Anda di halaman 1dari 14

MODUL 4

SISTEM PROTEKSI PADA BOILER (PESAWAT UAP)

4.1 PENDAHULUAN

Alat-alat bantu ketel dipasang pada ketel uap dengan maksud sebagai
perlengkapan agar dapat memudahkan operator untuk mengontrol keadaan ketel
uap dan sebagai pengaman dimana diusahakan ketel uap dapat bekerja secara
terus menerus dengan aman tanpa mengalami gangguan yang tidak diinginkan
bila terjadi suatu peristiwa diluar pengawasan operator.
Di dalam ketel uap terdapat bagian-bagian yang harus menahan tekanan
uap, bagian-bagian ini harus dibuat dengan konstruksi yang kuat untuk menahan
tekanan tersebut. Pengujian konstruksi dilaksanakan dengan syarat-syarat tertentu
sehingga betul-betul tejamin bahwa bagian-bagian tesebut sanggup menahan
beban seperti yang dialaminya pada saat ketel uap ini bekerja. Tekanan uap harus
dapat dijamin terjadi lebih tinggi daripada tekanan maksimum yang diperbolehkan
dengan bantuan sepasang katup pengaman.
Tinggi permukaan air didalam ketel uap harus pula terjamin tidak akan
turun menjadi lebih rendah dari permukaan yang ditetapkan. Jika hal tersebut
terjadi maka suatu bagian dari permukaan yang dipanasi pada sisi airnya tidak lagi
mendapat kontak dengan air. Permukaan tersebut dapat mengalami pemanasan
lebih, yang dapat berakibat melemahkan kekuatan bahan dan akibatnya ketel uap
dapat meledak.

4.2 TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Dapat mengetahui dan menunjukan bermacam-macam alat bantu boiler yaitu:

1. Gelas Penduga 7. Peluit Bahaya


2. Gelas Penduga 8. manometer

1
3. Sumbat Leleh 9. Pompa Pengisi Air Ketel (Boiler)
4. Kran Penutup 10. Mean Steam Valve
5. Aparat Pengisi Ketel 11. Plat Nama
6. Aparat Pembuang 12. Man Hole dan Han Hole
7. Katup Pengaman 13. Blow Down Valve

4.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN

Fungsi proteksi/pengaman boiler, suatu boiler memerlukan pengaman


untuk menjaga keandalan operasi dalam masa periode panjang. Pengaman boiler
dimaksudkan untuk menjaga dan menghindari gangguan yang lebih serius pada
boiler dan alat bantunya, yang mengakibatkan menurunnya kemampuan boiler,
ataupun kerusakan pada peralatan. Sistem pengaman boiler ini secara umum akan
menggambarkan keamanan boiler dari korosi, overheating dan thermal stress yang
ditimbulkan pada saat proses startup, normal operasi dan shutdown.
Daerah boiler yang memerlukan perhatian khusus diantaranya:
Economizer diamankan dari terbentuknya penguapan feedwater di dalam tube,
karena uap yang terjebak didalamnya dapat menimbulkan water hammer, thermal
shock dan dapat menimbulkan fluktuasi control drum level. Furnace Furnace
berhubungan dengan masalah tekanan uap dan temperatur uap serta temperatur
ruang bakar yang sangat tinggi. Faktor-faktor yang menjadi perhatian adalah:
Tekanan operasi boiler, Operasi boiler balance firing. Steam Drum Selama
kondisi normal operasi tekanan di drum dan level drum serta kualitas air harus
selalu terkontrol.

4.3.1 Gelas Penduga


Gelas penduga adalah suatu alat untuk mengetahui tinggi rendahnya air di
dalam ketel. Alat penduga ini terdiri tiga bagian, yaitu :
- Gagang atas Pakai keran uap
- Gagang bawah Pakai keran air
- Antara kedua buah gagang itu terpasang gelas penduga.

2
Gagang atas dihubungkan dengan uap dari ketel dan gagang bawah
dihubungkan dengan ruang air, bila gelas penduga bekerja dengan baik, maka air
di dalam gelas sama tinggi dengan air didalam ketel.

Gambar 4 – 1. Gelas penduga dan Unit boiler

4.3.2 Sumbat Penduga dan Water Coulume

Jika gelas penduga pecah, maka sumbat penduga berfungsi sebagai alat
pengganti pemeriksa permukaan air didalam ketel. Sedikitnya harus ada dua
sumbat penduga pada drum yaitu satu pada batas tertinggi dan yang lain pada
batas terendah dari permukaan air didalam drum, jika tinggi permukaan air pada
diantara batas-batas yang telah ditentukan, maka bila kran sebelah bawah dibuka
akan keluar air dan bila kran sebelah atas dibuka akan keluar uap.
Water coulume berfungsi untuk mengatur tinggi dan rendahnya air di
dalam ketel uap, dengan cara mehentikan pompa bila air dalam boiler sudah
cukup dan menghidupkan pompa bila air dalam boiler levelnya kurang. Selain itu
Water coulume juga akan mematikan sistem kelistrikan bila level air rendah dan
pompa tidak hidup (bekerja).

3
Gambar 4 – 2. Water coulume dan Unit Boiler

4.3.3 Sumbat Leleh ( dan Pelat Leleh)

Sumbat leleh terbuat dari brom yang tengahnya berisi timah putih murni
dengan titik leleh 450 F. Sumbat leleh dipasang pada dinding ketel yang paling
bahaya karena pemanasan yang berlebihan jika permukaan air menjadi sangat
rendah dan uap menyembur keluar memberikan peringatan terjadinya kekurangan
air.
Sumbat leleh biasanya tidak digunakan dalam ketel-ketel modern yang
tekanan dan temperaturnya sangat tinggi.
Dalam keadaan normal salah satu ujung sumbat ini selalu terendam air dan
ujung yang satunya terkena api atau gas asap jika permukaan air turun. Jika
sumbat tidak lagi terendam air, maka sumbat akan mengalami pemanasan secara
berlebihan sehingga timahnya akan meleleh.
Pelat leleh berfungsi memutuskan tali yang dihubungkan ke katup dengan
pemberat, bila tali putus maka pemberat akan turun sehingga katup akan menutup
aliran bahan bakar ke ruang bakar dan proses pembakaran akan terhenti. Maka
proses operasi pada boiler akan terhenti pula.

4
Gambar 4 – 3. Pelat leleh dengan tali berhubungan dengan katup pemberat

4.3.4 Katup Pengaman

a). Katup Pengaman Air Masuk Boiler

Katup pengaman ini dipasang di depan pompa pengisi air boiler, jika
saluran air ke boiler tertutup atau tekananya sangan tinggi, maka katup ini akan
terbuka sehingga air akan mengalir keluar.

Gambar 4 – 4. Katup Pengaman Air Masuk Boiler

b). Katup Pengaman Uap di Boiler

Dalam beberapa hal, tekanan uap dalam boiler dapat melampaui tekanan
kerja maksimum yang diijnkan. Jika ini terjadi, maka dapat mengakibatkan
bahaya yang besar. Untuk mencegah ini, pada ketel harus dilengkapi katup
pengaman.

5
Gambar 4 – 5. Katup pengaman tekanan uap

c). Katup Pengaman Aliran Bahan Bakar

Katup Pengaman Aliran Bahan Bakar berupa katup dengan pemberat,


berfungsi menghentikan aliran bahan bakar ke ruang bakar pada bailer atau pada
superheater dengan cara memutuskan tali yang dihubungkan ke katup, bila tali
putus maka pemberat akan turun sehingga katup akan menutup aliran bahan bakar
ke ruang bakar sehingga proses pembakaran akan terhenti. Maka proses operasi
pada boiler akan terhenti pula.

Gambar 4.6 Katup Pengaman Aliran Bahan Bakar

4.3.5 Peluit Bahaya


Peluit bahaya berfungsi untuk menandakan adanya kekurangan air di
dalam ketel, sehingga operator harus segera memompakan air umpan ke dalam
ketel. Bila peluit berbunyi, maka suatu pertanda bahwa sistem air isian tidak
bekerja dengan baik, ketel akan mati secara otomatis atau operator harus
mematikan ketel uap dan selanjutnya sistem air umpan harus diperbaiki.

6
Alat ini terdiri dari sebuah badan yang berbentuk seperti buah waluh, yang
diatasnya diberi peluit. Lubang peluit ini ditutup oleh sebuah sumbat dan dibuat
dari paduan logam yang mudah mencair. Pipa dalam badan yang berbentuk seperti
buah waluh tersebut ditutupi dari atas dan diberi beberapa buah lubang pada
kelilingnya, hal tersebut diperlukan untuk mencegah ai rketel panas menyemprot
ke atas. Badan yang berbentuk seperti buah waluh diletakan di atas sebuah keran
penutup yang dihubungkan kebagian ketel. Dalam keadaan bekerja keran penutup
itu dibuka penuh untuk menjaga jangan sampai keran penutup dapat tertutup
ketika bekerja.

4.3.6 Manometer (Alat Ukur Tekanan)

Fungsi manometer adalah untuk mengetahui tinggi dan rendahnya tekanan


uap yang ada didalam ketel.

Gambar 4 – 7. Manometer
Sebuah pipa tembaga yang dilengkungkan sampai kira-kira berbentuk
lingkaran ujung yang satu dihubungkan dengan ujung dalam sebuah rumah dari
tembaga, sedangkan ujung yang buntu dapat bergerak dengan bebas. Bila ke
dalam pipa tembaga dimasukan suatu gas atau zat cair dengan tekanan,

7
penampang melintang dari pegas akan mendekati bentuk suatu lingkaran karena
adanya tekanan dari dalam. Akibatnya ujung yang bebas tadi bergerak.
Pergerakan tersebut diteruskan oleh sebuah batang penarik yang berukuran kecil
ke gigi sektor. Selanjutnya sektor ini berputar disekitar sebuah sumbu, sedangkan
roda gigi memutar sumbu jarum dimana kerja maksimun ditunjukan oleh sebuah
garis merah.
Manometer dihubungkan ke ruang ketel oleh pipa tembaga dengan sebuah
keran untuk mencegah uap bertekanan tinggi masuk ke dalam pipa tembaga yang
kosong. Bila uap bertekanan tinggi masuk ke dalam pipa tembaga, maka pegas
dapat menjadi panas dan daya pipa tembaga dapat berkurang sehingga penunjukan
tekanan tidak teliti.
Supaya manometer tidak terlalu panas, maka manometer ini dihubungkan
dengan pipa yang berisi air pada ketel sehingga uap panas tidak dapat masuk
kedalam pipa. Tegangan maksimum yang diijinkan pada manometer harus diberi
tanda merah. Manometer harus mendapat penerangan, supaya pada saat gelap
operator dapat mengetahui tekanan uap dalam ketel tersebut.
Penunjukan yang dilakukan oleh manometer adalah tekanan diatas tekanan
udara. sebab yang bekerja didalam ketel sama dengan tekanan udara luar,
manometer akan menunjukan NOL.

4.3.7 Pompa Pengisi Air Ketel (Boiler)


Air ketel selalu berkurang karena membentuk uap dan harus ditambah
dengan terus menerus secara teratur. Air penambah ini disebut sebagai air pengisi
(air umpan). Untuk keperluan ini, ketel uap dihubungkan dengan pompa pengisi
atau sistem pengisian air yang lain oleh pipa yang dapat mengalirkan air pengisi
kedalam ketel. Pesawat pengisi air dihubungkan dengan ketel uap oleh sebuah
keran penutup yang dapat menutup sendiri. Tiap satu ketel uap harus terdiri dua
buah pompa, satu pompa beroperasi dan yang lain siap beroperasi dan yang lain
siap beropeasi (standby). Hal tersebut diperlukan agar ketel uap tetap terjaga batas
airnya.

8
Gambar 4 – 8. Pompa Pengisi Air Ketel

4.3.8 Mean Steam Valve (Katup Utama)

Berfungsi untuk mengalirkan uap yang dihasilkan ketel ke heater. Ketel


uap saat bekerja pada tekanan maksimum, akan menghasilkan uap yang diijinkan
dan uap yang dihasilkan tersebut dialirkan menuju heater. Didalam heater, uap
tersebut digunakan untuk keperluan-keperluan, baik untuk pembangkit tenaga
listrik atau keperluan Industri lainnya.

Gambar 4 – 9. Katup utama pada boiler

9
4.3.9 Plat Nama

Fungsi dari plat nama adalah untuk mengetahui beberapa tekanan uap
yang maksimum, yang diperbolehkan dalam pengoperasiannya dan siapa yang
memproduksi ketel tersebut.

Gambar 4 – 10. Plat nama

4.3.10 Han Hole dan Man Hole (Lubang Pembersih dalam Boiler)

Fungsi man hole adalah untuk lubang lewat orang, jika ingin
membersihkan bagian luar pipa pada ketel. Sedangkan fungsi han hole adalah
untuk membersihkan kotoran-kotoran yang terdapat pada pipa-pipa dibawah
bagian ketel. Pada ketel uap terjadi kotorankotoran yang disebabkan oleh :
- Kerak ketel pada aliran air
- Jelaga pada aliran api atau gas
Kerak ketel yang terbentuk pada pipa-pipa air, untuk waktu-waktu tertentu
harus dibersihkan, agar tidak bergerak pada dinding pipa sehingga mengganggu
perpindahan panas dari api diluar pipa kepada air yang ada didalam pipa. untuk
membersihkan kerak yang ditimbulkan oleh endapan atau zat-zat yang terkandung
didalam air ketel, biasanya dipakai asam khlorida dengan konsentrasi tertentu
yang dapat disesuaikan dengan jenis kerak yang terjadi pada dinding-dinding pipa
maupun drum ketel. Untuk penelitian tersebut dapat dilakukan di Laboratorium.
Lama waktu pencucian juga mempengaruhi hasil pencucian, tapi harus

10
diperhitungkan karena jika terlalu lama maka HCI tersebuit dapat merusak
permukaan pipa. Setelah dicuci dengan HCl, harus dinetralkan dengan Natrium
Hidroksida (NaOH).
Untuk membersihkan jelaga ketel uap dari dalam pipa-pipa digunakan
pelocok pipa untuk pipa-pipa lurus. Ujung pelocok pipa diberi kawat spiral yang
dapat mengerok endapan-endapan jelaga pada pipa.
Untuk membersihkan jelaga ketel dalam pipa-pipa yang panjang serta
melengkung digunakan bor pipa. Bor pipa yang dimaksud berupa motor listrik
yang pada ujungnya terdapat tiga buah engsel, yang masing-masing engsel
tersebut memegangi sebuah poros. Pada poros tersebut terdapat roda bergigi yang
dapat berputar. Roda bergerigi tersebut akan mengikis lapisan jelaga dari dalam
pipa.
Kabel motor listrik tersebut diberi pelindung yang agak kaku namun
fleksibel, sehingga dapat dimasukan kedalam pipa-pipa yang melengkung.
Pada boiler di Laboratorium Energi berupa dua lubang yang berfungsi
untuk menjangkau (tempat untuk membersihkan) kerak atau kotoran yang berada
di adalam boiler.

Gambar 4 – 11. Lubang pembersih dalam boiler

11
4.3.11 Blow Down Valve

Fungsi blow down valve adalah untuk membuang kotoran yang telah
mengendap didalam ketel. Blown Down ini perlu dilakukan setelah ketel bekerja
terus menerus, sehingga air yang ada didalam ketel mengandung kotoran-kotoran
yang disebabkan oleh aliran air. Blow Down ini dilakukan setiap hari pada saat
ketel mencapai kerja maksimum, sehingga air yang terdapat didalam ketel
terhindar dari kotoran-kotoran yang mengendap.

Gambar 4 – 12. Lubang dan katup blow down

12
4.3.12 TUGAS

A. SOAL-SOAL LATIHAN
1. Mengapa pengaman sangat esensial dalam sistem tenaga listrik?
2. Apa keuntungan dan kelemahan dari sistem interkoneksi tenaga listrik
jika dibandingkan dengan sistem tenaga listrik konvensional?
3. Apa perbedaan fungsi pengaman untuk sistem tenaga listrik yang
terhubung secara interkoneksi dan sistem tenaga listrik
noninterkoneksi?
4. Dengan melihat berbagai kemungkinan gangguan pada sistem tenaga
listrik, apa usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencegah adanya
bahaya yang ditimbulkan?
5. Apakah pengaman cadangan harus selalu ada pada sistem tenaga
listrik? Jalaskan.

4.4 RANGKUMAN

Fungsi proteksi/pengaman boiler adalah dimaksudkan untuk menjaga dan


menghindari gangguan yang lebih serius pada boiler dan alat bantunya, yang
mengakibatkan menurunnya kemampuan boiler, ataupun kerusakan pada
peralatan pada boiler yang lebih patal. Sistem pengaman boiler ini secara umum
akan menggambarkan keamanan boiler dari korosi, overheating dan thermal
stress yang ditimbulkan pada saat proses startup, normal operasi dan shutdown.
Setelah mempelajari bab ini dapat diharapkan para mahasiswa dapat
mengetahui bermacam-macam alat pengaman dan alat bantu pada boiler yaitu:
8. Gelas Penduga 14. manometer
9. Sumbat Leleh 15. Pompa Pengisi Air Ketel (Boiler)
10. Kran Penutup 16. Mean Steam Valve
11. Aparat Pengisi Ketel 17. Plat Nama
12. Aparat Pembuang 18. Man Hole dan Han Hole
13. Katup Pengaman 19. Blow Down Valve

13
4.5 DAFTAR PUSTAKA

1. Edy Mulyanto, 2002, “Perawatan Ketel Uap Jenis Lorong Api” TA


Porgram Diploma III, Falkutas Teknik Universitas Pancasila, Jakartra.
2. Setyardjo Joko, M.J., 1993, Ketel Uap Cetakkan ke 3 PT.Pradnya
Paramita, Jakarta.
3. http://id.scribd.com/doc/21794939/Keselamatan-industri-Prosedur-
keamaan-operasi-Boiler
4. ....... 2009 “Boiler Manual Book” Laboratorium Teknik Energi Politeknik
Negeri Jakarta. Depok.

14

Anda mungkin juga menyukai