OLEH :
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gedung ini mulai dibangun pada tahun 2015 namun pembangunan dihentikan pada tahun
2016 akibat adanya kasus korupsi selama proses pembangunan gedung tersebut. Gedung ini
direncanakan memiliki 5 lantai namun terhenti pada proses pembangunan lantai dasar seperti
yang terlihat pada gambar 1.1. Pada tahun 2020 pembangunan akan dilanjutkan. Hal ini
menyebabkan adanya perbedaan waktu pelaksanaan yang cukup panjang yakni selama 5
tahun.
Berdasarkan uraian indikasi masalah yang telah penulis kemukakan, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian secara lebih mendalam menganai analisis kekuatan
struktur gedung dan metode perkuatan yang digunakan pada Laboratorium Terpadu Fakultas
Teknik Universitas Negeri Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya, maka penulis
merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana evaluasi kinerja struktur eksisting Gedung Labaoratorium Terpadu Fakultas
Teknik UNM?
2. Bagaimana metode perbaikan yang dapat dilakukan untuk mendukung kinerja struktur
Gedung Labaoratorium Terpadu Fakultas Teknik UNM?
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
B. Data Bangunan
C. Pengumpulan Data
1. Data Eksisting
Data tersebut berupa gambar arsitek 5 lantai dan gambar struktur 5 lantai. Gambar arsitek
berupa gambar denah per lantai, gambar tampak dan gambar potongan. Gambar struktur
berupa gambar denah kolom dan denah pembalokan tiap lantai
2. Data Perencanaan
Data tersebut berupa gambar arsitek dan gambar struktur gedung dengan tambahan lantai.
Data perencanaan juga termasuk data mutu CFRP yng akan digunakan. Gambar arsitek
berupa gambar denah per lantai, gambar tampak dan gambar potongan. Gambar struktur
berupa gambar denah kolom dan denah pembalokan tiap lantai.
D. Alur Penelitian
Tahapan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengujian lapangan dan
pengujian laboratorium. Dalam rangka evaluasi kelayakan struktur bangunan gedung
Laboratorium Terpadu ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengamatan secara visual (Visual Check), baik dengan mata telanjang maupun dengan
bantuan kamera dan pemeriksaaan kerusakannya.
2. Pemeriksaan gambar kerja yang berupa dokumen “as built drawing”.
3. Pengujian mutu bahan. Untuk pengujian mutu beton digunakan alat Schmidt Rebound
Hammer. Pengujian jumlah dan diameter baja tulangan terpasang dengan menggunakan
alat Rebar Locator. Uji tarik baja tulangan terpasang dengan menggunakan Universal
Testing Machine (UTM) di laboratorium.
4. Pengukuran geometri struktur bangunan dengan menggunakan alat Theodolith dan Water
pass. Kegiatan pengukuran ini berupa pengamatan atas dimensi struktur beton bertulang
yang terpasang dilapangan. Hasil dari kegiatan ini berupa hasil pengukuran secara
kuantitatif nilai lendutan maksimum elemen balok struktur yang ada (Deflection Check)
dan Geodetic Data, berupa denah struktur, panjang bentang balok, , dimensi balok,
dimensi kolom, deformasi elemen kolom struktur terkait dengan tinggi antar tingkat story
drift-nya dan nilai kerataan plat lantai dua.
5. Analisis struktur dalam rangka evaluasi kelaikan struktur yang didasarkan pada ukuran
dan kondisi eksisting yang ada, untuk mendapatkan gaya-gaya dalam akibat berbagai
kombinasi pembebanan. Alat yang digunakan adalah komputer yang telah dilengkapi
dengan software analisis struktur dalam bentuk program SAP2000. Pada tahap kegiatan
ini dilakukan analisis terhadap perencanaan (mengacu pada gambar gambar bestek
perencanaan) dan analisis terhadap pelaksanaan. Dari hasil analisis struktur ini akan
dilakukan kontrol kekuatan elemen kolom, balok, dan plat lantai yang berfungsi sebagai
rangka pemikul beban-beban yang bekerja.
6. Rekomendasi penanganan agar bangunan secara structural bisa berfungsi dan bisa
diteruskan pembangunan dan penggunaannya.
Untuk memudahkan dalam langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, maka
dibuat diagram alur penelitian sebagai berikut :
Mulai
Pengumpulan Data :
1. Field Investigation
a. Visual Check
b. Deflection Check
2. Geotechnic Data
3. Material Quality
4. Geodetic Data
Assesmen
Evaluasi Kelayakan
Rekomendasi
Kesimpulan
PENUTUP
Setelah dilakukan analisis terhadap struktur gedung, jika terdapat elemen struktur yang
membutuhkan perkuatan tidak segera diperkuat maka akan mengakibatkan kerusakan atau
bahkan keruntuhan pada gedung tersebut.Dalam hal kelayakan struktur jika terdapat
elemen struktur yang harus diperhatikan karena kekuatan yang tidak memungkinkan perlu
perbaikan dan perkuatan. Meliputi rekomendasi perkuatan gedung dengan bentuk
pemodelan struktur bangunan yang telah diberi perkuatan tersebut dan dilakukan analisis
struktur kembali untuk mengetahui gaya dalam dan perpindahan struktur. Lalu,
dibandingkan dengan hasil dari struktur eksisting yang diperoleh sebelumnya.