Teknik Elektronika
Dasar Perbengkelan Merancang Dan Membuat Single Layer PCB (Printed Circuit Board)
Secara Manual Dengan Metode Iron Transfer Artwork
Kompetensi Dasar:
4. Exposure
4.1. Keselamatan kerja dan lingkungan terhadap bahan kimia pembuat PCB dipahami dan
diterapkan
4.2. Kebutuhan peralatan dan bahan kimia Eksposure (positif atau negative) dipersiapkan
4.3. Posisi Artwork PCB dijaga sesuai Center Pin Artwork
4.4. Artwork PCB dipasang/ disetting pada peralatan Eksposure
4.5. Eksposure dilakukan sesuai waktu yang ditentukan
4.6. Masalah-masalah proses Eksposure dipahami dan diantisipasi
5.Developing Process
5.1. Keselamatan kerja dan lingkungan terhadap bahan kimia proses Developing dipahami dan
diterapkan
5.2. Kebutuhan peralatan dan bahan kimia Developing (positive atau negative) dipersiapkan
5.3. Jenis bahan Developer Solution dipahami
5.4. Komposisi pencampuran (Developing mixture) dipahami dan ditetapkan
5.5. Proses Developing dilakukan
5.6. Tempat kerja Developer dibersihkan
5.7. Masalah-masalah proses Developing dipahami dan diantisipasi
6. Etching
6.1. Keselamatan kerja dan lingkungan terhadap bahan kimia proses Etching dipahami dan
diterapkan
6.2. Kebutuhan peralatan dan bahan kimia Etching dipersiapkan
6.3. Jenis bahan Etching dipersiapkan
6.4. Komposisi pencampuran Etching (etchant Mixture) diketahui dan ditetapkan
6.5. Etching dilakukan dengan baik dan benar
6.6. Photo-resist coating dihilangkan setelah etching
6.7. Etching dibersihkan
6.8. Masalah-masalah proses Etching dipahami dan diantisipasi
6.9. Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan sesuai dengan persyaratan K3L yang berlaku
9 Relay 23 Mosfet N
12V SPDT NDMOS
Resistor
Resistor mempunyai dua Kaki , dengan nilai berdasarkan kode warna pada Resistor tersebut atau
dengan kode angka . Spesifikasi resistor : Nilai dan Daya.
Dimensi / bentuk ukuran resistor ditentukan oleh daya resistor.
Resistor dengan daya 1/4W mempunyai panjang 10mm , Resistor 1/2W dengan panjang 12,5mm -
15mm. Resistor 2W mempunyai panjang 20mm , Resistor 5W dengan panjang 40mm.
Trimpot
Trimpot / Variable Resistor (Vr) mempunyai 3 kaki . Trimpot dengan kaki sebaris dengan jarak
antar kaki kurang lebih 5mm. dan Trimpot dengan kaki segitiga sama sisi mempunyai panjang
kurang lebih 10mm.
Potensiometer
Jenis Variable Resistor lainnya adalah Potensiometer. ada 2 jenis potensio , mono dan stereo.
Potensio mono mempunyai tiga kaki , jarak antar kaki lebih kurang 7,5mm.
Pada potensio stereo merupakan dua buah potensio mono yang dijadikan satu dengan ukuran
kaki sama dengan potensiometer mono, jarak antar potensio 7,5mm.
Spesifikasi Potensio : Nilai , Jenis potensio ( mono / stereo) dan daya
Dioda Semikonduktor / Penyearah
Dioda mempunyai dua kaki/ terminal Anoda (A) dan Katoda (K)
Spesifikasi Dioda Semikonduktor : Arus dan Tegangan (tembus - Reverse).
Dimensi / ukuran dioda ditentukan oleh kemampuan arusnya. Dioda dengan kemampuan arus
1A dengan kode angka 1N4002 sampai 1N 4007 mempunyai ukuran panjang kurang lebih
7,5 mm dengan lebar 2,5mm
Dioda 2A dengan kode angka mempunyai jarak kaki 10mm dengan lebar 5mm , Dioda 3A
mempunyai panjang kurang lebih 15mm dengan lebar 7,5mm
Dioda Zener
Dioda Led
Transistor
Transistor mempunyai 3 kaki, Basis (B), Kolektor (C) dan Emitor (E)
Pada gambar, Transistor dengan dimensi segitiga sama kaki mempunyai panjang sisi 3mm
Transistor sebaris jarak antar kaki mempunyai panjang 2,5mm
Transistor Uni Polar (FET )
DIAC
Diac memiliki dua terminal yaitu Terminal 1 ( T1) dan Terminal 2 ( T2 ), Simbol DIAC
Siapkan PCB, gosok dengan scotchbrite atau "artificial steel wool" yang biasa di pakai untuk menggosok
piring di dapur, karena scotchbrite bisa menghilangkan oksidasi dan goresan, sehingga lapisan tembaga
nya terlihat bagus dan berkilau.
Yakinkan bahwa PCB dalam kondisi bersih sebelum kita lanjut kan ke proses berikutnya.
1. UV Photoresist laminate
Cetak lay out ke transparant plastik film dengan laser printer. Area yang gelap akan menjadi area
tembaga, dan yang transparant akan hilang / kosong. Dengan cara ini bagian yang gelap tidak
akan ada cahaya UV yang bisa tembus. Dalam pemasangan negative film ini harus benar benar
akurat, karena bila goyang sedikit, hasilnya akan kabur.
Exposure
Persiapkan Lampu UV, dan panaskan dulu kurang lebih 2 menit sebelum memulai exposure /
pencahayaan. Siapkan papan PCB yang bersih dan buat lapisan postive resist dengan
menyemprotkan positiv 20.
Developer
Setelah 3-4 menit, matikan lampu UV dan ambil PCB, biarkan sampai dingin, karena suhu nya
sangat panas (30-40 derajat celcius), dan jika di taruh langsung ke cairan developer, maka reaksi
nya akan terlalu cepat, sehingga akan kehilangan sebagian gambar layout.
Setelah dingin, masukkan ke cairan developer.
Bubuk / cairan NaOH, dengan melihat labelnya untuk cara penggunaan nya, harus di campur
dengan air dengan memperhatikan perbandingan berapa banding berapa.
proses developer ini membutuhkan waktu kurang lebih 1-2 menit, lalu ambil PCB dan siram
dengan air untuk menghilangkan sisa larutan NaOH.
Optional developer :
1. DP50 developer, 50 gram sachet di campur dengan 1 liter air, dapar menghasilkan cairan
developer minimum 10 x 100x150mm PCB.
2. Bahan dasar Silicate , berbentuk cairan concentrate. Namanya sodium Metasilicate
pentahydrate Na2SiO3*5H2O
2. Teknik Membuat jalur Pada PCB dengan Sablon
Cara ini sama dengan cara menyablon biasa, seperti di kain atau di kertas.
Bagian yang di sablon akan menjadi tembaga, dan bagian yang tidak di sablon akan hilang.
Cetak gambar layout ke transparant plastik film dengan laser printer, gambar harus di cetak
mirror atau terbalik ( inverse ) .
Buat lapisan tipis dengan emulsion pada screen sablon, dan keringkan selama 10 menit.
Persiapkan :
Kaca bening dan bersih
Transparan negative film
Screen Sablon ( T165 atau T180 )
kain hitam
busa / spon
Kaca bening
Tumpuk bahan bahan tersebut dengan urutan seperti di atas, kemudian sinari langsung mengarah
ke matahari.untuk mendapatkan hasil yang bagus,karena lamany penyinaran tergantung dengan
cuaca.
Jika siang hari, dan langit cerah membutuhkan waktu sekitar 20-30 detik.
jika mendung, bisa membutuhkan waktu sekitar 1-2 menit.
jika terlalu lama menyinari maka hasilnya akan kurang bagus, karena akan banyak daerah hitam.
Setelah penyinaran, semprot screen dengan air,bagian gambar yang hitam akan menjadi solid, dan
yang lain akan menjadi transparan.
Siapkan PCB yang bersih, rakel ( alat untuk menyapu tinta sablon ) dan tinta sablon.
Letakkan papan sablon di atas PCB, lalutuangkan tinta sablon secukupnya pada screen, dan mulai
menyablon, dengan menyapu tinta menggunakan rakel.
Sekarang PCB sudah terlapisi jalur rangkaian dengan tinta sablon dan siap di etching.
Toner Transfer adalah cara untuk mencetak gambar layout ke PCB dengan tekanan panas untuk
mentransfer toner dari kertas ke board PCB.
Kunci dari cara ini adalah pada jenis kertasnya, ada juga yang menyebutnya dengan kertas press
n peel sheet (PNP), dan dianjurkan untuk mencoba coba kertas mana yang hasilnya lebih bagus.
1. Cetak gambar lay out ke kertas transfer paper, dengan gambar yg di mirror / inverse dengan
setting toner paling gelap pada printer laser .
2. Potong kertas sesuai gambar lay out.
Cara ini di pakai dengan menggunakan printer yang bisa mencetak langsung ke material , atau
dengan printer yang sudah di modifikasi.
5. Teknik Membuat jalur Pada PCB dengan Toner Transfer Paper –Soffell.
Teknik ini, Toner Transfer adalah cara untuk mencetak gambar layout ke PCB dengan melapisi
tembaga pada PCB dengan soffell kemudian diberi tekanan ( tidak panas / tidak perlu
menggunakan Setrika ) untuk mentransfer toner dari kertas ke board PCB. Kertas yang digunakan
HVS dan dianjurkan dengan ketebalan 60g/m2
1. Cetak gambar lay out ke kertas transfer paper, dengan gambar yg di mirror / inverse dengan
setting toner paling gelap pada printer laser .
2. Lapiosan tembaga PCB diamplas dengan amplas duko/ ampalas halus dan cuci PCB dengan air
, kemudian keringkan.
3.Lapisi PCB dengan Soffell tipis dan merata ,kemudian biarkan kering (lebih kurang 1 menit)
4. Tempelkan gambar Lay out pada PCB dan lipat sisi kertas tersebut dan gosok / beri tekanan
dengan tangan secara merata ,dengan menggunakan bantuan benda dengan permukaan
halus
5. Lapisi kembali gambar lay out dengan soffell secara merata dan gosok dengan jari tangan,
sehingga gambar lay out terlihat. Buang lipatan setiap sisi kertas .
6. Semprot dengan air gambar layout tersebut dan jalur akan tetap menempel pada tembaga PCB.
PCB siap di Etching.
Etching
Beberapa bahan kimia untuk proses ecthing :
1. FeCl3 (Ferric Chloride)
Untuk membuang limbah FeCL3 sebelum di buang ke tempat pembuangan, harus di perhatikan
beberapa hal. Limbah FeCl3 SANGAT AMAT BERACUN !! .
Untuk itu siapkan tong yang terbuat dari bahan plastik tebal sebagai tempat pembuangan
sementara, kemudian endapkan limbah FeCl3 ke dalam tong tersebut, dan taruh beberapa
barang berbahan logam seperti baut bekas, obeng yang sudah rusak, atau barang bekas logam
lainnya, dan diamkan dalam beberapa hari atau minggu.
Logam logam yang di masukkan tadi akan berkarat dan hancur menjadi bubuk, ini akan me-
reduksi/ mengurangi racun dari sisa etching PCB, karena FeCL3 ini setelah tereduksi dengan
logam akan menjadi FeCL2, dimana sedikit lebih aman dari pada FeCl3.
Treatment terbaik setelah menjadi FeCl2 adalah di larutkan dengan soda (Na2CO3) atau
detergent.
Dan ini akan menjadi Fe(CO3) (insoluble rusty mud) dan NaCl (garam dapur ).
Setelah di keringkan masukkan ke dalam kantong plastik, dan bisa di buang ke tong sampah.
2. Ammonium Persulphate
Kelebihan dari ammonium persulphate ini adalah cairannya bening, sehingga proses etching bisa
di lihat tanpa memindahkan board PCB.
3. Peroxide of hydrogen
Etching Board PCB ke dalam kotak plastik , bagian yang tidak terlapisi akan hilang, dan bagian yang
terlapisi akan tinggal
Setelah itu bilas dengan air, kemudian gosok PCB untuk membersihkan sisa residu tinta.
Drilling
Pakai bor duduk yang kecil yang bisa di gunakan untuk mata bor ukuran kecil , dengan diameter 5 - 0.3
milimeter.
Diamater bor yang sering di pakai :
Kompetensi Dasar
Pemasangan IC inline
Kompetensi Dasar:
Uraian Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang dibutuhkan untuk merakit/ memasang komponen- komponen
elektronika yang telah dispesifikasikan pada PCB sesuai dengan tempat
dan kedudukannya dengan kecepatan yang telah ditentukan/
Batas waktu . Komponen yang di-assembly lebih banyak dan kompleks
Solder “Tembak”
Istilah solder ini biasa disebut dikalangan teknisi untuk membedakannya dari solder biasa
karena mirip dengan type solder biasa tetapi type ini mempunyai tombol di gagangnya
(tembakan) jika ditekan soldernya akan cepat bertambah panas.
Solder dengan pengatur suhu
Type ini mempunyai pengatur suhu dan bisa dipilih suhunya sesuai kebutuhan. Biasanya type
solder ini, ada keterangan ESD Safe sehingga aman digunakan untuk solder perangkat IC.
Solder Blowwer
Blowwer akan mengeluarkan semburan udara panas untuk mencairkan timah. Ada2 jenis solder
ini yaitu type analog dan digital.
(a) (b)
Gambar (a) Solder Blowwer (b) Nozzle Blowwer
Perbedaannya Blowwer Analog pengaturan suhu maupun semburan udara panasnya dengan tombol
yang diputar sedangkan type Digital berupa tombol yang bisa langsung ditekan dan nilainya akan
langsung ditampilkan di display misal: suhu 350 derajat Celcius.
Persiapan Penyolderan
Teknik Penyolderan
1. Penempatan solder iron ke komponen yang akan disolder:
Tempatkan solder pada lead komponen dan foil yang akan disolder.
Ini bertujuan untuk memberikan pre-heating pada komponen dan foil agar tidak rusak karena
sentuhan panas langsung yang terlalu lama.Perlu diperhatikan jangan terlalu lama menempelkan
solder pada komponen karena bisa merusak komponen apalagi yang sangat sensitif terhadap
elektrostatis
Jika jumlah solder cair sudah mencukupi menutupi area foil dan kaki komponen maka segera
diangkat Solder Wire terlebih dahulu (jangan mengangkat SOLDER IRON terlebih dahulu)
Kemudian baru mengangkat Solder Iron.
Saat mengangkat solder Iron yakinkan mutu solderan baik , tidak ada ceceran solder dan flux
yanf tidak dikehendaki.
Konsep Penyolderan
1. Penyolderan tidak digunakan untuk membuat kontak elektrik
2. Penyolderan tidak digunakan untuk sebuah penyambungan mekanik yang kuat
Setiap gerak dalam penyolderan , pastikan itu menjamin keselamatan k. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyolderan adalah :
1. Asap (Fumes)
Ruang solder harus berventilasi untuk menjamin sirkulasi udara. Jangan menghirup asap dari
solder karena berbahaya untuk paru-paru dan kesehatan kita.
Ada baiknya menggunakan penghisap asal dan dibuang keluar ruang terbuka. Atau
menggunakan masker yang mempunyai kerapatan 0.5 mikron
2. Timbal (Lead)
Timbal merupakan logam berat yang apabila masuk dalam darah akan sulit sekali dinetralkan/
dikeluarkan.
Untuk itu perlu:
- Jangan meminum atau menghirupnya.
- Jangan membuang Timbal dalam sampah
- Selalu mencuci tangan setelah menyolder.
3. Panas (Heat)
Panas akan merusak tubuh kita. Untuk itu perlu anda perlu:
- Memakai kacamata pelindung, sarung tangan untuk menghindari sentuhan langsung.
- Gunakan tempat solder yang terlindung.
- Hindari over load/ over heat dengan membatasi panas menggunakan alat pengontrol suhu/
voltage control