Anda di halaman 1dari 52

BAHAN AJAR

MANAJEMEN
PROYEK
KONSTRUKSI

Oleh :

DR. I Nyoman Dita Pahang Putra.,ST, MT.


NIDN. 0717037003

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Surabaya
2017
KATA PENGANTAR

Bahan Ajar Manajemen Proyek Konstruksi disusun untuk memberikan tambahan fasilitas
belajar bagi mahasiswa Program Studi Teknik Sipil – Fakultas Teknik – UPN “Veteran”
Jawa Timur Surabaya. Dengan tersusunnya Bahan Ajar ini, diharapkan mahasiswa dapat
mengerti dan memahami permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan manajemen
proyek di bidang engineering. Buku ini dibagi dalam 3 bagian, yakni:
Bagian I : Pengertian manajemen proyek dan pengorganisasian pada struktur
pekerjaan konstruksi
Bagian II : Sistematika pengendalian, perhitungan biaya serta kontrak pada proyek
konstruksi
Bagian III : Penggunaan peralatan serta pelaksanaan aktifitas proyek yang disesuaikan
dengan spesifikasi teknis
Dengan selesainya penulisan buku ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang turut mendukung, mengevaluasi dan memberikan saran.
Penulis mengharapkan kritik dan tanggapan serta saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi penyempurnaan buku ini dan harapan penulis semoga buku ini dapat
bermanfaat.

Surabaya, 31 Juli 2017

DR. I Nyoman Dita Pahang Putra., ST, MT.

i
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

BAB I
PROFIL PROYEK

KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa dapat,

a. mengetahui definisi dan membedakan kegiatan proyek dengan

kegiatan operasional rutin ;

b. mengetahui kompleksitas suatu proyek ;

c. mengetahui dinamika proyek dalam berbagai tahap dan

perilaku yang spesifik selama siklus proyek.

1.1. PENDAHULUAN

Dalam dunia modern dewasa ini proyek makin beraneka ragam,

canggih dan kompleks. Pada bagian awal ini memberikan batasan

dan penjelasan kegiatan yang berbentuk proyek.

1.2. PROFIL KEGIATAN PROYEK

Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan

sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas,

dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk

melaksanakan tugas dan sasarannya telah ditetapkan dengan

jelas.

Program Studi Teknik Sipil 1


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Ciri pokok proyek adalah:

a. memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja

akhr;

b. jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam

proses mencapai tujuan telah ditentukan;

c. bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh

selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan

jelas;

d. nonrutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas

kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung.

Disamping proyek, dikenal pula program yang memiliki sifat

yang hampir sama dengan proyek. Perbedaannya program memiliki

skala lebih besar daripada proyek dan merupakan gabungan dari

beberapa (bermacam-macam) proyek.

Proses perkembangan proyek dapat dibagi dalam 4 fase/tahap

(gambar 1.1), yaitu:

1. Fase Perencanaan

2. Fase Rancang bangun dan Perekayasaan

3. Fase Pelaksanaan

4. Fase Pemanfaatan

Program Studi Teknik Sipil 2


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Gambar 1.1 Proses Perkembangan Proyek

1.2.1. Sasaran Proyek dan Tiga Kendala (Triple Constraint)

Dalam proses mencapai tujuan tersebut telah ditentukan

batasan yaitu,

a. anggaran yang dialokasikan;

b. jadwal yang harus diselesaikan;

c. mutu yang harus dipenuhi.

Tiga kendala diperlihatkan oleh Gambar 1.2, merupakan

parameter penting bagi penyelenggara proyek yang sering

diasosiasikan sebagai sasaran proyek.

Program Studi Teknik Sipil 3


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Biaya

Anggaran

Jadwal Mutu

Waktu Kinerja

Gambar 1.2 Sasaran proyek atau tiga kendala

Anggaran proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak

melebihi anggaran yang telah ditetapkan.

Jadwal proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan

tanggalakhir yang telah dtentukan.

Mutu produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi

spesifikasi dan kriteria yang telah dipersyaratkan.

1.3. KOMPLEKSITAS DAN MACAM PROYEK

1.3.1. Kompleksitas Proyek

Kompleksitas proyek dipengaruhi oleh:

a. Jumlah macam kegiatan di dalam proyek.

Program Studi Teknik Sipil 4


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

b. Macam dan jumlah hubungan antar kelompok (organisasi) di

dalam proyek.

c. Macam dan jumlah hubungan antar kegiatan (organisasi) di

dalam proyek dengan pihak luar.

Kompleksitas tidak linear terhadap besar kecilnya ukuran

suatu proyek. Proyek kecil dapat lebih kompleks dari pada

proyek dengan ukuran yang lebih besar.

1.3.2. Macam Proyek

Pengelompokan atau macam proyek jika dilihat dari komponen

kegiatan utamanya, adalah sebagai berikut:

a. Proyek Engineering-Konstruksi

Komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri dari

pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan dan

konstruksi.

b. Proyek Engineering-Manufaktur

Proses untuk menghasilkan produk baru. Kegiatan utamanya

meliputi desain engineering, product development,

pengadaan manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan

operasi produk yang dihasilkan.

c. Proyek Penelitian dan Pengembangan

Proyek ini bertujuan melakukan penelitian dan pengembangan

dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu.

Program Studi Teknik Sipil 5


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Diperlukan batasan penelitian yang jelas sehingga tidak

melebihi anggaran dan jadwal yang telah ditetapkan.

d. Proyek Pelayanan Manajemen

Beberapa aktifitas proyek ini adalah sebagai berikut:

1. merancang sistem informasi manajemen yang meliputi

perangkat lunak maupun perangkat keras;

2. merancang program efisiensi dan penghematan;

3. diversifikasi, merger dan akuisisi (take over).

Proyek tersebut tidak menghasilkan produk dalam bentuk

fisik melainkan dalam bentuk laporan akhir (soft copy dan

hard copy).

e. Proyek Kapital

Proyek ini meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan,

pembelian material dan peralatan, manufaktur (pabrikasi)

dan konstruksi, pembangunan fasilitas produksi.

1.3.3. Timbulnya Proyek

Timbulnya proyek dapat berasal dari beberapa sumber, yakni:

a. Rencana Pemerintah

b. Permintaan Pasar

c. Internal Perusahaan

d. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan

Program Studi Teknik Sipil 6


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

1.4. SIKLUS PROYEK

Siklus proyek merupakan garis lengkung (logaritma) jika

dilihat dari hubungan antara fungsi sumber daya dan waktu.

Hal ini diperjelas pada gambar 1.3.


Sumber daya

Siklus proyek

Waktu
KONSEPTUAL Perencanaan dan IMPLEMENTASI OPERASI
Pemantapan
(PP)/DEFINISI

 Sasaran  Rencana  Mobilisasi  Perencanaan terinci

 Lingkup Kerja  Anggaran  Engineering  Pengendalian

 Kelayakan  Jadwal  Pengadaan  Kepenyeliaan

 Perangkat  Konstruksi  Demobilisasi

 Peserta

Gambar 1.3. Hubungan fungsi sumber daya dan waktu

1.5. LATIHAN SOAL

1. Bagaimana proses timbulnya proyek?

Program Studi Teknik Sipil 7


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

2. Adakah perbedaan antara proyek dengan program? Beri contoh

kegiatan yang dapat diklasifikasikan ke dalam program!

3. Termasuk kategori proyek apakah pembangunan kawasan kota

mandiri?

4. Dibagi dalam berapa tahapan kegiatan pada proyek?

5. Jelaskan hubungan antara kebutuhan sumber daya dan waktu

pada siklus proyek!

1.6. PENUTUP

Proyek merupakan kegiatan yang bersifat temporer dan memiliki

constraint baik waktu, biaya dan mutu. Dalam pelaksanaannya

siklus proyek melalui alur yang membentuk suatu garis

lengkung (logaritma) dengan beberapa fase/tahapan yakni:

konseptual, PP/Definisi dan Implementasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ervianto, Wulfram I. 2004. Teori-Aplikasi, Manajemen Proyek


Konstruksi. Edisi I. Andi. Yogyakarta.

Kerzner, Harold. 1995. Project Management: A Systems Approach


to Planning, Scheduling and Controlling. Fifth Edition.
Van Nostrand Reinhold. United States of America.

Nugraha P, Natan I dan Sutjipto R. 1985. Manajemen Proyek


Konstruksi 1. Cetakan Pertama. Surabaya.

Soeharto, Iman. 1997. Manajemen Proyek: dari Konseptual


sampai Operasional. Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta.

Program Studi Teknik Sipil 8


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

SENARAI

Constraint : kendala atau hambatan

Merger : penggabungan

Take over : pengambil-alihan atau akuisisi

Program Studi Teknik Sipil 9


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

BAB II
PRINSIP MANAJEMEN

KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa dapat,

a. mengetahui pengertian dasar manajemen;

b. mengetahui proses manajemen yang terkait erat terhadap

fungsi manajemen;

c. mengetahui proses siklus manajemen yang mengkonsiderasi

aspek perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengkoordinasian dan pengontrolan

2.1. PENDAHULUAN

Manajemen berasal dari kata dasar to manage yang berasal dari

kata latin managiare. Kata tersebut berasal dari kata manus

yang berarti tangan dan agere yang berarti melaksanakan

(melakukan).

Menurut H. Koontz dan C. O’Donnel (1959), manajemen

didefinisikan sebagai proses merencanakan, mengorganisasir,

memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya

Program Studi Teknik Sipil 10


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang

telah ditentukan.

2.2. PROSES MANAJEMEN

Fungsi manajemen terdiri dari:

1. Planning

Mencakup evaluasi dari perkembangan masa lalu dan masa

kini, penjajagan dan pemilihan dari kondisi mendatang yang

dinilai cukup memenuhi keinginan bagi suatu organisasi

serta untuk memutuskan what, when, where, how dan who.

2. Organizing and Staffing

Sarana penentuan dan pengaturan serta pembagian tugas

antar personal dan kelompok.

3. Directing

Pengarahan organisasi yang diciptakan untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan.

4. Coordinating

Penyelarasan pekerjaan dari masing-masing bagian maupun

kelompok sehingga tidak terjadi benturan.

5. Controlling

Pengontrolan pekerjaan yang dilakukan organisasi proyek,

untuk dapat diketahui apakah perkembangan pekerjaan telah

sesuai dengan yang direncanakan atau terjadi penyimpangan.

Program Studi Teknik Sipil 11


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

2.3. MANAJEMEN PROYEK

Pada manajemen proyek modern, secara esensial merupakan

teknik yang dipergunakan dengan cara yang terintegrasi untuk

memaksimalkan tujuan proyek secara keseluruhan. Badiru dan

Pulat (1995) mendefinisikan sebagai berikut:

Proses pengelolaan, pengalokasian dan penjadwalan sumber daya

untuk mencapai tujuan yang spesifik secara bijak dan efisien.

Dapat pula didefinisikan sebagai berikut:

Pengintegrasion secara sistematik terhadap sumber daya

teknikal, personal/kelompok dan finansial untuk mencapai

tujuan.

Tools pada manajemen proyek dapat diklasifikasikan kedalam

tiga kategori utama:

1. Qualitative tools

Guna membantu proses-proses interpersonal dan organisasi

yang dibutuhkan untuk manajemen proyek.

2. Quantitative tools

Merupakan teknik analitikal yang dapat membantu dalam

aspek komputasi pada manajemen proyek.

3. Computer tools

Merupakan software dan hardware yang menyederhanakan

proses perencanaan, perorganisasian, penjadwalan dan

pengontrolan proyek. Software tools dapat membantu baik

Program Studi Teknik Sipil 12


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

analisa kualitatif maupun kuantitatif yang dibutuhkan

dalam manajemen proyek.

2.4. PENDEKATAN INTEGRAL

Perlu dilakukan pendekatan secara integral antar tiga kendala

pada manajemen proyek dengan memanfaatkan tools pada

manajemen proyek (Gambar 2.1).

Gambar 2.1. Integrasi tiga kendala dengan pemanfaatan tools

pada manajemen proyek

Pada gambar 2.1, dapat diketahui bahwa proses penyelesaian

dari tiga kendala yang ada pada proyek yakni: permasalahan

biaya, jadwal dan kinerja dapat dibantu penyelesaiannya

dengan menggunakan tool: model optimisasi, manajemen

praktikal dan aplikasi komputer.

Program Studi Teknik Sipil 13


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

2.5. FUNGSI UTAMA PADA MANAJEMEN PROYEK

Delapan fungsi utama pada manajemen proyek meliputi:

1. Scope management

Proses pengarahan dan pengontrolan dalam scope proyek yang

respek terhadap tujuan proyek.

2. Quality management

Penjaminan kinerja proyek sesuai dengan spesifikasi yang

respek terhadap kebutuhan dan harapan stakeholder dan

partisipan proyek.

3. Time management

Penggunaan waktu secara efektif dan efisien untuk

memfasilitasi pelaksanaan proyek dengan cara yang terbaik.

4. Cost management

Merupakan fungsi paling utama pada manajemen proyek yang

mengontrol secara efektif pada seluruh pembiayaan proyek

melalui penggunaan teknik reliabilitas pada estimasi,

peramalan, bujeting dan pelaporan.

5. Risk management

Proses identifikasi, analisa dan penetapan berbagai risiko

dan segala kemungkinan ketidak-pastian yang mungkin timbul

pada proyek.

6. Human resources management

Program Studi Teknik Sipil 14


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Sumber daya manusia merupakan kunci utama dalam pencapaian

tujuan. Human resources management meliputi fungsi

pengarahan sumber daya manusia diseluruh siklus proyek.

7. Contract/procurement management

Proses penyediaan equipment, peralatan, makanan/minuman,

pelayanan dan sumber daya yang dibutuhkan agar dapat

menyelesaikan dengan sukses tujuan proyek.

8. Communications management

Mengenai fungsi antar individu dan kelompok dalam

lingkungan proyek yang meliputi organisasi, routing dan

kontrol informasi yang dibutuhkan untuk memfasilitasi

pekerjaan. Kesuksesan proyek berkorelasi secara langsung

terhadap efektifitas dalam komunikasi proyek.

2.6. PROSES MANAJEMEN PROYEK

Proses manajemen proyek lebih kompleks dari proses manajemen

pada umumnya. Proses manajemen proyek terdiri dari beberapa

tahapan yang dimulai dari problem definition sampai pada

project termination. Pada gambar 2.2 dapat dilihat tahapan

utama pada proses manajemen proyek.

Program Studi Teknik Sipil 15


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Project
Termination

Project
Control

Project
Reporting

Project
MANAJEMEN PROYEK Tracking

Project
Scheduling

Resource
Allocation

Project
Organizing

Project
Planning

Project
Definition

Problem
Identification

Gambar 2.2. Tahapan Manajemen Proyek

Problem Identification

Identifikasi masalah adalah tahapan dimana kebutuhan untuk

tujuan proyek diidentifikasi, didefinisikan dan

dijustifikasi. Suatu proyek mungkin berkonsentrasi terhadap

pengembangan produk baru, implementasi dari suatu proses baru

atau peningkatan dari fasilitas existing.

Program Studi Teknik Sipil 16


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Project Definition

Pendefinisian proyek merupakan fase yang mana tujuan proyek

diklarifikasi. Hal yang sangat penting pada fase ini adalah

mission statement, yang merupakan pendefinision secara

spesifik jika terjadi permasalahan di proyek.

Project Planning

Perencanaan proyek menetapkan bagaimana menginisiasikan dan

menjalankan proyek sesuai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan

dapat dikategorikan secara singkat terdiri dari:

 Tujuan

 Definisi proyek

 Organisasi suatu tim

 Kriteria kinerja (uang, waktu, kualitas)

Project Organizing

Pengorganisasian proyek secara spesifik adalah bagaimana

mengintegrasikan fungsi-fungsi personil yang ada pada proyek.

Hal yang sangat penting pada pengorganisasian proyek adalah

pengarahan yang meliputi pemanduan dan pengawasan personil

proyek.

Program Studi Teknik Sipil 17


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Resource Allocation

Maksud dan tujuan proyek diselesaikan oleh pengalokasian

sumber daya yang didasarkan atas fungsi. Sumber daya terdiri

dari man, money, material, equipment, facilities, information

dan skills.

Project Scheduling

Penjadwalan sering menjadi fokus utama dalam manajemen

proyek. Tujuan utama dari penjadwalan adalah pengalokasian

sumber daya agar semua tujuan proyek dapat dicapai dalam

rentang waktu yang reasonable. Penjadwalan proyek meliputi:

 Analisa pendayagunaan sumber daya (man, money, material,

equipment, facilities, information dan skills)

 Teknik-teknik penjadwalan (CPM, PERT, Gantt charts)

Project Tracking dan Reporting

Tahapan ini meliputi pengecekan apakah hasil dan spesifikasi

proyek telah sesuai dengan rencana. Berdasarkan pelaporan

yang rutin dan baik, hasil dan spesifikasi progres dapat

diidentifikasi serta dapat dilakukan tindakan korektif.

Program Studi Teknik Sipil 18


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Project Control

Kontrol proyek membutuhkan tindakan tepat yang diambil dapat

mengoreksi deviasi yang tidak dapat diterima dari suatu

kinerja yang diharapkan. Kontrol dijalankan melalui

pengukuran, evaluasi dan tindakan korektif. Kontrol meliputi:

 Tracking dan Reporting

 Pengukuran dan Evaluasi

 Tindakan korektif (rencana revisi, rescheduling, updating)

Project Termination

Aktifitas akhir dari proyek yang harus sesuai dengan waktu

dan spesifikasi yang diharapkan.

2.7. LATIHAN SOAL

1. Apakah fungsi manajemen secara umum?

2. Apakah definisi manajemen proyek dan tools apa sajakah

yang dapat digunakan dalam manajemen proyek? Jelaskan!

3. Jelaskan hubungan integral antar triple constraint dengan

pemanfaatan tools pada manajemen proyek?

4. Bagaimana fungsi utama pada manajemen proyek? Jelaskan!

5. Sumber daya apa sajakah yang dibutuhkan pada proses

pelaksanaan proyek?

Program Studi Teknik Sipil 19


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

2.8. PENUTUP

Manajemen proyek secara esensial merupakan teknik yang

dipergunakan dengan cara yang terintegrasi untuk

memaksimalkan tujuan proyek secara keseluruhan. Proses

manajemen proyek lebih kompleks dari proses manajemen pada

umumnya. Proses manajemen proyek terdiri dari beberapa

tahapan yang dimulai dari problem definition sampai pada

project termination.

DAFTAR PUSTAKA

Badiru AB dan Pulat PS. 1995. Comprehensive Project


Management: Integrating Optimization Models, Management
Principles, and Computers. Prentice-Hall, Inc. New
Jersey.

Kerzner, Harold. 1995. Project Management: A Systems Approach


to Planning, Scheduling and Controlling. Fifth Edition.
Van Nostrand Reinhold. United States of America.

SENARAI

Rescheduling : penjadwalan ulang

Stakeholder : pemegang saham/investor

Updating : memperbarui

Program Studi Teknik Sipil 20


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa dapat,

a. mengetahui proses pengaturan unsur sumber daya perusahaan;

b. mengetahui proses sinkronisasi antar elemen untuk mencapai

tujuan;

c. mengkombinasi berbagai keahlian personil/kelompok yang

dibutuhkan dengan berbasis pada teknologi/sistem yang

digunakan pada proyek

3.1. PENDAHULUAN

Pengorganisasian adalah mengatur unsur-unsur sumber daya

perusahaan yang terdiri dari tenaga kerja, tenaga ahli,

material, dana, fasilitas, ketrampilan, equipment dalam suatu

sistem yang sinkron untuk mencapai tujuan perusahaan dengan

efektif dan efisien.

Dalam organisasi disusun dan diletakkan dasar-dasar pedoman

dan petunjuk kegiatan, jalur pelaporan, pembagian tugas dan

tanggung jawab masing-masing kelompok dan pimpinan.

Program Studi Teknik Sipil 21


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

3.1. STRUKTUR FORMAL DAN INFORMAL

Struktur organisasi formal merupakan struktur pendukung yang

resmi pada setiap fungsi serta menunjukkan beberapa hal

berikut:

 Macam pokok-pokok kegiatan organisasi (teknik, pemasaran,

pengadaan, manufaktur dan lain-lain)

 Pembagian menjadi kelompok atau seb-sistem

 Terdapat hirarki, wewenang dan tanggung jawab bagi

kelompok dan pimpinan

 Pengaturan kerjasama, jalur pelaporan dan komunikasi,

meliputi jalur vertikal dan horisontal.

Sedangkan struktur organisasi informal adalah struktur

organisasi yang dikembangkan ketika sekelompok orang

mengorganisasi kelompoknya secara tidak resmi untuk mencapai

semua tujuan.

3.2.1. Rentang Kontrol

Berdasarkan rentang atau garis penugasan dalam struktur

organisasi dapat dibedakan, yakni:

Rentang sempit (narrow span)

Hubungan fungsional bertanggung-jawaban subunit/ordinat lebih

sedikit/sederhana.

Program Studi Teknik Sipil 22


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Rentang lebar (wide span)

Hubungan fungsional bertanggung-jawaban pada struktur

organisasi rentang lebar diijinkan beberapa subunit/ordinat

bertanggung jawab pada satu pimpinan.

Kebutuhan rentang kontrol untuk proyek dipengaruhi oleh

kombinasi:

 Tingkat/level kebutuhan perencanaan

 Tingkat komunikasi yang diinginkan


Program Studi Teknik Sipil 23
Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

 Efektifitas otoritas pendelegasian

 Dinamika dan sifat pekerjaan subunit

 Kompetensi kinerja subunit.

3.1. ORGANISASI FUNGSIONAL

Organisasi fungsional merupakan organisasi yang dikelompokkan

menjadi unit-unit berdasarkan fungsinya. Sekelompok orang

yang mengerjakan pekerjaan sejenis dikelompokkan ke dalam

satu unit yang dinamakan bidang atau departemen kemudian

bidang tersebut di-breakdown lagi menjadi subunit yang lebih

kecil (lihat gambar 3.1).

Ciri utama organisasi fungsional adalah memiliki struktur

piramida dengan konsep otoritas dan hirarki vertikal dengan

sifat-sifat:

 Prinsip komando tunggal dimana masing-masing personil

hanya memiliki satu pimpinan.

 Setiap personil memiliki wewenang dan tanggung jawab yang

jelas.

 Arus informasi dan pelaporan bersifat vertikal.

 Hubungan kerja horisontal diatur dengan prosedur kerja

kebijakan dan petunjuk pelaksanaan.

Program Studi Teknik Sipil 24


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

 Mekanisme koordinasi antar unit, bila diperlukan dilakukan

dengan mengadakan rapat (meeting) atau membentuk

representatif panitia.

Struktur organisasi fungsional sering digunakan dan berhasil

baik di perusahaan atau lembaga yang melaksanakan kegiatan

operasional rutin dan relatif stabil. Pengorganisasian secara

fungsional akan memberikan keuntungan-keuntungan, yaitu:

1. Meningkatkan akuntabilitas

2. Garis pertanggung jawaban mudah dilihat dan dikontrol

3. Pemanfaatan tenaga kerja yang fleksibel

4. Meningkatkan hubungan yang baik antar staf/personil

5. Meningkatkan produktifitas personil sesuai dengan

ketrampilannya

6. Potensial dalam meningkatkan kemajuan staf pada lintasan

fungsi

7. Penggunaan kantor pusat menjadi tempat penyelesaian

masalah-masalah proyek yang timbul.

Sedangkan beberapa kerugian penggunaan struktur organisasi

secara fungsional adalah:

1. Atensi bercabang antara tujuan proyek dan fungsi reguler

2. Konflik dapat terjadi antara tujuan proyek dan fungsi

reguler

Program Studi Teknik Sipil 25


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

3. Koordinasi pertanggung-jawaban lemah pada proyek yang sama

4. Sikap sulit menerima yang dilakukan oleh departemen

substitusi

5. Beragam manajemen pada setiap layer

6. Kurangnya upaya guna melaksanakan pertanggung-jawaban yang

terpusat

Pimpinan
Umum

Pemasaran Keuangan Manufaktur Logistik

Pemeliharaan Teknik Operasi

Desain Inspeksi Studi &


Perekayasaan Pengembangan

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Fungsional

Pada Tabel 3.1 diilustrasikan komparasi antara pandangan

secara fungsi dan proyek terhadap aktifitas yang dilakukan.

Program Studi Teknik Sipil 26


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Tabel 3.1. Komparasi pandangan proyek dan fungsi

Project concerns Functional concerns

What is the project to be done? How will the task be done?

When will the project be done? Where will the task be done?

Why will the project be done Who will do the task?

What resources are available? How do functional inputs affect


the project?

What is the project status? How does the project affect the
organization?

3.1. ORGANISASI PRODUK

Organisasi produk secara umum adalah struktur organisasi

perusahaan besar yang memiliki kegiatan usaha dalam berbagai

macam produk serta didasarkan atas orientasi produk (lihat

gambar 3.2). Hal ini terjadi jika jumlah dan keanekaragaman

produk terlalu besar sehingga sulit untuk ditangani dengan

struktur fungsional.

Beberapa keuntungan pada struktur organisasi produk adalah

sebagai berikut:

1. Struktur yang sederhana

2. Kesatuan tujuan dari proyek

3. Kegagalan proyek terlokalisasi

4. Garis komunikasi yang ringkas dan fokus

5. Otoritas penuh dipegang oleh manajer proyek/general

manager
Program Studi Teknik Sipil 27
Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

6. Hak keputusan lebih cepat dengan terpusatnya otoritas

7. Hak pengembangan ketrampilan lebih terspesialisasi

8. Meningkatkan motivasi, komitmen dan konsentrasi

9. Fleksibel dalam pergantian/penyesuaian waktu, biaya &

mutu

10. Adanya satu pimpinan, tim proyek menjadi lebih akuntabel

11. Akuisisi & kelayanan individu disesuaikan dengan

keahliannya.

Sedangkan kerugian-kerugiannya adalah:

1. Pandangan yang sempit pada personil proyek

2. Alokasi sumber daya yang mutually exclusive (one man to

one project)

3. Memperbanyak usaha yang berbeda pada proyek yang sama

4. Memonopoli sumber daya organisasi

5. Berkonsentrasi terhadap semangat pasca proyek

6. Mereduksi diversifikasi keahlian

Program Studi Teknik Sipil 28


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

General
Manager

Product A Product B Product C Product D


Manager Manager Manager Manager

Design Manuf Design Manuf Design Manuf Design Manuf

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Produk

3.1. STRUKTUR ORGANISASI MATRIX

Organisasi matrix merupakan pilihan terpopuler pada manajemen

profesional. Bentuk organisasi ini sangat baik digunakan jika

pada proyek terdapat beberapa akuntabilitas dan

responsibilitas manajerial pada masing-masing fungsi

pekerjaan.

Organisasi matrix dapat didefinisikan sebagai:

sebuah struktur manajemen yang memfasilitasi pemanfaatan

sumber daya secara maksimum serta meningkatkan kinerja

terhadap kendala-kendala waktu, biaya dan kualitas/kinerja.

Program Studi Teknik Sipil 29


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Pada umumnya terdapat 2 garis komando yakni garis horisontal

& vertikal (lihat gambar 3.3). Garis horisontal

merepresentasikan responsibilitas proyek sedangkan garis

vertikal merepresentasikan responsibilitas secara fungsi.

Manajer proyek ber-responsibilitas & akuntabilitas secara

total untuk kesuksesan proyek. Manajer fungsional harus

bertanggung jawab untuk mencapai dan merawat kinerja teknis

yang mendukung proyek.

General
Manager

Finance Manufacturing Engineering


Functional Responsibility

Project Responsibility
Project Mgr A

Project Mgr B

Project Mgr C

Project Mgr D

Program Studi Teknik Sipil 30


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Matrix


Proyek yang diorganisasi dengan menggunakan struktur matrix

biasanya berhubungan dengan problem-problem yang spesifik,

persoalan pemasaran, peningkatan kualitas produk dan

sebagainya. Garis proyek pada struktur organisasi matrix

bersifat sementara, sedangkan garis fungsional bersifat lebih

permanen.

Keuntungan-keuntungan diterapkannya struktur organisasi

matrix adalah sebagai berikut:

1. Manajer proyek menjaga dan mengontrol proyek secara

maksimum (melalui garis tugas) diseluruh sumber daya

meliputi biaya dan personil

2. Polesi dan prosedur dapat ditata secara independen pada

setiap proyek tetapi tidak boleh kontradiksi dengan polesi

dan prosedur perusahaan

3. Manajer proyek memiliki otoritas dalam menjalankan sumber

daya perusahaan tetapi penjadwalannya tidak boleh

menyebabkan konflik dengan proyek lain

4. Perubahan-perubahan, solusi konflik dan kebutuhan-

kebutuhan proyek dapat direspon dengan cepat

5. Organisasi secara fungsi masih dibutuhkan sebagai

pendukung proyek

6. Konflik yang terjadi minimal

7. Terdapat keseimbangan antara waktu, biaya dan kinerja


Program Studi Teknik Sipil 31
Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

8. Otoritas dan responsibiliti dapat berbagi

9. Stress yang terjadi dapat didistribusikan di seluruh tim.

Struktur organisasi matrix juga dapat menimbulkan kerugian-

kerugian, diantaranya:

1. Alur informasi multidimensional

2. Alur kerja multidimensional

3. Terdapat dua laporan

4. Secara kontinyu dilakukan perubahan prioritas

5. Tujuan manajemen berbeda dengan tujuan proyek

6. Sulit untuk memonitor dan mengontrol

7. Kedudukan manajer fungsional menjadi bias secara

prioritas

8. Keseimbangan kewenangan antara organisasi fungsi dan

proyek harus diawasi

9. Keseimbangan waktu, biaya dan kinerja harus dimonitor

10. Respon terhadap solusi masalah secara individul cepat,

tetapi reaksi dapat menjadi sangat lambat.

Implementasi matrix membutuhkan:

1. Pelatihan dalam pengoperasian matrix

2. Pelatihan untuk menjaga dan merawat komunikasi secara

terbuka

3. Pelatihan dalam pemecahan masalah

Program Studi Teknik Sipil 32


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

4. Sistem reward yang tepat

5. Peran masing-masing divisi

Dalam perjalanannya, terjadi modifikasi terhadap bentuk

struktur organisasi matrix. Modifikasi struktur organisasi

matrix terjadi pada mekanisme dan alur pertanggung-jawaban

antar general manager dan divisi dibawahnya.

Manajer proyek bertanggung jawab kepada direktur proyek

manajemen dan selanjutnya direktur proyek manajemen

bertanggung-jawab kepada general manajer. Sedangkan

engineering proyek bertanggung jawab kepada direktur

engineering baru kemudian bertanggung jawab kepada general

manajer. Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.4 di

bawah ini.

Program Studi Teknik Sipil 33


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

General
Manager

Director Director Director Others


Project Mngt Engineering Operations

Project Other
Engineer units

Project Mgr A A

Project Mgr B B

Project Mgr C C

Project Mgr D D

Project Office Control

Gambar 3.4. Modifikasi Struktur Organisasi Matrix

3.5.1. Manajemen dan Engineering Proyek

Program Studi Teknik Sipil 34


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Manajemen proyek dan engineering proyek memiliki alur

pertanggung-jawaban yang berbeda. Manajer proyek bertanggung-

jawab langsung kepada direktur manajemen proyek sedangkan

engineer proyek bertanggung-jawab kepada direktur

engineering. Alasan utama pemisahan tugas dan pertanggung-

jawaban agar engineer proyek memiliki otoritas penuh dalam

pengarahan secara teknis.

Persamaan dan perbedaan secara fungsi antara manajer proyek

dan engineer proyek adalah sebagai berikut:

Persamaan

1. Perencanaan total proyek

2. Kontrol terhadap biaya

3. Kontrol terhadap jadwal

4. Spesifikasi terhadap sistem

5. Logistik

Perbedaan

Manajer proyek Engineer Proyek

1. Kontrol kontrak 1. Kontrol konfigurasi

2. Pendistribusian dan 2. Pendukung kepemimpinan

persiapan laporan secara teknis terhadap

3. Pengadaan pabrikasi, pengetesan dan

4. Identifikasi keandalan dan produksi

Program Studi Teknik Sipil 35


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

perawatan segala peralatan

5. Kepegawaian

6. Jadwal prioritas

7. Sistem informasi manajemen

3.1. STRUKTUR ORGANISASI BARU

3.6.1. Struktur Organisasi Bubble

Struktur organisasi bubble disebut juga blob, merupakan

struktur organisasi yang mengijinkan seluruh tim yang sesuai

dengan fungsinya, dikerahkan untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan.

Function
1

Team
A

Function
2

Project
Goal Dept
A

Objective
1
Dept
B
Team
B

Gambar 3.5. Struktur Organisasi Bubble

3.6.2. Struktur Organisasi Market

Program Studi Teknik Sipil 36


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Untuk memperluas pangsa pasar, hal ini sangat penting agar

lebih responsif guna melakukan perubahan pasar (lihat gambar

3.6).

Marketing
Manager

Parallel Markets

Product A Product B Product C Product D

Market
A

Market Market Market


A B C

Gambar 3.6. Struktur Organisasi Market

3.6.3. Struktur Organisasi Chronological

Program Studi Teknik Sipil 37


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Struktur organisasi ini pantas digunakan pada proyek dimana

rangkaian waktu merupakan hal yang sangat esensial dalam

penugasan organisasi (lihat gambar 3.7).

Task Task Task


1 2 3

Time 1 Time 2 Time 3 Time 4 Time 5

Gambar 3.7. Struktur Organisasi Chronological

3.6.4. Struktur Organisasi Sequential

Struktur ini serupa dengan organisasi chronological kecuali

pada kualitas/kuantitas output lebih diutamakan daripada

waktu.

Stage 2
Task 1

Task 2

Stage 1 Stage 3 Stage 4 Stage 5


TaskSipil
Program Studi Teknik 3 38
Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
…………

Task n
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Gambar 3.8. Struktur Organisasi Sequential

3.6.5. Struktur Organisasi Militer

Struktur organisasi militer merupakan struktur hirarki yang

tegas dan keras, hal ini menghilangkan/meniadakan jalur

komunikasi atau pertanggung-jawaban yang informal.

Chief of
Operations

Program Studi Teknik Sipil 39


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur

Company
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Gambar 3.9. Struktur Organisasi Militer

3.6.6. Struktur Organisasi Politik

Struktur organisasi politik dapat digambarkan sebagai tipe

struktur rotary yang dinamis seiring dengan waktu siklus.

Group

Head

Program Studi Teknik Sipil 40


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Gambar 3.10. Struktur Organisasi Politik

3.6.7. Struktur Organisasi Autocratic

Struktur organisasi autocratic dapat digambarkan sebagai

kebalikan dari struktur organisasi politik. Terdapat satu

kepemimpinan yang sangat mutlak pada posisi atas organisasi.

Head

Gambar 3.11. Struktur Organisasi Autocratic

3.7. LATIHAN SOAL

1. Apakah yang dimaksud dengan pengorganisasian?

2. Hal-hal apa sajakah yang dapat ditunjukkan pada struktur

organisasi formal?

Program Studi Teknik Sipil 41


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

3. Apakah yang dimaksud dengan span?

4. Jelaskan struktur organisasi matrix!

5. Penekanan apakah yang menjadi perbedaan esensial dari

struktur organisasi chronological dan sequential?

PENUTUP

Pengorganisasian adalah mengatur unsur-unsur sumber daya

perusahaan yang terdiri dari tenaga kerja, tenaga ahli,

material, dana, fasilitas, ketrampilan, equipment dalam suatu

sistem yang sinkron untuk mencapai tujuan perusahaan dengan

efektif dan efisien. Dalam organisasi disusun dan diletakkan

dasar-dasar pedoman dan petunjuk kegiatan, jalur pelaporan,

pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing kelompok dan

pimpinan.

DAFTAR PUSTAKA

Badiru AB dan Pulat PS. 1995. Comprehensive Project


Management: Integrating Optimization Models, Management
Principles, and Computers. Prentice-Hall, Inc. New
Jersey.

Kerzner, Harold. 1995. Project Management: A Systems Approach


to Planning, Scheduling and Controlling. Fifth Edition.
Van Nostrand Reinhold. United States of America.

Soeharto, Iman. 1997. Manajemen Proyek: dari Konseptual


sampai Operasional. Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta.

Program Studi Teknik Sipil 42


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

SENARAI

Chronological: sesuai dengan urutan aktifitas

Sequential : aktifitas yang berurutan

BAB IV
PENGENDALIAN PROYEK

KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa dapat,

d. mengetahui proses pengendalian pada pelaksanaan

pembangunan suatu proyek;

e. mengetahui fungsi pengendalian proyek;

f. mengetahui cara monitoring dalam proses pengendalian

proyek

3.1. PENDAHULUAN

Proyek konstruksi memiliki karakteristik unik yang tidak

berulang. Proses yang terjadi pada suatu proyek memiliki

karakter yang berbeda pada proyek lainnya yang sejenis.

Program Studi Teknik Sipil 43


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Pengendalian diperlukan untuk menjaga kesesuaian dan

keselarasan antara perencanaan dan pelaksanaan.

3.2. PROSES PENGENDALIAN

Proses pengendalian berlangsung selama daur hidup proyek

konstruksi guna mewujudkan performa yang baik dan sesuai

dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan di dalam setiap

tahap.

Pemantauan harus dilakukan selama masa pelaksanaan proyek

untuk mengetahui tahap yang belum terlaksana dan prestasi

serta kemajuan yang telah dicapai. Informasi hasil pemantauan

berguna sebagai bahan evaluasi performa yang telah dicapai

pada saat pelaporan, dengan membandingkan kemajuan yang

dicapai berdasarkan hasil pemantauan dengan standar atau

spesifikasi teknis yang telah dibuat berdasarkan perencanaan.

Berdasarkan hasil evaluasi, tindak lanjut pelaksanaan

pekerjaan dapat diputuskan dengan tepat melalui tindakan

koreksi terhadap performa yang telah dicapai.

Sepanjang daur hidup proyek, kegiatan manajemen proyek dalam

tahapan perencanaan hanya sekitar 20% sedangkan selebihnya

merupakan kegiatan yang bersifat pengendalian. Tahapan

Program Studi Teknik Sipil 44


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

perencanaan sebagian besar berada pada kondisi sebelum proyek

dilaksanakan. Saat proyek berlangsung, fungsi manajemen

didominasi oleh kegiatan pengendalian. Siklus pengendalian

pada proyek konstruksi dapat digambarkan seperti skematis

pada gambar 4.1 di bawah ini.

PELAKSANAAN

PERENCANAAN PEMANTAUAN
HASIL

TINDAKAN EVALUASI
KOREKSI

STANDARD

Gambar 4.1. Siklus Pengendalian pada Proyek Konstruksi

3.3. FUNGSI PENGENDALIAN PROYEK

Pengendalian memiliki dua fungsi yang sangat penting, yakni:

1. Fungsi Pemantauan

Program Studi Teknik Sipil 45


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Sistem pemantauan yang baik terhadap semua kegiatan

proyek akan mengkondisikan unsur-unsur pelaksana agar

bekerja secara cakap dan jujur. Pemantauan yang baik ini

akan menjadi motivasi utama untuk mencapai performa yang

tinggi, misalnya memberikan penjelasan kepada para

pekerja bagaimana untuk mencapai performa yang tinggi

serta memberikan umpan balik terhadap performa yang telah

dicapai. Sehingga para pekerja dapat mengetahui prestasi

kinerja yang telah dilakukannya.

2. Fungsi Manajerial

Sistem informasi yang baik akan mempermudah pemantauan

sehingga dapat diketahui bagian-bagian pekerjaan yang

mengalami kejanggalan atau performa yang kurang baik.

Selanjutnya dapat secepatnya dilakukan usaha untuk

mengatasi atau meminimalisir kesalahan atau kejanggalan

yang terjadi.

3.4. PENGHAMBAT PROSES PENGENDALIAN

Secara teoritis pengendalian sangat penting, namun tidak

jarang saat pelaksanaan proyek, pengendaliannya tidak

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa faktor

yang menjadi penyebab pengendalian tidak berjalan secara

efektif, yakni:

1. Definisi Proyek

Program Studi Teknik Sipil 46


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Pada proyek yang sangat kompleks, melibatkan banyak

organisasi dan kegiatan yang sangat terkait, maka akan

timbul masalah berupa kesulitan koordinasi dan

komunikasi. Kesulitan yang sama bisa juga timbul

dikarenakan kerumitan pendefinisian struktur organisasi

proyek yang dirancang oleh perencana.

2. Tenaga Kerja

Kurang ahli dan pengalaman di bidangnya dapat menyebabkan

seorang pengawas tidak efektif dan kurang akurat dalam

melakukan pengendalian proyek.

3. Sistem

Pengabaian hubungan sosial kemanusiaan pada penerapan

sistem informasi dan pengawasan akan menimbulkan kekakuan

dan keterpaksaan.

3.4. ASPEK YANG TERKAIT DENGAN PENGENDALIAN PROYEK

Proses pengendalian proyek konstruksi terkait beberapa aspek

yang saling mempengaruhi. Aspek-aspek tersebut untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2.

PROJECT PROJECT
PLANNING PLANNING

PROJECT
PLAN SCHEDULE
BUDGET
QUALITY
SAFETY
CHANGE PROGRESS
ORDER REPORT

Program Studi Teknik Sipil 47


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
INDIRECT & PROJECT LABOUR
OVERHEAD COST CONTROL COST
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Gambar 4.2. Aspek dalam Pengendalian Proyek Konstruksi

3.5. MONITORING DAN UPDATING

Suatu rencana schedule (jadwal) pelaksanaan suatu proyek

jarang sekali bisa tepat dengan pelaksanaan di proyek. Agar

pelaksanaan dapat relatif tepat dengan rencana dibutuhkan

suatu perencanaan yang amat sangat cermat serta didukung oleh

faktor eksternal. Penandaan prestasi pekerjaan dalam alat

pengendalian, dilanjutkan dengan penyesuaian urutan aktifitas

disebut dengan updating. Untuk mempermudah pelaksanaannya

diperlukan piranti komputer disebabkan proses ini cukup rumit

dan membutuhkan ketelitian serta suistainability secara

berkala.

3.5.1. Frekuensi Updating

Penyesuaian jadwal dapat dilakukan secara periodik, bisa

harian, mingguan atau bulanan, hal ini tergantung dari

kompleksitas dan karakteristik proyek.

Program Studi Teknik Sipil 48


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Updating jadwal dapat digunakan sebagai ajang pertemuan antar

pihak-pihak yang terlibat dalam proyek guna membahas prestasi

kerja serta perencanaan yang akan datang. Diharapkan pada

pertemuan ini, masing-masing pihak dapat terikat oleh janji

dan tanggung jawabnya.

Updating dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:

1. Identifikasi tanggal mulai dan berakhirnya suatu aktifitas

2. Persentase prestasi pekerjaan yang telah dicapai. Hal ini

dapat membantu di dalam penagihan pembayaran.

3. Identifikasi durasi kegiatan guna memberikan informasi

sisa waktu dari setiap kegiatan.

Setelah dilakukan updating sebaiknya network diagram

ditampilkan sebagai dasar kontraktor untuk penyelesaian

pekerjaan guna memperbaiki metode pelaksanaan serta untuk

menunjukkan pengaruh perubahan yang terjadi dalam proyek.

Program Studi Teknik Sipil 49


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Program Studi Teknik Sipil 50


Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai