Disusun oleh :
Glan Aryaputra Prabawa
61.18.0291
Selesai diperiksa,
Suatu bangunan tidak akan berdiri tanpa ada struktur penopang. Struktur pada bangunan
meliputi struktur pondasi, sloof, kolom, balok, plat lantai, dan rangka atap. Tingkat kerumitan dari
pengerjaan struktur bangunan dipengaruhi oleh ukuran dan desain bangunan tersebut, terutama
bangunan bertingkat tinggi. Semakin besar bangunan yang dibangun, semakin rumit juga
strukturnya.
Laboratorium Klinik Prodia Mangkubumi yang terletak di Jalan Margo Utomo No.50,
Gowongan, Kec. Jetis, Yogyakarta dipilih sebagai objek pengamatan dan pembelajaran mengenai
struktur dan konstruksi dari pondasi, sloof, kolom, balok, dan plat lantai pada bangunan
bertingkat. Melalui pengamatan pada Kerja Praktik atau Praktik Profesi, dilakukan analisis untuk
memahami proses konstruksi serta mengkolaborasikan pemahaman teori dengan pengalaman di
dunia kerja.
Pengamatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai
detail pengerjaan konstruksi di lapangan. Analisis dilakukan untuk membandingkan teori
perancangan di perkuliahan dengan proses pengerjaan struktur di lapangan.
Kata Kunci : Struktur, Prodia, Pengamatan, Analisis.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 1
BAB 1
a. Latar Belakang
b. Pelaku Praktik Profesi
c. Tujuan Pengamatan
d. Objek Pengamatan
e. Metode Pengamatan
f. Waktu Pengamatan
g. Lokasi Pengamatan
DESKRIPSI PROYEK 2
BAB 2
a. Profil Proyek
b. Latar Belakang Proyek
c. Profil PT Griya Mataram Singgasana
d. Struktur Organisasi Dalam Proyek
PEMBAHASAN 5-8
BAB 4
a. Identifikasi Alat dan Material
b. Bagian Pengamatan
c. Pengerjaan Pondasi, Sloof, Kolom, Balok, dan Plat Lantai
d. Analisis Permasalahan Konstruksi
PENUTUP 9
BAB 5
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Daftar Pustaka
LAMPIRAN 10-22
Praktik Profesi atau yang biasa dikenal dengan Kuliah Praktik (KP) adalah salah satu program Objek pengamatan pada proyek berfokus pada
universitas yang dilakukan oleh mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam pelaksanaan konstruksi struktur bangunan yang
proyek pembangunan di lapangan. Dengan mendapatkan wawasan dan pengalaman, diharapkan meliputi pondasi, sloof, kolom, balok, dan
mahasiswa dapat menjadikannya bekal untuk menghadapi dunia kerja di masa yang akan datang. Pondasi Balok plat lantai
Memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman Pengamatan dilakukan pada hari kerja dengan
KUNJUNGAN FLEKSIBEL
mengenai dunia kerja selama pelaksanaan proyek di lapangan waktu yang fleksibel melalui penyesuaian dengan
08.00-12.00 atau 13.00-16.30
di luar jam perkuliahan jadwal kuliah
o
Jl.Margo Utom
Akte notaris no.22 tanggal 6 Mei 1995 dihadapan notaris Christ Arya Minarka, SH di Jalan Wates km 2
SITE Bantul, Yogyakarta sebagai dasar hukumnya. Selain itu didukung dengan keikutsertaan PT Griya
Mataram Singgasana dalam anggota REI (Real Estate Indonesia) bernomor 10.00060.
anatomi bangunan
Sloof
Sumber : Delfiati,Sriana. Kristiadi,Adimas. Sabono,Ferdy. Seliari,Tutun. (2019). “Struktur dan Konstruksi 2 - Bangunan Bertingkat Rendah”. Yogyakarta :
Universitas Kristen Duta Wacana
2 Merupakan suatu elemen struktural dari Standar Penulangan
bangunan yang terletak diatas pondasi yang Pemasangan sengkang (begel) diharuskan
Bagian Struktur Bangunan mampu menahan beban dari struktur lain menggunakan kait untuk mengikat tulangan
yang berada di atasnya ke struktur pondasi baik pada sloof, kolom, ataupun balok
dengan menolak membungkuk.
Struktur dibagi menjadi 3 bagian
secara umum yaitu bagian bawah, Sloof bangunan 1 lantai
bagian tengah, dan bagian atas yang - Berukuran 15 x 20 cm
disambung menjadi satu kesatuan - Besi tulangan 4 buah diameter 10 mm (4d 10)
struktur. - Begel menggunakan diameter 8 mm berjarak
15 cm (d 8 –15) Terdapat 3 macam penggunaan kait pada
Sumber : Delfiati,Sriana. Kristiadi,Adimas.
Sabono,Ferdy. Seliari,Tutun. (2019). “Struktur dan Sloof bangunan 2 lantai sengkang/begel :
Konstruksi 2 - Bangunan Bertingkat Rendah”.
Yogyakarta : Universitas Kristen Duta Wacana - Berukuran 20 x 30 cm - Kait 135°+135°
- Besi tulangan 6 buah diameter 12 mm (6d 12) - Kait 90°+90°
- Begel menggunakan diameter 8 mm berjarak - Kait 90°+135°
Struktur Bagian Struktur Bagian Struktur Bagian
10cm (d8 - 10)
Bawah Tengah Atas Penggunaan kait dapat dikombinasi antar
keduanya, namun tetap mengacu pada
Merupakan bagian yang Merupakan bagian yang Merupakan bagian yang
pembengkokan yang tepat dimana mengikat
terletak di bawah permukaan terletak di atas permukaan terbentuk memanjang ke atas
tulangan dengan baik dan memenuhi
tanah. Struktur bagian bawah tanah dan di bawah atap. untuk menopang atap. Struktur
ketentuan panjang sengkang adalah 6D (6 kali
meliputi pondasi dan sloof Struktur bagian tengah meliputi atas bangunan antara lain
diameter).
dinding, kolom, dan ring rangka atap dan kuda-kuda
Sumber : http://pengadaan.web.id/2020/06/pengertian-sloof-dan- Sumber : SNI 03-2847-2002 ps. 9.1.3
Sumber : http://boredpile.co.id/struktur-bangunan/, diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 21.04. cara-menghitung-kebutuhan-material-dan-ukuran-sloof.html diakses
pada 25 Oktober 2021 pukul 21.48
Dua hal utama yang dialami oleh balok ialah tekan dan tarik, Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
yang antara lain karena adanya pengaruh lentur ataupun gaya - Besar lendutan yang diizinkan
lateral (Wahyudi L dan Rahim, 1999). - Lebar bentangan/jarak antar balok pendukung
- Bahan konstruksi dari plat lantai
Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/3030/3/2TS07050.pdf diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 22.57 Sumber : https://academia.edu/31292019/Struktur_bangunan diakses pada 25
Oktober 2021 pukul 23.32
Memukul paku pada bekisting Memotong dan membengkokan Batu Batu Pasir Semen Tali
kali split kenur Paku
struktur (sloof, kolom, balok) kawat bendrat untuk mengikat
sebelum pengecoran Tang begel pada tulangan
Palu kawat
Membengkokan tulangan besi Menyerap kadar air pada campuran Terdapat bagian bangunan eksisting yang masih
untuk pembuatan begel dan beton untuk memadatkan beton dipertahankan sementara sebagai peletakan : bagian belakang : bagian pengamatan
Mesin
Kunci vibrator saat pengecoran material dan tempat berteduh serta beristirahat : eksisting : selasar (sirkulasi)
besi meluruskan tulangan balok beton
Bangunan Laboratorium Klinik Prodia Tulangan sloof dibuat dari 4 tulangan besi Ø 16 mm yang diikat
Mangkubumi adalah bangunan 2 lantai, menggunakan sengkang/begel dari besi Ø 8 mm
sehingga digunakan pondasi batu kali
dan pondasi footplat. Tulangan besi Pengerjaan sloof diawali dengan penggalian
Ø16 mm
Terdapat 2 tipe pondasi footplat yang tanah dan pembuatan begel. Kemudian
digunakan melalui penyesuaian dengan titik
Tulangan besi menyambungkan tulangan ke kolom dan diikat
Ø8 mm dengan begel & kawat.
pondasi pada site :
- P1 dan P1' memiliki ukuran 800 x 800 mm
karena menopang 2 lantai Tahapan pengerjaan sloof : Analisis :
- P2 dan P2' memiliki ukuran 600 x 600 mm
karena menopang 1 lantai 1 2
Pondasi P1' dan P2' berada di samping site
sehingga peletakkan tulangan kolom berada
di bagian tepi dari pondasi
footplat dari
tulangan
besi berulir
3 4
Analisis : Ø 16 mm
Adukan cor untuk pondasi Diisi cor beton dengan
m e n g g u n a k a n perbandingan adukan
perbandingan 1 semen : 3 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil Pengerjaan dilanjutkan dengan
pasir : 5 kerikil sesuai pembuatan bekisting dari papan
dengan teori yang telah
dipelajari 2 4 kayu dan reng.
Perbandingan adukan cor
Pembuatan dan pemasangan Pengecoran sloof dan
bekisting sloof pembongkaran bekisting
1 semen : 2 pasir : 3 kerikil
Lubang galian diisi dengan batu Dimasukkan pondasi foot plat, Terdapat pipa utilitas eksisting yang masih
kali sebagai dasar dari pondasi batu kali, dan dicor hingga lubang digunakan namun melewati jalur sloof. Pipa
galian tertutup tersebut tidak dibongkar/dipindahkan,
namun dilalui dan diapit oleh tulangan sloof
yang diberi begel.
Terdapat perbedaan antara gambar kerja dan Pengerjaan pondasi batu kali di
pengerjaan di lapangan karena adanya tanah lapangan tidak berbentuk Dampak :
keras sedalam 1 meter, sedangkan dalam trapesium dan memanjang, Maintenance dan perbaikan akan lebih sulit
pondasi 3 meter. Solusi yang dilakukan yaitu namun hanya berada setitik jika di masa yang akan datang terjadi
ditambahkan batu kali pada bagian bawah pada bagian atas pondasi kerusakan/penyumbatan pada pipa utilitas
pondasi footplat sebagai dasar dari pondasi footplat tersebut
1 3
Pengukuran pada kolom dan Pembuatan bodeman dan
pembuatan begel untuk balok penyangga bekisting
3 4
Terdapat beberapa pengerjaan yang tidak sesuai dengan gambar ataupun standar
konstruksi
Pemasangan tembereng Pemasangan reng kayu sebagai
pada bekisting balok penyangga bekisting Pembengkokan tulangan pada struktur balok dan kolom dilakukan
tanpa komunikasi terlebih dahulu dengan pihak ahli yang
3 4 bertanggungjawab. Berpotensi adanya kerusakan di daerah tersebut.
Analisis : Terdapat keterlambatan pengerjaan akibat pengiriman material dan bahan baku yang
digunakan dalam konstruksi
Pemasangan papan kayu Pengerjaan tulangan
sebagai bekisting plat lantai plat lantai dan balkon
Terdapat material yang disimpan di gudang
5 6 kantor akibat sedikitnya ruang untuk
meletakkan material di lokasi proyek.
Terdapat pula keterlambatan pengiriman
dari toko material sehingga terjadi
kehabisan material di lokasi proyek.
Pemasangan reng kayu sebagai
penyangga bekisting diberi
Terjadi beberapa kesalahan komunikasi antara klien dengan pelaksana proyek maupun
jarak 30-35 cm antar
sebaiknya, dan kesalahan komunikasi pada internal pelaksana proyek karena gambar
penyangga
kerja yang berubah-ubah
Penghitungan volume Pengecoran plat lantai dan
beton plat lantai dan balkon pemadatan dengan mesin vibrator
Struktur dalam sebuah bangunan adalah salah satu komponen penting agar bangunan dapat berdiri Proses pengerjaan harus lebih memperhatikan gambar kerja terbaru dan standar konstruksi agar
dikarenakan struktur menopang dan menyalurkan beban yang diterima ke dalam tanah sesuai dengan ketentuan dan memiliki struktur yang baik
Dalam proses pembangunan di lapangan, tidak semua hal berjalan sesuai rencana yang diinginkan. Meningkatkan komunikasi kepada semua pihak baik klien dengan pelaksana proyek dan sebaliknya,
Dapat terjadi beberapa kendala dan permasalahan yang baru ditemukan di lapangan, sehingga maupun pada internal pelaksana proyek agar tidak terjadi kesalahan informasi akibat adanya
diperlukan adanya penyesuaian terhadap struktur yang akan dikerjakan komunikasi yang tidak lancar
Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam perencanaan maupun pelaksanaan proyek di Pihak klien sebaiknya menghentikan operasional kantor dan layanan karena adanya pengerjaan
lapangan (antara klien dengan pelaksana proyek serta internal pelaksana proyek) proyek sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung dan pengerjaan proyek dapat
berlangsung lebih mudah
Daftar Pustaka
Pustaka Dokumen
Delfiati,Sriana. Kristiadi,Adimas. Sabono,Ferdy. Seliari,Tutun. (2019). “Struktur dan Konstruksi 2 - Data Perusahaan
Bangunan Bertingkat Rendah”. Yogyakarta : Universitas Kristen Duta Wacana Dokumentasi Pribadi
Dipohusodo,Istimawan. (1994). “Struktur Beton Bertulang”. versi PDF, diunduh melalui Ilustrasi Pribadi
https://www.civilstudio.site/2020/11/download-ebook-teknik-sipil-struktur.html pada 25 Oktober
2021 pukul 22.37
Gustiar. Jemis,La ode. Muliawan,Hidayat. Safrudin,Ahmad. (2017). “Pengantar Struktur Lingkungan -
Makalah Struktur Bangunan Gedung”. Kendari : Universitas Muhammadiyah Kendari, diakses
melalui https://www.coursehero.com/file/61357289/edocpub-makalah-struktur-bangunanpdf/
pada 25 Oktober 2021 pukul 22.02
http://academia.edu/31292019/Struktur_bangunan diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 23.32
http://academia.edu/6427863/PENGANTAR_BANGUNAN_BERTINGKAT_1_PENDAHULUAN, diakses
pada 25 Oktober 2021 pukul 20.18.
http://arafuru.com/sipil/pengertian-tentang-konstruksi-pelat-lantai-beton.html diakses pada 25
Oktober 2021 pukul 23.34
http://arsitur.com/2017/10/pengertian-balok-dalam-bangunan-dan.html diakses pada 25 Oktober
2021 pukul 23.18
http://blog.dtsengineering.co.id/2150/bolehkah-membengkokkan-tulangan-kolom/
http://boredpile.co.id/struktur-bangunan/, diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 21.04.
http://e-journal.uajy.ac.id/3030/3/2TS07050.pdf diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 22.57
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196012241991011-
NANDAN_SUPRIATNA/KB_D-3/Pondasi-1.pdf, diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 21.34.
http://pengadaan.web.id/2020/06/pengertian-sloof-dan-cara-menghitung-kebutuhan-material-dan-
ukuran-sloof.html diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 21.48
SNI 03-2847-2002 ps. 9.1.3
Pengerjaan pondasi & sloof Pengerjaan kolom & balok Pengerjaan balok & plat lantai Pengecoran plat lantai & balkon
Foto dengan Direktur & Pengawas Kunjungan Klien (Prodia) Foto dengan Klien (Prodia) Foto proses pengamatan
dari Perusahaan
RENCANA PONDASI
DETAIL PONDASI
POTONGAN A-A
POTONGAN B-B
RENCANA PENULANGAN
PELAT LT.2