Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN TEKNIS DAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN AKTUAL PEMASANGAN UNIT

PRACETAK GELAGAR TIPE I


BENTANG 40 METER Studi Kasus Proyek Peningkatan Jembatan Ironayan
YOGI HANINDITO
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisa teknis satuan pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan merupakan hal
yang mutlak dipahami dalam suatu lingkup kegiatan proyek konstruksi. Terutama
bagi pihak-pihak yang terkait dalam proses pengadaan, pelelangan, sampai
pelaksanaan proyek tersebut. Dengan adanya kedua analisa tersebut maka pihak
pengguna maupun penyedia barang/jasa konstruksi dapat mengestimasi kebutuhan
biaya, yang diperlukan untuk melaksanakan suatu jenis item pekerjaan. Estimasi
biaya yang dibuat oleh pihak pengguna barang/jasa konstruksi disebut owner
estimate (OE), atau bisa juga disebut dengan harga perkiran sendiri (HPS).
Estimasi biaya yang dibuat oleh pihak penyedia barang/jasa konstruksi disebut
engineer estimate (EE).

Dalam pelelangan suatu proyek konstruksi, perhitungan nilai EE sangat


diperlukan untuk menentukan besarnya nilai penawaran yang akan diajukan.
Perhitungan nilai HPS berfungsi untuk mengevaluasi kewajaran nilai penawaran
yang telah diajukan. Nilai penawaran yang diajukan menjadi salah satu faktor
penting, yang akan menentukan apakah penawar (penyedia barang/jasa
konstruksi) dapat memenangkan lelang proyek konstruksi tersebut atau tidak.

Nilai penawaran adalah nilai kumulatif dari nilai harga satuan seluruh item
pekerjaan yang terdapat dalam bill of quantity (BOQ), ditambah dengan pajak
pertambahan nilai (PPN). Perhitungan analisa harga satuan pekerjaan didasarkan
pada harga satuan dasar tenaga kerja, alat, bahan dan analisa teknis satuan
pekerjaannya. Dalam membuat analisa harga satuan pekerjaan perlu
memperhatikan beberapa aspek, aspek yang dimaksudkan antara lain adalah
asumsi metode pelaksanaan pekerjaan, ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
“Spesifikasi Teknis”, gambar perencanaan, serta pertimbangan teknis terhadap
situasi dan kondisi lapangan setempat. Aspek-aspek tersebut sangat perlu
1
KAJIAN TEKNIS DAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN AKTUAL PEMASANGAN UNIT
PRACETAK GELAGAR TIPE I
BENTANG 40 METER Studi Kasus Proyek Peningkatan Jembatan Ironayan
YOGI HANINDITO
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2

diperhatikan supaya hasil perhitungan analisa harga satuan pekerjaan yang


diperoleh mendekati harga aktual di lapangan. Dengan tujuan meminimalkan
kegagalan dalam mencapai keuntungan yang direncanakan, serta mendukung agar
hasil pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan dan tepat waktu.

Terdapat beberapa item pekerjaan yang disubkontrakkan oleh kontraktor utama


pada proyek Peningkatan Jembatan Ironayan. Salah satu alasannya adalah
kontraktor utama memiliki keterbatasan dalam ketersedian alat, tenaga ahli, dan
kontrol mutu terhadap pengadaan bahan jadi yang akan digunakan serta
pelaksanaan pekerjaan. Dalam tiga tahun terkahir ini (2010-2012), pada proyek
yang sejenis, beberapa item pekerjaan tersebut selalu disubkontrakkan.

Diketahui dari beberapa item pekerjaan yang disubkontrakkan, item pekerjaan


pemasangan unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter tidak dibuat analisa
teknis dan analisa harga satuannya. Prakteknya, kontraktor utama menetapkan
nilai harga satuan pekerjaan tersebut berdasarkan perkiraan harga yang ditetapkan
oleh sub kontraktor yang ditunjuk, perkiraan harga tersebut berdasarkan data
pengalaman pada proyek sebelumnya. Hal ini memungkinkan nilai harga satuan
pekerjaan yang ditetapkan oleh kontraktor utama lebih tinggi dibandingkan
dengan hasil perhitungan analisa harga satuannya, dan hal tersebut berdampak
pada bertambah tingginya nilai penawaran yang akan diajukan.

1.2 Rumusan Masalah


Jika item pekerjaan pemasangan unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter
dapat dilaksanakan sendiri oleh kontraktor utama, maka dimungkinkan nilai harga
satuan pekerjaannya lebih rendah. Lebih rendahnya nilai harga satuan pekerjaan
tentu dapat memberi kesempatan bagi pihak kontraktor untuk meningkatkan
efisiensi biaya yang diperlukan.

Berangkat dari permasalahan ini, penelitian dilakukan untuk mengkaji ulang


analisa teknis satuan pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan pemasangan
KAJIAN TEKNIS DAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN AKTUAL PEMASANGAN UNIT
PRACETAK GELAGAR TIPE I
BENTANG 40 METER Studi Kasus Proyek Peningkatan Jembatan Ironayan
YOGI HANINDITO
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3

unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter. Dari kajian ulang dapat diketahui
apakah nilai harga satuan pekerjaan yang disubkontrakkan lebih rendah jika
dilaksanakan sendiri atau justru lebih tinggi.

1.3 Tujuan Penelitian


Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah
sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi tahapan pekerjaan pemasangan unit pracetak gelagar tipe I
bentang 40 meter.
b. Membuat analisa teknis harga satuan pekerjaan pemasangan unit pracetak
gelagar tipe I bentang 40 meter.
c. Mengetahui dan membandingkan nilai harga satuan pekerjaan yang
ditetapkan oleh kontraktor utama dengan hasil penelitian (aktual).

1.4 Batasan Masalah


Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada di proyek Peningkatan
Jembatan Ironayan, maka perlu ada pembatasan masalah dalam penelitian tugas
akhir ini. Tujuan dari pembatasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah
untuk mengerti ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji, sehingga akan
memperjelas arah penelitian dan pembahasan.

Item pekerjaan yang akan dikaji dan dianalisa adalah “Pemasangan Unit Pracetak
Gelagar Tipe I Bentang 40 meter”. Dalam mengkaji dan membahas item
pekerjaan tersebut juga dibuat batasan-batasan masalahnya, antara lain adalah
sebagai berikut.
a. Pembahasan berupa kajian analisa teknis satuan pekerjaan dan perbandingan
analisa harga satuan pekerjaan yang dibuat oleh kontraktor utama dengan
hasil penelitian.
b. Data yang digunakan dalam perhitungan analisa teknis satuan pekerjaan dan
analisa harga satuan pekerjaan adalah data hasil pengamatan langsung
dilokasi proyek.
KAJIAN TEKNIS DAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN AKTUAL PEMASANGAN UNIT
PRACETAK GELAGAR TIPE I
BENTANG 40 METER Studi Kasus Proyek Peningkatan Jembatan Ironayan
YOGI HANINDITO
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
4

c. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan analisa teknis satuan


pekerjaan berdasarkan kondisi lokasi proyek Peningkatan Jembatan Ironayan
dan metode pelaksanaan pekerjaan yang aktual.
d. Ketersedian alat, bahan, dan tenaga kerja dianggap sudah tersedia/mencukupi
atau mudah diperoleh.
e. Harga satuan dasar komponen bahan, alat, dan tenaga kerja yang digunakan
dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan mengacu pada yang
digunakan kontraktor utama.

1.5 Manfaat Penelitian


Setelah memahami metode pelaksanaan dan kebutuhan tenaga kerja, alat, serta
bahan item pekerjaan yang dikaji, diharapkan penelitian ini bisa menjadi salah
satu bahan pertimbangan bagi kontraktor untuk membuat analisa teknis satuan
pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan tersebut. Diharapkan penelitian ini
juga dapat menjadi salah satu bahan acuan untuk memahami tahapan-tahapan
dalam membuat analisa teknis satuan pekerjaan dan analisa harga satuan
pekerjaan.

1.6 Keaslian Penelitian


Berdasarkan penelusuran di perpustakaan Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil
dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada dan media elektronik, tidak terdapat
penelitian mengenai kajian teknis dan analisa harga satuan pekerjaan pemasangan
unit pracetak gelagar tipe I bentang 40 meter.

Adapun penelitian yang memiliki sedikit kemiripan tema mengenai kajian teknis
dan analisa harga satuan, diantaranya adalah.
a. Penelitian dengan judul “Perencanaan Jembatan Banjir Kanal Timur
Gayamsari Kota Semarang” yang ditulis oleh Puguh Herma S. dan Puji
Ardiyanto pada tahun 2010.
KAJIAN TEKNIS DAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN AKTUAL PEMASANGAN UNIT
PRACETAK GELAGAR TIPE I
BENTANG 40 METER Studi Kasus Proyek Peningkatan Jembatan Ironayan
YOGI HANINDITO
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5

b. Penelitian dengan judul “Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang


Sisemut Kabupaten Semarang” yang ditulis oleh Adrew Wicaksono dan Arif
Kurniawan pada tahun 2007.

Setelah dilakukan penelusuran secara cermat, kedua penelitian di atas berbeda


dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Perbedaan penelitian terletak pada
jenis item pekerjaan dan struktur jembatan yang ditinjau. Ruang lingkup pada
penelitian ini adalah kajian ulang mengenai analisa teknis dan analisa harga satuan
pekerjaan berdasarkan metode pelaksanaan yang diterapkan di lokasi pekerjaan.
Objek pada penelitian ini adalah item pekerjaan pemasangan unit pracetak gelagar
tipe I bentang 40 meter pada proyek Peningkatan Jembatan Ironayan, yang
berlokasi di Dusun Ironayan, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan demikian penelitian ini asli dan belum pernah dilakukan. Apabila di luar
pengetahuan penulis terdapat penelitian yang serupa maka penelitian ini
hendaknya dapat dijadikan pelengkap dari penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai