OLEH :
2020
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah tentang “Sistem Pelaksanaan dan Pengendalian Proyek” dapat
diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pengganti UAS mata kuliah
SP3. Penulis berharap makalah tentang metode nilai hasil ini dapat menjadi referensi
bagi para pembaca.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
i
DAFTAR ISI
halaman
Kata Pengantar................................................................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
.2 Latar Belakang
Proses pengendalian suatu proyek mencakup semua kegiatan – kegiatan yang termasuk
dalam daur hidup proyek, sehingga dalam penyelesaian suatu proyek harus melihat
dapat mempertimbangkan mengenai sumber daya diantaranya waktu, biaya dan prestasi dari
pekerjaan proyek tersebut agar dapat terkontrol. Tujuan dari pengendalian adalah untuk
menjamin penyelesaian proyek agar sesuai dengan spesifikasi, tepat waktu dan mampu
Perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari manajemen proyek
konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek dapat
pula dinilai dari segi biaya dan waktu. Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu yang digunakan
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan harus diukur secara kontinyu penyimpangannya terhadap
rencana. Adanya penyimpangan biaya dan waktu yang signifikan mengindikasikan pengelolaan
proyek yang buruk. Dengan adanya indikator prestasi proyek dari segi biaya dan waktu ini
memungkinkan tindakan pencegahan agar pelaksanaan proyek berjalan sesuai dengan rencana.
Dalam suatu pengerjaan proyek, material merupakan bahan yang paling mudah
diselewengkan baik dalam menentukan kualitas maupun kuantitasnya. Karena itu sebelum
proyek dikerjakan hendaknya kontraktor membuat estimasi 2 seberapa banyak material yang
dibutuhkan dan baiknya untuk estimasi ini dibuat dalam bentuk anggaran sehingga
mempermudah dalam membuat perbandingan anggaran yang dibuat dengan realisasinya, dan
juga mempermudah dalam menghitung seberapa besar selisi ( Varians ) yang akan timbul dari
biaya yang dianggarkan dengan realisasinya. Anggaran juga bisa dijadikan panduan terhadap
1
Informasi biaya yang sistematis dan komparatif diperlukan oleh pihak manajemen dalam
pengelolaan perusahaannya. Dalam varians yang ditimbulkan dari material dalam pengerjaan
suatu proyek dapat mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas. Banyak upaya yang dilakukan
agar dapat mencapai apa yang telah direncanakan antara lain perhitungan kekuatan struktur
yang tepat, perhitungan estimasi biaya yang efektif dan ekonomis (Rencana Anggaran Biaya)
dan material pelaksanaan baik waktu dan biaya. Jika salah satu dari upaya tersebut tidak atau
kurang memenuhi akan berakibat kurangnya mutu atau hasil akhir dari proyek tersebut.
perencanaan, sehingga aspek dan objek pengendalian adalah sama dengan perencanaan.
Dengan kata lain, berbagai macam kegiatan yang telah direncanakan harus dipantau dan
dikendalikan implementasinya agar hasil yang diperoleh sesuai dengan sasaran yang telah
ditentukan. Pengendalian utama terletak pada biaya dan jadwal karena sering ditemui proyek
yang mengalami penambahan biaya maupun keterlambatan waktu, tidak sesuai dengan
perencanaan.
.2 Tujuan
1. Sebagai Tugas Pengganti UAS Mata Kuliah Sistem Pengendalian dan Pelaksanaan
Proyek (SP3) tentang Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept).
2. Untuk mengetahui dan memahami proses dan kinerja suatu proyek apakah
proyek.
2
1. Membuat analisa terhadap proyek dengan menggunakan 3 indikator konsep
3. Mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya dan indeks kinerja. CPI (Cost
3
BAB II
Gambar Umum
Nama
Proyek Kontruksi Bangunan
Pekerjaan
4
BAB III
PEMBAHASAN
Merupakan anggaran biaya yang telah direncanakan berdasarkan rencana kerja yang
telah disusun terhadap waktu. Untuk setiap periode yang diinginkan anggaran biaya
pada jadwal pekerjaan dihitung pada level cost account dengan menjumlahkan seluruh
anggaran paket pekerjaan. BCWS dihitung dari akumulasi anggaran biaya yang
direncanakan untuk pekerjaan dalam periode waktu tertentu. BCWS pada akhir proyek
penyerapan biaya rencana secara komulatif untuk setiap paket – paket pekerjaan
= Rp. 5.192.786,48
= Rp. 8.201.242,13
= 80.012.118,35
= Rp.12.385.875,92
Ket : -BAC : adalah nilai keseluruhan kontrak setelah dikurangi pajak pertambahan nilai
(PPN)
5
Minggu Kumulatif Progress Nilai BCWS (Rp)
ke Rencana (%)
3 15,48 12.385.875,92
4 23,76 19.010.879,32
5 38,72 30.980.692,23
6 59,20 47.367.174,06
7 83,36 66.698.101,86
8 94,98 75.995.510,01
9 100,00 80.012.118,35
Dari table tersebut dapat dilihat adanya kenaikan nilai Budgeted Cost of Work
Schedule (BCWS) pada setiap minggunya artinya rencana pengeluaran biaya tiap minggu
BCWP merupakan nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan selama periode
waktu tertentu. Nilai hasil dari sudut pandang nilai pekerjaan yang telah diselesaikan
terhadap anggaran yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. BCWP ini
angka ACWP dibandingkan dengan nilai BCWP, akan terlihat perbandingan antara
biaya yang telah dikeluarkan untuk pekerjaan yang telah terlaksana terhadap biaya
= Rp. 5.192.786,48
= Rp. 8.433.277,27
6
= 17,25 % x Rp. 80.012.118,35
= Rp. 13.802.090,42
Dari tabel tersebut Dapat dilihat adanya kenaikan nilai Budgeted Cost of Work
Performanced (BCWP) pada setiap minggunya artinya rencana pengeluaran biaya tiap
ACWP adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah dilaksanakan. Biaya ini
diperoleh dari data-data akutansi atau keuangan proyek pada tanggal pelaporan
(misalnya akhir bulan), yaitu catatan segala pengeluaran biaya aktual dari paket kerja
atau kode akuntansi termasuk perhitungan overhead dan lain-lain. Jadi, ACWP
merupakan jumlah aktual dari pegeluaran atau dana yang digunakan untuk
7
Tabel 3. Nilai ACWP Minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-9
8
Tabel Rekapitulasi hasil perhitungan biaya langsung pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-9.
Dari tabel diatas Dapat dilihat adanya kenaikan nilai Actual Cost of Work Performed (ACWP)
pada setiap minggunya artinya pengeluaran biaya tiap minggu proyek mengalami kenaikan.
= Rp. – 546.415.52
= Rp. 8.978.737.20
Tabel 6.RekapitulasiPerhitungan Cost Varians (CV) Minggu ke-1 sampai dengan Minggu ke-9.
Nilai Negatif (-) Cost Variance (CV) pada minggu ke-1 sampai minggu ke-6
menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dari anggaran rencana, hal itu
disebabkan karena ada penambahan pekerja sehingga pekerjaan lebih cepat dari
9
rencana awal dan otomatis biaya atau pembelian bahan yang dikeluarkan lebih banyak
dari anggaran rencana. Artinya pemborong mengalami kerugian pada minggu ke-1
Sedangkan pada minggu ke-7 sampai dengan minggu ke-9 Cost Variance (CV) nilainya
positif (+), menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari anggaran
rencana. Hal itu disebabkan karena barang atau bahan yang dibutuhkan dalam
pembangunan perumahan ini sudah tersedia pada minggu ke-1 sampai dengan minggu
ke-5 sehingga jumlah biaya yang dikeluarkan pada minggu ke-6 sampai dengan minggu
SV = BCWP -BCWS
= Rp. 0
Nilai 0 menunjukkan waktu pelaksanaan proyek sesuai jadwal dari perencanaan awal. Untuk
perhitungan minggu selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti perhitungan di
atas. Tabel dibawah ini memperlihatkan rekapitulasi hasil perhitungan Schedule Variance (SV)
10
Perhitungan Schedule Performance Index (SPI) Perhitungan Schedule Performance Index (SPI) minggu ke-9
sebagai berikut:
Estimasi Biaya dan Waktu Penyelesaian Proyek (Minggu ke-1 sampai mingguke-9)
Ada 3 Varian yang akan dianalisa untuk mengestimasi biaya akhir proyek yaitu Estimate to Complete
Merupakan perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa. Perhitungan Estimate to Complete (ETC) minggu ke-9
sebagai berikut:
= Rp. 0,00
Estimate at Complete(EAC)
Merupakan perkiraan biaya total pada akhir proyek. Perhitungan Estimate at Complete (EAC) minggu ke-9 sebagai
berikut:
= RP. 1,00
11
Nilai SPI sama dengan 1,00 menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal
yang direncanakan. Untuk perhitungan minggu selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang
Contoh perhitungan Cost Performance Index (CPI) minggu ke-9 sebagai berikut:
= Rp. 1,13
Nilai CPI lebih besar dari 1 menunjukkan pengeluaran lebih kecil dari anggaran. Untuk
perhitungan minggu selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti perhitungan di
atas. Tabel 8 memperlihatkan rekapitulasi hasil perhitungan nilai Cost Performance Index (CPI)
dan Schedule Performance Index (SPI) pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-9.
Time Estimate(TE)
Merupakan waktu perkiraan penyelesaian proyek. Contoh perhitungan Time Estimate (TE) minggu
= 9 Minggu
at Completion (EAC) dan Time Estimate (TE) pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-9.
12
Mingg ETC EAC (Rp) TE
u (Rp) (Minggu
ke )
1 74.242.355,59 79.981.557,59 9
2 69.337.083,83 79.988.247,34 8,7
3 58.104.038,32 79.943.949,02 8,1
4 51.661.878,58 80.039.257,53 8,1
5 27.229.520,91 79.641.879,89 8,4
6 14.431.454,03 79.900.413,61 7,9
7 14.265.017,67 80.210.796,00 8,7
8 9.312.521,55 79.937.010.42 9
9 0,00 71.033.381.15 9
Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa estimasi waktu penyelesaian proyek (TE) adalah 9 minggu.
Waktu ini sesuai dengan waktu rencana total penyelesaian proyek 9 minggu dengan estimasi
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa sampai dengan minggu ke 9 pihak kontraktor value
analysis) untuk meramalkan biaya dan waktu akhir penyelesaian pada proyek Konstruksi Bangunan
Perumahan PT Graha Praja Kencana di Desa Ceguk Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan
sebagai berikut:
Minggu ke-1 dan minggu ke-2 Minggu ke-1 : 5.192.786,48 Minggu ke-2 :8.433.277,27
Berdasarkan angka di atas dapat disimpulkan bahwa dari minggu pertama sampai dengan
minggu ke-2 dilihat dari segi biaya mengalami kenaikan sebesar Rp. 3.240.490,79 atau sebesar
4.2 SARAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada proyek ini pekerjaan sempat mengalami off
schedule, tetapi pada akhirnya pekerjaan tepat sesuai rencana. Dalammelaksanakan proyek
hendaknya mencermati faktor biaya dan waktusupaya dapat mencapai hasil yang maksimal,
data di dalam laporan mingguan, Rencana Anggaran Biaya, Rencana Anggaran Pelaksanaan,
14
Daftar Pustaka
Amaliyah Risky, 2012. Pengendalian Progres Waktu dan Biaya dengan Metode Earned Value pada
Proyek Pembangunan Gedung Pusat Riset, Jurnal Ilmiah, ITS
Henderson, Kym, 2007. A Breakthrough Extension to Earned Value Management, skripsi, Sydney
Meliasari, Indri & M.Indrayadi, 2011. Earned Value Analysis terhadap biaya dan waktu pada proyek
konstruksi, Jurnal Ilmiah, Universitas Tanjungpura
Prastyono, Hendra, G. 2010. Earned Value Analysis Terhadap Waktu Pada Proyek Pembangunan
Gedung (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung C Fakultas MIPA UNS), Surakarta
Priyo, Mandiyo, dkk, 2008. Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi
(earned value concept for application on construction project management ), Jurnal Ilmiah
Semesta Teknika Vol 11 No.2 (November, 2008)
Soeharto Imam, 1995. Manajemen Proyek (dari Konseptual Sampai Operasional). Jakarta: Erlangga
15