Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN ESTIMASI
BIAYA PERHITUNGAN” Berbagai sumber referensi dasar dan esensial yang
relevan dari buku manajemen lainnya memang sengaja dipilih dan digunakan
untuk memperkuat pembahasan dan membangun karangka penyajian yang
komperehensif , agar mudah dipahami dan dapat memenuhi harapan pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan baik
dari segi teknis maupun isi, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi pembuatan makalah selanjutnya.Oleh karena
itu,penulis berharap agar makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran
dan berguna bagi pembacanya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian estimasi biaya................................................................ 2
2.2 Kegunaan estimasi biaya bagi pihak pihak terkait
(pemilik proyek):............................................................................... 2
2.3 Kegunaan estimasi biaya bagi pihak pihak terkait
(konsultan):....................................................................................... 2
2.4 Kegunaan estimasi biaya bagi pihak pihak terkait
(kontraktor)........................................................................................... 3
2.5 Teknik-Teknik Penjadwalan .......................................................... 3
2.6 Rencana Anggaran Biaya (RAB) .................................................. 4
2.7 Analisis Harga Satuan Pekerjaan ................................................... 5
2.8 Metode Pengumpulan Data............................................................ 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
2.3.2 Prosentase Komponen Pekerjaan Bangunan Gedung
Untuk pekerjaan standar bangunan gedung,sebagai pedoman penyusunan
anggaran pembangunan yang lebih dari satu tahun anggaran dan peningkatan
mutu dapat berpedoman pada prosentase komponen-komponen
vi
Metode ini mula-mula dipakai dan diperkenalkan oleh Hendri Lawrence
Gantt pada tahun 1917. Metode ini bertujuan mengidentifikasikan unsur waktu
dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, yang terdiri dari waktu mulai,
waktu selesai dan pada saat pelaporan. Barchart (Diagram Balok) sangat
bermanfaat sebagai alat perencanaan dan komunikasi. Bila digabungkan dengan
metode lain, misalnya grafik “S” dapat dipakai untuk aspek yang lebih luas.
Kelemahan Barchart (Diagram Balok) adalah kurang dapat menjelaskan
keterkaitan antara kegiatan yang satu dengan yang lainnya. misalnya kegiatan
pondasi terjadi perubahan atau terlambat. Perubahan yang terjadi tersebut tidak
terlihat secara langsung mempengaruhi kegiatan lainnya, hal tersebut disebabkan
tidak jelasnya hubungan (relationship) antar kegiatan.
vii
kontraktor. Cara/sistem penyusunan berbeda-beda meskipun berdasarkan pada
prinsip yang sama.Ada 2 (dua) macam jenis penyusunan anggaran biaya, yaitu :
1. Anggaran biaya kasar / taksiran( cost estimate )
2. Anggaran biaya teliti ( definitif )
viii
c. Buku analisa BOW.
d. Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan
e. Peraturan-peraturan bangunan Negara dan bangunan setempat.
f. Syarat-syarat lain yang diperlukan.
ix
2.8 Analisis Data
x
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas penulis menarik suatu kesimpulan bahwa
Anggaran biaya konstruksi pembangunan gedung bertingkat didapat dari hasil
penjumlahan biaya standar dan non standar yang berdasarkan pada syarat teknis
bangunan gedung, maka didapat perkiraan total biaya-biaya komponen kegiatan
pembangunan bangunan gedung sebesar Rp 6,588,317,244.60.
Nilai Proyek yang didapat dari hasil estimasi anggaran biaya konstruksi
padaPembanguna lebih kecil dibandingkan anggaran biaya konstruksi berdasarkan
syarat teknis bangunan gedung. Artinya estimasi anggaran biaya konstruksi pada
Pembangunan dapat digunakan dala pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Oleh
karena itu proyek pembangunan bangunan gedung dilaksanakan dan dapat
memenuhi syarat teknis pembangunan bangunan gedung.
3.2 Saran
Hal yang penting dalam pemilihan metode estimasi biaya proyek
konstruksi mudah dan tidak mahal dalam penggunaannya. Parameter yang
digunakan dalam estimasi anggaran biaya konstruksi untuk bangunan gedung
adalah luas lantai dan jumlah lantai. Langkah awal yang harus diperhatikan adalah
menentukan klasifikasi bangunan baik berdasarkan kegunaan bangunan ataupun
kompleksitas. Parameter yang lebih penting adalah indeks harga bangunan gedung
permeter persegi berdasarkan perencanaan program dan anggaran bangunan
gedung yang dikeluarkan sesuai dengan daerah pelaksanaan proyek.
xi
perhitungan BOW. BOW (Burgerlijke Openbare Werken) adalah suatu ketentuan
dan ketetapan umum yang ditetapkan oleh Dir. BOW tanggal 28 Februari 1921
Nomor 5372 A pada zaman pemerintahan Hindia Belanda di dalam manajemen
proyek.
KEGIATAN ESTIMASI
Kegiatan estimasi merupakan salah satu proses utama dalam proyek
konstruksi untuk menjawab pertanyaan, "Berapa besar dana yang harus
disediakan untuk sebuah bangunan?". Hal ini diperlukan bagi investor apabila
hendak membuat keputusan investasi. Berbeda dengan penyedia jasa, kegiatan
estimasi diperlukan untuk proses mendapatkan pekerjaan melalui tender / lelang.
Tingkat ketepatan biaya sebuah bangunan ditentukan oleh berbagai faktor yang
datangnya bisa dari dalam maupun dari luar proyek. Berbagai faktor yang datang
xii
dari dalam antara lain : tingkat kompleksitas bangunan, lokasi proyek,
ketersediaan alat, sistem dalam perusahaan, analisis yang digunakan, dan masih
banyak lagi. Sedangkan faktor yang berasal dari luar proyek antara lain : faktor
ekonomi, keamanan publik, kebijakan pemerintah, faktor sosial dan politik, serta
yang lainnya.
JENIS-JENIS ESTIMASI
Estimasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu antara lain :
Estimasi Kelayakan
Estimasi kelayakan digunakan untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dibangun.
Biaya yang diperhitungkan dalam estimasi ini mencakup biaya untuk akuisisi
xiii
tanah, perancangan, depresiasi, pajak, bunga modal, pemeliharaan dan perbaikan
tahunan dan lain-lain.
Estimasi Konseptual
Estimasi konseptual dilakukan selama proses perancangan berlangsung,
setiap terjadi revisi estimasi maka tingkat ketelitian atau akurasi biaya akan
meningkat sesuai tahap perancangan. Jenis-jenis estimasi konseptual adalah :
1. Estimasi harga satuan fungsional, yang menggunakan fungsi dari fasilitas
sebagai dasar penetapan biaya.
2. Estimasi biaya satuan per meter persegi, di mana metode ini mengandalkan data
dari proyek sejenis yang pernah dibangun. Metode ini mempunyai ketelitian
rendah.
3. Estimasi biaya satuan per meter kubik, dapat digunakan dalam bangunan di
mana volume sangat dipentingkan. Metode ini hanya dapat diandalkan untuk fase
awal perencanaan dan perancangan.
4. Estimas faktorial, digunakan pada proyek yang mempunyai tipe sama. Metode
ini sangat berguna untuk proyek-proyek yang mempunyai komponen utama yang
sama. Biaya komponen utama ini akan berfungsi sebagai faktor dasar 1,00 dan
harga semua komponen yang lain merupakan fungsi dari komponen utama.
5. Estimasi sistematis, dalam hal ini proyek dibagi atas sistem fungsional
kemudian harga satuan ditentukan dari penjumlahan tiap harga satuan elemen
dalam setiap sistem atau mengalikan dengan faktor pengali yang ada.
Estimasi Detail
Estimasi detail umumnya dilakukan kontraktor umum. Langkah awal yang
dilakukan adalah dengan membuat quantity take off berdasarkan gambar kerja dan
spesifikasi kemudian menyatukan biaya material, tenaga kerja, peralatan, sub-
kontraktor dan biaya lain seperti overhead dan keuntungan.
Estimasi Kemajuan
Estimasi kemajuan bertujuan sebagai dasar permintaan pembayaran,
sebagai pembanding terhadap keuntungan dan kerugian yang telah diramalkan
sebelumnya.
xiv
dikeluarkan, jam peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan setiap pekerjaan
dari proyek-proyek terdahulu akan sangat berguna.
ESTIMATOR
Estimator adalah seseorang yang mempunyai profesi khusus dalam
pembuatan anggaran biaya suatu proyek. Seorang estimator tidak hanya mampu
melakukan kuantifikasi atas semua yang disajikan dalam gambar kerja dan
spesifikasi, akan tetapi juga harus mampu mengantisipasi semua kegiatan
konstruksi yang akan terjadi. Gambar kerja dan spesifikasi tidak dapat
mencerminkan metode konstruksi dan seluruh proses yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek, melainkan hanya menyatakan hasil akhir yang diharapkan
dari proses konstruksi. Sebelum menentukan keputusannya seorang estimator
harus melakukan analisis terhadap semua faktor yang berhubungan dengan
proyek.
Seorang estimator harus mempunyai kualifikasi sebagai seorang yang
melakukan kegiatan estimasi, kualifikasi seorang estimatortor dapat ditentukan
oleh kemampuannya, dimana estimator diharapkan mampu ddalam hal-hal berikut
ini :
Seorang estimator harus mampu membaca / menginterpretasikan sebuah
gambar kerja dan spesifikasi yang digunakan, serta memvisualisasikan gambar
bentuk tiga dimensi dari sebuah desain proyek.
Seorang estimator harus berpikir kreatif dan mampu mencari alternatif-
alternatif metode konstruksi, serta mengetahui produktivitas tenaga kerja dan
kinerja dari setiap peralatan yang digunakan.
Seorang estimator harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik,
sabar dan teliti dalam melakukan pekerjaannya.
Seorang estimator harus mempunyai dasar pengetahuan tentang matematika
dasar dan pengetahuan tentang operasi serta prosedur di lapangan.
Seorang estimator harus mampu mengidentifikasi dan menetralisasi segala
resiko yang ada, dan dapat berorganisasi dengan baik guna menyampaikan
estimasi secara logis dan jelas.
Seorang estimator harus mampu membuat jadwal konstruksi, mengerti dan
mampu menggunakan sistem biaya pekerjaan perusahaan serta memahami
hubungan kontraktual yang ada.
Seorang estimator harus mampu membangun strategi sukses dalam fase
pelelangan dan negoisasi proyek, mampu mengatasi batas waktu dan yang paling
penting adalah mempunyai standar kode etik yang tinggi sebagai seorang
estimator.
xv