure relay 40GL
- Generator over voltage relay 59GL
- Generator Negative phase relay 46GL

Relay-relay yang berhubungan dengan Main Transformator :


- Main Transf differential relay 87ML
( Main Transf & Generator internal fault relay )
- Main Transf Netral overcurrent 51ML
- Main Transf Buchholz & Bursting Plate relay 96AL
- Aux Transf netral overcurrent 51AL
- Aux Transf differential relay 87AL
- Main Transf press high trip relay 96ML
- Unit Transf overcurrent relay 51U
- Unit Transf ratio differential elay 87U

Kode “ M “ digunakan oleh Main Transformator, sedang kode “ A “ digunakan oleh


Auxiliary Transformator misalnya : 69A, 51A, 87A dsb.

__________________________________________________________________________________
BPS/Lvl3/TtB/Sdr Doc. HO_04/2006

Anda mungkin juga menyukai