Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI I I-i


PENDAHULUAN II-1
Kegiatan Belajar ke-2; Perhitungan Volume Pekerjaan Konstruksi
2.1 Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2.2 Menjelaskan Volume Pekerjaan Bangunan
2.2.1 Pengertian Volume Pekerjaan Bangunan II-2
2.2.2 Rumus dan cara penghitungan volume pekerjaan II-3
bangunan
2.3 Menghitung Volume Pekerjaan Bangunan
2.3.1 Metode Perhitungan Volume Pekerjaan II-6
2.4 Latihan Menghitung Volume
RANGKUMAN II-20
DAFTAR PUSTAKA II-23

I-1
PENDAHULUAN
Perhitungan volume pada pekerjaan konstruksi diperlukan untuk
mengetahui seberapa besar kebutuhan material bahan berdasarkan luasan
bangunan. Perhitungan volume merupakan sebagian kecil dari pekerjaan RAB
(Rencana Anggaran Biaya). Kita telah mengetahui bahwa RAB sangat diperlukan
untuk menentukan bahan material yang harus digunakan sekaligus jumlahnya.
Volume sendiri ialah suatu ukuran bangunan yang didasarkan dengan
jumlah dan luasan yang ada. Selain itu pada modul ini akan diberikan penjelasan
rumus dalam menghitung volume suatu bangunan dari bagian bawah hinnga
bagian atas. Modul ini akan membahas beberapa hal yaitu (l) memahami
pengertian RAB, (2) identifikasi rumus volume pekerjaan bangunan, (3) contoh
perhitungan volume pekerjaan bangunan,
Bacalah dengan seksama capaian pembelajaran maupun sub capaian
pembelajaran untuk mengetahui apa yang akan diperoleh setelah mempelajari
materi ini. Pada bagian uaraian materi anda mempelajari materi pelajaran yang
harus anda kuasai. Pelajari dengan seksama materi tiap kegiatan belajar, jika ada
informasi yang kurang jelas atau mengalami kesulitan dalam mempelajari
setiap materi, sebaiknya berkonsultasi pada pengajar. Pahami setiap materi yang
akan menunjang dalam penguasaan suatu kompetensi dengan membaca secara
teliti. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar anda
mendapatkan tambahan pengetahuan.

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KEGIATAN


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta pelatihan diharapkan:
1. Mampu memahami pengertian Rencana Anggaran Biaya, dalam hal ini
tentang perhitungan volume.
2. Mampu menentukan rumus-rumus perhitungan volume bangunan
menggunakan langkah-langkah yang telah disiapkan.
3. Mampu menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan perhitungan
volume pekerjaan bangunan.

I-2
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KEGIATAN
1. Memahami fungsi perhitungan volume bangunan pada pekerjaan RAB
sesuai metode yang berlaku.
2. Mengetahui rumus-rumus perhitungan volume pekerjaan bangunan sesuai
langkah-langkah yang diberikan.
3. Menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan perhitungan volume
pekerjaan bangunan.

I-3
URAIAN MATERI
2.1 Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya (RAB) dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Perhitungan Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan
dan upah, serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
bangunan atau proyek tertentu.
b) Merencanakan sesuatu bangunan dalam bentuk dan faedah dala
penggunaannya, beserta besar biaya yang diperlukan susunan - susunan
pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan pekerjaan
dalam bidang teknik.
Anggaran Biaya adalah harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti,
cermat, dan memenuhi syarat.
Perlu anda ketahui bahwa pengertian Biaya Proyek dan RAB secara umum
dapat digolongkan menjadi:
a. Biaya Tetap (Modal Tetap/Fixed Capital) Merupakan bagian dari biaya
proyek yang digunakan untuk menghasilkan produk yang diinginkan,
mulai dari studi kelayakan sampai atau instalasi suatu proyek/pekerjaan
berjalan penuh. Dalam hal ini biaya tetap sendiri dibedakan menjadi dua,
yaitu:
b. Biaya Langsung (Direct Cost), yaitu himpunan pengeluaran untuk tenaga
kerja, bahan, alat-alat dan sub kontraktor. Apabila waktu (duration)
dipercepat, maka pada umumnya biaya langsung secara total akan
semakin tinggi.
c. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost), yaitu himpunan pengeluaran
untuk overhead, pengawasan resiko-resiko dan lain-lain. Apabila waktu
(duration) diperlambat, maka biaya tidak langsungnya akan semakin
tinggi.
d. Biaya Tidak Tetap (Modal Kerja/ Working Capital) Merupakan biaya
yang digunakan untuk menutupi kebutuhan pada tahap awal operasi.
Total biaya yang dikeluarkan pada suatu proyek.

II-1
Untuk mendefinisikan tentang pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)
tersebut. Dilihat dari asalkatanya yaitu :
a. Rencana, adalah himpunan planning, termasuk detail/penjelasan dan tata
cara pelaksanaan pembuatan sebuah bangunan, terdiri dari : bestek dan
gambar bestek.
b. Anggaran, adalah perkiraan/perhitungan biaya suatu bangunan
berdasarkan bestek dan gambar bestek.
c. Biaya, adalah besar pengeluaran yang berhubungan dengan borongan
yang tercantum dalam persyaratanpersyaratan yang terlampir.
Jadi Rencana Anggaran Belanja meliputi :
a. Perencanaan bentuk bangunan yang memenuhi syarat
b. Perkiraan terhadap biaya yang diperlukan
c. Penyusunan tata cara pelaksanaan teknis dan administrasi Tujuan
pembuatan
Rencana Anggaran Belanja (RAB) adalah untuk memberikan gambaran yang
pasti mengenai : bentuk/konstruksi, besar biaya dan pelaksanaan serta
penyelesaian.

2.2 Menjelaskan volume pekerjaan bangunan


2.2.1 Pengertian Volume pekerjaan bangunan
Volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume
pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan.
Volume (kubikasi) yang dimaksud dalam pengertian ini bukanlah merupakan
volume (isi sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam
satu kesatuan.
Berikut diberikan bebarapa contoh sebagai berikut :
a. Volume pekerjaan pondasi batu kali = 60 m3., mempunyai pengertian bahwa,
volume pekerjaan pondasi dihitung berdasarkan isi, yaitu panjang x lluas
penampang yang sama.

II-2
b. Volume pekerjaan atap = 124 m2., mempunyai pengertian bahwa, volume
pekerjaan atap dihitung berdasarkan luas, yaitu luas bidang atap yang dapat
bebbentuk segitiga, persegipanjang, trapesium dan lain-lain.
c. Volume pekerjaan lisplank = 27 m, volume pekerjaan lisplank dihitung
berdasarkan panjang, atau pekerjaan lisplank dapat juga dihitung berdasarkan
luas.
d. Volume pekerjaan besi = 258 kg., volume pekerjaan besi dihitung berdasarkan
berat dari besi, yaitu jumlah panjang tulangan dikalikan dengan berat jenis
besi yang bersangkutan.
e. Volume pekerjaan kunci tanam = 15 buah, volume pekrjaan berdsarkan
banyaknya kunci dan lain-lain.
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa satuan masing-masing volume
pekerjaan berbeda, volume pekerjaan pondasi 60 m3, volume pekerjaan atap 124
m2, volume pekerjaan lisplank 27 m, volume pekerjaan besi 258 kg dan volume
pekerjaan kunci tanam 15 buah, ini menunjukkan bahwa volume tersebut
bukanlah volume dalam arti sesungguhnya melainkan volume dalam satuan,
kecuali volume pekerjaan pondasi yang merupakan volume sesungguhnya.
Volume pekerjaan tersebut dihitung berdasarkan pada gambar bestek dari
bangunan yang akan dibuat. Semua bagian / elemen konstruksi yang ada pada
gambar bestek harus dihitung secara lengkap dan teliti untuk mendapatkan
perhitungan volume pekerjaan secara akurat dan lengkap.

2.2.2 Rumus dan Cara penghitungan Volume pekerjaan bangunan


Pada perhitungan bangunan dan masing-masing jenis pekerjaan, cara
perhitungan volumenya berbeda tergantung bentuknya, tetapi rumus dasar yang
digunkan tetaplah sama yaitu menggunakan rumus matematika, seperti luas,
keliling, dan volume. Untuk volume satuan dihitung dengan buah atau unit yang
terdiri dari rangkaian material yang sudah menjadi satu kesatua, contohnya seperti
panel listrik, meja dapur, atau meja cuci.
Pada modul kali ini akan menguraikan rumus-rumus yang digunakan
untuk merencanakan dan menghitung rencana anggaran biaya pada sebuah

II-3
bangunan, postingan ini merupakan postingan lanjutan dari postingan sebelumnya
yang berjudul langkah membuat dan cara menghitung RAB. Di bawah ini
merupakan materi untuk rumus-rumus cara menghitung volume setiap item atau
elemen pekerjaan.

1. Metode Perhitungan
Menurut J. A. Mukomuko (1985) dalam bukunya “Dasar Penyusunan
Anggaran Bangunan”, dalam menyusun rencana anggaran biaya diperlukan
data-data sebagai berikut :
a. Gambar rencana
b. Daftar harga upah
c. Daftar harga bahan (material)
d. Daftar analisa (buku pedoman analisa)
e. Daftar jumlah (voume) tiap jenis pekerjaan
Sebelum menghitung harga satuan pekerjaan, estimator harus mampu
menguasai penggunaan analisa SNI. Analisa SNI merupakan pembaharuan
dari analisa BOW, sehingga terdapat perbedaan nilai indeks baik indeks
bahan maupun indeks tenaga kerja.

2. Metode SNI
Prinsip pada metode SNI yaitu perhitungan harga satuan pekerjaan yang
berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia, berdasarkan harga satuan bahan
dan harga satuan alat di daerah setempat. Harga satuan pekerjaan yang
diperoleh kemudian disesuaikan dengan gambar teknis dan rencana kerja
untuk memperoleh biaya suatupekerjaan konstruksi. Prinsip perhitungan
harga satuanpekerjaan dengan metode SNI hampir sama dengan metode
BOW, akan tetapi terdapat perbedaan pada besarnya nilai koefisien bahan dan
koefisien tenaga kerja.

II-4
3. Harga Satuan Jadi
Harga satuan jadi merupakan biaya nyata atau real cost yang
dikeluarkan dalam rangka penyelesaian suatu jenispekerjaan. Singkatan
Kepanjangan Istilah atau arti
Singkatan Kepanjangan Istilah/arti
Cm Centimeter Satuan panjang
Kg Kilogram Satuan berat
M1 Meter panjang Satuan panjang
M2 Meter persegi Satuan luas
M3 Meter kubik Satuan volume
OH Orang hari Satuan tenaga kerja per hari
PC Portland cement Semen portland
PU Pasir urug Pasir yang digunakan untuk urugan
PP Pasir pasang Agregat halus ukuran < 5mm
KP Kapur padam Kapur tohor yang dipadamkan
KR Kerikil Agregat kasar untuk 5mm – 40mm
SM Semen Merah Semen hasil tumbukan bata merah
PB Pasir beton Agregat halus ukuran < 5mm

4. Persyaratan Umum
Persyaratan umum dalam perhitungan harga satuan:
a. Perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk seluruh wilayah
Indonesia,berdasarkan harga bahan dan upah kerja sesuai dengan kondisi
setempat
b. Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan
standarspesifikasi teknis pekerjaan yang telah dibakukan.

5. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis dalam perhitungan harga satuan pekerjaan:
a. Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan kepada
gambar teknis danrencana kerja serta syarat-syarat (RKS)
b. Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi sebesar 5%-20%,
dimana didalamnya termasuk angka susut, yang besarnya tergantung dari
jenis bahan dankomposisi adukan
c. Jam kerja efektif untuk tenaga kerja diperhitungkan 5 jam perhari.

II-5
2.3 Menghitung Volume Pekerjaan
2.3.1 Metode perhitungan volume pekerjaan
Volume pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume
pekerjaan dalam satu satuan. Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara
rinci dalam menghitung besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan
gambar bestek dan detail.
Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
1. Pekerjaan persiapan

Dalam gambar, tanda kotak berwarna merah menunjukkan bagian yang


termasuk dalam pekerjaan persiapan.
Volume = Panjang Bangunan (P) x Lebar Bangunan (L)

II-6
2. Pekerjaan pasangan bowplank

Cara menghitung volume untuk lokasi yang sekelilingnya telah terbangun:


Volume = (Panjang + Lebar) x 2
Cara menghitung volume untuk lokasi kosong:
Volume = (Panjang + 2) x 2 + (Lebar + 2) x 2

3. Pekerjaan galian tanah pondasi

Volume = (a+ b)/2 x Tinggi Pondasi x Panjang Pondasi


a = Lebar galian pondasi bagian bawah
b = Lebar galian pondasi bagian atas

II-7
4. Pekerjaan urugan pasir dan tanah

Volume = Tebal Urugan x Lebar Urugan x Panjang Pondasi

5. Pekerjaan beton sloof

Volume = b x h x p
b = lebar penampang sloof beton
h = tinggi penampang sloof beton
p = panjang pondasi

II-8
6. Pekerjaan kolom

Volume = (b x h x t) ∑k
b = lebar kolom
h = tebal kolom
t = tinggi kolom
∑k = jumlah kolom

7. Pekerjaan beton/ring balk

II-9
Volume = b x h x p
b = lebar ring balok
h = tebal ring balok
p = panjang

8. pekerjaan dinding bata merah trasram 1:3

Volume = h x p – L pintu
h = tinggi dinding trasram
p = panjang dinding trasram
L = Luas pintu / jendela

II-10
9. Pekerjaan dinding bata merah 1:5

Volume = (h x p) - ∑Lp - ∑Lj - ∑Lb


H = tinggi dinding bata 1:5
P = panjang dinding bata 1:5
∑Lp = Jumlah seluruh luas pintu
∑Lj = Jumlah seluruh luas jendela
∑Lb = Jumlah seluruh luas bovenlight
10. Pekerjaan acian 1:3

Volume = {h plesteran x b plesteran) – L pintu} x 2


H plesteran = tinggi plesteran dinding trasram
P plesteran = panjang plesteran dinding trasram
L pintu = luas pintu

II-11
11. Pekerjaan Lantai

Volume = jumlah luas lantai yang akan dipasang keramik

12. Pekerjaan Plafond

II-12
Volume = jumlah luas lantai yang akan dipasang plafond

13. Pekerjaan angka atap

Volume = (Panjang rangka batang kuda-kuda) x luas penampang x


jumlah kuda-kuda

14. Pekerjaan Kaso dan Reng

II-13
RE
NG
US
UK

Volume = jumlah luas bidang atap

15. Pekerjaan Lisplank kayu

LISPLANK

Volume = panjang overstek

II-14
16. Pekerjaan Jurai dan talang

Volume = b x h x ∑ Jr
V = volume jurai luar
H = tinggi penampang kayu
B = lebar penampang kayu
∑ Jr = jumlah semua panjang kayu jurai

17. Pekerjaan penutup atap

Volume = Jumlah luas bidang atap

II-15
18. Pekerjaan Nok

Volume = Jumlah genteng nok

II-16
2.4 Latihan Menghitung Volume
1. Perhatikan gambar denah dibawah ini

2. Tentukan Volume
1. Galian tanah
2. Pondasi
1. Volume urugan pasir
2. Volume aanstamping
3. Volume pasangan batu kali
3. Volume sloof
Dengan menggunakan 2 jenis pondasi yang berbeda
TIPE A TIPE B

II-17
JAWABAN :
Diketahui
P. Horisontal = 450 +150+ 200+200+400+300 = 1700 cm = 17 m
P. Vertikal = 500+300+300+500+450+300 = 2350 cm = 23.5 m
P. Total = P. Horisontal + P. Vertikal =40.5 m

1. Volume galian
TIPE A TIPE B

Luas = luas trapesium =(l1+l2)/2 x t Luas = luas persegi panjang= p x l => l x t


= (1,49 + 1,05)/2 x 1,10 = 1,05 x 1,10
= 1,397 m2 = 1,155 m2

Volume tipe A = Luas x p. total Volume tipe B = Luas x p. total


= 1,397 x 40,5 = 1,155 x 40,5
= 56,5785 m3 = 46,7775 m3

II-18
2. Volume Urugan pasir
TIPE A = TIPE B
Volume
= p total x luas urugan pasir
= 40,5 x (1,05 x 0,05)
= 2,126250 m3

3. Volume Aanstamping
TIPE A = TIPE B
Volume = ptot x l penampang
= 40,5 x (1,05 x 0,2)
= 8,505 m3

4. Volume pasangan batu kali


Volume = Lpenampang x Ptotal
= {(0,25 + 0,85)/2 x 0,85 } x 40,5
= 18,93375 m3

5. Sloof
TIPE A = TIPE B
Volume = PTotal x Luas Penampang
= 40,5 x (0,15 x 0,2)
= 1,215 m3

II-19
RANGKUMAN
Perhitungan volume pada pekerjaan konstruksi diperlukan untuk mengetahui seberapa
besar kebutuhan material bahan berdasarkan luasan bangunan. Perhitungan volume merupakan
sebagian kecil dari pekerjaan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Kita telah mengetahui bahwa
RAB sangat diperlukan untuk menentukan bahan material yang harus digunakan sekaligus
jumlahnya Volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan
dalam satu satuan.. Volume juga disebut sebagai kubikasi pelerjaan. Volume (kubikasi ) yang
dimaksud dalam pengertian ini bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya), melainkan
jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.
Dalam penyusunan RAB dengan pagu anggaran tertentu harga yang dipakai adalah harga
dari BPS+PPn+PPh+keuntungan 15%+inflasi 7% lebih cocok untuk penyusunan harga atau
anggaran (RKAP) untuk tahun anggaran mendatang bukan untuk tahun anggaran berjalan. Selain
itu, besaran inflasi juga tergantung pada besaran inflasi yang ditentukan oleh lembaga keuangan
negara yang artinya setiap tahun tidak sama.

DAFTAR PUSTAKA
Marchewka, J. T., 2015. INFORMATION TECHNOLOGY PROJECT MANAGEMENT. 5th
ed. Hoboken: John Wiley.
Satzinger, J. W., Jackson, R. B. & Burd, S. D., 2012. SYSTEM ANALYSIS AND DESIGN IN
A CHANGING WORLD. 6th ed. Boston: Joe Sabatino.
http://wila-education.blogspot.com/2013/12/manfaat-dan-tujuan-wbs.html
https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/rencana-anggaran-biaya-rab-definisi-fungsi-dan-
cara-penyusunan-96
http://faiz-15.blogspot.com/2011/11/volume-pekerjaan.html
https://www.situstekniksipil.com/2018/03/rumus-dan-cara-menghitung-volume.html

I-20

Anda mungkin juga menyukai