Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN 1

(TR 1)

Disusun Oleh :

Nama : Adelina Marpaung

Nim : 5193510008

Prodi : D3 Teknik Sipil 2019

Mata Kuliah : Magang 1

Dosen Pengampu : Dr.Ir.Rumilla Harahap, M.T

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan survai

Survei adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yang sama pada
setiap orang, kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis.
Survei juga merupakan metode menjaring data penduduk dalam beberapa peristiwa demografi
atau ekonomi dengan tidak menghitung seluruh responden yang ada di suatu negara, melainkan
dengan cara penarikan sampel (contoh daerah) sebagai kawasan yang
bisa mewakili karakteristik negara tersebut. Pertanyaan terstruktur disebut kuesioner.
Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada responden untuk mengukur
variabel-variabel, berhubungan diantara variabel yang ada, serta dapat berupa pengalaman dan
pendapat dari responden. Metode survei biasanya digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah, namun peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data (kuesioner,
test, wawancara, dan sebagainya), perlakuan yang diberikan tidak sama pada eksperimen
(Sugiyono :2014).

Langkah-langkah Penelitian Survei


Menurut Babbie, 1982 bahwa ada tiga langkah penting yang menentukan keberhasilan penelitian
survei, yaitu:

1) mengembangkan atau membuat angket,

2) memilih sampel, dan

3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.

Selain itu, Rea dan Parker menyebutkan bahwa langkah-langkah dalam melakukan penelitian
survei terdiri atas beberapa langkah, yaitu: identifikasi fokus kajian dan metode penelitian,
membuat anggaran dan jadwal penelitian, membentuk kerangka teori dan hipotesis, menetukan
teknik sampling, menetapkan ukuran dan pemilihan sampel, mendesain instrumen penelitian
survei, menguji instrumen penelitian survei, memilih dan melatih pewawancara, implementasi
penelitian survei, mengumpulkan jawaban angket yang lengkap dan memasukkan data ke
computer, analisis data dan laporan terakhir. Informasi tersebut walaupun memiliki perbedaan
pendapat beberapa tokoh dalam merumuskan langkah-langkah, akan tetapi langkah-langkah yang
ada hanya menunutun peneliti agar apa yang menjadi tujuan dari penelitian survei tercapai sesuai
dengan prosedur yang benar.

Penelitian survei memiliki berbagai macam variasi dalam pelaksanaannya. Di bidang pendidikan
dan tingkah laku penelitian survei minimal dapat dikelompokkan menjadi lima macam bentuk,
yaitu, survei catatan (survey of record) merupakan penelitian yang menggunakan sumber-sumber
berupa catatan dan informasi nonreaksi. Survei menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa
pos (biasanya didistribusikan kepada responden dengan bantuan jasa pos), survei melalui telepon
(biasanya menggunakan buku petunjuk telepon untuk menghubungi responden), survei dengan
wawancara kelompok (biasanya hasil survei lebih merefleksikan tingkah laku kelompok dan
merupakan hasil consensus antar responden), dan wawancara individual (survei model ini
menggunakan pendekatan konvensional, dengan wawancara perorangan).

Berdasarkan tipenya, survei demografi dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis


1. Survei bertahap tunggal (single round surveys)
Survei ini adalah survei untuk menjaring data berbagai peristiwa demografi seperti kelahiran,
kematian, dan migrasi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden mengenai
berbagai kejadian demografi yang dialami di masa lalu dalam periode tertentu.

2. Survei bertahap ganda (multiround surveys)


Survei ini dilakukan oleh petugas pencacah jiwa di lapangan dengan melakukan
kunjungan kepada responden tertentu berulang-ulang untuk mencatat berbagai peristiwa
demografi yang terjadi, seperti kelahiran, kematian, atau migrasi. Tentunya kunjungan itu
dilakukan dalam kurun waktu tertentu, apakah per tahun, per dua tahun, per tiga tahun, dan
seterusnya.

2. Jelaskan tentang maksud dari kegiatan koordinasi dengan instansi terkait


Untuk dapat tercapainya efisisensi, efektifitas dan produktifitas dari setiap kegiatan
pembangunan, perlu dilakukan koordinasi antar instansi terkait, bahkan perlu sebuah
Team Work yang kuat dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Pengalaman
menunjukkan bahwa beberapa kegiatan pembangunan masih belum dilakukan secara
terkoordinasi, sehingga akibatnya adalah bahwa hasil pembangunan menjadi kurang
maksimal, tidak efisien dan tidak efektif. Agar tercapai efisiensi, efektifitas dan
produktivitas pembangunan, perlu dilakukan suatu studi atau kajian tentang pentingnya
koordinasi antar instansi terkait dalam melaksanakan tugas pembangunan daerah.
Tujuan penelitian ini adalah:
(1) mengungkapkan tentang konsep 2 DEMOKRASI Vol. V No. 1 Th. 2006 pelaksanaan
dan cara mengembangkan mekanisme tata kerja koordinasi antar instansi terkait,
terutama dalam kaitanya dengan pembangunan daerah,
(2). mengungkapkan kondisi pelaksanaan koordinasi antar instansi terkait dalam kaitan
pelaksanaan pembangunan daerah.
Sedangkan manfaat penelitian adalah:
(1) masukan bagi Pemda tentang model koordinasi yang dapat dilaksanakan oleh dinas,
badan, dan kantor yang ada di setiap tingkat pemerintahan daerah untuk melaksanakan
pembangunan daerah,
(2) Pada setiap tingkat pemerintahan di daerah diharapkan munculnya koordinasi seperti
pemerintah Kabupaten/Kota dengan Propinsi, juga dengan pemerintahan nagari dan
begitu sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai