Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah “ PTM dan Alat Berat “ Disamping itu kami berharap semoga makalah ini
bisa bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersikap membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik dan
kami akan terbuka terhadap saran dan masukan dari semua pihak
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 3
D. Manfaat Penulisan ................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
A. Definisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan ........................................... 5
a. Biaya dalam harga satuan pekerjaan ......................................... 6
B. Pendekatan Teknis Analisis Harga Satuan Pekerjaan .......................... 7
C. Skema Analisis Harga Satuan Pekerjaan .............................................. 8
a. Analisa Bahan dan Upah ........................................................... 8
b. Produktivitas ............................................................................. 11
D. Perhitungan Analisis Harga Satuan Pekerjaan ..................................... 13
E. Penentuan Harga Satuan Pekerjaan ...................................................... 17
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 20
A. Kesimpulan........................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak sekali jenis proyek konstruksi baik itu bangunan gedung, bangunan
jalan, ataupun bangunan air.yang tentunya memerlukan anggaran untuk mendirikan
bangunan tersebut, dengan adanya biaya dalam proyek pembangunan sama halnya
dengan konstruksi, biaya juga tentunya harus melalui perhitungan dan perencanaan
yang matang, selain bangunan itu kuat dan nyaman juga harus ekonomis.
1
B. Rumusan Masalah :
2
C. Tujuan Penulisan
3
D. Manfaat Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan
pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan,
upah kerja, dan peralatan dengan harga bahan bangunan, standart pengupahan
pekerja dan harga sewa / beli peralatan untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan
konstruksi. Analisa harga satuan pekerjaan ini dipengaruhi oleh angka koefisien
yang menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan alat, dan nilai satuan
upah tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat digunakan sebagai
acuan/panduan untuk merencanakan atau mengendalikan biaya suatu pekerjaan.
Untuk harga bahan material didapat dipasaran, yang kemudian dikumpulkan di
dalam suatu daftar yang dinamakan harga satuan bahan/material, sedangkan upah
tenaga kerja didapatkan di lokasi setempat yang kemudian dikumpulkan dan didata
dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah tenaga kerja. Harga
satuan yang didalam perhitungannya haruslah disesuaikan dengan kondisi
lapangan, kondisi alat/efisiensi, metode pelaksanaan dan jarak angkut.
5
b. Upah/labor/manpower
c. Biaya alat/equipments
2. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) :
a. Overhead
b. Biaya tak terduga/contingencies
c. Keuntungan/profit
Biaya Tak Langsung
Biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi, tetapi
harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut. Contoh dari biaya tak
langsung :
a. Biaya Overhead
Overhead Kantor Biaya untuk menjalankan usaha, misalnya : sewa kantor
dan fasilitasnya, honor pegawai kantor, ijin-ijin usaha, prakualifikasi, referensi
bank, anggota asosiasi, dan sebagainya.
Overhead Proyek biaya personil di lapangan, fasilitas sementara di proyek :
gudang, kantor, listrik, pagar, komunikasi, transportasi. bank garansi, bunga bank,
ijin bangunan, pajak, dsb. peralatan kecil yang habis/terbuang setelah proyek selesai
foto dan gambar jadi (as built drawing) jika diminta, kontrol kualitas (quality
control) seperti test mutu beton, baja, sondir, dsb. rapat-rapat lapangan (site
meeting) biaya-biaya pengukuran, dan lain-lain.
b. Biaya Tak Terduga (Contingencies)
Contigencies adalah adalah biaya untuk kejadiankejadian yang mungkin
bisa terjadi, mungkin tidak. Contoh : naiknya muka air tanah, banjir, longsor, dan
sebagainya. – Biasanya dinyatakan dalam persen dari total biaya. Semakin teliti
kontraktor dalam memperhitungkan pelaksanaan konstruksi, semakin kecil nilai
contingencies.
6
B. Pendekatan teknis analisa harga satuan pekerjaan
7
C. Skema Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Dari Gambar diatas, Harga satuan pekerjaan (HSP) yang terdiri atas biaya
langsung dan biaya tidak langsung yang dientukan maksimum 15% dari biaya
langsung. Biaya langsung merupakan penjumlahan biaya tenaga kerja,
bahan/material dan alat. Tiga komponen biaya ini dihitung berdasarkan harga
satuan dasar (HSD) di lokasi pekerjaan.
8
pekerjaan dan ada pula yang perlu dilakukan lansiran baik cara manual ataupun
mekanis/moda transportasi lain.
Untuk HSD alat bantu secara manual tidak perlu diperhitungkan lagi dalam
AHSP karena sudah termasuk dalam biaya umum, sedangkan untuk alat yang semi-
mekanis ataupun mekanis, HSD-nya ditentukan berdasarkan biaya operasi dan
pemeliharaan alatnya ataupun harga sewa. Maka HSP adalah jumlah hasil kali HSD
dengan koefisiennya masing-masing. Dengan diketahui HSD untuk tenaga kerja
dan alat dikalikan koefisien produktivitasnya, sedangkan untuk HSD
bahan/material dikalikan koefisien kebutuhan bahan yang diperlukan.
9
Standar Nasional Indonesia (SNI) pada tahun 1991- 1992, dan pada tahun 2001
hingga sekarang, SNI ini disempurnakan dan diperluas sasaran analisa biayanya.
Adapun dalam penelitian ini, penulis didalam perhitungan analisa pekerjaan
menggunakan Standart Nasional Indonesia (SNI) edisi revisi tahun 2002 dengan
nomor seri SK- SNI T – 04 – 2002 – 03.
Keterangan :
10
mendeskripsikan seberapa besar alat dan tenaga yang digunakan didalam
mengerjakan pekerjaan galian tanah dengan volume 1 m3.
b. Produktivitas
11
meter persegi per jam tenaga kerja. Selain faktor tenaga kerja, produktivitas
berkaitan dengan investasi atas pendidikan atau pelatihan serta metode pekerjaan
masing – masing tenaga kerja 10 itu sendiri. Investasi bisa dilihat dari
pendidikannya atau tingkat pengetahuan dan keterampilannya yang diperoleh
sebagai konsekuensi atas investasi yang dilakukan terhadap suatu program formal
untuk peningkatan pengetahuan atau keterampilan guna mendukung kinerjanya
dalam bekerja, selain juga dari pengalaman kerja serta pendidikan non formal yang
didapat langsung dari lapangan. Sedangkan metode pekerjaan dapat memiliki
manfaat peningkatan produktivitas bila tenaga kerja memiliki kemampuan
menterjemahkan gambar rencana bangunan ke kegiatan kegiatan terstruktur untuk
pelaksanaan sesuai dengan metode konstruksinya. Kemampuan in sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman kerjanya. Keluaran (output) yang
berbeda – beda akibat kondisi maupun belum adanya standar, kembali menjadi
kendala untuk angka acuan produktivitas.
12
D. Perhitungan Analisis Harga Satuan Pekerjaan
a) Asumsi
Tetapkan penggunanaan alat secara manual atau mekanis, dan faktor
yang mempengaruhi analisis produktifitas.
b) Urutkan pekerjaan atau metode kerja Urutkan pekerjaan yang akan
dilakukan, baik menggunanaan alat secara manual atau mekanis, sesuai
dengan informasi dalam asumsi tersebut.
c) Pemakaian bahan, alat, dan tenaga kerja
1. Koefisien bahan
(a) Tetapkan jenis alat, kapasitas alat atau volume yang mampu diproduksi
alat (Cp atau V), dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi (misal
faktor bucket, faktor efisiensi alat, dan faktor lainnya)Alat bantu (bila
diperlukan).
(b) Hitung waktu siklus (Ts).
(c) Hitung kapasitas produksi alat per jam (Qi).
(d) Hitung koefisien alat (dalam satuan jam/ satuan pengukuran).
(e) Bila diperlukan alat bantu, cantumkan jenis dan jumlahnya, Perhitungan
alat bantu adalah lump sum dan harganya relatif kecil sehingga tidak
diperhitungkan koefisien alatnya.
13
3. Koefisien tenaga kerja
(a) Tetapkan kapasitas produski alat per jam (Qi), sebagai alat produksi yang
paling menentukan kesinambungan pekerjaan.
(c) Tetapkan kebutuhan jenis tenaga kerja (Li) dan jumlah tenaga kerja
(satuan orang) untuk pekerjaan tersebut.
(d) Hitung koefisien tenaga kerja setiap jenis tenaga kerja (dalam satuan jam/
satuan pengukuran)
(a) Susun jenis tenaga (A), jenis bahan (B), dan jenis peralatan (C), masing-
masing lengkap dengan satuan, koefisien dan harga satuan.
(b) Susun jumlah harga tenaga kerja (A), jumlah harga bahan (B), dan
jumlah harga peralatan (C) yang digunakan.
(c) Jumlahkan seluruh harga tersebut sebagai total harga pekerjaan (D) = A
+B+C
(d) Hitung biaya overhead dan keuntungan, contoh 15%: E = 15% x D
(e) Hitung harga satuan pekerjaan F = D + E.
14
Contoh Perhitungan Koefisien Pekerjaan Galian Tanah Biasa
15
16
E. Penentuan Harga Satuan Pekerjaan
17
Contoh Analisa Harga Satuan Pekerjaan :
1. Pekerjaan tanah secara manual
a. AHSP pembersihan dan pengupasan permukaan tanah
T.01 - 1 m2 pembersihan dan striping
T.02 - 1m2 tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari
tanaman/ tumbuhan diameter < 15cm
18
T.06 Galian tanah biasa 1 m3 galian tanah biasa sedalam < 1 m
19
BAB II
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Analisis harga satuan pekerjaan merupakan suatu hal penting terutama
dalam perencanaan proyek konstruksi, dengan perencanaan dan perhitungan yang
tepat maka proyek konstruksi akan berjalan dengan lancar dan jika perhitungan
tepat maka sedikit sekali peluang dalam kekurangan atau adanya biaya yang tak
terduga, akan tetapi semua tergantung ketika pelaksanaan dilapangan karena selalu
ada dan bisa saja terjadi hal diluar perencanaan.
Poin yang bisa diambil dari isi makalah ini adalah :
1. Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan
pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan,
upah kerja, dan peralatan dengan harga bahan bangunan, standart pengupahan
pekerja dan harga sewa / beli peralatan untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan
konstruksi.
2. Biaya dalam analisis harga satuan pekerjaan :
1. Biaya Langsung (Direct Cost)
2. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)
3. Secara umum teknis analisa dalam menentukan harga satuan pekerjaan meliputi
3 (tiga) hal penting, yaitu berupa :
1. Masukan (input)
2. Proses (process)
3. Keluaran (output)
4. Langkah-langkah analisis HSP adalah sebagai berikut:
1. Asumsi , tetapkan penggunanaan alat secara manual atau mekanis, dan
faktor yang mempengaruhi analisis produktifitas.
2. Urutkan pekerjaan atau metode kerja , trutkan pekerjaan yang akan
dilakukan, baik menggunanaan alat secara manual atau mekanis, sesuai
dengan informasi dalam asumsi tersebut.
3. Pemakaian bahan, alat, dan tenaga kerja
20
5. Harga satuan Pekerjaan merupakan harga satuan untuk tiap jenis/ item pekerjaan
yang umumnya dilakukan dalam suatu pembangunan. Untuk menentukan harga
satuan dapat dilakukan analisa sendiri atau menggunakan analisa harga satuan yang
sudah ada. Karena analisa harga satuan merupakan jumlah dari perkalian
produktifitas tenaga, produktifitas peralatan, jumlah material yang digunakan dan
alat bantu maka sebelum melakukan analisa harga satuan pekerjaan, kita perlu
mengetahui harga upah, harga bahan, harga sewa peralatan dan alat bantu yang
digunakan untuk pekerjaan ini. Harga upah dan harga bahan sangat tergantung dari
lokasi pekerjaan, dan baisanya didapat di PU Kota/Kabupaten setempat. Sedangkan
sewa peralatan tergantung dari Jenis peralatan yang digunakan.
21
B. Saran
Jika dikemudian hari ada yang membahas makalah tema yang sama dengan
makalah yang kami susun diharapkan lebih rinci dalam membahas pada bagian-
bagian tertentu dan sepenuhnya kami menyadari bahwa makalah yang kami susun
masih jauh dari kata sempurna maka dari itu diharapkan ada yang bisa lebih
menjelaskan secara rinci dari apa yang sudah kami kerjakan.
22
DAFTAR PUSTAKA
23