Anda di halaman 1dari 15

Artikel Ilmiah

STUDI KOMPARASI ANALISA HARGA SATUAN BAHAN, UPAH DAN


PEKERJAAN BETON ANTARA METODE BOW, SNI DAN LAPANGAN
PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG A RSUP NTB

A Comparative Study Analysis Unit Price of Materials, Wages and


Concrete Work Between BOW Method, SNI and Field on a Building
Site A General Hospital NTB

Tugas Akhir
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

Oleh :
ACHDIYAT MIZFULIFAHRIAL
F1A 108068

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2016
STUDI KOMPARASI ANALISA HARGA SATUAN BAHAN, UPAH DAN PEKERJAAN BETON
ANTARA METODE BOW, SNI DAN LAPANGAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG A
RSUP NTB

Achdiyat Mizfulifahrial1, Ir. Isya Ashari, MT.2, Rini S. Saptaningtyas, ST., MSc.2
1Mahasiswa Teknik Sipil, 2Dosen Pembimbing

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

ABSTRAK

Keuntungan finansial yang diperoleh kontraktor tergantung pada kecakapannya membuat


perkiraan biaya. Bila penawaran harga yang diajukan di dalam proses lelang terlalu tinggi,
kemungkinan besar kontraktor akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang
dengan harga terlalu rendah, akan mengalami kesulitan dibelakang hari oleh karena itu perkiraan
biaya memegang peranan penting dalam penyelengaraan proyek untuk merencanakan dan
mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu. Untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pembangunan gedung dan bangunan di bidang
konstruksi, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisa Biaya Konstruksi.
Analisa biaya konstruksi yang selama ini dikenal diantaranya analisa BOW, SNI dan
Lapangan/Kontraktor. Untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan yang diharapkan maka ketiga
metode tersebut dibandingkan untuk mendapatkan anggaran biaya yang efisien dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Pada kenyataan dilapangan terjadi perbedaan dalam suatu perhitungan biaya, maka
dilakukan analisa perhitungan biaya dengan menggunakan perbandingan analisa BOW, SNI &
Lapangan. Untuk mengetahui selisih perbandingan dan rasio terhadap harga satuan material, upah,
dan pekerjaan dianalisa dengan BOW, SNI & Lapangan. Komponen dominan yang menjadi
persamaan dan perbedaan dalam penyusunan harga satuan pekerjaan.
Perhitungan analisa harga satuan yang dilakukan didapatkan perbandingan harga satuan
bahan, upah dan pekerjaan beton bertulang antara metode BOW, SNI dan Lapangan. Dapat dietahui
selisih harga satuan bahan beton metode BOW-SNI lebih besar 33.44% dengan rasio 1.51 daripada
BOW-Lapangan 25.31% dengan rasio 1.34 dan SNI-Lapangan 10.94% dengan rasio 1.12. Selisih
harga satuan upah beton metode BOW-SNI lebih besar 59.22% dengan rasio 2.46 daripada BOW-
Lapangan 41.54% dengan rasio 1.71 dan SNI-Lapangan 30.23% dengan rasio 1.43. Selisih harga
satuan pekerjaan beton metode SNI-Lapangan lebih besar 20.02% dengan rasio 1.26 daripada BOW-
Lapangan 19.55% dengan rasio 1.25 dan BOW-SNI 10.88% dengan rasio 1.13. Komponen dominan
yang menjadi persamaan dalam perhitungan harga satuan adalah dalam menentukan indeks bahan
didasarkan pada banyaknya bahan yang digunakan tiap satuan pekerjaan dan indeks tenaga kerja
didasarkan pada upah harian kerja dan serta produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan
per satuan hari sedangkan komponen dominan yang menjadi pembeda adalah harga satuan upah.

Kata kunci : Analisa BOW, SNI dan Lapangan

1
1. PENDAHULUAN BOW, indeks SNI dan indeks lapangan.
1.1 Latar Belakang 7. Indeks lapangan berdasarkan data yang
Dalam sebuah proyek konstruksi didapat langsung dari lapangan.
terdapat berbagai tahapan dan permasalahan
yang berkaitan dengan manajemen konstruksi, 1.4 Tujuan Peneitian
sehingga perlu direncanakan suatu rancangan Tujuan yang ingin dicapai dalam
atau estimasi anggaran biaya pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
pekerjaan. 1. Mengetahui selisih (%) perbandingan
Untuk itu diperlukan suatu sarana harga satuan bahan, upah dan pekerjaan
dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisa beton antara metode BOW, SNI dan
Biaya Konstruksi disingkat ABK. Analisa biaya lapangan.
konstruksi yang selama ini dikenal yaitu
analisa BOW, SNI dan Lapangan.
2. Mengetahui rasio perbandingan harga
Namun, Pada saat ini kontraktor satuan bahan, upah dan pekerjaan beton
umumnya membuat harga penawaran antara metode BOW, SNI dan lapangan.
berdasarkan analisa yang tidak seluruhnya 3. Mengetahui komponen dominan yang
berpedoman pada analisa BOW maupun menjadi perbedaan dan persamaan dalam
analisa SNI. Para kontraktor lebih cenderung penyusunan harga satuan pekerjaan.
menghitung harga satuan pekerjaan
berdasarkan dengan analisa mereka sendiri- 1.5 Manfaat Penelitian
sendiri yang didasarkan atas pengalaman- 1. Dapat mengetahui besarnya harga satuan
pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan pekerjaan pada pekerjaan beton bertulang
suatu pekerjaan konstruksi, walaupun tidak yang diamati berdasarkan analisa yang
terlepas dari analisa BOW ataupun analisa berbeda.
SNI. 2. Dapat menjadi referensi bagi penulis,
konsultan dan kontraktor dalam
1.2 Rumusan Masalah perhitungan harga satuan pekerjaan.
Dari uraian diatas maka dapat diambil 3. Sebagai masukan para pembaca untuk
suatu rumusan masalah pokok sebagai berikut menambah wawasan dan pengetahuan
: yang bermanfaat dalam perencanaan
1. Berapakah selisih prosentase harga proyek konstruksi.
satuan bahan, upah dan pekerjaan beton 2. DASAR TEORI
antara metode BOW, SNI dan lapangan? 2.1 Tinjauan Pustaka
2. Berapa rasio perbandingan harga satuan Perbedaan penelitian sebelumnya
bahan, upah dan pekerjaan beton antara dengan penelitian kali ini adalah sebagai
metode BOW, SNI dan lapangan? berikut :
3. Komponen apa saja yang menjadi 1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad
perbedaan dan persamaan dalam Khalid HM (2008) membahas analisis
penyusunan harga satuan pekerjaan? harga satuan pekerjaan pada pekerjaan
beton bertulang dengan metode BOW, SNI
1.3 Batasan Masalah dan Lapangan. Data lapangan yang
Untuk mempermudah pembahasan digunakan adalah berdasarkan RAB
maka diberikan batasan-batasan masalah kontraktor, sedangkan penelitian kali ini
sebagai berikut : berdasarkan data yang didapat langsung
1. Penelitian dilakukan pada proyek dari lapangan.
pembangunan Gedung A Rumah Sakit 2. Penelitian yang dilakukan oleh Mei Suci
Umum Provinsi NTB di Jalan Prabu Wulan Sari (2011) membahas analisa
Rangkasari Dasan Cermen, Kecamatan harga satuan pekerjaan pada pekerjaan
Sandubaya, Kota Mataram. beton bertulang menggunakan analisa
2. Penelitian dilakukan pada pekerjaan beton BOW, HSPK dan Lapangan, sedangkan
bertulang. penelitian kali ini menggunakan metode
3. Harga satuan bahan dan upah yang BOW, SNI dan Lapangan.
digunakan adalah standar harga satuan
kota Mataram tahun 2015. 2.2 Landasan Teori
4. Biaya langsung yang diperhitungkan 2.2.1 Estimasi biaya
adalah biaya bahan dan upah. Definisi perkiraan biaya menurut
5. Biaya tidak langsung seperti overhead, National Estimating Society – USA adalah seni
profit dan pajak tidak diperhitungkan. memperkirakan kemungkinan jumlah biaya
6. Indeks yang digunakan adalah indeks yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang
2
didasarkan atas informasi yang tersedia pada setempat.
waktu itu.
c. Metode Lapangan
2.2.2 Biaya Konstruksi Proyek Penaksiran anggaran biaya adalah
Biaya langsung atau direct cost adalah proses perhitungan volume pekerjaan harga
biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi dari berbagai macam bahan dan pekerjaan
komponen permanen hasil akhir bangunan yang akan terjadi pada suatu konstruksi.
konstruksi.
Biaya tidak langsung atau indirect cost 2.2.5 Beton Bertulang
adalah pengeluaran untuk manajemen, J. A. Mukomoko dalam bukunya yang
supervisi serta jasa untuk pengadaan bagian berjudul Dasar Penyusunan Anggaran Biaya
proyek yang tidak akan menjadi bangunan Bangunan, 1985. Beton adalah campuran
permanen tetapi diperlukan dalam rangka antara PC (semen), pasir dan kerikil atau batu
proses pembangunan proyek. pecah dalam perbandingan tertentu. Unit
harga satuan beton tulang adalah per meter
2.2.3 Rencana Anggaran Biaya kubik ( m³).
Anggaran biaya merupakan harga dari 1. Bahan-bahan
bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat Dalam buku Peraturan Beton
dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada Bertulang Indonesia, 1971 N.I.–2, bahan-
bangunan yang sama akan berbeda-beda di bahan beton bertulang adalah Semen (PC),
masing-masing daerah disebabkan karena Agregat halus (pasir), Agregat kasar
perbedaan harga bahan dan upah tenaga (kerikil/batu pecah), Air, Baja dan baja
kerja. tulangan
Secara umum dapat disimpulkan 2. Pekerjaan beton bertulang
sebagai berikut : Untuk menghitung biaya pekerjaan
membuat beton dapat dilakukan dengan
RAB = ∑ Volume x Harga Satuan menghitung volume campuran sejenis. Satuan
beton yang dipakai adalah m³. Campuran
Analisa bahan suatu pekerjaan, ialah beton terdiri dari semen, air, kerikil dan pasir
menghitung banyaknya/volume masing- dengan perbandingan yang dapat didasarkan
masing bahan, serta besarnya biaya yang pada berat atau volume.
dibutuhkan. Kebutuhan bahan dapat dicari Tulangan beton dihitung berdasarkan
dengan rumus sebagai berikut : berat dalam kg atau ton. Untuk menghitung
kebutuhan baja tulangan beton digunakan
∑ Bahan = Vol. pek. x Koef. analisa bahan tabel berat besi material.
Perhitungan pekerjaan pasang
Analisa upah suatu pekerjaan ialah, bekisting dibedakan atas beberapa macam,
menghitung banyaknya tenaga yang yaitu ; pondasi, sloof, kolom, balok, pelat lantai
diperlukan, serta besarnya biaya yang dan tangga. Biaya yang diperhitungkan sudah
dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. termasuk biaya baut, kawat pengikat, minyak
Secara umum dapat dicari dengan pelapis, pembersihan dan perbaikan-perbaikan
rumus : yang diperlukan.

∑ Tenaga = Vol. pek. x Koef. analisa pek.


3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Studi
2.2.4 Metode Perhitungan Lokasi studi berada di proyek
a. Metode BOW pembanguanan gedung A RSUP NTB jalan
Analisis BOW merupakan suatu Prabu Rangkasari Dasan Cermen, Kecamatan
rumusan penentuan harga satuan tiap jenis Sandubaya, Kota Mataram.
pekerjaan. Satuannya adalah RP. …./m³, Rp.
…/m², Rp. …/m¹. Tiap jenis pekerjaan
tercantum indeks analisis yang paten.

b. Metode SNI
Prinsip pada metode SNI yaitu
perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku
untuk seluruh Indonesia berdasarkan harga
satuan bahan, harga satuan upah kerja dan
harga satuan alat sesuai dengan kondisi
3
3.3 Bagan Alir Penelitian
Mulai

Pengumpulan data

Data Primer Data Sekunder

Indeks Lapangan Indeks BOW Indeks SNI

Analisa harga Analisa harga Analisa harga


Gambar 3.1 Lokasi Studi satuan : satuan : satuan :
- Bahan - Bahan - Bahan
(Sumber : Anonim, 2015) - Upah - Upah - Upah
- Pekerjaan - Pekerjaan - Pekerjaan

3.2 Pelaksanaan Studi


1. Tahap persiapan Komparasi
Analisa harga
Tahap persiapan merupakan langkah satuan :
awal yang dilakukan untuk mendapatkan - Bahan
- Upah
gambaran sementara mengenai lokasi yang - Pekerjaan
akan dijadikan sebagai lokasi studi,
pengumpulan literature dan refrensi yang akan Pembahasan
menjadi landasan teori serta pembuatan
proposal pelaksanaan. Dengan adanya tahap Kesimpulan

persiapan ini akan memberikan gambaran


tentang langkah-langkah yang diambil Selesai

selanjutnya. Gambar 3.2 Diagram Alir Studi


2. Pengumpulan data
Pengumpulan data dan observasi 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung ke lapangan bertujuan untuk 4.1 Rencana Pekerjaan
mendapatkan data yang diperlukan dan Pada bab ini akan dibahas analisa
kemudian dilakukan analisa. Data yang harga satuan bahan, upah dan pekerjaan pada
dikumpulkan terdiri dari data primer dan data konstruksi pembangunan Gedung A Rumah
sekunder. Sakit Umum Propvinsi NTB jalan Prabu
a. Data Primer Rangkasari Dasan Cermen Kecamatan
Data primer merupakan data yang Sandubaya Kota Mataram.
diambil secara langsung pada saat
penelitian, atau data yang dihasilkan dari 4.2 Analisa Metode BOW
suatu observasi. Data primer yang Perhitungan analisa harga satuan
digunakan pada penelitian ini yaitu: bahan, upah dan pekerjaan dengan
1. Observasi dan wawancara langsung menggunakan metode BOW dapat dilihat pada
ke proyek pembangunan gedung A Tabel 4.1, Tabel 4.2 dan Tabel 4.3
RSUP NTB untuk mengetahui kondisi
lapangan. Tabel 4.1 Analisa harga satuan bahan beton
2. Laporan harian proyek. metode BOW
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
1 1 M3 Beton Cor 1Pc : 2 Ps : 3 Kr

b. Data Sekunder Semen PC


Batu Pecah 2-3 cm
zak

6.800 Rp
0.820 Rp
65,000.00
266,000.00
Rp
Rp
442,000.00
218,120.00
Data sekunder merupakan data yang Pasir Cor m³ 0.540 Rp 212,500.00
Jumlah
Rp
Rp
114,750.00
774,870.00
diambil secara tidak langsung, data 2 Pembesian 110 kg
Besi Beton Polos < 16 mm Kg 110.000 Rp 12,300.00 Rp 1,353,000.00
sekunder berfungsi sebagai pelengkap Kawat Ikat Beton Kg 2.000 Rp 16,100.00
Jumlah
Rp
Rp
32,200.00
1,385,200.00
dan penunjang di dalam penelitian atau 3 10 M2 Begisting
Pembesian 1 kg Rp 12,592.73

data yang sudah didokumentasikan oleh Papan Kayu Bekisting


Paku Pjg 5-7 Cm

Kg
0.400 Rp
4.000 Rp
2,700,000.00
20,000.00
Rp
Rp
1,080,000.00
80,000.00
orang lain. Adapun data sekunder yang Jumlah
Begisting 1 m2
Rp
Rp
1,160,000.00
116,000.00
digunakan pada penelitian ini yaitu : (Sumber : Analisa BOW dan hasil perhitungan)
1. Gambar kerja dan detail RSUP NTB.
2. Standar harga satuan bahan dan upah
kota Mataram.
3. Indeks BOW.
4. Indeks SNI.

4
Tabel 4.2 Analisa harga satuan upah beton Tabel 4.4 Analisa harga satuan bahan beton
metode BOW metode SNI
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
1 1 M3 Beton Cor 1Pc : 2 Ps : 3 Kr 1 1 M3 Beton cor 1Pc : 2Ps : 3Kr (K-300)
Pekerja Oh 6.000 Rp 50,000.00 Rp 300,000.00 Semen PC Kg 413.000 Rp 1,300.00 Rp 536,900.00
Tukang Batu Oh 1.000 Rp 70,000.00 Rp 70,000.00 Batu Pecah 2-3 cm m³ 1.537 Rp 266,000.00 Rp 408,960.35
KepalaTukang Batu Oh 0.100 Rp 75,000.00 Rp 7,500.00 Pasir Cor m³ 0.684 Rp 212,500.00 Rp 145,274.24
Mandor Oh 0.300 Rp 70,000.00 Rp 21,000.00 Jumlah Rp 1,091,134.59
Jumlah Rp 398,500.00 2 Pembesian 10 kg besi polos/ulir
2 Pembesian 110 kg Besi Beton Polos < 16 mm Kg 10.500 Rp 12,300.00 Rp 129,150.00
Pekerja Oh Rp 50,000.00 Rp - Kawat Ikat Beton Kg 0.150 Rp 16,100.00 Rp 2,415.00
Tukang Besi Oh 6.750 Rp 70,000.00 Rp 472,500.00 Jumlah Rp 131,565.00
Kepala Tukang Besi Oh 6.750 Rp 75,000.00 Rp 506,250.00 Pembesian 1 Kg Rp 13,156.50
Mandor Oh 2.250 Rp 70,000.00 Rp 157,500.00 3 1 M2 Begisting untuk Pondasi
Jumlah Rp 1,136,250.00 Papan Kayu Klas III m³ 0.040 Rp 3,700,000.00 Rp 148,000.00
Pembesian 1 kg Rp 10,329.55 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.300 Rp 20,000.00 Rp 6,000.00
3 10 M2 Begisting Minyak Bekisting ltr. 0.100 Rp 2,500.00 Rp 250.00
Pekerja Oh 0.200 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Jumlah Rp 154,250.00
Tukang Kayu Oh 0.500 Rp 75,000.00 Rp 37,500.00 4 1 M2 Begisting untuk Sloof
Kepala Tukang Kayu Oh 0.050 Rp 80,000.00 Rp 4,000.00 Papan Kayu Klas III m³ 0.045 Rp 3,700,000.00 Rp 166,500.00
Mandor Oh 0.010 Rp 70,000.00 Rp 700.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.300 Rp 20,000.00 Rp 6,000.00
Jumlah Rp 52,200.00 Minyak Bekisting ltr. 0.100 Rp 2,500.00 Rp 250.00
Begisting 1 m2 Rp 5,220.00 Jumlah Rp 172,750.00
5 1 M2 Begisting untuk Kolom

(Sumber : Analisa BOW dan hasil perhitungan) Balok Kayu Bekisting


Paku Pjg 5-7 Cm

Kg
0.040
0.400
Rp
Rp
2,700,000.00
20,000.00
Rp
Rp
108,000.00
8,000.00
Minyak Bekisting ltr. 0.200 Rp 2,500.00 Rp 500.00
Balok Kayu Klas II m³ 0.015 Rp 7,000,000.00 Rp 105,000.00

Tabel 4.3 Analisa harga satuan pekerjaan Plywood 122 X 242 X 9 mm


Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm)
lmbr.
btg.
0.350
2.000
Rp
Rp
135,000.00
12,000.00
Rp
Rp
47,250.00
24,000.00

beton metode BOW 6 1 M2 Begisting untuk Balok


Jumlah Rp 292,750.00

1 M3 Pondasi Foot Plate (124.779 kg besi polos/ulir + 2.488 m2 begisting) Balok Kayu Bekisting m³ 0.040 Rp 2,700,000.00 Rp 108,000.00
Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400 Rp 20,000.00 Rp 8,000.00
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
Minyak Bekisting ltr. 0.200 Rp 2,500.00 Rp 500.00
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.061 Rp 1,173,370.00 Rp 1,244,748.23 Balok Kayu Klas II m³ 0.018 Rp 7,000,000.00 Rp 126,000.00
2 Pembesian 124.779 Rp 22,922.27 Rp 2,860,214.98 Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.350 Rp 135,000.00 Rp 47,250.00
3 Begisting 2.488 Rp 121,220.00 Rp 301,557.92 Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 2.000 Rp 12,000.00 Rp 24,000.00
Rp 4,406,521.13 Jumlah Rp 313,750.00
1 M3 Sloof Struktur (181.591 kg besi polos/ulir + 8.606 m2 begisting) 7 1 M2 Begisting untuk Plat lantai
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.008 Rp 1,173,370.00 Rp 1,182,661.47 Balok Kayu Bekisting m³ 0.040 Rp 2,700,000.00 Rp 108,000.00
2 Pembesian 181.591 Rp 22,922.27 Rp 4,162,488.17 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400 Rp 20,000.00 Rp 8,000.00
3 Begisting 8.606 Rp 121,220.00 Rp 1,043,215.81 Minyak Bekisting ltr. 0.200 Rp 2,500.00 Rp 500.00
Rp 6,388,365.45 Balok Kayu Klas II m³ 0.015 Rp 7,000,000.00 Rp 105,000.00
1 M3 Kolom Struktur (304.439 kg besi polos/ulir + 11.429 m2 begisting) Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.350 Rp 135,000.00 Rp 47,250.00
Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 6.000 Rp 12,000.00 Rp 72,000.00
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.081 Rp 1,173,370.00 Rp 1,268,538.75
Jumlah Rp 340,750.00
2 Pembesian 304.439 Rp 22,922.27 Rp 6,978,444.55
8 1 M2 Begisting untuk Tangga
3 Begisting 11.429 Rp 121,220.00 Rp 1,385,371.43
Balok Kayu Bekisting m³ 0.030 Rp 2,700,000.00 Rp 81,000.00
Rp 9,632,354.74
Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400 Rp 20,000.00 Rp 8,000.00
1 M3 Balok Struktur (229.374 kg besi polos/ulir + 10 m2 begisting) Minyak Bekisting ltr. 0.150 Rp 2,500.00 Rp 375.00
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.051 Rp 1,173,370.00 Rp 1,233,279.75 Balok Kayu Klas II m³ 0.015 Rp 7,000,000.00 Rp 105,000.00
2 Pembesian 229.374 Rp 22,922.27 Rp 5,257,780.67 Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.350 Rp 135,000.00 Rp 47,250.00
3 Begisting 10.000 Rp 121,220.00 Rp 1,212,200.00 Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 2.000 Rp 12,000.00 Rp 24,000.00
Rp 7,703,260.42 Jumlah Rp 265,625.00
1 M3 Plat Lantai (132.646 kg besi polos/ulir + 8.333 m2 begisting)
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.018 Rp 1,173,370.00 Rp 1,194,011.20 (Sumber : Analisa SNI dan hasil perhitungan)
2 Pembesian 132.646 Rp 22,922.27 Rp 3,040,546.31
3 Begisting 8.333 Rp 121,220.00 Rp 1,010,166.67
Rp 5,244,724.18
1 M3 Tangga (109.077 kg besi polos/ulir + 6.667 m2 begisting) Tabel 4.5 Analisa harga satuan upah beton
1
2
Pengecoran Mutu Beton K-300
Pembesian
1.067
109.077
Rp
Rp
1,173,370.00 Rp
22,922.27 Rp
1,252,418.48
2,500,300.08
metode SNI
3 Begisting 6.667 Rp 121,220.00 Rp 808,133.33 NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
Rp 4,560,851.89 1 1 M3 Beton cor 1Pc : 2Ps : 3Kr (K-300)
Pekerja Oh 1.650 Rp 50,000.00 Rp 82,500.00
(Sumber : Analisa BOW dan hasil perhitungan) Tukang Batu
KepalaTukang Batu
Oh
Oh
0.275
0.028
Rp
Rp
70,000.00
75,000.00
Rp
Rp
19,250.00
2,100.00
Mandor Oh 0.083 Rp 70,000.00 Rp 5,810.00
Jumlah Rp 109,660.00
4.3 Analisa Metode SNI 2 Pembesian 10 kg besi polos/ulir
Pekerja Oh 0.070 Rp 50,000.00 Rp 3,500.00
Perhitungan analisa harga satuan Tukang Besi
Kepala Tukang Besi
Oh
Oh
0.070
0.007
Rp
Rp
70,000.00
75,000.00
Rp
Rp
4,900.00
525.00
bahan, upah dan pekerjaan dengan Mandor Oh 0.0040 Rp 70,000.00
Jumlah
Rp
Rp
280.00
9,205.00
menggunakan metode SNI dapat dilihat pada 3 1 M2 Begisting untuk Pondasi
Pembesian 1 Kg Rp 920.50

Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan Tabel 4.6. Pekerja


Tukang Kayu
Oh
Oh
0.520
0.260
Rp
Rp
50,000.00
75,000.00
Rp
Rp
26,000.00
19,500.00
Kepala Tukang Kayu Oh 0.026 Rp 80,000.00 Rp 2,080.00
Mandor Oh 0.026 Rp 70,000.00 Rp 1,820.00
Jumlah Rp 49,400.00
4 1 M2 Begisting untuk Sloof
Pekerja Oh 0.520 Rp 50,000.00 Rp 26,000.00
Tukang Kayu Oh 0.260 Rp 75,000.00 Rp 19,500.00
Kepala Tukang Kayu Oh 0.026 Rp 80,000.00 Rp 2,080.00
Mandor Oh 0.026 Rp 70,000.00 Rp 1,820.00
Jumlah Rp 49,400.00
5 1 M2 Begisting untuk Kolom
Pekerja Oh 0.660 Rp 50,000.00 Rp 33,000.00
Tukang Kayu Oh 0.330 Rp 75,000.00 Rp 24,750.00
Kepala Tukang Kayu Oh 0.033 Rp 80,000.00 Rp 2,640.00
Mandor Oh 0.033 Rp 70,000.00 Rp 2,310.00
Jumlah Rp 62,700.00
6 1 M2 Begisting untuk Balok
Pekerja Oh 0.660 Rp 50,000.00 Rp 33,000.00
Tukang Kayu Oh 0.330 Rp 75,000.00 Rp 24,750.00
Kepala Tukang Kayu Oh 0.033 Rp 80,000.00 Rp 2,640.00
Mandor Oh 0.033 Rp 70,000.00 Rp 2,310.00
Jumlah Rp 62,700.00
7 1 M2 Begisting untuk Plat lantai
Pekerja Oh 0.660 Rp 50,000.00 Rp 33,000.00
Tukang Kayu Oh 0.330 Rp 75,000.00 Rp 24,750.00
Kepala Tukang Kayu Oh 0.033 Rp 80,000.00 Rp 2,640.00
Mandor Oh 0.033 Rp 70,000.00 Rp 2,310.00
Jumlah Rp 62,700.00
8 1 M2 Begisting untuk Tangga
Pekerja Oh 0.660 Rp 50,000.00 Rp 33,000.00
Tukang Kayu Oh 0.330 Rp 75,000.00 Rp 24,750.00
Kepala Tukang Kayu Oh 0.033 Rp 80,000.00 Rp 2,640.00
Mandor Oh 0.033 Rp 70,000.00 Rp 2,310.00
Jumlah Rp 62,700.00

(Sumber : Analisa SNI dan hasil perhitungan)

5
Tabel 4.6 Analisa harga satuan pekerjaan d. Volume pengecoran Ready Mix untuk
beton metode SNI pekerjaan pondasi didapat dari total
1 M3 Pondasi Foot Plate (124.779 kg besi polos/ulir + 2.488 m2 begisting)
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
kebutuhan pengecoran dilapangan yaitu =
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.061 Rp 1,200,794.59 Rp 1,273,841.12 65,50 m3
2 Pembesian kg 124.779 Rp 14,077.00 Rp 1,756,511.96
3 Begisting m2 2.488 Rp 203,650.00 Rp 506,618.29 e. Jumlah bahan yang digunakan pada
Jumlah Rp 3,536,971.37
1 M3 Sloof Struktur (181.591 kg besi polos/ulir + 8.606 m2 begisting) pekerjaan pondasi
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.008 Rp 1,200,794.59 Rp 1,210,303.23
2 Pembesian kg 181.591 Rp 14,077.00 Rp 2,556,262.49 1. Semen = 35 sak
3 Begisting m2 8.606 Rp 222,150.00 Rp 1,911,816.46
Jumlah Rp 5,678,382.18 2. Batako = 1920 bh
1 M3 Kolom Struktur (304.439 kg besi polos/ulir + 11.429 m2 begisting)
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.081 Rp 1,200,794.59 Rp 1,298,187.68
3. Pasir pasang = 3 m3
2 Pembesian
3 Begisting
kg
m2
304.439 Rp
11.429 Rp
14,077.00
355,450.00
Rp
Rp
4,285,594.42
4,062,285.71
f. Jumlah tenaga yang digunakan pada
1 M3 Balok Struktur (229.374 kg besi polos/ulir + 10 m2 begisting)
Jumlah Rp 9,646,067.81 pekerjaan pondasi
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.051 Rp 1,200,794.59 Rp 1,262,104.59 1. Pekerja = 77
2 Pembesian kg 229.374 Rp 14,077.00 Rp 3,228,902.27
3 Begisting m2 10.000 Rp 376,450.00 Rp 3,764,500.00 2. Tukang batu = 31
Jumlah Rp 8,255,506.86
1 M3 Plat Lantai (132.646 kg besi polos/ulir + 8.333 m2 begisting) 3. Kepala tukang batu =8
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.018 Rp 1,200,794.59 Rp 1,221,918.23
2 Pembesian kg 132.646 Rp 14,077.00 Rp 1,867,256.84 4. Mandor =2
3 Begisting m2 8.333 Rp 403,450.00 Rp 3,362,083.33
Jumlah Rp 6,451,258.40 g. Menghitung analisa harga satuan bahan
1 M3 Tangga (109.077 kg besi polos/ulir + 6.667 m2 begisting)
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.067 Rp 1,200,794.59 Rp 1,281,690.63
begisting pada pekerjaan pondasi dengan
2 Pembesian
3 Begisting
kg
m2
109.077 Rp
6.667 Rp
14,077.00
328,325.00
Rp
Rp
1,535,481.43
2,188,833.33
cara menentukan indeks bahan terlebih
Jumlah Rp 5,006,005.40
dahulu dengan rumus :
(Sumber : Analisa SNI dan hasil perhitungan) Jumlah bahan
Indeks bahan =
Volume pekerjaan
4.4 Analisa Metode Lapangan Untuk indeks pada bahan semen :
Perhitungan analisa harga satuan 35
bahan adukan beton dan bahan pembesian Indeks bahan = = 0,225 sak
153,60
pada lapangan mengacu pada analisa harga Untuk indeks pada bahan batako :
satuan SNI 7394:2008-Anl.6.10 dan 6.17, 1920
sementara perhitungan analisa harga satuan Indeks bahan = = 12,500 bh
bahan begisting, upah begisting dan pekerjaan 153,60
Untuk indeks pada bahan pasir :
beton pada lapangan menggunakan 77
perhitungan berdasarkan data laporan harian Indeks bahan = = 0,017 m3
proyek. 153,60
Untuk hasil perhitungan indeks bahan
Contoh perhitungan analisa harga
begisting pada pekerjaan sloof, kolom, balok,
satuan bahan begisting, upah begisting dan
pekerjaan beton untuk pondasi : plat lantai dan tangga dapat dilihat pada Tabel
Perhitungan Koefisien bahan dan Tenaga
Diketahui :
kerja yang berada di lampiran.
a. Volume pekerjaan pondasi
h. Menghitung analisa harga satuan upah
1. Pondasi TP1 = 1,80m x 1,80m x 0,4m
begisting pada pekerjaan pondasi dengan
x 14 bh = 18,14 m3
cara menentukan indeks tenaga terlebih
2. Pondasi TP2 = 1,50m x 1,50m x 0,4m
x 20 bh = 18,00 m3 dahulu dengan rumus :
Jumlah tenaga
3. Pondasi TP3 = 4,00m x 1,00m x 0,4m Indeks tenaga =
x 4 bh = 6,40 m3 Volume pekerjaan
4. Pondasi TP4 = 4,00m x 1,20m x 0,4m Untuk indeks pada pekerja :
x 10 bh = 19,20 m3 77
Indeks tenaga = = 0,500 Oh
Total volume = 61,74 m3 61,74
b. Volume besi beton polos/ulir untuk Untuk indeks pada tukang batu :
pekerjaan pondasi didapat dari total 31
Indeks tenaga = = 0,200 Oh
kebutuhan besi dilapangan yaitu = 61,74
7704,35 kg Untuk indeks pada kepala tukang batu :
c. Volume begisting untuk pekerjaan pondasi 8
Indeks tenaga = = 0,050 Oh
1. Pondasi TP1 = 7,60m x 0,4m x 14 bh 61,74
= 42,56 m2 Untuk indeks pada Mandor :
2. Pondasi TP2 = 6,40m x 0,4m x 20 bh 2
Indeks tenaga = = 0,010 Oh
= 51,20 m2 61,74
3. Pondasi TP3 = 10,40m x 0,4m x 4 bh Untuk hasil perhitungan indeks tenaga
= 16,64 m2 kerja begisting pada pekerjaan sloof, kolom,
4. Pondasi TP4 = 10,80m x 0,4m x 10 bh balok, plat lantai dan tangga dapat dilihat pada
= 43,20 m2 Tabel Perhitungan Koefisien bahan dan
Total volume = 153,60 m2 Tenaga kerja yang berada di lampiran

6
i. Menghitung analisa harga satuan Tabel 4.8 Analisa harga satuan upah beton
pekerjaan beton pada pondasi dengan metode Lapangan
cara menentukan indeks bahan terlebih NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN
1 Membuat 1 M3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K300), (SNI 7394 : 2008 Anl. 6.10)
JUMLAH HARGA

dahulu dengan rumus : Pekerja


Tukang Batu
Oh
Oh
2.500 Rp
0.250 Rp
50,000.00
70,000.00
Rp
Rp
125,000.00
17,500.00
Jumlah bahan KepalaTukang Batu Oh 0.100 Rp 75,000.00 Rp 7,500.00
Indeks bahan = Mandor Oh 0.010 Rp 70,000.00 Rp 700.00

Volume pekerjaan 2 Pembesian 10 kg besi polos/ulir (SNI 7394 : 2008 Anl. 6. 17)
Jumlah Rp 150,700.00

Untuk indeks pada pekerjaan pengecoran : Pekerja


Tukang Besi
Oh
Oh
Rp
0.007 Rp
50,000.00
70,000.00
Rp
Rp
-
472.50
65,5 Kepala Tukang Besi Oh 0.002 Rp 75,000.00 Rp 168.75

Indeks bahan = = 1,061 m3 Mandor Oh 0.001 Rp 70,000.00 Rp 78.75

61,74
Jumlah Rp 720.00
3 1 M2 Begisting Batako untuk Pondasi
Pekerja Oh 0.500 Rp 50,000.00 Rp 25,000.00
Untuk indeks pada pekerjaan pembesian : Tukang Batu Oh 0.200 Rp 70,000.00 Rp 14,000.00

7704,35 KepalaTukang Batu Oh 0.050 Rp 75,000.00 Rp 3,750.00

Indeks bahan = = 124,78 kg/m3


Mandor Oh 0.010 Rp 70,000.00 Rp 700.00
Jumlah Rp 43,450.00
61,74 4 1 M2 Begisting untuk Sloof
Pekerja Oh 0.277 Rp 50,000.00 Rp 13,838.00
Untuk indeks pada pekerjaan begisting : Tukang Kayu Oh 0.111 Rp 75,000.00 Rp 8,302.80

153,60 Kepala Tukang Kayu


Mandor
Oh
Oh
0.028 Rp
0.006 Rp
80,000.00
70,000.00
Rp
Rp
2,214.08
387.46
Indeks bahan = = 2,488 m2 Jumlah Rp 24,742.35
61,74 5 1 M2 Begisting untuk Kolom
Pekerja Oh 0.300 Rp 50,000.00 Rp 15,000.00
Untuk indeks pada Mandor : Tukang Kayu Oh 0.330 Rp 75,000.00 Rp 24,750.00

2
Kepala Tukang Kayu Oh 0.033 Rp 80,000.00 Rp 2,640.00
Mandor Oh 0.006 Rp 70,000.00 Rp 420.00
Indeks tenaga = = 0,010 Oh Jumlah Rp 42,810.00
61,74 6 1 M2 Begisting untuk Balok
Pekerja Oh 0.320 Rp 50,000.00 Rp 16,000.00
Untuk hasil perhitungan indeks Tukang Kayu
Kepala Tukang Kayu
Oh
Oh
0.330 Rp
0.033 Rp
75,000.00
80,000.00
Rp
Rp
24,750.00
2,640.00
pekerjaan beton pada pekerjaan sloof, kolom, Mandor Oh 0.006 Rp 70,000.00
Jumlah
Rp
Rp
420.00
43,810.00
balok, plat lantai dan tangga dapat dilihat pada 7 1 M2 Begisting untuk Plat lantai
Pekerja Oh 0.500 Rp 50,000.00 Rp 25,000.00
Tabel Perhitungan Koefisien bahan dan Tukang Kayu
Kepala Tukang Kayu
Oh
Oh
0.200 Rp
0.005 Rp
75,000.00
80,000.00
Rp
Rp
15,000.00
400.00
Tenaga kerja yang berada di lampiran. Mandor Oh 0.010 Rp 70,000.00
Jumlah
Rp
Rp
700.00
41,100.00
Perhitungan analisa harga satuan 8 1 M2 Begisting untuk Tangga
Pekerja Oh 0.320 Rp 50,000.00 Rp 16,000.00
bahan, upah dan pekerjaan dengan Tukang Kayu
Kepala Tukang Kayu
Oh
Oh
0.330 Rp
0.033 Rp
75,000.00
80,000.00
Rp
Rp
24,750.00
2,640.00
menggunakan metode Lapangan dapat dilihat Mandor Oh 0.018 Rp 70,000.00
Jumlah
Rp
Rp
1,245.26
44,635.26
pada Tabel 4.7, Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.
(Sumber : Analisa Lapangan dan hasil
perhitungan)
Tabel 4.7 Analisa harga satuan bahan beton
metode Lapangan
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
Tabel 4.9 Analisa harga satuan pekerjaan
1 Membuat 1 M3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K300), (SNI 7394 : 2008 Anl. 6.10)
Semen PC Kg 413.000 Rp 1,300.00 Rp 536,900.00
beton metode Lapangan
Batu Pecah 2-3 cm m³ 1.537 Rp 266,000.00 Rp 408,960.35 1 M3 Pondasi Foot Plate (124.779 kg besi polos/ulir + 2.488 m2 begisting)
Pasir Cor m³ 0.684 Rp 212,500.00 Rp 145,274.24 NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
Jumlah Rp 1,091,134.59
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.061 Rp 1,292,384.59 Rp 1,371,002.70
2 Pembesian 10 kg besi polos/ulir (SNI 7394 : 2008 Anl. 6. 17)
2 Pembesian kg 124.779 Rp 13,876.50 Rp 1,731,493.80
Besi Beton Polos < 16 mm Kg 1.050 Rp 12,300.00 Rp 12,915.00
3 Begisting m2 2.488 Rp 103,856.50 Rp 258,362.89
Kawat Ikat Beton Kg 0.015 Rp 16,100.00 Rp 241.50
Jumlah Rp 3,360,859.40
Jumlah Rp 13,156.50
3 1 M2 Begisting Batako untuk Pondasi 1 M3 Sloof Struktur (181.591 kg besi polos/ulir + 8.606 m2 begisting)
Semen PC zak 0.225 Rp 65,000.00 Rp 14,625.00 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.008 Rp 1,292,384.59 Rp 1,302,618.50
Batako, 40x15x10cm bh 12.500 Rp 3,500.00 Rp 43,750.00 2 Pembesian kg 181.591 Rp 13,876.50 Rp 2,519,853.41
Pasir Pasang m³ 0.017 Rp 119,500.00 Rp 2,031.50 3 Begisting m2 8.606 Rp 87,742.35 Rp 755,108.13
Jumlah Rp 60,406.50 Jumlah Rp 4,577,580.04
4 1 M2 Begisting untuk Sloof 1 M3 Kolom Struktur (304.439 kg besi polos/ulir + 11.429 m2 begisting)
Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.117 Rp 135,000.00 Rp 15,750.00
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.081 Rp 1,292,384.59 Rp 1,397,206.29
Balok Kayu Bekisting m³ 0.015 Rp 2,700,000.00 Rp 40,500.00
2 Pembesian kg 304.439 Rp 13,876.50 Rp 4,224,554.30
Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.300 Rp 20,000.00 Rp 6,000.00
3 Begisting m2 11.429 Rp 142,992.35 Rp 1,634,198.30
Minyak Bekisting ltr. 0.300 Rp 2,500.00 Rp 750.00
Jumlah Rp 7,255,958.89
Jumlah Rp 63,000.00
5 1 M2 Begisting untuk Kolom 1 M3 Balok Struktur (229.374 kg besi polos/ulir + 10 m2 begisting)
Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.117 Rp 135,000.00 Rp 15,750.00 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.051 Rp 1,292,384.59 Rp 1,358,370.98
Balok Kayu Bekisting m³ 0.013 Rp 2,700,000.00 Rp 36,000.00 2 Pembesian kg 229.374 Rp 13,876.50 Rp 3,182,912.72
Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.350 Rp 20,000.00 Rp 7,000.00 3 Begisting m2 10.000 Rp 163,060.00 Rp 1,630,600.00
Minyak Bekisting ltr. 0.200 Rp 2,500.00 Rp 500.00 Jumlah Rp 6,171,883.70
Balok Kayu Klas II m³ 0.005 Rp 7,000,000.00 Rp 35,000.00 1 M3 Plat Lantai (132.646 kg besi polos/ulir + 8.333 m2 begisting)
Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 2.000 Rp 12,000.00 Rp 24,000.00
1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.018 Rp 1,292,384.59 Rp 1,315,119.42
Jumlah Rp 118,250.00
2 Pembesian kg 132.646 Rp 13,876.50 Rp 1,840,661.33
6 1 M2 Begisting untuk Balok
3 Begisting m2 8.333 Rp 208,350.00 Rp 1,736,250.00
Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.117 Rp 135,000.00 Rp 15,750.00
Jumlah Rp 4,892,030.75
Balok Kayu Bekisting m³ 0.013 Rp 2,700,000.00 Rp 36,000.00
Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400 Rp 20,000.00 Rp 8,000.00 1 M3 Tangga (109.077 kg besi polos/ulir + 6.667 m2 begisting)
Minyak Bekisting ltr. 0.200 Rp 2,500.00 Rp 500.00 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.067 Rp 1,292,384.59 Rp 1,379,450.94
Balok Kayu Klas II m³ 0.005 Rp 7,000,000.00 Rp 35,000.00 2 Pembesian kg 109.077 Rp 13,876.50 Rp 1,513,611.43
Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 2.000 Rp 12,000.00 Rp 24,000.00 3 Begisting m2 6.667 Rp 154,760.26 Rp 1,031,735.09
Jumlah Rp 119,250.00 Jumlah Rp 3,924,797.46
7 1 M2 Begisting untuk Plat lantai
Plywood 122 X 242 X 9 mm
Balok Kayu Bekisting
lmbr.

0.117 Rp
0.013 Rp
135,000.00
2,700,000.00
Rp
Rp
15,750.00
36,000.00
(Sumber : Analisa Lapangan dan hasil
Paku Pjg 5-7 Cm
Minyak Bekisting
Kg
ltr.
0.400 Rp
0.200 Rp
20,000.00
2,500.00
Rp
Rp
8,000.00
500.00
perhitungan)
Balok Kayu Klas II m³ 0.005 Rp 7,000,000.00 Rp 35,000.00
Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 6.000 Rp 12,000.00 Rp 72,000.00

8 1 M2 Begisting untuk Tangga


Jumlah Rp 167,250.00 4.5 Komparasi Analisa Harga Satuan
Plywood 122 X 242 X 9 mm
Balok Kayu Bekisting
lmbr.

0.117 Rp
0.010 Rp
135,000.00
2,700,000.00
Rp
Rp
15,750.00
27,000.00
Dari perhitungan analisa harga satuan
Paku Pjg 5-7 Cm
Minyak Bekisting
Kg
ltr.
0.400 Rp
0.150 Rp
20,000.00
2,500.00
Rp
Rp
8,000.00
375.00
bahan, upah dan pekerjaan beton bertulang
Balok Kayu Klas II
Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm)

btg.
0.005 Rp
2.000 Rp
7,000,000.00
12,000.00
Rp
Rp
35,000.00
24,000.00
pada SNI, BOW dan Lapangan yang terlihat
Jumlah Rp 110,125.00 pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.9,
(Sumber : Analisa Lapangan dan hasil selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut
perhitungan)

7
kemudian dikomparasikan yang dapat dilihat SNI adalah Rp632,863.38, BOW dan lapangan
pada Tabel 4.10, Tabel 4.11, dan Tabel 4.12. Rp1,292,161.26, sedangkan selisih antara SNI
dan lapangan adalah Rp1,398,513.63.
Tabel 4.10 Komparasi analisa harga satuan
bahan beton 4.6 Prosentase Perbandingan Selisih dan
No Jenis Pekerjaan
Harga Satuan Selisih Harga
Rasio Harga Satuan
BOW SNI Lapangan BOW-SNI BOW-Lapangan SNI-Lapangan
1 Pondasi Rp 903,462.73 Rp 1,258,541.09 Rp 1,164,697.59 Rp 355,078.37 Rp 261,234.87 Rp 93,843.50 1. Prosentase Perbandingan Selisih dan
2 Sloof Rp 903,462.73 Rp 1,277,041.09 Rp 1,167,291.09 Rp 373,578.37 Rp 263,828.37 Rp 109,750.00 Rasio Harga Satuan Bahan Beton
3 Kolom Rp 903,462.73 Rp 1,397,041.09 Rp 1,222,541.09 Rp 493,578.37 Rp 319,078.37 Rp 174,500.00
4 Balok Rp 903,462.73 Rp 1,418,041.09 Rp 1,223,541.09 Rp 514,578.37 Rp 320,078.37 Rp 194,500.00 Dari Tabel 4.10 Komparasi Analisa
5 Plat Lantai Rp 903,462.73 Rp 1,445,041.09 Rp 1,271,541.09 Rp 541,578.37 Rp 368,078.37 Rp 173,500.00 harga satuan bahan beton, pada pekerjaan
6 Tangga Rp 903,462.73 Rp 1,369,916.09 Rp 1,214,416.09 Rp 466,453.37 Rp 310,953.37 Rp 155,500.00
H. S. Rata-rata Bahan Beton Rp 903,462.73 Rp 1,360,936.93 Rp 1,210,671.34
pondasi diperoleh harga satuan bahan SNI =
Selisih Harga Satuan rata-rata Bahan Beton Rp 457,474.20 Rp 307,208.62 Rp 150,265.58 Rp1,258,541.09 dan harga satuan bahan
(Sumber : Hasil perhitungan) BOW = Rp903,462.73
Contoh perhitungan selisih
Dari Tabel 4.10 Komparasi Analisa perbandingan harga satuan bahan pada
Harga Satuan Bahan Beton, didapat harga pekerjaan pondasi adalah sebagai berikut :
satuan bahan beton pada SNI lebih besar
daripada BOW dan lapangan dimana selisih (H. S. bahan tertinggi − H. S. bahan terendah)
Selisih H. S. bahan = x 100%
harga satuan masing-masing antara BOW dan H. S. bahan tertinggi
SNI adalah Rp457,474.20, BOW dan lapangan ( Rp1,258,541.09 − Rp903,462.73 )
Selisih H. S. bahan = x 100%
Rp307,208.62, sedangkan selisih antara SNI Rp1,258,541.09
dan lapangan adalah Rp150,265.58. Selisih H. S. bahan = 28.21%

Tabel 4.11 Komparasi analisa harga satuan Rasio perbandingan =


Harga bahan tertinggi
upah beton Harga bahan terendah
Harga Satuan Selisih Harga
No Jenis Pekerjaan Rp. 1,258,541.09
BOW SNI Lapangan BOW-SNI BOW-Lapangan SNI-Lapangan Rasio perbandingan =
Rp. 903,462.73
1 Pondasi Rp 414,049.55 Rp 159,980.50 Rp 245,420.00 Rp 254,069.05 Rp 168,629.55 Rp 85,439.50
2 Sloof Rp 414,049.55 Rp 159,980.50 Rp 226,712.35 Rp 254,069.05 Rp 187,337.19 Rp 66,731.85
Rasio perbandingan = 1.39
3 Kolom Rp 414,049.55 Rp 173,280.50 Rp 244,780.00 Rp 240,769.05 Rp 169,269.55 Rp 71,499.50
4 Balok Rp 414,049.55 Rp 173,280.50 Rp 245,780.00 Rp 240,769.05 Rp 168,269.55 Rp 72,499.50
5 Plat Lantai Rp 414,049.55 Rp 173,280.50 Rp 243,070.00 Rp 240,769.05 Rp 170,979.55 Rp 69,789.50 ∑ selisih perbandingan tiap item pek.
Selisih perbandingan rata − rata =
6 Tangga Rp 414,049.55 Rp 173,280.50 Rp 246,605.26 Rp 240,769.05 Rp 167,444.28 Rp 73,324.76 n item pekerjaan
H. S. Rata-rata Upah Beton Rp 414,049.55 Rp 168,847.17 Rp 242,061.27
Selisih Harga Satuan rata-rata Bahan Beton Rp 245,202.38 Rp 171,988.28 Rp 73,214.10
Dengan cara yang sama, untuk
(Sumber : Hasil perhitungan) perhitungan selisih perbandingan harga satuan
bahan, upah dan pekerjaan pada pekerjaan
Dari Tabel 4.11 Komparasi Analisa sloof, kolom, balok pelat lantai dan tangga
Harga Satuan Upah Beton, didapat harga dapat dilihat pada Tabel 4.13, Tabel 4.14 dan
satuan upah beton pada BOW lebih besar Tabel 4.15.
daripada SNI dan lapangan dimana selisih
harga satuan masing-masing antara BOW dan Tabel 4.13 Prosentase perbandingan selisih
SNI adalah Rp245,202.38, BOW dan lapangan harga satuan bahan beton
Rp171,988.28, sedangkan selisih antara SNI Prosentase Selisih H. S. Rasio Harga Satuan
No Jenis Pekerjaan BOW - BOW - SNI -
dan lapangan adalah Rp73,214.10. SNI Lapangan Lapangan
BOW -
SNI
BOW - SNI -
Lapangan Lapangan
1 Pondasi 28.21% 22.43% 7.46% 1.39 1.29 1.08
2 Sloof 29.25% 22.60% 8.59% 1.41 1.29 1.09
Tabel 4.12 Komparasi analisa harga satuan 3 Kolom 35.33% 26.10% 12.49% 1.55 1.35 1.14
4 Balok 36.29% 26.16% 13.72% 1.57 1.35 1.16
pekerjaan beton 5 Plat Lantai 37.48% 28.95% 12.01% 1.60 1.41 1.14
Harga Satuan Selisih Harga 6 Tangga 34.05% 25.61% 11.35% 1.52 1.34 1.13
No Jenis Pekerjaan
BOW SNI Lapangan BOW-SNI BOW-Lapangan SNI-Lapangan Selisih perbandingan rata-rata 33.44% 25.31% 10.94%
1 Pondasi Rp 4,406,521.13 Rp 3,536,971.37 Rp 3,360,859.40 Rp 869,549.76 Rp 1,045,661.73 Rp 176,111.98 Rasio perbandingan rata-rata 1.51 1.34 1.12
2 Sloof Rp 6,388,365.45 Rp 5,678,382.18 Rp 4,577,580.04 Rp 709,983.27 Rp 1,810,785.41 Rp 1,100,802.14
3 Kolom Rp 9,632,354.74 Rp 9,646,067.81 Rp 7,255,958.89 Rp 13,713.07 Rp 2,376,395.85 Rp 2,390,108.92 (Sumber : Hasil perhitungan)
4 Balok Rp 7,703,260.42 Rp 8,255,506.86 Rp 6,171,883.70 Rp 552,246.44 Rp 1,531,376.73 Rp 2,083,623.16
5 Plat Lantai Rp 5,244,724.18 Rp 6,451,258.40 Rp 4,892,030.75 Rp 1,206,534.22 Rp 352,693.43 Rp 1,559,227.65
6 Tangga Rp 4,560,851.89 Rp 5,006,005.40 Rp 3,924,797.46 Rp 445,153.51 Rp 636,054.43 Rp 1,081,207.94 Tabel 4.14 Prosentase perbandingan selisih
H. S. Rata-rata Pekerjaan Beton Rp 6,322,679.64 Rp 6,429,032.00 Rp 5,030,518.37
harga satuan upah beton
Selisih Harga Satuan rata-rata Bahan Beton Rp 632,863.38 Rp 1,292,161.26 Rp 1,398,513.63
Prosentase Selisih H. S. Rasio Harga Satuan
No Jenis Pekerjaan
(Sumber : Hasil perhitungan) BOW -
SNI
BOW - SNI -
Lapangan Lapangan
BOW -
SNI
BOW - SNI -
Lapangan Lapangan
1 Pondasi 61.36% 40.73% 34.81% 2.59 1.69 1.53
2 Sloof 61.36% 45.25% 29.43% 2.59 1.83 1.42
Dari Tabel 4.12 Komparasi Analisa 3 Kolom 58.15% 40.88% 29.21% 2.39 1.69 1.41
4 Balok 58.15% 40.64% 29.50% 2.39 1.68 1.42
Harga Satuan Pekerjaan Beton, didapat harga 5 Plat Lantai 58.15% 41.29% 28.71% 2.39 1.70 1.40
satuan pekerjaan beton pada SNI lebih besar 6 Tangga 58.15% 40.44% 29.73% 2.39 1.68 1.42
Selisih perbandingan rata-rata 59.22% 41.54% 30.23%
daripada BOW dan lapangan dimana selisih Rasio perbandingan rata-rata 2.46 1.71 1.43
harga satuan masing-masing antara BOW dan
(Sumber : Hasil perhitungan)
8
4.7 Pembahasan
4.7.1 Perbandingan Harga Satuan
1. Harga satuan bahan beton
Dari Tabel 4.10 Komparasi Harga
Satuan Bahan Beton dapat dibuat suatu grafik
perbandingan untuk masing-masing item
pekerjaan.

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Harga


Satuan Upah Beton
(Sumber : Hasil perhitungan)

Dari Gambar 4.2 di atas, terlihat


bahwa harga satuan upah beton pada BOW
lebih besar daripada SNI dan lapangan.
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Harga
Dimana harga rata-rata satuan upah beton
Satuan Bahan Beton
pada BOW adalah sebesar Rp 414,049.55,
(Sumber : Hasil perhitungan)
sedangkan pada SNI adalah Rp 168,847.17
dan pada lapangan adalah Rp 242,061.27.
Dari Gambar 4.1 di atas, terlihat Harga satuan upah beton pada BOW lebih
bahwa harga satuan bahan beton pada SNI
besar daripada SNI dan lapangan disebabkan
lebih besar daripada BOW dan lapangan.
oleh perbedaan harga satuan upah pada
Dimana harga rata-rata satuan bahan beton
bahan adukan beton pada BOW lebih besar
pada SNI adalah sebesar Rp1,360,936.93,
daripada SNI dan lapangan kecuali pada
sedangkan pada BOW adalah Rp 903,462.73 harga satuan upah pembesian dan begisting
dan pada lapangan adalah Rp 1,210,671.34. pada SNI dan lapangan lebih besar daripada
Harga satuan bahan beton pada SNI lebih
BOW.
besar daripada BOW disebabkan oleh
perbedaan harga satuan pada bahan adukan
3. Harga satuan pekerjaan beton
beton, pembesian dan begisting. Sementara
Dari Tabel 4.12 Komparasi Harga
perbedaan harga satuan pada lapangan Satuan Pekerjaan Beton Bertulang dapat
disebabkan oleh harga satuan pada bahan dibuat suatu grafik perbandingan untuk
begisting.
masing-masing item pekerjaan.
2. Harga satuan upah beton
Dari Tabel 4.11 Komparasi Harga
Satuan Upah Beton dapat dibuat suatu grafik
perbandingan untuk masing-masing item
pekerjaan.

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Harga


Satuan Pekerjaan
(Sumber : Hasil perhitungan)

Dari Gambar 4.3 di atas, terlihat


bahwa harga satuan pekerjaan beton pada
SNI lebih besar daripada BOW dan lapangan.
9
Dimana harga rata-rata satuan pekerjaan sedangkan pada SNI – lapangan 10.94%
beton pada SNI adalah sebesar dengan rasio 1.12.
Rp6,429,032.00, sedangkan pada BOW
adalah Rp6,322,679.64 dan pada lapangan 2. Selisih dan rasio harga satuan upah
adalah Rp5,030,518.37. Harga satuan Dari Tabel 4.14 Prosentase
pekerjaan beton pada SNI lebih besar Perbandingan Selisih dan Rasio Harga Satuan
daripada BOW dan lapangan disebabkan oleh Upah Beton dapat dibuat suatu grafik
perbedaan harga satuan bahan dan upah perbandingan.
beton pada SNI lebih besar daripada BOW
dan lapangan.

4.7.2 Prosentase Selisih dan Rasio Harga


Satuan
1. Selisih dan rasio harga satuan bahan
Dari Tabel 4.13 Prosentase
Perbandingan Selisih dan Rasio Harga Satuan
Bahan Beton dapat dibuat suatu grafik
perbandingan.

Gambar 4.6 Grafik Prosentase Selisih Harga


Satuan Upah Beton
(Sumber : Hasil perhitungan)

Gambar 4.4 Grafik Prosentase Selisih Harga


Satuan Bahan Beton
(Sumber : Hasil perhitungan)

Gambar 4.7 Grafik Rasio Harga Satuan Upah


Beton
(Sumber : Hasil perhitungan)

Dari Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 di


atas, terlihat bahwa prosentase selisih harga
satuan bahan beton pada BOW - SNI lebih
besar 59.22% dengan rasio 2.46 daripada
BOW – lapangan 41.54% dengan rasio 1.71,
sedangkan pada SNI – lapangan 30.23%
Gambar 4.5 Grafik Rasio Harga Satuan Bahan dengan rasio 1.43.
Beton
(Sumber : Hasil perhitungan) 3. Selisih dan rasio harga satuan pekerjaan
Dari Tabel 4.15 Prosentase
Dari Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 di Perbandingan Selisih dan Rasio Harga Satuan
atas, terlihat bahwa prosentase selisih harga Pekerjaan Beton dapat dibuat suatu grafik
satuan bahan beton pada BOW - SNI lebih perbandingan.
besar 33.44% dengan rasio 1.51 daripada
BOW – lapangan 25.31% dengan rasio 1.34,

10
19.55% dan 10.88% dibandingkan
dengan BOW – SNI.

2. Rasio harga satuan


a. Rasio perbandingan harga satuan
bahan beton pada BOW – SNI (1.51) >
BOW – Lapangan (1.34) dan SNI –
Lapangan (1.12).
b. Rasio perbandingan harga satuan
upah beton pada BOW – SNI (2.46) >
BOW – Lapangan (1.71) dan SNI –
Lapangan (1.43).
c. Rasio perbandingan harga satuan
pekerjaan beton pada SNI – Lapangan
Gambar 4.8 Grafik Prosentase Selisih Harga
(1.26) > BOW – Lapangan (1.25) dan
Satuan Pekerjaan Beton BOW – SNI (1.13).
(Sumber : Hasil perhitungan)
3. Komponen dominan yang menjadi
persamaan dan perbedaan dalam
penyusunan harga satuan pekerjaan
a. Komponen dominan yang menjadi
persamaan dalam perhitungan harga
satuan adalah dalam menentukan
indeks bahan didasarkan pada
banyaknya bahan yang digunakan
tiap satuan pekerjaan dan indeks
tenaga kerja didasarkan pada upah
harian kerja dan serta produktivitas
pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaan per satuan hari.
b. Dari perbandingan harga satuan
Gambar 4.9 Grafik Rasio Harga Satuan pekerjaan antara metode BOW, SNI
Pekerjaan Beton dan Lapangan, terlihat bahwasanya
(Sumber : Hasil perhitungan) komponen dominan yang menjadi
pembeda adalah harga satuan upah.
Dari Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 di Dari hasil penelitian pada pekerjaan
atas, terlihat bahwa prosentase selisih harga bahan beton, pembesian dan
satuan bahan beton pada SNI – lapangan bekisting menunjukkan bahwasanya
lebih besar 20.02% dengan rasio 1.26 prosentase perbandingan antara
daripada BOW – lapangan 19.55% dengan ketiga metode tersebut yang paling
rasio 1.25, sedangkan pada BOW – SNI dominan adalah harga satuan upah.
10.88% dengan rasio 1.13.
5.2 Saran
Di dalam menghitung harga satuan
5. KESIMPULAN DAN SARAN pekerjaan beton bertulang yang terdiri dari
5.1 Kesimpulan harga satuan adukan beton, pembesian dan
1. Selisih perbandingan harga satuan bekisting, hendaknya dilakukan perhitungan
a. Harga satuan bahan beton metode dengan secermat mungkin khususnya pada
BOW–SNI lebih besar 33.44% pekerjaan pembesian, dengan pemilihan
dibandingkan dengan BOW-Lapangan metode perhitungan yang tepat sehingga
25.31% dan 10.94% dibandingkan didapatkan anggaran biaya yang ekonomis
dengan SNI-Lapangan. serta dapat dipertanggung jawabkan.
b. Harga satuan upah beton metode Dalam analisa metode BOW terdapat
BOW–SNI lebih besar 59.22% beberapa kekurangan yang dimiliki
dibandingkan dengan BOW-Lapangan diantaranya adalah analisa pada pekerjaan
41.54% dan 30.23% dibandingkan pembesian dan begisting dimana angka
dengan SNI–Lapangan. koefisien yang digunakan hanya satu saja
c. Harga satuan upah beton metode untuk setiap item pekerjaan pembesian dan
SNI–Lapangan lebih besar 20.02% begisting, maka direkomendasikan agar
dibandingkan dengan BOW-Lapangan metode BOW tidak dipakai lagi dalam
11
menghitung RAB proyek karena sudah tidak
relevan lagi untuk digunakan sesuai dengan
perkembangan industri konstruksi saat ini
sehingga kedepannya di dalam menghitung
RAB proyek khususnya proyek pemerintah
hanya digunakan metode SNI dengan
pertimbangan efesiensi dan efektivitas kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional/BSN, SNI
7394:2008, Tata Cara Perhitungan
Harga Satuan Pekerjaan Beton Untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan
Perumahan (SNI).
Daftar Analisis Upah dan Bahan (B.O.W).
Djojowirono, Sugeng. 1984. Manajemen
Konstruksi, Yogyakarta.
Ibrahim, Bachtiar. 1993. Rencana dan
Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Khalid HM, Muhammad. 2008. Studi Analisa
Harga Satuan Pekerjaan Pada
Konstruksi Gedung dengan Metode
BOW, SNI dan Kontraktor (Studi
kasus pekerjaan beton bertulang pada
proyek pembangunan Gedung Olah
Raga Kabupaten Wajo).
Mei Suci Wulan Sari. 2008. Analisa Harga
Satuan Pekerjaan Dengan Analisa
BOW, HSPK dan Lapangan (Studi
kasus pekerjaan beton bertulang pada
proyek pembangunan Gedung Seba
Guna Akademi Teknik Kesemlamatan
dan Penerbangan Surabaya).
Mukomoko J.A., 1985. Dasar Penyusunan
Anggaran Biaya Bangunan.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia, 1971
N.I. – 2, Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik Direktorat
Jenderal Ciptakarya.
Sastraatmadja A. S. 1984. Analisa Anggaran
Biaya Pelaksanaan, Penerbit Nova,
Bandung.
Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek
dari Konseptual sampai Operasional,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Standar Harga Satuan (SSH) Pemerintah
Kota Mataram Tahun Anggaran 2015.
W. Niron John. 1992. Pedoman Praktis
Anggaran dan Borongan Rencana
Anggaran Biaya Bangunan, cetakan
kesembilan, CV. Asona, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai