MAUMERE
2020
PANDUAN
KERJA PRAKTEK ARSITEKTUR
Buku Panduan Kerja Praktek ini disusun oleh Tim Kurikulum Program Studi
Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa yang terdiri dari:
1. Yohanes Pieter Pedor Parera, ST., M.Ars
2. Ranhard Sonny Tommy Antou, ST.,M.Ars
3. Cornelia Hildegardis, ST.,MT.
4. Ambrosius A. K. S. Gobang, ST.,MT.
5. Maria Carolina Tandafatu, ST.,MT.
6. Yoseph Thobias Pareira, ST.,MUEP.
7. Alexius Boer, ST.,MT.
2
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan kesempatan
sehingga kami bisa menerbitkan kembali buku Panduan Kerja Praktek pada Program Studi
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa. Buku ini memberikan pedoman kepada
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Kerja Praktek, sekaligus menjadi pedoman
pembimbingan bagi Dosen yang membimbing mahasiswa pada matakuliah tersebut.
Matakuliah Kerja Praktek di dalam kurikulum 2018 merupakan kelompok mata kuliah
Ketrampilan Umum, dengan beban 2 SKS. Capaian pembelajaran mata kuliah ini adalah
memberikan pengalaman kerja praktek dalam bentuk magang pada biro perencana,
kontraktor maupun kantor pemerintah, guna memberikan pelatihan berprofesi dalam industri
konstruksi.
Demi penyempurnaan buku ini, maka kami senantiasa berharap saran dan masukan
dari semua pihak.
Terima kasih.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I MATA KULIAH KERJA PRAKTEK 5
A. Latar Belakang 5
B. Tujuan 5
C. Batasan Umum 5
D. Tim Pengelola dan Pembimbing 6
E. Peserta Kerja Praktek 6
F. Waktu Kegiatan Kerja Praktek 6
G. Tempat dan Obyek Kerja Praktek 7
H. Prosedur Mengikuti Mata Kuliah 7
I. Mekanisme Pelaksanaan 8
J. Laporan Kerja Praktek 10
K. Format Isi Laporan 11
L. Format Ukuran Kertas, Huruf, dan Margin 12
M. Presentasi dan Pertanggungjawaban Ilmiah 13
N. Penilaian 13
O. Sanksi 14
BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 15
A. Unsur-Unsur Pembangunan 15
B. Batasan Umum 15
C. Pemilik Proyek 16
D. Konsultan Perencana 16
E. Kontraktor 17
F. Konsultan Pengawas 17
G. Bidang Manajemen Proyek 18
LAMPIRAN
4
BAB I
MATA KULIAH KERJA PRAKTEK
A. Latar Belakang
Sejalan dengan visi Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Nusa
Nipa, yaitu menghasilkan sarjana teknik dalam bidang ilmu arsitektur yang dipersiapkan
menjadi arsitek profesional dan bertaraf internasional, berdaya saing tinggi serta
berbudaya nasional yang mengakar pada kearifan lokal.
Maka dari itu mahasiswa perlu melatih diri dalam menggunakan kemampuan yang
telah diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dalam praktek di lapangan. Salah satu
mata kuliah yang ada di Prodi Arsitektur, yaitu Kerja Praktek (KP). Berdasarkan kurikulum
2016 Prodi Arsitektur, mata kuliah ini memiliki capaian pembelajaran memberikan
pengalaman kerja praktek dalam bentuk magang pada biro perencana, kontraktor,
maupun kantor pemerintah, guna memberikan pelatihan berprofesi dalam industri
konstruksi.
Mahasiswa yang mengikuti matakuliah ini diharapkan mampu menerapkan keahlian
merancang arsitektur serta mensikapi permasalahan lapangan, melalui kegiatan
pengamatan lapangan, analisis, pengambilan kesimpulan dan pengembangan saran. Di
dalam pelaksanaannya matakuliah ini melibatkan pihak: mahasiswa, dosen, pembimbing
lapangan, serta lembaga di luar kampus. Oleh sebab itu kegiatan pelaksanaannya
memerlukan pengaturan meliputi hal-hal yang berkenaan dengan substansi, akademi dan
administrasi pada paras strategis, taktis dan teknis.
B. Tujuan
Tujuan matakuliah ini antara lain mengenalkan kerja praktek dalam profesi arsitek,
keberadaan dan peran asosiasi profesi, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,
maupun kode etik dan tata laku keprofesian, serta memberikan pelatihan pada kerja
praktek dalam dunia nyata dalam bidang perancangan dan/atau pembangunan.
C. Batasan Umum
Mata Kuliah Kerja Praktek termasuk dalam Kelompok Mata Kuliah Keterampilan
Umum (SN-Dikti) yang memiliki bobot dua (2) Satuan Kredit Semester dan berada pada
semester ke enam pada struktur Kurikulum 2018. Mata kuliah ini merupakan salah satu
mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Studi Arsitektur FT UNIPA.
Kegiatan Mata Kuliah Kerja Praktek terdiri dari kegiatan kerja praktek arsitektur, yaitu
mahasiswa melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, perancangan,
pelaksanaan, pengawasan atau pengelolaan yang memiliki relevansi dengan arsitektur
pada suatu institusi, biro konsultan maupun kontraktor. Batasan kerja praktek meliputi:
1. Perencanaan adalah proses membuat rencana terutama dalam lingkup skala makro
(konteks ruang lingkungan, kawasan, kota dan wilayah).
2. Perancangan adalah proses membuat rancangan terutama dalam lingkup skala
mikro(konteks ruang tapak, bangunan dan detail).
3. Pelaksanaan adalah proses mewujudkan (membangun) konstruksi suatu rancangan.
4. Pengawasan adalah proses mengawasi pekerjaan mewujudkan konstruksi suatu
rancangan.
5. Pengelolaan atau manajemen bangunan adalah proses mengelola bangunan
sehinggabangunan dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya.
6. Lain-lain.
Penekanan pembahasan lebih pada segi dari obyek kerja praktek arsitektur yang
mendapatkan perhatian dan pengkajian lebih mendalam. Penekanan pembahasan ini
dapat berupa aspek teknis, manajemen, arsitektural, dan sebagainya. Prioritas kegiatan
untuk diikuti adalah perancangan arsitektur.
5
D. Tim Pengelola dan Pembimbing
Tim pengelola Mata Kuliah Kerja Praktek adalah tim kerja yang menyelenggarakan
kegiatan kerja praktek bagi mahasiswa. Kegiatan tersebut meliputi pendaftaran peserta,
distribusi pembimbing, mengawasi pelaksanaan magang mahasiswa, hingga koordinasi
pengumpulan laporan. Kegiatan yang bersifat pengembangan antara lain tim pengelola
menjalin jejaring kerjasama dengan pihak mitra guna keberlangsungan dan menyediakan
tempat magang bagi mahasiswa.
Tim pengelola terdiri dari dua person yaitu koordinator dan sekretaris, yang bekerja
menerus diluar jadwal kalender akademik. Kegiatan pembelajaran kelas secara reguler
diantaranya melaksanakan sosialisasi, dan pembekalan kepada mahasiswa. Pada akhir
semester, pengelola mengkoordinir pengumpulan dan pemasukan nilai dari pembimbing.
Pembimbing adalah person yang melaksanakan fungsi pembimbingan dan pengarahan
kepada mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek. Pembimbing terdiri dari :
1. Dosen pembimbing, yang mendapatkan SK penugasan dan diberikan tugas untuk
membimbing satu hingga sekelompok mahasiswa dalam melakukan kerja praktek.
Pembimbingan dilakukan sejak mahasiswa mendaftar sebagai peserta,
mempersiapkan, melaksanakan, hingga membuat laporan kegiatan kerja praktek.
Pembimbingan diakhiri dengan evaluasi dan pemberian nilai akhir. Jumlah pembimbing
untuk setiap peserta sebanyak satu dosen, yang ditunjuk berdasarkan kompetensi
tema, jumlah peserta, serta dapat mempertimbangkan usulan mahasiswa.
2. Pembimbing lapangan merupakan staff atau tenaga ahli dari institusi/konsultan/
kontraktor di mana mahasiswa tercatat melakukan kerja praktek.
6
G. Tempat dan Obyek Kerja praktek
Tempat kerja praktek dapat berupa institusi/konsultan/kontraktor yang merupakan
badan hukum atau perseorangan yang menyediakan tempat kerja praktek untuk
mahasiswa sehingga menunjang pencapaian tujuan Mata Kuliah.
Institusi/konsultan/kontraktor tersebut harus memiliki tenaga ahli yang dapat membantu
membimbing mahasiswa selama kerja praktek di tempat tersebut.
Obyek kerja praktek adalah suatu obyek atau proyek yang memiliki relevansi dengan
bidang ilmu arsitektur atau pembangunan lingkungan buatan dimana mahasiswa dilibatkan
dalam kegiatan pekerjaan perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan atau
manajemen bangunan (prioritas adalah kegiatan perancangan arsitektur).
Obyek mempunyai substansi permasalahan arsitektur yang berbobot dalam segi teknologi,
fungsi, budaya dan perilaku, desain arsitektur atau sejenisnya. Obyek kerja praktek dapat
berupa bangunan atau ruang lingkungan, kawasan, kota dan wilayah atau obyek lain
diantaranya:
1) Bangunan Gedung
Bangunan harus memiliki luas lebih dari 2000 m2. Apabila kurang dari 2000 m2 maka
bangunan harus bertingkat (≥ 2 lantai). Proyek juga memiliki esensi permasalahan
secara arsitektural.
2) Bangunan Bukan Gedung
Bangunan bukan gedung yang berupa bangunan monumen, utilitas dan sejenisnya.
3) Ruang Lingkungan, Kawasan, Wilayah
Lingkungan, kawasan, kota atau wilayah yang memiliki relevansi dengan persoalan
arsitektur dan luas tidak dibatasi.
4) Obyek lainnya (ketentuan akan diatur kemudian).
▪ Obyek ditangani oleh suatu institusi, konsultan, kontraktor serta dikerjakan secara
terstruktur selama lebih dari 90 hari sehingga bisa diikuti mahasiswa sesuai syarat
waktu kerja praktek.
▪ Lokasi tempat dan obyek kerja praktek dapat berada di dalam kota atau luar kota
Maumere.
▪ Satu obyek proyek digunakan oleh satu peserta kerja praktek. Satu obyek dapat
digunakanoleh lebih dari satu peserta apabila:
- Proyek tersebut cukup kompleks sehingga dapat dibagi-bagi menjadi beberapa
fokus penekanan pembahasan; yang masing-masing fokus memiliki permasalahan
yangberbobot untuk diamati oleh setiap peserta.
- Proyek dimana waktu pengerjaannya cukup lama sehingga dapat dibagi-bagi
menjadi beberapa tahap pelaksanaan kerja praktek, maka dimungkinkan
pelaksanaan (90 hari) diikuti oleh beberapa peserta secara serial maupun overlap.
I. Mekanisme Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan terutama mengatur kegiatan kerja praktek dalam tahap
pelaksanaan secara substasi dan proses. Waktu tahap pelaksanaan selama 90 hari
kalender dengan jam kerja sesuai aturan yang berlaku di institusi/konsultan/kontraktor.
Tahap pelaksanaan kerja praktek ini digunakan mahasiswa untuk aktif terlibat dalam
kegiatan perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan atau pengelolaan di
tempat/obyek kerja praktek di bawah bimbingan tenaga ahli yang ada di
institusi/konsultan/kontraktor.
Aktif berarti mahasiswa secara sungguh-sungguh:
- Memahami dasar-dasar teori serta menguasai lapangan secara substantif.
- Menerapkan kemampuan teori dan ketrampilannya dalam kenyataan lapangan melalui
pengamatan, kegiatan praktek sampai dengan pengembangan saran.
- Menunjukkan mental dan perilaku yang baik, misalnya dalam hal motivasi kerja, kinerja
pelaksanaan, disiplin kerja, kerajinan dan ketrampilan.
- Menyajikan kelengkapan, kejelasan, ketajaman laporan.
- Lain-lain, misalnya menepati presensi, ketepatan waktu dan jam kerja.
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pekerjaan perencanaan, perancangan,
pelaksanaan, pengawasan atau pengelolaan mengikuti pola struktur kegiatan di
tempat/obyek kerja praktek arsitektur. Mahasiswa terlibat dalam pekerjaan satu obyek
tertentu atau beberapa obyek sekaligus. Pada prinsipnya mekanismenya harus mencakup
pada salah satu hal berikut ini:
8
1) Kerja Praktek Perencanaan
Kegiatan Kerja praktek Perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa
dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan yang memiliki relevansi dengan
arsitektur pada suatu institusi/biro konsultan perencanaa dan sebagainya. Perencanaan
yang dimaksud adalah proses membuat rencana atau studi terutama dalam lingkup skala
makro (konteks ruang lingkungan, kawasan, kota dan wilayah), meliputi:
▪ Rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL)
▪ Penataan kawasan
▪ Rencana detail tata ruang kota (RDTR)
▪ Rencana tata ruang wilayah (RTRW)
▪ Preservasi dan konservasi kawasan dan sebagainya.
Substabsi perencanaan dapat terkait: perencanaan fisik, perencanaan fungsi, dan
perencanaan norma. Proses perencanaan meliputi antara lain: pendataan, analisis,
sintesis dan komunikasi hasil. Keluaran yang dicapai meliputi temuan, implikasi untuk
telaah masa depan serta perencanaan.
10
K. Format Isi Laporan
Isi laporan berisi antara lain,
1) Halaman judul pada kulit muka/ sampul luar yang memuat:
- Judul dan subjudul (kalau ada)
- Logo sah Universitas Nusa Nipa.
- Tulisan ‘LAPORAN KERJA PRAKTEK’
- Nama penulis dan nomor induk mahasiswa di dahului tulisan “Oleh”
- Tulisan ‘PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE’
- Tahun penulisan.
- Tulisan pada punggung kulit muka/ sampul luar yang memuat : Nama Penulis; Judul;
Tahun penulisan.
2) Halaman judul pada kulit dalam/sampul dalam.
Yang harus dimuat di halaman ini pada dasarnya sama dengan yang dimuat di
kulitmuka.
3) Halaman Pengesahan yang memuat:
- Kop surat “YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI NUSA NIPA, UNIVERSITAS NUSA
NIPA, FAKULTAS TEKNIK, PROGRAM STUDI ARSITEKTUR”
- Tulisan ‘PENGESAHAN’
- Judul dan (kalau ada) subjudul;
- Nama penulis dan NIM;
- Tanggal pengesahan;
- Tanda-tangan, Nama dan NIDN Dosen Pembimbing
- Tanda-tangan, Nama dan NIDN Ketua Program Studi Teknik Arsitektur FT UNIPA
- Cap Program Studi Teknik Arsitektur FT UNIPA.
4) Kata Pengantar, berisi ungkapan rasa terima kasih dari penulis kepada siapa saja
yang dinilainya pantas karena telah membantu berlangsungnya kerja praktek. Pada
bagian akhir dituliskan tanggal, bulan dan tahun penyelesaian penulisan laporan dan
nama penulis. Penulisan menggunakan Bahasa Indonesia yang baku, baik dan
benar.
5) Daftar Isi
6) Daftar Gambar
7) Daftar Tabel
8) Daftar Lampiran
9) Bab Pendahuluan yang memuat: Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan, Ruang
Lingkup dan Batasan, Metode dan Sistematika.
10) Bab Tinjauan Teori yang berisi tentang proses pembangunan baik dalam tahap
prelimenary, pengembangan desain, perencanaan /perancangan, pengawasan
pelaksanaan, administrasi, dan pengelolaan / organisasi proyek secara manajemen
proyek konstruksi
11) Bab Tinjauan Proyek, terdiri dari :
Tinjauan Umum yang memuat deskripsi tentang hal- hal yang menjadi latar dan
bersifat umum dari kerja praktek, misalnya penjelasan tentang identifikasi tempat
kerja praktek secara keseluruhan, organisasi konsultan/kontraktor, jadwal proyek,
anggaran proyek, proses berlangsungnya pekerjaan yang diikuti, identifikasi obyek
kerja praktek, proses pengamatan, pelaksanaan kerja praktek dan ungkapan
pengalaman yang lain,. Dasar-dasar teori yang dijelaskan dalam bab ini atau
dalambab tersendiri.
Tinjauan Khusus yang memuat deskripsi tentang hal- hal yang menjadi penekanan
kerja praktek atau hal- hal yang spesifik sehingga perlu dijelaskan secara rinci dan
mendalam, misalnya kondisi-kondisi arsitektural, teknis, manajemen, perilaku, dan
sebagainya, yang telah menjadi focus perhatian selama kerja praktek.
12) Bab Pembahasan, yang memuat analisis tentang hal-hal yang telah menjadi fokus
perhatian selama kerja praktek, misalnya berupa suatu telaah kritis permasalahan,
kelemahan dan kelebihan, interpretasi, eksplorasi dan sebagainya. Analisis juga
dapat berupa telaah penerapan teori dalam proses berlangsungnya pekerjaan.
11
13) Bab Kesimpulan, yang memuat sintesa atau rangkuman, rekomendasi atau saran
14) Daftar Pustaka, yang memuat pustaka- pustaka yang dikutip atau yang benar- benar
digunakan sebagai acuan penulisan laporan kerja praktek.tatapenulisan
menggunakan cara yang diakui, misalnya Model Deewey, dan dipakai dengan cara
yang konsisten (lihat contoh).
15) Lampiran, yang memuat misalnya gambar- gambar obek kerja praktek, dokumen-
dokumen suratketerangan ; dari perusahaan tempat kerja praktek dan semua form
kerja praktek.
16) Daftar Riwayat Hidup yang memuat daftar riwayat hidup peserta kerja praktek yang
menyebutkan nama lengkap, NIM, tempat dan tanggal lahir, alamat serta pendidikan
dan pengalaman kegiatan yang relevan. Tempelkan juga pas foto diri.
Catatan: setiap nomor diatas selalu dimulai dengan halaman baru, sedangkan nomor
halaman tetap menerus.
Penomoran
Pembagian teks yang menggunakan nomor- nomor dilakukan dengan salah satu cara di
bawah ini :
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. …
C. …
Atau
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 …
1.3 …
1) Gambar diberi nomor dengan menyebutkan nomor bab, nomor urutnya, diikuti tulisan
judul, misalnya “Gambar 3.6 Denah lantai Dasar” berarti gambar 6 di dalam Bab 3
dan yang ditampilkan adalah gambar denah lantai dasar. Judul gambar diletakkan di
bawah gambar. Setiap gambar harus dilengkapi dengan legenda/ keterangan
secukupnya untuk menjelaskan symbol- symbol di gambar. Gambar dibuat jelas dan
mudah dibaca.
2) Table diberi nomor dengan menyebutkan nomor bab, nomor urutnya, diikuti tulisan
judulm misalnya “ Tabel 4.3 Nama Ruang dan Jumlah” berarti tabel nomor 3 didalam
Bab 4 dan yang ditampilkan adalah tabel nama- nama ruang dan jumlahnya,. Judul
tabel diletakkan di atas tabel
3) Persmaan, misalnya rumus, kalau diperlukan (karena jumlahnya banyak atau sering
12
diacu) diberi nomor dengan menyebutkan nomor bab diikuti nomor urutnya, misalnya
Persamaan 4.3 berarti persamaan nmor 3 di dalam Bab 4.
4) Lampiran diberi nomor 1, 2, 3, … atau A, B, C, …, misalnya “Lampiran “1” atau
“Lampiran A”.
5) Nomor halaman terletak di bawah. Penomoran halaman Judul dalam sampai dengan
halam Daftar Isi, Daftar Tabel, daftar Gambar, dan sebagainya menggunakan formst I,
ii, iii, dst. Penomoran halamn Bab Pendahuluan sampai dengan halaman Lampiran
menggunakan format 1, 2, 3, dst.
N. Penilaian
Setelah mahasiswa menyerahkan buku laporan (final) kerja praktek kepada
pembimbing, pembimbing membuat penilaian akhir (menggunakan Form Nilai KP) dengan
dasar pertimbangan keseluruhan proses kegiatan kerja praktek. Kriteria penilaian
dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
- Akademis, misalnya pemahaman terhadap dasar-dasar teori, penguasaaan lapangan
secara substantif analisis serta penuangan gagasan baru.
- Mental dan perilaku, misalnya motivasi kerja, kinerja pelaksanaan, displin kerja,
kerajinan, ketrampilan selama di lapangan dan pembuatan laporan.
- Penyajian laporan, misalnya kelengkapan, kejelasan, dan ketajaman.
- Lain-lain, misalnya presensi, jumlah jam kerja, ketepatan waktu.
Skala nilai
Nilai berkisar antara 0 (E) sampai dengan 100 (A) dengan rentang:
Skor-S Rentang nilai (skala 4)
(skala 100) Angka Huruf
S≥85 4,00 A
80-84 3,70 A-
75-79 3,30 B+
70-74 3,00 B
65-69 2,70 C+
60-64 2,00 C
55-59 1,00 D
<55 0,00 E
13
O. Sanksi
Mahasiswa akan mendapatkan sanksi pembatalan pendaftaran apabila: mahasiswa
secara sengaja memanipulasi informasi data akademis atau data tempat kerja praktek atau
data obyek kerja praktek; mahasiswa tidak memulai pelaksanaan kerja praktek sesuai
jadwal yang direncanakan.
Mahasiswa akan mendapatkan sanksi pembatalan pelaksanaan kerja praktek yang
telah dijalani apabila: mahasiswa tidak mengikuti prosedur yang ditetapkan; mahasiswa
sebelum mulai melaksanakan kerja praktek tidak melakukan konsultasi awal dengan
pembimbing kerja praktek yang telah ditunjuk; mahasiswa diketahui tidak secara aktif
melakukan kerja praktek.
Mahasiswa akan mendapatkan sanksi pembatalan seluruh keikutsertaannya dalam
Mata Kuliah Kerja Praktek apabila: Mahasiswa tidak menyerahkan laporan kerja praktek
(final) maksimum 14 hari kalender setelah berakhirnya pelaksanaan kerja praktek;
Mahasiswa peserta kerja praktek melakukan kecurangan selama mengikuti Kerja Praktek.
Mahasiswa mendapatkan sanksi peringatan dan pembatalan seluruh
keikutsertaannya dalam Mata Kuliah Kerja Praktek apabila telah berbuat curang serta
mencemarkan nama baik Program Studi Teknik Arsitektur FT UNIPA.
14
BAB II.
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Pada bagian ini akan dijelaskan hal-hal yang harus dikerjakan dan dilaksanakan para
mahasiswa yang menjalankan tugas kerja kerja praktek pada biro konsultan, lembaga
swasta maupun instansi pemerintah. Saat melaksanakan kerja praktek, tugas dan tanggung
jawab para mahasiswa adalah sesuai pada bidang masing-masing. Pada bidang
perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan dan manajemen, peran mahasiswa
melaksanakan tugas/ membantu sesuai petunjuk / format yang diberikan oleh pembimbing
lapangan pada studio maupun di proyek tempat pelaksanaan proyek.
A. Unsur-Unsur Pembangunan
Mahasiswa diharapkan memahami manajemen proyek, dimana usaha-usaha untuk
mewujudkan sebuah bangunan diawali dari tahap ide hingga tahap pelaksanaan. Pihak-
pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi dari fase perencanaan sampai dengan
pelaksanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga pihak, yaitu : pihak pemilik proyek ( owner /
prinsipal / employer / client / bouwheer) ; pihak perencana (designer); serta pihak kontraktor
(aannemer).Orang atau badan yang membiayai, merencanakan, dan melaksanakan proyek
tersebut disebut Unsur-Unsur pelaksana pembangunan. Masing-masing unsur tersebut
mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan posisinya
masing-masing. Dalam melaksanakan kegiatan perwujudan bangunan, masing-masing
pihak saling berinteraksi satu sama lain sesuai dengan hubungan kerja yang telah
ditetapkan. Koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan
proyek konstruksi merupakan kunci utama meraih kesuksesan sesuai dengan tujuannya.
B. Batasan Umum
Saat berlangsungnya kerja praktek, mahasiswa melibatkan diri dalam suatu kegiatan
perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan atau pengelolaan yang memiliki
relevansi dengan arsitektur pada suatu institusi atau biro konsultan dan atau kontraktor.
Adapun batasan yang dapat diuraikan adalah:
a. Perencanaan adalah proses membuat rencana terutama dalam lingkup skala makro,
yang berkonteks ruang lingkungan, kawasan, atau wilayah.
b. Perancangan adalah proses membuat rancangan terutama dalam lingkup skala
mikro, yang berkonteks ruang tapak, bangunan, dan detail.
c. Pelaksanaan adalah proses mewujudkan (membangun) konstruksi suatu rancangan.
d. Pengawasan adalah proses mengawasi pekerjaan mewujudkan konstruksi.
e. Pengelolaan atau manajemen bangunan adalah proses mengelola bangunan
sehingga bangunan dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya.
Penekanan pembahasan adalah segi dari obyek kerja praktek arsitek yang mendapatkan
perhatian dan pengkajian lebih mendalam. Penekanan pembahasan ini dapat berupa aspek
teknis, manajemen, arsitektural, dan sebagainya, prioritas kegiatan untuk diikuti adalah
perancangan arsitektur.
Obyek kerja praktek dapat berupa bangunan atau ruang lingkungan, kawasan, k o t a ,
wilayah atau obyek lainnya; dengan batasan :
a. Bangunan Gedung
Bangunan yang memiliki luas lebih dari 2000 m2 atau kurang dari 2000 m2 tetapi
berlantai lebih dari satu (≥ 2 lantai).
b. Bangunan Bukan Gedung
Bangunan bukan gedung yang berupa bangunan monumen, utilitas dan sejenisnya.
c. Ruang Lingkungan, Kawasan, Wilayah
Lingkungan, kawasan, atau wilayah yang memiliki relevansi dengan persoalan
arsitektur dan luas tidak dibatasi.
d. Obyek lainnya (ketentuan tentang obyek lainnya iniakan diatur kemudian).
15
C. Pemilik Proyek
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada
pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa dapat
berupa perseorangan, badan / lembaga / instansi pemerintah maupun swasta.
A. Hak dan kewajiban pengguna jasa adalah :
• Menunjuk penyedia jasa konsultan dan kontraktor.
• Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh penyedia jasa.
• Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak
penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
• Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
• Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa sejumlah
biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
• Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan cara
menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama
pemilik.
• Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
• Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh
penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki.
D. Konsultan Perencana
Pihak/badan yang disebut sebagai konsultan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
konsultan perencana dan konsultan pengawas. Konsultan perencana dapat dipisahkan
menjadi beberapa jenis berdasarkan spesialisasinya, yaitu : konsultan yang menangani
bidang arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal dan elektrikal dan lain sebagainya.
Berbagai jenis bidang tersebut umumnya menjadi satu kesatuan yang disebut sebagai
konsultan perencana.
Konsultan perencana adalah orang / badan yang membuat perencanaan bangunan
secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil, maupun bidang lain yang melekat erat dan
membentuk sebuah sistem bangunan. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan/
perseorangan berbadan hukum / badan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan
pekerjaan bangunan.
Tugas mahasiswa peserta di bidang perencana/perancangan, yaitu membantu
konsultan perencana membuat rancangan sesuai proyek yang dikerjakan dengan arahan
tim arsitek; yang meliputi pekerjaan :
1) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, detail
engineering desain, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana
anggaran biaya
2) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada tim arsitek
3) Memberikan jawaban dan penjelasan tentang hal-hal yang kurang jelas dalam gambar
rencana
4) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
5) Ikut menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek
Detail pekerjaan yang lebih rinci antara lain : Pra rancangan /pra desain, Design
development, Rancangan situasi, site plan, Rancangan denah, Rancangan potongan,
Rancangan tampak, Rancangam 3D interior & eksterior, Rancangan rencana atap, pintu,
jendela /bouvenligh ,plafond, lampu, pondasi dll, Detail struktur; penulang sloof,
kolom,balok,plat , tangga dll, Pekerjaaan system utilitas, sanitasi air kotor,air bersih, air
16
hujan,limbah, Pekerjaan detail system mecanical dan electrical (ME) ,escalator, trafelator,
lift, sistem air conditioner (AC), penangkal petir
Selain itu, penyelesaian rencana anggaran biaya dan owner estimate /OE, detail
pekerjaan yang lebih rinci antara lain menghitung: Harga bahan bangunan, Upah tenaga,
Menghitung volume (Bill of quantity /BQ), Menghitung Analisa, Menghitung rencana
anggaran biaya , Time schedule, Rencana kerja dan syarat- syarat, Administrasi
E. Kontraktor
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar
rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan kontraktor dapat berupa
perusahaan perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak
dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.
Tugas mahasiswa peserta di bidang kontraktor pelaksanaan antara lain :
- Membantu pelaksana proyek dengan arahan/petunjuk pelaksana proyek atau site
manajer.
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat,
risalah penjelasan pekerjaan (aanvullings) dan syarat-syarat tambahan yang telah
ditetapkan oleh pengguna jasa
- Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan pengawas
sebagai wakil dari pengguna jasa
- Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan bulanan,
sebagai bahan evaluasi monitoring progres pekerjaan
F. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang / badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk
membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal hingga
berakhirnya penyerahaan ke 1 dan ke 2 dari hasil pekerjaan pembangunan proyek
Tugas mahasiswa di bidang pengawasan antara lain :
- Membantu konsultan pengawas dalam pengendalian jalannya pekerjaan proyek
sesuai arahantim pengawas secara teknis maupun administrasi dengan acuan, RKS,
RAB,Schedule, risalah berita acara aanwijzing/aafuling dan peraturan lainya.
- Mengadakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai schedule proyek.
- Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
- Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi antar
berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
- Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari
pembengkakan biaya.
17
- Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai hasil
akhir sesuai dengan yang diharapkan kualitas, kuantitas dan waktu pelaksanaan yang
telah ditetapkan.
- Menerima atau menolak material / peralatan yang didatangkan kontraktor yang tidak
sesuai dengan spek pada RKS maupun pada RAB.
- Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku
- Menyusun Laporan kemajuan pekerjaan ( harian, mingguan, bobot tiap bulan)
- Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau berkurangnya
pekerjaan
- Mempersiapkan /membuat dokumen rekaman progres pekerjaan untuk rapat evaluasi
18
Menurut ketentuan dan persyaratan ;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor;45/PRT/M/2007/ tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
- Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 46KPTS/1998 tanggal 1 Maret 1998 tentang
Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
- Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No ; 10/KPTS/2000 Tentang Ketentuan Teknis
pengamanan terhadap bahaya kebakaran bangunan gedung dan lingkungannya
- Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No: 332/KPTS/M/2002 tanggal
21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara
- Menurut Peraturan Pemerintah Daerah setempat yang berhubungan dengan
Penyelenggaraan pembangunan Gedung Negara
- Undang-undang No1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- PUPI (Peraturan Umum Pembebanan Indonesia) tahun 1987
- SNI No ; 03-2834-1992 tentang ; tata cara pembuatan rencana Campuran Beton
Normal
- Aturan-aturan /syarat-syarat dari PPKI 1961 no 5 kecuali hal-hal yang dalam RKS ini di
tentukan
- Peraturan Beton Bertulang untuk Indonesia Tahun 1971 (PBI tahun 1971) dan SNI
1982
- Peraturan umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan Bangunan pada Penyelenggaraan
bangunan-bangunan di Indonesia (PUBP 1982)
- Undang-undang No 13 1999 tentang Jasa Konstruksi
- SNI 1735 – 1989 (SDKBI 1.3.53.-1987 ) tentang cara Perencanaan Bangunan dan
Bangunan untuk Mencegah Bahaya Kebakaran Pada bangunan Rumah dan Gedung
- SK. SNI – T. 15- 1991-03 tentang Tata Cara perhitungan Struktur Beton untuk
bangunan Gedung
- SNI 04-0225-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) dari
badan Standarisasi Nasional ICS.91.140.50)
- SNI.03 -2835-2002 tentang Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan
Perumahan
- SNI – 1735-1989 F ( SKBI 1.3.53-1987) tentang Tata Cara Perencanaan
Pembebanan untuk Rencana Gedung
19
LAMPIRAN
Contoh Format dan Isi Halaman Kulit Muka (Kertas Ukuran A4)
( tahun )
20
Contoh Format dan Isi Halaman Pengesahan (Kertas Ukuran A4)
PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Maumere, ………………………..
Pembimbing Lapangan
Mengetahui
.......................................................... ..................................................................
NIDN 08.................... NIDN 08...........................
21
Contoh Format Garis Tepi (Margin) (Kertas Ukuran A4)
Bidang Teks
batas teks kiri Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Dafta rbatas teks kanan
4 cm Pustaka menggunakan jarak satu spasi. 3 cm
22
Contoh Format penulisan judul gambar dan judul table
1) Gambar diberi nomor dengan menyebutkan nomor bab, nomor urutnya, diikuti tulisan
judul, misalnya “Gambar 3.6 Denah Lantai Dasar” berarti gambar nomor 6 di dalam
Bab 3 dan yang ditampilkan adalah gambar denah lantai dasar. Setiap gambar harus
dilengkapi dengan legenda/keterangan secukupnya untuk menjelaskan simbol –
simbol di gambar. Gambar dibuat jelas dan mudah dibaca. Judul gambar
diletakkan di bawah gambar.
2) Tabel diberi nomor dengan menyebutkan nomor bab, nomor urutnya, diikuti tulisan
judul, misalnya “Tabel 4.3 Nama Ruang dan Jumlah” berarti table nomor 3 di
dalam Bab 4 dan yang ditampilkan adalah tabel nama – nama ruang dan jumlahnya.
Judul tabel diletakkan di atas.
2. Observasi awal
3. Mhs mendaftarakan
Mencari tempat magang
1. Mhs KP / Konsultasi ke
serta melayangkan 4. Pengisian Form
Persyaratan : koordinator KP
Surat Lamaran KP di pendaftaran KPon
• Administrasi Keputusan
biro konsultan, line
• Jumlah capaian SKS maupun biro kontraktor.
proyek&penentuan
pembimbing
23
KERJASAMA TEMPAT KERJA KERJA PRAKTEK DI WILAYAH MAUMERE
Biro konsultan
1. CV Guna Tama Desain Maumere
2. CV Laba Lepo Konsultan Maumere
3. CV Cipta Karsa Desain Maumere
4. Har Enko Konsultan Maumere
5. Harsa Graha Konsultan Maumere
6. Candra Kirana Total Design Maumere
7. De Lima Kolsultan Maumere
8. Pakar Semi Konsultan Maumere
24