Anda di halaman 1dari 19

Denah:

Merupakan tampak (potongan


mendatar) bangunan yang
dilihat dari atas & diambil
setinggi  1 m. Meliputi:
potongan dinding, kolom,
kuzen, penempatan perabot,
nama/ level lantai ruangan dan
simbol bahan bangunan.

Biasanya menggunakan skala


1 : 100 atau 1 : 50
tergantung besar kecil gambar
dan ukuran kertas gambar.
Contoh Kasus I

Keluarga A dengan 3 anggota keluarga (ayah, ibu, 1 anak) menginginkan desain rumah mungil
di lahan 6m x 14m. Alokasi budget yang ditetapkan untuk membangun rumah adalah 72 juta.
Karena pembangunan di kota mereka pasarannya adalah 2 juta per meter persegi, maka
keluarga A memutuskan akan membangun rumah dengan luas bangunan + 36 m2 (72 : 2 juta
= 36). Berikut tahapan desainnya.

1. Menentukan data penghuni Dalam satu rumah tersebut siapa saja yang akan
menghuni?, misalnya ada 3 orang yang terdiri dari ayah, ibu dan 1 orang anak, dst.
2. Buat sketsa lahan pada kertas milimeter Belilah
kertas milimeter Block yang ada toko fotokopi atau alat
tulis, sekalian juga penggaris, pensil dan karet
penghapus. Ambil selembar kertas milimeter dan mulai
gambar ukuran lahan. Di sini saya gambar dengan
ukuran 6 x 14 m.

3. Membuat program ruang Tentukan jumlah ruang


beserta ukurannya!, seperti kamar tidur (3 x 3 m), kamar
mandi (1,5 x 1,5 m), dapur, pantri, teras depan, ruang
tamu, ruang keluarga, kamar tidur pembantu, taman,
tempat cuci dan jemur, dsb. Ukuran ruang tidak perlu
terlalu dipikirkan karena ini hanya kurang lebihnya saja
dan masih mungkin diubah pada tahap mendesain
denah
4. Menggambar Garis Bantu Untuk memudahkan anda dalam
menempatkan ruang, maka diperlukan garis bantu untuk memandu
anda. Mulailah menggambar garis bantu mulai dari area depan yaitu
carport. Tarik garis horizontal berjarak 5 meter dari depan dan 3 meter
dari samping. 3 x 5 meter adalah ukuran standar carport untuk rumah
ukuran sedang. Dengan ukuran ini, mobil akan bisa masuk sepenuhnya
ke dalam carport tanpa muncul ke jalan atau mengganggu sirkulasi
orang masuk ke dalam rumah.

5. Lanjutkan menggambar garis bantu Lanjutkan


menggambar garis bantu untuk memudahkan penempatan
ruangan-ruangan lainnya. Di sini saya membuat garis
horizontal berjarak 3 meter dari garis pertama untuk
panduan membuat kamar tidur. Dilanjutkan 1,5 meter untuk
kamar mandi, dan 3 meter untuk kamar belakang dan saya
sisakan 1,5 meter untuk halaman belakang
6. Menempatkan ruang-ruang berdasarkan garis bantu Menetapkan konsep ruang berdasarkan garis
bantu yang telah digambar. Ingat bahwa ini hanya konsep ruang, artinya ruang tersebut tidak harus sesuai
dengan ukuran yang sudah kita tetapkan di program ruang (tahap 2). Pokoknya masukkan saja ruangan
yang perlu dimasukkan, ada waktu tersendiri untuk meng-edit ukurannya nanti.

7. Tambahkan garis bantu Tambahkan garis


bantu yang dirasa perlu. Di sini saya
memberikan garis vertikal untuk membantu
saya membatasi ukuran kamar mandi agar
ukurannya menjadi 1,5×1,5 meter. Saya juga
menambahkan teras depan dan belakang
dengan menggambar garis (merah) berjarak 1
meter dari garis bantu. Warna merah hanya
untuk memudahkan saya dalam menunjukkan
pada anda, tentu anda cukup menggambar nya
dengan warna hitam pensil saja.
8. Lakukan Trial-Error Pertebal garis yang menurut anda sudah pas dan
hapus garis bantu yang dirasa mengganggu. Di sini saya berusaha agar
luas bangunan tidak melebihi dari luas yang ditetapkan yaitu 36 m2.
Cara menghitungnya adalah, jumlah total tiap-tiap ruangan ditambah
setengah dari luas teras. Teras dihitung separuh karena
pembangunannya hanya memerlukan setengah dari biaya pembangunan
per meter. Ini karena teras tidak memerlukan pondasi yang kuat dan
dindingnya terbuka. Setelah saya hitung keseluruhan ruangan (2 kamar
tidur, KM, ruang tamu, r. keluarga, teras) berjumlah 36 m2. Tapi saya
merasa teras depan masih kurang lebar, jadi saya majukan menjadi 1,5 m
9. Pindahkan ke kertas HVS putih Agar lebih jelas dan
mudah dipahami orang lain, pindahkan sketsa anda dari kertas
milimeter ke kertas HVS. Yang perlu anda gambar hanya sketsa
dinding yang sudah anda anggap pas
10. Per-tebal garis dinding Buat ketebalan dinding dengan menggambar garis selebar
1,5 milimeter. Ukuran ini adalah ketebalan dinding standar yang paling umum
digunakan, 1,5 mm berasal dari ketebalan dinding 15 cm (bata 10 cm ditambah
ketebalan plesteran semen (2 x 2,5 cm). Garis merah saya ilustrasi kan sebagai as
dinding, dan garis hitam adalah garis dinding yang akan anda buat. Dinding dalam
berjarak masing-masing 0.75 mm dari as dan untuk dinding luar diberi jarak 1,5 mm
dari as ke dalam, ini dikarenakan tidak mungkin menggambar garis dinding di luar
batas lahan yang tersedia.
11. Beri pintu dan jendela Setelah semua ruang telah masuk dalam sketsa lahan
anda, langkah berikutnya adalah memberikan notasi pintu dan jendela pada denah
anda. Tentukan dengan jelas dimana posisi pintu dan jendela pada sketsa yang
menurut anda sudah final. Tentukan jenis pintu depan yang anda akan gunakan, pintu
single atau double. Begitu juga jendela. Jangan terlalu detail karena posisi pintu dan
jendela akan bisa berubah mengikuti desain tampak depan.
1.Evaluasi ulang
12. Beri perabot dan arsiran Lengkapi denah anda dengan perabot. Dengan
memberi perabot, denah anda akan tampak lebih hidup. Anda jadi bisa bisa
membayangkan bagaimana keluarga anda beraktifitas nantinya. Mulailah dari ruang
tamu, ruang tidur, kamar mandi dan seterusnya. Setelah itu baru dilakukan
pengarsiran dinding dan taman.

13. Tentunya anda ingin agar rumah anda nyaman tidak bagi
diri anda saja, namun juga bagi keluarga anda. Ajak keluarga
anda berdiskusi apakah sketsa yang anda buat telah dapat
mencukupi kebutuhan mereka akan rumah yang nyaman.
Evaluasi-lah sketsa anda apakah masing-masing ruang sudah
mendapatkan cahaya matahari dan sirkulasi udara yang cukup
sesuai prinsip rumah hemat energi. Apakah kamar tidur utama
anda kurang besar, penambahan kamar tidur pembantu,
ruang kerja, musholla, tempat cuci dan jemuran, taman, dan
lain-lain. Kalau bisa bawalah sketsa denah anda pada orang
yang lebih mengerti. Bisa teman yang barusan membangun
rumah, saudara, tetangga. Atau jika anda punya teman
seorang arsitek yang kebetulan punya waktu luang, mereka
mungkin akan berbaik hati memberikan saran secara cuma-
cuma.
14. Beri warna Kalau anda memiliki waktu luang, coba beri warna pada
denah anda, bisa dengan pensil warna, krayon, atau bahkan program
komputer seperti Adobe photoshop. Denah anda akan tampak lebih
menarik dan bisa jadi akan membuat anda semakin bersemangat
membangun rumah.

NOTES:
Mendesain sendiri denah rumah mungkin
akan sedikit butuh pemikiran ekstra bagi
anda yang baru pertama kali melakukannya.
Tetapi yakin-lah anda akan lebih mahir dari
waktu-ke waktu. Teruslah mencoba sampai
akhirnya anda akan menemukan kombinasi
denah yang pas.
Tampak:
Tampak merupakan penglihatan mata terhadap bangunan secara
tegak lurus, sesuai arah instruksi atau kode yang diberikan.
Misalnya tampak muka, tampak samping kanan, tampak utara
atau tampak A1.
Hasil gambar akan memperlihatkan bentuk atap, pintu dan
jendela, model bangunan ataupun tinggi rendahnya bangunan.
Adapun skala gambar yang digunakan biasanya sama dengan
denah yaitu skla 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besar gambar
yang diinginkan atau kertas yang digunakan.
Gambar tampak harus memperlihatkan;
a. Karakter dari bangunan itu sendiri.
b. Proporsi dan skala terhadap manusia (pemakainya).
c. Segi-segi lain yang menyangkut perihal ekspresi keindahan
serta
hubungannya dengan gambar denah dan gambar potongan yang
memperlihatkan konstruksinya.
Potongan
Merupakan
penampang
bangunan atau
konstruksi arah tegak
sesuai dengan kode
atau
petunjuk arahnya
(ditunjukkan pada
denah)

Gambar yang terlihat:


penampang pondasi, lantai, & dinding.
Ketinggian plafon & lantai serta bentuk kuda-kuda serta
ketinggian bangunan. Skala gambar = denah
Rencana pondasi
Rencan pondasi merupakan gambar penempatan pondasi (pondasi pelat setempat atau
pancang) dan pondasi lajur, dimana titik, lebar dan jarak antar pondasi ditentukan ukurannya.
Dan gambar ini akan digunakan dalam pembuatan papan piket (bouwpalk) yang selanjutnya
akan digunakan sebagai pedoman dalam penggalian. Dalam gambar biasanya menggunakan
skala 1 : 100 atau 1 : 50 sesuai besaran gambar dan kertas yang digunakan.
Rencana atap
Rencana atap merupakan gambar rencana
penempatan kuda-kuda, nok, gording,
kaso dan reng yang ditentukan jarak dan
penampang kayu atau bahan yang
digunakan. Ukuran penampang dan jarak
bahan yang digunakan tergantung
penutup atap yang dipakai. Dalam
gambar biasanya menggunakan skala 1 :
100 atau 1 : 50 sesuai besaran gambar
dan kertas yang digunakan.
Rencana kosen pintu dan jendela
Denah rencana kosen pintu dan jendela
merupakan gambar
penempatan bentuk kosen pintu dan jendela
pada denag bangunan
di samping juga sebagai penjelasan arah
bukaan pintu dan jendela.
Dengan kode yang dibuat diharapkan dalam
dalam gambar detail
kosen intu dan jendela maupun ibu pintu dan
jendela tidak akan
menjadikan salah dalam pembuatan ataupun
dalam pemasangan
83
nantinya. Gambar menggunakan skala 1 : 100
atau 1 : 50
tergantung besaran dan kertas gambar.
Rencana instalasi listrik
Merupakan gambar penempatan titik lampu
dan jenis lampu yang
digunakan serta saklar dan stop kontak yang
diperlukan sehingga
dapat menghitung kebutuhan bahan untuk
keperluan penerangan.
Gambar menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50
Detail konstruksi
Gambar detail konstruksi merupakan gambar gambar penjelas
suatu konstruksi tertentu yang diperlukan. Gambar penjelas
biasanya lebih besar agar dalam pelaksanaan penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan ukuran dan bahan yang digunakan.
Gambar penjelas biasanya menyangkut tentang ukuran lubang dan
cowakan serta penempatan konstruksinya.
Bentuk gambar dapat hanya berupa tampak denah, muka dan
samping atau denah, tampak muka dan potongan melintang. Dan
bilamana bentuk konstruksinya cukup sulit untuk dimengerti dengan
gambar aksometrik maka perlu juga digambarkan secara gambar
isometrik atau proyeksi miring.
Skala gambar yang digunakan dapat 1 : 2 ; 1 : 5 ; 1 : 10 atau 1 :
20 sesuai dengan kebutuhan dan kejelasan gambar.

Anda mungkin juga menyukai