Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

KONSTRUKSI STRUKTUR PONDASI, SLOOF, KOLOM, BALOK, DAN PLAT LANTAI


Pada Pembangunan Laboratorium Klinik Prodia Mangkubumi Yogyakarta

Disusun oleh :
Glan Aryaputra Prabawa
61.18.0291

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
2021
LAPORAN PRAKTIK PROFESI

Judul Proyek : Proyek Pembangunan Laboratorium Klinik Prodia Mangkubumi Yogyakarta


Nama Mahasiswa : Glan Aryaputra Prabawa
Nama Induk Mahasiswa : 61. 18. 0291
Mata Kuliah : Praktik Profesi
Kode Mata Kuliah : DA7313
Semester : VII/07/Tujuh, Tahun Ajaran: 2021/2022
Program Studi : Arsitektur
Fakultas : Arsitektur dan Desain
Universitas : Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

Selesai diperiksa,

Yogyakarta, ... .................. 2021

Dosen Pembimbing, Disusun oleh,

Ferdy Sabono, S.T., M.Sc. Glan Aryaputra Prabawa


ABSTRAK

Suatu bangunan tidak akan berdiri tanpa ada struktur penopang. Struktur pada bangunan
meliputi struktur pondasi, sloof, kolom, balok, plat lantai, dan rangka atap. Tingkat kerumitan dari
pengerjaan struktur bangunan dipengaruhi oleh ukuran dan desain bangunan tersebut, terutama
bangunan bertingkat tinggi. Semakin besar bangunan yang dibangun, semakin rumit juga
strukturnya.
Laboratorium Klinik Prodia Mangkubumi yang terletak di Jalan Margo Utomo No.50,
Gowongan, Kec. Jetis, Yogyakarta dipilih sebagai objek pengamatan dan pembelajaran mengenai
struktur dan konstruksi dari pondasi, sloof, kolom, balok, dan plat lantai pada bangunan
bertingkat. Melalui pengamatan pada Kerja Praktik atau Praktik Profesi, dilakukan analisis untuk
memahami proses konstruksi serta mengkolaborasikan pemahaman teori dengan pengalaman di
dunia kerja.
Pengamatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai
detail pengerjaan konstruksi di lapangan. Analisis dilakukan untuk membandingkan teori
perancangan di perkuliahan dengan proses pengerjaan struktur di lapangan.
Kata Kunci : Struktur, Prodia, Pengamatan, Analisis.
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 1
BAB 1
a. Latar Belakang
b. Pelaku Praktik Profesi
c. Tujuan Pengamatan
d. Objek Pengamatan
e. Metode Pengamatan
f. Waktu Pengamatan
g. Lokasi Pengamatan

DESKRIPSI PROYEK 2
BAB 2
a. Profil Proyek
b. Latar Belakang Proyek
c. Profil PT Griya Mataram Singgasana
d. Struktur Organisasi Dalam Proyek

TINJAUAN PUSTAKA 3-4


BAB 3
a. Bangunan Bertingkat
b. Struktur dan Konstruksi
c. Bagian Struktur Bangunan
d. Penjelasan Bagian Struktur

PEMBAHASAN 5-8
BAB 4
a. Identifikasi Alat dan Material
b. Bagian Pengamatan
c. Pengerjaan Pondasi, Sloof, Kolom, Balok, dan Plat Lantai
d. Analisis Permasalahan Konstruksi

PENUTUP 9
BAB 5
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Daftar Pustaka

LAMPIRAN 10-22

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


Ii
BAB 1 - PENDAHULUAN
Latar Belakang Objek Pengamatan

Praktik Profesi atau yang biasa dikenal dengan Kuliah Praktik (KP) adalah salah satu program Objek pengamatan pada proyek berfokus pada
universitas yang dilakukan oleh mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam pelaksanaan konstruksi struktur bangunan yang
proyek pembangunan di lapangan. Dengan mendapatkan wawasan dan pengalaman, diharapkan meliputi pondasi, sloof, kolom, balok, dan
mahasiswa dapat menjadikannya bekal untuk menghadapi dunia kerja di masa yang akan datang. Pondasi Balok plat lantai

Konstruksi struktur bangunan dipilih karena


Kolom merupakan bagian penting yang dibutuhkan
pada pembangunan proyek berskala kecil
maupun besar. Maka dilakukan pengamatan
Program Terlibat dalam Mendapat Bekal ilmu & Menghadapi Plat untuk mempelajari konstruksi struktur
Praktik Profesi proyek wawasan pengalaman dunia kerja
Sloof Lantai bangunan pada proyek ini.

Pelaku Praktik Profesi Metode Pengamatan

Prodi Arsitektur - Universitas Kristen Duta Wacana

Menyusun program bagi mahasiswa untuk memahami dunia kerja


melalui pengamatan di lapagan dengan pendampingan dari dosen Literatur Wawancara Observasi Dokumentasi
program studi

Perusahaan - PT. Griya Mataram Singgasana Waktu Pengamatan

Memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman Pengamatan dilakukan pada hari kerja dengan
KUNJUNGAN FLEKSIBEL
mengenai dunia kerja selama pelaksanaan proyek di lapangan waktu yang fleksibel melalui penyesuaian dengan
08.00-12.00 atau 13.00-16.30
di luar jam perkuliahan jadwal kuliah

Mahasiswa Arsitektur Lokasi Praktik Profesi


Melakukan kegiatan pengamatan di lapangan untuk membandingkan
teori dengan pelaksanaan di lapangan dan membuat laporan sebagai Lokasi Proyek :
bukti pengamatan selama proyek berlangsung : Jl. Margo Utomo No.50, Gowongan,
Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55232
Tujuan Pengamatan

Memperoleh pemahaman baru


Terlibat secara langsung dalam
mengenai penerapan teori dalam
pelaksanaan konstruksi di lapangan
proses konstruksi di lapangan

Melakukan pengamatan proses Mempelajari cara berkomunikasi dan


ko n s t r u k s i s e c a ra l a n g s u n g d i bertukar pikiran dengan pihak klien,
lapangan perusahaan, dan pekerja di lapangan

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


1
BAB 2 - DESKRIPSI PROYEK
Profil Proyek Profil PT. Griya Mataram Singgasana
Nama Proyek : Laboratorium Klinik Prodia Mangkubumi Yogyakarta Sejarah Berdirinya PT. Griya Mataram Singgasana
Lokasi : Jl. Margo Utomo No.50, Gowongan, Kec. Jetis, Yogyakarta Griya Mataram Singgasana didirikan pada bulan Mei 1995 dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas) oleh
Pemilik : PT. Prodia Widyahusada Tbk. Bapak Onggo Setiono. PT Griya Mataram Singgasana merupakan badan usaha yang bergerak dalam
bidang kontraktor dengan fokus real estate dan developer.
Pengembang : PT. Griya Mataram Singgasana
Lokasi Perusahaan
Luas Tanah : 631 m²
PT Griya Mataram Singgasana terletak di Komplek Griya Alvita Kav. ED-7 Jalan Wates Km 3 Yogyakarta,
Luas Bangunan : 537 m² Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi PT Griya Mataram Singgasana terletak strategis tidak jauh dari
Jumlah Lantai : 2 lantai pusat kota, dilalui jalur lalu lintas yang ramai serta memiliki akses yang mudah karena terintegrasi
dengan transportasi umum.
Dasar Hukum Berdirinya Perusahaan
Status perusahaan developer diperkuat dengan adanya akta pendirian PT Griya Mataram Singgasana

o
Jl.Margo Utom
Akte notaris no.22 tanggal 6 Mei 1995 dihadapan notaris Christ Arya Minarka, SH di Jalan Wates km 2
SITE Bantul, Yogyakarta sebagai dasar hukumnya. Selain itu didukung dengan keikutsertaan PT Griya
Mataram Singgasana dalam anggota REI (Real Estate Indonesia) bernomor 10.00060.

Struktur Organisasi Dalam Proyek

Jl. Margo Utomo No.50,


Daerah Istimewa Yogyakarta Gowongan, Kec. Jetis, Yogyakarta PEMILIK / KLIEN
PT. Prodia Widyahusada Tbk.
Latar Belakang Proyek
PENGEMBANG
Prodia Mangkubumi sebagai salah satu cabang Prodia yang ramai dikunjungi oleh PT. Griya Mataram Singgasana
pelanggan/pengguna dari Prodia. Dengan banyaknya pelanggan diperlukan lahan parkir yang memadai
bagi kendaraan milik pelanggan, sedangkan Prodia Mangkubumi belum memiliki lahan parkir yang
memadai menurut syarat dari Dishub. Lokasinya yang berada di Jl.Margo Utomo/Mangkubumi yang Direktur Utama
berada pada Sumbu Filosofis Yogyakarta sebagai kawasan konservasi bangunan cagar budaya memiliki Ir. Arry Ligias Baskoro
ciri khas dengan gaya bangunan kolonial.
Dengan lahan yang memanjang ke belakang dan belum tersedianya lahan parkir yang memadai, Penanggung Jawab
Prodia mengubah orientasi bangunan horizontal 1 lantai menjadi vertikal 2 lantai untuk mengoptimalkan Harun Nur Rosyid
fasilitas dan pelayanan serta menambah ruang bagi parkir agar memenuhi syarat dari Dishub. Selain itu
karena diapit oleh 2 hotel yang merupakan bangunan tinggi, maka orientasi menjadi vertikal menjadi Pengawas Pengawas & Logistik
pilihan agar lebih terlihat oleh publik. Pemugaran fasad menjadi gaya kolonial juga dilakukan untuk
Herry Kuncoro Eko Widanarto
menyesuaikan dengan kawasan konservasi bangunan cagar budaya di sepanjang Jl.Margo
Utomo/Mangkubumi.
Mandor
Hotel Harper Bapak Rozi
Malioboro
by Aston Asisten Mandor
o
Jl.Margo Utom

Bapak Wiwid & Bapak Bagus


SITE

Hotel Arjuna Pekerja


20 Tukang & Tenaga
Yogyakarta

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


2
BAB 3 - TINJAUAN PUSTAKA
Bangunan Bertingkat Penjelasan Bagian Struktur
Bangunan bertingkat adalah bangunan yang mempunyai lebih dari satu lantai secara vertikal. Bangunan Pondasi
bertingkat dibangun berdasarkan keterbatasan tanah yang mahal di perkotaan dan tingginya tingkat 1 Pondasi merupakan elemen bangunan yang sangat penting, karena digunakan sebagai
permintaan ruang untuk berbagai macam kegiatan.
landasan dari bangunan di atasnya dan menjamin mantapnya kedudukan bangunan. Bangunan
Bangunan Bertingkat Rendah bertingkat rendah biasanya menggunakan pondasi batu kali, pondasi footplat, atau
Bangunan dengan ketinggian di bawah 40 meter (2-4 lantai) kombinasi keduanya.

Bangunan Bertingkat Tinggi


Bangunan dengan ketinggian di atas 40 meter (bangunan berlantai banyak : 4-10 lantai dan
bangunan pencakar langit : diatas 10 lantai)
Sumber : http://academia.edu/6427863/PENGANTAR_BANGUNAN_BERTINGKAT_1_PENDAHULUAN, diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 20.18.

Pondasi batu kali Pondasi footplat


Struktur dan Konstruksi - Umumnya dibuat dengan bentuk trapesium - Digunakan bila bobot bangunan sangat besar,
dengan bagian atas berukuran 25 cm dan daya dukung tanah kecil dan lapisan tanah yang
Struktur bagian bawah 70-80 cm dan diplester kasar baik letaknya sangat dalam.
Struktur bangunan adalah elemen bangunan yang menjadi pusat kekuatan bangunan sebagai setebal ± 1,5 cm - Besar diameter tulangan pokok Ø 13 - Ø 16 mm
sarana penyaluran beban/gaya sehingga bangunan dapat berdiri kokoh - Diawali dengan lapisan pasir setebal 5 -10 cm dengan jarak 10-15 cm, sedang pada arah
guna meratakan tanah dasar, lalu memasang memanjang pelat dipasang tulangan pembagi
Konstruksi batu kosong dan rongganya diisi pasir Ø6-Ø 8 mm dengan jarak 20-25 cm.
Kontruksi bangunan adalah elemen struktur dan elemen nonstruktur yang berpadu membentuk Sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196012241991011-NANDAN_SUPRIATNA/KB_D-3/Pondasi-1.pdf,
rangkaian bangunan atau dapat disederhanakan sebagai rangkaian/hubungan dari berbagai diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 21.34.

anatomi bangunan
Sloof
Sumber : Delfiati,Sriana. Kristiadi,Adimas. Sabono,Ferdy. Seliari,Tutun. (2019). “Struktur dan Konstruksi 2 - Bangunan Bertingkat Rendah”. Yogyakarta :
Universitas Kristen Duta Wacana
2 Merupakan suatu elemen struktural dari Standar Penulangan
bangunan yang terletak diatas pondasi yang Pemasangan sengkang (begel) diharuskan
Bagian Struktur Bangunan mampu menahan beban dari struktur lain menggunakan kait untuk mengikat tulangan
yang berada di atasnya ke struktur pondasi baik pada sloof, kolom, ataupun balok
dengan menolak membungkuk.
Struktur dibagi menjadi 3 bagian
secara umum yaitu bagian bawah, Sloof bangunan 1 lantai
bagian tengah, dan bagian atas yang - Berukuran 15 x 20 cm
disambung menjadi satu kesatuan - Besi tulangan 4 buah diameter 10 mm (4d 10)
struktur. - Begel menggunakan diameter 8 mm berjarak
15 cm (d 8 –15) Terdapat 3 macam penggunaan kait pada
Sumber : Delfiati,Sriana. Kristiadi,Adimas.
Sabono,Ferdy. Seliari,Tutun. (2019). “Struktur dan Sloof bangunan 2 lantai sengkang/begel :
Konstruksi 2 - Bangunan Bertingkat Rendah”.
Yogyakarta : Universitas Kristen Duta Wacana - Berukuran 20 x 30 cm - Kait 135°+135°
- Besi tulangan 6 buah diameter 12 mm (6d 12) - Kait 90°+90°
- Begel menggunakan diameter 8 mm berjarak - Kait 90°+135°
Struktur Bagian Struktur Bagian Struktur Bagian
10cm (d8 - 10)
Bawah Tengah Atas Penggunaan kait dapat dikombinasi antar
keduanya, namun tetap mengacu pada
Merupakan bagian yang Merupakan bagian yang Merupakan bagian yang
pembengkokan yang tepat dimana mengikat
terletak di bawah permukaan terletak di atas permukaan terbentuk memanjang ke atas
tulangan dengan baik dan memenuhi
tanah. Struktur bagian bawah tanah dan di bawah atap. untuk menopang atap. Struktur
ketentuan panjang sengkang adalah 6D (6 kali
meliputi pondasi dan sloof Struktur bagian tengah meliputi atas bangunan antara lain
diameter).
dinding, kolom, dan ring rangka atap dan kuda-kuda
Sumber : http://pengadaan.web.id/2020/06/pengertian-sloof-dan- Sumber : SNI 03-2847-2002 ps. 9.1.3
Sumber : http://boredpile.co.id/struktur-bangunan/, diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 21.04. cara-menghitung-kebutuhan-material-dan-ukuran-sloof.html diakses
pada 25 Oktober 2021 pukul 21.48

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


3
BAB 3 - TINJAUAN PUSTAKA
Kolom
3 SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur
Jenis-jenis balok :
- Balok Sederhana
bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan Bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas
bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral. berotasi dan tidak memiliki momen tahan
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan - Balok Kantilever
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan : besi adalah
Balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung hanya Balok sederhana
material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Sumber : Gustiar. Jemis,La ode. Muliawan,Hidayat. Safrudin,Ahmad. (2017). “Pengantar Struktur Lingkungan - Makalah
pada satu ujung tetap
Struktur Bangunan Gedung”. Kendari : Universitas Muhammadiyah Kendari, diakses melalui
https://www.coursehero.com/file/61357289/edocpub-makalah-struktur-bangunanpdf/ pada 25 Oktober 2021 pukul 22.02. - Balok Teritisan
Balok sederhana yang memanjang melewati salah satu kolom
Kolom beton bertulang dibedakan menjadi 3 jenis :
tumpuannya Balok kantilever
Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral - Balok Dengan Ujung Tetap
- Merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok Balok yang dibuat untuk menahan translasi dan rotasi. Ujung-ujung
memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang dari balok ini dikunci sedemikian kuat sehingga tidak bergerak
ke arah lateral. ataupun bertotasi karena momen
- Berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh - Bentangan tersuspensi Balok dengan ujung tetap
pada tempatnya
Balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari dua bentang
Kolom menggunakan pengikat spiral dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol
- Merupakan kolom beton yang ditulangi dengan tulangan spiral memanjang, - Balok Menerus/Kontinu
yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Balok yang memanjang secara menerus melewati lebih dari dua
- Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan
Bentangan menerus/kontinu
menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus
mencegah terjadinya kehancuran struktur sebelum proses redistribusi momen dengan panjang dan beban yang sama
dan tegangan terwujud Sumber : https://www.arsitur.com/2017/10/pengertian-balok-dalam-bangunan-dan.html diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 23.18

Struktur kolom komposit Plat Lantai


5
- Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang Pelat lantai adalah elemen horisontal utama yang menyalurkan beban hidup maupun beban mati
dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan ke kerangka pendukung vertikal dari suatu sistem struktur. Elemen-elemen tersebut dapat dibuat
pokok memanjang sehingga bekerja dalam satu arah atau bekerja dalam dua arah (Nawy, 1990). Pelat lantai
menerima beban yang tegak lurus terhadap permukaan pelat.
Sumber : Dipohusodo,Istimawan. (1994). “Struktur Beton Bertulang”. versi PDF, diunduh melalui https://www.civilstudio.site/2020/11/download-
ebook-teknik-sipil-struktur.html pada 25 Oktober 2021 pukul 22.37 Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/3030/3/2TS07050.pdf diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 22.57

Balok Tingkat ketebalan minimum dari plat lantai :


4 12 cm menggunakan tulang berupa 2 lapis besi beton berdiameter 10 mm dan berjarak 10 cm
Balok adalah elemen struktural yang menerima gaya-gaya yang pada lokasi momen maksimum, serta 2 lapis besi beton berdiameter 10 mm dan berjarak 20 cm
bekerja dalam arah tranversal terhadap sumbunya yang pada lokasi momen minimum
mengakibatkan terjadinya momen lentur dan gaya geser Sumber : https://arafuru.com/sipil/pengertian-tentang-konstruksi-pelat-lantai-
sepanjang bentangnya (Dipohusodo, 1994) beton.html diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 23.34

Dua hal utama yang dialami oleh balok ialah tekan dan tarik, Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
yang antara lain karena adanya pengaruh lentur ataupun gaya - Besar lendutan yang diizinkan
lateral (Wahyudi L dan Rahim, 1999). - Lebar bentangan/jarak antar balok pendukung
- Bahan konstruksi dari plat lantai
Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/3030/3/2TS07050.pdf diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 22.57 Sumber : https://academia.edu/31292019/Struktur_bangunan diakses pada 25
Oktober 2021 pukul 23.32

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


4
BAB 4 - PEMBAHASAN
Identifikasi Alat Identifikasi Material
Peralatan dan fungsi/penggunaannya diidentifikasi melalui pengamatan dan hasil tanya jawab dengan
tukang/pekerja di lapangan

Memukul paku pada bekisting Memotong dan membengkokan Batu Batu Pasir Semen Tali
kali split kenur Paku
struktur (sloof, kolom, balok) kawat bendrat untuk mengikat
sebelum pengecoran Tang begel pada tulangan
Palu kawat

Membuat bekisting struktur Kayu Papan Kawat Tulangan


Memindahkan galian tanah, pasir, reng kayu Bambu bendrat besi
(sloof, kolom, balok) sebelum
pengecoran dan material lainnya
Gergaji Sekop
Bagian Pengamatan
Menggali tanah dan mengaduk
campuran beton Sebagai wadah campuran beton Pembangunan/renovasi pada Laboratorium
Cangkul Ember dan material lainnya Klinik Prodia Mangkubumi dilakukan secara
bertahap. Hal ini dikarenakan saat proyek
dimulai, Prodia Mangkubumi masih membuka
Memotong kayu dan bata l a y a n a n b a g i p e l a n g g a n .
ringan sesuai ukuran yang Membuat lubang pada dinding Pembangunan/renovasi dimulai dari
Kapak ditentukan Bor untuk saluran utilitas bagian belakang ke bagian depan secara
beton
bertahap.

Mengaduk campuran beton Pada saat dilakukan pengamatan, progress


dan mengisi bekisting dengan Memindahkan galian tanah, bangunan bagian belakang sudah mencapai
Sendok campuran beton Gerobak campuran beton, dan material sekitar 70% sedangkan bangunan bagian depan
semen pasir lainnya sedang dalam proses persiapan pondasi.

Memecahkan tanah keras dan M e n g u k u r u k u ra n b e k i s t i n g ,


membongkar ubin eksisting tulangan besi, dan jarak antar kolom
Linggis Meteran

Membengkokan tulangan besi Menyerap kadar air pada campuran Terdapat bagian bangunan eksisting yang masih
untuk pembuatan begel dan beton untuk memadatkan beton dipertahankan sementara sebagai peletakan : bagian belakang : bagian pengamatan
Mesin
Kunci vibrator saat pengecoran material dan tempat berteduh serta beristirahat : eksisting : selasar (sirkulasi)
besi meluruskan tulangan balok beton

Memotong tulangan besi Mengaduk campuran beton dalam


Mesin sesuai ukuran untuk jumlah yang cukup banyak
potong Mesin
besi pembuatan begel dan molen
tulangan

Menyaring pasir dari batu dan kerikil


Sebagai pemberat untuk agar diperoleh pasir yang halus
meluruskan bekisting pada Bagian bangunan eksisting Tempat beristirahat tukang Tempat peletakan material
Bandul Pengayak
lot kolom dan balok pasir

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


5
BAB 4 - PEMBAHASAN
Pengerjaan Pondasi Pengerjaan Sloof

Bangunan Laboratorium Klinik Prodia Tulangan sloof dibuat dari 4 tulangan besi Ø 16 mm yang diikat
Mangkubumi adalah bangunan 2 lantai, menggunakan sengkang/begel dari besi Ø 8 mm
sehingga digunakan pondasi batu kali
dan pondasi footplat. Tulangan besi Pengerjaan sloof diawali dengan penggalian
Ø16 mm
Terdapat 2 tipe pondasi footplat yang tanah dan pembuatan begel. Kemudian
digunakan melalui penyesuaian dengan titik
Tulangan besi menyambungkan tulangan ke kolom dan diikat
Ø8 mm dengan begel & kawat.
pondasi pada site :
- P1 dan P1' memiliki ukuran 800 x 800 mm
karena menopang 2 lantai Tahapan pengerjaan sloof : Analisis :
- P2 dan P2' memiliki ukuran 600 x 600 mm
karena menopang 1 lantai 1 2
Pondasi P1' dan P2' berada di samping site
sehingga peletakkan tulangan kolom berada
di bagian tepi dari pondasi

Tahapan pengerjaan pondasi : Pemasangan begel pada tulangan


sloof diberi jarak 15 cm antar
1 Pembuatan
pondasi 3 Penggalian tanah dan
pembuatan begel
Penyambungan tulangan dan
pengikatan begel dengan kawat
begel

footplat dari
tulangan
besi berulir
3 4
Analisis : Ø 16 mm
Adukan cor untuk pondasi Diisi cor beton dengan
m e n g g u n a k a n perbandingan adukan
perbandingan 1 semen : 3 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil Pengerjaan dilanjutkan dengan
pasir : 5 kerikil sesuai pembuatan bekisting dari papan
dengan teori yang telah
dipelajari 2 4 kayu dan reng.
Perbandingan adukan cor
Pembuatan dan pemasangan Pengecoran sloof dan
bekisting sloof pembongkaran bekisting
1 semen : 2 pasir : 3 kerikil

Kasus pada pengerjaan sloof :

Lubang galian diisi dengan batu Dimasukkan pondasi foot plat, Terdapat pipa utilitas eksisting yang masih
kali sebagai dasar dari pondasi batu kali, dan dicor hingga lubang digunakan namun melewati jalur sloof. Pipa
galian tertutup tersebut tidak dibongkar/dipindahkan,
namun dilalui dan diapit oleh tulangan sloof
yang diberi begel.
Terdapat perbedaan antara gambar kerja dan Pengerjaan pondasi batu kali di
pengerjaan di lapangan karena adanya tanah lapangan tidak berbentuk Dampak :
keras sedalam 1 meter, sedangkan dalam trapesium dan memanjang, Maintenance dan perbaikan akan lebih sulit
pondasi 3 meter. Solusi yang dilakukan yaitu namun hanya berada setitik jika di masa yang akan datang terjadi
ditambahkan batu kali pada bagian bawah pada bagian atas pondasi kerusakan/penyumbatan pada pipa utilitas
pondasi footplat sebagai dasar dari pondasi footplat tersebut

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


6
BAB 4 - PEMBAHASAN
Pengerjaan Kolom Pengerjaan Balok

Terdapat 16 tipe balok yang digunakan melalui penyesuaian dengan


Te r d a p a t 4 t i p e ko l o m ya n g pembebanan dan besaran ruang.
digunakan melalui penyesuaian
dengan pembebanan dan titik Adanya perbedaan pada ukuran & tulangan balok dipengaruhi oleh
pondasi pada site : perbedaan bentang ruang yang diakomodasi.
- K1 memiliki ukuran 450 x 250 mm Tahapan pengerjaan balok :
- K2 memiliki ukuran 300 x 300 mm
- K3 memiliki ukuran 350 x 250 mm 1 2
- K4 memiliki ukuran 200 x 200 mm
- Kolom K1 dan K3 memiliki ukuran lebih besar karena menopang 2 lantai
- Kolom K2 dan K4 memiliki ukuran lebih kecil karena menopang 1 lantai
Tahapan pengerjaan kolom :

1 3
Pengukuran pada kolom dan Pembuatan bodeman dan
pembuatan begel untuk balok penyangga bekisting

3 4

Pemotongan papan kayu Pemasangan kayu


sesuai ukuran bekisting pengikat bekisting
Analisis : Analisis :
2 4
Pemasangan bodeman dan Pembuatan tulangan balok
penyangga bekisting dan pemasangan begel

Kasus pada pengerjaan balok :


Te r d a p a t t u l a n g a n y a n g
Pemasangan penyangga dibengkokkan untuk mendapat
Pemasangan bekisting Pemasangan kayu bodeman pada bekisting ukuran balok yang sesuai agar
pada kolom pengikat bekisting diberi jarak 15 cm antar dapat disambung antara bangunan
penyangga bagian belakang dan depan
5 Dampak :
Jika beton tidak cukup kuat ada potensi kerusakan di daerah tersebut
akibat desakan dari tulangan. Pembengkokan maksimal 1:6 dan harus
melalui izin dari pihak ahli yang bertanggungjawab
(SNI 2847:2013)

Pemasangan begel pada


Menggunakan bandul lot sebagai alat bantu
tulangan balok diberi jarak
untuk meluruskan bekisting bagian atas dan
Pengecoran kolom dan 10 cm dan 15 cm antar
bawah serta bekisting antar kolom pembongkaran bekisting begel sebagai perkuatan https://blog.dtsengineering.co.id/2150/bolehkah-membengkokkan-tulangan-kolom/

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


7
BAB 4 - PEMBAHASAN
Pengerjaan Plat Lantai Analisis Permasalahan Konstruksi
Pengerjaan plat lantai merupakan pekerjaan lanjutan dari pengerjaan Karena awal pelaksanaan proyek klien masih membuka operasional dan layanan,
balok karena pengecoran plat lantai dilakukan bersamaan dengan pembangunan dilakukan secara bertahap dari belakang sehingga mengganggu
pengecoran balok. kenyamanan pelanggan dan menghambat kerja dalam proyek
Tahapan pengerjaan plat lantai : Pembongkaran dilakukan secara bertahap dari belakang ketika akan
1 2 dilakukan pekerjaan baru. Selain itu, material juga perlu dipindahkan
ke belakang melalui lorong.
Hal ini mengurangi efektivitas kerja karena dapat menghambat
kinerja dan target penyelesaian pekerjaan yang sedang dilakukan.

Terdapat beberapa pengerjaan yang tidak sesuai dengan gambar ataupun standar
konstruksi
Pemasangan tembereng Pemasangan reng kayu sebagai
pada bekisting balok penyangga bekisting Pembengkokan tulangan pada struktur balok dan kolom dilakukan
tanpa komunikasi terlebih dahulu dengan pihak ahli yang
3 4 bertanggungjawab. Berpotensi adanya kerusakan di daerah tersebut.

Pembuatan sloof melalui pipa utilitas aktif dimana seharusnya pipa


tidak menabrak sloof. Berpotensi adanya kemiringan pipa dan sulitnya
perbaikan jika terjadi gangguan/kerusakan pada pipa.

Analisis : Terdapat keterlambatan pengerjaan akibat pengiriman material dan bahan baku yang
digunakan dalam konstruksi
Pemasangan papan kayu Pengerjaan tulangan
sebagai bekisting plat lantai plat lantai dan balkon
Terdapat material yang disimpan di gudang
5 6 kantor akibat sedikitnya ruang untuk
meletakkan material di lokasi proyek.
Terdapat pula keterlambatan pengiriman
dari toko material sehingga terjadi
kehabisan material di lokasi proyek.
Pemasangan reng kayu sebagai
penyangga bekisting diberi
Terjadi beberapa kesalahan komunikasi antara klien dengan pelaksana proyek maupun
jarak 30-35 cm antar
sebaiknya, dan kesalahan komunikasi pada internal pelaksana proyek karena gambar
penyangga
kerja yang berubah-ubah
Penghitungan volume Pengecoran plat lantai dan
beton plat lantai dan balkon pemadatan dengan mesin vibrator

Komponen pada tulangan plat lantai :


Decking beton Sepatuan
Untuk menjaga posisi Untuk memberi jarak
tulangan dan membuat antar tulangan agar
Pada bagian bawah reng kayu, tidak saling menyentuh
jarak dengan bekisting
diberi penyangga berupa agar tidak menempel dan menyesuaikan Terdapat perbedaan informasi antara klien, pengawas, dan pekerja akibat adanya gambar
scaffoding dan penyangga dari langsung ke permukaan ketebatalan serta untuk yang berubah-ubah. Hal ini mengurangi efektivitas kerja akibat terjadinya jeda pengerjaan
balok kayu/bambu bekisting merespon getaran karena harus mengkonfirmasi gambar terlebih dahulu.

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


8
BAB 5 - PENUTUP
Kesimpulan Saran

Struktur dalam sebuah bangunan adalah salah satu komponen penting agar bangunan dapat berdiri Proses pengerjaan harus lebih memperhatikan gambar kerja terbaru dan standar konstruksi agar
dikarenakan struktur menopang dan menyalurkan beban yang diterima ke dalam tanah sesuai dengan ketentuan dan memiliki struktur yang baik

Dalam proses pembangunan di lapangan, tidak semua hal berjalan sesuai rencana yang diinginkan. Meningkatkan komunikasi kepada semua pihak baik klien dengan pelaksana proyek dan sebaliknya,
Dapat terjadi beberapa kendala dan permasalahan yang baru ditemukan di lapangan, sehingga maupun pada internal pelaksana proyek agar tidak terjadi kesalahan informasi akibat adanya
diperlukan adanya penyesuaian terhadap struktur yang akan dikerjakan komunikasi yang tidak lancar

Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam perencanaan maupun pelaksanaan proyek di Pihak klien sebaiknya menghentikan operasional kantor dan layanan karena adanya pengerjaan
lapangan (antara klien dengan pelaksana proyek serta internal pelaksana proyek) proyek sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung dan pengerjaan proyek dapat
berlangsung lebih mudah

Daftar Pustaka

Pustaka Dokumen
Delfiati,Sriana. Kristiadi,Adimas. Sabono,Ferdy. Seliari,Tutun. (2019). “Struktur dan Konstruksi 2 - Data Perusahaan
Bangunan Bertingkat Rendah”. Yogyakarta : Universitas Kristen Duta Wacana Dokumentasi Pribadi
Dipohusodo,Istimawan. (1994). “Struktur Beton Bertulang”. versi PDF, diunduh melalui Ilustrasi Pribadi
https://www.civilstudio.site/2020/11/download-ebook-teknik-sipil-struktur.html pada 25 Oktober
2021 pukul 22.37
Gustiar. Jemis,La ode. Muliawan,Hidayat. Safrudin,Ahmad. (2017). “Pengantar Struktur Lingkungan -
Makalah Struktur Bangunan Gedung”. Kendari : Universitas Muhammadiyah Kendari, diakses
melalui https://www.coursehero.com/file/61357289/edocpub-makalah-struktur-bangunanpdf/
pada 25 Oktober 2021 pukul 22.02
http://academia.edu/31292019/Struktur_bangunan diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 23.32
http://academia.edu/6427863/PENGANTAR_BANGUNAN_BERTINGKAT_1_PENDAHULUAN, diakses
pada 25 Oktober 2021 pukul 20.18.
http://arafuru.com/sipil/pengertian-tentang-konstruksi-pelat-lantai-beton.html diakses pada 25
Oktober 2021 pukul 23.34
http://arsitur.com/2017/10/pengertian-balok-dalam-bangunan-dan.html diakses pada 25 Oktober
2021 pukul 23.18
http://blog.dtsengineering.co.id/2150/bolehkah-membengkokkan-tulangan-kolom/
http://boredpile.co.id/struktur-bangunan/, diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 21.04.
http://e-journal.uajy.ac.id/3030/3/2TS07050.pdf diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 22.57
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196012241991011-
NANDAN_SUPRIATNA/KB_D-3/Pondasi-1.pdf, diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 21.34.
http://pengadaan.web.id/2020/06/pengertian-sloof-dan-cara-menghitung-kebutuhan-material-dan-
ukuran-sloof.html diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 21.48
SNI 03-2847-2002 ps. 9.1.3

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


9
LAMPIRAN
DOKUMENTASI PENGAMATAN

Pengerjaan pondasi & sloof Pengerjaan kolom & balok Pengerjaan balok & plat lantai Pengecoran plat lantai & balkon

Foto dengan Direktur & Pengawas Kunjungan Klien (Prodia) Foto dengan Klien (Prodia) Foto proses pengamatan
dari Perusahaan

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


10
LAMPIRAN

Surat Permohonan KP Proposal KP Proposal KP

Proposal KP Transkrip Nilai Surat Pengantar Kampus

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


11
LAMPIRAN

Surat Penerimaan Logbook Logbook

Logbook Logbook Lembar Penilaian

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


12
LAMPIRAN
SITE PLAN
DENAH LT.1
DENAH LT.2

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


13
LAMPIRAN

RENCANA PONDASI
DETAIL PONDASI

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


14
LAMPIRAN

POTONGAN A-A
POTONGAN B-B

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


15
LAMPIRAN

RENCANA KOLOM LT.1

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


16
LAMPIRAN

RENCANA BALOK LT.2


DETAIL BALOK

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


17
LAMPIRAN

RENCANA PENULANGAN
PELAT LT.2

Glan Aryaputra Prabawa | 61180291 | Laporan Praktik Profesi


18

Anda mungkin juga menyukai