Anda di halaman 1dari 46

MANAJEMEN PROYEK

KULIAH: 10
Estimasi Biaya dan Penganggaran
PERENCANAAN PENGADAAN
• Perencanaan
pengadaan meliputi:
identifikasi kebutuhan,
penetapan barang/jasa,
cara, jadwal, dan
anggaran Pengadaan
Barang/Jasa.
Perencanaan pengadaan
1. Melalui Swakelola 2. Melalui Penyedia

a. penetapan tipe Swakelola; a. penyusunan spesifikasi


b. penyusunan spesifikasi teknis/KAK;
teknis/KAK; dan b. penyusunan perkiraan
c. penyusunan perkiraan biaya/ biaya/RAB;
Rencana Anggaran Biaya c. pemaketan Pengadaan
(RAB). Barang/Jasa;
d. Konsolidasi Pengadaan
Barang/Jasa; dan
e. penyusunan biaya pendukung.
HPS

• Harga Perkiraan Sendiri


yang selanjutnya
disingkat HPS adalah
perkiraan harga
barang/jasa yang
ditetapkan oleh PPK.
HPS
(1) HPS dihitung secara keahlian dan
menggunakan data yang dapat
(5) HPS digunakan sebagai:
dipertanggungjawabkan. a. alat untuk menilai kewajaran harga
penawaran dan/atau kewajaran
(2) HPS telah memperhitungkan
harga satuan;
keuntungan dan biaya tidak langsung
(overhead cost). b. dasar untuk menetapkan batas
tertinggi penawaran yang sah
(3) Nilai HPS bersifat terbuka dan tidak
dalam Pengadaan Barang/
bersifat rahasia.
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya;
(4) Total HPS merupakan hasil dan
perhitungan HPS ditambah Pajak
c. dasar untuk menetapkan besaran
Pertambahan Nilai (PPN).
nilai Jaminan Pelaksanaan bagi
penawaran yang nilainya lebih
rendah 80% (delapan puluh persen)
dari nilai HPS.
Metode Perkiraan Biaya
1) Metode parametrik;
2) Memakai dafta indeks harga dan informasi proyek
terdahulu;
3) Metode analisis unsur-unsur biaya;
4) Metode faktor;
5) Metode quantity take-off dan harga satuan;
6) Metode unit price;
7) Memakai data dan informasi proyek yang
bersangkutan.
1). Metode Parametrik

• Pendekatannya: hubungan • Digunakan pada waktu


matematis yang mengaitkan belum tersedia data untuk
biaya dengan karakteristik membuat perkiraan biaya
fisik tertentu dari objek secara akurat;
(Volume, luas, berat • Perlu hati-hati, perlu dikaji
panjang, dll), misal: apakah proyek serupa
dengan yang lalu sehingga
– Biaya membangun rumah=
luas lantai rumah x biaya/
angka-angkanya masih
meter luas lantai. dapat diterapkan.
• Praktis untuk melakukan
pengujian secara cepat;
Rumus Matematis

Kurva Liner Kurva Pangkat


• Linier sederhana: • Kurva yang sering digunakan:
– Y = a. X; Y2 = Y1 (X2/X1)n
Y1: biaya pembangunan A;
Misal: Y: biaya membangun pabrik
Y2: biaya pembangunan B;
(dalam Rupiah), X: kapasitas
X1: Kapasitas A;
pabrik yang akan dibangun (dalam
X2: Kapasitas B;
ton), a: biaya pembangunan per
n: indek harga, lazimnya = 0,6.
unit (Rp/ ton).
• Bila kapasitas dan biaya
– Y = a. X + b pembangunan A diketahui,
Misal: untuk pembuatan pabrik maka dapat dihitung biaya
termasuk lahan, b: berupa harga pembangunan B yg sejenis dan
tanah. memiliki kapasitas tertentu.
2). Memakai dafta indeks harga dan informasi
proyek terdahulu
• Indek harga: angka perbandingan antara harga pada suatu waktu
(tahun tertentu) terhadap harga pada (tahun) yang akan digunakan;

indek harga tahun A


Harga di tahun A = Harga di tahun B x ------------------------------
indek harga tahun B

– Contoh: harga pembelian sebuah kompresor pada tahun 2010 Rp. 15 jt,
perkirakan harganya di tahun 2020, jika indek harga peralatan tahun 2015 =
790, dan indek harga pada 2020 = 904, maka perkiraan harga tahun 2020:
Harga tahun 2020 = 15 x (904/790) = Rp. 17, 164 jt.
Informasi Proyek Terdahulu

• Hal-hal yg perlu
• Data dan informasi dari diperhatikan:
proyek sejenis terdahulu – Perhitungan kenaikan harga
amat berguna sebagai karena perbedaan waktu
referensi perkiraan biaya; pelaksanaan;
• Penyesuaian yg diperlukan – Kecenderungan harga-harga
material dan peralatan;
meliputi hal-hal yg
– Ketersediaan tenaga kerja
berhubungan dengan dan tingkat upah,
eskalasi dan perubahan kemungkinan mengalami
lingkup proyek; banyak perubahan;
– Identifikasi perbedaan teknis
lingkup proyek terdahulu
dengan yang akan dikerjakan.
3). Metoda Menganalisis Unsur-Unsurnya

• Dengan menganalisis unsur- • Pemilihan fungsi didasarkan atas:


unsurnya: – Jelas menunjukkan hubungan
– Lingkup proyek diuraikan menjadi antara komponen-komponen
unsur-unsur menurut fungsinya; proyek; dan bila telah diberi beban
biaya, berarti menunjukkan
• Perkiraan biaya dengan komponen-komponen biaya
menganalisis unsur-unsurnya proyek;
sering dijumpai dalam proyek – Dapat dibandingkan dengan
pembangunan gedung; komponen biaya proyek lain yg
• Bila pengelompokan unsur-unsur sejenis;
berdasarkan fungsi terlah – Mudah diukur/ diperhitungkan dan
dinilai perbandingannya terhadap
tersusun, maka perkiraan biaya
data standar.
dapat dimulai sejak awal proyek
(prakiraan biaya kasar) sampai
kepada yg akurat.
Pengelompokan Berdasarkan Fungsi
Proyek Gedung
A B
• Substruktur; • Pekerjaan lahan;
• Superstruktur; • Pondasi;
• Lantai;
• Eksterior;
• Kolom;
• Interior; • Dinding eksterior;
• Sistem pemipaan; • Dinding interior;
• Listrik; • Atap;
• Kontingensi. • Pintu;
• Pemipaan;
• Listrik;
4). Metode Faktor
• Asumsi: terdapat angka korelasi Garis besarnya:
(faktor) di antara harga peralatan 1) Tentukan/ dapatkan harga peralatan
utama dengan komponen- utama sampai di lokasi proyek, PCE;
komponen yang terkait;
2) Hitung biaya pemasangan sampai
• Biaya komponen tersebut peralatan berfungsi, f1 s.d. f8, didapat PPC
dihitung dengan cara memakai peralatan terpasang= PCE(1+f1 +...+ F8),
faktor perkalian terhadap harga lakukan dengan berbagai jenis proses dan
peralatan utama; material yg dikerjakan;
3) Hitung biaya engineering (fe), kontingensi
(fc), dan fee kontraktor (ff); diperoleh
biaya modal tetap proyek = PPC (1+
fe+..+ff);
4) Total biaya proyek= modal tetap + modal
kerja; modal kerja dihitung 5-10% dari
modal tetap;
Berbagai angka untuk metode faktor

Jenis Proses
Uraian pekerjaan
Fluida Fluida-Padat Padat
F1 Memasang peralatan 0,40 0,45 0,50
F2 Pipa terpasang 0,70 0,45 0,20
F3 Instrumen terpasang 0,20 0,15 0,10
F4 Alat listrik 0,10 0,10 0,10
F5 Bangunan 0,30 0,20 0,15
F6 Utiliti 0,50 0,45 0,25
F7 Tempat penampungan 0,15 0,20 0,25
F8 Pekerjaan tanah 0,05 0,05 0,05
Sub-Jumlah 2,40 2,05 1,6
Fe Desain engineering 0,30 0,25 0,20
Fc Kontingensi 0,10 0,10 0,10
Ff Fee kontraktor 0,05 0,05 0,15
Sub-Jumlah 0,45 0,40 0,45
Ringkasan membuat perkiraan biaya proyek
dengan metode faktor
PCE = Harga pengadaan peralatan utama
1 (sampai di lokasi proyek)

Peralatan Terpasang : PPC = PCE (1+f1+ff2+ ....+f8)


2 Diperhitungkan faktor pemakaian material dan jam-orang sampai peraltan berfungsi

Modal Tetap = PPC (1 + fe + fc + ff)


3 Diperhitungkan faktor biaya engineering, kontingensi dan fee

4 Modal Kerja = 5 – 10 % (modal Tetap)

5 Total Biaya Proyek = Modal Tetap + Modal Kerja


Contoh:
Perkirakan total biaya proyek • PPC = Rp. 1.000 Jt (1 + 2,4)
suatu industri yg memproses = Rp. 3.400 jt;
bahan cair jika total biaya • Jumlah fe+fc+ff = 0,45
peralatan utama berjumlah Rp.
1.000 juta. • Modal Tetap FCC=PPC (1+0,45)
Jawab: = Rp. 4.930 Jt.
• menggunakan metode faktor; • Total biaya Proyek = FCC+10 %
• PCE= harga peralatan utama = Rp. 5.423 jt.
= Rp. 1.000 juta;
• Proses bahan cair, maka
jumlah (f1+f2+ ...+f8)= 2,4
5). Metode quantity take-off dan harga satuan;

• Quantity take-off: membuat • Prosedur:


perkiraan biaya dengan
mengukur kuantitas komponen-
1) Klasifikasi komponen
komponen proyek dari gambar, pekerjaan;
spesifikasi dan perencanaan; 2) Deskripsi dari butir-butir
• Urutan komponen-komponenya komponen pekerjaan;
disesuaikan dengan jenis proyek,
misal untuk pembangunan 3) Dimensi dari butir-butir
gedung: dimulai dari menyiapkan pekerjaan;
lahan, membuat pondasi, slope, 4) Memberi beban jam-
struktur penyangga, lantai,
orang; dan
dinding, dst.;
5) Memberi beban biaya.
• Kelebihan: • Kekurangan:
– Perencana lebih memahami – Pendekatan quantity take-off
struktur proyek yg akan harus menunggu sampai
dikerjakan; berbagai spesifikasi dan
– Mengurangi kemungkinan gambar-gambar yang
adanya butir-butir yg diperlukan tersedia, juga
terlewatkan; perkiraan jam-orang dan
– Memudahkan untuk meneliti harga-harga material nya.
dan mengkonfirmasi hasil-
hasilnya maupun proses
pembuatannya.
6). Metode Unit Price
• Memperkirakan biaya • Contoh: satuan harga menggali
berdasarkan harga satuan atau tanah tempat pipa per meter
biaya per unit nya (per meter kubik = Rp. 100.000,- dengan
persegi, per meter kubik); prakiraan volume awal = 250 m3,
• Sering dijumpai pada pekerjaan jadi total biaya Rp. 25 juta;
sipil, seperti: membuat jalan, • Misal: pada pekerjaan
membangun rumah, memasang sesungguhnya dilakukan volume
pipa, dll; galian hanya 210 m3, maka
• Pada parakteknya: dipersiapkan biayanya adalah:
paket kerja dengan beban biaya = 210 x Rp. 100.000,-
pada paket tersebut, sehingga = Rp. 21 juta.
dapat diserahkan kepada • Jadi yg ditetapkan adalah harga
pelaksana; satuannya.
7). Memakai data dan Informasi Proyek
Bersangkutan
• Metode ini memakai masukan • Metode ini memerlukan waktu
dari proyek yg sedang cukup lama, dan harus
dikerjakan, sehingga biaya- menunggu sampai pada tahap
biaya yang diperoleh desain engineering tertentu,
mencerminkan keadaan yang dan satuan harga material
sesungguhnya; serta produktivitas tenaga
kerja telah juga di hitung
sesuai kondisi terakhir.
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : 28/PRT/M/2016
TENTANG
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN
BIDANG PEKERJAAN UMUM.
Definisi

• daftar kuantitas dan harga • Harga Perkiraan Perencana


atau bill of quantity (BOQ): (HPP) atau engineering’s
daftar rincian pekerjaan estimate (EE): perhitungan
yang disusun secara perkiraan biaya pekerjaan
sistematis menurut yang dihitung secara
kelompok/bagian profesional oleh perencana,
pekerjaan, disertai yang digunakan sebagai
KETERANGAN mengenai salah satu acuan dalam
volume dan satuan setiap melakukan penawaran
jenis pekerjaan. suatu pekerjaan tertentu.
• Harga Perkiraan Sendiri • harga satuan dasar (HSD):
(HPS) atau owner’s harga komponen dari mata
estimate (OE): hasil pembayaran dalam satuan
perhitungan seluruh volume tertentu, misalnya: bahan
pekerjaan dikalikan dengan (m, m², m³, kg, ton, zak, dan
Harga Satuan ditambah sebagainya), peralatan (unit,
dengan seluruh pajak dan jam, hari, dan sebagainya),
keuntungan. dan upah tenaga kerja (jam,
hari, bulan, dan
sebagainya).
• harga satuan dasar alat: • harga satuan dasar bahan:
besarnya biaya yang besarnya biaya yang
dikeluarkan pada komponen dikeluarkan pada komponen
biaya alat yang meliputi bahan untuk memproduksi
biaya pasti dan biaya tidak satu satuan pengukuran
pasti atau biaya operasi per pekerjaan tertentu
satuan waktu tertentu,
untuk memproduksi satu
satuan pengukuran
pekerjaan tertentu.
• harga satuan dasar tenaga • harga satuan pekerjaan (HSP):
kerja: besarnya biaya yang biaya yang dihitung dalam
dikeluarkan pada komponen suatu analisis harga satuan
tenaga kerja per satuan waktu suatu pekerjaan, yang terdiri
tertentu, untuk memproduksi atas biaya langsung (tenaga
satu satuan pengukuran kerja, bahan, dan alat), dan
pekerjaan tertentu biaya tidak langsung (biaya
umum atau overhead, dan
keuntungan) sebagai mata
pembayaran suatu jenis
pekerjaan tertentu, belum
termasuk Pajak Pertambahan
Nilai (PPN)
• Koefisien: faktor pengali • koefisien tenaga kerja:
atau koefisien sebagai dasar indeks kuantum yang
penghitungan biaya bahan, menunjukkan kebutuhan
biaya alat, dan upah tenaga waktu untuk mengerjakan
kerja setiap satuan volume
• koefisien bahan: indeks pekerjaan
kuantum yang menunjukkan
kebutuhan bahan bangunan
untuk setiap satuan volume
pekerjaan
Struktur analisis Harga Satuan Pekerjaan (HSP)
• Biaya umum dan • Biaya umum/overhead ini
keuntungan (overhead & dihitung berdasarkan
profit): Biaya umum adalah persentase dari biaya
biaya tidak langsung yang langsung yang besarnya
dikeluarkan untuk tergantung dari lama waktu
mendukung terwujudnya pelaksanaan pekerjaan,
pekerjaan (kegiatan besarnya tingkat bunga
pekerjaan) yang yang berlaku dan lain
bersangkutan, atau biaya sebagainya sesuai dengan
yang diperhitungkan ketentuan.
sebagai biaya operasional.
• Keuntungan, sudah • Besarnya biaya umum dan
termasuk biaya risiko keuntungan ditentukan
pekerjaan selama dengan mempertimbangkan
pelaksanaan dan masa antara lain tingkat suku
pemeliharaan dalam bunga pinjaman bank yang
kontrak pekerjaan. berlaku, tingkat inflasi,
overhead kantor pusat dan
lapangan, dan resiko
investasi.
Struktur analisis Harga Satuan Dasar (HSD) alat mekanis
Struktur analisis Harga Satuan Dasar (HSD) bahan
Menghitung rencana anggaran biaya
• Untuk menghitung
Rencana Anggaran
Biaya (RAB) dapat
digunakan program
EXCEL,

• dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Siapkan 4 sheet dalam program Excel

Sheet 1 untuk Daftar harga satuan bahan dan upah masukkan semua
jenis bahan dan upah OH dengan harga (franco ditempat) sesuai dengan
harga resmi berdasarkan SK Bupati/Walikota atau hasil survey sendiri.

Sheet 2 untuk membuat analisis harga satuan pekerjaan, salin analisis


jenis jenis pekerjaan yang diperlukan dengan koefisien bahan dan
koefisien tenaga sesuai dengan SNI. Buat sheet 2 ini hyperlink dengan
sheet 1.

Sheet 3 untuk membuat daftar harga satuan pekerjaan, buat tabel harga
satuan semua jenis pekerjaan. Buat sheet 3 ini hyperlink dengan 2.

Sheet 4 untuk membuat uraian RAB, buat format RAB dengan memuat
uraian pekerjaan, quantity, satuan, harga satuan dan Jumlah harga.
Halaman terakhir dari sheet 4 adalah rekapitulasi. Buat sheet 4 ini
hyperlink dengan sheet 3.
2) Buka sheet 1, masukkan data harga satuan bahan dan upah
dengan satuan sesuai yang tercantum dalam analisis di sheet 2.
Misalnya harga PC dalam satuan Kg (bukan zak), upah tukang
dalam satuan OH.

3) Dengan mengisi sheet 1, maka sheet 2 (analisis) akan terisi dengan


sendirinya, demikian juga dengan sheet 3 dan sheet 4.

4) Masing-masing kelompok uraian pekerjaan pada sheet 4


dipindahkan ke Form Rekapitulasi, kemudian tambahkan biaya
tidak langsung (Overhead dan keuntungan) Penjumlahan
rekapitulasi merupakan jumlah akhir dari Rencana Anggaran Biaya
(RAB)
Contoh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai