Anda di halaman 1dari 9

BISMILLAH LOLOS PS 2023 AAMIIN

1. Perlengkapan Pemungutan Suara  menurut ketentuan Pasal 341 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun 2017
adalah: 

A. kotak  suara,  surat  suara,  tinta,  bilik pemungutan  suara,  segel,  alat  untuk  mencoblos 
pilihan   dan  TPS.
B. kotak  suara,  meja untuk kotak suara, surat  suara,  tinta,  bilik pemungutan  suara,  segel, 
alat  untuk  mencoblos  pilihan   dan  TPS.
C. kotak  suara,  meja untuk kotak suara, meja dan kursi untuk petugas KPPS, surat  suara, 
tinta,  bilik pemungutan  suara,  segel,  alat  untuk  mencoblos  pilihan   dan  TPS.
D. kotak  suara,  surat  suara,  tinta,  bilik pemungutan  suara,  segel,  alat  untuk  mencoblos 
pilihan, TPS, dan Linmas.

2. Perlengkapan pemungutan suara harus sudah diterima KPPS paling lambat:

A. Setengah hari sebelum hari pemungutan suara.


B. Satu hari sebelum hari pemungutan suara.
C. Satu setengah hari sebelum hari pemungutan suara.
D. Dua hari sebelum hari pemungutan suara.

3. Kotak suara  yang disediakan untuk  pemungutan suara  di TPS terdiri  dari:

A.  4 (empat) jenis  kotak  suara, masing-masing  untuk  menyimpan  surat suara calon anggota
DPR, surat suara calon  anggota  DPD, surat  suara calon  anggota  DPRD  Provinsi  dan 
surat  suara  calon  anggota  DPRD Kabupaten/Kota. 
B. 6 (enam) jenis  kotak  suara, masing-masing  untuk  menyimpan   surat  suara  Pasangan 
Calon,  surat suara calon anggota DPR, surat suara calon  anggota  DPD, surat  suara calon 
anggota  DPRD  Provinsi, surat  suara  calon  anggota  DPRD Kabupaten/Kota, dan surat
suara calon bupati dan wakil bupati.
C. 7 (tujuh) jenis  kotak  suara, masing-masing  untuk  menyimpan   surat  suara  Pasangan 
Calon,  surat suara calon anggota DPR, surat suara calon  anggota  DPD, surat  suara calon 
anggota  DPRD  Provinsi, surat  suara  calon  anggota  DPRD Kabupaten/Kota, surat suara
untuk calon gubernur dan wakil gubernur, dan surat suara untuk calon bupati dan wakil
bupati. 
D. 5 (lima) jenis  kotak  suara, masing-masing  untuk  menyimpan   surat  suara  Pasangan 
Calon,  surat suara calon anggota DPR, surat suara calon  anggota  DPD, surat  suara
calon  anggota  DPRD  Provinsi  dan  surat  suara  calon  anggota  DPRD Kabupaten/Kota. 

4. Jumlah surat suara yang disediakan di TPS untuk Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2024 adalah:

A. Sejumlah DPT pada suatu TPS ditambah 2,5% dari jumlah DPT sebagai cadangan.
B. Sejumlah DPT pada suatu TPS ditambah pemilih dalam DPPh dan ditambah 2,5% dari
jumlah DPT sebagai cadangan.
C. Sejumlah DPT pada suatu TPS ditambah 2 % dari jumlah DPT sebagai cadangan.
D. Sejumlah DPT pada suatu TPS ditambah pemilih dalam DPPh dan ditambah 2 % dari jumlah
DPT sebagai cadangan.
5. Jumlah surat suara yang disediakan untuk pemungutan suara ulang masing-masing untuk Pemilu 
Presiden  dan Wakil  Presiden di  setiap  kabupaten/kota,  surat suara  untuk Pemilu anggota DPR 
untuk setiap Dapil, surat suara   untuk  Pemilu  anggota  DPD  untuk  setiap   Dapil, surat  suara 
untuk  Pemilu  anggota  DPRD  Provinsi  untuk setiap Dapil; dan surat suara untuk Pemilu anggota
DPRD Kabupaten/Kota untuk setiap Dapil yang ditetapkan oleh keputusan  KPU, adalah:

A. Sebanyak 1000 surat suara.


B. Sebanyak 1.500 surat suara.
C. Sebanyak 2000 surat suara.
D. Sebanyak 3000 surat suara.

6. Surat suara  untuk  Pemilu  Presiden  dan  Wakil  Presiden  memuat:

A. foto Pasangan  Calon,  nama  Pasangan  Calon,  nomor urut Pasangan Calon; dan tanda
gambar Partai Politik dan/atau tanda gambar Gabungan Partai Politik  pengusul Pasangan 
Calon.
B. foto Pasangan  Calon,  nama  Pasangan  Calon,  nomor urut Pasangan Calon dan tanda
gambar Partai Politik.
C. foto Calon,  nama  Calon,  nomor urut Calon; dan tanda gambar Partai Politik dan/atau tanda
gambar Gabungan Partai Politik  pengusul Calon.
D. foto Calon,  nama  Calon,  nomor urut Calon dan tanda gambar Partai Politik.

7. Surat suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota memuat:

A. Tanda gambar Partai Politik dan nomor urut Partai Politik.


B. Nomor urut dan  nama calon anggota  DPR,  DPRD  Provinsi atau  DPRD  Kabupaten/Kota.
C. Tanda gambar Partai Politik, nomor urut Partai Politik dan  nomor urut dan  nama calon
anggota  DPR,  DPRD  Provinsi atau  DPRD  Kabupaten/Kota.
D. Semua jawaban salah.

8. Yang termasuk lembaga penyelenggara Pemilu adalah:

A. KPU, Bawaslu, DKPP, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota, Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten Kota.
B. KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten Kota.
C. KPU, Bawaslu, KPU Kabupaten/ Kota, PPK, PPS, KPPS.
D. KPU, Bawaslu, KPU Kabupaten/ Kota, PPK, PPS.

9. Bilik  pemungutan  suara  yang disediakan  di setiap  TPS dalam Pemilu sebanyak

A. 4  (empat) buah. 
B. 5 (lima) buah.
C. 3 (tiga buah)
D. Lebih banyak lebih baik.

10. TPS  yang dibuat  untuk  pelaksanaan pemungutan  dan  penghitungan  suara harus memiliki
ketentuan:

A. Berbentuk lonjong dengan lingkar tengah 10 (sepuluh) meter persegi.


B. Berbentuk persegi 6 (enam) dengan ukuran paling sedikit 12 (dua belas) meter) atau dapat
disesuaikan dengan kesepakatan warga setempat.
C. Berbentuk  persegi  panjang  dengan ukuran  paling  sedikit  panjang 10 (sepuluh) meter dan
lebar 8 (delapan) meter atau dapat disesuaikan dengan kondisi setempat.
D. Semua jawaban benar.

11. Apa kegunaan Sampul  kertas  di TPS?

A. Untuk  memuat  surat  suara,  berita  acara pemungutan dan penghitungan suara dan
sertifikat hasil penghitungan suara  di TPS,  berita  acara  rekapitulasi  hasil  penghitungan 
perolehan suara.
B. Untuk memuat surat suara, sertifikat  rekapitulasi  hasil  penghitungan  perolehan  suara dan
sertifikat rekapitulasi.
C. Untuk memuat surat suara, sertifikat rekapitulasi, dan alat kelengkapan pemungutan suara.
D. Untuk memuat semua bentuk berita acara di TPS.

12. Tugas Pengawas Pemilu sesuai dengan kewenangan masing-masing, dalam mengawal proses
pengadaan sampai distribusi logistik Pemilu adalah:

A. Memastikan bahwa semua dilaksanakan secara jujur, adil, dan akuntabel.


B. Memastikan semua berjalan sesuai scenario yang direncanakan.
C. Memastikan bahwa perlengkapan penyelenggaraan Pemilu beserta dukungan perlengkapan
lainnya aman sampai tujuan.
D. memastikan perlengkapan penyelenggaraan Pemilu dan dukungan perlengkapan lainnya 
dilaksanakan  berdasarkan  prinsip  tepat jumlah,   tepat jenis, tepat  sasaran,  tepat waktu, 
tepat  kualitas  dan efisien.

13. Tinta yang digunakan di TPS Tinta  harus memiliki  daya tahan/lekat  paling kurang:

A. Selama  6 (enam) jam.


B. Selama 5 (lima) jam.
C. Selama 4 (empat) jam.
D. Semua jawaban salah.

14. Tinta yang digunakan di TPS harus mendapatkan:

A. Sertifikat halal dari Majelis Ulama  Indonesia.


B. Sertifikat rekomendasi dari IDI
C. Srrtifikat rekomendasi Bawaslu.
D. Sertifikat audit kepatuhan dari KAP.

15. Dalam  hal terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam  proses sortir dan pelipatan Surat Suara, hal
apa yang bisa dilakukan oleh Pengawas Pemilu?

A. Memberikan rekomendasi untuk ditindaklanjuti.


B. Mengeluarkan Putusan untuk dilaksanakan.
C. Memberikan saran perbaikan.
D. Semua jawaban benar menurut nalar hukum.

16. Dalam hal terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam proses sortir-lipat suara, dan Pengawas Pemilu
tidak melaksanakan pengawasan sesuai kewenangan yang dimiliki, maka Pengawas Pemilu:

A. Dapat dikenai sanksi kode etik karena tidak melaksanakan tugas dan wewenang yang
dimiliki.
B. Tidak dapa dikenai sanksi karena bukan ia yang melakukan kesalahan.
C. Pengawas Pemilu memiliki hak imunitas sehingga tidak bisa diberi sanksi.
D. KPU dapat menjatuhkan sanksi berdasarkan masukan dari KPU Kabupaten/ Kota.

17. Apa kepanjangan dari DP4 dalam Pemilu?:

A. Daftar Penduduk Potensial  Pemilih.


B. Daftar Penduduk Pemilih Pemilu.
C. Daftar Potensial Penduduk Pemilih
D. Daftar Pemilih Potensial Pemilu

18. Siapakah yang menyediakan data DP4 dalam Pemilu?

A. Pemerintah.
B. Partai Politik
C. Lembaga Negara
D. Disdukcapil

19. Apa yang dimaksud Alat  Peraga  Kampanye? 

A. Semua benda yang mengandung unsure kampanye dan bersifat mengajak orang lain untuk
memilih dirinya.
B. Semua benda yang berisi visi, misi dan program pasangan calon, atau symbol-simbol, yang
dengan sengaja dibuat untuk keperluan kampanye.
C. Setiap orang perorang yang melakukan peragaan atau kegiatan yang mengandung unsur alat
di dalamnya, dan bersifat kampanye.
D. Semua  benda  atau  bentuk lain yang memuat visi, misi, dan program  pasangan  calon,
simbol• simbol,  atau  tanda  gambar pasangan calon yang  dipasang  untuk keperluan
Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih pasangan calon tertentu, yang
difasilitasi oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang didanai Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah dan dapat didukung  oleh  Anggaran  Pendapatan  Belanja 
Negara.

20. Dalam Undang-undang Pemilu, kampanye bertujuan sebagai:

A. Transformasi politik masyarakat.


B. Pendidikan politik masyarakat dan dilaksanakan secara bertanggung jawab.
C. Sarana untuk menguji kedewasaan politik masyarakat yang dilaksanakan secara akuntabel
dan terbuka.
D. Sarana mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya meningkatkan
kualitas demokrasi liberal di Indonesia.
21. Siapakah pelaksana kampanye dalam Pemilu Presiden dan wakil Presiden?

A. Partai politik dan relawan pendukung.


B. Partai politik dan gabungan partai politik, keluarga pasangan calon yang ditunjuk.
C. Pengurus partai politik atau gabungan partai politik pengusul, orang-seorang, dan
organisasi penyelenggara kegiatan yang ditunjuk oleh peserta Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden.
D. Semua jawaban benar.

22. Materi kampanye dalam pemilu presiden dan wakil presiden meliputi:

A. Visi, misi dan program pasangan calon.


B. Visi, misi, program, dan kegiatan pasangan calon baik yang bersifat jangka pendek maupun
jangka panjang.
C. Visi, misi, program dalam bentuk lisan maupun tulisan dan bertujuan menggiring opini
public.
D. Visi, misi dan kegiatan untuk lima tahun masa jabatan.

23. Kampanye Pemilu dapat dilakukan antara lain melalui:

A. Pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, dan penyebaran bahan kampanye.


B. Pertemuan tertutup dan pertemuan terbuka.
C. Pertemuan tertutup, pertemuan terbuka, dan menggunakan jaringan sayap organisasi agar
lebih efektif.
D. Semua cara dapat dilakukan sepanjang dapat memberikan hasil maksimal.

24. Masa tenang berlangsung selama:

A. 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara, dan dapat ditambah jika KPU menghendaki.
B. 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara, dan dapat dikurangi jika KPU menghendaki
atas rekomendasi Bawaslu.
C. 3 (hari) hari sebelum hari pemungutan suara.
D. 3 (hari) sebelum hari pemungutan suara dan dapat ditambah atau dikurangi maksimal 1 (satu)
hari.

25. Larangan dalam kampanye, salah satunya adalah:

A. Mempersoalkan dasar dan asas partai politik.


B. Mengganggu ketertiban umum.
C. Melakukan kegiatan yang dapat membahayakan diri sendiri.
D. Merusak kantor partai politik.

26. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau peserta Pemilu yang lain,
termasuk kategori:

A. Pelanggaran asas Pemilu.


B. Larangan kampanye.
C. Pelanggaran kode etik Pemilu.
D. Pelanggaran umum.

27. Setiap pelaksana kampanye atau peserta kampanye yang terbukti dengan sengaja atau lalai yang
mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu, diancam dengan:

A. Pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 24.000.000., (dua
puluh empat juta rupiah).
B. Pelanggaran administrasi Pemilu.
C. Pelanggaran kode etik Pemilu.
D. Pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 12.000.000., (dua
belas juta rupiah).

28. Dalam kampanye, Kepala Desa:

A. Dilarang sebagai pelaksana dan tim kampanye Pemilu.


B. Boleh sebagai pelaksana dan tim kampanye Pemilu sepanjang dilakukan kepada seluruh
partai politik.
C. Dilarang sebagai pelaksana dan tim kampanye sepanjang hal itu mengganggu tugasnya
sebagai kepala desa.
D. Dilarang jika hal itu dilakukan hanya untuk satu partai politik.

29. Apa yang dimaksud dengan pelanggaran administrasi Pemilu?

A. Pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, atau mekanisme yang berkaitan dengan 
administratif pelaksanaan  Pemilu  dalam  setiap  tahapan Penyelenggaraan  Pemilu. 
B. Pelanggaran terhadap tata  cara, teknik dan mekanisme yang berkaitan dengan   administarrif
pelaksanaan Pemilu dalam setiap tahapan Pemilu. 
C. Pelanggaran terhadap prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan   administarrif
pelaksanaan Pemilu dalam setiap tahapan Pemilu. 
D. Pelanggaran terhadap semua tahapan Pemilu.  

30. Yang dimaksud dengan perseorangan Perserta Pemilu adalah:

A. Perseorangan yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta Pemilu calon presiden dan
wakil presiden.
B. Perseorangan yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta Pemilu calon anggota DPR.
C. Perseorangan yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta Pemilu calon anggota DPRD
Provinsi atau calon anggota DPRD Kabupaten/ Kota.
D. Perseorangan  yang  telah memenuhi  persyaratan  sebagai peserta  Pemilu  anggota  DPD.     

31. Pelanggaran  administrasi Pemilu yang diproses Bawaslu, bentuknya adalah:

A. Rekomendasi Bawaslu .
B. Rekomendasi Bawaslu berdasarkan persetujuan KPU.
C. Putusan Bawaslu.
D. Putusan Bawaslu berdasarkan persetujuan KPU.    

32. Pelanggaran administrasi Pemilihan yang diproses Bawaslu, bentuknya adalah:

A. Rekomendasi Bawaslu.
B. Rekomendasi Bawaslu berdasarkan persetujuan KPU.
C. Putusan Bawaslu.
D. Putusan Bawaslu berdasarkan persetujuan KPU.    
33.  Dalam pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh PPK, PPS, atau KPPS, lembaga yang
berwenang menindaklanjuti adalah:

A. DKPP
B. KPU Kabupaten/ Kota
C. Bawaslu Kabupaten/ Kota
D. KPU.

34. Bawaslu Kabupaten/ Kota wajib memutus penyelesaian pelanggaran administrasi Pemilu paling
lama:

A. 15 (lima belas) hari kerja setelah temuan dan laporan diterima dan diregistrasi.
B. 14 (empat belas) hari kerja setelah temuan dan laporan diterima dan diregistrasi.
C. 7 (tujuh) hari kerja setelah temuan dan laporan diterima dan diregistrasi.
D. 3 (tiga) hari kerja setelah temuan dan laporan diterima dan diregirtrasi.

35. Sifat Putusan Bawaslu Kabupaten/ Kota adalah:

A. KPU Kabupaten/ Kota boleh mengabaikannya, sepanjang berdasarkan penelitian yang


dilakukan bahwa Putusan tersebut tidak benar.
B. KPU Kabupaten/ Kota boleh melaksanakan atau mengabaikannya, semua tergantung KPU
Kabupaten/ Kota.
C. KPU Kabupaten/ Kota wajib menindaklanjuti putusan tersebut.
D. Semua jawaban salah.

36. Sanksi administrasi pembatalan calon anggota DPRD yang dilakuka oleh KPU Kabupaten/ Kota
berdasarkan putusan Bawaslu Kabupaten/ Kota, dapat dilakukan upaya hukum lain ke:

A. DKPP.
B. Mahkamah Agung.
C. Bawaslu
D. KPU

37. Apa yang dimaksud dengan sengketa proses Pemilu?

A. Sengketa antara sesame peserta Pemilu.


B. Sengketa antara tim kampanye peserta Pemilu dengan tim kampanye yang lain.
C. Sengketa yang terjadi antar peserta pemilu dan sengketa antara peserta pemilu dengan
penyelenggara Pemilu sebagai akibat dikeluarkannya sebuah keputusan.
D. Sengekta yang terjadi antar peserta pemilu dan sengketa antara sesame penyelenggara
pemilu, yakni antara KPU dan Bawaslu.

38. Yang berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu adalah:

A. Bawaslu.
B. DKPP
C. KPU
D. Mahkamah Konstitusi.

39. Putusan mengenai penyelesaian sengketa proses Pemilu merupakan putusan yang bersifat final
dan mengikat, kecuali sengketa proses Pemilu yang meliputi:
A. Verifikasi partai politik peserta Pemilu, Penetapan DCT anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota, dan penetapan pasangan calon.
B. Verifikasi partai politik peserta Pemilu dan penetapan pasangan calon.
C. Penetapan DCT anggota DPR, DPD, DPR Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota.
D. Semua jawaban salah.

40. Jika putusan dalam penyelesaian sengketa proses Pemilu yang dilakukan Bawaslu tidak diterima
oleh para pihak, maka dapat dilakukan upaya hukum ke:

A. Mahkamah Agung.
B. Mahkamah Konstitusi
C. Pengadilan Tinggi.
D. PTUN.

41. Perselisihan hasil Pemilu dapat diajukan ke:

A. Mahkamah Konstitusi.
B. Mahkamah Agung.
C. Bawaslu
D. PTUN.

42. Sengketa proses Pemilu melalui PTUN yang berkaitan dengan dikeluarkannya Keputusan KPU
tentang penetapan partai politik sebagai peserta Pemilu bersifat:

A. Final dan mengikat dan tidak dapat dilakukan upaya hukum lain.
B. Final dan mengikat, tapi bisa diupayakan hukum lain ke Mahkamah Agung sepanjang
ditemukan bukti baru.
C. Tidak final dan mengikat, karena masih dapat dilakukan upaya hukum lain.
D. Dapat dilakukan upaya hukum lain dengan cara banding ke Pengadilan Khusus Pemilu.

43. Terkait dengan Putusan PTUN, posisi KPU adalah:

A. Tidak wajib menindaklanjuti, karena KPU berhak untuk mengajukan upaya banding.
B. Putusan PTUN tak ada bedanya dengan rekomendasi Bawaslu, maka KPU berwenang untuk
melakukan pemeriksaan, klarifikasi, dan memutus, sebagaimana diatur dalam PKPU Nomor
25 Tahun 2013.
C. KPU wajib menindaklanjuti paling lama 3 (tiga) hari kerja.
D. KPU wajib menindaklanjuti paling lama 7 (tujuh) hari kerja.

44. Peserta pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD dapat mengajukan sengketa perselisihan ke
Mahkamah Konstitusi dengan ketentuan:

A. Kabupaten/ Kota dengan jumlah penduduk 500 ribu, selisih suara dengan calon lain lain
maksimal 2% (dua persen).
B. Kabupaten/ Kota dengan jumlah penduduk 500 ribu-1 juta, selisih suara dengan calon lain
maksimal 1% (satu persen).
C. Paling lama 3x24 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak diumumkan penetapan perolehan
suara secara nasional oleh KPU.
D. Paling lama 7 (tujuh) hari sejak diumumkan penetapan perolehan suara oleh KPU Kabupaten/
Kota.

45. Yang berhak mengajukan sengketa perselisihan hasil Pemilu anggota DPR dan DPRD adalah:

A. Calon yang perolehan suaranya merasa dicurangi.


B. Peserta Pemilu yaitu partai politik.
C. Tim kampanye partai politik.
D. Kuasa hukum.

46. Dalam hal terjadi perselisihan penetapan perolehan suara hasil Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, yang berhak mengajukan keberatan ke Mahkamah Konstitusi adalah:

A. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.


B. Kuasa hukum yang ditunjuk.
C. Tim kampanye.
D. Partai politik pengusul.

47. Dalam No. 2 Tahun 2008, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 2 Tahun 2011 Tentang
Partai Politik, diatur bahwa perselisihan internal partai politik harus terlebih dulu diselesaikan
melalui:
A. Musyawarah mufakat
B. Azas damai
C. Pengadilan negeri
D. Mahkamah partai politik atau sebutan lain yang dibentuk partai politik
48. Dalam hal penyelesaian perselisihan di dalam internal Partai Politik sebagaimana dimaksud
nomor 47 tersebut tidak tercapai, maka penyelesaian perselisihan dilakukan melalui:
A. PTUN
B. Pengadilan Tinggi
C. Pengadilan Negeri.
D. Mahkamah Konstitusi
49. Pemilihan Umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap
lima tahun sekali. Bunyi ketentuan tersebut terdapat dalam:
A. Pasal 22E Ayat 1 UUD 1945 amandemen ketiga.
B. Pasal 21E Ayat 1 UUD 1945 amandemen kedua.
C. Pasal 22E Ayat 2 UUD 1945 amandemen ketiga
D. Pasal 21D Ayat 3 UUD 1945 amandemen kedua

50. Pemilihan Umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional,
tetap dan mandiri. Ketentuan tersebut tertuang dalam:
A. Pasal 23C Ayat 1 UUD 1945
B. Pasal 3 Ayat 3 UUD 1945 amandemen pertama
C. Pasal 22E Ayat 5 UUD 1945 amandemen ketiga
D. Pasal 22D ayat 5 UUD 1945

Catatan: Huruf miring adalah jawaban yang benar.

Anda mungkin juga menyukai