Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

DOSEN PEMBIMBING

TRI WIDODO, ST,.MT

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD ILHAM

2126201055 / A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK INDUSTRI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


1. Jelaskan apa yang anda ketahui dari Teknik Industri dan sistem Industri...
Teknik Industri

adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan


di pergunakan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-
bahan, informasi, peralatan dan energi. Hal ini digambarkan
sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada matematika, fisika,
dan ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan
dan desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang
akan dicapai dari suatu sistem. Bidang garapan teknik industri adalah sistem
integral yang terdiri dari manusia, material/bahan, informasi, peralatan,
dan energi. Dasar keilmuan teknik industri multidisiplin, karena teknik industri
tidak hanya bertumpu pada ilmu matematika dan fisika, tetapi juga ilmu sosial
dan manajemen.

Sistem Industri

adalah sebuah sisitem industri yang memanfaatkan pendekatan teknik industri


sebagai upaya peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri dari tenaga
kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan insfrastruktur yang
berinteraksi dengan komunitas masyarakat, dan pemerintah.

2. Sebutkan dan jelaskan sistem aktivitas manusia...

Sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan tenpat kerja secara fisik dan
umumnya berada dekat disekiat area produksi. Contohnya:

a) Proses produksi
b) Material dan sumber daya
c) Mesin dan peralatan
d) Metode kerja
e) Tata letak fasilitas
f) Penanganan material
g) Desain tempat kerja
h) Lokasi dan ukuran gudang
i) Pencatatan dan pelaporan
j) Perawatan dan kebersihan
k) Keselamatan kerja
3. Sebutkan dan jelaskan sistem pengendalian manajemen...

Tahapan kedua disebut sebagai sistem pengendalian manajemen yang


memperhatikan berbagai prosedur untuk merencanakan, menghitung, dan
mengontrol semua aktivitas. Sistem ini umumnya mengatur, mengelola dan
memanajemen kegiatan industri di sebuah perusahaan.

a) Sitem perencanaa manajemen


b) Prosedur peramalan
c) Analisis ekonomi dan anggaran
d) Upah dan gaji
e) Sistem hubungan kerjs
f) Rekrutmen, pelatihan, dan penempatan
g) pengadaan material
h) pengendalian persediaan
i) pengurutan dan penjadwalan
j) status dan kemajuan
k) sistem informssi
l) pengendalan kualitas
m) pengendalian biaya
n) alokasi sumber daya
o) desain organisasi
p) pengambilan keputusan

4. Sebutkan pengertian waktu baku, waktu normal dan waktu siklus...

a) Waktu Siklus

Waktu siklus adalah waktu antara penyelesaian dari dua pertemuan


berturut-turut, asumsikan konstan untuk semua pertemuan.Dapat
dikatakan waktu siklus ,merupakan hasil pengamatan secara langsung
yang tertera dalam stopwatch.
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya kan sedikit berbeda dengan dari siklus ke siklus kerja sekalipun
operator bekerja pada kecepatan normal dan uniform ,tiap-tiap elemen
dalam siklus yang berbeda tidak selalu akan bias disesuaikan dalam
waktu yang persis sama.
Variasi dan nilai waktu ini bias disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu
diantaranya bias terjadi karena perbedaan didalam menetapkan saat
mulai atau berakhirnya suatu elemen kerja yang seharusnya dibaca dari
stopwatch.
Waktu siklus dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana:
X = Waktu Siklus
x = Waktu pengamatan
n= Jumlah pengamatan yang dilakukan
Untuk Mengetahui apakah jumlah pengamatan yang dilakukan sudah memenuhi
syarat (mencukupi) atau masih kurang dapat ditentukan dengan rumus:

b) Waktu Normal

Waktu normal merupakan waktu kerja yang telah mempertimbangkan


factor penyesuaian , yaitu waktu siklus rata-rata dikalikan dengan factor
prnyesuaian.
Didalam praktek pengukuran kerja maka metoda penerapan rating
performance kerja operator adalah didasarkan pada satu factor tunggal
yaitu operator speed,space atau tempo. Sistem ini dikenal sebagai
“performance Rating/speed Rating)”. Rating Faktor ini umumnya
dinyatakan dalam persentase persentase(%) atau angka decimal ,Dimana
Performance kerja normal akan sama dengan 100% atau 1,00.
Rating factor pada umumnya diaplikasikan untuk menormalkan waktu
kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat tempo atau pkecepatan
kerja operator yang berubah-ubah.Untuk maksud ini , maka waktu normal
dapat diperoleh dari rumus berikut:
Nilai waktu yang diperoleh disini masih belum bias kita tetapkan sebagai
waktu baku untuk penyelesaian suatu operasi kerja,karena disini factor-
faktor yang berkaitan dengan waktu kelonggaran (Allowance Time) agar
operator bekerja sebaik-baiknya masih belum dikaitkan.

c) Waktu Baku/Standar

Waktu standar adalah waktu yang sebenarnya digunakan operator untuk


memproduksi satu unit dari data jenis produk. Waktu standar untuk setiap
part harus dinyatakan termasuk toleransi untuk beristirahat untuk
mengatasi kelelahan atau untuk factor-faktor yang tidak dapat dihindarkan.
Namun jangka waktu penggunaannya waktu standard ada batasnya.
Dengan demikian waktu baku tersebut dapat diperoleh dengan
menagplikasikan rumus berikut.

5. Sebutkan dan jelaskan metode peta kerja...

Metode peta kerja adalah suatu metode yang menggambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah
atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik
(berbentuk bahan baku), kemudian menggambarkan semua langkah yang
dialaminya, seperti: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan,
sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan
bagian dari suatu produk lengkap (Hadiguna, 2008). Ada pula defenisi peta kerja
lainnya yaitu merupakan gambaran sistematis dan logis dalam menganalisis
proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Dengan peta ini juga didapatkan
informasi informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metode kerja, seperti
benda kerja yang harus dibuat, operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas
mesin atau kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh
suatu benda kerja (Hidayati, 2005).
Apabila kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja, maka
pekerjaan kita dalam usaha untuk memperbaiki metode kerja dari suatu proses
produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan,
antara lain, kita bisa menghilangkan operasi operasi yang tidak perlu,
menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan suatu
urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih ekonomis, dan
menghilangkan waktu menunggu antaroperasi.

Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya


produksi secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang
baik untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam
perencanaanperbaikan kerja (Purnomo, 2004). Apabila kita melakukan studi
yang seksama terhadap suatu peta kerja, maka pekerjaan kita dalam usaha
memperbaiki metoda kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah
dilaksanakan.

Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya


produksi secara keseluruhan, dengan demikian, peta ini merupakan alat yang
baik untuk menganalisis suatu pekerjaan sehingga mempermudah perencanaan
perbaikan kerja (Dameyanti, 2009). Lambang-lambang yang Digunakan Menurut
catatan sejarah, peta-peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh
Gilberth. Pada saat itu, untuk membuat suatu peta kerja, Gilberth mengusulkan
40 buah lambang yang bisa dipakai. Pada tahun berikutnya jumlah lambang
tersebut disederhanakan sehingga hanya tinggal 4 macam saja. Namun pada
tahun 1947 American Society of Mechanical Engineers (ASME) membuat
standar lambang-lambang yang terdiri atas 5 macam lambang yang merupakan
modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilberth. Lambang-
lambang tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Ahmad, 2011):

Operasi , Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja


mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi. Mengambil
informasi maupun memberikan informasi pada suatu keadaan juga
termasuk operasi. Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak
terjadi dalam suatu mesin atau sistem kerja. Contohnya : Pekerjaan
menyerut kayu dengan mesin serut, Pekerjaan mengeraskan logam,
dan Pekerjaan merakit. Dalam prakteknya, lambang ini juga bisa
digunakan untuk menyatakan aktivitas administrasi.

Pemeriksaan, Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda


kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas
maupun kuantitas. Lambang ini digunakan jika kita melakukan
pemeriksaan terhadap suatu objek atau membandingkan objek
tertentu dengan suatu standar. Suatu pemeriksaan tidak
menjuruskan bahan kearah menjadi suatu barang jadi. Contohnya :
Mengukur dimensi benda, Memeriksa warna benda, dan Membaca
alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap.

Transportasi, Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja,


pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang
bukan merupakan bagian dari suatu operasi. Contohnya : Benda
kerja diangkut dari mesin bubut ke mesin skrap untuk mengalami
operasi berikutnya, Suatu objek dipindahkan dari lantai atas lewat
elevator.

Menunggu, Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja


ataupun perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain
menunggu (biasanya sebentar). Contohnya : Objek menunggu untuk
diproses atau diperiksa, Peti menunggu untuk dibongkar, dan Bahan
menunggu untuk diangkut ke tempat lain.

Penyimpanan, Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja di


simpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Lambang ini
digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mengalami
penyimpanan permanen, yaitu ditahan atau dilindungi terhadap
pengeluaran tanpa izin tertentu. Contohnya : Dokumen-dokumen
atau catatan-catatan disimpan dalam brankas, Bahan baku disimpan
dalam gudang. Selain kelima lambang standar tersebut, kita bisa
menggunakan lambang lain apabila merasa perlu untuk mencatat
suatu aktivitas yang memang terjadi selama proses berlangsung dan
tidak terungkapkan oleh lambang-lambang tadi. Lambang tersebut
ialah:

Aktivitas gabungan, Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas


operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan pada suatu tempat
kerja.
Macam-macam Peta Kerja Pada dasarnya peta-peta bisa dibagi kedalam dua
kelompok besar berdasarkan kegiatannya, (Iswanto, 2011; Sitanggang, 2009)
yaitu :

1. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja


keseluruhan.

2. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat.

Hubungan antara kedua macam kegiatan diatas akan terlihat bila untuk
menyelesaikan suatu produk diperlukan beberapa stasiun kerja, dimana satu
sama lainnya saling berhubungan, misalnya suatu perusahaan perakitan
memiliki beberapa mesin produksi atau stasiun kerja. Dalam hal ini kelancaran
proses produksi secara keseluruhan akan sangat tergantung pada kelancaran
setiap stasiun kerja. Dalam hal ini kelancaran proses produksi secara
keseluruhan akan sangat tergantung pada kelancaran setiap sistem kerja. Suatu
hal yang bijaksana apabila dalam prakteknya nanti, pelaksana pertama-tama
berusaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan setiap sistem kerja yang
ada sedemikian rupa sehingga didapatkan suatu urutan kerja yang paling baik
untuk saat itu.

Barulah kemudian menyempurnakan proses secara keseluruhan


(Wignjosoebroto, 2000; Wignjosoebroto 2009). Secara garis besarnya,
penggambaran kedua kegiatan tersebut dalam bentuk peta-peta kerja untuk
memperbaiki kegiatan produksi, biasanya dimulai dengan membuat peta-peta
kerja yang menggambarkan kegiatan secara keseluruhan berdasarkan apa yang
telah ada atau cara sekarang. Setiap kegiatan yang berlangsung, yang terjadi di
stasiun-stasiun kerja yang telah digambarkan pada peta kegiatan keseluruhan
diamati seterperinci mungkin. Penganalisisan ini dilakukan dengan terlebih
dahulu menggambarkan peta-peta kerja setempat yang bersangkutan, dengan
membuat peta-peta kerja setempat yang menunjukan keadaan sekarang.
Keadaan sekarang inilah yang dipelajari untuk diusahakan perbaikan-
perbaikannya. Masing-masing peta kerja yang akan dibahas dalam buku ini
semuanya termasuk dalam kedua kelompok diatas, yaitu (Hendri, 2010):

1. Yang termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan:


a. Peta Proses Operasi (OPC)
b. Peta Aliran Proses (FPC)
c. Peta Proses Kelompok Kerja (GPC)
d. Diagram Alir (FD)
e. Assembly Chart (AC)
2. Yang termasuk kelompok kegiatan kerja setempat:
a. Peta Pekerja, dan Mesin
b. Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri

6. Jelaskan pengertian tata letak pabrik dan sebutkan 3 jenis tata letak pabrik...

Tata letak pabrik adalah tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna
menunjang kelancaran proses produksi dengan memperhatikan beberapa hal
berikut ini:

1. Luas dan bentuk bangunan


2. Area untuk penempatan mesin/fasilitas penunjang produksi lainnya
3. Ruang untuk pergerakan material
4. Area penyimpanan
5. Ruang pergerakan pekerja

Perancangan tata letak pabrik adalah pengorganisasian fasilitas fisik pabrik agar
penggunaan peralatan, mesin, material, tenaga kerja, dan energi dapat
berlangsung efisien. Susunan tata letak yang tidak baik akan menyebabkan
terjadinya kesimpangsiuran aliran material dan informasi. Akibatnya biaya angkut
material menjadi sangat besar. Sebaliknya, tata letak yang efektif dapat
memberikan iklim kerja yang baik dan meningkatkan efisiensi proses produksi.

Jenis-Jenis / Macam-Macam tata letak pada pabrik ada tiga, yaitu antara lain
adalah :

1. Tata Letak Berdasarkan Produk / Layout by Product

Tata letak jenis ini membentuk suatu garis mengikuti jenjang proses pengerjaan
produksi suatu produk dari awal hingga akhir.

2. Tata Letak Berdasarkan Proses / Layout by Process

Layout pada jenis tata letak berdasarkan proses memiliki bagian yang saling
terpisah satu sama lain di mana aliran bahan baku terputus-putus dengan mesin
disusun sesuai fungsi dalam suatu grup departemen.

3. Tata Letak Berdasarkan Stationary / Layout by Stationary


Tata letak jenis ini mendekatkan sumber daya manusia / sdm serta perlengkapan
yang ada pada bahan baku untuk kegiatan produksi.

7. Apa yang anda ketahui tentang pengendalian persediaan dan jelaskan pula
tentang biaya simpan dan biaya pesan...

Pengendalian persediaan (stock control)


adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang-
barang yang dibutuhkan untuk proses produksi agar terpenuhi secara optimal
sehingga proses produksi berjalan dengan lancar dan mengurangi adanya
resiko yang akan terjadi seperti kekurangan barang serta perusahaan dapat
memperoleh biaya persediaan sekecil-kecilnya yang akan menguntungkan
perusahaan.
Pengendalian persediaan harus dilakukan dengan seimbang. Jika persediaan
terlalu besar (over stock) maka beban-beban biaya untuk menyimpan dan
menjaga persediaan di dalam gudang akan tinggi sehingga hal ini akan
menyebabkan pemborosan. Sebaliknya, jika persediaan terlalu kecil atau dapat
dikatakan kurangnya persediaan (out of stock) maka waktu pengiriman barang
yang telah disepakati bersama antara perusahaan dengan konsumen akan
menjadi terhambat. Keterlambatan waktu pengiriman akan membuat konsumen
beralih ke perusahaan lain dalam melakukan pembelian barang.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengendalian persediaan
dalam perusahaan manufaktur adalah kapan pemesanan barang harus kembali
dilakukan, berapa banyak barang yang harus dipesan, dan berapa rata-rata
nilai persediaan yang harus dijaga atau disimpan dalam gudang. Penerapan
pengendalian persediaan dalam suatu perusahaan dilakukan agar diperoleh
jumlah yang tepat dan kualitas yang baik dari barang-barang yang tersedia
dalam gudang pada waktu yang dibutuhkan yaitu saat barang akan dikeluarkan
dari dalam gudang dengan biaya yang dikeluarkan minimum sehingga
perusahaan memperoleh untung.

Biaya simpan dan biaya pesan:


Biaya simpan (carrying cost)

Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses penyimpanan


suatu barang yang dibeli. Biaya simpam merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menyimpan persediaan selama periode tertentu agar bahan
baku yang disimpan kualitasnya sesuai dengan yang diinginkan. Biaya simpan
bersifat variabel atau berubah ubah yang prubahannya tergantung dari jumlah
bahan baku yang disimpan. Biaya simpan meliputi :

1. Biaya sewa gudang


2. Biaya pemeliharaan bahan digudang
3. Biaya modal
4. Biaya asuransi
5. Biaya keusangan bahan

Biaya pesan (ordering cost)

Adalah yang dikeluarkan dalam proses pemesanan suatu barang, Biaya pesan
bersifat variabel atau berubah ubah yang perubahannya sesuai dengan frekuensi
pemesanan. Biaya pesan meliputi :

1. Biaya proses pembayaran


2. Biaya selama proses pesanan
3. Biaya penempatan bahan kedalam gudang
4. Biaya pengiriman permintaan
5. Biaya penerimaan

8. Jelaskan pengertian pengendalian kualitas dan sebutkan pula dan jelaskan


tentang 7 tools kualiatas...

Pengendalian kualitas 

adalah pengendalian yang melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan


bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi atau
melampaui persyaratan dari pelanggan maupun produsen sendiri. Sistem-sistem
ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya
dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional. ISO 9001:2008
dan TQM (Total Quality Management) adalah
contoh standar dan pendekatan yang digunakan untuk pengendalian mutu.
Pengendalian mutu total, disebut juga sebagai manajemen mutu total,
merupakan suatu pendekatan yang melampaui teknik-teknik pengendalian mutu
statistik biasa dan metode-metode peningkatan mutu.
Pendekatan ini menyiratkan gambaran secara lengkap dan evaluasi ulang dari
spesifikasi-spesifikasi dari produk, tidak hanya mempertimbangkan fitur-fitur
terbatas yang dapat diubah-ubah dalam produk sebelumnya. Jika spesifikasi asli
tidak mencerminkan persyaratan mutu yang benar, maka kualitas dari spesifikasi
tersebut tidak dapat diinspeksi atau (bahkan) diproduksi menjadi produk.
Misalnya, desain dari sebuah bejana tekan harus mencakup tidak hanya
material dan dimensi, tetapi juga bagaimana tentang pengoperasiannya, dampak
penggunaannya terhadap lingkungan, faktor-faktor keamanan, keandalan dan
persyaratan-persyaratan kemampu-rawatan, dan dokumentasi dari temuan-
temuan tentang persyaratan-persyaratan tersebut.

Manajemen Mutu mengacu pada metode manajemen yang digunakann untuk


meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam organisasi bisnis. TQM adalah
pendekatan manajemen yang komprehensif yang bekerja horizontal di seluruh
organisasi, yang melibatkan semua departemen dan karyawan, dan memperluas
baik ke "belakang" maupun ke "depan", termasuk bagi para pemasok dan klien.
TQM hanya salah satu dari banyak akronim yang digunakan untuk menamai
sebuah sistem manajemen yang berfokus pada mutu. Akronim lainnya termasuk
CQI (Continuous Quality Improvement/ Peningkatan Putu Berkelanjutan), SQC
(Statistical Quality Control/ Pengendalian Kualitas Statistik), QFD (Quality
Function Deployment), QIDW (Quality in Daily Work/ Kualitas dalam Pekerjaan
Sehari-Hari), TQC (Total Quality Control/ Pengendalian Mutu Total), dll. Seperti
halnya pada sistem-sistem diatas, TQM menyediakan kerangka-kerangka kerja
untuk menerapkan produktivitas yang lebih berkualitas dan inovatif secara efektif
yang dapat meningkatkan profitabilitas dan daya saing organisasi .

Berikut ini adalah penjelasan singkat dari ketujuh alat pengendalian kualitas
tersebut.

1. Check Sheet (Lembar Periksa)

Check Sheet atau Lembar Periksa merupakan tools yang sering dipakai dalam
Industri Manufakturing untuk pengambilan data di proses produksi yang
kemudian diolah menjadi informasi dan hasil yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan.

Contoh Check Sheet :


2. Pareto Diagram

Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan


banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang
paling banyak terjadi hingga pada permasalahan yang frekuensi terjadinya
paling sedikit. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling
kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).

Contoh Pareto Diagram :

3. Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram)

Cause and Effect Diagram adalah alat QC yang dipergunakan untuk meng-
identifikasikan dan menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat agar
dapat menemukan akar penyebab dari suatu permasalahan. Cause and Effect
Diagram dipergunakan untuk menunjukkan Faktor-faktor penyebab dan akibat
kualitas yang disebabkan oleh Faktor-faktor penyebab tersebut.Karena
bentuknya seperti Tulang Ikan, Cause and Effect Diagaram disebut juga
dengan Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan).

Contoh Cause and Effect Diagram :

4. Histogram

Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi


data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi
dalam suatu kumpulan data. Manfaat dari penggunaan Histogram adalah
untuk memberikan informasi mengenai variasi dalam proses dan membantu
manajemen dalam membuat keputusan dalam upaya peningkatan proses
yang berkesimbungan (Continous Process Improvement).

Contoh Histogram :
5. Control Chart (Peta Kendali)

Control chart (Peta Kendali) merupakan salah satu dari alat dari QC 7 tools
yang berbentuk grafik dan dipergunakan untuk memonitor/memantau stabilitas
dari suatu proses serta mempelajari perubahan proses dari waktu ke waktu.
Control Chart ini memiliki Upper Line (garis atas) untuk Upper Control Limit
(Batas Kontrol tertinggi), Lower Line (garis bawah) untuk Lower control limit
(Batas control terendah)  dan Central Line (garis tengah) untuk Rata-rata
(Average).

Contoh Control Chart :

6. Scatter Diagram (Diagram Tebar)


Scatter Diagram adalah alat yang berfungsi untuk melakukan pengujian
terhadap seberapa kuatnya hubungan antara 2 variabel serta menentukan
jenis hubungannya. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan Positif,
hubungan Negatif ataupun tidak ada hubungan sama sekali. Bentuk dari
Scatter Diagram adalah gambaran grafis yang terdiri dari sekumpulan titik-titik
dari nilai sepasang variabel (Variabel X dan Variabel Y). Dalam Bahasa
Indonesia, Scatter Diagram disebut juga dengan Diagram Tebar.

Contoh Scatter Diagram :

7. Stratification (Stratifikasi)

Yang dimaksud dengan Stratifikasi dalam Manajemen Mutu adalah


Pembagian dan Pengelompokan data ke kategori-kategori yang lebih kecil dan
mempunyai karakteristik yang sama. Tujuan dari penggunaan Stratifikasi ini
adalah untuk mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab pada suatu
permasalahan.

Contoh Stratification :

Anda mungkin juga menyukai