Satuan
- SI : meter (m)
- cgs : centimeter (cm)
- USA & UK : foot (ft)
Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang
ditempuh cahaya dalam vakum selama selang
waktu 1/299 792 458 sekon
Laju cahaya dalam vakum?
Panjang (lanjutan)
Jarak Panjang (m)
Radius alam semesta teramati 1 x 1026
Ke galaksi Andromeda 2 x 1022
Ke bintang terdekat 4 x 1016
Bumi - Matahari 1.5 x 1011
Radius Bumi 6.4 x 106
Lapangan Sepakbola 1.0 x 102
Tinggi Orang 2 x 100
Ketebalan kertas 1 x 10-4
Panjang gelombang cahaya biru 4 x 10-7
Diameter atom hidrogen 1 x 10-10
Diameter proton 1 x 10-15
Massa
Satuan
- SI : kilogram (kg)
- cgs : gram (g)
- USA & UK : pon, slugs
Satu kilogram didefinisikan sebagai massa silinder
campuran platinum iridium khusus yang dijaga
tetap di badan pengukuran internasional Sevres
Prancis
Mengapa silinder ditutup rapat oleh dua kubah
kaca?
Massa (lanjutan)
Objek Massa (kg)
Alam semesta teramati 1052
Galaksi Milky Way 7 x 1041
Matahari 2 x 1030
Bumi 6 x 1024
Boeing 747 4 x 105
Mobil 1 x 103
Mahasiswa 7 x 101
Partikel debu 1 x 10-9
Bakteri 1 x 10-15
Proton 2 x 10-27
Elektron 9 x 10-31
Waktu
Satuan
- Sekon (detik), semua sistem
- Satu sekon didefinisikan sebagai 9 192 631 700 x
prioda radiasi dari sebuah atom cesium
Waktu (lanjutan)
Bagian-1
(1) Dasar-Dasar Vektor
(2) vektor Dalam Bidang
dasar-dasar vektor
skalar
besaran yang cukup dinyatakan oleh
sebuah bilangan (magnitude), misal
panjang, luas, volume, massa, waktu, dll.
vektor
besaran yang dinyatakan oleh bilangan
(magnitude) dan arah (direction), misal
gaya, kecepatan, percepatan.
Notasi vektor
vektor dinyatakan dengan tanda
panah atau segmen garis dengan
arahnya
vektor memiliki ekor yang disebut
dengan titik awal (initial point),
dan ujung yang disebut titik
terminal (terminal point).
panjang suatu vektor ( AB )
dinyatakan dengan AB
vektor dengan panjang 1 satuan
disebut vektor satuan (unit vector)
Panjang vektor
panjang suatu vektor bila
a PQ a12 a22 dinyatakan dengan koordinat
panjang vektor
a
panjang suatu vektor (PQ):
a (Q x Px ) 2 (Q y Py ) 2
( q1 p1 ) 2 ( q2 p2 ) 2
vektor 0
0 0, panjang
0 bentuk umum
vektor 0 memiliki = 0 dan
komponen:
a ( x2 x1 )2 ( y2 y1 )2
komponen vektor
definisi:
P p1 , p2
apabila titik awal vektor tidak
a
pada koordinat (0,0), tetapi (p1,p2)
dan titik terminal (q1,q2), maka
komponen vektor dinyatakan
dengan:
a q1 p1 , q2 p2
komponen vektor
kesamaan vektor
definisi: dua vektor dikatakan sama
jika keduanya memiliki
panjang yang sama dan arah
yang sama a a
a
a
Metode :
(1) Metode Grafis
Poligon
Paralelogram
Penguraian tegak lurus
(2) Metode aljabar (analitis)
Metode Grafis
2. Metode Poligon
dua vektor atau lebih dapat dijumlahkan secara geometri dengan menempatkan
titik awal vektor pada titik terminal vektor lain, dst. Hasilnya adalah garis hubung
titik awal vektor pertama dengan titik terminal vektor terakhir (Resultan R)
D
C
B
B R
C
A
D
A
Metode Grafis
2. Metode Paralelogram
Hasil penjumlahan vektor (resultan R) adalah diagonal
konkuren dari paralelogram yang dua sisinya adalah
translasi dari kedua vektor tersebut .
B R
A
operasi vektor
perkalian skalar
Jika suatu vektor (a) dikalikan
dengan suatu skalar (c), maka
pengurangan vektor (selisih vektor) hasilnya adalah (ac)
merupakan kebalikan dari penjumlahan
vektor,jika vektor a dikurangi vektor b, maka
vektor b arahnya dibalik (atau tandanya
berlawanan) -cA
cA
vektor pengurang disebut vektor negatif A
Metode Aljabar
F3x F2x F1
45
F3 F3y
A
operasi vektor
KINEMATIKA
(Ilmu tentang gerak)
PERPINDAHAN
Posisi awal: r0 x0 i y0 j z 0 k
Posisi akhir: r xi yj zk
Perpindahan
r r r0
r xi yj zk
r (x x 0 )i ( y y0 ) j
(z z 0 )k
KECEPATAN
Vektor kecepatan rata2 Laju rata-rata
r r0 r panjang lintasan l
v v
t t0 t selang waktu t
x y z
v i j k
t t t
r
v Lim
t 0 t
dr dx dy dz
v i j k
dt dt dt dt
v vxi v y j vzk
PERCEPATAN
v v0 v dv
a a Lim
t t0 t 0 t dt
v dvx dv y dvz
a a i j k
t dt dt dt
a axi a y j azk
Kecepatan tetap
Kecepatan negatif (arah terbalik)
2 objek beda kecepatan
2 objek sama kecepatan
PERLAMBATAN dan PERCEPATAN NEGATIF
Persamaan Kinematika
t
1) vt v0 adt
0
vt v0 a (t t0 )
t
2) x t x0 (v 0 at ) dt
0
xt x0 v0 t 1
2 at 2
3) vt2 v 02 2a ( xt x0 )
4) x 1
2 vt v0 t
GERAK JATUH BEBAS
t
1). v y v0 a y dt
0
vy v0 ayt
t
ay gj
2). y y0 (v 0 y a y t ) dt
0
y y0 v0 y t 1
2 ayt 2
3). v y2 v 02 y 2a y ( y y0 )
4). y 1
2 vy v0 y t
ANALISA GRAFIK
x v
t t
a -Kemiringan
-Luas
-Rata-rata
t
Gerak Khusus
GERAK DENGAN PERCEPATAN TETAP (2D)
Arah x Arah y
t t
vx v0 a x dt vy v0 a y dt
t0 t0
vx v0 axt vy v0 a yt
t t
x x0 (v 0 x a x t ) dt y y0 (v 0 y a y t ) dt
t0 t0
x x0 v0 x t 1
2 axt 2 y y0 v0 y t 1
2 a yt 2
v x2 v 02 2a x ( x x0 ) v y2 v 02 y 2a y ( y y0 )
x 1
2 vx v0 x t y 1
vy v0 y t
2
Gerak Khusus
GERAK PELURU (2 D)
vy v y0 gt
vx vx0
y y0 v y0 t 1
gt 2
x x0 v x 0t 2
(a x 0, v x tetap) v 2y v 2y 0 2 gy
(a y g tetap)
KECEPATAN RELATIF
v2
as
R
Gerak melingkar dengan percepatan tetap
s R
v R
a tan R
v2 2
as R
R
Kinematika Partikel
blog.unila.ac.id/angjun
A. Gerakan Satu Dimensi
1. Perpindahan
Perpindahan adalah perubahan posisi
partikel dari kedudukan awal (xo) ke
kedudukan akhir (x1), dimana perpindahan
dapat dituliskan sbb:
Xo= 5 m X1= 25 m
X= 20 m
x = x1 - xo
blog.unila.ac.id/angjun
2. Kecepatan
2.1 Kecepatan Sesaat
Yaitu limit rasio (kemiringin) dari posisi dan perubahan
waktu (t) yang mendekati 0 atau turunan pertama dari
persamaan posisi terhadap waktu.
Lim x dx
atau
t 0 t dt
blog.unila.ac.id/angjun
Contoh Soal :
Posisi benda dalam keadaan diam dinyatakan dengan persamaan
x = 5t2 4. Tentukan kecepatan benda tersebut pada saat :
a. t=0s
b. t=2s
Penyelesaian
dx d 2
vs 5t 4 10t
dt dt
a. vt = 0 s = 10 (0) = 0 m/s
b. vt = 2 s = 10 (2) = 20 m/s
blog.unila.ac.id/angjun
2.2 Kecepatan Rata-Rata
Kecepatan rata-rata adalah perbandingan antara besar
perpindahan (x) dan selang waktu pindah (t).
Kecepatan rata-rata dapat ditulis sbb:
x x1 x0
vrata rata
t t1 t0
blog.unila.ac.id/angjun
Contoh Soal :
Sebuah partikel dinyatakan dalam persamaan x = 2t2+5, dengan x
dalam meter dan t dalam sekon. Hitung besar kecepatan rata-
rata partikel tersebut dalam selang waktu 2 s?
Penyelesaian :
x1 x0 13 5
vrata rata 4 m/ s
t1 t0 2 0
blog.unila.ac.id/angjun
3. Percepatan
3.1 Percepatan Sesaat
Yaitu limit rasio (kemiringin) dari kecepatan dan
perubahan waktu (t) yang mendekati 0 atau turunan
pertama dari persamaan kecepatan terhadap waktu
dan turunan kedua dari persamaan posisi terhadap
waku.
L im v dv d 2
x
a ta u
t 0 t dt dt 2
blog.unila.ac.id/angjun
3.2 Percepatan Rata-Rata
Percepatan rata-rata adalah perbandingan antara
besar kecepatan (v) dan selang waktu pindah (t).
Percepatan rata-rata dapat ditulis sbb:
v v1 v0
arata rata
t t1 t0
blog.unila.ac.id/angjun
Contoh Soal :
Sebuah partikel dinyatakan dalam persamaan x = 2t3, dengan x dalam
meter dan dalam sekon. Setelah 2 sekon, hitung besar :
a. Percepatan sesaatnya?
b. Percepatan rata-ratanya?
Penyelesaian :
d 2x d d d
a. as 2
. 2t 3 6t 2 12t
dt dt dt dt
as t 2s 12( 2) 24 m / s 2
dx d
b. vs 2t 3 6t 2
dt dt
vs t 0s 6 (0) 2 0 m / s
vs t 2s 6 (2) 2 24 m / s
v v1 v0 24 0
arata 2 t 2s 12 m / s 2
t t1blog.unila.ac.id/angjun
t0 2 0
4. Gerakan dengan Percepatan Konstan
blog.unila.ac.id/angjun
Persamaan-Persamaan dalam GLBB
v v0 at v v0 gt
s vot 1 at 2
s vot 1 gt 2
2 2
2 2
v vo 2as 2 2
v vo 2 gs
blog.unila.ac.id/angjun
Soal :
1. Seorang pelari berlari menempuh jarak 100 m
dalam waktu 10 s, kemudian berbalik dan berjoging
sejauh 50 m selama 10 s. Hitung :
a. kelajuan rata-rata?
b. kecepatan rata-rata?
blog.unila.ac.id/angjun
Jawaban :
Sistem Partikel
Momen Inersia
Dalil Sumbu Sejajar
Dinamika Benda Tegar
Menggelinding
Hukum Kekekalan Momentum Sudut Benda Tegar
Statika Benda Tegar
Bab 6-84
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
2 1
Bab 6-86
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
Bab 6-87
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
Bab 6-88
Persamaan Kinematika Rotasi
Bab 6-89
Perumusan Gerak Rotasi
Kecepatan tangensial:
v r dalam rad/s
kecepatan kecepatan
linear tangensial
Percepatan tangensial:
a r dalam rad/s2
percepatan percepatan
linear tangensial
Bab 6-90
Perumusan Gerak Rotasi
Percepatan sentripetal (dng arah radial ke dalam):
2
v 2
ar r
r
Bab 6-91
Torsi Momen gaya
Torsi didefenisikan
sebagai hasil kali
besarnya gaya dengan
panjangnya lengan
Bab 6-92
Torsi Momen gaya
Bab 6-93
Vektor Momentum Sudut
l mvr sin
rp rmv
r p r mv
Bab 6-94
Satuan SI adalah Kg.m2/s.
Vektor Momentum Sudut
dp
Analog dengan FEXT
!!
dt
Bab 6-96
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
dL r FEXT
EXT
dimana L r p dan EXT
dt
dL
Jika torsi resultan = nol, maka
EXT 0
dt
I1 1 I2 2
Bab 6-97
Hukum Kekekalan Momentum
Linear
o Jika F = 0, maka p konstan.
Rotasi
o Jika = 0, maka L konstan.
Bab 6-98
p = mv Momentum Sudut:
Defenisi & Penurunan
Untuk gerak linear sistem partikel berlaku
dp
FEXT
dt FEXT 0
momentum sudut L r p
Bab 6-99
Sistem Partikel
Untuk sistem partikel benda tegar, setiap partikel memiliki kecepatan sudut
yang sama, maka momentum sudut total:
n
L l1 l2 l3 ln li
i 1
dL n dli n
net ,i net
dt i 1 dt i 1
DEFINISI
Momentum sudut dari sebuah benda yang
berotasi tehadap sumbu tetap adalah hasil kali
dari momen inersia benda dengan kecepatan
sudut terhadap sumbu rotasi tersebut.
L I
Demikan juga dengan torsi (Hk II Newton untuk
gerak rotasi):
dL d (I ) d
I I
Bab 6-102
dt dt dt
Vektor Momentum Sudut
L I
Jika tidak ada torsi luar, L kekal. Artinya bahwa
hasil perkalian antara I dan kekal
2
I mi ri
L I L I
Bab 6-103
Momen Inersia
Momen Inersia bagi suatu sistem partikel benda tegar didefenisikan sebagai
2 2 2
I mi ri m1r1 m2 r2 ...
i
I = momen inersia benda tegar,
menyatakan ukuran inersial sistem untuk berotasi
terhadap sumbu putarnya
Bab 6-104
Momen Inersia
Untuk benda yang mempunyai distribusi massa kontinu, momen inersianya diberikan
dalam bentuk integral
2 2
I mi ri I r dm
i
z
2 2
I r dm r dV dm
y
Dimana Elemen Volume
x
dV rdr d dl
Bab 6-105
Momen Inersia
dV rdr d dl
dimana rdr : perubahan radius,
d : perubahan sudut,
dl : perubahan ketebalan.
Bab 6-106
Momen Inersia
Untuk lempengan benda dibawah ini, momen inersia dalam bentuk integral
2
I r rdr d dl
Asumsi rapat massa konstan
4 R
Hasilnya adalah r 2 L
I 0 l 0
4 0
4
R
Massa dari lempengan tersebut
I 2 L
4
2
M R L
1 2
Momen Inersia benda I MR
Bab 6-108
2
Dalil Sumbu Sejajar
Untuk benda tegar bermassa M yang berotasi terhadap sumbu putar sembarang yang
berjarak h dari sumbu sejajar yang melalui titik pusat massanya (ICM diketahui), momen
inersia benda dapat ditentukan dengan menggunakan:
Bab 6-109
Momen Inersia:
1 1 2
I ml 2 I ml
12 3
R R
1
I mR 2 I mR 2
2
1 2
I m(a 2 b 2 ) b I mR 2
12 a 5
Bab 6-110
Dinamika Benda Tegar
2 2 1 2 1 2
W d I d I 2 I 1
1 1 2 2
Bab 6-111
Energi Kinetik Rotasi
1 2 1 2 2
K mi ri mi ri
2 2
1 2
K I
2
2
Dimana I adalah momen inersia, I mi ri
Bab 6-112
Energi Kinetik Rotasi
Linear Rotasi
1 2 1 2
K Mv K I
2 2
Massa Momen
Inersia
Kecepatan
Linear Kecepatan
Sudut
Bab 6-113
Prinsip Kerja-Energi
2 2 1 2 1 2
W d I d I 2 I 1
1 1 2 2
1 2
W K rotasi dimana K rotasi I
2
Bila 0
,maka W
sehingga 0
Bab 6-114
K rot 0 Hukum Kekekalan En. Kinetik Rotasi
Menggelinding
Bab 6-115
Gerak Menggelinding: rotasi dan
translasi
d
vcom R
dt
Bab 6-116
Gerak Menggelinding: rotasi dan
translasi
Bab 6-117
Gerak Menggelinding: rotasi dan
translasi
2
K 1
2 IP IP I com MR 2
2
K 1
2 I com 1
2 MR 2 2
2 2
K 1
2 I com 1
2 Mv com Kr Kt
Bab 6-118
Gerak Menggelinding Di Bidang Miring
Gunakan: torsi = I
N R Fg sin IP
Fg sin R acom R
fs x
Maka:
P MR 2 g sin I P acom
IP I com MR 2
Fg Fg cos g sin
acom
1 I com / MR 2
Bab 6-119
Menggelinding
Bab 6-120
Hukum Kekekalan Energi Mekanik Total
Dengan Gerak Rotasi
Bab 6-121
Kesetimbangan Benda Tegar
Suatu benda tegar dikatakan setimbang
apabila memiliki percepatan translasi sama
dengan nol dan percepatan sudut sama
dengan nol.
Dalam keadaan setimbang, seluruh resultan
gaya yang bekerja harus sama dengan nol,
dan resultan torsi yang bekerja juga harus
sama dengan nol:
Fx = 0 dan Fy = 0
=0
Bab 6-122
Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi
Linear Rotasi
x (m) (rad)
v (m/s) (rad/s)
a (m/s2) (rad/s2)
m (kg) I (kgm2)
F (N) (Nm)
p (Ns) L (Nms)
Bab 6-123
Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi
linear angular
perpindahan x
kecepatan v dx / dt d / dt
percepatan a dv / dt d / dt
massa m I mi ri 2
gaya F r F
Hk. Newtons F ma I
energi kinetik K (1 / 2)mv 2 K (1 / 2) I 2
Kerja W Fdx W d
Bab 6-124
b).t = (v v0 )/a t = (-20000 m/3600 s)/1,16m/s2
t = 4.8 st = 4,8s
c).t = (v v0 )/a t = (0 70000 m/3600 s)/
(- 1.16m/s2)
t = 16.8 s t = 16,8s
d). X X-0 = v0 t + a t2
= (70000 m / 3600 s )16,8 s )
+ (- 1,16 m / s2 ) (16,8 s)2
= 163 m
Contoh soal 2 :
Sebuah balon naik dengan kecepatan 12 m/s .
Ketika tingginya 80 m di atas tanah sebuah benda
dijatuhkan . Berapa lama waktu yang diperlukan
benda untuk mencapai tanah.
125
Jawaban :
Benda bergerak ke atas dengan kecepatan V0 dan
perlambatan g sehingga mencapai titik tertinggi
dimana kecepatan titik tertinggi V = 0 maka :
V2 = 0 = V02 - 2 g S
(12m/s)2 = 2 x 9.8 m/s2 S S = 7.35 m
V = V0 - gt 0 = 12 m/s - 9.8 m/s2 t t = 1.22 s
Dari tutuk tertinggi jatuh ke tanah : S = gt2
S = (80 + 7.35) m = 9.8 m/s2 t2 t = 4.22 s
Jadi waktu yang diperlukan benda untuk mencapai
tanah adalah : t = 1.22 s + 4.22 s = 5.44 s
126
Rangkuman :
1. Kecepatan rata-rata , : v
x
v=
t . 2.
Kecepatan sesaat, v :
x dx
v= lim
x 0 t
=
dt .
3. Percepatan rata-rata , : a
v
a = ; v = perubahan kecepatan
t.
127
4. Percepatan sesaat , a :
v dv
a = lim =
x 0 t dt
5. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
128
Percepatan , a:
dV dV
a kV kt
dt V
Kecepatan , V :
.
V V0 exp( kt)
Lintasan , X :
V0 kt
X (1 e )
k
129
<< CLOSING>>
Setelah mengikuti dengan baik mata kuliah ini
mahasiswa diharapkan sudah mampu
menyelesaikan persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan kinematika partikel ,
130
131