Anda di halaman 1dari 16

ARTIKEL JURNAL

ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN


PEMBETONAN DENGAN METODE ANALISA HARGA
SATUAN PEKERJAAN PERMEN PUPR 2016 DAN METODE
LAPANGAN
( Studi Kasus : Proyek Rehabilitasi Bangunan Pasar Legi Kota Surakarta )

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh


Derajat Sarjana Strata Satu ( S-1 ) Teknik Sipil pada Fakultas Teknik
Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Disusun Oleh :

AGUS SRI ANDRA


A0118089

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN
SURAKARTA
2022
ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN
PEMBETONAN DENGAN METODE ANALISA HARGA
SATUAN PEKERJAAN PERMEN PUPR 2016 DAN METODE
LAPANGAN
( Studi Kasus : Proyek Rehabilitasi Bangunan Pasar Legi Kota Surakarta )

AGUS SRI ANDRA


NIM : A0118089

agussriandra101@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar koefisien analisis harga


satuan untuk upah, bahan dan peralatan pekerjaan dengan metode lapangan; besar
selisih koefisien analisis harga upah, bahan, dan peralatan; dan rasio perbandingan
harga satuan pekerjaan pembetonan antara metode AHSP Permen PUPR tahun 2016
dan metode lapangan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung
man hour dan man day untuk mengetahui koefisien dengan metode lapangan.
Kemudian dilakukan perbandingan kuantitatif untuk mendapatkan selisih
koefisien serta rasio perbandingan harga satuan pekerjaan pembetonan antara metode
AHSP Permen PUPR dan metode lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui observasi langsung di proyek Rehabilitasi Bangunan Pasar Legi Kota
Surakarta, pengumpulan data dari pihak kontraktor dan pengumpulan data Permen
PUPR No. 28 Tahun 2016, sedangkan teknik pengolahan data meliputi analisis data
dan analisis komparatif.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa nilai koefisien pekerjaan pembetonan
metode lapangan dan selisih dengan metode AHSP Permen PUPR per-m 3 upah
pekerja 0,986 OH dan 0,014 OH; tukang batu 0,224 OH dan 0,026 OH; kepala
tukang 0,050 OH dan -0,025 OH; mandor 0,091 OH dan 0,009 OH; bahan 1,010 m 3
dan 0,010 m3, dan peralatan 0,117 sewa-hari dan 0,003 sewa-hari. Kemudian rasio
perbandingan harga satuan pekerjaan pembetonan metode AHSP Permen PUPR
dengan metode lapangan ialah harga satuan upah metode lapangan lebih kecil 1,78%
dibandingkan dengan metode AHSP, harga satuan bahan metode lapangan lebih kecil
1,01% dibandingkan dengan metode AHSP, harga satuan peralatan metode lapangan
lebih kecil 2,88% dibandingkan dengan metode AHSP, dan harga satuan pekerjaan
metode lapangan lebih kecil 14,41% dibandingkan dengan metode AHSP permen
PUPR.

ii
Kata kunci: Man Day,Metode AHSP Permen PUPR,Metode Lapangan,Harga Satuan.
COMPARATIVE ANALYSIS OF UNIT PRICES OF CONCRETE WORK WITH
THE METHOD OF ANALYZING THE UNIT PRICE OF THE 2016 PUPR
REGULATION AND FIELD METHODS

( Case Study: Legi Market Building Rehabilitation Project, Surakarta City)

AGUS SRI ANDRA


NIM : A0118089

agussriandra101@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the magnitude of the coefficient of unit price
analysis for wages, materials and equipment of work by the field method; the
magnitude of the difference in the coefficient of analysis of prices of wages,
materials and equipment; and the ratio of the unit price comparison of concrete
work between the AHSP method of the PUPR Regulation in 2016 and the field
method. The theory used in this study is to calculate man hour and man day to find
out the coefficient by field method.
Then a quantitative comparison is carried out to obtain the difference in
coefficients and the ratio of comparisons of unit prices of concrete work between the
AHSP method of the Permen PUPR and the field method. Data collection techniques
are carried out through direct observation in the Surakarta City Legi Market
Building Rehabilitation project, data collection from the contractor and data
collection of Permen PUPR No. 28 of 2016, while data processing techniques
include data analysis and comparative analysis.
The results of this study found that the value of the coefficient of work for the
field method and the difference with the AHSP method of the Permen PUPR per-m3
workers' wages were 0.986 OH and 0.014 OH; masonry 0.224 OH and 0.026 OH;
handyman head 0.050 OH and -0.025 OH; foremen 0.091 OH and 0.009 OH;
materials of 1,010 m3 and 0.010 m3, and equipment of 0.117 rent-day and 0.003
rent-day. Then the ratio of the unit price of the work of displaying the AHSP method
of the Permen PUPR with the field method is that the unit price of the field method
wages is 1.78% smaller than the AHSP method, the unit price of the field method
materials is 1.01% smaller than the AHSP method, the unit price of the field method
equipment is 2.88% smaller than the AHSP method, and the unit price of the field
method work is 14.41% smaller than the AHSP method of the Permen PUPR.

iii
Keywords: Man Day, AHSP Method of PUPR Candy, Field Method, Unit Price.

iv
1. PENDAHULUAN lapangan. Pekerjaan beton adalah
pekerjaan yang hampir wajib ada
Latar Belakang disetiap proyek konstruksi, Oleh
Indonesia merupakan negara ber- karena itu, dirasa bahwa pekerjaan
kembang yang memiliki sejumlah pembetonan adalah pekerjaan yang
potensi proyek yang sedang maupun umum.
yang akan dikerjakan. Dimana proyek- Adapun yang ingin diketahui ber-
proyek tersebut semakin pesat apakah besar koefisien, mengkaji
dikerjakan terutama di kota-kota besar berapa selisih koefisien serta ingin
di Indonesia. Untuk keberlangsungan mengetahui rasio perbandingan
kegiatan proyek, diperlukan kegiatan metode AHSP Permen PUPR dengan
pengendalian biaya (cost control) yang metode Lapangan.
ketat. Sebuah proyek perlu men-
gendalikan tiga batasan, yaitu waktu, Rumusan Masalah
mutu dan biaya. Oleh karena itu, aspek Berdasarkan latar belakang diatas,
biaya ini menjadi pertimbangan yang maka dapat dirumuskan beberapa rum-
sangat penting. usan masalah sebagai berikut:
Pengendalian biaya tentunya men- a. Berapakah besar koefisien analisis
jadi acuan dasar. Salah satunya adalah harga satuan upah, bahan dan
acuan penyusunan rencana anggaran peralatan pekerjan pembetonan
biaya (RAB). Penyusunan RAB ini pada proyek rehabilitasi bangunan
memerlukan acuan dalam menentukan pasar legi kota surakarta dengan
harga satuan pekerjaan. Acuan ini metode lapangan ?
disebut Analisis Harga Satuan Pe- b. Berapakah besar selisih koefisien
kerjaan (AHSP). Analisis Harga analisis harga satuan upah, bahan
Satuan Pekerjaan (AHSP) diatur dan peralatan pada proyek rehab-
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan ilitasi bangunan pasar legi kota
Umum dan Perumahan Rakyat surakarta antara metode AHSP
(Permen PUPR) Nomor 28 Tahun Permen PUPR dengan metode
2016 tentang Analisis Harga Satuan lapangan ?
Pekerjaan Bi-dang Pekerjaan Umum. c. Berapa rasio perbandingan harga
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum satuan pekerjaan pembetonan pada
dan Perumahan Rakyat Nomor 28 proyek rehabilitasi bangunan pasar
Tahun 2016 tentang Analisis Harga legi kota surakarta antara metode
Satuan Bidang Pekerjaan Umum AHSP Permen PUPR dengan me-
merupakan acuan yang bersifat umum, tode lapangan ?
dimana untuk setiap kondisi akan
berbeda penerapannya. Oleh sebab itu, Batasan Masalah
ada ketertarikan untuk membanding- Penelitian ini akan dibatasi batasan-
kannya dengan pedoman yang batasan sebagai berikut:
sesuai/berlaku, karena itu tentu saja a. Penelitian ini dilakukan terhadap
ada perbedaan antara yang satu meng- proyek Rehabilitasi Bangunan
gunakan pedoman umum dan yang Pasar Legi Kota Surakarta.
satu lagi menggunakan kondisi di

1
b. Pekerjaan yang diamati adalah Manfaat Penelitian
pekerjaan pembetonan/pengecoran. Adapun manfaat dari penelitian ini
c. Beton K300 yang digunakan adalah ada-lah sebagai berikut:
beton yang dipesan oleh sub kon- a. Manfaat Akademis, penelitian ini
traktor ready mixed. diharapkan dapat memperluas atau
d. Harga satuan upah, bahan dan menambah ilmu pengetahuan
peralatan yang digunakan adalah khususnya dibidang teknik sipil dan
harga pada data penawaran. pengalaman serta diharapkan dapat
e. Biaya langsung yang diperhitung- memberikan sumbangan pemikiran
kan adalah biaya upah, bahan, dan kepada pembacanya.
peralatan. b. Untuk peneliti, sebagai calon
f. Koefisien harga satuan metode sarjana teknik sipil yang nantinya
AHSP berdasarkan Peraturan Men- akan terjun di dunia konstruksi,
teri Pekerjaan Umum Dan Pe- penelitian ini bermanfaat untuk
rumahan Rakyat No.28 Tahun 2016 memberikan gambaran mengenai
Tentang Analisis Harga Satuan analisis harga satuan pekerjaan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan yang akan dihadapi saat bekerja
Umum. atau setelah menangani suatu
proyek konstruksi dan mendorong
Tujuan Penelitian peneliti untuk lebih siap nantinya
Tujuan Penelitian dari penulisan ketika memasuki dunia kerja.
Tugas Akhir ini adalah: c. Untuk kontraktor, penelitian ini
a. Untuk mengetahui besar koefisien bermanfaat sebagai referensi dalam
analisis harga satuan upah, bahan analisis harga satuan pekerjaan
dan peralatan pekerjan pembetonan sesuai dengan jenis proyek
pada proyek rehabilitasi bangunan konstruksi yang akan datang.
pasar legi kota surakarta dengan d. Hasil penelitian ini dapat berguna
metode lapangan. sebagai referensi bagi peneliti-
b. Untuk mengetahui besar selisih peneliti selanjutnya, terutama bagi
koefisien analisis harga satuan mahasiswa Teknik Sipil Universitas
upah, bahan dan peralatan pada Tunas Pembangunan Surakarta.
proyek rehabilitasi bangunan pasar
legi kota surakarta antara metode 2. TINJAUAN PUSTAKA
AHSP Permen PUPR dengan
metode lapangan. Produktivitas
c. Untuk mengetahui rasio per- Produktivitas merupakan perban-
bandingan harga satuan pekerjaan dingan antara hasil yang dapat dicapai
pembetonan pada proyek rehab- dengan keseluruhan sumber daya yang
ilitasi bangunan pasar legi kota dipergunakan persatuan waktu
surakarta antara metode AHSP (Simanjuntak, 1985).
Permen PUPR dengan metode Slamet Saksono dalam bukunya
lapangan. adminstrasi kepegawaian merumuskan
bahwa, produktivitas adalah suatu
sikap mental yang berpandangan

2
bahwa kualitas hidup hari ini harus pompa beton diperoleh dari buku
harus lebih baik dari kualitas hari yang pedoman AHSP Permen PUPR no.28
lalu, hari esok harus lebih baik dari tahun 2016 di bidang pekerjaan
hari ini. (Saksono, 1998). umum.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas : Metode Lapangan
 Tingkat Upah Metode lapangan adalah metode
 Pengalaman dan keterampilan pe- perhitungan harga satuan pekerjaan
kerja yang paling dekat dengan yang terjadi
 Pendidikan dan keahlian di lapangan.
 Usia pekerja 1. Harga satuan pekerjaan
 Pengadaan barang Harga satuan pekerjaan adalah
 Cuaca jumlah harga bahan, alat dan upah
tenaga kerja berdasarkan
 Jarak material
perhitungan analisis. Harga bahan
 Hubungan kerja sama antar pekerja dikumpulkan dalam dalam satu
 Faktor manajerial daftar yang dinamakan Daftar
 Efektivitas jam kerja Harga Satuan Bahan. Setiap bahan
atau material mempunyai jenis dan
Waktu Efektif kualitas sendiri. Hal ini
Waktu efektif merupakan indeks menyebabkan harga material
waktu produktif yang digunakan oleh beragam. Untuk sebagai patokan
tenaga kerja dalam satu jam atau hari. harga biasanya didasarkan pada
lokasi daerah bahan tersebut berasal
Oleh karena itu, secara teknis tidak
dan disesuaikan dengan harga
perlu ditentukan terkebih dahulu yang
patokan di pemerintah. Secara
mana waktu produktif dan waktu
umum dapat disimpulkan dengan
nonproduktifnya. persamaan sebagai berikut:
Harga Satuan Pekerjaan = H.S.
Metode Analisis Harga Satuan Pe-
Bahan + H.S. Upah + H.S. Alat
kerjaan ( AHSP ) Permen PUPR
Analisa harga satuan pekerjaan Harga satuan pekerjaan pada
(AHSP) 2016 adalah dasar dasarnya agak sulit distandarkan,
perhitungan analisa harga satuan walaupun harga pasar terkadang
pekerjaan yang dikeluarkan oleh dinas distandarkan untuk jangka waktu
pekerjaan umum pada tahun 2016. tertentu untuk pekerjaan tertentu
dan untuk lokasi tertentu. Sehingga,
Dalam AHSP disebutkan koefisien
kejadiannya adalah harga
bahan, tenaga kerja, dan alat serta
konstruksi relatif tetap (standar),
mencakup be-berapa pekerjaan yang
tetapi biaya yang harus dikeluarkan
tidak terdapat pada SNI 2008 seperti untuk proses konstruksi bersifat
pekerjaan pengecoran beton bertulang flukuatif ter-gantung banyak faktor
yang dalam pelaksaannya yang mem-pengaruhi.
menggunakan alat berat concrete
2. Time factor dan koefisien tenaga
pump. Untuk koefisien 1 m3 pekerjaan kerja
beton menggunakan ready mixed dan

3
Dari data ini didapatkan volume dalam 1 Hari
pekerjaan. Dari volume pekerjaan
didapatkan nilai produktivitas
harian untuk pekerjaan
Pembetonan. Data yang diperoleh 3. METODOLOGI PENELITIAN
di susun dalam tabel, kemudian di
analisis (Yunita, A Messah, Dantje Metode Penelitian
A. T. Sina, 2013): Metode penelitian adalah analisis
a. Menghitung time factor untuk teori atau ilmu yang membahas
setiap jenis pekerja tentang metode dalam melakukan
Time factor ditentukan untuk penelitian. Metode pada dasarnya
mengetahui besarnya indeks adalah cara yang digunakan untuk
waktu produktif tenaga kerja. mencapai tujuan. Maka tujuan umum
Besarnya time factor dihitung penelitian adalah untuk memecahkan
dengan persamaan sebagai masalah, maka langkah-langkah yang
berikut: akan ditempuh harus relevan dengan
masalah yang telah dirumuskan.
Time Factor = Waktu Produktif / Metode penelitian yang digunakan
Total Waktu yang Disediakan
dalam penelitian ini adalah metode
studi komparatif dan kuantitatif.
b. Menentukan besarnya koefisien
tenaga kerja Lokasi Penelitian
Koefisien tenaga kerja Lokasi penelitian berada di Proyek
ditentukan untuk mengetahui Rehabilitasi Bangunan Pasar Legi
jumlah tenaga kerja dan waktu Kota Surakarta ( Jl. Letjen S. Parman
yang digunakan untuk No.19, Setabelan, Kec. Banjarsari,
menyelesaikan satu item Kota Surakarta, Jawa Tengah, 57133 ).
pekerjaan dengan volume
tertentu .Dapat dihitung dengan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
persamaan sebagai berikut.
Waktu Efektif ( time factor ) Tenaga
Koef. Man Hour = (Jumlah Kerja
Tenaga Kerja × Durasi Waktu efektif atau time factor
Pekerjaan) / Volume Pekerjaan adalah waktu efektif pekerja dalam
satu hari per satu jam. Penulis
Upah tenaga kerja yang
melakukan perhitungan waktu efektif
dibayarkan dihitung dalam
tenaga kerja dengan menghitung
satuan hari, maka perlu
manual meng-gunakan stopwatch
diketahui koefisien man day dari
tenaga kerja. Dapat dihitung durasi tenaga kerja melakukan
dengan persamaan sebagai pekerjaan efektifnya dalam satu jam.
berikut: Sampel ini dikumpulkan setiap
minggunya ketika pekerjaan
Koef. Man Day = Koefisien pengecoran.
Man Hour / Jumlah Jam Kerja

4
Untuk melihat hasil dan lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.
berikut :

Tabel 1. .Hasil Waktu Efektif Tenaga


Kerja Man Day Pekerjaan Pembetonan

Besarnya man day diperoleh dari


pembagian koefisien man hour dengan
jumlah jam kerja rata-rata dalam 1
harinya.
Untuk melihat hasil dan lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.
berikut :

Tabel 3. Hasil Man Day Pekerjaan


Pembetonan

Man Hour Pekerjaan Pembetonan

Besarnya koefisien man hour


tenaga kerja pekerja, tukang batu,
kepala tukang dan mandor pada
pekerjaan pembetonan ditentukan
berdasarkan hasil volume yang
diperoleh dalam 1 jam selama periode Koefisien Bahan Pekerjaan Pem-
observasi. betonan
Untuk melihat hasil dan lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Bahan yang digunakan adalah
berikut : bahan campuran ready mix ( Beton
Ready Mix K300 Slump 12+2 ).
Tabel 2. Hasil Man Hour Pekerjaan Untuk mencari koefisien bahan
Pembetonan pekerjaan pembetonan, dengan cara
membagi volume beton dengan
volume pekerjaan. Volume beton
adalah volume beton yang di pesan
dari batching plant oleh pihak
kontaraktor. Dan volume pekerjaan
adalah volume beton yang telah di cor
selama 1 minggu dibagi hari kerja.

5
Untuk melihat hasil dan lebih Berdasarkan hasil perhitungan
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. sebelumnya diperoleh koefisien man
berikut : day untuk menentukan harga satuan
upah pekerjaan pembetonan, koefisien
Tabel 4. Hasil Koefisien Bahan bahan pekerjaan untuk menentukan
harga satuan bahan pekerjaan
pembetonan dan didapatkan koefisien
peralatan pekerjaan untuk menentukan
harga satuan pekerjaan pembetonan.
Untuk melihat hasil dan lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.
berikut :
.

Koefisien Peralatan Pekerjaan Pem-


betonan Tabel 6. HSP Pembetonan Kondisi Di
Lapangan
Peralatan yang digunakan adalah
pompa beton atau concrete pump.
Untuk mencari koefisien peralatan
pekerjaan pembetonan, dengan cara
membagi jumlah jam kerja dalam satu
hari dengan volume pekerjaan. Jumlah
jam kerja dalam satu hari. Dan volume
pekerjaan adalah volume beton yang
telah di cor.
Untuk melihat hasil dan lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.
berikut :

Tabel 5. Hasil Koefisien Peralatan Harga Satuan Pekerjaan berdasar-


Pekerjaan pembetonan kan Metode AHSP Permen PUPR

Harga satuan pekerjaan berdasarkan


AHSP adalah metode perhitungan
harga satuan pekerjaan menggunakan
koefisien yang telah tersedia yang
diterbitkan oleh Peraturan Meteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat tahun 2016.
Untuk melihat hasil dan lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.
Harga Satuan Pekerjaan ber-
berikut :
dasarkan Kondisi Di Lapangan

6
Tabel 7. HSP Pembetonan Metode
AHSP Permen PUPR 2016

Grafik 1. Perbandingan Koefisien


Tenaga Kerja
Dari data di atas dapat dilihat
bahwa dari ke-tiga jenis tenaga kerja
(mandor, tukang batu dan pekerja)
untuk koefisien tenaga kerja metode
lapangan lebih sedikit, sedangkan satu
Rasio Perbandingan Koefisien di-antaranya untuk koefisien kepala
Harga Satuan Pekerjaan tukang metode lapangan lebih banyak.
Hal ini menunjukan bahwa produk-
Setelah pengumpulan data dan tivitas yang terjadi di lapangan tidak
pengamatan kemudian mendapatkan sebesar yang ada pada metode AHSP.
nilai koefisien lalu dibandingkan ke Menurut teori seharusnyalah koefisien
dalam diagram bar. metode lapangan lebih rendah dari
Besarnya nilai koefisien tenaga pada koefisien metode AHSP karena
kerja pekerjaan pembetonan per–m3 pada koefisien AHSP sudah
dengan metode AHSP Permen PUPR diperhitungkan safety factor di
2016 dan metode lapangan pada dalamnya sehingga pasti harus lebih
Proyek Rehabilitasi Bangunan Pasar besar koefisiennya.
Legi Kota Surakarta dapat dilihat pada
tabel 8 : Untuk besarnya nilai koefisien
bahan pekerjaan pembetonan per-m3
Tabel 8. Perbandingan Koefisien dengan metode Lapangan dan metode
Tenaga Kerja AHSP Permen PUPR pada Proyek
Rehabilitasi Bangunan Pasar Legi
Kota Surakarta.dapat dilihat pada tabel
9. :

Tabel 9. Perbandingan Koefisien


Bahan

7
Grafik 2. Perbandingan Koefisien Grafik 3. Perbandingan Koefisien
Bahan Peralatan

Sama seperti sebelumnya dari data Begitu juga dengan koefisien


di atas dapat dilihat bahwa dari peralatan dapat dilihat dari data diatas,
koefisien bahan metode lapangan lebih koefisien peralatan metode lapangan
sedikit dibandingkan dengan metode lebih sedikit dibandingkan dengan
AHSP. Hal ini menunjukan bahwa metode AHSP. Hal ini menunjukan
volume yang terjadi dan diperlukan bahwa produktivitas yang terjadi dan
dilapangan tidak sebesar yang ada diperlukan di lapangan tidak sebesar
pada metode AHSP. Dan seharusnya yang ada pada metode AHSP. Dan
men-urut teori koefisien metode menurut teori koefisien metode
lapangan lebih rendah dari pada lapangan lebih rendah dari pada
koefisien metode AHSP Permen koefisien metode AHSP Permen
PUPR karena pada koefisien AHSP PUPR karena koefisien AHSP Permen
sudah diperhitungkan safety factor di PUPR sudah diperhitungkan safety
dalamnya sehingga pasti harus lebih factor di dalamnya sehingga pasti
besar koefisiennya. harus lebih besar koefisiennya.
Jadi dari semua jenis koefisien
Besarnya nilai koefisien peralatan metode lapanganlah yang lebih rendah
pekerjaan pembetonan per-m3 dengan dikarenakan itu adalah apa yang
metode Lapangan dan metode AHSP terjadi di lapangan. Sedangkan metode
Permen PUPR pada proyek AHSP dibuat oleh Kementerian
rehabilitasi bangunan pasar legi kota Pekerjaan Umum dan Perumahan
surakarta dapat dilihat pada tabel Rakyat dengan memperhitungkan
berikut ini: faktor-faktor yang tidak terduga
seperti human error, error calculating
Tabel 10. Perbandingan Koefisien dan lain sebagainya.
Peralatan
Rasio perbandingan Harga Satuan
Pekerjaan Pembetonan

Berdasarkan perhitungan sebelum-


nya maka didapat perbandingan harga
satuan pekerjaan pembetonan per-m3
menggunakan metode lapangan dan

8
metode AHSP pada proyek Rehab-
ilitasi Bangunan Pasar Legi Kota
Surakarta adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Perbandingan Harga Satuan


Pekerjaan Pembetonan

Grafik 6. Perbandingan Harga Satuan


Peralatan

Dari tabel dapat dilihat bahwa


metode lapangan lebih rendah Rp.
204.300,43 dibandingkan dengan
metode AHSP Permen PUPR per-m3.

Untuk melihat diagram bar per-


bandingan tabel diatas sebagai Grafik 7. Perbandingan Harga Satuan
berikut : Pekerjaan
Berbanding lurus dengan
perbandingan koefisien sebelumnya
untuk harga satuan perkerjaan dengan
metode lapangan lebih rendah dari
pada harga dengan metode AHSP.
Dari harga satuan pekerjaan
tersebut dapat dibandingkan menjadi
bentuk persentase. Maka, persentase
Grafik 4. Perbandingan Harga Satuan untuk perbandingan harga satuan
Tenaga Kerja pekerjaan antara metode lapangan
dengan metode AHSP pekerjaan
pembetonan per-m3 adalah sebagai
berikut :

Tabel 12. Rasio Perbandingan Harga


Satuan Pekerjaan Metode Lapangan
dan Metode AHSP Permen PUPR

Grafik 5. Perbandingan Harga Satuan


Bahan

9
OH, tukang batu adalah 0,224 OH,
kepala tukang adalah 0,050 OH,
dan mandor adalah 0,091 OH.
Sedangkan nilai koefisien bahan
adalah 1,010 m3 dan peralatan
adalah 0,117 sewa-hari.
2. Perbandingan koefisien harga
satuan pekerjaan pembetonan per-
m3 metode Lapangan dan metode
Dari perhitungan dan tabel-tabel AHSP Permen PUPR masing-
tersebut maka harga satuan pekerjaan masing adalah sebagai berikut:
pembetonan per–m3 metode lapangan a. Didapat koefisien upah tenaga
14,41 % lebih rendah dari pada pekerja untuk metode lapangan
metode AHSP. Hal tersebut adalah 0,986 OH dan metode
menunjukan harga satuan pekerjaan AHSP Permen PUPR adalah
1,000 OH. Selisihnya adalah
metode lapangan lebih rendah
0,014 OH.
dikarenakan tidak memperhitungkan
b. Didapat koefisien upah tenaga
overhead & profit sebesar 15%
tukang batu untuk metode
dibandingkan dengan metode AHSP lapangan adalah 0,224 OH dan
yang memperhitungkan overhead & metode AHSP Permen PUPR
profit sebesar 15%. Jika pihak adalah 0,250 OH. Selisihnya
kontraktor menggunakan metode adalah 0,026 OH.
AHSP Permen PUPR pada proyek c. Didapat koefisien upah tenaga
rehabilitasi bangunan pasar legi kota kepala tukang untuk metode
surakarta, maka dapat dipastikan lapangan adalah 0,050 OH dan
bahwa pihak kontraktor memiliki metode AHSP Permen PUPR
14,41 % profit maupun biaya untuk adalah 0,025 OH. Selisihnya
overhead & profit dari pekerjaan pem- adalah - 0,025 OH.
betonan/pengecoran tersebut. d. Didapat koefisien upah tenaga
5. KESIMPULAN mandor untuk metode lapangan
adalah 0,091 OH dan metode
Berdasarkan hasil analisis dan AHSP Permen PUPR adalah
pembahasan yang didapatkan dari bab 0,100 OH. Selisihnya adalah
sebelumnya. Maka dapat disimpulkan 0,009 OH.
e. Didapat koefisien bahan
hasil penelitian perbandingan harga
campuran ready mixed untuk
satuan pekerjaan pembetonan dengan
metode lapangan adalah 1,010
metode Lapangan dan metode AHSP
m3 dan metode AHSP Permen
Permen PUPR pada proyek PUPR adalah 1,020 m3.
rehabilitasi bangunan pasar legi kota Selisihnya adalah 0,010 m3.
surakarta adalah sebagai berikut : f. Didapat koefisien peralatan
1. Dari hasil analisis yang telah pompa beton atau concrete pump
didapatkan pada penelitian ini untuk metode lapangan adalah
didapatkan nilai koefisien pekerjaan 0,117 sewa-hari dan metode
pembetonan per–m3 kelompok AHSP adalah 0,120 sewa-hari.
tenaga kerja pekerja adalah 0,986

10
Selisihnya adalah 0,003 sewa- dibandingkan dengan metode
hari. AHSP Permen PUPR.
3. Rasio perbandingan harga satuan
pekerjaan pembetonan per-m3
DAFTAR PUSTAKA
meode lapangan dengan metode
AHSP Permen PUPR pada proyek
rehabilitasi bangunan pasar legi Ervianto, I Wulfram. 2006.
kota surakarta adalah sebagai Manajemen Proyek Konstruksi.
berikut : Yogyakarta: Andi.
a. Untuk harga satuan upah Ibrahim Bachtiar, H. 1994. Rencana
pekerjaan pembetonan per–m3 & Estimate Real of Cost. Jakarta:
metode AHSP Permen PUPR Bumi Aksara.
sebesar Rp.115.387,26
sedangkan metode lapangan Kementerian Pekerjaan Umum dan
sebesar Rp.113.329,51. Jadi, Perumahan Rakyat. 2016.
harga satuan upah metode Peraturan Menteri Pekerjaan
lapangan lebih rendah 1,78% Umum dan Perumahan Rakyat
dibandingkan dengan metode No.28 Tahun 2016 Tentang
Analisis Harga Satuan Pekerjaan
AHSP Permen PUPR.
Bidang Pekerjaan Umum.
b. Untuk harga satuan bahan
Indonesia.
pekerjaan pembetonan per–m3
metode AHSP Permen PUPR Nasrul. 2013. Studi Analisa Harga
sebesar Rp.796.530,55 Satuan Pekerjaan Beton Dengan
sedangkan metode lapangan Metode Bow, Sni Dan Lapangan
sebesar Rp.788.495,81. Jadi, Pada Proyek Irigasi Batang Anai
harga satuan bahan metode II. Padang. Institut Teknologi
lapangan lebih rendah 1,01% Padang.
dibandingkan dengan metode
Pamuji, 2008. Pengukuran Produk-
AHSP Permen PUPR.
tivitas Pekerja Sebagai Dasar
c. Untuk harga satuan peralatan Perhitungan Upah Kerja Pada
pekerjaan pembetonan per–m3 Anggaran Biaya.
metode AHSP Permen PUPR
sebesar Rp.321.077,61 sedang- Saksono, Slamet. 1998. Administrasi
kan metode lapangan sebesar Kepegawaian. Yogyakarta: Kani-
Rp.311.818,97. Jadi, harga sius.
satuan peralatan metode
lapangan lebih rendah 2,88% Sinungan, Muchdarsyah. 1995.
Produktivitas,Apa dan Bagai-
dibandingkan dengan metode
mana. Jakarta: Karunika UT.
AHSP Permen PUPR.
d. Untuk harga satuan pekerjaan Soeharto, Iman. 1995. Manajemen
pembetonan per–m3 metode Proyek: Dari Konseptual Sampai
AHSP Permen PUPR tahun Operasional. Jakarta: Erlangga.
2016 sebesar Rp.1.417.944,73,
sedangkan metode lapangan Soeharto, Iman. 1999. Manajemen
sebesar Rp.1.213.644,30. Jadi, Proyek: Dari Konseptual Sampai
harga satuan pekerjaan metode Operasional (Jilid 1: Konsep,
lapangan lebih rendah 14,41%
11
Studi, Kelayakan dan Jaringan
Kerja ). Jakarta: Erlangga.

Soeharto, Iman. 2001. Manajemen


Proyek: Dari Konseptual Sampai
Operasional (Jilid 2: Konsep,
Studi, Kelayakan dan Jaringan
Kerja ). Jakarta: Erlangga.

Soetarno, R. 1986. Ensiklopedia


Ekonomi. Semarang: Dahara
Prize. Susanto, Astrid S. 1984.
Sosiologi Pembangunan. Bandung
, Bina Cipta.

Susanto, Astrid S. 1984. Sosiologi


Pembangunan. Bandung: Bina
Cipta.

Wuryanti, Wahyu. 2010.


Standardisasi Pedoman
Pengukuran Produk-tivitas
Tenaga Kerja untuk Pekerjaan
Konstruksi Bangunan Gedung.
Banjarmasin: Prosiding PPI
Standarisasi.

Yunita, A. M. 2013. Analisa Indeks


Biaya untuk Pekerjaan Beton
Bertulang dengan Menggunakan
Metode SNI 7394-2008 dan
Lapangan (Studi Kasus pada
Proyek Pembangunan Asrama
STIKES CHMK Tahap III).
Kupang: Universitas Nusa
Cendana.

12

Anda mungkin juga menyukai