DISUSUN OLEH :
SULHAN G2T122011
PROGRAM PASCASARJANA
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menelesaikan tugas makalah yang berjudul
Perencanaan dan Pengendalian Proyek Jalan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Perencanaan dan Pengendalian Proyek. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Perencanaan dan Pengendalian Proyek Jalan bagi
para pembaca dan juga penulis.
Kami juga mengucakan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuanya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Proyek konstruksi jalan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang sementar
berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber dana tertentu dan
dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasaranya telah digariskan dengan
tegas. Sangat banyak kegiatan dan pihak-pihak yang terlibat langsung didalam
melaksanakan kegiatan proyek yang dapat menimbulkan berbagai macam
permasalahan yang bersifat kompleks.
2. Apa itu pengendalian waktu, mutu dan material pada sebuah proyek jalan ?
PEMBAHASAN
Menurut (Santosa, 2008) tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan
meliputi kegiatan penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi
proyek secara rinci, terdiri dari:
1. Jadwal pekerjaan
4. Bagian-bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang
pengatasan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul
7. Rencana dokumentasi
Sepanjang daur hidup proyek hanya sekitar 20% kegiatan manajemen proyek
berupa perencanaan, selebihnya adalah kegiatan pengendalian. Perencanaan sebagian
besar dilakukan sebelum proyek dilaksanakan. Begitu proyek dimulai, fungsi
manajemen didominasi oleh kegiatan pengendalian.
1. Orientasi Pekerjaan
Suatu pekerjaan akan muncul dari pihak manajemen tingkat atas. Untuk
sampai di tingkat bawah agar dilaksanakan perlu adanya otorisasi, yakni pemberian
wewenang ke tingkat manajemen di bawahnya hingga ke tim pekerja untuk
melakukan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya seperti apa yang ditetapkan
dalam rencana, jadwal dan anggaran. Otoritas berlangsung hingga selesainya
pekerjaan dan manajemen yang memberi wewenang sudah menyatakan menerima
hasilnya. Jika wewenang sudah diberikan maka seorang proyek manajer atau manajer
fungsional, atau supervisor sudah bias mulai untuk mempergunakan dana proyek
untuk membeli material ataupun membayar tenaga kerja. Untuk proyek-proyek
berskala besar otorisasi ini akan melalui tahap-tahap pengeluaran kontrak (contract
release), project release, dan work order release. Suatu perintah kerja merupakan hal
yang penting dalam rangka pengendalian proyek.
Pernyataan pekerjaan
Anggaran berjalan untuk jam kerja langsung, material, dan biaya langsung
yang lain
Jadwal, kejadian penting, hubungan dengan paket kerja yang lain
Posisi pekerjaan yang bersangkutan dalam WBS (Work Breakdown Structure)
Spesifikasi dan kebutuhan-kebutuhan
Tanda tangan pemberi wewenang dan penerima tanggung jawab.
2. Pengumpulan data
Perintah kerja dan rekening biaya yang bersangkutan adalah bagian penting
dalam rangka proses pengendalian. Perkembangan pekerjaan dan biayanya untuk
setiap paket kerja secara periodik dimasukkan ke dalam PCAS untuk kemudian
diringkas dan dihitung untuk keseluruhan paket kerja dan departemen. Dari sini akan
didapat rangkuman informasi mengenai biaya untuk departemen tertentu sampai saat
tertentu, atau biaya untuk sekumpulan paket kerja tertentu.
2.3 Pengendalian Biaya, Mutu dan Waktu dalam Proyek Konstruksi Jalan
Pengendalian biaya, mutu, dan waktu merupakan bagian utama agar suatu
proyek dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat, biaya yang kompetitif dengan
mutu dapat dipertanggung jawabkan memenuhi persyaratan pelanggan. Dalam
pekerjaan konstruksi diperlukan suatu mekanisme manajemen dan mekanisme
pengendalian guna mencapai efisiensi penyelenggaraan proyek tepat mutu, biaya, dan
waktu yang mencakup aspek teknis dan administratif. Kegiatan manajemen
pengelolaan dan pengendalian merupakan suatu ukuran keberhasilan apabila mutu
produk akhir dicapai sesuai dengan perencanaan teknis dan sesuai koridor waktu yang
telah disepakati sejak diterapkannya SMPK sampai FHO.
Sasaran proyek dapat diukur dari indikator kinerja biaya, mutu, waktu, serta
keselamatan kerja dengan merencanakan secara cermat, teliti, dan terpadu seluruh
alokasi sumber daya manusia, peralatan,material, serta biaya yang sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan. Semua ini diselaraskan dengan sasaran dan tujuan
proyek.
Pengaturan :
Kecepatan alat CMM dalam pelaksanaan pengupasan lapisan eksisting harus
diatur dengan baik agar menghasilkan gradasi baik untuk digunakan dengan
Asbuton yang baru.
Peralatan :
a. Cold Milling Machine
b. Dump truck
Spesifikasi Recycling Machine:
Merk : WIRTGEN
Type : WR 2500S
Tenaga Kuda : 670
Penghamparan semen dengan menggunakan Cement Spreader diatas lapisan
overlay.
Persiapan pengaspalan
Gambar 4.9
Tandem Roller merk Cat CB44B dengan roller 8 ton srta drum getaran tandem
1500mm
3.1 Kesimpulan
1) Metode perbaikan jalan dilakukan dengan pelapisan ulang (overlay) pada lapis
perkerasan. Adapun dilakukan dengan tindakan perbaikan dan pencegahan
guna meminimalisir terjadinya kerusakan.
2) Adapun untuk teknis perbaikan overlay pada ruas jalan ini adalah dengan
metode setengah ruas jalan, metode ini dilakukan agar ruas jalan ini tidak
sampai ditutup sehingga akses jalan tersebut tetap dapat digunakan.
Resikonya adalah terjadinya kemacetan yang sangat padat pada ruas jalan
tersebut. Untuk meningkatkan efisiensi dalam perbaikan jalan maka dilakukan
overlay metode recycling.
6. Tahap metode recycling dilakukan dengan pengujian awal sebelum memulai
recycling, pelaksanaan recycling, penghamparan dan pemadatan lapisan
tambah dari recycling.
7. Adapun pencegahan dilakukan seperti pemeliharaan secara berkala pada
waktu yang telah ditentukan, regulasi diberlakukan pada pembatasan berat
sumbu kendaraan yang melintasi ruas jalan tersebut, pemberlakuan regulasi
ini harus disertai dengan pengawasan yang berkesinambungan dari berbagai
pihak guna mengawasi dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap sarana
transportasi yang digunakan bersama-sama.
3.2 Saran
1) Sistem drainase Jakarta harus diperhatikan, dipelihara serta diperbaiki bila ada
sistem drainase yang tidak terawat. Karena dari sistem drainase yang tidak
terawat akan membuat air masuk ke area jalan dan akan menggenag
dipermukaan jalan. Hal ini akan membuat lapisan jalan menjadi mudah
berlubang.
2) Untuk perbaikan jalan yang dilakukan haruslah diperhatikan standar kualitas
dari pekerjaan overlay. Karena jika hanya asal memperbaiki tanpa ada standar
kualitas dari pekerjaan overlay, maka perbaikan overlay yang dihasilkan akan
kurang baik dan tidak akan bertahan lama hasil pekerjaan overlay.