1 PENGERTIAN HIDROLOGI
Inter Flow
TANAH SUNGAI
PERCOLASI MUKA AIR
KAPILER Base Flow
- Atmometer Livingstone
• Merupakan bola porselin berpori diisi dengan air untuk memberikan
muka evaporasi.
PANCI EVAPORASI
• Dibuat untuk meniru (stimulate) kondisi evaporasi permukaan air bebas
• Panci evaporasi dapat dipasang :
– Di atas permukaan tanah - Ditanam dalam tanah
– Mengambang di air
PRINSIP PENGUKURAN PENGUAPAN
• Penguapan diukur dengan panci penguapan Type “A” yang merupakan
standar pengukuran yang disarankan untuk digunakan oleh World
Meteriological Organization.
• Penguapan netto diperoleh dengan cara menambah dan mengambil air
dari panci penguapan yang berbentuk silinder dengan tujuan agar
muka air didalam tabung penenang tetap sama tinggi dengan “ titik
tinggi pedoman” (fixed point).
Alat-Alat dan Bahan
• Tangki penguapan Type “A” merupakan suatu wadah yang berbentuk
silinder yang memiliki tinggi 25 cm, diameter dalam 120.7 cm.
• Terbuat dari besi yang digalvanisir atau baja monel yang dilengkapi
dengan tabung penenang yang terbuat dari pipa besi diameter 3 inci
dengan tinggi 20 cm .
• Didalamnya diisi besi runcing untuk menentukan titik tinggi pedoman
dalam mengukur posisi air didalam panci penguapan.
• Dalam panci penguapan diisi air hingga mencapai ketinggian 5 cm di
bawah bibir panci (rim) dan diharuskan tidak boleh lebih dari 7,5 cm di
bawah bibir panci (rim).
• Panci penguapan ini diletakkan di atas punggung kayu dengan
ketinggian 15 cm dari dasar tanah dengan tujuan untuk memberikan
sirkulasi udara di bawah panci.
GAMBAR PANCI EVAPORASI
1
MENGUKUR RADIASI MATAHARI
Metode Thornwaite
Metode ini dikembangkan di Amerika Serikat di daerah beriklim sedang.
Langkah-langkah perhitungan dengan metode ini adalah :
1. Dari data temperatur udara (0C/bulan) 1, 51
12
T
2. Hitung indeks panas tahunan (I) dengan persamaan : I
m 1 5
ET0 o 0 1.62
10 . T
I
Bentuk-bentuk presipitasi :
1. Hujan : bentuk yang paling penting
2. Embun : Hasil kondensasi di permukaan tanah dan tumbuh-tumbuhan
3. Kondensasi di atas lapisan es
4. Kabut : Partikel-partikel air diendapkan di atas permukaan tanah dan
tumbuh-tumbuhan
5. Salju dan es
Unsur-unsur hujan :
1. Intensitas (i) : tinggi air persatuan waktu, mm/jam, cm/jam dll
2. Lama (durasi : lamanya curah hujan, menit, jam
3. Tinggi hujan (d) : banyaknya hujan , mm, cm
4. Frekuensi : kala ulang/return period
5. Luas : luas geografi curah hujan
PENGUKURAN CURAH HUJAN
1. PENAKAR HUJAN
a. Penakar hujan biasa, terdiri atas corong dan penampung yang
diletakkan pada ketinggian tertentu
2 Curah hujan tiap pos d (mm) 156 164 174 168 662
1 Pembagian daerah aliran (km2) 27,4 26,5 14,6 30,6 99,1 km2
d0 d1
A1 d1 2d2 A2 ... dn12dn An
d 2
A1 A2 ... An
A = A1+A2+…+An (luas total area)
d = tinggi curah hujan rata-rata area
d0, d1, dn = curah hujan pada isohyet 0, 1, 2,…, n
CARA PENENTUAN HUJAN DAERAH HARIAN MAX
Rainfall Excess
L
1000
tp tr
800
Discharge (cfs)
600
400
tb
200
0
0 10 20 30 40 50 60
Time (hr)
Perioda ulang banjir rencana untuk sistim drainasi mikro dan sub makro
berdasarkan “ Flood Control Manual Technical Design Standards Volume II”,
direkomendasikan untuk perencanaan sistim drainasi di Indonesia adalah
ditunjukan pada table berikut.
Perioda ulang curah hujan rencana (Tahun)
Amat Kecil 1 1 1 -