Anda di halaman 1dari 46

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA

KERJA PEMBANGUNAN PERUMAHAN


PARAK KARAKAH REGENCY TYPE 50

Oleh :
MUHAMMAD YUDE BILLHAQI
2015210110
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang

penelitian ini perlu dilakukan, karena akan menghasilkan


produktivitas kelompok kerja dalam mengerjakan proyek
Analisa Produktivitas Tenaga perumahan parak karakah regency type 50 serta akan
Kerja perumahan Parak mengetahui faktor – faktor apa saja yang berpengaruh
karakah regency type 50
terhadap produktivitas. Masalah produktivitas pada dasarnya
berkaitan erat dengan system dimana faktor – faktor tenaga
kerja, modal dikelola dalam suatu cara yang terorganisir untuk
meningkatkan produk yang efektif dan efisien.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat rumusan


masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah yaitu bagaimana antara
perbandingan koefisien tenaga kerja dan bahan pada Peraturan Menteri
PUPR No. 28 Tahun 2016. Dengan koefisien tenaga kerja dan bahan
dilapangan pada proyek pembangunan perumahan.
3. Tujuan Dan mamfaat

Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja berdasarkan waktu kerja.
2. Untuk memberikan rekomendasi proses pekerjaan Pembangunan Perumahan Parak Karakah Regency Type 50
3. Untuk mengetahui seberapa besar perbandingan koefisien pekerjaan pada Permen PUPR No. 28 Tahun
2016dengan koefisien tenaga kerja dan bahan di lapangan.

Mamfaat
1.) Menambah wawasan mengenai perhitungan produktivitas tenaga kerja pada Pembangunan Perumahan
Parak Karakah Regency Type 50
2.) Dapat memberikan informasi yang lebih detail mengenai bagaimana cara mengetahui tingkat
produktivitas tenaga kerja pada Pembangunan perumahan Parak Karakah Regency Type 50
3.) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak kontruksi terutama pada proyek
yang menjadi objek penelitian dalam usaha meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya.
4.) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya,
terutama bagi mahasiswa/i teknik sipil Institut Teknologi Padang.
5. Batasan Masalah

1. Dilaksanakan pada proyek pembangunan perumahan parak karakah regencyt


type 50.
2. Tenaga kerja yang dimaksud dalam tugas akhir ini adalah pekerja bangunan
(tukang).
3. Tenaga kerja yang ditinjau adalah tukang dan pekerja.
4. Metoda pengumpulan data dilakukan dengan metoda Metode Time and
Motion Study dengan pengamatan langsung dilapangan.
5. Pengamatan pekerjaan bata dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada tanggal
04 November 2021 – 06 November 2021, sedangkan untuk pengamatan
pekerjaan plesteran juga dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada tanggal 29
Oktober 2021, 05 November 2021, 06 November 2021.
6. Teknis pengumpulan data dengan menghitung aktivitas para tenaga kerja tiap
satuan waktu yang diklasifikasikan atau dua kategori yaitu bekerja,
kontributery dan tidak bekerja.ss
BAB 2

Tinjauan Pustaka
2.1 Studi Literatur
Mahdy (2019) telah melakukan studi produktivitas tukang pada pekerjaan dinding bata merah dengan method
productivity delay modeldan field rating yang membahas produktivitas tukang pada pekerjaan pemasangan batu
bata langsung di proyek dan mengetahui perbandingan koefisien produktivitas tukang pasangan batu bata
langsung di proyek dengan SNI serta untuk mengetahui efektivitas harian tukang
Pada penelitian ini menggunakan cara dengan pengamatan langsung di lapangan dengan mengambil data produktivitas
tukang pada pekerjaan batu bata tersebut. Analisis yang dilakukan membahas tentang penerapannya melalui metode yang
bernama MPD (Method Productivity Delay Model) dan Field Rating.

2.1.1 Landasan Teori


 Manajemen Proyek Kontruksi
Manajemen proyek adalah ilmu yang menerapkan ilmu dalam merencanakan
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan sumber daya organisasi
perusahaan mencapai daya organisasi perusahaan guna mencapai tujuan tujuan dan
sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam suatu
kinerja, biaya, dan waktu serta keselamatan kerja.Kegiatan yang dikelola berjangka
pendek, dengan sasaran yang telah digariskan secara spesifik.Ini memerlukan teknik
dan metode pengelolaan yang khusus, terutama pada aspek perencanaan dan
pengendalian.
 Permen PUPR 28/PRT/M/2016

Analisa Permen PUPR adalah daftar analisa perhitungan biaya yang


dibakukan dan ditetapkan oleh Kementrian PUPR yang berpedoman pada Standar
Nasional Indonesia (SNI). Prinsip pada SNI yaitu perhitungan harga satuan
pekerjaan berlaku untuk seluruh Indonesia, berdasarkan harga satuan bahan, harga
satuan upah kerja dan harga satuan alat sesuai dengan kondisi setempat.
 Rencana Anggaran Biaya

Perencanaan biaya untuk suatu proyek adalah prakiraan keuangan yang untuk
pengendalian biaya proyek serta aliran kas proyek tersebut. Pengembangan hal
tersebut diantaranya adalah fungsi dari estimasi biaya, anggaran, aliran kas,
pengendalian biaya, dan profit proyek tersebut
 Tenaga Kerja

Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan tenaga kerja demi kelangsungan
pelaksanaan proyek konstruksi adalah produktivitas tenaga kerja dan kesiapan akan
penyediaan tenaga kerja dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan lain sesuai
dengan waktu dan jadwal pelaksanaan kegiatan itu dilakukan. Berikut ini adalah
fungsi dan tugas dari tenaga kerja berdasarkan keahliannya :
 Mandor
 Kepala tukang
 Tukang
 Pekerja

 Kelompok Tenaga Kerja

kelompok kerja adalah kumpulan beberapa orang individu yang sama-sama


mempunyai tujuan untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan, baik itu benda
atau jasa.

 Penyedia atau pengawas


 Pekerja atau buruh lapangan (craft labour)
 Metoda Time and Motion Study
Metode Time and Motion Study merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mengetahui nilai koefisien tenaga kerja dengan metode
pengambilan data lapangan pada suatu proyek dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan proses pelaksanaan di lapangan secara langsung dengan mencatat luas
pekerjaan yang diselesaikan dalam sehari kerja

 Analisa Harga Satuan Pekerjaan


 Koefisien

Pada Peraturan Menteri PUPR No. 28, 2016,


Koefisien atau indeks diartikan sebagai faktor
pengali atau koefisien sebagai dasar
perhitungan biaya bahan, biaya alat dan upah
tenaga kerja.

2.3 Produktivitas

Dimana : 1.) Jumlah


satuan fisik
produk /
Ukuran Output jasa.
(O) 2.) Nilai
rupiah
produk /
jasa

1.) Jumlah waktu


Ukuran Input 2.) Jumlah tenaga kerja
(I) 3.) Jumlah biaya tenaga kerja
4.) Jumlah material
 Pengukuran Produktivitas

............................................(2.1)
Dimana : P = Produktivitas (m²/menit)
O = Output ( m² )
I = Input ( menit)

Ukuran Output (O) dapat dinyatakan antara lain dalam bentuk :


 Jumlah satuan fisik produk / jasa
 Nilai rupiah produk / jasa

Ukuran Input (I) dapat dinyatakan antara lain dalam bentuk :


 Jumlah waktu
 Jumlah tenaga kerja
 Jumlah biaya tenaga kerja
 Jumlah material
 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

Faktor Dari Luar Faktor Dari Dalam


 Material
 Sifat Industri  Alat Kerja
 Klien  Informasi
 Cuaca
 Tingkat perkembangan ekonomi

2,4 Metode Pengumpulan Data


 Tahap persiapan

 Tahap survai lapangan dan pengumpulan data

 Tahap scoring data

 Tahap analisis data

 Tahap pembahasan hasil analisis


 Perhitungan Waktu Standar dan Output Standar
 Waktu Siklus

 Waktu Normal

 Waktu Standar

 Output Standar

 Pengendalian Waktu Proyek


Pengendalian waktu di lapangan bertujuan untuk menjaga agar
waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana waktu yang telah
dipersiapkan sebelum proyek dimulai.
 Metode Analisis Data

Adapun proses pengolahan data dapat dijabarkan sebagai berikut :


1. Mendapatkan data jumlah tenaga kerja dan bahan pada pekerjaan saat
itu.
2. Mencatat aktivitas tukang dan pekerja per menit pada pekerjaan
pemasangan dinding bata merah ½ bata dan Plesteran untuk
mendapatkan jam kerja efektif perhari, dengan lama waktu penelitian
selama 8 hari.
3. Mengukur luas pekerjaan yang mampu diselesaikan tenaga kerja
perhari dengan satuan (m2). Dengan cara mengukur panjang dan lebar
dinding yang telah diselesaikan oleh tenaga kerja sehingga didapatkan
luas dinding yang dikerjakan (m2) dalam satu hari.
4. Menghitung nilai koefisien tenaga kerja dengan rumus :

 
5. Menghitung nilai koefisien bahan dengan rumus :
……..…......(3.2)

……………….…….........(3.3)

………...............(3.4)

6. Setelah diketahui nilai koefisien tenaga kerja dan bahan per hari, kemudian
dicari rata-rata nilai koefisien tenaga kerja dan bahan. Dengan cara menjumlahkan
nilai koefisien tenaga kerja dan bahan pada hari pertama sampai selanjutnya pada
masing-masing pekerjaan dengan tenaga kerja yang berbeda, kemudian hitung
rata-rata nilai koefisien tenaga kerja dan bahan tersebut.

7. Bandingkan nilai koefisien tenaga kerja dan bahan dengan Permen PUPR No.
28, 2016.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Konsep Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa produktivitas


pekerja pada proyek pembangunan Perumahan.
Produktivitas pekerja yang dianalisa hanya terbatas pada
para pekerja (Tukang).

Langkah pertama yaitu melakukan pengumpulan data dan observasi dilapangan


untuk mendapatkan data data yang diperlukan untuk menganalisa produktivitas
pekerja. Data tersebut berupa observe time yang dicatat dalam form observasi.
Setelah itu data observe time akan diolah menjadi standard time, yang selanjutnya
akan digunakan untuk menghitung produktivitas pekerja. Tiap pekerja (Tukang)
akan dianalisa produktivitas pekerjanya untuk mengetahui faktor apa yang
menjadi penghambatnya.
3.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan beberapa literatur yang mengacu dan untuk mempermudah penelitian


maka penelitian ini akan dilakukan pada tukang dan pekerja. Dimana tukang dan
pekerja berperan dalam penyelesaian proyek konstruksi yang bekerja dibawah
pemberi kerja dengan mendapatkan upah atau imbalan dari pemberi kerja dan
hasil kerjanya berpengaruh terhadap koefisien harga satuan tenaga kerja. Maka
pada penelitian ini didapatkan perumusan masalah yaitu mengetahui nilai
koefisien bahan dan tenaga kerja di lapangan dan membandingkan dengan nilai
koefisien bahan dan tenaga kerja pada Peraturan Menteri PUPR No.28, 2016.

3,3 Objek Penelitian

Objek pada penelitian yang dimaksud merupakan produktivitas pekerja, biaya,


volume pekerjaan, dan waktu pada pemasangan dinding bata sesuai dengan analisa
di lapangan. Subyek penelitian ini adalah pelaksanaan pekerjaan pemasangan
dinding bata pada proyek Perumahan.
3.4 Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian direncanakan sebagai berikut :


 Latar belakang
 Perumusan Masalah
 Studi literatur 
 Observasi Lapangan
 Pengumpulan Data
 Analisa Data
 Kesimpulan dan Saran
3.5 Metode Pengumpulan Data

Data sekunder yang terdiri dari


DATA
SEKUNDER
gambar yang diperoleh dari
kontraktor.

Data primer diperoleh melalui pengamatan


langsung di lapangan. Pada penelitian ini,
digunakan 5 tahap yaitu persiapan, survai,
scoring, analisis data,pembahasan hasil
analisis.,pengamatan dilakukan selama 6
Data hari dengan durasi waktu pada pagi dan
Primer siang. Masing-masing metoda berbeda cara
pengamatannya.
 Contoh Tabel Pengamatan
3.6 Tahapan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah, dan teori – teori yang
telah dijelaskan sebelumnya, maka tahapan dari penelitian perlu menggunakan
peralatan untuk membantu penelitian berikut :
 Lembar formulir pencatatan jam kerja.
 Alat tulis dan alat bantu lain
 Komputer sebagai alat proses pengolahan data.
 Bagan alur Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Data  
Pengamatan pekerjaan bata dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada tanggal 04
November 2021 – 06 November 2021, sedangkan untuk pengamatan pekerjaan
plesteran juga dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada tanggal 29 Oktober 2021, 05
November 2021, 06 November 2021.
 Waktu Pengamatan Pekerjaan Bata di Lapangan
 

Jumlah
  Total
Tenaga Kerja Waktu Luas
Waktu Waktu
Tenaga Waktu non Pengamata
No Tanggal Efektif Istirahat Kerja Pekerjaan
Kerja Efektif n
(Menit) (Menit)
(Menit) ()
(Menit) (Menit)

2 Tukang 408 72 60 480 540 25,15

4/10/2021

1 Pekerja 350 130 60 480 540 25,15

2 Tukang 417 63 60 480 540 25,15


1
5/10/2021

1 Pekerja 366 130 60 480 540 25,15

2 Tukang 401 79 60 480 540 25,15


6/10/2021

1 Pekerja 354 112 60 480 540 25,15


 Waktu Pengamatan Pekerjaan Plesteran di
Lapangan

Waktu
Total Luas
Jumlah Waktu Non Waktu Waktu
Tenaga Pengamat Pekerjaa
No Tanggal Tenaga Efektif Efektif Istirahat Kerja
Kerja an n
Kerja (Menit) (Meni (Menit) (Menit)
(Menit) ()
t)

1 Tukang 371 109 60 480 540 12,57


29/10/20
21
1 Pekerja 363 117 60 480 540 12,57

1 Tukang 378 102 60 480 540 12,57

8/11/2021

1 1 Pekerja 325 155 60 480 540 12,57

1 Tukang 356 124 60 480 540 12,57

9/11/2021

1 Pekerja 303 177 60 480 540 12,57


4.2 Perhitungan Nilai Koefisien Rata-Rata Tenaga
Kerja di Lapangan

 Nilai Koefisien Rata-Rata Tenaga Kerja untuk


Pekerjaan Bata
Waktu Efektif Tukang (T)
pada tanggal 4 Oktober 2021 adalah 408 menit atau 6,8 jam kerja efektif
dengan waktu kerja 480 menit atau 8 jam kerja dan luas pekerjaan yang
mampu diselesaikan adalah 25,15 m2. Luas dinding diukur menggunakan
meteran dengan mengukur panjang dan lebar dinding yang diselesaikan oleh
tukang tersebut. Sehingga didapatkan nilai koefisien tukang (T) dengan
rumus :

Tbata =
Tbata =
Tbata = 0,0676 OH/m2
Waktu Efektif Pekerja (P)
pada tanggal 4 Oktober 2021 adalah 350 menit atau 5,83 jam dan waktu
kerja 480 menit atau 8 jam kerja dan luas pekerjaan 25,15 m2. Sehingga
didapatkan nilai koefisien pekerja (P) adalah :

Pbata =
Pbata =
Pbata = 0,0290 OH/m2
 Koefisien Rata-Rata Tenaga Kerja pada Pekerjaan Bata di
Lapangan

Luas Tukang Pekerja


Pekerjaan
Koefisien
No Tanggal Koefisien Koefisien Koefisien
(m2)
(OH)
(OH) Rata-rata Rata-rata

4/10/2021 25,15 0,0676 0,0290


1 5/10/2021 25,15 0,0691 0,0677 0,0303 0,0295
6/10/2021 25,15 0,0664 0,0293
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien rata-rata tenaga kerja
untuk pekerjaan bata di lapangan dengan nilai koefisien rata-rata tukang
sebesar 0,0677 OH, sedangkan pada pekerja sebesar 0,0295 OH.
 Nilai Koefisien Rata-Rata Tenaga Kerja untuk Pekerjaan
Plesteran

Waktu Efektif Tukang (T)


pada tanggal 29 Oktober 2021 adalah 371 menit atau 6,18 jam kerja efektif
dengan waktu kerja 480 menit atau 8 jam kerja dan luas pekerjaan yang mampu
diselesaikan adalah 12,57 m2. Luas dinding diukur menggunakan meteran dengan
mengukur panjang dan lebar dinding yang diselesaikan oleh tukang tersebut.
Sehingga didapatkan nilai koefisien tukang (T) dengan rumus :

TPlester =
TPlester =
TPlester = 0,0615 OH/m2
 Waktu Efektif Pekerja (P)

waktu efektif tukang pada tanggal 29 Oktober 2021 adalah 363 menit atau 6,05 jam
dan waktu kerja 480 menit atau 8 jam kerja dan luas pekerjaan 12,57 m 2. Sehingga
didapatkan nilai koefisien pekerja (P) adalah :

PPlester =
PPlester =
PPlester = 0,0602 OH/m2
 Koefisien Rata-Rata Tenaga Kerja pada Pekerjaan Plesteran di
Lapangan

Luas Tukang Pekerja


Pekerjaan Koefisien
No Tanggal Koefisien Koefisien Koefisien
(m2) (OH)
(OH) Rata-rata Rata-rata

29/10/202 0,0615 0,0602


12,57
1
1 0,0610 0,0548
8/11/2021 12,57 0,0626 0,0539
9/11/2021 12,57 0,0590 0,0502
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien rata-rata tenaga kerja untuk
pekerjaan plesteran di lapangan dengan nilai koefisien rata-rata tukang sebesar
0,0610 OH, sedangkan pada pekerja sebesar 0,0548 OH
 Nilai Koefisien Rata-Rata Bahan di Lapangan

 Kebutuhan Material Pekerjaan Bata Merah ½ Bata di


Lapangan

Material Satuan Hari-1 Hari-2 Hari-3


Luas m2 25,15 25,15 25,15
Semen Zak 5 5 5
Pasir Gerobak 10 10 10

 Kebutuhan Material Pekerjaan Plesteran di


Lapangan

Material Satuan Hari-1 Hari-2 Hari-3


Luas m2 12,57 12,57 12,57
Semen Zak 2,5 2,5 2,5
Pasir Gerobak 5 5 5

Nilai koefisien yang dihitungan adalah untuk pemasangan 1M2 bata.


Perhitungan dilakukan sebanyak tiga kali sesuai dengan hari pengamatan
yang telah dilakukan.
 Nilai Koefisien Rata-Rata Bahan untuk Pekerjaan
Bata

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.6 didapatkan koefisien rata-rata


bahan yaitu bata merah sebanyak 70 buah, semen sebesar 9,94 kg, dan pasir
sebesar 0,0268 m3. Dari Tabel 4.5 dapat dihitung nilai koefisien bahan untuk
pemasangan 1 m2 bata merah ½ batu dengan rumus :

Bata Merah =
= = 69,686 = 70 Bata
Semen =
= = 9,94 Kg
Pasir =
= = 0,0268 m3
 Tabel Nilai Koefisien rata-rata Bahan Pekerjaan Bata Merah ½ Bata
di Lapangan

Material Satuan Hari-1 Hari-2 Hari-3 Rata-Rata


Luas m2 25,15 25,15 25,15  
Bata Buah 70 70 70 70
Semen Kg 9,94 9,94 9,94 9,94
Pasir m3 0,0268 0,0268 0,0268 0,0268

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien rata-rata bahan untuk


pekerjaan bata merah ½ bata di lapangan dengan nilai koefisien rata-rata bata
sebesar 70 buah, semen sebesar 9,94 Kg, dan pasir sebesar 0,0268 m 3.
 Nilai Koefisien Rata-Rata Bahan untuk Pekerjaan Plesteran

Material Satuan Hari-1 Hari-2 Hari-3 Rata-Rata


Luas m2 12,57 12,57 12,57  
Semen Kg 9,94 9,94 9,94 9,94
Pasir m3 0,0268 0,0268 0,0268 0,0268

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien rata-rata bahan untuk pekerjaan
plesteran di lapangan dengan nilai koefisien rata-rata semen sebesar 9,94 Kg dan
pasir sebesar 0,0268 m3.
 Perhitungan Campuran Spesi di Lapangan

Campuran Spesi Bata =


= = 3,77
Campuran Spesi Plesteran =
= = 3,77

Maka didapatkan perbandingan campuran spesi pada pekerjaan pemasangan


dinding bata tebal ½ bata dengan indeks bahan yang telah ditambahkan
toleransi sebesar 1SP : 3PP.
 Perbandingan Nilai Koefisien Tenaga Kerja dan Bahan di
Lapangan dengan Permen PUPR No. 28 Tahun 2016

Koefisien Koef. Permen


Uraian Satuan
Lapangan PUPR 2016
TENAGA KERJA
Pekerja OH 0,0295 0,300
Tukang OH 0,0677 0,100
BAHAN
Bata
Buah 70 70
Merah
Semen
Kg 9,94 14,37 Kesimpulan
Portland
Pasir
m3 0,0268 0,04
Pasang

Dari hasil perbandingan dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien rata-rata tenaga
kerja dan bahan untuk pekerjaan bata merah 1/2 bata lebih kecil dari nilai
koefisien Permen PUPR No. 28 Tahun 2016, yang artinya semakin kecil nilai
koefisien tenaga kerja dan bahan di lapangan maka semakin besar produktivitas
yang mampu dilakukan oleh tenaga kerja tersebut.
 Perbandingan Nilai Koefisien Pekerjaan
Plesteran

Koef
Koefisien
Uraian Satuan Permen
Lapangan
PUPR 2016

TENAGA KERJA
Pekerja OH 0,0548 0,300
Tukang OH 0,0610 0,150
BAHAN
Semen
Kg 9,94 7,776
Portland
Pasir
m3 0,0268 0,023
Pasang
Kesimpulan

bahwa nilai koefisien rata-rata tenaga kerja untuk pekerjaan plesteran lebih kecil dari
nilai koefisien Permen PUPR No. 28 Tahun 2016, sedangkan nilai koefisien rata-rata
bahan lebih besar dari nilai koefisien Permen PUPR No. 28 Tahun 2016, yang artinya
telah terjadi pemborosan penggunaan material bahan di lapangan.
 Rasio Perbandingan Nilai Koefisien Tenaga Kerja dan Bahan

 Rasio Perbandingan Nilai Koefisien Pekerjaan Bata Merah ½ Bata


Permen PUPR
Di
Uraian Satuan No. 28 Tahun Rasio (%)
Lapangan
2016

TENAGA KERJA  
Pekerja OH 0,0295 0,300 90,16
Tukang OH 0,0677 0,100 32,3
BAHAN  
Bata Merah Buah 70 70 0
Semen 30,83
Kg 9,94 14,37
Portland
Pasir Pasang m3 0,0268 0,040 33

perbandingan dihitung dengan cara mengurangi nilai tertinggi dengan nilai terendah,
lalu dibagi dengan nilai tertinggi. Nilai rasio perbandingan yang didapatkan berupa
persentase.
 Rasio Perbandingan Nilai Koefisien Pekerjaan Plesteran

Permen PUPR
Uraian Satuan Di Lapangan No. 28 Tahun Rasio (%)
2016

TENAGA KERJA  
Pekerja OH 0,0548 0,300 81,73
Tukang OH 0,0610 0,150 59,33
BAHAN  
Semen 21,77
Kg 9,94 7,776
Portland
Pasir Pasang m3 0,0268 0,0230 5,59
 Analisa Waktu Tenaga Kerja Bata

 Pemanfaatan Waktu Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Dinding Bata


 Diagram analisa waktu pekerjaan Bata
Analisa Waktu Rata-rata Tukang
2% 1%

11% waktu efektif


Bicara
4%
2% Berdiri
1%
Jalan,pergi
2%
Duduk,merokok
Istirahat
Minum kopi
Makan gorengan
76%

Analisa waktu Rata-rata Pekerja


2%

11%
waktu efektif

7% bicara

berdiri
9% jalan, pergi

duduk, merokok
2% 67% istirahat
2%
minum kopi
 Pemanfaatan Waktu Tenaga Kerja untuk Pekerjaan
Plesteran
 Diagram analisa waktu pekerjaan
Plasteran
Analisa waktu Rata-Rata Tukang
1%

waktu efektif
11%
bicara
6% berdiri

3% jalan, pergi

4% duduk, merokok

5% istirahat

minum kopi
70%

Analisa Waktu Rata-rata Pekerja


0%

waktu efektif
11%
bicara
berdiri
11%
jalan, pergi

duduk, merokok
7%
istirahat
62% minum kopi
2%
6%
BAB V
PENUTUP
 Kesimpulan
Dari tujuan dan hasil analisa pembahasan data yang udah penulis tuliskan
diawal penelitian maka setelah dilakukan dari pengamatan hingga analisis
perhitungan dilakukan pada proyek pembangunan perumahan parak karakah regency
type 50. penulis dapat membuat kesimpulan sesuai tujuan yang ada yaitu:
Dari hasil perhitungan rasio perbandingan tenaga kerja, dapat dilihat bahwa
1 nilai koefisien yang didapatkan di lapangan untuk pekerjaan bata merah ½
bata pada pekerja dan tukang lebih kecil dari koefisien yang telah ditetapkan
oleh Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 yang artinya produktivitas pekerja
pada perumahan lebih besar. Sedangkan pada pekerjaan plesteran, nilai
koefisien untuk pekerja dan tukang juga lebih kecil dari yang telah
ditetapkan Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 yang artinya produktivitas
tenaga kerja pada perumahan tersebut lebih besar.
Dari hasil perhitungan rasio perbandingan bahan, nilai koefisien bahan pada
2 pekerjaan bata merah ½ bata didapatkan koefisien bata sama dengan koefisien
pada Permen PUPR No. 28 Tahun 2016. Namun berbeda dengan nilai koefisien
untuk bahan semen portland dan pasir pasang didapatkan koefisien lebih kecil
dari koefisien yang ditetapkan pada Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 yang
artinya penggunaan bahan pada proyek perumahan tersebut lebih efisien atau
lebih kecil. Sedangkan pada pekerjaan plesteran, nilai koefisien bahan untuk
semen portland dan pasir pasang lebih besar dari koefisien yang ditetapkan
Permen PUPR No. 28 Tahun 2016, yang artinya penggunaan bahan pada proyek
perumahan tersebut lebih besar atau lebih boros.
 Saran

Saran yang dapat diberikan dari Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Proyek
Pembangunan Perumahan Parak Karakah Regency Type 50 adalah sebagai berikut :

 Dalam perencanaan suatu proyek hendaknya selalu didasarkan atas data dan
informasi yang lebih akurat dan tepat.
 Sebaiknya menambah luasan proyek atau pekerjaan yang diamati agar cukup
beragam.
 Dilakukan pengamatan lebih dari 6 hari karena semakin banyak data yang
dikumpulkan akan semakin kompleks hasil yang didapat sehingga akan menjadikan
perbedaan dari hasil penelitian sebelumnya maupun dari Permen PUPR.
 Perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan atau tingkat
kesulitan pekerjaan dan penyebab tidak efektifnya waktu bekerja serta kurangnya
produktivitas tenaga kerja.
 

Anda mungkin juga menyukai