Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERANCANGAN FASILITAS PENUNJANG KANTOR


SEKRETARIAT IKATAN ARSITEK INDONESIA SUMATERA
UTARA, DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melakukan Praktek Kerja Lapangan

Disusun oleh:

Nama : Ricky Wahyu Purba


NPM : 1914310019
Program Studi : Arsitektur

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2022
i

LEMBAR PENGESAHAN

Perancangan Fasilitas Penunjang Kantor IAI Sumatera Utara di Kecamatan


Medan Sunggal

Nama : Ricky Wahyu Purba


NPM : 1914310019
Program Studi : Arsitektur

Disahkan,
Medan, 16 September 2022

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
Direktur CV. Alam Ruang Cipta
Harmonis

Fariz Harindra Syam SP., M.Si Ars. Achmad Arryanto, ST. MT. IAI
NIDN : 0104109301

Ketua Program Studi

Dr Cut Nuraini,S.T.,M.T.
NIDN :
ii

KATA PENGANTAR

“Salam Sejahtera untuk kita semua”

Puji Tuhan kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Kerja Lapangan dengan judul “Perancangan Fasilitas Penunjang Kantor
Sekretariat Ikatan Arsitek Indonesia Sumatera Utara di Kecamatan
Medan Sunggal” di CV. Alam Ruang Cipta Harmonis. Laporan ini disusun
untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL)
pada program Studi Arsitektur di Universitas Pembangunan Panca Budi. Tidak
lupa saya juga mengucapkan terimakasih kepada ;

1. Bapak Hamdani ST., MT. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Pembangunan Panca Budi, yang memfasilitasi dengan
kebijakan-nya.
2. Dr. Cut Nuraini, ST.,MT. selaku Ketua Program Studi Arsitektur
Universitas Pembangunan Panca Budi.
3. Bapak Ars.Achmad Aryanto, ST.,MT. IAI selaku Pimpinan / Direktur di
tempat Praktek Kerja Lapangan yang telah memberikan kesempatan bagi
saya untuk melaksanakan kerja praktek di CV. Alam Ruang Cipta Harmonis
4. Bapak Fariz Harindra Syam SP., M.Si selaku dosen pembimbing praktek
kerja lapangan, atas bimbingan dan arahannya sehingga laporan ini bisa
selesai dengan tepat waktu.
5. Kedua Orang tua penulis yang telah memberi dukungan dan motivasi dalam
penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
6. Handy Ramadhan Rahman, Liza Arryani Khairunissa, Zorapatan Ajara dan

Mevia Tiara selaku rekan saya selama melakukan Praktek Kerja Lapangan

di CV. Alam Cipta Ruang Harmonis.


iii

Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan

masih banyak ditemukan kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya

mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca, agar laporan ini

nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Saya mohon maaf yang

sebesar-besarnya apabila ada tutur kata yang kurang berkenan didalam laporan ini

karena setiap manusia tidak ada yang luput dari kesalahan.

Demikian, semoga laporan ini bisa bermanfaat. Terimakasih.

Medan, Oktober 2022

Penulis
iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Batasan Masalah
1.5 Identitas Tempat Praktek Kerja Lapangan
1.6 Sistematika Laporan
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III METODOLOGI
3.1 Alur Praktek Kerja Lapangan (Berbentuk Flowchart)
3.2 Deskripsi Detail Alur Praktek Kerja Lapangan
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
4.2 Analisis Kegiatan
4.3 Pembahasan Lainnya
4.4 Monitoring dan Evaluasi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. ………………………………………………………………...1

Gambar 2.2. ………………………………………………………………...2

Gambar 2.3. ………………………………………………………………...3


vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. …………………………………………………………………. 4

Tabel 2.2. …………………………………………………………………..5

Tabel 2.2. …………………………………………………………………..6


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu adalah hal penting yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Tanpa
adanya ilmu maka kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan baik. Ilmu
pengetahuan yang dimiliki setiap individu berbeda-beda. Era globalisasi saat
ini menuntut setiap individu untuk mampu bersaing dalam mempertahankan
eksistensi dalam hal karir. Tidak hanya ilmu dalam bentuk teori yang
dibutuhkan namun ilmu dalam hal penerapan di lapangan juga diperlukan. Di
dalam segala aspek bidang, ilmu yang khususnya berhubungan dengan
konstruksi membutuhkan suatu pengalaman dan jam terbang dalam bekerja.
Program Studi arsitektur, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
mewajibkan peserta didik untuk mengikuti mata kuliah Praktek Kerja
Lapangan (PKL). PKL sebenarnya sangat banyak dan bermanfaat bagi setiap
mahasiswa untuk mengenal dunia kerja. Mahasiswa bisa mempraktekkan
berbagai macam teori yang telah didapatkan ketika duduk di bangku
perkuliahan sehingga bisa dimanfaatkan ketika terjun ke dunia kerja. Guna
untuk menambah pengalaman mahasiswa dalam dunia lapangan, dan di dalam
pelaksanaannya, banyak terdapat jenis jenis pekerjaan, salah satunya adalah
fasilitas penunjang sebuah kantor.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tersebut termasuk kegiatan proyek
yang merupakan suatu kegiatan yang berlangsung sementara dalam jangka
waktu tertentu. Hal tersebut sesuai dengan lokasi sumber daya tertentu yang
dilakukan dengan maksud melaksanakan tugas sesuai dengan sasaran yang
telah ditetapkan dengan jelas. Sasaran atau tugas itu dapat berupa
pembangunan atau suatu bangunan, baik itu rumah, gedung, pabrik maupun
membuat produk baru, dengan terlebih dulu melakukan penelitian,
pengembangan,survey, dan lain sebagainya.
2

Dalam pelaksanaan suatu proyek, aspek pengendalian waktu sangat


penting mengingat kaitannya dengan berbagai aspek yang lain. Oleh sebab itu
pengendalian waktu dalam suatu proyek harus diwujudkan dalam rencana
penjadwalan yang matang. Pada pelaksanaan kerja praktek ini penulis memilih
untuk melaksanakan di CV. Alam Cipta Ruang Harmonis yang bergerak di
bidang perencanaan dan konstruksi. Kali ini penulis bergabung pada proyek
perencanaan “Fasilisitas Penunjang Kantor Sekretariat IAI Sumut” pada
bagian perencanaan.
Diharapkan melalui proses praktek kerja lapangan (PKL) ini, mahasiswa
akan mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang akan membantu untuk
proses kedepannya. Melalui proses PKL diharapkan seorang calon arsitek
dapat berkembang dan siap untuk terjun dunia kerja yang sebenarnya.
Walaupun didunia kerja sangat banyak sekali persaingan akan tetapi, dengan
skills dan kemampuan yang terlatih serta sudah mendapatkan beberapa
pengalaman di kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Sehingga kita dapat bertahan
didunia kerja dan menjadi seorang arsitek yang berkualitas, berskill,
bermental, attitude dan professional.
Fasilitas merupakan komponen pendukung yang dapat memudahkan
kegiatan manusia dan sifatnya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-
hari. Pada dasarnya sebuah fasilitas diberikan untuk memudahkan segala
urusan manusia. Fasilitas penunjang kantor adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk membantu dan mempermudah pekerjaan serta sebagai sarana
pendukung aktivitas perusahaan itu sendiri.
Adapun fasilitas kantor ini mencakup sarana (segala sesuatu yang
dibutuhkan pekerjaan kantor termasuk alat, bahan, perabotan, perbekalan dan
sebagainya) dan prasarana (segala sesuatu yang statis seperti bangunan, taman,
gedung, tempat parker, kantin, dll) sehingga bisa memudahkan karyawan
dalam menyelesaikan semua tugas-tugasnya.
3

1.2. Tujuan ;

 Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang dikerjakan


dikampus dengan penerapan dikonstruksi,
 Untuk mengetahui bentuk dan cara perancangan fasilitas penunjang
kantor,
 Menghasilkan produk perancangan fasilitas penunjang kantor sekretariat
IAI Sumatera Utara.

1.3. Manfaat ;

Manfaat Dari Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Ini adalah Sebagai


Berikut:
 Mengetahui proses perencanaan sebuah proyek dalam dunia kerja.
 Mendapat pengalaman baru tentang kondisi dunia kerja yang
sebenarnya.
 Menjadi perencana dalam sebuah proyek.
 Mengetahui struktur organisasi perusahaan dan ruang lingkup pekerjaan
perusahaan.
 Memperoleh ilmu dan pengetahuan yang berbeda dengan yang dipelajari
didalam perkuliahan.
 Dapat menjadi gambaran sebagai langkah awal mengikuti dunia kerja.
 Mampu beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan sebagai tim.
 Memberi masukan kepada IAI untuk rancangan Fasilitas Penunjang
Kantor Sekretariat IAI Sumatera Utara di Kecamatan Medan Sunggal.

1.4. Batasan Masalah

Seputar perancangan fasilisitas penunjang Kantor Sekretariat IAI


Sumatera Utara di Kecamatan Medan Sunggal menyesuaikan dengan waktu
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang sudah di tentukan yaitu kurang lebih dari
4

tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Agustus 2022. Batasan pekerjaan dalam


PKL ini adalah proses perancangan lengkap “Fasilitas Penunjang Kantor
Sekretariat IAI Sumut”. Untuk mengenai perencanaan dalam penyelesaian
tugas yang didapat pada PKL tentang pembangunan fasilitas penunjang
menjadi bangunan pendukung kantor Sekretariat IAI Sumut akan
menyesuaikan dengan waktu yang sudah ditentukan.

1.5. Identitas Tempat Praktek Kerja Lapangan

CV. Alam Ruang Cipta Harmonis (CV. ARCH) yang berletak di Jl.
Kiwi, kompleks Citra Arkade No 6-C merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang jasa konsultan dalam berbagai bidang pekerjaan Jasa
Konstruksi dengan lingkup layanan perencanaan dan pengawasan. Beberapa
kegiatan yang menjadi lingkup layanan CV. ARCH adalah perusahaan yang
menekuni dan siap membantu dalam melaksanakan pekerjaan dalam bidang :

a. Jasa Nasihat dan Pra Desain Arsitektur


b. Jasa Desain Arsitektural
c. Jasa Penilai Perawatan dan Kelayakan Bangunan Gedung
d. Jasa Desain Interior
e. Desain Rekayasa Konstruksi Pondasi serta struktur Bangunan
f. Jasa Perencanaan dan Perancangan Perkotaan
g. Jasa Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Bangunan dan
Lansekap
h. Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung
Pada beberapa bidang pekerjaan tertentu, CV.ARCH melakukan
kerjasama dengan tenaga ahli professional terpilih yang setiap saat membantu
kami. Untuk pelaksanaan pekerjaan CV.ARCH, khususnya pada Bidang
Pekerjaan Survey, Investigasi, Desain, Studi, Supervisi telah dibagi atas
beberapa seksi tergabung pada jenis pekerjaannya.
5

Tabel 1.1 : Susunan Pengurus CV.Alam Ruang Cipta Harmonis

1.6. Sistematika Laporan

BAB I : PENDAHULUAN,
Yang berisi latar belakang, Maksud dan Tujuan, Lingkup Studi
yang dilaksanakan oleh mahasiswa selama kerja praktek
BAB II : LANDASAN TEORI,
Berisikan tentang penjelasan mengenai latar belakang kerja
praktek,ruang linkup kerja praktek, waktu pelaksanaan kerja praktek,
dan sistematika penyusunan laporan dari hasil kerja praktek yang
telah dilaksanakan
BAB III : METODOLOGI,
Berisikan tentang pelaksanaan dilapangan, mendapatkan informasi
tentang data lokasi tapak, dan juga melakukan survey pada lokasi
tapak
BAB IV : PEMBAHASAN,
Berisikan tentang pelaksanaan dilapangan,mengamati perubahan
yang terjadi di lapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan pengamatan di lapangan dan pengambilan gambar saat
pekerjaan berlangsung.
BAB V : PENUTUP,
Berisi tentang kesimpulan dari topik yang dipaparkan di dalam
laporan kerja praktek dan saran dari penulis.
LAMPIRAN :
Berisikan laporan log book kegiatan kerja praktek dan gambar
Kerja.
6

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. pengertian perancangan

Menurut McGinty, 1997 Perancangan, dalam konteks arsitektur,


adalah semata – mata usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah
ada menjadi sesuatu yang lebih baik. Perancangan dapat dianggap
sebagai suatu proses tiga bagian yang terdiri dari keadaan mula, suatu
metode atau proses transformasi, dan suatu keadaan masa depan yang
dibayangkan. Karena merancang itu sering kali membingungkan, maka
penggunaan contoh/model adalah tindakan yang sesuai untuk mengawali
perkenalan dengan permasalahan merancang.

Namun sebuah contoh/model tidak akan dapat menyampaikan


semua kemungkinan, informasi, sikap dan nilai secara lengkap.
Sehingga seringkali kelengkapan bukan menjadi tujuan utama,
melainkan kejelasan dan kemudahan untuk dimengerti menjadi tujuan
dasar dari adanya model. Agar dengan memahami model yang
sederhana tumbuh percaya diri dalam individu sehingga lebih mampu
dalam mencoba, mengolah, dan menyajikan ide peracangan.

2.1.2. Proses Perancangan

Kegiatan perancangan dalam arsitektur pada dasarnya


menyangkut kepada tiga hal pokok yang semestinya
dilakukan/dilaksanakan/diberikan baik di dunia akademik oleh para
mahasiswa Jurusan Arsitektur di lingkungan kampus, maupun di dunia
praktis oleh para profesional arsitek di lapangan kerja.

Tahapan Proses Perancangan Menurut IAI Tahapan dalam proses


perancangan menurut Ikatan Arsitek Indonesia pada buku “ Pedoman
7

Hubungan Kerja Antara Arsitek dengan Pengguna Jasa” Pasal 36 (IAI,


2007, p.24) adalah :

Tahap 1 : Tahap Konsep Rancangan

a. Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu ada kejelasan mengenai


semua data dan informasi dari pengguna jasa yang terkait tentang
kebutuhan dan persyaratan pembangunan agar supaya maksud dan
tujuan pembangunan dapat terpenuhi dengan sempurna
b. Pada tahap ini arsitek melakukan persiapan perancangan yang meliputi
pemeriksaan seluruh data serta informasi yang diterima, membuat
analisis dan pengolahan data yang menghasilkan:
- Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan
data primer maupun sekunder serta informasi lain untuk mencapai
batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan
pembangunan yang berlaku.
- Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan
pertimbangan-pertimbangan semua bidang terkait (baik struktur,
mekanikal, elektrikal, dan atau bidang keahlian lain bila
diperlukan).
Tahap 2 : Tahap Prarancangan / Skematik Desain
Tahap Prarancangan / Skematik Desain menurut “ Pedoman Hubungan
Kerja Antara Arsitek dengan Pengguna Jasa” Pasal 37 (IAI, 2007, p.25)
adalah :
a. Prarancangan
Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai
dan dapat memenuhi persyaratan program perancangan, arsitek
menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan
dalam gambar-gambar.
Tahap 3 : Tahap Pengembangan Rancangan
Tahap Pengembangan Rancangan Tahap Prarancangan / Skematik
Desain menurut “ Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dengan
Pengguna Jasa” Pasal 38 (IAI, 2007, p.26) adalah:
a. Pada tahap Pengembangan Rancangan, arsitek bekerja atas dasar
8

prarancangan yang telah disetujui oleh pengguna jasa untuk


menentukan:
- Sistem konstruksi dan struktur bangunan, sistem mekanikal-
elektrikal, serta disiplin terkait lainnya dengan
mempertimbangkan kelayakan dan kelaikannya baik terpisah
maupun secara terpadu.
- Bahan bangunan akan dijelaskan secara garis besar dengan
mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan,
konstruksi, dan nilai ekonomi. - Perkiraan biaya konstruksi
akan disusun berdasarkan sistem bangunan, kesemuanya
disajikan dalam bentuk gambar-gambar, diagram-diagram
sistem, dan laporan tertulis.
- Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna
jasa, hasil pengembangan rancangan ini dianggap sebagai
rancangan akhir dan digunakan oleh arsitek sebagai dasar
untuk memulai tahap selanjutnya.
Tahap 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja
Tahap Pembuatan Gambar Kerja menurut “ Pedoman Hubungan
Kerja Antara Arsitek dengan Pengguna Jasa” Pasal 39 (IAI, 2007,
p.27) adalah pada tahap pembuatan gambar kerja, berdasarkan hasil
pengembangan rancangan yang telah disetujui pengguna jasa, arsitek
menerjemahkan konsep rancangan yang terkandung dalam
pengembangan rancangan tersebut ke dalam gambar-gambar dan
uraian-uraian teknis yang terinci sehingga secara tersendiri maupun
secara keseluruhan dapat menjelaskan proses pelaksanaan dan
pengawasan konstruksi. Arsitek menyajikan dokumen pelaksanaan
dalam bentuk gambar-gambar kerja dan tulisan spesifikasi dan syarat-
syarat teknik pembangunan yang jelas, lengkap dan teratur, serta
perhitungan kuantitas pekerjaan dan perkiraan biaya pelaksanaan
pembangunan yang jelas, tepat, dan terinci. Setelah diperiksa dan
mendapat persetujuan dari pengguna jasa, Gambar Kerja yang
dihasilkan ini dianggap sebagai rancangan akhir dan siap digunakan
untuk proses selanjutnya. Sasaran tahap ini adalah:
9

a. Untuk memperoleh kejelasan teknik pelaksanaan konstruksi, agar


supaya konsep rancangan yang tergambar dan dimaksud dalam
Pengembangan Rancangan dapat diwujudkan secara fisik dengan
mutu yang baik.
b. Untuk memperoleh kejelasan kuantitatif, agar supaya biaya dan
waktu pelaksanaan pembangunan dapat dihitung dengan seksama
dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Untuk melengkapi kejelasan teknis dalam bidang administrasi
pelaksanaan pembangunan dan memenuhi persyaratan yuridis
yang terkandung dalam dokumen pelelangan dan dokumen
perjanjian/kontrak kerja konstruksi.
Tahap 5 : Tahap Proses Pengadaan Pelaksana Konstruksi
Tahap Proses Pengadaan Pelaksana Konstruksi menurut “ Pedoman
Hubungan Kerja Antara Arsitek dengan Pengguna Jasa” Pasal 40
(IAI, 2007, p.28) adalah:
a. Penyiapan Dokumen Pengadaan Pelaksana Konstruksi Pada tahap
ini, arsitek mengolah hasil pembuatan Gambar Kerja ke dalam
bentuk format Dokumen Pelelangan yang dilengkapi dengan
tulisan Uraian Rencana Kerja dan Syarat-Syarat teknis
pelaksanaan pekerjaan-(RKS) serta Rencana Anggaran Biaya
(RAB) termasuk Daftar Volume (Bill of Quantity/BQ). Sehingga
secara tersendiri maupun keseluruhan dapat mendukung proses:
- Pemilihan pelaksana konstruksi
- Penugasan pelaksana konstruksi
- Pengawasan pelaksanaan konstruksi
- Perhitungan besaran luas dan volume serta biaya pelaksanaan
pembangunan yang jelas
b. Pada Tahap Pelelangan arsitek membantu pengguna jasa secara
menyeluruh atau secara sebagian dalam:
- Mempersiapkan Dokumen Pelelangan;
- Melakukan prakualifikasi seleksi pelaksana konstruksi;
- Membagikan Dokumen Pelelangan kepada peserta/lelang;
- Memberikan penjelasan teknis dan lingkup pekerjaan;
10

- Menerima penawaran biaya dari pelaksana konstruksi;


- Melakukan penilaian atas penawaran tersebut;
- Memberikan nasihat dan rekomendasi pemilihan Pelaksanaan
Konstruksi kepada pengguna jasa
- Menyusun Perjanjian Kerja Konstruksi antara Pengguna Jasa
dan Pelaksana Konstruksi
Tahap 6 : Tahap Pengawasan Berkala
Tahap Pengawasan Berkala menurut “ Pedoman Hubungan Kerja
Antara Arsitek dengan Pengguna Jasa” Pasal 41 (IAI, 2007, p.29)
adalah:
a. Arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di
lapangan dan mengadakan pertemuan secara teratur dengan
pengguna jasa dan Pelaksana Pengawasan Terpadu atau MK yang
ditunjuk oleh pengguna jasa.
b. Dalam hal ini, arsitek tidak terlibat dalam kegiatan pengawasan
harian atau menerus.
c. Penanganan pekerjaan pengawasan berkala dilakukan paling
banyak 1 (satu) kali dalam 2 (dua) minggu atau sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.
d. Apabila lokasi pembangunan berada di luar kota tempat kediaman
arsitek, maka biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
perjalanan arsitek ke lokasi pembangunan, wajib diganti oleh
pengguna jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau yang
ditetapkan dan disepakati bersama sebelumnya.
11

2.2. Landasan Teori

2.2.1. pengertian Kantor

Kantor (serapan dari bahasa Belanda kantoor, yang diturunkan dari bahasa
Prancis comptoir) adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk
perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya
berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi.
Kantor sering dibagi kepada dua jenis; kantor yang terbesar dan terpenting
biasanya dijadikan kantor pusat, sedangkan kantor-kantor lainnya dinamakan
kantor cabang.

Tujuan utama lingkungan perkantoran adalah untuk mendukung


penghuninya dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan biaya serendah mungkin dan
tingkat kepuasan setinggi mungkin. Mengingat beragamnya pekerja dan tugas
yang dikerjakan, tidaklah selalu mudah untuk memilih ruang kantor yang cocok.
Guna membantu pengambilan keputusan desain ruang kerja dan kantor, dapat
dibedakan tiga jenis ruang kantor:

 ruangan kerja (work spaces)


 ruangan pertemuan (meeting spaces)
 ruangan pendukung (support spaces).
12

Perusahaan-perusahaan baru atau berkembang, kantor cabang jarak jauh,


ruang-ruang proyek, dapat dilayani oleh "Serviced Offices" (kantor yang
mempunyai fasilitas pelayanan) sebagai pemecahan sederhana dan dapat
menyediakan semua jenis-jenis ruangan.

2.2.2 Tata Ruang Kantor

Menurut Sedarmayanti (2009), tata ruang kantor dapat diutarakan sebagai


pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor
serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sehingga pegawai dapat bekerja
dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga tercapai
efisiensi kerja. Sedangkan menurut Terry (dalam Sedarmayanti, 2009) tata
ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan
tentang penggunaannya secara rinci dari ruang tersebut untuk menyiapkan suatu
susunan praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan
kerja perkantoran dengan biaya yang layak.

Pengertian lain pula diungkapkan oleh Moekijat (2008) bahwa tata ruang
kantor menunjukkan penentuan syarat-syarat ruang dan penggunaannya secara
terinci daripada ruang ini untuk memberikan susunan perabot dan perlengkapan
yang paling praktis yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan kantor.
Selain itu juga, Nuraida (2008) berpendapat bahwa tata ruang kantor merupakan
pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor pada
luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi
pekerja.

Dari beberapa pengertian tata ruang kantor diatas dapat disimpulkan bahwa
tata ruang kantor adalah penyusunan peralatan dan perlengkapan yang paling
praktis serta faktor-faktor fisik yang dianggap perlu pada suatu ruangan yang
tersedia, agar pegawai merasa nyaman, baik, leluasa dan bebas bergerak dalam
pelaksanaan kerja kantor dengan biaya yang layak.

2.2.3. Azas Tata Ruang Kantor

Dalam melakukan penataan suatu ruangan kantor haruslah berpedoman


pada azas-azas pokok tata ruang kantor itu sendiri, menurut The (2007) ada
empat azas pokok tata ruang yaitu :
13

1. Azas jarak terpendek

Tata ruang kantor yang baik ialah yang memungkinkan proses penyelesaian
suatu pekerjaan ditempuh dengan jarak yang sependek-pendeknya. Dalam hal
ini garis lurus antara dua titik adalah jarak yang terpendek. Dalam menyusun
tempat kerja dan menempatkan alat-alat, hendaknya azas ini dijalankan sejauh
mungkin.

2. Azas rangkaian kerja

Tata ruang kantor yang baik ialah yang menempatkan para pegawai

alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urut-urutan


penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Azas ini merupakan kelengkapan
dari azas mengenai jarak terpendek. Jarak terpendek tercapai, apabila para
pekerja atau alat-alat ditaruh menurut urutan proses penyelesaian pekerjaan.

3. Azas penggunaan segenap ruangan

Tata ruang kantor yang baik ialah yang mempergunakan sepenuhnya semua
ruang yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai saja (ruang
datar), melainkan juga ruang yang vertikal ke atas maupun ke bawah. Jadi,
sebisa mungkin tidak ada ruang yang dibiarkan tidak terpakai.

4. Azas perubahan susunan tempat kerja.

Tata ruang kantor yang baik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali
dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar.

2.3 Studi Banding

1. Kantor Dinas Kesehatan Bandung adalah sebuah kantor pemerintahan yang


berada di Bandung tepatnya di jalan Supratman. Berfungsi sebagai pelayan
informasi kesehatan dan layanan masyarakat.

A. Definisi Tema
Penerapan tema pada perancangan ini adalah pendekatan Arsitektur
Minimalis Modern. Arsitektur Minimalis Modern disini menekankan pada
14

pola bentuk fasad dengan pemakaian gaya minimalis yaitu gaya kubisme
yang berarti kotak, selain 11 itu gaya yang di tonjolkan seperti garis, tegak
lurus, dan bidang. Pemakaian material yang polos, simpel dan jujur, warna
lebih mencolok seperti warna-warna cerah. Tema pada Kantor Dinas
Kesehatan ini dijelaskan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Definisi Tema Prinsip yang diambil pada bangunan Dinas
Kesehatan Bandung
yaitu :
a. Arsitektur Modern Minimalis Penerapan konsep Arsitektur Modern
Minimalis yaitu mengambil beberapa prinsip dari buku Harry Kurniawan
yaitu Kesederhanaan, Ketegasan Geometris, 360-Degree Materialnees,
Complexity in Movement, Thrid Space dan Nature.
b. Kesederhanaan Dalam tema modern minimalis di simpulkan bahwa
menggambarkan kondisi paling kecil atau paling sedikit dimana secara kasat
mata terlihat kondisi fisik yang sederhana.
c. Geometris Pencapaian bentuk dari minimalis adalah dari ketegasan
geometris dimana pemakaian garis,tegak lurus dan bidang sebagai pola
desain utama terhadap bangunan Dinas Kesehatan.
d. 360-Degree Materialness Kejujuran material yang dipakai pada bangunan
tanpa mengurangi 12 keaslian dari material tersebut seperti beton dengan
15

corak unfinish, kayu dengan serat kayu, kaca transparan karena menjelaskan
berat dan ringan pada bangunan.
e. Complexity in Movement Dari segi kenyamanan sirkulasi juga penting
karena untuk ruang bergerak pekerja dari sisi lain ke lainnya.
f. Nature Bagian terpenting dari desain arsitektur terutama taman dengan
tema ini menjadi icon tersendiri.
a. Standarisasi Sarana & Prasana
Sama halnya dengan ruang untuk kegiatan penunjang, ruang
tersebut diperuntukan untuk jasa pelayanan khusus diperuntukan
untuk kegiatan yang secara langsung maupun tidak langsung
menunjang kegiatan seperti ruang kerja, ruang tamu, ruang rapat,
ruang sidang utama, ruang tunggu tamu, ruang sekretaris, ruang
tata usaha, ruang arsip, ruang hall, ruang operator telepon, ruang
security, ruang bendahara, ruang perpustakaan, ruang poliklinik,
ruang penyajian data, ruang penyimpanan, ruang computer, ruang
kantin, ruang ibadah dan toilet.

b. Persyaratan Tata Bangunan & Lingkungan


Persyaratan Tata Bangunan & Lingkungan ini dijelaskan pada tabel
2.1

Tabel 2.1 Persyaratan Tata Bangunan dan Lingkungan


16

c. Persyaratan Bahan Bangunan


Persyaratan bahan bangunan ini dijelaskan pada tabel 2.2
Tabel 2.2 persyaratan bahan bangunan

d. Persyaratan Struktur Bangunan


Persyaratan Persyaratan Struktur Bangunan ini dijelaskan pada tabel
2.3
Tabel 2.3 Persyaratan Struktur Bangunan

2. 64 point of internet
17

Arsitek : RRR&Architecture

Lokasi : Bangladesh
Kategori : Kantor Bidang Internet

Gambar 2.2 64 Point Of Internet,Bangladesh

Sumber: RRR&achitects.com

Deskripsi dari Gambar 2.2 yaitu :

a. Tampak depan dibuat persegi panjang dengan adanya subtraktif


untuk main entrance ke dalam bangunan. Desain precast dibuat
beragam dengan penambahan kaca untuk cahaya masuk kedalam
bangunan.
b. Pada bagian samping bangunan yang memungkinkan sinar
matahari timur dan barat hanya di terapkan glass block yang
disusun rapi yang bertujuan hanya mendapatkan sinar matahari
tanpa panas yang diserap.
c. Pada bagaian belakang dibuat 3 bagian berbeda dengan penengah
akses tangga.
d. Main entrance dan lantai di 2 memakai kaca dengan berbagai
ukuran selain mendapat cahaya alami juga untuk view dari dalam
keluar taman. Kondisi ini bisa diterapkan untuk mengacu kinerja
pekerjaan yang membutuhkan view keluar yang baik seperti taman
dengan adanya berbagai tanaman.
e. Interior lobby dibuat luas dengan adanya void sampai ke atas
dengan memakai skyroof, cahaya masuk sangat maksimal namun
bila di terapkan pada proyek dinas kesehatan dampaknya adalah
panas pada siang hari.
18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Bagan Alur Kerja Praktek Lapangan

Mulai

Survey
Lokasi

Pengumpulan
Data

Study Study
Literatur Lapangan

Analisa
Perilaku

Program Ruang

Hasil Proses
Konsep Perancangan Laporan
Desain

Perzoningan Selesai

Gambar 3.1 Bagan alur Praktek Kerja Lapangan


19

3.2. Lokasi dan alur kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan ini dimulai dengan survei lokasi yaitu pada Jalan Kiwi
no 6B, Sei Sikambing B, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara. Survei
lokasi dilakukan dengan pengukuran lahan dan pengecekan lahan yang kemudian
dilakukan pengumpulan data berupa data primer yang meliputi ukuran, eksisting
tapak, dan data sekunder yang meliputi vegetasi, kondisi iklim, dan sebagainya.

Setelah itu masuk pada tahap Analisa yang berupa pengamatan dan penguraian
masalah masalah yang ada pada lokasi tapak. Kegiatan wawancara kepada owner juga
dilakukan untuk mendapatkan informasi mendalam terkait tapak.

Analisa yang dilakukan berupa Analisa Tapak, Analisa lingkungan, Analisa


Ukuran dan Tata Wilayah, Analisa Topografi, Analisa Iklim, Analisa Sirkulasi dan
Aksesibilitas, Analisa Pancaindra, dan Analisa Utilitas. Setelah melakukan tahap
analisa, kemudian melakukan pemrograman ruang yang dibutuhkan owner. Dari
setiap konsep yang digambarkan, akan dilakukan meeting dengan owner. Hal ini
dilakukan guna untuk memastikan konsep perancangan yang digambarkan sesuai
dengan keinginan owner tapak, tetapi dengan mempertimbangkan kondisi yang ada
dilapangan. Tahap konsep dilakukan dengan menentukan konsep apa yang cocok
untuk di terapkan pada lahan dan melakukan penzoningan area area yang akan ci
rancang. Setelah tahap konsep dan penzoningan, maka dilakukan perencanaan desain
yang berupa gambar kerja denah, potongan, tampak, 3d dan gambar kerja lainnya.

3.3. Deskripsi Detail Alur Praktek Kerja Lapangan

Tabel 3.1 Deskripsi 3.1 Detail Alur Praktek Kerja Lapangan


20

Tahun 2022
Minggu Minggu
Nama kegiatan Minggu Minggu ketiga keempat
No
Pertama kedua

Kegiatan
perencanaan
Survey Lapangan
Mengumpulkan Data
A
Study Lapangan
Analisa Prilaku
Wawancara
Kegiatan Akhir
3.4. Mulai Perencanaan
Mendesain Dan
Konsep
B
Hasil Perencanaan
Laporan Akhir
Perencanaan
Kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan

Secara umum kegiatan yang dilakukan selama kerja praktik sebagai berikut :
1. Minggu Pertama
Pada minggu pertama tanggal 1 Agustus sampai tanggal 6 Agustus 2022, Kerja
Praktek lapangan dimulai dengan survei lapangan, pengukuran lahan, Studi lapangan
dan mendapatkan gambaran site eksisting di jalan Kiwi no 6B, Sei Sikambing B,
Kec. Medan Sunggal, Kota Medan dan diskusi terkait data-data terhadap pemilik
lahan. Lahan yang di gunakan ini memiliki luas ± 317m².
21

Gambar 3.2 Proses Survei Bangunan eksisting

Sumber Penulis 2022

2. Minggu kedua

Pada minggu kedua pada tanggal 8 Agustus sampai 13 Agustus 2022, kegiatan
praktek kerja lapangan berupa analisa terkait kondisi lokasi tapak dan masalah-
masalah yang terdapat di lokasi tapak tersebut. Analisa didapat dari hasil observasi,
survei, dan wawancara dengan pemilik lahan. Sehingga setelah terkumpulnya analisa
maka saya dapat memulai mengerjakan perencanaan taman dan ruang kantor IAI
Sumut.

Gambar 3.3 Diskusi Mengenai Analisa Lokasi


Sumber Penulis 2022
3. Minggu Ketiga
22

Pada minggu ketiga pada tanggal 15 Agustus sampai 20 Agustus praktek kerja
saya memulai perencanaan dengan membuat desain dan konsep pada perancangan
taman dan ruang rapat kantor IAI Sumut yang dimana mendapatkan konsep .

Gambar 3.4 Proses Mengenai Konsep Desain

Sumber Penulis 2022

4. Minggu Keempat

Pada minggu keempat pada tanggal 22 Agustus sampai dengan 1 September,


Praktek kerja didapatkan hasil perancangan taman dan ruang rapat kantor Ikatan
Arsitek Indonesia Sumatera Utara sehingga bisa didapatkan laporan akhir dari hasil
perancangan taman dan ruang rapat kantor Ikatan Arsitek Indonesia Sumatera Utara.
23

Gambar 3.5 Memaparkan Hasil Akhir Perancangan


Sumber Penulis 2022
24

BAB IV

PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Pelaksanaan kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan pada:


Tempat : CV. Alam Ruang Cipta Harmonis
Alamat : Jl. Kiwi, kompleks Citra Arkade No 6-C, Medan 20144, Sumatera
Utara
Waktu : 09.00 s/d 17.00 WIB
Pelaksanaan jam Praktek Kerja Lapangan secara detail dilakukan pada saat
sebagai berikut:
1. Hari Senin s/d Sabtu : Pukul 09.00 – 17.00 WIB
2. Hari Minggu : Libur
3. Waktu Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB

4.2 Deskripsi Proyek

Nama Proyek : Perancangan Fasilitas Penunjang Kantor Sekretariat IAI


Sumut
Alamat Proyek : Jl. Kiwi, kompleks Citra Arkade No 6-C Medan ,
Sumatera Utara 20122
Konsultan Perancana : CV. Alam Ruang Cipta Harmonis
Luas Lahan Perencanaan : 317 m².
25

Gambar 4.1 Site Eksisting

Sumber : Penulis 2022

Tapak merupakan area kosong didepan kantor Sekretariat IAI Sumut, yang
berukuran 22,95 m X 10,80 m. Dengan luasan tapak tersebut, tentunya akan cukup
dibangun sebuah kantor yang akan menunjang berbagai aktivitas di kantor Sekretariat
IAI Sumut. Kondisi eksisting tapak relatif datar, dan hampir seluruh permukaannya di
tutupi ground cover rumput gajah mini. Pohon Ketapang juga juga ditemukan area
tapak yang ditanam persis ditengah sehingga membagi tapak menjadi 2 bagian.

Sebelumnya, area tapak ini hanya digunakan untuk area parkir klien atau pun
tamu dan didekat area entrance menuju kantor diletakkan sebuah genset sebagai
cadangan listrik apabila terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba. Vegetasi lain yang
ditemukan di area tapak antara lain ; pohon rambutan, pohon mangga, pohon durian
dan beberapa jenis bunga.
26

4.3 Batasan Lokasi


Batasan wilayah perancangan adalah seluruh kawasan Kantor Sekretariat IAI
Sumut yang terletak di Jl. Kiwi, kompleks Citra Arkade No 6-C Medan , Sumatera
Utara 20122 dengan luas 317 m².
Berikut ini batasan-batasan site yang terdapat pada lokasi proyek Perancangan
fasilitas penunjang sebagai berikut :
1. Sebelah utara : Berbatasan dengan jalan Kiwi

2. Sebelah timur : Berbatasan dengan Hotel Spot On

3. Sebelah selatan : Berbatasan kantor CV. ARCH

4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan rumah masyarakat

Gambar 4.2 Peta Wilayah Perancangan

Sumber: Google Earth, 2022

Gambar 4.3 Eksisting Wilayah Perancangan

Sumber: Google Earth, 2022


27

Gambar 4.4 Site Plan

Sumber: Penulis, 2022

Dari hasil perancangan yang dibuat, maka dapat didapatkan pembagian ruang
seperti gambar diatas. Mengingat lahan yang terbatas, karena harus tetap memiliki
lahan parkir maka konsep yang digunakan adalah seperti bangunan kelas yaitu
ruangan memanjang ke samping. Hal ini bertujuan agar teras bangunan dapat
digunakan sebagai parkiran sepeda motor dan mobil.
Ruangan yang direncanakan meliputi ; ruang podcast, ruang rapat, ruang
penerima tamu/klien, dan toilet. Ruang foyer/penerima tamu menggunakan konsep
terbuka sesuai keinginan owner bangunan. Sebagai penghilang penat, disediakan juga
sebuah gazebo kecil untuk klien yang merokok atau pun yang ingin bersantai.
28

Gambar 4.5 Potongan A-A

Sumber: Penulis, 2022

Gambar 4.6 Potongan B-B

Sumber: Penulis, 2022


29

Gambar 4.7 Potongan C-C

Sumber: Penulis, 2022


30

Gambar 4.8 Tampak Bangunan Penunjang Kantor IAI Sumut

Sumber: Penulis, 2022

Gambar 4.9 Perspektif Bangunan Penunjang Kantor IAI Sumut

Sumber: Penulis, 2022


31

Gambar 4.10 Perspektif Bangunan Penunjang Kantor IAI Sumut

Sumber: Penulis, 2022

Gambar 4.11 Perspektif Bangunan Penunjang Kantor IAI Sumut

Sumber: Penulis, 2022


32

Gambar 4.12 Tampak Atas Bangunan Penunjang Kantor IAI Sumut

Sumber: Penulis, 2022

Gambar 4.13 Tampak Ruang Podcast Bangunan Penunjang Kantor IAI Sumut

Sumber: Penulis, 2022

Gambar 4.14 Tampak Ruang Rapat Bangunan Penunjang Kantor IAI Sumut

Sumber: Penulis, 2022


33

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari kajian yang telah dilakukan dapat disimpulkan hasil Perancangan


Fasilitas Penunjang Kantor Sekretariat IAI sumut, yaitu;

1. Lokasi tapak yang tepat berada di depan kantor Sekretariat IAI


Sumut, tentu sangat strategis untuk dibangun sebuah kantor
penunjang sehingga aktivitas perkantoran menjadi lebih lega.
Konsep bangunan kantor yang diterapkan adalah konsep minimalis
sehingga tetap sejalan dengan bangunan kantor Sekretariat IAI
sumut yang mengusung konsep yang sama.

2. Fasilitas yang tersedia dibangunan penunjang Kantor Sekretariat


IAI sumut antara lain ; ruang podcast, ruang penerima tamu/klien,
toilet dan ruang rapat. Fasilitas pendukung seperti gazebo juga
disediakan sebagai media menghilangkan jenuh atau penat selepas
rapat.

5.2 Saran

Diperlukan studi lanjutan pada Kawasan tapak, mengingat lokasi


tapak sering banjir ketika musim penghujan. Sehingga perlu
dilakukan diskusi untuk menanggulangi masalah tersebut. Salah satu
gagasan yang tepat merupakan menambah tinggi titik elevasi
bangunan dan menambahan biopori di area halaman kantor sehingga
mempercepat penyerapan air ketika hujan.
26

DAFTAR PUSTAKA

arsitektur kantor - Google Cendekia scholar.google.co.id

View of Pendekatan Arsitektur Modern Minimalis pada Bangunan Perkantoran |


Jurnal Indonesia

arsitektur kantor minimalis jurnal umum

Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur - Boedhi Laksito -


27
27

LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Kunjungan Dosen Pembimbing


Sumber : Penulis 2022

Lampiran 1. 2 Diskusi dan arahan mengenai perancangan


Sumber : Penulis 2022

Lampiran 1. 3 Presentasi Hasil Perancangan


Sumber : Penulis 2022
28
29

Lampiran 1. 4 Berita acara supervisi


Sumber : Penulis 2022
30

Lampiran 1. 5 Formulir Pengajuan Judul Laporan


Sumber : Penulis 2022

Anda mungkin juga menyukai