FLOW CHART
Feed
Tank
Deaerator
BOILER
Steam
Steam
Separator
Feed Tank
Level air umpan pada tangki harus dijaga dalam kondisi penuh sepanjang
waktu ketika boiler beroperasi
Temperatur air umpan harus terjaga pada kisaran 80 - 900C sehingga
memudahkan proses deaeration dan mengurangi pemakaian bahan bakar
boiler
Bypass valve (tanpa lewat deaerator) harus ditutup dan disegel plastic
bernomor dan dicatat.
Deaerator
Tekanan dalam deaerator harus dijaga pada kisaran 0,34 barg.
Temperatur air di dalam deaerator harus dijaga sekitar 100-105 0C
Pastikan exhaust valve pada bagian atas deaerator selalu terbuka sepanjang
waktu sehingga steam (berupa gas) terlihat keluar dari pipa
Level air di dalam deaerator harus dijaga sedikit di atas setengah tinggi tangki.
Ruang kosong di atas level air diperlukan untuk melepaskan oksigen
1. SEBELUM PEMANASAN
1. Pengujian safety valve dengan menaikkan tekanan steam satu kali tiap
shift
2. Pengujian gauge glass dengan frekuensi satu kali per shift
3. Lakukan blowdown pada steam drum dan main headers sesuai hasil
analisa air boiler.
4. Lakukan soot blowing satu kali per shift secara manual.
5. Masukkan bahan bakar dan sebarkan merata di atas fire grate dengan
ketebalan tidak lebih dari 15 cm
6. Bersihkan fire grate dengan penggaruk dan keluarkan bongkahan kerak
tiap empat jam sekali.
7. Tekanan pada ruang bakar harus dijaga sekitar tekanan negatif 0.3”WG
8. Buku kerja stasiun boiler harus dijaga, dilengkapi dan ditandatangani
oleh Asisten setiap hari dan diketahui oleh Manager
5. NORMAL SHUTDOWN
1. Stop pemberian bahan bakar dan biarkan bahan bakar pada ruang bakar
terbakar habis
2. Stop FD dan secondary fan serta tutup damper
Steam Cock
Water Cock
Drain Cock
7. STOP TOTAL BOILER DALAM KEADAAN
DARURAT
1. Langkah pertama adalah memeriksa air di dalam gauge glass.
2. Jika air tidak terlihat di dalam glass setelah pengujian gauge glass
dalam keadaan darurat, boiler harus segera distop total, dengan urutan
sebagai berikut :
Segera stop pompa air umpan boiler secara bersamaan (simultan),
Tutup penuh isolating valve air umpan pada modulating control valve dan
stop valve/check valve air umpan pada steam drum (catatan: valve bypass
pada modulating control valve juga harus ditutup penuh).
Stop pembakaran boiler dan tarik keluar semua bahan pembakaran (tanpa
meninggalkan sisa abu dan bahan bakar) dari dapur boiler.
Tutup penuh main steam stop valve untuk mengisolasi boiler.
Jaga semua pintu dapur dan damper fan terbuka penuh untuk mendinginkan
dapur.
Informasikan ke manager, PC dan VPM tentang kejadian ini. Inspeksi semua
bagian boiler terhadap kerusakan ketika boiler telah cukup dingin.
Catat secara rinci kejadian darurat dan sertakan foto inspeksi boiler.
8. KEADAAN DARURAT
Hidupkan pompa cadangan untuk air umpan boiler dan periksa valve isolasi
untuk modulating control valve telah dibuka penuh. Buka bypass valve dari
modulating control valve untuk menaikkan flowrate feed water kedalam
boiler yang sedang mangalami second low water level. Tutup main steam
stop valve.
Jangan matikan pompa cadangan untuk air umpan boiler sampai level air di
dalam gauge glass mencapai level normal.
Dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk memasukkan air ke dalam
boiler dengan 2 pompa air umpan boiler, yang disebabkan oleh berbagai
alasan, maka boiler harus segera di stop total sesuai prosedur Stop Total
Boiler Dalam Keadaan Darurat.
8. KEADAAN DARURAT
2. Pipa bocor
Segera lakukan tindakan sebagai berikut :
Operasikan terus pompa air ke boiler dan pertahankan level air paling
sedikit setengah gelas sampai boiler cukup dingin. Dimungkinkan
perlu mengoperasikan pompa cadangan air umpan boiler.
Segera stop total boiler sesuai prosedur Stop Total Boiler Dalam
Keadaan Darurat.
Konsultasikan dengan PC untuk tindakan lebih lanjut.
3. Pipa Pecah
Pipa pecah di boiler dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
Semburan abu keluar dari dapur boiler dan ash-pit door, dan/atau dari
belakang boiler.
Air menetes pada ash-pit dapur boiler atau meresap dari bagian bawah
boiler, tergantung pada bagian mana pipa pecah.
Suara bising terpancar dari steam/air yang keluar melalui pipa yang pecah.
Segera lakukan stop total boiler sesuai prosedur Stop Total Boiler
Dalam Keadaan Darurat (kondisi low water).
9. KEAMANAN (SAFETY)
1. Segera bersihkan tumpahan oli pada lantai dan plaform
2. Sebelum mengoperasikan beberapa peralatan, pastikan tak seorang pun
yang sedang bekerja
3. Bunyikan sirine sebelum membuka steam ke main steam range
4. Gunakan sarung tangan dan sepatu pada saat membersihkan fire grate
(korek abu)
5. Pastikan tekanan ruang bakar negatif ketika korek abu
6. Operator boiler yang bertugas harus melakukan serah terima dengan
operator berikutnya
7. Tak seorang pun boleh membuka atau membiarkan terbuka boiler untuk
perbaikan, pembersihan atau maksud lainnya jika tidak pencegahan yang
diambil untuk memastikan semua tekanan telah dilepaskan
8. Tak seorang pun boleh masuk atau diizinkan masuk ke boiler sampai:
Kondisi sudah cukup dingin
Kondisi bebas dari bau yang menyengat dan menguap
Semua steam dan jalur air panas tidak berhubungan secara efektif
10. PERAWATAN BOILER
pH 10.5 – 11.5
TDS 1700 – 2000 ppm
M-alkalinity max.700 ppm CaCO3
O-alkalinity 2.5 x SiO2
Total hardness trace
Phosphate 30 – 50 ppm PO4
Sulfit 30 – 50 ppm SO3
Silica max.150 ppm SiO2
Besi max.2 ppm Fe
Cloride max 300 ppm
JENIS KERAK DALAM PIPA BOILER
PRIMING
CARRY OVER
FOAMING
Priming : disebabkan oleh boiler water setting terlalu tinggi, boiler pressure
sering berfluktuatif, boiler sering dioperasikan dengan tekanan rendah
Flowchart
Bahan bakar Air Umpan
Fibre & Shell
Abu BOILER
Back
Pressure
Power Output Receiver
KESIMPULAN :
BAHAN BAKAR BOILER CUKUP UNTUK MENGOPERASIKAN BOILER
BERKAPASITAS 20 Ton UAP/JAM SEBANYAK 2 UNIT
KEBUTUHAN UAP PROCESS PADA PKS
PEREBUSAN DENGAN TRIPPLE PEAK = 260
DIGESTER = 60
KERNEL PLANT = 130
KLARIFIKASI DAN OIL TANK = 100
T O TAL = 550 Kg UAP/Ton TBS
BAHAN BAKAR PADA BOILER DI PKS HARUS BANYAK TERSEDIA
TERIMA KASIH