Anda di halaman 1dari 25

BUKU PANDUAN

KERJA PRAKTEK (KP)

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA

MAUMERE
2020
PANDUAN
KERJA PRAKTEK ARSITEKTUR

Kode Mata Kuliah : T320605NI, 2 SKS

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Buku Panduan Kerja Praktek ini disusun oleh Tim Kurikulum Program Studi
Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa yang terdiri dari:
1. Yohanes Pieter Pedor Parera, ST., M.Ars
2. Ranhard Sonny Tommy Antou, ST.,M.Ars
3. Cornelia Hildegardis, ST.,MT.
4. Ambrosius A. K. S. Gobang, ST.,MT.
5. Maria Carolina Tandafatu, ST.,MT.
6. Yoseph Thobias Pareira, ST.,MUEP.
7. Alexius Boer, ST.,MT.

Maumere, 10 Agustus 2020

Disetujui, Disahkan oleh,


Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi Arsitektur

Harry Janto Jepira, ST.,MEM. Yohanes Pieter Pedor Parera, ST.,M.Ars.


NIDN 0808067401 NIDN 0824048604

2
KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan kesempatan
sehingga kami bisa menerbitkan kembali buku Panduan Kerja Praktek pada Program Studi
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa. Buku ini memberikan pedoman kepada
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Kerja Praktek, sekaligus menjadi pedoman
pembimbingan bagi Dosen yang membimbing mahasiswa pada matakuliah tersebut.
Matakuliah Kerja Praktek di dalam kurikulum 2018 merupakan kelompok mata kuliah
Ketrampilan Umum, dengan beban 2 SKS. Capaian pembelajaran mata kuliah ini adalah
memberikan pengalaman kerja praktek dalam bentuk magang pada biro perencana,
kontraktor maupun kantor pemerintah, guna memberikan pelatihan berprofesi dalam industri
konstruksi.
Demi penyempurnaan buku ini, maka kami senantiasa berharap saran dan masukan
dari semua pihak.

Terima kasih.

Maumere, 10 Agustus 2020

Ketua Tim Program Studi/


Koordinator KP

3
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I MATA KULIAH KERJA PRAKTEK 5
A. Latar Belakang 5
B. Tujuan 5
C. Batasan Umum 5
D. Tim Pengelola dan Pembimbing 6
E. Peserta Kerja Praktek 6
F. Waktu Kegiatan Kerja Praktek 6
G. Tempat dan Obyek Kerja Praktek 7
H. Prosedur Mengikuti Mata Kuliah 7
I. Mekanisme Pelaksanaan 8
J. Laporan Kerja Praktek 10
K. Format Isi Laporan 11
L. Format Ukuran Kertas, Huruf, dan Margin 12
M. Presentasi dan Pertanggungjawaban Ilmiah 13
N. Penilaian 13
O. Sanksi 14
BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 15
A. Unsur-Unsur Pembangunan 15
B. Batasan Umum 15
C. Pemilik Proyek 16
D. Konsultan Perencana 16
E. Kontraktor 17
F. Konsultan Pengawas 17
G. Bidang Manajemen Proyek 18
LAMPIRAN

4
BAB I
MATA KULIAH KERJA PRAKTEK

A. Latar Belakang
Sejalan dengan visi Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Nusa
Nipa, yaitu menghasilkan sarjana teknik dalam bidang ilmu arsitektur yang dipersiapkan
menjadi arsitek profesional dan bertaraf internasional, berdaya saing tinggi serta
berbudaya nasional yang mengakar pada kearifan lokal.
Maka dari itu mahasiswa perlu melatih diri dalam menggunakan kemampuan yang
telah diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dalam praktek di lapangan. Salah satu
mata kuliah yang ada di Prodi Arsitektur, yaitu Kerja Praktek (KP). Berdasarkan kurikulum
2016 Prodi Arsitektur, mata kuliah ini memiliki capaian pembelajaran memberikan
pengalaman kerja praktek dalam bentuk magang pada biro perencana, kontraktor,
maupun kantor pemerintah, guna memberikan pelatihan berprofesi dalam industri
konstruksi.
Mahasiswa yang mengikuti matakuliah ini diharapkan mampu menerapkan keahlian
merancang arsitektur serta mensikapi permasalahan lapangan, melalui kegiatan
pengamatan lapangan, analisis, pengambilan kesimpulan dan pengembangan saran. Di
dalam pelaksanaannya matakuliah ini melibatkan pihak: mahasiswa, dosen, pembimbing
lapangan, serta lembaga di luar kampus. Oleh sebab itu kegiatan pelaksanaannya
memerlukan pengaturan meliputi hal-hal yang berkenaan dengan substansi, akademi dan
administrasi pada paras strategis, taktis dan teknis.

B. Tujuan
Tujuan matakuliah ini antara lain mengenalkan kerja praktek dalam profesi arsitek,
keberadaan dan peran asosiasi profesi, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,
maupun kode etik dan tata laku keprofesian, serta memberikan pelatihan pada kerja
praktek dalam dunia nyata dalam bidang perancangan dan/atau pembangunan.

C. Batasan Umum
Mata Kuliah Kerja Praktek termasuk dalam Kelompok Mata Kuliah Keterampilan
Umum (SN-Dikti) yang memiliki bobot dua (2) Satuan Kredit Semester dan berada pada
semester ke enam pada struktur Kurikulum 2018. Mata kuliah ini merupakan salah satu
mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Studi Arsitektur FT UNIPA.
Kegiatan Mata Kuliah Kerja Praktek terdiri dari kegiatan kerja praktek arsitektur, yaitu
mahasiswa melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, perancangan,
pelaksanaan, pengawasan atau pengelolaan yang memiliki relevansi dengan arsitektur
pada suatu institusi, biro konsultan maupun kontraktor. Batasan kerja praktek meliputi:
1. Perencanaan adalah proses membuat rencana terutama dalam lingkup skala makro
(konteks ruang lingkungan, kawasan, kota dan wilayah).
2. Perancangan adalah proses membuat rancangan terutama dalam lingkup skala
mikro(konteks ruang tapak, bangunan dan detail).
3. Pelaksanaan adalah proses mewujudkan (membangun) konstruksi suatu rancangan.
4. Pengawasan adalah proses mengawasi pekerjaan mewujudkan konstruksi suatu
rancangan.
5. Pengelolaan atau manajemen bangunan adalah proses mengelola bangunan
sehinggabangunan dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya.
6. Lain-lain.

Penekanan pembahasan lebih pada segi dari obyek kerja praktek arsitektur yang
mendapatkan perhatian dan pengkajian lebih mendalam. Penekanan pembahasan ini
dapat berupa aspek teknis, manajemen, arsitektural, dan sebagainya. Prioritas kegiatan
untuk diikuti adalah perancangan arsitektur.

5
D. Tim Pengelola dan Pembimbing
Tim pengelola Mata Kuliah Kerja Praktek adalah tim kerja yang menyelenggarakan
kegiatan kerja praktek bagi mahasiswa. Kegiatan tersebut meliputi pendaftaran peserta,
distribusi pembimbing, mengawasi pelaksanaan magang mahasiswa, hingga koordinasi
pengumpulan laporan. Kegiatan yang bersifat pengembangan antara lain tim pengelola
menjalin jejaring kerjasama dengan pihak mitra guna keberlangsungan dan menyediakan
tempat magang bagi mahasiswa.
Tim pengelola terdiri dari dua person yaitu koordinator dan sekretaris, yang bekerja
menerus diluar jadwal kalender akademik. Kegiatan pembelajaran kelas secara reguler
diantaranya melaksanakan sosialisasi, dan pembekalan kepada mahasiswa. Pada akhir
semester, pengelola mengkoordinir pengumpulan dan pemasukan nilai dari pembimbing.
Pembimbing adalah person yang melaksanakan fungsi pembimbingan dan pengarahan
kepada mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek. Pembimbing terdiri dari :
1. Dosen pembimbing, yang mendapatkan SK penugasan dan diberikan tugas untuk
membimbing satu hingga sekelompok mahasiswa dalam melakukan kerja praktek.
Pembimbingan dilakukan sejak mahasiswa mendaftar sebagai peserta,
mempersiapkan, melaksanakan, hingga membuat laporan kegiatan kerja praktek.
Pembimbingan diakhiri dengan evaluasi dan pemberian nilai akhir. Jumlah pembimbing
untuk setiap peserta sebanyak satu dosen, yang ditunjuk berdasarkan kompetensi
tema, jumlah peserta, serta dapat mempertimbangkan usulan mahasiswa.
2. Pembimbing lapangan merupakan staff atau tenaga ahli dari institusi/konsultan/
kontraktor di mana mahasiswa tercatat melakukan kerja praktek.

E. Peserta Kerja Praktek


Peserta mata kuliah Kerja Praktek adalah mahasiswa yang telah memenuhi
persyaratan administrasi dan akademis, diantaranya :
1) Mahasiswa yang telah lulus minimal 95 SKS pada mata kuliah yang menjadi prasyarat,
2) Mahasiswa yang telah memperoleh tempat magang yang didahului dengan aplikasi
surat lamaran /permohonan kerja praktek dari UNIPA.
3) Mahasiswa peserta matakuliah dibuktikan dengan Kartu Rencana Studi /KRS yang
diprogramkan pada awal semester, sebelum maupun setelah pelaksanaan magang.
4) Mahasiswa yang bersedia mematuhi tata tertib dan mengikuti prosedur yang ada.

F. Waktu Kegiatan Kerja Praktek


Kegiatan kerja praktek berlangsung dalam dua tahapan kegiatan, yaitu,
1) Kegiatan pra kerja kerja praktek. Tahap Persiapan (30 Hari Kalender). Tahap
persiapan digunakan untuk observasi tempat dan obyek kerja praktek, konsultasi awal,
pendaftaran dan pengurusan perijinan, hingga siap mulai kerja praktek.
2) Kegiatan Kerja praktek (90 Hari Kalender). Kegiatan ini terdiri dari aktifitas magang
hingga penyusunan laporan. Mahasiswa aktif terlibat dalam kegiatan perencanaan,
perancangan, pelaksanaan, pengawasan atau pengelolaan di tempat/obyek kerja
praktek di bawah bimbingan langsung tenaga ahli yang ada di
institusi/konsultan/kontraktor yang bersangkutan. Jam kerja disesuaikan dengan aturan
yang berlaku di tempat/obyek kerja praktek.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah menyusun buku laporan kerja kerja praktek,
presentasi, dan evaluasi. Dalam setiap tahap peserta diwajibkan konsultasi minimum
5x bersama dosen pembimbing. Konsultasi dilaksanakan secara tercatat pada lembar
konsultasi. Dalam pelaksanaannya selama 90 hari kalender, mahasiswa harus dapat
memperhitungkan konsekuensi ketika mahasiswa juga ikut serta dalam mata kuliah
yang sedang berjalan.

6
G. Tempat dan Obyek Kerja praktek
Tempat kerja praktek dapat berupa institusi/konsultan/kontraktor yang merupakan
badan hukum atau perseorangan yang menyediakan tempat kerja praktek untuk
mahasiswa sehingga menunjang pencapaian tujuan Mata Kuliah.
Institusi/konsultan/kontraktor tersebut harus memiliki tenaga ahli yang dapat membantu
membimbing mahasiswa selama kerja praktek di tempat tersebut.
Obyek kerja praktek adalah suatu obyek atau proyek yang memiliki relevansi dengan
bidang ilmu arsitektur atau pembangunan lingkungan buatan dimana mahasiswa dilibatkan
dalam kegiatan pekerjaan perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan atau
manajemen bangunan (prioritas adalah kegiatan perancangan arsitektur).
Obyek mempunyai substansi permasalahan arsitektur yang berbobot dalam segi teknologi,
fungsi, budaya dan perilaku, desain arsitektur atau sejenisnya. Obyek kerja praktek dapat
berupa bangunan atau ruang lingkungan, kawasan, kota dan wilayah atau obyek lain
diantaranya:
1) Bangunan Gedung
Bangunan harus memiliki luas lebih dari 2000 m2. Apabila kurang dari 2000 m2 maka
bangunan harus bertingkat (≥ 2 lantai). Proyek juga memiliki esensi permasalahan
secara arsitektural.
2) Bangunan Bukan Gedung
Bangunan bukan gedung yang berupa bangunan monumen, utilitas dan sejenisnya.
3) Ruang Lingkungan, Kawasan, Wilayah
Lingkungan, kawasan, kota atau wilayah yang memiliki relevansi dengan persoalan
arsitektur dan luas tidak dibatasi.
4) Obyek lainnya (ketentuan akan diatur kemudian).

▪ Obyek ditangani oleh suatu institusi, konsultan, kontraktor serta dikerjakan secara
terstruktur selama lebih dari 90 hari sehingga bisa diikuti mahasiswa sesuai syarat
waktu kerja praktek.
▪ Lokasi tempat dan obyek kerja praktek dapat berada di dalam kota atau luar kota
Maumere.
▪ Satu obyek proyek digunakan oleh satu peserta kerja praktek. Satu obyek dapat
digunakanoleh lebih dari satu peserta apabila:
- Proyek tersebut cukup kompleks sehingga dapat dibagi-bagi menjadi beberapa
fokus penekanan pembahasan; yang masing-masing fokus memiliki permasalahan
yangberbobot untuk diamati oleh setiap peserta.
- Proyek dimana waktu pengerjaannya cukup lama sehingga dapat dibagi-bagi
menjadi beberapa tahap pelaksanaan kerja praktek, maka dimungkinkan
pelaksanaan (90 hari) diikuti oleh beberapa peserta secara serial maupun overlap.

H. Prosedur Mengikuti Mata Kuliah


Ada tahapan prosedur yang harus dijalani mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah
Kerja Praktek:
1) Mahasiswa mengambil Mata Kuliah Kerja Praktek di Kartu Rencana Studi (KRS) dalam
semester yang terkait.
2) Mahasiswa melakukan observasi awal dalam rangka mencari tempat dan obyek kerja
praktek. Dari observasi awal ini didapatkan informasi tentang alamat tempat dan
obyek, spesifikasi obyek, jadwal dan kemajuan pekerjaan, serta kemungkinan
keikutsertaann mahasiswa dalam obyek tersebut. Pada saat bersamaan, mahasiswa
melakukan konsultasi dengan tim pengelola sehingga akhirnya dapat ditentukan
tempat dan obyek kerja praktek yang diikuti.
3) Mahasiswa membuat surat lamaran/permohonan kerja praktek (form dapat diambil di
program studi) ke institusi/konsultan/kontraktor yang bersangkutan, dan menerima
surat balasan berupa surat ijin berhak melaksanakan kerja praktek.
4) Mahasiswa mendaftar ke program studi, serta menyerahkan surat permohonan.
5) Setelah proses pendaftaran selesai, Pembimbing Kerja praktek akan ditunjuk dengan
surat tugas dari Kaprodi untuk membimbing mahasiswa. Mahasiswa sebelum mulai
7
melaksanakan kerja praktek hari pertama, harus melakukan konsultasi awal dengan
dosen pembimbing yang telah ditunjuk untuk mendapat pengarahan substansi/materi,
kesepakatan model pembimbingan, dsb. Mahasiswa akan diijinkan melaksanakan
tahapan pelaksanaan kerja praktek setelah prosedur diatas terpenuhi.
6) Mahasiswa melaksanakan kerja praktek secara aktif dan secara bertanggungjawab di
tempat kerja praktek selama 90 hari. Mahasiswa melaksanakan kerja praktek dengan
selalu memegang etika umum dan etika akademis yang berlaku.
Institusi/konsultan/kontraktor tempat kerja praktek melakukan monitoring berkaitan
dengan lingkup pekerjaan, absensi, serta kinerja mahasiswa (disiplin, kerajinan,
ketrampilan dan hasil kerja). Selama kerja praktek mahasiswa membuat laporan
mingguan pelaksanaan kerja praktek, dan ditandatangani oleh pembimbing lapangan.
7) Selama pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa tetap melakukan konsultasi dengan
pembimbing kerja praktek dan mendapatkan bantuan bimbingan dari tenaga ahli yang
ada di tempat kerja praktek.
8) Setelah pelaksanaan kerja praktek selesai, mahasiswa meminta surat penilaian dari
tempat kerja praktek dalam sampul tertutup untuk diserahkan kepada Dosen
Pembimbing Kerja Praktek.
9) Selama melaksanakan kerja praktek, mahasiswa menyusun buku laporan dengan
dibarengi konsultasi tercatat kepada pembimbing kerja praktek.
10) Mahasiswa mengikuti ujian Kerja Praktek dengan melakukan presentasi/display
laporan kerja praktek, membuat perbaikan- perbaikan buku laporan seperlunya sampai
didapatkan pengesahan.
11) Mahasiswa menyerahkan buku laporan (final) kerja praktek kepada pembimbing kerja
praktek. Pembimbing kemudian membuat penilaian akhir (menggunakan Form Nilai
KP) dengan dasar pertimbangan keseluruhan proses kerja praktek mahasiswa yang
bersangkutan. Nilai akhir ini oleh pembimbing diserahkan kepada Ketua Program Studi
sebagai koordinator Mata Kuliah Kerja Praktek.
12) Mahasiswa menyerahkan buku laporan (final) kerja praktek kepada Dosen
Pembimbing, Ketua Program Studi Arsitektur dan Tata Usaha Fakultas dalam bentuk
hardcopy dan softcopy via CD drive sekaligus sebagai laporan bahwa kegiatan kerja
praktek telah selesai. Penyerahan buku laporan ini tidak boleh melebihi waktu 14 hari
sejak pelaksanaan kerja praktek di tempat kerja praktek berakhir.
13) Ketua Program Studi merekap nilai peserta, dan menginput ke dalam e-campuz.
14) Mahasiswa mendapatkan nilai akhir melalui KHS di akhir semester.

I. Mekanisme Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan terutama mengatur kegiatan kerja praktek dalam tahap
pelaksanaan secara substasi dan proses. Waktu tahap pelaksanaan selama 90 hari
kalender dengan jam kerja sesuai aturan yang berlaku di institusi/konsultan/kontraktor.
Tahap pelaksanaan kerja praktek ini digunakan mahasiswa untuk aktif terlibat dalam
kegiatan perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan atau pengelolaan di
tempat/obyek kerja praktek di bawah bimbingan tenaga ahli yang ada di
institusi/konsultan/kontraktor.
Aktif berarti mahasiswa secara sungguh-sungguh:
- Memahami dasar-dasar teori serta menguasai lapangan secara substantif.
- Menerapkan kemampuan teori dan ketrampilannya dalam kenyataan lapangan melalui
pengamatan, kegiatan praktek sampai dengan pengembangan saran.
- Menunjukkan mental dan perilaku yang baik, misalnya dalam hal motivasi kerja, kinerja
pelaksanaan, disiplin kerja, kerajinan dan ketrampilan.
- Menyajikan kelengkapan, kejelasan, ketajaman laporan.
- Lain-lain, misalnya menepati presensi, ketepatan waktu dan jam kerja.
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pekerjaan perencanaan, perancangan,
pelaksanaan, pengawasan atau pengelolaan mengikuti pola struktur kegiatan di
tempat/obyek kerja praktek arsitektur. Mahasiswa terlibat dalam pekerjaan satu obyek
tertentu atau beberapa obyek sekaligus. Pada prinsipnya mekanismenya harus mencakup
pada salah satu hal berikut ini:
8
1) Kerja Praktek Perencanaan
Kegiatan Kerja praktek Perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa
dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan yang memiliki relevansi dengan
arsitektur pada suatu institusi/biro konsultan perencanaa dan sebagainya. Perencanaan
yang dimaksud adalah proses membuat rencana atau studi terutama dalam lingkup skala
makro (konteks ruang lingkungan, kawasan, kota dan wilayah), meliputi:
▪ Rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL)
▪ Penataan kawasan
▪ Rencana detail tata ruang kota (RDTR)
▪ Rencana tata ruang wilayah (RTRW)
▪ Preservasi dan konservasi kawasan dan sebagainya.
Substabsi perencanaan dapat terkait: perencanaan fisik, perencanaan fungsi, dan
perencanaan norma. Proses perencanaan meliputi antara lain: pendataan, analisis,
sintesis dan komunikasi hasil. Keluaran yang dicapai meliputi temuan, implikasi untuk
telaah masa depan serta perencanaan.

2) Kerja Praktek Perancangan


Kegiatan Kerja praktek Perancangan adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa
dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan perancangan yang memiliki relevansi dengan
arsitektur pada suatu instansi/biro konsultan arsitektur, interior design dan sebagainya.
Perancangan yang dimaksud adalah proses membuat rancangan terutama dalam lingkup
skala mikro (konteks ruang tapak, bangunan dan detail), misalnya membuat rancangan
bangunan, tata ruang dalam, tata ruang luar, lansekap, preservasi dan konservasi
bangunan kuno bersejarah dan lain-lain. Substansi perancangan dapat terkait dengan:
▪ Bentuk bangunan
▪ Teknologi bangunan
▪ Arsitektur yang berhubungan dengan aspek fungsional
▪ Arsitektur yang berhubungan dengan lingkungan/kawasan
▪ Arsitektur yang berhubungan dengan budaya dan perilaku
Proses perancangan meliputi: proposal, landasan konsepsual, perancangan grafis,
model/maket, TOR dan RAB (rencana anggaran biaya), presentasi/display. Adapun
keluaran yang dicapai antara lain perancangan arsitektur dan re-design.

3) Kerja Praktek Pelaksanaan


Kegiatan Kerja praktek Pelaksanaan adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa
dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan pelaksanaan yang memiliki relevansi dengan
arsitektur pada suatu institusi/kontraktor pelaksana dan sebagainya. Pelaksanaan yang
dimaksud adalah proses mewujudkan (membangun) konstruksi suatu rancangan, misalnya
pembangunan gedung, renovasi bangunan dan sebagainya.
Substansi pelaksanaan dapat terkait dengan: teknik konstruksi, arsitektur, utilitas,
manajemen (mutu, waktu, biaya), detail. Proses pelaksanaan yang meliputi:
▪ Anwijzing dan penawaran
▪ Manajemen konstruksi
▪ Pelaksanaan di lapangan
▪ Perawatan
Adapun keluaran yang dicapai diantaranya meliputi bangunan dan lingkungannya

4) Kerja Praktek Pengawasan


Kegiatan Kerja praktek Pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa
dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan pengawasan pelaksanaan yang memiliki
relevansi dengan arsitektur pada suatu, institusi/ biro konsultan pengawas, industry,
pemilik bangunan dan sebagainya. Pengawasan yang dimaksud adalah proses mengawasi
pekerjaan mewujudkan konstruksi suatu rancangan, misalnya pengawasan pembangunan
gedung, renovasi bangunan dan lain-lain. Substansi kerja praktek pengawasan dapat
terkait dengan: teknik konstruksi, arsitektur, utilitas, manajemen (mutu, waktu, biaya), serta
detail. Proses pengawasan, meliputi:
9
▪ Anwijzing dan penawaran
▪ Manajemen konstruksi
▪ Pelaksanaan di lapangan
▪ Perawatan
Keluaran yang dicapai antara lain bangunan dan lingkungannya.

5) Kerja Praktek Manajemen Bangunan


Kegiatan Kerja praktek Manajemen Bangunan adalah kegiatan yang dilakukan
mahasiswa dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa
dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan pengelolaan yang memiliki relevansi dengan
arsitektur pada suatu institusi/ biro konsultan, manajemen, perusahaan dan sebagainya.
Manajemen bangunan yang dimaksud adalah proses mengelola bangunan sehingga
bangunan selalu dapat berfungsi dengan sebaik- baiknya, misalnya pengelolaan bangunan
hotel, pengelolaan kawasan pemukiman skala besar dan lain-lain.
Substansi manajemen bangunan dapat terkait dengan: teknis, fungsional, perilaku,
administrasi, hukum, kelembagaaan, pembiayaan.
Proses manajemen bangunan meliputi: Planning, Organizing, Operating, Controlling,
Evaluating. Keluaran yang dicapai, pengelolaan strategis, taktis dan teknis dari objek.

6) Kerja Praktek Lainnya


Kegiatan kerja praktek di luar kegiatan-kegiatan di atas dimungkinkan sejauh
kegiatannya memiliki relevansi dengan arsitektur. Kegiatan ini misalnya kegiatan dalam
proses produksi materi arsitektural, kegiatan dalam Kantor Dinas Cipta Karya, Sekolah
Kejuruan terkait dan sebagainya. Pedoman lanjut tentang kegiatan ini akan diatur
kemudian.

J. Laporan Kerja Praktek


Setiap mahasiswa peserta kerja praktek harus membuat laporan, yang terdiri dari
dua jenis, yaitu laporan mingguan dan laporan akhir. Laporan mingguan, memuat laporan
pelaksanaan yang dilakukan dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi di tempat
kerja praktek setiap minggu. Pengisian form dilakukan di akhir minggu. Laporan ini
digunakan untuk bahan konsultasi dengan pembimbing selama kerja praktek dan bahan
penyusunan laporan akhir. Sedangkan laporan akhir adalah berupa buku laporan yang
memuat laporan pelaksanaan kerja praktek secara keseluruhan. Laporan dibuat secara
individu. Jika satu objek kerja praktek pada satu periode digunakan oleh lebih dari satu
mahasiswa buku laporan dimungkinkan hanya dibuat satu yang terdiri dari bagian-bagian
yang jelas di mana setiap mahasiswa mengerjakan.
Isi laporan dibuat ringkas, jelas, dan padat. Ketebalan laporan selalu berkaitan lurus
dengan kualitas isi. Gambar- gambar tema yang dimuat di dalam laporan ini dibuat sendiri.
Buku laporan dalam soft file maupun print out, diserahkan sejumlah 5 (lima)
ekslempar, masing- masing untuk Dosen pembimbing, Program Studi, Fakultas, Instansi
/biro tempat kerja praktek, serta pribadi mahasiswa. Penyerahan buku laporan
selambatnya 14 hari kalender setelah berakhirnya waktu pelaksanaan kerja praktek.
Laporan Kerja Praktek ditulis dalam Bahasa Indonesia baku. Penggunaan bahasa
asing dimungkinkan bila sifat dan tujuan kerja praktek memerlukan demikian (misalnya
dituntut oleh tempat kerja praktek yang merupakan konsultan asing atau objek kerja
praktek akan digunakan di luar negeri). Satuan yang dipakai adalah “ System international
Units”.

10
K. Format Isi Laporan
Isi laporan berisi antara lain,
1) Halaman judul pada kulit muka/ sampul luar yang memuat:
- Judul dan subjudul (kalau ada)
- Logo sah Universitas Nusa Nipa.
- Tulisan ‘LAPORAN KERJA PRAKTEK’
- Nama penulis dan nomor induk mahasiswa di dahului tulisan “Oleh”
- Tulisan ‘PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE’
- Tahun penulisan.
- Tulisan pada punggung kulit muka/ sampul luar yang memuat : Nama Penulis; Judul;
Tahun penulisan.
2) Halaman judul pada kulit dalam/sampul dalam.
Yang harus dimuat di halaman ini pada dasarnya sama dengan yang dimuat di
kulitmuka.
3) Halaman Pengesahan yang memuat:
- Kop surat “YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI NUSA NIPA, UNIVERSITAS NUSA
NIPA, FAKULTAS TEKNIK, PROGRAM STUDI ARSITEKTUR”
- Tulisan ‘PENGESAHAN’
- Judul dan (kalau ada) subjudul;
- Nama penulis dan NIM;
- Tanggal pengesahan;
- Tanda-tangan, Nama dan NIDN Dosen Pembimbing
- Tanda-tangan, Nama dan NIDN Ketua Program Studi Teknik Arsitektur FT UNIPA
- Cap Program Studi Teknik Arsitektur FT UNIPA.
4) Kata Pengantar, berisi ungkapan rasa terima kasih dari penulis kepada siapa saja
yang dinilainya pantas karena telah membantu berlangsungnya kerja praktek. Pada
bagian akhir dituliskan tanggal, bulan dan tahun penyelesaian penulisan laporan dan
nama penulis. Penulisan menggunakan Bahasa Indonesia yang baku, baik dan
benar.
5) Daftar Isi
6) Daftar Gambar
7) Daftar Tabel
8) Daftar Lampiran
9) Bab Pendahuluan yang memuat: Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan, Ruang
Lingkup dan Batasan, Metode dan Sistematika.
10) Bab Tinjauan Teori yang berisi tentang proses pembangunan baik dalam tahap
prelimenary, pengembangan desain, perencanaan /perancangan, pengawasan
pelaksanaan, administrasi, dan pengelolaan / organisasi proyek secara manajemen
proyek konstruksi
11) Bab Tinjauan Proyek, terdiri dari :
Tinjauan Umum yang memuat deskripsi tentang hal- hal yang menjadi latar dan
bersifat umum dari kerja praktek, misalnya penjelasan tentang identifikasi tempat
kerja praktek secara keseluruhan, organisasi konsultan/kontraktor, jadwal proyek,
anggaran proyek, proses berlangsungnya pekerjaan yang diikuti, identifikasi obyek
kerja praktek, proses pengamatan, pelaksanaan kerja praktek dan ungkapan
pengalaman yang lain,. Dasar-dasar teori yang dijelaskan dalam bab ini atau
dalambab tersendiri.
Tinjauan Khusus yang memuat deskripsi tentang hal- hal yang menjadi penekanan
kerja praktek atau hal- hal yang spesifik sehingga perlu dijelaskan secara rinci dan
mendalam, misalnya kondisi-kondisi arsitektural, teknis, manajemen, perilaku, dan
sebagainya, yang telah menjadi focus perhatian selama kerja praktek.
12) Bab Pembahasan, yang memuat analisis tentang hal-hal yang telah menjadi fokus
perhatian selama kerja praktek, misalnya berupa suatu telaah kritis permasalahan,
kelemahan dan kelebihan, interpretasi, eksplorasi dan sebagainya. Analisis juga
dapat berupa telaah penerapan teori dalam proses berlangsungnya pekerjaan.
11
13) Bab Kesimpulan, yang memuat sintesa atau rangkuman, rekomendasi atau saran
14) Daftar Pustaka, yang memuat pustaka- pustaka yang dikutip atau yang benar- benar
digunakan sebagai acuan penulisan laporan kerja praktek.tatapenulisan
menggunakan cara yang diakui, misalnya Model Deewey, dan dipakai dengan cara
yang konsisten (lihat contoh).
15) Lampiran, yang memuat misalnya gambar- gambar obek kerja praktek, dokumen-
dokumen suratketerangan ; dari perusahaan tempat kerja praktek dan semua form
kerja praktek.
16) Daftar Riwayat Hidup yang memuat daftar riwayat hidup peserta kerja praktek yang
menyebutkan nama lengkap, NIM, tempat dan tanggal lahir, alamat serta pendidikan
dan pengalaman kegiatan yang relevan. Tempelkan juga pas foto diri.
Catatan: setiap nomor diatas selalu dimulai dengan halaman baru, sedangkan nomor
halaman tetap menerus.

L. Format Ukuran Kertas, Huruf, dan Margin


1) Ukuran kertas Laporan adalah A4 (21 x 29,7 cm), 70 gram. Apabila ada halaman
yang memerlukan ukuran kertas yang lebih besar, kertas diusahakan dapat dilipat
sehingga berukuran A4.
2) Batas teks berjarak 4cm dari tepi atas kertas dan tepi kiri kertas serta berjarak 3cm
dari tepi kanan kertas dan tepi bawah kertas (lihat contoh).
3) Kulit muka dan kulit belakang memiliki ketebalan > 1 mm (hard cover) berwarna biru
gelap, mengkilap. Buku laporan dijilid terusan dengan tulisan punggung/ samping
4) Tulisan pada kulit muka menggunakan jenis huruf Times New Roman, Arial, atau
yang sejenis dengan ukuran huruf 12-16, dicetak dengan tinta warna emas.
5) Tulisan pada halaman-halaman dalam (kecuali halaman judul dalam) apabila
menggunakan pengolahan kata Microsoft Word, menggunakan jenis huruf Times New
Roman atau yang sejenis, norma dengan ukuran huruf 12, dicetak dengan tinta warna
hitam. Apabila menggunakan pengolah kata bukan Microsoft Word, tulis disesuaikan
dengan ketentuas diatas.
6) Jarak antar baris satu setengah spasi (spasi 1,5), kecuali untuk Daftar Isi, Daftar
Gambar, Daftar Tabel, Daftar Lampiran dan Daftar Pustaka menggunakan jarak atau
spasi satu (spasi tunggal).

Penomoran
Pembagian teks yang menggunakan nomor- nomor dilakukan dengan salah satu cara di
bawah ini :
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. …
C. …
Atau
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 …
1.3 …
1) Gambar diberi nomor dengan menyebutkan nomor bab, nomor urutnya, diikuti tulisan
judul, misalnya “Gambar 3.6 Denah lantai Dasar” berarti gambar 6 di dalam Bab 3
dan yang ditampilkan adalah gambar denah lantai dasar. Judul gambar diletakkan di
bawah gambar. Setiap gambar harus dilengkapi dengan legenda/ keterangan
secukupnya untuk menjelaskan symbol- symbol di gambar. Gambar dibuat jelas dan
mudah dibaca.
2) Table diberi nomor dengan menyebutkan nomor bab, nomor urutnya, diikuti tulisan
judulm misalnya “ Tabel 4.3 Nama Ruang dan Jumlah” berarti tabel nomor 3 didalam
Bab 4 dan yang ditampilkan adalah tabel nama- nama ruang dan jumlahnya,. Judul
tabel diletakkan di atas tabel
3) Persmaan, misalnya rumus, kalau diperlukan (karena jumlahnya banyak atau sering
12
diacu) diberi nomor dengan menyebutkan nomor bab diikuti nomor urutnya, misalnya
Persamaan 4.3 berarti persamaan nmor 3 di dalam Bab 4.
4) Lampiran diberi nomor 1, 2, 3, … atau A, B, C, …, misalnya “Lampiran “1” atau
“Lampiran A”.
5) Nomor halaman terletak di bawah. Penomoran halaman Judul dalam sampai dengan
halam Daftar Isi, Daftar Tabel, daftar Gambar, dan sebagainya menggunakan formst I,
ii, iii, dst. Penomoran halamn Bab Pendahuluan sampai dengan halaman Lampiran
menggunakan format 1, 2, 3, dst.

M. Presentasi dan Pertanggungjawaban Ilmiah


Presentasi atau display dan pertanggungjawaban ilmiah, misalnya dalam bentuk
kegiatan seminar perlu diselenggarakan untuk mendapatkan validitas suatu laporan
kegiatan kerja praktek. Penyelenggaraannya diatur oleh Koordinator Kerja praktek
Arsitektur dan dihadiri Pembimbing.

N. Penilaian
Setelah mahasiswa menyerahkan buku laporan (final) kerja praktek kepada
pembimbing, pembimbing membuat penilaian akhir (menggunakan Form Nilai KP) dengan
dasar pertimbangan keseluruhan proses kegiatan kerja praktek. Kriteria penilaian
dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
- Akademis, misalnya pemahaman terhadap dasar-dasar teori, penguasaaan lapangan
secara substantif analisis serta penuangan gagasan baru.
- Mental dan perilaku, misalnya motivasi kerja, kinerja pelaksanaan, displin kerja,
kerajinan, ketrampilan selama di lapangan dan pembuatan laporan.
- Penyajian laporan, misalnya kelengkapan, kejelasan, dan ketajaman.
- Lain-lain, misalnya presensi, jumlah jam kerja, ketepatan waktu.

Skala nilai
Nilai berkisar antara 0 (E) sampai dengan 100 (A) dengan rentang:
Skor-S Rentang nilai (skala 4)
(skala 100) Angka Huruf
S≥85 4,00 A
80-84 3,70 A-
75-79 3,30 B+
70-74 3,00 B
65-69 2,70 C+
60-64 2,00 C
55-59 1,00 D
<55 0,00 E

13
O. Sanksi
Mahasiswa akan mendapatkan sanksi pembatalan pendaftaran apabila: mahasiswa
secara sengaja memanipulasi informasi data akademis atau data tempat kerja praktek atau
data obyek kerja praktek; mahasiswa tidak memulai pelaksanaan kerja praktek sesuai
jadwal yang direncanakan.
Mahasiswa akan mendapatkan sanksi pembatalan pelaksanaan kerja praktek yang
telah dijalani apabila: mahasiswa tidak mengikuti prosedur yang ditetapkan; mahasiswa
sebelum mulai melaksanakan kerja praktek tidak melakukan konsultasi awal dengan
pembimbing kerja praktek yang telah ditunjuk; mahasiswa diketahui tidak secara aktif
melakukan kerja praktek.
Mahasiswa akan mendapatkan sanksi pembatalan seluruh keikutsertaannya dalam
Mata Kuliah Kerja Praktek apabila: Mahasiswa tidak menyerahkan laporan kerja praktek
(final) maksimum 14 hari kalender setelah berakhirnya pelaksanaan kerja praktek;
Mahasiswa peserta kerja praktek melakukan kecurangan selama mengikuti Kerja Praktek.
Mahasiswa mendapatkan sanksi peringatan dan pembatalan seluruh
keikutsertaannya dalam Mata Kuliah Kerja Praktek apabila telah berbuat curang serta
mencemarkan nama baik Program Studi Teknik Arsitektur FT UNIPA.

14
BAB II.
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Pada bagian ini akan dijelaskan hal-hal yang harus dikerjakan dan dilaksanakan para
mahasiswa yang menjalankan tugas kerja kerja praktek pada biro konsultan, lembaga
swasta maupun instansi pemerintah. Saat melaksanakan kerja praktek, tugas dan tanggung
jawab para mahasiswa adalah sesuai pada bidang masing-masing. Pada bidang
perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan dan manajemen, peran mahasiswa
melaksanakan tugas/ membantu sesuai petunjuk / format yang diberikan oleh pembimbing
lapangan pada studio maupun di proyek tempat pelaksanaan proyek.

A. Unsur-Unsur Pembangunan
Mahasiswa diharapkan memahami manajemen proyek, dimana usaha-usaha untuk
mewujudkan sebuah bangunan diawali dari tahap ide hingga tahap pelaksanaan. Pihak-
pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi dari fase perencanaan sampai dengan
pelaksanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga pihak, yaitu : pihak pemilik proyek ( owner /
prinsipal / employer / client / bouwheer) ; pihak perencana (designer); serta pihak kontraktor
(aannemer).Orang atau badan yang membiayai, merencanakan, dan melaksanakan proyek
tersebut disebut Unsur-Unsur pelaksana pembangunan. Masing-masing unsur tersebut
mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan posisinya
masing-masing. Dalam melaksanakan kegiatan perwujudan bangunan, masing-masing
pihak saling berinteraksi satu sama lain sesuai dengan hubungan kerja yang telah
ditetapkan. Koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan
proyek konstruksi merupakan kunci utama meraih kesuksesan sesuai dengan tujuannya.

B. Batasan Umum
Saat berlangsungnya kerja praktek, mahasiswa melibatkan diri dalam suatu kegiatan
perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan atau pengelolaan yang memiliki
relevansi dengan arsitektur pada suatu institusi atau biro konsultan dan atau kontraktor.
Adapun batasan yang dapat diuraikan adalah:
a. Perencanaan adalah proses membuat rencana terutama dalam lingkup skala makro,
yang berkonteks ruang lingkungan, kawasan, atau wilayah.
b. Perancangan adalah proses membuat rancangan terutama dalam lingkup skala
mikro, yang berkonteks ruang tapak, bangunan, dan detail.
c. Pelaksanaan adalah proses mewujudkan (membangun) konstruksi suatu rancangan.
d. Pengawasan adalah proses mengawasi pekerjaan mewujudkan konstruksi.
e. Pengelolaan atau manajemen bangunan adalah proses mengelola bangunan
sehingga bangunan dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya.
Penekanan pembahasan adalah segi dari obyek kerja praktek arsitek yang mendapatkan
perhatian dan pengkajian lebih mendalam. Penekanan pembahasan ini dapat berupa aspek
teknis, manajemen, arsitektural, dan sebagainya, prioritas kegiatan untuk diikuti adalah
perancangan arsitektur.
Obyek kerja praktek dapat berupa bangunan atau ruang lingkungan, kawasan, k o t a ,
wilayah atau obyek lainnya; dengan batasan :
a. Bangunan Gedung
Bangunan yang memiliki luas lebih dari 2000 m2 atau kurang dari 2000 m2 tetapi
berlantai lebih dari satu (≥ 2 lantai).
b. Bangunan Bukan Gedung
Bangunan bukan gedung yang berupa bangunan monumen, utilitas dan sejenisnya.
c. Ruang Lingkungan, Kawasan, Wilayah
Lingkungan, kawasan, atau wilayah yang memiliki relevansi dengan persoalan
arsitektur dan luas tidak dibatasi.
d. Obyek lainnya (ketentuan tentang obyek lainnya iniakan diatur kemudian).
15
C. Pemilik Proyek
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada
pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa dapat
berupa perseorangan, badan / lembaga / instansi pemerintah maupun swasta.
A. Hak dan kewajiban pengguna jasa adalah :
• Menunjuk penyedia jasa konsultan dan kontraktor.
• Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh penyedia jasa.
• Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak
penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
• Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
• Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa sejumlah
biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
• Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan cara
menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama
pemilik.
• Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
• Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh
penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki.

B. Wewenang pemberi tugas adalah :


• Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing kontraktor.
• Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahukan
secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal diluar kontrak yang
ditetapkan

D. Konsultan Perencana
Pihak/badan yang disebut sebagai konsultan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
konsultan perencana dan konsultan pengawas. Konsultan perencana dapat dipisahkan
menjadi beberapa jenis berdasarkan spesialisasinya, yaitu : konsultan yang menangani
bidang arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal dan elektrikal dan lain sebagainya.
Berbagai jenis bidang tersebut umumnya menjadi satu kesatuan yang disebut sebagai
konsultan perencana.
Konsultan perencana adalah orang / badan yang membuat perencanaan bangunan
secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil, maupun bidang lain yang melekat erat dan
membentuk sebuah sistem bangunan. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan/
perseorangan berbadan hukum / badan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan
pekerjaan bangunan.
Tugas mahasiswa peserta di bidang perencana/perancangan, yaitu membantu
konsultan perencana membuat rancangan sesuai proyek yang dikerjakan dengan arahan
tim arsitek; yang meliputi pekerjaan :
1) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, detail
engineering desain, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana
anggaran biaya
2) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada tim arsitek
3) Memberikan jawaban dan penjelasan tentang hal-hal yang kurang jelas dalam gambar
rencana
4) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
5) Ikut menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek
Detail pekerjaan yang lebih rinci antara lain : Pra rancangan /pra desain, Design
development, Rancangan situasi, site plan, Rancangan denah, Rancangan potongan,
Rancangan tampak, Rancangam 3D interior & eksterior, Rancangan rencana atap, pintu,
jendela /bouvenligh ,plafond, lampu, pondasi dll, Detail struktur; penulang sloof,
kolom,balok,plat , tangga dll, Pekerjaaan system utilitas, sanitasi air kotor,air bersih, air
16
hujan,limbah, Pekerjaan detail system mecanical dan electrical (ME) ,escalator, trafelator,
lift, sistem air conditioner (AC), penangkal petir
Selain itu, penyelesaian rencana anggaran biaya dan owner estimate /OE, detail
pekerjaan yang lebih rinci antara lain menghitung: Harga bahan bangunan, Upah tenaga,
Menghitung volume (Bill of quantity /BQ), Menghitung Analisa, Menghitung rencana
anggaran biaya , Time schedule, Rencana kerja dan syarat- syarat, Administrasi

E. Kontraktor
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar
rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan kontraktor dapat berupa
perusahaan perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak
dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.
Tugas mahasiswa peserta di bidang kontraktor pelaksanaan antara lain :
- Membantu pelaksana proyek dengan arahan/petunjuk pelaksana proyek atau site
manajer.
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat,
risalah penjelasan pekerjaan (aanvullings) dan syarat-syarat tambahan yang telah
ditetapkan oleh pengguna jasa
- Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan pengawas
sebagai wakil dari pengguna jasa
- Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan bulanan,
sebagai bahan evaluasi monitoring progres pekerjaan

Secara teknis mahasiswa peserta membantu pelaksana proyek dalam pelaksanaan :


- Pelaksanaan pekerjaanmulai dari pekerjaan uitzet , galian tanah pondasi sampai
pemasangan pondasi dan tergantung jenis/sistem pondasi
- Pelaksanaan pekerjaan pembesian sloop /kolom, pembalokan, plat lantai dan elemen
lainya sampai dengan pengecoran beton bertulang
- Pekerjaan pasang dinding, pintu jendela/ bouvenligh.
- Pekerjaan plesteran / kolaborasi dengan instalasi listrik instalasi air
- Pekerjaan pasang atap, kuda2/penutup atap,plafond dll
- Pekerjaaan pemasangn ubin pada lantai /kamar mandi/wc
- Pengecatandan peliturdinding, plafon, pintu, jendela
- Pekerjaan sanitasi air kotor,air bersih, air hujan,limbah
- Pekerjaa pemasangan mecanical electrical;. eskalator, trafelator, lift, pemasangan
plambing/ducting system air conditioner (AC), penangkal petir
- Acuan pekerjaan berdasar gambar DED, RAB, RKS,dan risalah Aanvulling
- Mahasiswa berkewajiban membuat rekaman setiap progres kegiatan untuk bahan
penyusunan laporan KP

F. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang / badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk
membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal hingga
berakhirnya penyerahaan ke 1 dan ke 2 dari hasil pekerjaan pembangunan proyek
Tugas mahasiswa di bidang pengawasan antara lain :
- Membantu konsultan pengawas dalam pengendalian jalannya pekerjaan proyek
sesuai arahantim pengawas secara teknis maupun administrasi dengan acuan, RKS,
RAB,Schedule, risalah berita acara aanwijzing/aafuling dan peraturan lainya.
- Mengadakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai schedule proyek.
- Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
- Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi antar
berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
- Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari
pembengkakan biaya.
17
- Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai hasil
akhir sesuai dengan yang diharapkan kualitas, kuantitas dan waktu pelaksanaan yang
telah ditetapkan.
- Menerima atau menolak material / peralatan yang didatangkan kontraktor yang tidak
sesuai dengan spek pada RKS maupun pada RAB.
- Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku
- Menyusun Laporan kemajuan pekerjaan ( harian, mingguan, bobot tiap bulan)
- Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau berkurangnya
pekerjaan
- Mempersiapkan /membuat dokumen rekaman progres pekerjaan untuk rapat evaluasi

G. Bidang Manajemen Proyek


Manajemen proyek ;suatu metode untuk mebicarakan tahapan-tahapan dari
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing)pelaksanaan (actuating) dan
pengawasan (controlling),agar mendapatkan hasil yg efektif & efisien
Manajemen konstruksi (construction management) adalah bagaimana sumber daya
yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek secara tepat.
Sumber daya dalam proyek konstruksi dapat dikelompokkan sebagai :
manpower,material,machines, maney, method.
Hubungan tiga pihak yang terjadi antara pemilik proyek, konsultan dan kontraktor diatur
sebagai berikut :
1) Konsultan dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Konsultan
memberikan layanan konsultasi di mana produk yang dihasilkan berupa gambar-
gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat sedangkan pemilik proyek memberikan
biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
2) Kontraktor dengan pemilik proyek,
Ikatan berdasarkan kontrak. Kontraktor memberikan layanan jasa profesionalnya
berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan pemilik proyek yang dituangkan
dalam gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik
proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor.
3) Konsultan dengan kontraktor
Ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan. Konsultan memberikan gambar perencana,
peraturan, dan syarat-syarat, kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah
bangunan.
Mahasiswa didalam kerja praktek di bidang manajemen proyek tetap didukung
dengan kegiatan teknis di bidang perencanaan, perancangan, pelaksanaan maupun di
bidang pengawasan. Substansi manajemen bangunan dapat terkait dengan: teknis,
fungsional, perilaku, administrasi, hukum, kelembagaaan, dan pembiayaan.
Proses manajemen bangunan meliputi: Planning (perencanaan), Organiting
(pengorganasian), Operating, Controlling (pengendalian), dan Evaluating.
Keluaran yang dicapai adalah pengelolaan strategis, taktis dan teknis dari objek.

Dasar- dasar pelaksanaan pekerjaan


Pekerjaan harus dilaksanakan berdasarkan:
- Rencana kerja dan syarat-syarat.
- Gambar- gambar kerja /gambar rencana (Bestek) yang dilampirkan dalam RKS,serta
gambar detailyang dibuat oleh Penyedia jasa dan sudah disyahkan oleh Direksi.
- Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanvulling).
- Petunjuk dan Perintah Direksi/Pengawas Lapangan selama berlangsungnya
peleksanaan pekerjaan

18
Menurut ketentuan dan persyaratan ;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor;45/PRT/M/2007/ tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
- Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 46KPTS/1998 tanggal 1 Maret 1998 tentang
Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
- Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No ; 10/KPTS/2000 Tentang Ketentuan Teknis
pengamanan terhadap bahaya kebakaran bangunan gedung dan lingkungannya
- Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No: 332/KPTS/M/2002 tanggal
21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara
- Menurut Peraturan Pemerintah Daerah setempat yang berhubungan dengan
Penyelenggaraan pembangunan Gedung Negara
- Undang-undang No1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- PUPI (Peraturan Umum Pembebanan Indonesia) tahun 1987
- SNI No ; 03-2834-1992 tentang ; tata cara pembuatan rencana Campuran Beton
Normal
- Aturan-aturan /syarat-syarat dari PPKI 1961 no 5 kecuali hal-hal yang dalam RKS ini di
tentukan
- Peraturan Beton Bertulang untuk Indonesia Tahun 1971 (PBI tahun 1971) dan SNI
1982
- Peraturan umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan Bangunan pada Penyelenggaraan
bangunan-bangunan di Indonesia (PUBP 1982)
- Undang-undang No 13 1999 tentang Jasa Konstruksi
- SNI 1735 – 1989 (SDKBI 1.3.53.-1987 ) tentang cara Perencanaan Bangunan dan
Bangunan untuk Mencegah Bahaya Kebakaran Pada bangunan Rumah dan Gedung
- SK. SNI – T. 15- 1991-03 tentang Tata Cara perhitungan Struktur Beton untuk
bangunan Gedung
- SNI 04-0225-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) dari
badan Standarisasi Nasional ICS.91.140.50)
- SNI.03 -2835-2002 tentang Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan
Perumahan
- SNI – 1735-1989 F ( SKBI 1.3.53-1987) tentang Tata Cara Perencanaan
Pembebanan untuk Rencana Gedung

19
LAMPIRAN

TEMPLATE LAPORAN KERJA PRAKTEK

Contoh Format dan Isi Halaman Kulit Muka (Kertas Ukuran A4)

PERANCANGAN KEMBALI GEDUNG KULIAH


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE

Judul dan Sub Judul: Font 14.


Selain Judul dan Sub Judul: Font 12.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh : Nong Mitak


NIM. 023........

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA

( tahun )

20
Contoh Format dan Isi Halaman Pengesahan (Kertas Ukuran A4)

YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI NUSA NIPA


UNIVERSITAS NUSA NIPA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK

JUDUL : PERANCANGAN KEMBALI GEDUNG KULIAH


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE

NAMA : NONG MITAK


NIM : 023.............

Maumere, ………………………..

Pembimbing Lapangan

Moat Kalang, ST, MT

Mengetahui

Kepala Program Studi Arsitektur


Fakultas Teknik Dosen Pembimbing
Universitas Nusa Nipa Kerja Praktek

.......................................................... ..................................................................
NIDN 08.................... NIDN 08...........................

21
Contoh Format Garis Tepi (Margin) (Kertas Ukuran A4)

batas teks atas


tepi kertas 4 cm

Bidang Teks

Tulisan pada halaman – halaman ini apabila


menggunakan pengolah kata Microsoft Word,
menggunakan jenis huruf Times New Roman atau
yang sejenis, Normal, dengan ukuran huruf 12,
dengan tinta warna hitam. Apabila menggunakan
pengolah kata bukan Microsoft Word,tulisan
disesuaikan dengan ketentuan di atas. Jarak antar
baris satu setengah spasi (spasi 1,5), kecuali untuk

batas teks kiri Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Dafta rbatas teks kanan
4 cm Pustaka menggunakan jarak satu spasi. 3 cm

nomor halaman di bawah


batas teks bawah
X tengah atau kanan X
3 cm

22
Contoh Format penulisan judul gambar dan judul table

1) Gambar diberi nomor dengan menyebutkan nomor bab, nomor urutnya, diikuti tulisan
judul, misalnya “Gambar 3.6 Denah Lantai Dasar” berarti gambar nomor 6 di dalam
Bab 3 dan yang ditampilkan adalah gambar denah lantai dasar. Setiap gambar harus
dilengkapi dengan legenda/keterangan secukupnya untuk menjelaskan simbol –
simbol di gambar. Gambar dibuat jelas dan mudah dibaca. Judul gambar
diletakkan di bawah gambar.

2) Tabel diberi nomor dengan menyebutkan nomor bab, nomor urutnya, diikuti tulisan
judul, misalnya “Tabel 4.3 Nama Ruang dan Jumlah” berarti table nomor 3 di
dalam Bab 4 dan yang ditampilkan adalah tabel nama – nama ruang dan jumlahnya.
Judul tabel diletakkan di atas.

Bagan Alur Prosedur yang harus dijalani mahasiswa dalam mengikuti

Mk Etika dan Kerja praktek Arsitek:

2. Observasi awal
3. Mhs mendaftarakan
Mencari tempat magang
1. Mhs KP / Konsultasi ke
serta melayangkan 4. Pengisian Form
Persyaratan : koordinator KP
Surat Lamaran KP di pendaftaran KPon
• Administrasi Keputusan
biro konsultan, line
• Jumlah capaian SKS maupun biro kontraktor.
proyek&penentuan
pembimbing

7. Selama pelaksanaan KP 6. Selama KP mhs membuat 5. Mahasiswa kemudian


mahasiswa tetap melakukan laporan mingguan melaksanakan KP
konsultasi dengan dosen pelaksanaan, secara aktif dan secara
pembimbing dan ditandatangani oleh bertanggungjawab di
mendapatkan bantuan pembimbing lapangan tempat KP selama 90
bimbingan dari tenaga ahli yang (Form KP 2-3). hari
ada di tempat KP

8. Selama melaksanakan PP 9.Mahasiswa melakukan pengumpulan laporan


mahasiswa menyusun buku laporan kepada panitia dalam format pdf. melalui
dengan dibarengi konsultasi tercatat link yang telah dibagikan.
minimal 5x kepada pembimbing PP,
hingga mendapatkan acc.

23
KERJASAMA TEMPAT KERJA KERJA PRAKTEK DI WILAYAH MAUMERE
Biro konsultan
1. CV Guna Tama Desain Maumere
2. CV Laba Lepo Konsultan Maumere
3. CV Cipta Karsa Desain Maumere
4. Har Enko Konsultan Maumere
5. Harsa Graha Konsultan Maumere
6. Candra Kirana Total Design Maumere
7. De Lima Kolsultan Maumere
8. Pakar Semi Konsultan Maumere

24

Anda mungkin juga menyukai