Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN BIAYA DAN WAKTU

(TUGAS 2)

OLEH

PRISCILLA ROSALINE MUNTHYANI


1715011084

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
Estimasi Anggaran Biaya Konstruksi dan Rencana Penjadwalan Tahap Desain Pada
Pembangunan Kampus BSI Margonda – Depok

Proses analisis biaya konstruksi adalah proses mengestimasi biaya langung untuk dasar
penawaran. Metode yang digunakan dalam estimasi biaya konstruksi adalah menghitung setiap
harga satuan pekerjaan berdasar koefisien untuk analisis biaya bahan dan juga upah kerja.

1. Landasan Teori
1.1 Estimasi Anggaran Biaya Tahap Desain
Tahap desain merupakan tahap setelah tahap perencanaan konseptual tetapi
merupakan tahap pra-konstruksi. Tahap ini terdiri dari 2 bagian, yaitu: Desain
Skematik, dimana tim desain (arsitek dan engineer) menginvestigasikan
alternatif desain, material, dan sistem. Tahap lainnya adalah tahap detail desain
dimana tim desain mengevaluasi, memilih, dan menyelesaikan sistem utaman
dan komponen proyek.
1.2 Dasar Pertimbangan Dalam Estimasi Biaya Proyek Tahap Desain
• Sumber informasi, pengalaman di masa lampau
• Data-data proyek terdahulu dan laporan yang akurat
• Laporan dan standar yang berlaku
• Kondisi perekonomian baik skala makro maupun mikro
• Kondisi sosial yang sedang terjadi di sekitar
• Kondisi lingkunagn khususnya lingkungan di sekitar proyek
1.3 Pembiayaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Pembiayaan pembangunan bangunan gedung ada dalam Dokumen pembiayaan
yang terdiri dari komponen-komponen biaya untuk kegiatan pelaksanaan
konstruksi, kegiatan pengawasan konstruksi atau manajemen konstruksi,
kegiatan perencanaan konstruksi, dan kegiatan pengelolaan proyek.
1.4 Harga Satuan Tertinggi Rata-Rata Per M2 Bangunan Bertingkat Untuk
Bangunan Gedung
Faktor pengali/koefisien Bangunan Gedung Bertingkat
Jumlah Lantai Bangunan Harga satuan per m2 tertinggi
2 lantai 1,090 standar harga gedung
bertingkat
3 lantai 1,120 standar harga gedung
bertingkat
4 lantai 1,135 standar harga gedung
bertingkat
5 lantai 1,162 standar harga gedung
bertingkat
6 lantai 1,197 standar harga gedung
bertingkat
7 lantai 1,236 standar harga gedung
bertingkat
8 lantai 1,265 standar harga gedung
bertingkat

1.5 Persentase Komponen Pekerjaan Bangunan Gedung


Tabel Biaya Pekerjaaan Standar Bangunan Gedung
Komponen Gedung Negara
Pondasi 5%-10%
Struktur 25%-35%
Lantai 5%-10%
Dinding 7%-10%
Plafond 6%-8%
Atap 8%-10%
Utilitas 5%-8%
Finishing 10%-15%
1.6 Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya merupakan perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan proyek pembangunan.
RAB = Σ (Volume x Harga Satuan Pekerjaan)
RAB bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah, karena
ada pernedaan harga satuan bahan dan upah kerja dalam suatu daerah. Faktor
yang memengaruhi penyusunan RAB adalah faktor teknis (ketentuan,
persyaratan, gambar) dan non teknis (harga bahan bangunan dan upah tenaga
kerja).
1.7 Time Schedule (Rencana Kerja)
Penjadwalan atau Time Schedule adalah pengaturan rencana kerja dari satu unit
pekerjaan, meliputi kebutuhan tenaga kerja, material atau bahan, kebutuhan
waktu, transportasi atau pengangkutan sehingga didapat durasi kapan pekerjaan
dapat diselesaikan dan bagian antar pekerjaan yang dapat dilakukan
berdampingan.
1.8 Metode Penjadwalan Proyek
1.8.1 Barchart (Diagram Balok)
1.8.2 alur Kritis (CPM)
1.8.3 Metode Network
2. Metode Perencanaan Estimasi Anggaran Biaya Konstruksi Pada Tahap Desain
2.1 Tahapan Estimasi, seperti:
• Mengumpulkan data-data teknis dan lapangan
• Estimasi pendahuluan berdasarkan luas, klasifikasi, dan jumlah lantai
• Mengelompokkan data ke dalam daftar urutan pekerjaan
• Menghitung volume tiap jenis pekerjaan sesuai gambar
• Mengelompokkan daftar harga material, upah, dan bahan ke dalam suatu
tabel
• Menganalisa harga satuan pekerjaan tiap item pekerjaan
• Merencanakan penjadwalan pelaksanaan pekerjaan proyek
2.2 Penyusunan Anggaran Biaya
2.2.1 Anggaran Biaya Kasar/Taksiran (cost estimate)
Hal yang diperlukan yaitu gambar perencana, informasi mengenai bahan
bangunan yang digunakan, cata pembuatan dan persyaratan pokok. Faktor
yang memengaruhi:
• Jenis dan ukuran bangunan
• Jenis konstruksi (berat atau ringan)
• Lokasi bangunan

Cara perhitungan:

• Menyiapkan bahan-bahan yang telah diuraikan termasuk catatan


mengenai harga bangunan sejenis yang sudah ada
• Penentuan ukuran pokok yang akan dipakai sebagai dasar
perhitungan (misalnya luas lantai/m2, luas atap per m2,dsb).
Untuk menentukan ukuran pokok dapat melalui beberapa cara, yaitu
luas lantai, luas atap, isi bangunan (luas lantai dikalikan tinggi
gedung).
2.2.2 Anggaran Biaya Teliti (definitif)
Hal yang diperlukan unruk penyusunan anggaran biaya teliti, meliputi:
• Peraturan dan syarat-syarat (bestek)
• Gambar rencana atau gambar bestek
• Buku Analisa BOW
• Peraturan normalisasi yang bersangkutan
• Peraturan-peraturan bangunan negara dan bangunan setempat
• Syarat lain yang diperlukan

Cara menyusun anggaran:

• Menyiapkan semua bahan yang diperlukan untuk menyusun


anggaran biaya teliti
• Gambar-gambar rencana atau gambar bestek, syarat, berita acara
harus selalu dicocokkan
• Membuat catatan mengenai gambar bestek maupun syarat-syaratnya
• Menentukan sistem yang tepat untuk dipakai dalam perhitungan
2.3 Harga Satuan Pekerjaan
Dalam analisis satuan komponen, koefisien/indeks jumlah tenaga kerja, bahan
dan alat untuk satu satuan pekerjaan.
2.4 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
RAB = Σ (Volume x Harga Satuan Pekerjaan)

2.5 Persentase Bobot Pekerjaan (PBP)


Persentase bobot pekerjaan adalah besarnya nilai-nilai tiap item pekerjaan yang
dinyakatan dalam persen, menyatakan perbandingan antara anggaran biaya
pekerjaan dan harga bangunan.
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛
PBP = x 100%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛

2.6 Uraian Rencana Penjadwalan Pekerjaan Menggunakan Ms. Project


Hal yang harus diperhatikan:
• Urutan langkah kerja tidak boleh terbalik
• Setiap Bagan pekerjaan digambarkan dengan garis lurus sebagai
garis kegiatan
• Panjang garis kegiatan ditentukan oleh jumlah hari atau jumlah
minggu
• Jumlah hari atau minggu dapat dihitung berdasarkan jumlah tenaga
kerja
• Bagian-bagian pekerjaan dapat digabungakan menjadi satu garis
kegiatan.
3. Analisis Data
3.1 Komponen biaya standar dan non standar
• Menghitung luas bangunan (5 lantai):
( 4 x 400 ) + 455 + 64 = 2.119 m2
• Harga satuan bangunan per m2
(Untuk kota Depok, tipe A) = Rp 1.982.000,00 /m2 (berdasarkan
ketentuan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional)
• Faktor pengali = 1,162 (karena bangunan 5 lantai)
• Menghitung harga satuan per m2 bangunan x luas lantai
• Melihat pengalaman sebelumnya terkait komponen biaya standar dan
non standar.
Total biaya bangunan keseluruhan = Total biaya standar + Non standar
• Membuat daftar biaya komponen kegiatan pembangunan gedung
meliputi:
1. Biaya konstruksi fisik dengan MK
2. Biaya perencanaan konstruksi
3. Biaya MK
4. Biaya pengelolaan proyek
3.2 Perhitungan Volume satuan pekerjaan
Contoh unruk perhitungan volume satuan pekerjaan pondasi:
Perhitungan volume satuan pekerjaan pondasi batu kali
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖
(PB1): ( ) x panjang total pondasi
2

Menghitung Volume Aanstamping dan Volume Lantai Kerja


Luas aanstamping = lebar aanstamping x tinggi aanstamping
Luas lantai kerja = lebar lantai kerja x tinggi lantai kerja
Volume aanstamping = luas aanstamping x panjang total pondasi
Volume Lantai kerja = luas lantai kerja x panjang total pondasi
3.3 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
Anggaran biaya satuan pekerjaan = Volume x Analisa Satuan Pekerjaan
Analisa satuan pekerjaan berdasarkan wilayah proyek tersebut
3.4 Analisa Durasi Pekerjaan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑥 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑖
Produktivitas kerja = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
Durasi pekerjaan = 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

Anda mungkin juga menyukai