Anda di halaman 1dari 53

CARA MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BANGUNAN

2.1 Klasifikasi Bangunan

Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan fungsi utama bangunan.

Fungsi bangunan gedung dapat dikelompokkan dalam fungsi hunian, fungsi keagamaan,

fungsi usaha, fungsi sosial dan budaya, dan fungsi khusus. Penentuan klasifikasi

bangunan gedung atau bagian dari bangunan gedung ditentukan berdasarkan fungsi yang

digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, atau perubahan yang diperlukan pada

bangunan gedung.

2.2 Definisi Bangunan

Bangunan adalah semua sarana dan prasarana yang berfungsi sebagai tempat

manusia melakukan kegiatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti hunia atau

tempat tinggal. Bangunan juga biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun

segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia

dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta

rancangannya, jalan, sarana telekomunikas. Yang di pelajari disistem informasi ini adalah

perhitungan anggaran biaya pembangunan.

2.3 Definisi Rumah Tinggal

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang

digunakan manusia untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup

lainnya, dan tempat awal pengembangan kehidupan dan penghidupan keluarga

dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur. (UU No 4/1992 Pasal 1 ayat

1).
10

Standar luas bangunan rumah tinggal mempunyai penentuan sesuai

dengan tipe peruntukannya sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tipe Rumah

Tipe Luas Bangunan Luas Lahan


2 2
Khusus 400 m 1,000 m
2 2
A 250 m 600 m
2 2
B 120 m 350 m
2 2
C 70 m 200 m
2 2
D 50 m 120 m
2 2
E 36 m 100 m

Jenis dan jumlah ruang minimum yang harus ditampung dalam tiap tipe

rumah tinggal menyesuaikan dengan luas kebutuhan luas minimum tiap ruang dan

fungsinya. Luas lahan disesuaikan dengan kondisi daerah/ketentuan yang diatur

dalam RT/RW yang dituangkan dalam ketentuan masing-masing wilayah daerah.

2.4 Pembiayaan Pembangunan Bangunan

Pembiayaan pembangunan bangunan gedung digolongkan pembiayaan

pembangunan untuk pekerjaan standar.

Pembiayaan pembangunan bangunan gedung dituangkan dalam

Dokumen Pembiayaan yang terdiri atas komponen- komponen biaya untuk

kegiatan pelaksanaan konstruksi, kegiatan pengawasan konstruksi atau

manajemen konstruksi, kegiatan perencanaan konstruksi, dan kegiatan

pengelolaan proyek.

2.5 Definisi Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya

biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang

berhubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan. Secara umum

perhitungan RAB dapat dirumuskan sebagai berikut:

RAB = Σ ( Volume x Harga Satuan Pekerjaan )


2.5 Definisi Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya

biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang

berhubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan. Secara umum

perhitungan RAB dapat dirumuskan sebagai berikut:

RAB = Σ ( Volume x Harga Satuan Pekerjaan )

Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-

masing daerah, hal ini disebabkan perbedaan harga satuan bahan dan upah tenaga

kerja. Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan anggaran biaya

suatu bangunan yaitu faktor teknis dan non teknis. Faktor teknis antara lain berupa

ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan

pembangunan serta gambargambar kontruksi bangunan. Sedangkan faktor non

teknis berupa harga-harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. Dalam

melakukan anggaran biaya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu anggaran biaya

kasar atau taksiran dan anggaran biaya teliti. (Adminstrasi Kontrak dan Anggaran

Borongan).

2.6 Estimasi Anggaran Biaya Tahap Desain

Desain merupakan proses pembuatan deskripsi atau gambaran dari suatu

fasilitas, dan biasanya dilengkapi dengan detail perencanaan dan spesifikasi, yang

kemudian di implementasikan pada tahap kontruksi. Tahap desain merupakan

tahap berikutnya setelah tahap perencanaan konseptual, namun masih termasuk di

dalam tahap prakontruksi. Tahap desain ini ada 2 (dua) bagian, yaitu : Desain

Skematik dan Detail Desain. Pada tahap Desain Skematik, tim desain (yang terdiri

dari arsitek dan engineer) menginvestigasikan alternatif desain, material, dan

sistem. Sedangkan pada tahap Detail Desain, tim desain mengevaluasi, memilih,
menyelesaikan sistem utama dan komponen proyek. Jadwal proyek dan anggaran

terus dikembangkan dan dimonitor selama tahap ini.

2.7 Tahapan Perencanaan Perhitungan Anggaran Biaya

Dalam Penyusunan RAB diperlukan jumlah volume per satuan pekerjaan

dan analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan gambar tahap pekerjaan serta

syarat-syarat perhitungan pembangunan kontruksi yang berlaku. (Badan

Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum)

Gambar Rencana

Daftar Jenis-Jenis Pekerjaan Daftar Volume Pekerjaan

Daftar Bahan Koefisien Daftar Upah Koefisian Daftar Alat Koefisien


Bahan Upah Alat

Harga Bahan Harga Upah Harga Alat

Harga Tiap Jenis


Pekerjaan

Rencana Anggaran
Biaya per Kelompok

Rencana Anggaran
Biaya Total

Gambar 2.1 Tahapan Analisis Satuan Pekerjaan

A. Pengertian Anggaran Biaya Kasar

Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu disiapkan bahan-

bahan yang telah diuraikan termasuk data/catatan mengenai harga bangunan

sejenis yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokok berdasarkan gambar

prarencana yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga
satuan pekerjaan. Yang dimaksut dengan ukuran pokok dalam penulisan disini

adalah untuk bangunan gedung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas

2 2 3
lantai per m , luas atap per m atau sisi bangunan per m .

B. Pengertian Menyusun Anggaran Biaya Teliti

Perhitungan yang dibuat untuk menyusun anggaran biaya teliti akan

menghasilkan suatu biaya atau harga bangunan dan dengan biaya atau harga

tersebut untuk pelaksanaan, bangunan akan terwujud sesuai dengan yang

direncanakan. Oleh karena itu anggaran biaya teliti harus disusun dengan teliti,

rinci dan selengkaplengkapnya.

2.8 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Rekapitulasi harga bangunan merupakan bagian dari perhitungan rencana

anggaran biaya bangunan yang berfungsi untuk merekap hasil perhitungan harga

satuan sehingga mudah dibaca dan dipahami. Sebelum membuat rekapitulasi

harga bangunan terlebih dahulu dihitung harga tiap-tiap item pekerjaannya.

Item analisa harga satuan yang merupakan detail dari rekapitulasi harga bangunan

yaitu:

1. Pekerjaan persiapan:

a. Pekerjaan pembersihan lahan

b. Pekerjaaan pemasangan bowplank

2. Pekerjaan pondasi:

a. Pekerjaan galian tanah

b. Pekerjaan lantai kerja


c. Pekerjaan urugan pasir

d. Pekerjaan pasangan batu kali

e. Pekerjaan urugan tanah kembali

3. Pekerjaan dinding:

a. Pekerjaan pasang dinding bata

b. Pekerjaan plesteran

c. Pekerjaan acian

4. Pekerjaan beton:

a. Pekerjaan sloof

b. Pekerjaan kolom

c. Pekerjaan ring balok

d. Pekerjaan lantai beton

5. Pekerjaan atap:

a. Pekerjaan rangka atap

b. Pekerjaan penutup atap

c. Pekerjaan kerpus

d. Pekerjaan lis plank

6. Pekerjaan plafond:

a. Pekerjaan rangka plafond

b. Pekerjaan plafond

7. Pekerjaan lantai:

a. Pekerjaan urugan tanah

b. Pekerjaan lantai kerja pekerjaan pasir urug

c. Pekerjaan scred lantai


d. Pekerjaan lantai keramik

Dari masing-masing item pekerjaan tersebut dihitung analisa harga satuannya

masing-masing kemudian dibuat rekapitulasi harga pekerjaan.

2.9 Time Schedule (Rencana Kerja)

Pengendalian waktu atau penjadwalan yang merupakan pokok yang

sangat diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Untuk proyek dengan

beberapa kegiatan, tahap pelaksanaan umumnya dapat dibayangkan sehingga

penjadwalan tidak begitu mutlak dilakukan. Akan tetapi akan berbeda dengan

masalah pada proyek berskala besar dimana selain jumlah kegiatan yang sangat

banyak dan rumitnya ketergantungan antar kegiatan tidak mungkin lagi diolah

dalam pikiran angan-angan. Dalam penjadwalan dan pengontrolan diperlukan

kegiatan yang dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

Penjadwalan atau Time Schedule adalah mengatur rencana kerja dari satu

bagian atau unit pekerjaan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Dalam

perancangan rencana kerja ini akan dilakukan setelah didapatkan perhitungan

keseluruhan dari RAB. Kegiatan rencana kerja ini meliputi:

- Kebutuhan tenaga kerja

- Kebutuhan material atau bahan

- Kebutuhan waktu

- Transportasi atau pengangkutan

Membangun penjadwalan proyek pembangunan rumah perlu adanya

rekepitulasi dari perhitungan detail RAB untuk di dapatkan sub item pekerjaan.

Dalam perhitungan penjadwalan proyek pembangunan rumah ini, menggunakan

Kurva S sebagai peramalan penjadwalannya.


Kurva S merupakan gambaran diagram % (persen) komulatif biaya yang

diplot pada suatu sumbu, dimina sumbu x menyatakan satuan waktu sepanjang

durasi proyek dan sumbu y menyatakan nilai % (persen) komulatif biaya selama

durasi proyek tersebut. Cara membuat Kurva S adalah:

1. Melakukan pembobotan pada setiap item pekerjaan.

2. Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi total

pekerjaan dikalikan 100%.

3. Setelah bobot tiap item pekerjaan dihitung, kemudian bobot item tersebut

didistribusikan selama durasi masing-masing aktivitas.

4. Setelah jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu tertentu dijumlahkan

secara komulatif.

5. Angka komulatif pada setiap periode ini diplot pada sumbu y dalam grafik dan

waktu pada sumbu y.

6. Dengan menghubungkan semua titik-titik maka akan di dapat Kurva S.

Grafik dari hasil pembuatan Kurva S dapat digunakan untuk melihat

intensitas pekerjaan. Dengan adanya time schedule akan mendapatkan gambaran

lamanya pekerjaan dapat di selesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling

terkait antara satu dan lainnya (Purwito, Agus., 2009).

2.9.1 Perhitungan Prosentase Bobot Pekerjaan

Prosentase bobot penjadwalan merupakan besarnya nilai prosentase dari

total sub pekerjaan, yang akan digunakn untuk memperhitungkan lama waktu

pekerjaan. Berdasarkan perbandingan antara anggaran biaya pekerjaan dengan

waktu proses pembangunan. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Sub Total Pekerjaan


= Prosentasi Bobot Pekerjaan
Jumlah Total Rekapitulasi
2.10 Macam-macam Bahan Bangunan

Bahan bangunan merupakan bahan dasar pembentukan sebuah rumah

tinggal. Hampir seluruh bahan bangunan rumah dihasilkan oleh alam dan jika di

eksploitasi terus-menerus akan habis. Bahan bangunan yang digunakan, antara

lain:

1) Semen

Semen merupakan bahan ikat pada campuran beton. Penggunaan semen

dapat dicampur dengan bahan kimia lainnya sebagai tambahan untuk

mempercapat proses ikatan serta dapat juga untuk memperlambat proses ikatan.

2) Pasir

Pasir adalah contoh bahan material butiran untuk campuran beton.

Butiran pasir berukuran antara 0,0625 mm sampai 2 mm. Cara memilih pasir yang

baik:

a. Pasir harus memiliki butiran yang tajam.

b. Jika dilihat secara visual, terlihat butiran pasir memiliki ragam bentuk butiran.

c. Pasir tidak mengandung bahan organic.

d. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% dan sewaktu dikepal tidak ada lumpur

yang tertinggal.

3) Kerikil

Kerikil adalah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan.

Kerikil digunakan sebagai campuran beton. Ukuran kecil yang biasa digunakan

berdiameter antara 2 mm dan 75 mm. Cara memilih kerikil yang baik:


a. Kerikil harus keras, tidak mudah rapuh dan tidak memiliki pori atau rongga.

b. Permukaan kerikil berbentuk tajam.

c. Untuk balok beton ukuran kerikil yang digunakan 1/5 dari lebar balok.

d. Untuk beton plat digunakan maksimum 1/3 lebar plat.

e. ¾ jarak bersih antara tulangan.

4) Kapur

Kapur yang digunakan harus dalam keadaan kering dan lunak.

Butiranbutiran harus bervariasi antara butiran halus dan kasar. Jika disaring

dengan ayakan dengan ukuran lubang 0,85 mm maka 2/3 dari volume harus

melewati saringan tersebut. Pastikan untuk menyimpan material kapur di tempat

yang terlindung dari air.

5) Air

Air digunakan sebagai pencampur semen, pasir dan kerikil. Untuk

campuran beton, air yang digunakan sebagai pencampur adalah air bersih tidak

mengandung zat-zat organik, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya sebab

bahan-bahan tersebut dapat merusak beton dan baja tulangan.

6) Baja Tulangan

Baja merupakan komponen struktur beton yang berfungsi menahan tarik.

Baja yang digunakan dapat berupa baja polos maupun baja ulir.

7) Batu Bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat

dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-

merahan. Cara memilih batu bata yang baik:


a. Batu bata yang digunakan sebagai pasangan dinding harus memiliki sudut

tajam dan tidak pecah atau retak.

b. Dimensi ukuran batu bata untuk pasangan dinding umumnya berdimensi

panjang 24 cm, lebar 11,5 cm dan tinggi 5,2 cm.

c. Warna batu bata itu akibat pembakaran merata.

8) Kayu

Kayu jika dilihat dari berat jenisnya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

a. Berat jenis d*0,6 digolongkan menjadi kayu ringan.

b. Berat jenis d*0,8 digolongkan menjadi kayu sedang.

c. Berat jenis d*1,0 digolongkan menjadi kayu berat.

d. Berat jenis e*1,0 digolongkan menjadi kayu sangat berat.

2.11 Satuan Pekerjaan

Satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan

panjang, luas, volume dan unit. Ukuran satuan ini akan berfungsi senagai ukuran

dari tiap pekerjaan di setiap sub item dalam pekerjaan.

Tabel 2.2 Satuan Pekerjaan

Singkatan Kepanjangan Arti


Cm Centimeter Satuan Panjang
Kg Kilo Gram Satuan Berat
1
M Meter Panjang Satuan Panjang
2
M Meter Persegi Satuan Luas
3
M Meter Kubik Satuan Volume
Unit Unit Satuan Jumlah Barang
OH Orang Hari Satuan tenaga kerja per hari
PC Portland Cement Semen Portland
PP Pasir pasang Agregat halus ukuran ≤ 5 mm
2.12 Jasa Tenaga Kerja Bangunan

Tukang bangunan merupakan profesi ahli dalam melakukan pekerjaan

pembangun proyek bangunan atau pembangunan rumah. sedangkan kuli

bangunan merupakan asiten dari tukang atau orang yang membantu dalam

pengerjaan tukang. Tukang dan kuli bangunan memiliki standar upah tersendiri.

Perbedaan upah mereka ditentukan oleh pengalaman, kemampuan dan kebersihan

dalam bekerja. Semakin lama pengalaman mereka, semakin bagus dan tinggi

kemampuannya dan semakin bersih hasil pekerjaannya, otomatis akan menambah

tinggi upah mereka.

Setiap daerah memiliki standar sendiri dalam menentukan tinggi

rendahnya upah, namun demikian perbedaannya tidaklah terlalu jauh. Untuk

ukuran daerah Surabaya upah tukang bangunan berkisar antara 50 ribu - 60 ribu

rupiah perhari. Dan kuli bangunan memiliki rentang upah antara 35 ribu - 50 ribu

rupiah perhari. Upah tersebut adalah upah bersih mereka tanpa mendapat

tambahan uang makan lagi. Adakalanya pemilik proyek menyediakan makan bagi

tukang bangunan, lalu mengurangi jumlah upah yang dibayarkan kepada tukang
2
bangunan. Adapun harga borong jasa tenaga kerja dengan hitungan Per M

Bangunan yang dikerjakan (Pemerintah Kota Surabaya, 2012).

Tabel 2.3 Harga Rata-rata Jasa Pekerja

Uraian Pekerja Satuan Harga Satuan


Mandor O.H 60.000,00
Kepala Tukang Batu O.H 55.000,00
Tukang Batu O.H 50.000,00
Tenaga Kasar O.H 30.000,00
Kepala Tukang Kayu O.H 55.000,00
Tukang Kayu O.H 50.000,00
Pembantu Tukang O.H 40.000,00
2.13 Perhitung Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Rumah

Perhitungan perencanaan anggaran biaya membutuhkan ukuran sebagai

input identifikasi besar ukuran kegiatan yang akan dikerjakan diperhitungan biaya

yang dibutuhkan untuk membangun. Dalam menghitung anggaran biaya rumah,

dibutuhkan perhitungan matematika sederhana dengan mengetahui luas dari suatu

bidang, sisi/volume benda. Untuk formula perhitungan ini sebagai dasar dari

perhitungan mengacu pada buku Panduan Praktis Menghitung Biaya Membangun

Rumah (Irawan, Y., Ranala, M., & Ariani. 2010).

2.13.1 Pekerjaan Awal

A. Pembongkaran Bangunan Lama

Bangunan lama dalam pengerjaan pembangunan rumah, dan rumah

tersebut akan dibangun ulang. Maka jika diperlukan pembongkaran sebuah rumah

yang bisa dilakukan dengan cara menghancurkan total atau dengan memilah

material yang masih layak pakai. Umumnya sebelum bangunan dihancurkan dan

dirobohkan, dan beberapa material yang masih bisa digunakan kembali terlebih

dahulu diselamatkan untuk dapat dipakain kembali.

Tabel 2.4 Pekerjaan Pembongkaran Bangunan Lama

Uraian Kegiatan dan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Kebutuhan
Jasa Tenaga Pekerja
Mandor 0,01 O.H 60.000,00 600,00
Tenaga Kasar 0,2 O.H 30.000,00 6.000,00
Total 6.600,00

Untuk mengitung pembongkaran bangunan lama diperlukan rumusan

perhitungan dari volume bangunan tersebut, yaitu:

K = Pb x Lb x Tb
Keterangan:

K: Keliling pembongkaran bangunan lama

Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

Tb: Tinggi banguna

B. Pembersihan Lokasi Pekerjaan


Pembersihan lokasi pengerjaan merupakan pekerjaan utama dalam

mempersiapkan factor-faktor pendukung dari awal pelaksanaan sampai akhir

pelaksanaan pembangunan. Pembersihan lokasi ini dilakukan untuk menjaga

kestabilan permukaan dari unsur-unsur yang bisa membusuk, sehingga tidak

terjadi penurunan permukaan tanah akibat pembebanan. Pembersihan ini meliputi

sampah, rumput liar, dan akar pohon. Luas lahan yang dibersihkan sesuai dengan

ukuran tanah yang akan difungsikan untuk pembangunan rumah.

Tabel 2.5 Pembersihan Lokasi Pekerjaan

Uraian Kegiatan dan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Kebutuhan
Jasa Tenaga Pekerja
Mandor 0,05 O.H 60.000,00 3.000,00
Pembantu Tukang 0,1 O.H 40.000,00 4.000,00
Total 7.000,00

Maka dapat dihitung dengan mengetahui berapa luas dari lahan lokasi

yang akan dijadikan bangunan rumah, dengan rumus:

L=PxL

Keterangan:

L: Luas pekerjaan pembersihan lahan

P: Panjang lahan dan L: Lebar lahan


C. Bouwplank

Gambar 2.2 Bowplank

Setelah dilakukan pembersihan dan pengukuran pada luas tanah yang

akan dibangun rumah, maka dibuatlah bouplank yang digunakan untuk membantu

menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar

menggunakan papan 2/20 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat

dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan. Misal rumah

ukuran panjang = 6 dan lebar = 7, maka ukuran bowplank adalah K = (6 + 2) x 2

+ (7 + 2) x 2 = 34m. Dengan pengerjaan bouwplank mempunyai nilai pekerjaan

per meternya yang akan dihitung dari table standar pemerintah per meternya:

Tabel 2.6 Pekerjaan Bouwplank Per Titik

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0045 O.H 60.000,00 270,00
Kepala Tukang Kayu 0,0100 O.H 55.000,00 550,00
Tukang Kayu 0,0100 O.H 50.000,00 5.000,00
Tenaga Kasar 0,0100 O.H 30.000,00 3.000,00
Bahan Material
3
Kayu Meranti (Papan 0,0080 M 2.495.500,00 19.964,00
2/20)
3
Kayu Meranti (Usuk 0,0120 M 3.335.000,00 40.020,00
5/7)
Paku 0,0500 Kg 14.500,00 725,00
Total 69.529,00

Pemasangan bouwplank berdasarkan ukuran lahan tanah, yang dapat

dihitung dengan rumus:

K = (P + L) x 2
Keterangan:

K: Keliling pemasangan bouwplank

P: Panjang bangunan

L: Lebar bangunan

2.13.2 Pekerjaan Tanah (Galian dan Urugan)

Tahap pekerjaan tanah ini sebagai tahap dari sebelum pembuatan pondasi

dari pembangunan rumah. Ditahap ini pekerjaan yang lakukan penggalian dan

pengurukan sebagai infrastruktur pembangunan. Dalam pekerjaan tanah ini

meliputi:

A. Galian Tanah Fondasi

Pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam

dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Pemasangan fondasi batu kali

dengan memanfaatkan luas trapesium. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka

lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20

= 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik,

kondisi tanah biasa umumnya digunakan kedalaman galian 70 cm, maka volume

3
galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = hasil dengan satuan m . Dalam

pengerjaan galian dibutuhkan pekerja dengan upah koefisien per meternya sebagai

berikut:

Tabel 2.7 Upah Pekerja Penggalian Tanah Untuk Konstruksi

Uraian Pekerja Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0250 O.H 60.000,00 1.500,00
Tenaga Kasar 0,7500 O.H 30.000,00 22.500,00
Total 24.000,00
Rumus yang digunakan untuk menghitung galian tanap untuk pondasi ini

yaitu:

V = ((Pb + Lb) x 2) x B x H

Standar ketentuan untuk mendapatkan B:

B = 0.99 m
Standar ketentuan untuk mendapatkan H:

H= 0.80 m

Keterangan:

V : Volume tanah galian total

Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

B : lebar galian pondasi

H : tinggi galian pondasi

B. Urugan Tanah Kembali Tanah Galian

Pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan

3
dikalikan tinggi urugan dengan pekerjaan satuan m dan upah pekerja untuk

pengurukan kembali untuk konstruksi dapat dihitung dengan per meter

pengurukannya kembali sebagai berikut:

Tabel 2.8 Upah Pekerja Pengurugan Tanah Kembali untuk Konstruksi

Uraian Pekerja Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0083 O.H 60.000,00 498,00
Tenaga Kasar 0,2500 O.H 30.000,00 7.500,00
Total 7.998,00

Urugan tanah kembalai berfungsi untuk menstabilkan tanah, dan juga

sebagai landasan lantai kerja pondasi. Rumus perhitungannya yaitu:


V = ( 2 x ( Pb + Lb )) x 0.5

Keterangan:

V : Volume tanah peninggian lantai pondasi

Pb : Panjang bangunan

Lb : Lebar bangunan

0.5 : Tebal urugan kembali (50cm)

C. Urugan Pasir Dibawah Pondasi

Pasir urug berada di atas permukaan tanah asli yang berfungsi

menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Lapisan pertama

dalam pekerjaan pondasi adalah pasir urug yang didapatkan dengan tebal 5 -10 cm

sesuai dengan kondisi tanah.

Tabel 2.9 Urugan Pasir Dibawah Pondasi

Uraian Pekerja Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,001 O.H 60.000,00 600,00
Tenaga Kasar 0,300 O.H 40.000,00 12.000,00
Bahan Material
3
Pasir Urug 1,200 m 133.400,00 160.080,00
Total 172.680,00

pengurugan pasir dengan rumus:

V= h x b x p

h= 0.10

b= 1

p= ( Pb + Lb ) x 2

Keterangan:

V : Volume Pondasi Bangunan

h : tebal urugan

b : lebar urugan

p : panjang urugan
D. Urugan Pasir Dibawah Lantai

Urugan pasir dibawah lantai berfungsi untuk menstabilkan tanah, dan

juga sebagai landasan lantai kerja diatasnya.

Tabel 2.10 Urugan Pasir Dibawah Lantai

Uraian Pekerja Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,001 O.H 60.000,00 600,00
Tenaga Kasar 0,300 O.H 40.000,00 12.000,00
Bahan Material
3
Pasir Urug 1,200 m 133.400,00 160.080,00
Total 172.680,00

Rumus perhitungannya yaitu:

V = 0.04 x ( Pb x Lb )

Keterangan:

V : Volume urugan pasir bawah lantai

Pb : Panjang urugan

Lb : Lebar urugan

0.04: Tebal urugan, dengan ukuran standar 4cm


2.13.3 Pekerjaan Struktur Beton dan Pondasi

Gambar 2.3 Fondasi

A. Jenis-Jenis Pondasi

Beberapa jenis pondasi yang dapat digunakan dalam setiap pembangunan

dari mulai yang tradisional sampai yang modern. Berikut merupakan beberapa

jenis Pondasi yang beredar di dunia pembangunan:

1. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)

2. Pondasi Tapak atau Cakar Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-4 Lantai)

3. Pondasi Sumuran (Baik Untuk Bangunan Bertingkat)

4. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)

Berikut telah disebutkan macam-macam pondasi yang sering digunakan

dalam pembangunan sebuah bangunan khususnya di Indonesia. Maka selanjutnya

akan beri pengertian untuk lebih dalam lagi tentang masing-masing jenis pondasi

tersebut.

1. Pondasi Batu Kali (Digunakan Untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)

Gambar 2.4 Fondasi Batu Kali


Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang digunakan

pada bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat yang

berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan

batu kali ini menggunakan perbangingan 1:3 karena batu kali akan selalu

menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga sehingga membutuhkan

campuran yang lebih kuat menahan rembesan (Irawan, Y., Ranala, M., & Ariani:

2010).

Tabel 2.11 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Batu Kali

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga


Satuan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0750 O.H 60.000,00 4.500,00
Tukang Batu 0,600 O.H 50.000,00 30.000,00
Pembantu Tukang 1,500 O.H 40.000,00 60.000,00
Bahan Material
Semen portland (50kg) 1,013 Zak 55.800,00 143.888,00
3
Pasir Pasang 0,248 m 144.900,00 78.246,50
3
Batu Kali Belah 15/20 0,8100 m 163.300,00 179.630,00
cm
Total 496.264,00
Dalam pemasangan pondasi batu kali ini dapat dirumuskan dengan:

V =(p x l x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb)


3

Keterangan:

V : Volume dalam memasang pondasi

p : Panjang pondasi

l : Lebar pondasi

t : Tinggi pondasi

Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang

dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah:

 Semen = (4,24 zak) x V


3
 Pasir Pasang = (0,4384 m ) x V
3
 Split = (0,705 m ) x V

 Besi d 10 mm = 19,5 m/12 m = 1,625 batang

 Besi d 8 mm = 13,9 m/12 m = 1,158 batang

 Kawat ikat = 70,14 m/145 m = 0,484 kg

2. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (Baik Untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)

Gambar 2.5 Pondasi Tapak atau Ceker Ayam


Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh

masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan

bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di

temukan oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh Prof. Ir.

Bambang Suhendro, Dr. harry Christady dan Ir. Maryadi Darmokumoro, yang

dikenal dengan Sistim Cakar Ayam.

Tabel 2.12 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Cakar Ayam

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga


Satuan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,075 O.H 60.000,00 4.500,00
Tukang Batu 0,350 O.H 50.000,00 17.500,00
Tukang Kayu 1,040 O.H 50.000,00 52.500,00
Tukang Besi 1,050 O.H 50.000,00 52.500,00
Pembantu Tukang 3,900 O.H 40.000,00 156.000,00
Bahan Material
3
Kayu Meranti (Papan 0,200 m 2.495.500,00 499.100,00
2/20)
Paku 1,500 Kg 14.500,00 21.750,00
Minyak Bekisting 0,400 Ltr 4.800,00 1.920,00
Besi Beton Polos 125 Kg 8.500,00 1.062.500,00
Kawat Beton 2,250 Kg 23.000,00 51.750,00
Semen portland (40kg) 6,46 Zak 52.900,00 341.734.00
3
Pasir Beton 0,52 m 180.000,00 93.600,00
3
Splitz (batu pecah) 0,78 m 178.000,00 138.840,00
Total 496.264,00

Dalam pemasangan pondasi cakar ayam ini dapat dirumuskan dengan:

V =(p x l x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb)


3

Keterangan:

V : Volume dalam memasang pondasi

p : Panjang pondasi

l : Lebar pondasi
t : Tinggi pondasi

Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang

dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah:

 Semen = (4,24 zak) x V


3
 Pasir Pasang = (0,4384 m ) x V
3
 Split = (0,705 m ) x V

 Besi d 10 mm = 19,5 m/12 m = 1,625 batang

 Besi d 8 mm = 13,9 m/12 m = 1,158 batang

 Kawat ikat = 70,14 m/145 m = 0,484 kg

3. Pondasi Sumuran (Baik Untuk Bangunan Bertingkat)

Gambar 2.6 Pondasi Sumuran

Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi footplat. Pondasi

sumuran merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang


dimasukan kedalam lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi di

dalamnya. Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah yang labil dan memiliki

2
sigma 1,50 kg/cm . Pondasi sumuran juga dapat digunakan untuk bangunan

beralantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan syarat

keadaan tanah relatif keras.

Tabel 2.13 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Sumuran

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,075 O.H 60.000,00 4.500,00
Tukang Batu 0,30 O.H 50.000,00 15.000,00
Pembantu Tukang 2,380 O.H 40.000,00 95.200,00
Bahan Material
3
Batu Kali Belah 0,200 m 2.495.500,00 73.485,00
15/20 cm
Semen portland 1,500 Kg 14.500,00 296.240,00
(40kg)
Pasir Beton 0,400 Ltr 4.800,00 81.000,00
Splitz (batu pecah) 125 Kg 8.500,00 119.260,00
Total 684.685,00

Dalam pemasangan pondasi cakar ayam ini dapat dirumuskan dengan:

V =(d x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb)


5

Keterangan:

V : Volume dalam memasang pondasi

d : Diameter pondasi

t : Tinggi pondasi

Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang

dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah:


 Semen = (4,24 zak) x V
3
 Pasir Pasang = (0,4384 m ) x V
3
 Split = (0,705 m ) x V

4. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)

Gambar 2.7 Pondasi Bored Pile atau Strauss Pile

Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna berlantai banyak seperti

rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai. Pondasi ini berbentuk seperti paku

yang kemudian di tancapkan kedalam tanah dengan menggunakan alat berat

seperti kren.

Tabel 2.14 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Bored Pile atau Strauss Pile

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,075 O.H 60.000,00 4.500,00
Tukang Batu 0,400 O.H 50.000,00 20.000,00
Tukang Kayu 1 O.H 50.000,00 50.000,00
Tukang Besi 1 O.H 50.000,00 50.000,00
Pembantu Tukang 3,900 O.H 40.000,00 156.000,00
Bahan Material
3
Kayu Meranti 0,200 m 2.495.500,00 499.100,00
(Papan 2/20)
Paku 1,500 Kg 14.500,00 21.750,00
Minyak Bekisting 0,400 Ltr 4.800,00 1.920,00
Besi Beton Polos 125 Kg 8.500,00 1.062.500,00
Kawat Beton 2,1 Kg 23.000,00 48.300,00
Semen portland 6,46 Zak 52.900,00 341.734.00
Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
(40kg)
3
Pasir Beton 0,52 m 180.000,00 93.600,00
3
Splitz (batu pecah) 0,78 m 178.000,00 138.840,00
Total 2.488.244,00

Dalam pemasangan pondasi cakar ayam ini dapat dirumuskan dengan:

V = (d x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb)


5

Keterangan:

V : Volume dalam memasang pondasi

d : Diameter pondasi

t : Tinggi pondasi

Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang

dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah:

 Semen = (4,24 zak) x V


3
 Pasir Pasang = (0,4384 m ) x V
3
 Split = (0,705 m ) x V

 Besi d 10 mm = 19,5 m/12 m = 1,625 batang

 Besi d 8 mm = 13,9 m/12 m = 1,158 batang

 Kawat ikat = 70,14 m/145 m = 0,484 kg

B. Sloof

Sloof merupakan struktur bangunan yang terletak diatas pondasi

bangunan yang pada umumnya berbentuk empat persegi panjang. Sloof berfungsi

sebagai perata beban yang diterima oleh pondasi. Selain itu, sloof juga berfungsi
sebagai pengunci dinding agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah seperti

gempa bumi. Cara menghitung volume sebagai berikut: volume beton panjang

total sloof x lebar x tinggi = hasil dengan satuan m3. Untuk perhitungan jumlah

besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total

sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan

panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan. Misal sloof 15/20,

begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh =

168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka

total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton

panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton

tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.

Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung, yang ditampilkan

adalah volume beton. Untuk menghitung dengan menggukur berdasarkan meter

dari inputan yang akan dibuat maka akan didapatkan harga per meternya dari

harga per meter uraian pekerjaan dibawah ini:

Tabel 2.15 Pekerjaan Sloof


Uraian Pekerjaan koefisien Satuan Harga Harga
Satuan
Jasa Tenaga Pekerja
Mandor 0,283 O.H 60.000,00 16.980,00
Kepala Tukang Besi 0,323 O.H 55.000,00 17.765,00
Tukang Besi 0,275 O.H 50.000,00 13.750,00
Tukang Batu 0,275 O.H 50.000,00 13.750,00
Tukang Kayu 1,56 O.H 50.000,00 78.000,00
Pembantu Tukang 5,65 O.H 40.000,00 226.000,00
Bahan Material
Semen portland (40kg) 8,4 Zak 52.900,00 444.360,00
3
Pasir Beton 0,54 m 180.000,00 97.200,00
3
Batu Pecah Mesin 1/2 0,81 m 310. 500,00 251.505,00
cm
Besi Beton Polos 210 Kg 8.500,00 1.785.000,00
Kawat Beton 3 Kg 23.000,00 69.000,00
Uraian Pekerjaan koefisien Satuan Harga Harga
Satuan
3
Kayu Meranti Bekisting 0,27 m 2.070.000,00 558.900,00
Paku Usuk 2 Kg 17.100,00 34.200,00
Minyak Bekisting 0,6 Ltr 4.800,00 2.880,00
Total 3.609.290,00

Sloof berada di atas pondasi dengan ukuran standar 15/20 cm, yang

terbuat dari campuran material semen, pasir pasang, kerikil(split) dengan

tulangan besi beton. Cara meghitung volume pembuatan sloof yaitu:

V= (0,15 x 0,20) x ((p + l) x 2)

Keterangan:

p: Panjang bangunan

l: Lebar bangunan

Setelah didapat volume dari sloof, maka dapat dihitung kebutuhan

material yang dibutuhkan dalam membuat sloof.

 Semen = (4,24 zak) x V

 Pasir pasang = (0,4384) x V

 Split = (0,705) x V

 Besi d 8 mm = 544 m/12 m = 45,333 batang

 Besi d 6 mm = 680 x 0,75 = 510 m/11 m = 46,364 batang

 Kawat ikat = 2.213,4m/145m = 15,27 kg

C. Kolom

Kolom adalah tiang (pilar) penyangga yang terbuat dari beton yang

bertulang besi. Kolom merupakan elemen tekan yang menumpu / menahan balok

yang memikul beban-beban pada lantai. Sehingga kolom ini sangat berarti bagi

struktur. Jika kolom runtuh, maka runtuh pulalah bangunan secara keseluruhan.
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting

dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi

kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan

3
juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur dengan satuan m .

Tabel 2.16 Pekerjaan Kolom


Uraian Pekerjaan koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Jasa Tenaga Pekerja
Mandor 0,009 O.H 60.000,00 540,00
Kepala Tukang Besi 0,006 O.H 55.000,00 330,00
Tukang Besi 0,02 O.H 50.000,00 1.750,00
Tukang Batu 0,02 O.H 50.000,00 1.750,00
Tukang Kayu 0,02 O.H 50.000,00 1.000,00
Tenaga Kasar 0,18 O.H 30.000,00 5.400,00
Bahan Material
Semen portland 6,45 Zak 52.900,00 341.205,00
(40kg)
3
Pasir Beton 0,52 m 180.000,00 93.600,00
3
Batu Pecah Mesin 1/2 0,78 m 310. 500,00 242.190,00
cm
Besi Beton Polos 125 Kg 8.500,00 1.062.500,00
Kawat Beton 4,5 Kg 23.000,00 103.500,00
3
Kayu Meranti 0,7 m 2.070.000,00 1,449.000,00
Bekisting
Paku Usuk 4 Kg 17.100,00 68.400,00
Minyak Bekisting 2 Ltr 4.800,00 9.600,00
Multiplex 120 x 240 x 3,5 Lembar 105.000,00 367,500.00
9 mm
Total 3.746.765,00

Dimensi kolom pada rumah standar mempunyai ukuran 13x25 cm,

dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20. Rumus dalam perhitungan kolom

pembuatan rumah yaitu:

V = (p x b x t) x ∑n

∑n = (Pb x Lb) / 3
Keterangan:

V: Volume dalam memasang kolom

p: Panjang kolom

b: lebar kolom

t: Tinggi kolom

∑n: Jumlah kolom

Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

Setelah didapat jumlah kolom, maka dapat dihitung kebutuhan material

yang dibutuhkan dalam membuat kolom.

 Semen = (4,24 zak) x V


3
 Pasir pasang = (0,4384 m ) x V
3
 Split = (0,705 m ) x V

 Besi d 12 mm = 475,2 m/12 m = 39,60 batang

 Besi d 8 mm = 277,2 m/12 m = 23,10 batang

 Kawat ikat = 712,8 m/145 m = 4,92 kg

2.13.4 Pekerjaan Pasang dan Plesteran

A. Pasang Bata Dinding

Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara

perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang

sekali digunakan. Akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan

isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata,

pasangan 1 bata atau ½ bata, untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran
½ bata 15 cm. Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut,

pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding.

Tabel 2.17 Dinding Batu Bata Merah Dengan 1Pc : 2Pp tebal 1Bata
Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga
Satuan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0300 O.H 60.000,00 1.800,00
Kepala Tukang Batu 0,0200 O.H 55.000,00 1.100,00
Tukang Batu 0,2000 O.H 50.000,00 10.000,00
Tenaga Kasar 0,6000 O.H 30.000,00 18.000,00
Bahan Material
Semen PC (Portland 0,8700 Zak 55.800,00 48.546,00
Cement) 50 kg
3
Pasir Pasang 0,0800 m 144.900,00 11.592,00
Batu Bata Merah uk 140,0000 Buah 600,00 84.000,00
22 x 11 x 4.5 cm
Total 175.038,00

Tabel 2.18 Dinding Batu Bata Merah Dengan 1 Pc : 3 Pp tebel 1 Bata


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga
Satuan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0300 O.H 60.000,00 1.800,00
Kepala Tukang Batu 0,0200 O.H 55.000,00 1.100,00
Tukang Batu 0,2000 O.H 50.000,00 10.000,00
Tenaga Kasar 0,6000 O.H 30.000,00 18.000,00
Bahan Material
Semen PC (Portland 0,6590 Zak 55.800,00 36.772,20
Cement) 50 kg
3
Pasir Pasang 0,0910 m 144.900,00 13.185,90
Batu Bata Merah uk 140,0000 Buah 600,00 84.000,00
22 x 11 x 4.5 cm
Total 164.858,10

Tabel 2.19 Dinding Batu Bata Merah Dengan 1 Pc : 2 Pp tebal 1/2 Bata
Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga
Satuan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0150 O.H 60.000,00 900,00
Kepala Tukang Batu 0,0100 O.H 55.000,00 550,00
Tukang Batu 0,1000 O.H 50.000,00 5.000,00
Tenaga Kasar 0,3000 O.H 30.000,00 9.000,00
Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga
Satuan
Bahan Material

Semen PC (Portland 0,3790 Zak 55.800,00 21.148,20


Cement) 50 kg
3
Pasir Pasang 0,0380 m 144.900,00 5.506,20
Batu Bata Merah uk 70,0000 Buah 600,00 42.000,00
22 x 11 x 4.5 cm
Total 164.858,10

Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi

memisahkan atau membentuk ruang dalam membangun rumah. Rumus yang

dapat digunakan dalam mengitung pembangunan dinding pada rumah yaitu:

K=PxT

Keterangan:

K: Keliling dalam memasang dinding

P: Panjang keliling bangunan

T: Tinggi bangunan

Setelah didapat perhitungan dari pemasangan dinding, maka dapat

dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat dinding rumah.

 Bata merah = (70 buah per meter) x K


3
 Pasir Pasang = (0,058 m ) x K

 Semen = (0,08 zak) x K

B. Plesteran Halus 1 Pc : 3 Ps

Plesteran adalah suatu lapisan sebagai penutup permukaan dinding baik

luar atau dalam bangunan dari pasangan bata merah atau batu cetak, yang

berfungsi sebagai perata permukaan, memperindah dan memperkedap dinding.


Tabel 2.20 Pekerjaan Plesteran Dengan 1 Pc : 2 Ps tebal 1,5 cm

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga


Satuan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0150 O.H 60.000,00 900,00
Kepala Tukang Batu 0,0150 O.H 55.000,00 825,00
Tukang Batu 0,1500 O.H 50.000,00 7.500,00
Tenaga Kasar 0,3000 O.H 30.000,00 9.000,00
Bahan Material
Semen PC (Portland 0,2045 Zak 55.800,00 11.409,98
Cement) 50 kg
3
Pasir Pasang 0,0200 m 144.900,00 2.898,00
Total 32.532,98

Untuk menghasilkan tembok yang baik maka perlu memperhatikan

proses pelaksanaan plesteran tembok ini, maka dapat dihitung dengan rumus:

K= P x T x 0.02

Keterangan:

K: Keliling dalam plesteran dinding

0.02: Tebal pemlesteran pada dinding

P: Panjang dinding

T: Tinggi dinding

Setelah didapat perhitungan dari plesteran dinding, maka dapat dihitung

kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat plesteran dinding.

 Semen = (0,0694 zak) x K


3
 Pasir pasang = (0,0136 m ) x K

C. Plamir Tembok

Plamir merupakan pelapis dari dinding yang telah di lakukan pemlesteran

pada dinding, plamir digunakan untuk menutup pori pada permukaan. Setelah

melakukan pekerjaan plamir, baru dinding dapat di cat dengan baik.


Tabel 2.21 Pekerjaan Plesteran Dengan 1 Pc : 2 Ps tebal 1,5 cm

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga


Satuan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,001 O.H 60.000,00 60,00
Kepala Tukang Cat 0,003 O.H 55.000,00 165,00
Tukang Cat 0,03 O.H 50.000,00 1.500,00
Tenaga Kasar 0,02 O.H 30.000,00 600,00
Bahan Material
Plamir Tembok 0,1 Kg 104.100,00 10.100,00
Kertas Gosok no 150 0,5 Lembar 6.400,00 3.200,00
Total 19.935,00

Maka dapat dihitung dengan untuk mendapatkan volume pengerjaaan

plamir ini yaitu:

K= P x T

Keterangan:

K: Keliling dalam plesteran dinding

P: Panjang dinding

T: Tinggi dinding

D. Ring Balk

Ring balk atau yang disebuat ring balok adalah salah satu bagian dari

struktur bangunan yang terletak diatas dinding bata. Ring balk berfungsi sebagai

pengikat pasangan bata dan meratakan beban dari struktur diatasnya.

Tabel 2.22 Pekerjaan Ring Balk

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga


Satuan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0150 O.H 60.000,00 900,00
Kepala Tukang Besi 0,0100 O.H 55.000,00 550,00
Tukang Besi 0,0330 O.H 50.000,00 1.650,00
Tukang Batu 0,0330 O.H 50.000,00 1.650,00
Tukang Kayu 0,0330 O.H 50.000,00 1.650,00
Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga
Satuan
Tenaga Kasar 0,2970 O.H 30.000,00 8.910,00
Bahan Material
Semen portland (40kg) 3,61 Zak 52.900,00 423.200,00
3
Pasir Beton 0,4384 m 180.000,00 93.600,00
3
Batu Pecah Mesin 1/2 0,705 m 310.500,00 242.190,00
cm
Besi Beton (polos/ulir) 35,236 Kg 8.500,00 1.287.500,00
Kawat Beton 13,497 Kg 23.000,00 69.000,00
3
Kayu meranti bekisting 0,0030 m 2.070.000,00 6.210,00
Paku Usuk 0,0200 Kg 17.100,00 342,00
Total 2.337.352,00

Bisa dihitung dengan mengukur meternya dengan biaya permeternya

dengan melihat tabel perhitungan ring balk dibawah ini.

K= (2 x (p + l)) x (0,13 x 0,13)

Keterangan:

K: Volume dalam memasang ring balk

p: Panjang

l: Lebar

Setelah didapat perhitungan dari ring balk, maka dapat dihitung

kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat ring balk.

 Semen = (3,61 zak) x K


3
 Pasir pasang = (0,4384 m ) x K
3
 Split = (0,705 m ) x K

 Besi d 8 mm = 544 m/12 m = 45,333 batang

 Besi d 6 mm = 387,6 m/11 m = 35,236 batang

 Kawat ikat = 1.957 m/145 m = 13,497 kg


2.13.5 Pekerjaan Rangka Atap

Gambar 2.8 Rangka Atap Rumah

A. Pembuatan Kuda-Kuda

Pada saat ini kuda-kuda seringkali dibuat dari material beton bertulang.

Apabila kuda-kuda jenis ini digunakan maka perhitungan volumenya didasarkan

3
hitungan dengan satuan m , yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu

yang dipakai.

Tabel 2.23 Pekerjaan Kuda-kuda Atap Kayu Jati (Bentang Max.6 meter)

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,2000 O.H 60.000,00 12.000,00
Kepala Tukang 1,2000 O.H 55.000,00 66.000,00
Kayu
Tukang Kayu 12,0000 O.H 50.000,00 600.000,00
Tenaga Kasar 4,0000 O.H 30.000,00 120.000,00
Bahan Material
3
Kayu Jati (balok 1,1000 m 14.640.000,00 16.104.000,00
6/12)
Besi plat strip + Baut 15,0000 Kg 13.700,00 205.500,00
Mur
Paku Klem (No. 4) 5,6000 Doz 5.800,00 32.480,00
Total 17.139.980,00

Pembangunan pemasangan kuda-kuda atap rumah ini, ada beberapa

pemilihan bahan kayu yang membedakan kualitas kayu dan beda dari segi harga.

Jika menggunakan kayu Kayu Kamper (Balok 8/12) untuk maksimal ukuran 7

meter dengan harga Rp. 6.325.000,00 dan harga nilai total pembuatannya adalah
Rp. 7.360.980,00. Namun jika menggunakan dengan bahan material kayu Kayu

Meranti (balok 8/12) untuk maksimal ukuran 7 meter dengan harga Rp.

3.984.750,00 dan harga nilai total pembuatannya adalah Rp. 5.020.730,00. Ada

juga rangka atap dengan menggunakan bahan garvalume, dengan harga table

dibawah ini:

Tabel 2.24 Rangka Atap Garvalume ukuran 0.8 mm (Bentang Max.6 meter)

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,003 O.H 60.000,00 180,00
Kepala Tukang besi 0,006 O.H 55.000,00 330,00
Tukang besi 0,100 O.H 50.000,00 5.000,00
Pembantu tukang 0, 06 O.H 40.000,00 2.400,00
Bahan Material
3
Rangka Galvalume uk 1,1000 m 237,400,00 237.400,00
0.8mm
Total 269.050,00

Menghitung kebutuhan kuda-kuda, untuk yang menggunakan kayu

dibutuhkan 2 kuda-kuda. Dan untuk penggunaan galvalume mengunakan kuda-

kuda disetiap 3 meter, dan dapat dihitung dengan rumus:

K= (2 x (2 x (p + l)) x cos30) x (p / 3)

Kemudian dicari berapa banyak jumlah batang galvalume(6m per batang)

yang dibutuhkan:

J= K / 6

Keterangan:

K: Keliling dalam memasang kuda-kuda

J: Jumlah kebutuhan batang rangka

p: Panjang bangunan

l: Lebar bangunan
Setelah didapat perhitungan dari ring balk, maka dapat dihitung

kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat ring balk.

 Galvalume =K/6

B. Pembuatan Nok dan Gording

Gording merupakan balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan

antar kuda-kuda. Gording juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok jurai

dalam. Dan nok atau bubungan Merupakan sisi atap yang teratas, selalu dalam

keadaan datar dan umumnya menentukan arah bangunan. Dibutuhkan 2 buah

untuk menunjang kuda-kuda kayu dalam kebutuhan nok dan gording ini.

Tabel 2.25 Pembuatan Gording

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,1200 O.H 60.000,00 7.200,00
Kepala Tukang Kayu 0,7200 O.H 55.000,00 39.600,00
Tukang Kayu 7,2000 O.H 50.000,00 360.000,00
Pembantu tukang 2,4000 O.H 40.000,00 96.000,00
Bahan Material
3
Kayu Kamper 1,1000 m 5.635.000,00 6.198.500,00
Paku Reng 0,2000 Kg 17.900,00 3.580,00
Besi plat strip 15,0000 Kg 13.700,00 205.500,00
Total 6.910.380,00

C. Pasang Reng dan Usuk

Komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan

ukurannya. Posisinya melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai penahan

penutup atap dari genteng dan lainnya. Fungsi reng dan usuk adalah sebagai

pengatur jarak tiap genteng agar rapi dan lebih terikat. Jarak antar reng tergantung

pada ukuran genteng yang akan dipakai, semakin besar dimensi genteng.

Reng yang digunakan ada dua macam ukuran yaitu 2/3 atau ¾,

tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya


menggunakan ukuran ¾, perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk

2
yaitu luas dengan satuan m .

Tabel 2.26 Pasang Reng dan Usuk


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0050 O.H 60.000,00 300,00
Kepala Tukang Kayu 0,0100 O.H 55.000,00 550,00
Tukang Kayu 0,1000 O.H 50.000,00 5.000,00
Pembantu tukang 0,1000 O.H 40.000,00 4.000,00
Bahan Material
3
Kayu kamper reng 3/5 0,0072 m 6.000.000,00 43.200,00
3
Kayu Kamper Usuk 0,0140 m 5.635.000,00 78.890,00
(5/7)
Paku Reng 0,2500 Kg 17.900,00 4.475,00
Total 136.415,00

Tabel 2.27 Rangka Atap Garvalume ukuran 0.8 mm (Bentang Max.6 meter)
Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,005 O.H 60.000,00 300,00
Kepala Tukang besi 0,01 O.H 55.000,00 550,00
Tukang besi 0,12 O.H 50.000,00 6.000,00
Pembantu tukang 0, 1 O.H 40.000,00 4.000,00
Bahan Material
2
Rangka Galvalume 1,1000 m 215,800,00 237.380,00
Total 248.230,00

Dalam menghitung kebutuhan reng dan usuk dapat dirumuskan, yaitu:

l = (Lb / 2 / cos30) x 2
p = diisikan panjang bangunan

K = (2 x (p + l)) x 2

La = (K x l ) + 1 dan Pa = (K x p ) + 2
0.8 3
Keterangan:

K: Keliling dalam memasang kuda-kuda

p: Panjang bangunan

l: Lebar bangunan
La: Jumlah kebutuhan titik batang rangka

Pa: Jumlah kebutuhan titik batang rangka

Setelah didapat perhitungan dari rangka atap, maka dapat dihitung

kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat rangka atap, yang

panajang kayu atau galvalume dengan panjang 6 m.

 Galvalume = L / 6 dan P / 6

D. Listplank

Lisplang berfungsi untuk mengunci susunan usuk, agar tetap berada pada

tempatnya. Dari segi estetika, lisplang berfungsi menutupi usuk yang berjajar

dibawah susunan genteng atau bahan penutup atap lain. Maka tampilan atap

pada bagian tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang.

Tabel 2.28 Pemasangan Listplank Kayu Kamper 2 / 20 cm

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0050 O.H 60.000,00 300,00
Kepala Tukang Kayu 0,0200 O.H 55.000,00 1.100,00
Tukang Kayu 0,2000 O.H 50.000,00 10.000,00
Pembantu tukang 0,1000 O.H 40.000,00 4.000,00
Bahan Material
3
Kayu Kamper (papan 0,0108 m 8.000.000,00 86.400,00
2/20)
Paku Reng 0,1000 Kg 17.900,00 1.790,00
Total 103.590,00

Rumus untuk menghitung kebutuhan listplank adalah dengan menghitung:


K= 2 x (Pb + Lb)

Keterangan:

K: Volume dalam memasang listplank

Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan


E. Pasang Genteng

Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng

2
beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m .

Biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.

Tabel 2.29 Pemasangan Genteng Jawa (Soka)

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0080 O.H 60.000,00 480,00
Kepala Tukang Kayu 0,0080 O.H 55.000,00 440,00
Tukang Kayu 0,0750 O.H 50.000,00 3.750,00
Pembantu tukang 0,1500 O.H 40.000,00 6.000,00
Bahan Material
Genteng Flam Pres 25,0000 Buah 1.980,00 49.500,00
Jawa
Total 243.170,00

Tabel 2.30 Pemasangan Genteng Karang Pilang / Wisma

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0050 O.H 60.000,00 480,00
Kepala Tukang Kayu 0,0100 O.H 55.000,00 440,00
Tukang Kayu 0,1000 O.H 50.000,00 3.750,00
Pembantu tukang 0,1500 O.H 40.000,00 6.000,00
Bahan Material
Genteng Flam Pres 25,0000 Buah 6.400,00 160.000,00
Jawa
Total 170.670,00

Tabel 2.31 Pemasangan Atap Sirap Asbes Tebal 4 mm

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0050 O.H 60.000,00 300,00
Kepala Tukang Kayu 0,0070 O.H 55.000,00 385,00
Tukang Kayu 0,2500 O.H 50.000,00 12.500,00
Pembantu tukang 0,2000 O.H 40.000,00 8.000,00
Bahan Material
Sirap Asbes 4 mm 3,3000 Lembar 17.000,00 56.100,00
Skrup 3,3000 Buah 3.700,00 11.100,00
Total 88.385,00
Tabel 2.32 Pemasangan Atap Seng Gelombang BJLS 40

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0050 O.H 60.000,00 300,00
Kepala Tukang Kayu 0,0070 O.H 55.000,00 385,00
Tukang Kayu 0,0700 O.H 50.000,00 3.500,00
Pembantu tukang 0,0060 O.H 40.000,00 240,00
Bahan Material
Sirap Asbes 4 mm 1,0000 Lembar 47.000,00 47.000,00
Skrup 4,0000 Buah 3.700,00 14.800,00
Total 88.385,00

Tabel 2.33 Pemasangan Atap Fiber Glass (180x90)

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0070 O.H 60.000,00 420,00
Kepala Tukang Kayu 0,0070 O.H 55.000,00 385,00
Tukang Kayu 0,0670 O.H 50.000,00 3.350,00
Pembantu tukang 0,1400 O.H 40.000,00 5.600,00
Bahan Material
Fiber Glass 0,6790 Lembar 28.650,00 19.453,35
Paku Seng Payung 0,0500 Buah 14.500,00 725,00
Total 29.933,35

2
Tabel 2.34 Pemasangan Atap Genteng Galvalume (m )
Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0080 O.H 60.000,00 480,00
Kepala Tukang Kayu 0,0080 O.H 55.000,00 440,00
Tukang Kayu 0,0750 O.H 50.000,00 3.750,00
Pembantu tukang 0,1500 O.H 40.000,00 6.000,00
Bahan Material
Genteng Galvalume 2,6500 Lembar 46.400,00 122.960,00
Paku Asbes Skrup 4 5,3000 Buah 3.700,00 19.610,00
Total 153.240,00

Ada berbagai pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang

berbeda, berikut merupakan rumus untuk menghitung kebutuhan genting

atap.
L = Pb x (Lb / 2 / cos30) x 2
Keterangan:

L: Luas dalam memasang genting

Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

Coz(30): Derajat kemiringan dari atap

Setelah didapat perhitungan dari genting, maka dapat dihitung kebutuhan

material yang dibutuhkan dalam pemasangan genting.

 Genting = (14,6) x L = jumlah genting yang dibutuhkan

F. Talang

Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah.

Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke bawah

melalui pipa vertikal.

Tabel 2.35 Pemasangan Talang


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Jasa Tenaga Kerja
Tukang Kayu 0,150 O.H 50.000,00 3.750,00
Pembantu tukang 0,400 O.H 40.000,00 6.000,00
Bahan Material
2
Seng plat BJLS 1,00 m 31.000,00 31.000,00
Paku 0,02 Kg 11.000,00 165,00
3
Papan Kayu Borneo 0,01 m 4.909.695,00 47.133,07
Flincote / meni besi 0,25 Kg 14.500,00 3.625,00
Total 91.673,07

Rumus untuk menghitung kebutuhan listplank adalah dengan menghitung:

P= 2 x Pb

Keterangan:

P: Panjang dalam memasang talang

Pb: Panjang bangunan


2.13.6 Pekerjaan Lantai dan keramik

A. Pasang Keramik Lantai Utama

Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dengan

2
satuan m . Volume penutup lantai dihitung berdasarkan luas ruangan, termasuk

juga luasan yang akan dipasangi plin. Plin pada umumnya dipasang dengan

setinggi 10 cm yang terrletak disekeliling ruangan. Fungsi utamanya dari plin

adalah untuk melindungi dinding agar tidak basah pada saat lantai dipel.

Tabel 2.36 Jasa Tenaga Kerja Pemasangan Tekel

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Mandor 0,0350 O.H 60.000,00 2.100,00
Kepala Tukang Batu 0,0350 O.H 55.000,00 1.925,00
Tukang Batu 0,3500 O.H 50.000,00 17.500,00
Pembantu tukang 0,7000 O.H 30.000,00 21.000,00
Total 42.525,00

Dari data jasa pekerjaa diatas, merupak harga dari pekerjaan pemasangan

tekel. Untuk material bahan keramik yang dibutuhkan mempunyai harga dan

ukuran yang berbeda-beda, yang dapat dilihat dari table dibawah ini:

Tabel 2.37 Tekel Keramik dengan ukuran 20x20 cm

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Semen PC (Portland 0,2080 Zak 55.800,00 11.606,40
Cement) 50 kg
Semen Berwarna 1,6200 Kg 8.000,00 12.960,00
Yiyitan
3
Pasir Pasang 0,0450 m 144.900,00 6.520,50
2
Tegel Keramik 20 x 1,0600 m 45.500,00 48.230,00
20 Cm (bermotif)
Total 79.316,90

Tabel 2.38 Tekel Keramik Waffel 30x30 cm


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Semen PC (Portland 0,0200 Zak 55.800,00 1.116,00
Cement) 50 kg
Semen Berwarna 1,5000 Kg 8.000,00 12.000,00
Yiyitan
Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
3
Pasir Pasang 0,0450 m 144.900,00 6.520,50
2
Tegel Keramik Waffel 1,0639 m 45.500,00 48.408,82
30x30
Total 68.045,32

Tabel 2.39 Tekel Keramik 30x30 cm


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Semen PC (Portland 0,0200 Zak 55.800,00 11.160,00
Cement) 50 kg
Semen Berwarna 1,5000 Kg 8.000,00 12.000,00
Yiyitan
3
Pasir Pasang 0,0450 m 144.900,00 6.520,50
2
Tegel Keramik 30x30 1,0683 m 23.500,00 25.105,05
(putih polos)
Total 54.785,55

Tabel 2.40 Tekel Keramik 30x30 cm (Motif/Warna)


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Semen PC (Portland 0,2000 Zak 55.800,00 11.160,00
Cement) 50 kg
Semen Berwarna 1,5000 Kg 8.000,00 12.000,00
Yiyitan
3
Pasir Pasang 0,0450 m 144.900,00 6.520,50
2
Tegel Keramik 30x30 1,0639 m 45.500,00 25.105,05
(motif/warna)
Total 78.089,32

Tabel 2.41 Tekel Keramik 40x40 cm (Motif/Warna Gelap)


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Semen PC (Portland 0,1960 Zak 55.800,00 10.936,80
Cement) 50 kg
Semen Berwarna 1,3000 Kg 8.000,00 10.400,00
Yiyitan
3
Pasir Pasang 0,0450 m 144.900,00 6.520,50
2
Tegel Keramik 40x40 1,0608 m 31.600,00 33.521,28
(motif/warna gelap)
Total 61.378,58

Tabel 2.42 Tekel Lantai Marmer (100x100)


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Semen PC (Portland 0,1638 Zak 55.800,00 9.140,04
Cement) 50 kg
Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Semen Berwarna 0,6500 Kg 8.000,00 5.200,00
Yiyitan
3
Pasir Pasang 0,0450 m 144.900,00 6.520,50
2
Keramik Lantai 1,0600 m 535.900,00 568.054,00
Marmer
Total 588.914,54

Tabel 2.43 Tekel lantai kayu (gymfloor)


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
gymfloor 1,0500 Zak 273.450,00 287.122,50
Lem Kayu 0,6000 Kg 10.400,00 6.240,00
Total 293.362,50

Tabel 2.44 Tekel Lantai keramik Granit


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Semen PC (Portland 0,1638 Zak 55.800,00 9.140,04
Cement) 50 kg
Semen Berwarna 0,6500 Kg 8.000,00 5.200,00
Yiyitan
3
Pasir Pasang 0,0450 m 144.900,00 6.520,50
2
Keramik Lantai Granit 1,0600 m 46.000,00 48.760,00
Alam
Total 69.620,54

Lantai keramik atau ubin yang digunakan untuk bahan penutup atau

finishing dalam pekerjaan lantai.

L= Pb x Lb

Keterangan:

L: Luas dalam memasang lantai

Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

Setelah didapat perhitungan dari pemasangan lantai, maka dapat dihitung

kebutuhan material yang dibutuhkan dalam pemasangan lantai.

 Keramik = 1,1 x L
 Semen = 0,1175 zak x L
3
 Pasir pasang = 0,03 m x L

 Semen warna = 0,04 kg x L

B. Pasang Keramik Dinding

Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas

2
dengan satuan m .

Tabel 2.45 Tekel Keramik 20x25 cm (Dinding)


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,045 O.H 60.000,00 2.700,00
Kepala Tukang Batu 0,045 O.H 55.000,00 2.475,00
Tukang Batu 0,45 O.H 50.000,00 22.500,00
Pembantu tukang 0,9 O.H 30.000,00 27.000,00

Bahan Material
Semen PC (Portland 0,1860 Zak 55.800,00 10.378,80
Cement) 50 kg
Semen Berwarna 1,9400 Kg 8.000,00 15.520,00
Yiyitan
3
Pasir Pasang 0,0180 m 144.900,00 2.608,20
2
Tegel Keramik 20 x 1,0500 m 29.600,00 31.080,00
25 Cm (dinding)
Total 114.262,00

Tabel 2.46 Tekel Porselen 11 x 11cm (Dinding)


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,0500 O.H 60.000,00 3.000,00
Kepala Tukang Batu 0,0500 O.H 55.000,00 2.750,00
Tukang Batu 0,5000 O.H 50.000,00 25.000,00
Pembantu tukang 1,0000 O.H 30.000,00 30.000,00
Bahan Material
Semen PC (Portland 0,1860 Zak 55.800,00 10.378,80
Cement) 50 kg
Semen Berwarna 1,5000 Kg 8.000,00 12.000,00
Yiyitan
3
Pasir Pasang 0,0180 m 144.900,00 2.608,20
2
Tegel Porselen 1,0406 m 29.600,00 194.821,13
Total 280.558,13
Rumus yang digunakan dalam menghitung luas pemasangan keramik

dinding yaitu:

L= p x t

Keterangan:

L: Luas dalam memasang keramik dinding

p: Panjang bangunan

t: Tinggi bangunan

Setelah didapat perhitungan dari pemasangan keramik dinding, maka

dapat dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam pemasangan

keramik dinding.

 Keramik dinidng = 1,1 x L

 Semen = 0,1175 zak x L


3
 Pasir pasang = 0,03 m x L

 Semen warna = 0,04 kg x L

2.13.7 Pekerjaan Sanitasi

A. Bak Mandi

Kebutuhan jumlah kamar mandi dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan

bak mandi yang akan di aplikasikan sebagai pemampung air dalam kamar

mandi. Harga satuan bak mandi akan dikalikan dengan jumlah bak mandi

yang akan digunakan dalam rumah tersebut.

Tabel 2.47 Bak Mandi Fibreglass

Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga


Jasa Tenaga Kerja
Tukang Batu 2,700 O.H 50.000,00 135.000,00
Pembantu tukang 1,800 O.H 40.000,00 72.000,00
Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Bahan Material
Bak Fibreglass 1 Zak 150.000,00 150.000,00
Total 280.558,13

B. Kloset

Kebutuhan jumlah kamar mandi dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan

bak mandi yang akan di aplikasikan sebagai pemampung air dalam kamar

mandi. Harga satuan bak mandi akan dikalikan dengan jumlah bak mandi

yang akan digunakan dalam rumah tersebut.

Perhitungan volumenya adalah dengan hitungan buah atau unit closetnya.

Tabel 2.48 Kloset Duduk Porselen


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,1600 O.H 60.000,00 9.600,00
Kepala Tukang Batu 0,0010 O.H 55.000,00 55,00
Tukang Batu 1,1000 O.H 50.000,00 55.000,00
Pembantu tukang 3,3000 O.H 40.000,00 132.000,00
Bahan Material
Closet Duduk 1,0000 Buah 450.000,00 450.000,00
Porselen Warna Putih
Perlengkapan 6% 0,0600 Buah 450.000,00 27.000,00
harga closet
Total 673.655,00

Tabel 2.49 Kloset Jongkok Porselen


Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga
Jasa Tenaga Kerja
Mandor 0,1600 O.H 60.000,00 9.600,00
Kepala Tukang Batu 1,5000 O.H 55.000,00 82.500,00
Tukang Batu 1,5000 O.H 50.000,00 75.000,00
Pembantu tukang 1,0000 O.H 40.000,00 40.000,00
Bahan Material
Closet Jongkok 1,0000 Buah 142.800,00 142.800,00
Porselen Warna Putih
Semen portland 0,1200 Zak 55.800 6.696,00
(50kg)
3
Pasir Pasang 0,0100 m 144.900 1.449,00
Total 358.045,00
C. Kran Air Kamar Mandi

Kebutuhan jumlah kamar mandi dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan

bak mandi yang akan di aplikasikan sebagai pemampung air dalam kamar

mandi. Harga satuan bak mandi akan dikalikan dengan jumlah bak mandi

yang akan digunakan dalam rumah tersebut.

D. Sanitasi Dapur

Kebutuhan jumlah kamar mandi dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan

bak mandi yang akan di aplikasikan sebagai pemampung air dalam kamar

mandi. Harga satuan bak mandi akan dikalikan dengan jumlah bak mandi

yang akan digunakan dalam rumah tersebut.

2
2.14 Harga Satuan Tinggi Rata-Rata Per M Bangunan Bertingkat

Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan bertingkat adalah

didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk bangunan

gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien atau faktor pengali untuk

jumlah lantai yang bersangkutan, sebagai berikut:

Tabel 2.50 Koefisien / Faktor Pengendali Bangunan Bertingkat

Jumlah Lantai Bangunan Harga Satuan Per M2 Tertinggi


2 Lantai 1,090 Standar Harga Bangunan Bertingkat
3 Lantai 1,120 Standar Harga Bangunan Bertingkat
4 Lantai 1,135 Standar Harga Bangunan Bertingkat
5 Lantai 1,162 Standar Harga Bangunan Bertingkat
6 Lantai 1,197 Standar Harga Bangunan Bertingkat
7 Lantai 1,236 Standar Harga Bangunan Bertingkat
8 Lantai 1,265 Standar Harga Bangunan Bertingkat

Anda mungkin juga menyukai