Anda di halaman 1dari 38

STOIKIOMETRI

KIMIA DASAR
FAKULTAS TEKNIK
UNTAD Powerpoint Templates Jaya Hardi, S.Si., M.Si.
Page 1
Introduction

• Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani:


Stoicheion (unsur) + Metrain (mengukur) =
mengukur unsur-unsur

• Stoikiometri = mempelajari cara untuk


mengukur & menghitung spesi-spesi kimia atau
dengan kata lain mengkaji tentang hubungan-
hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia.

Powerpoint Templates
Page 2
Hukum-Hukum Dasar Kimia

1. Hukum Kekekalan Massa (Lavosier, 1783)

Perbandingan setiap reaksi kimia, massa zat-zat


yang bereaksi adalah sama dengan massa hasil
reaksi

Contoh:
10 gram Hidrogen + 80 gram Oksigen = 90 gram
air ( H : O = 1 : 8)

Powerpoint Templates
Page 3
Hukum-Hukum Dasar Kimia

2. Hukum Perbandingan Tetap (Proust, 1799)

Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi


dengan sejumlah tertentu zat lain selalu tetap.
Suatu senyawa murni selalu terdiri atas unsur-
unsur yang sama, yang tergabung dalam
perbandingan tertentu
Atau perbandingan massa unsur-unsur yang
menyusun molekul senyawa adalah tetap

Powerpoint Templates
Page 4
Hukum-Hukum Dasar Kimia

Contoh:
Jika 3,66 gr perak dilarutkan dalam asam nitrat dan
di(+) asam klorida = 4,86 gr endapan perak klorida.
Hitung banyaknya klor yang dapat bereaski dengan 4,94
gr perak!
Jawab:

Menurut hukum perbandingan tetap, maka


(massa perak/massa klor) = dalam perak klorida adalah
konstan.

Misal X gr klor bereaksi dengan 4,94 gr perak maka


(massa perak/massa klor) =
(3,66/1,20) = (4,94/X)

X = 1,62 gr, jadi 1,62 gr klor akan bereaksi dengan 4,94


gr perak menghasilkan perak klorida

Powerpoint Templates
Page 5
Hukum-Hukum Dasar Kimia
3. Hukum Kelipatan Perbandingan (Dalton, 1805)

Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu


senyawa, maka perbandingan massa unsur yang
satu, yang bersenyawa dengan sejumlah tertentu
lain, akan merupakan bilangan yang mudah dan
bulat

Contoh:
Nitrogen dan Oksigen dapat membentuk 6 macam
senyawa
Perbandingan berat oksigen yang bereaksi dengan
satu bagian nitrogen adalah

1:2:3:4:5:6

Powerpoint Templates
Page 6
Hukum-Hukum Dasar Kimia

4. Hukum Perbandingan Timbal-Balik (Richter,


1792)

Jika dua unsur A dan B masing-masing bereaksi


dengan unsur C yang massanya sama
membentuk AC dan BC, maka perbandingan
massa A dan B dalam bentuk AB adalah sama
dengan perbandingan massa A dan B ketika
membentuk AC dan BC atau kelipatan
perbandingan ini.

Powerpoint Templates
Page 7
Hukum-Hukum Dasar Kimia
5. Hukum Penyatuan Volume (Gay Lussac, 1808)

Pada temperatur dan tekanan yang sama,


perbandingan volume gas-gas pereaksi dan produk
reaksi, merupakan bilangan yang bulat & mudah

Contoh:
Hitung volume oksigen yang diperlukan untuk
membakar 150 liter H2S sesuai dengan persamaan
reaksi:
2H2S(g) + 3O2(g) 2H2O(g) + 2S02(g)

Jawab:
Sesuai hukum penyatuan volume:
Perbandingan H2S dan O2 yang berx adalah 2 : 3,
sehingga volume O2 yang dibutuhkan =
3/2 x 150 liter =Powerpoint
225 liter Templates
Page 8
Hukum-Hukum Dasar Kimia

6. Hukum Avogadro (1811)

Pada temperatur dan tekanan yang sama, volume


yang sama dari semua gas, mengandung jumlah
molekul yang sama

Hukum bermanfaat pada perkembangan massa


atom relatif, keatoman dan massa relatif

Powerpoint Templates
Page 9
MASSA ATOM RELATIF
Istilah modern pengganti istilah massa atom
Massa atom relatif (Ar) =
(Massa 1 atom unsur/ Massa 1 atom hidrogen)

Ditemukan juga besaran massa ekivalen, yaitu


jumlah bagian unsur yang bereaksi atau
menggantikan satu bagian massa hidrogen

Ar = massa ekivalen X valensi

Tahun 1961, ditetapkan isotop karbon-12 sebagai


dasar penentuan Ar

Ar = (massa 1 atom unsur/ 1/12 massa 1 atom C12)

Ar adalah harga rata-rata Ar dari isotop-isotop


menurut kelimpahannya berdasarkan atas nuklida
Powerpoint Templates
karbon yang mempunyai massa 12 tepat Page 10
MASSA MOLEKUL RELATIF
Disebut pula massa molar. Dilambangkan Mr.

Mr = (Massa 1 molekul senyawa/ 1/12 massa 1


atom C-12)

Mr dari suatu senyawa yang dinyatakan dalam


gram adalah 1 mol senyawa.
Misalnya satuan rumus NaCl, Mr NaCl = 58,5 gr
dalam 1 mol

Jika kita mempunyai suatu zat sebanyak m gram


dan massa molarnya M (g mol -1), maka
jumlah mol (n) dinyatakan

n = m/Mr, Jadi
jumlah mol = massa/ massa molar

Powerpoint Templates
Page 11
KONSEP MOL
Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang
mengandung sejumlah besaran elementer (atom,
molekul, dsb) sebanyak atom yang terdapat dalam
12 gr tepat isotop karbon-12. Jumlah besaran
elementer ini disebut tetapan avogadro dengan
lambang L (dahulu N)

L = (6,02245 ± 0,000031) x 1023 partikel/mol

Jadi, misalkan

Dalam 1 mol besi terdapat 6,022 x 1023 atom besi


Dalam 1 molekul air mengandung 6,022 x 10 23
molekul air
Dalam 1 mol ion natrium mengandung 6,022 x 10 23
ion natrium

Powerpoint Templates
Page 12
KONSEP MOL
1. Penerapan konsep mol
a. Pada gas
Persamaa gas ideal PV = nRT
dimana, R = tetapan gas
n = jumlah mol gas
P = tekanan (tekanan standar : 1 atm)
T = suhu (suhu standar : 273 K)
V = volume (1 mol gas : 22,4 L)
b. Pada larutan
Larutan 1 molar adalah larutan yang
mengandung 1 mol zat terlarut dalam 1
liter larutan
Molar = Kemolaran = Molaritas = mol/L
= mmol/mL

Kemolaran = (konsentrasi dalam gram/L dibagi Mr


zat terlarut)
Powerpoint Templates
Page 13
KONSEP MOL
Contoh:
1. Hitung massa 0,2 mol atom Fosfor, Ar P = 31
Jawab:
Massa atom fosfor = 0,2 mol x 31 gr/mol = 6,2 gr

2. Hitung berapa mol atom yang terdapat dalam 7,8


gr K (Ar = 39 gr/mol)
Jawab:
Jumlah mol = massa/ massa molar
Jumlah mol K = 7,8 gr/ 39 gr mol-1 = 0,2 mol

3. Suatu gas sebanyak 11,09 gr menempati 5,6 L


pada STP. Hitung massa molar?
Jawab:
Volume 1 mol gas pada STP = 22,4 L
Jadi jumlah mol gas = 5,6 L/ 22,4 L mol-1 = 0,25 mol
Massa molar = (1/ 0,25 mol) x 11,09 gr = 44 gr/mol
Powerpoint Templates
Page 14
KONSEP MOL
4. Dalam 245 gram H3PO4, hitung:
a. Jumlah mol H3PO4
b. Jumlah mol setiap unsur
c. Jumlah atom setiap unsur

Jawab:
Mr = 3 + 31 + 64 = 98
d. Jumlah mol H3PO4 = 245 gr / 98 gr mol-1 = 2,5 mol
e. Jumlah mol atom H = 2,5 mol x 3 = 7,5 mol
Jumlah mol atom P = 2,5 mol x 1 = 2,5 mol
Jumlah mol atom O = 2,5 mol x 4 = 10 mol
c. Jumlah atom H = 7,5 x 6,022 . 1023 = 4,5 x 1024 partikel
Jumlah atom P = 2,5 x 6,022 . 1023 = 1,5 x 1024 partikel
Jumlah atom O = 10 x 6,022 . 1023 = 6,5 x 1023 partikel

Powerpoint Templates
Page 15
KONSEP MOL
2. Penyetaraan Persamaan Reaksi Kimia

a. Langsung
Cara ini dapat dilakukam jika reaksi sederhana
Contoh:
Setarakan persamaan berikut:
Ca(OH)2 + HNO3 Ca(NO3)2 + H2O
Caranya:
- Setarakan dulu unsur di luar H dan O.
- Setarakan unsur N
- Setarakan unsur O
- Setarakan unsur H
Jadi,

Ca(OH)2 + 2HNO3 Ca(NO3)2 + 2H2O

Powerpoint Templates
Page 16
KONSEP MOL
2. Penyetaraan Persamaan Reaksi

b. Aljabar
Setarakan persamaan berikut:
KMnO4 + KI + H2O MnO2 + I2 + KOH
Caranya:
- Misalkan angka koefisien reaksi abjad
a KMnO4 + b KI + c H2O d MnO2 + e I2 + f KOH
- Membuat persamaan untuk tiap atom
K : a + b = f ............. (1)
Mn : a = d ...................(2)
O : 4a + c = 2d + f .... (3)
I : b = 2e ................. (4)
H : 2c = f .................. (5)

Powerpoint Templates
Page 17
- Memisalkan:
a = 1, maka pers (2), d =1, maka persm (3):
4 + c = 2 + f atau 2 + c = f .... (6)
Subtitusi persm (5) pada persm (6)
2 + c = 2c, maka c = 2
Harga f dari persm (5) = 2 (2) = 4
Persm 1 menjadi 1 + b = 4, maka b = 3
Persm 4 menjadi 3 = 2e, maka e= 3/2

- Persamaan menjadi
1KMnO4 + 3KI + 2H2O 1MnO2 + 3/2I2 + 4KOH
x2
2KMnO4 + 6KI + 4H2O 2MnO2 + 3I2 + 8KOH

Powerpoint Templates
Page 18
Setarakan persamaan reaksi berikut secara aljabar!

aNaMnO4 + bNaCl + cH2SO4  dMnSO4 + eNa2SO4 + fCl2 + gH2O


(Rizki ernandi)

a FeS2 + bO2  cFe2O3 + dSO2 (Jasmi)

Powerpoint Templates
Page 19
KONSEP MOL
3. Peranan Koefisien Reaksi dalam Konsep Mol

Sama pada konsep hukum penyatuan volume


aA bB
Mol zat A = (a/b) x mol zat B

Contoh:
Jika terdapat 5 mol gas Nitrogen, hitung:
a. Mol H2 yang bereaksi
b. Mol NH3 yang terbentuk

Jawab:
Persamaan reaksi: N2 + 3H2 2NH3
a. H2 = (3/1) x 5 mol = 15 mol
b. NH3 = (2/1) x 5 mol = 10 mol

Powerpoint Templates
Page 20
KONSEP MOL
4. Pereaksi pembatas
Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis
bereaksi, karena membatasi reaksi itu terus
berlanjut
Contoh:
2Zn + O2 2ZnO
Hitung banyaknya ZnO yang terbentuk jika 28,6 gr
Zn direaksikan dengan 7,44 gr O2!
Jawab:
Jumlah Zn = 28,6 gr/ 65,4 gr mol-1 = 0,438 mol
Jumlah O2 = 7,44 gr/32 gr mol-1 = 0,232 mol
Misalkan Zn habis bereaksi (pereaki pembatas)
2Zn + O2 2ZnO
Mol awal : 0,438 0,232
Mol beRx : 0,438 0,219 0,438
Mol sisa : - 0,011 0,438

Jadi ZnO yang terbentuk


Powerpoint Templates
Page 21
= 0,438 mol x 81,4 gr mol-1 = 35,6 gr
KONSEP MOL
5. Persen Hasil Reaksi
Persen hasil adalah ukuran efisiensi suatu reaksi
Persen hasil =
Contoh:
Etilena C2H4 (3,86 gr) dibakar dengan 11,84 gr O2
di udara. Jika CO2 yang terbentuk 6,96 gr, hitung
persen hasil!
Jawab:
Jumlah mol C2H4= 3,86 gr/ 28 gr mol-1= 0,138 mol
Jumlah mol O2 = 11,84 gr / 32 gr mol-1= 0,370 mol
Persamaan C2H4 + 3O2 2CO2 + 2H2O
Mol awal : 0,138 0,37
Mol beRx : 0,123 0,37 0,247
Mol sisa : 0,014 - 0,247

Jumlah CO2 = 0,247 mol x 44 gr mol-1 = 10,85 gr


Produk CO2 nyata = 6,96 gr, maka
Powerpoint Templates
Persen hasil = (6,96/ 10,85) x 100 = 64% Page 22
PERSEN KOMPOSISI
Persen komposisi adalah persentase setiap unsur
dalam senyawa.

Persen Unsur =

Contoh:
Hitung % Na, S dan O dalam Natrium sulfat
(Na2SO4), Ar O = 16, Na = 23, dan S = 32)
Jawab:
Dalam 1 mol Na2SO4 terdapat 46 gr Na, 32 gr S, 64
gr O
Mr Na2SO4 = (46 + 32+ 64) = 142 gr mol-1

% Na = (46/ 142) x 100 = 32,4%


%S = (32/ 142) x 100 = 22,5%
%O = (64/ 142) x 100 = 45,1%
Powerpoint Templates
Page 23
RUMUS SENYAWA
1. RUMUS EMPIRIS

Rumus empiris = rumus paling sederhana yang menyatakan


perbandingan atom-atom dari berbagai unsur pada
senyawa.

Rumus empiris ditentukan dari data:


a. Macam unsur dalam senyawa
b. Persen kompoisis unsur
c. Ar unsur-unsur yang bersangkutan

Cara penentuan rumus empiris;


d. Tentukan massa/ persen tiap unsur
e. Bagi massa tiap unsur dengan Ar unsur  perbandingan
mol tiap unsur
f. Ubah perbandingan menjadi bilangan sederhana
(bilangan bulat terkecil).

Powerpoint Templates
Page 24
RUMUS SENYAWA
1. RUMUS EMPIRIS

Contoh;
Suatu senyawa sebanyak 10,0 g mengandung 5,2 g seng,
0,96 g karbon, dan 3,84 g oksigen. Tulis rumus empirisnya!

Jawab:

Macam Unsur Seng Karbon Oksigen


Lambang Zn C O
Perbandingan Massa 5,20 0,96 3,84
Massa Atom Relatif 65 12 16
Perbandingan Mol 5,20/65 0,96/12 3,84/16
(atom) 0,08 0,08 0,24
1 1 3

Rumus empiris ZnCO3

Powerpoint Templates
Page 25
RUMUS SENYAWA
1. RUMUS EMPIRIS

Contoh;
Suatu senyawa sebanyak 28,6% magnesium, 14,3%
karbon, dan 57,1% oksigen. Tulis rumus empirisnya!

Jawab:

Macam Unsur Magnesium Karbon Oksigen


Lambang Mg C O
Perbandingan Massa 28,6 14,3 57,1
Massa Atom Relatif 24 12 16
Perbandingan Mol 28,6/24 14,3/12 57,1/16
(atom) 1,19 1,19 3,57
1 1 3

Rumus empiris MgCO3

Powerpoint Templates
Page 26
RUMUS SENYAWA
2. RUMUS MOLEKUL

Rumus molekul = menunjukkan jumlah mol tiap atom dalam


1 mol senyawa.

Rumus molekul ditentukan dari data:


a. Rumus empiris
b. Mr

Contoh;
Tentukan rumus molekul suatu senyawa dengan rumus
empiris (C2H6O)n dan Mr 92!
Jawab:
Massa rumus empiris relatif = (12x2) + (1x6) +(16x1) = 46
Maka, n = 92 / 46 = 2

Jadi, rumus molekulnya adalah (C2H6O)2 atau C4H12O2

Powerpoint Templates
Page 27
EKIVALEN
NORMALITAS

Seringkali sistem larutan menggunakan konsentrasi


selain molaritas, karena 1 mol asam tidak harus
ternetralkan oleh 1 mol basa  perlu satuan
ekivalen yaitu dalam bentuk Normalitas (N)

Normalitas: perbandingan antara jumlah massa


ekivalen suatu larutan dengan
volumenya

N = masssa ekivalen/ volume larutan


N = gram ekivalen/ L

Powerpoint Templates
Page 28
EKIVALEN
NORMALITAS

Misalkan;
Jika 4 gr H2SO4 dilarutkan dalam 25 mL berapa
konsentrasinya dalam Normalitas?
Jawab:

Molaritas = mol/L = (4 / 98) / 0,025 = 1,633 M


1,633 M H2SO4 adalah 3,27 N H2SO4

Secara perhitungan normalitas:

Powerpoint Templates
Page 29
EKIVALEN
Satu ekivalen asam = sejumlah asam yang dapat
menghasilkan 1 mol H+
Satu ekivalen basa = sejumlah basa yang dapat
menghasilkan 1 mol OH- atau dapat menetralkan 1
mol H+

Contoh

1 mol HCl menghasilkan 1 mol H+


1 ekiv HCl = 1 mol HCl = 1 x 36,5 gr = 3,65 gr ekiv

1 mol H2SO4 menghasilkan 2 mol H+


1 ekiv H2SO4 = ½ mol H2SO4 = ½ x 98 gr = 49 gr
ekiv

1 mol NaOH menghasilkan 1 mol OH-


1 ekiv NaOH = 1 mol NaOH = 1 x 40 gr = 40 gr ekiv
Powerpoint Templates
Page 30
REAKSI KIMIA
A. Arti persamaan kimia

Persamaan reaksi : N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

Persamaan di atas menjelaskan bahwa:


1 molekul nitrogen dan 3 molekul hidrogen
menghasilkan 2 molekul amonia.
Atau
1 mol nitrogen bereaksi dengan 3 mol hidrogen
menghasilkan 2 mol amonia.

Perbandingan mol atau molekul pada reaksi


kimia ditentukan oleh koefisien persamaan
reaksi

Powerpoint Templates
Page 31
REAKSI KIMIA
B. Reaksi Pengendapan (metatesis)
Reaksi metatesis adalah reaksi pertukaran ion
antar senyawa.

Contoh:

NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)


endapan

Na+Cl- + Ag+NO3- Ag+Cl- + Na+NO3-

Pertukaran ion

Powerpoint Templates
Page 32
REAKSI KIMIA
C. Reaksi penetralan atau Reaksi asam-basa

Reaksi penetralan adalah reaksi antara asam


dan basa yang menghasilkan senyawa ionik
(garam) dan air

Contoh:

HCl(aq) + KOH(aq) KCl(aq) + H2O(l)


(asam) (basa) (garam) (air)

H2SO4(aq) + 2NH3(aq) (NH4)2SO4(aq) (asam)


(basa) (garam)

Powerpoint Templates
Page 33
REAKSI KIMIA
C. Reaksi oksidasi-reduksi (Redoks)
Reaksi redoks adalah reaksi yang didalamnya
terjadi reduksi & oksidasi.

Reaksi reduksi = penurunan bilangan oksidasi


Reaksi oksidasi = kenaikan bilangan oksidasi

Pembagian reaksi redoks:


1. Reaksi kombinasi
Yaitu gabungan 2 zat yang membentuk produk.
Tapi tidak semua reaksi kombinasi adalah reaksi
redoks
Contoh:
2Na(s) + Cl2(g) 2NaCl(s)
(B0=0) (BO=0) (BO Na = +1)
(BO Cl = -1)
2Na(s) + Cl2(g) 2NaCl(s)
oksidasiTemplates
Powerpoint
Reduksi Page 34
REAKSI KIMIA
C. Reaksi oksidasi-reduksi (Redoks)

2. Reaksi dekomposisi
Yaitu reaksi yang menyebabkan suatu senyawa
tunggal terurai akibat temperatur dinaikkan.
Contoh:

(BO Hg = +2)
(BO O = -2) (BO = 0) (BO=0)
2HgO(s) 2Hg(s) + O2(g)

reduksi oksidasi

Powerpoint Templates
Page 35
REAKSI KIMIA
C. Reaksi oksidasi-reduksi (Redoks)

3. Reaksi perpindahan
Yaitu reaksi antara unsur dengan senyawa,
dimana unsur itu bertukar tempat darinya
Contoh:

(BO H = +1) (BO Zn= +2)


(BO=0) (BO Cl = -1) (BO Cl= -1) (BO=0)
Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)

reduksi
oksidasi

Powerpoint Templates
Page 36
REAKSI KIMIA
C. Reaksi oksidasi-reduksi (Redoks)

3. Reaksi pembakaran
Yaitu reaksi suatu unsur/ senyawa dengan
oksigen, biasanya dengan panas yang
menghasilkan nyala
Contoh:

(BO Fe= +3)


(BO=0) (BO=0) (BO O= -3)
4Fe(s) + 3O2(aq) 2Fe2O3(s)

reduksi
oksidasi

Powerpoint Templates
Page 37
Powerpoint Templates
Page 38

Anda mungkin juga menyukai