Anda di halaman 1dari 8

1.

Apabila pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Walikota dan Wakil Walikota terdapat Calon Petahana yang melakukan penggantian
pejabat 6 (enam) bulan sebelum masa jabatannya berakhir, dan menggunakan program
dan kegiatan Pemerintahan Daerah untuk kegiatan Pemilihan 6 (enam) bulan sebelum
masa jabatannya berakhir, dikenai sanksi:
a. Pidana
b. Kode Etik
c. Administrasi
d. Teguran tertulis
e. Pembatalan sebagai calon
2. Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota
dan Wakil Walikota, Paslon yang terbukti menjanjikan dan/atau memberikan uang atau
materi lainnya untuk mempengaruhi Pemilih, berdasarkan Putusan Pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dikenai sanksi
a. Pidana pemilihan
b. Pembatalan sebagai paslon
c. Kode etik dan pidana pemilihan
d. Administrasi dan pembatalan sebagai paslon
e. Pidana Pemilihan dan pembatalan sebagai paslon
3. Tim kampanye yang terbukti menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi
lainnya untuk mempengaruhi Pemilih, berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, dikenai sanksi:
a. Administrasi
b. Kode etik
c. Pidana
d. Teguran tertulis
e. Teguran Lisan
4. Partai Politik dan/atau gabungan Partai Politik yang mengusulkan pasangan calon, yang
menerima sumbangan dana kampanye dari negara asing, lembaga swasta asing, lembaga
swadaya masyarakat asing dan warga negara asing, penyumbang atau pemberi bantuan
yang tidak jelas identitasnya, Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dan badan usaha milik
negara, badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik desa atau sebutan lain. Melebihi
paling lambat 14 (empat belas) hari setelah masa Kampanye berakhir dan tidak
menyerahkan sumbangan tersebut kepada kas negara, dikenai sanksi:
a. Kode Etik
b. Administrasi
c. Teguran tertulis
d. Pidana Pemilihan
e. Pembatalan paslon yang diusulkan
5. Paslon yang menerima sumbangan dana kampanye dari negara asing, lembaga swasta
asing, lembaga swadaya masyarakat asing dan warga negara asing, penyumbang atau
pemberi bantuan yang tidak jelas identitasnya, Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dan
badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik desa atau
sebutan lain. Melebihi paling lambat 14 (empat belas) hari setelah masa Kampanye
berakhir dan tidak menyerahkan sumbangan tersebut kepada kas negara, dikenai sanksi:
a. Pidana
b. Kode Etik
c. Teguran tertulis
d. Teguran lisan
e. Pembatalan sebagai calon
6. Paslon Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota, yang menerima
sumbangan dana kampanye dari negara asing, lembaga swasta asing, lembaga swadaya
masyarakat asing dan warga negara asing, penyumbang atau pemberi bantuan yang tidak
jelas identitasnya, Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dan badan usaha milik negara,
badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik desa atau sebutan lain. Melebihi paling
lambat 14 (empat belas) hari setelah masa Kampanye berakhir dan tidak menyerahkan
sumbangan tersebut kepada kas negara, dikenai sanksi Pembatalan sebagai pasangan
calon, dilakukan oleh:
a. KPU
b. KPU Provinsi
c. KPU Kabupaten/Kota
d. Bawasluj Provinsi
e. Bawaslu Kabupaten/Kota
7. Peserta Pemilu dilarang menerima sumbangan yang berasal dari pihak-pihak berikut ini,
kecuali.
a. Pihak asing
b. Penyumbang yang tidak jelas identitasnya
c. Pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, dan badan usaha milik
daerah
d. Pemerintah desa dan badan usaha milik desa
e. Pengurus partai politik
8. Pemeriksaan pengaduan dan/atau laporan atas adanya pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh anggota Bawaslu Kabupaten/Kota, dilakukan oleh:
a. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
b. Dewan Kehormatan Bawaslu
c. Dewan Kode Etik KPU
d. Dewan Kehormatan KPU
e. Badan Kehormatan Bawaslu
9. Berikut ini adalah masalah-masalah hukum dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, kecuali:
a. Pelanggaran pidana pemilu
b. Sengketa pemilu
c. Pelanggaran pemilu
d. Pelanggaran lalu lintas dalam masa kampanye
e. Perselisihan hasil pemilu
10. Penyelesaian tindak pidana pemilu dilakukan melalui sistem peradilan pidana. Lembaga-
lembaga yang tergabung dalam sistem peradilan pidana adalah sebagai berikut, kecuali?
a. Kepolisian
b. Kejaksaan
c. Pengadilan
d. Pengawas Pemilu
e. Lembaga Pemasyarakatan
11. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) di atur tentang alat bukti,
apa saja yang dimaksud dengan alat Bukti :
a. Keterangan saksi dan Keterangan ahli
b. Bukti surat
c. Petunjuk dan Keterangan terdakwa
d. Jawaban a,b,c benar semua
e. Jawaban a,b,c, salah semua
12. Menurut pasal 350 UU No. 7 Tahun 2017 dan pasal 87 UU No 8 Tahun 2015, jumlah
pemilih untuk Pemilu dan Pemilihan di setiap TPS ditetapkan paling banyak ….. orang
a. 300 dan 250
b. 500 dan 300
c. 300 dan 500
d. 500 dan 800
e. 800 dan 500
13. Pernyataan berikut yang paling tepat UU Nomor 7 tahun 2017 tentang….
a. Pemilu
b. Pemilihan Umum
c. Pemilu Presiden, DPR, DPD dan DPRD
d. Pemilihan Umum Presiden, DPR, DPD dan DPRD
e. Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah
14. Sebelum berlaku UU No 7 tahun 2017, Penyelenggara Pemilu diatur dalam undang
undang ....
a. UU Nomor 22 tahun 2007
b. UU Nomor 8 tahun 2012
c. UU Nomor 12 tahun 2003
d.UU Nomor 15 tahun 2011
e. UU Nomor 2 tahun 2011
15. Sistem pemilu digunakan untuk mengkonversi suara rakyat menjadi kursi. Setiap sistem
pemilu setidaknya memerlukan 5 unsur yaitu, kecuali :
a. Besaran Dapil (distric magnitude) dan Ambang Batas (threshold)
b. Formula Pembagian Kursi atau Penentuan Calon Terpilih
c. Pola Pencalonan (nomination)
d.Model Penyuaraan (balloting)
e. Sistem Kepartaian
16. DKPP memberikan sanksi kepada setiap Penyelenggara Pemilu yang terbukti melakukan
pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu. Sanksi yang dijatuhkan kepada
penyelenggara pemilu atas pelanggaran kode etik yang bersifat berat adalah:
a. Teguran tertulis
b. Peringatan Keras
c. Pemberhentian Sementara
d.Pemberhentian Tetap
e. Pemberhentian tetap dan denda
17. Berdasarkan UU Nomor 7 tahun 2017, ambang batas suara nasional yang diperoleh partai
politik peserta pemilu agar dapat disertakan dalam penghitungan kursi untuk DPR RI
adalah sebesar .....
a. 2,5 persen
b. 3 persen
c. 3,5 persen
d.2 persen
e. 4 persen
18. Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah dilaksanakan dengan sistem...
a. Distrik berwakil banyak
b. Proporsional terbuka
c. First past the post
d.Suara terbanyak
e. Proporsional
19. Pada Pemilu 2019, pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dilaksanakan dengan sistem...
a. Distrik berwakil banyak
b.Proporsional terbuka
c. First past the post
d.Two round system
e. Proporsional
20. Pada Pemilu 2009, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan dengan sistem...
a. Distrik berwakil banyak
b. Proporsional terbuka
c. First past the post
d.Two round system
e. Proporsional
21. Peserta Pemilihan dalam hal ini pasangan calon dapat diperbolehkan melaksanakan
kampanye pada waktu :
a. 14 (empat belas) hari sebelum dimulainya masa tenang
b. 21 (dua puluh satu) hari sebelum dimulainya masa tenang
c. 5 (lima) bulan sebelum hari dan tanggal pemungutan suara
d.Sejak ditetapkan sebagai pasangan calon hingga dimulai hari tenang
e. 3 (tiga) hari sejak penetapan pasangan calon hingga dimulai masa tenang
22. Calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota pada Pemilu
2009 ditetapkan berdasarkan calon yang ......
a. Berada di nomor urut 1 dalam Daftar Calon
b. Memperoleh suara minimal 30% dari Bilangan Pembagi Pemilih
c. Memperoleh suara terbanyak berdasarkan urutan di Daftar Calon
d.Memperoleh suara melebihi Bilangan Pembagi Pemilih yang ditetapkan
e. Memperoleh suara sama dengan Bilangan Pembagi Pemilih yang ditetapkan
23. Hari yang dimaksud dalam penanganan pelanggaran Pemilihan adalah:
a. Hari Nasional
b.Hari Kalender
c. Hari Khusus
d.Hari Kerja
e. Hari Libur
24. Hari yang dimaksud dalam penanganan pelanggaran Pemilu adalah:
a. Hari Nasional
b. Hari Kalender
c. Hari Khusus
d.Hari Kerja
e. Hari Libur
25. 44. Berdasarkan UU Nomor 10 tahun 2016. Permohonan kasasi sengketa Tata Usaha
Negara pemilihan dapat diajukan ke Mahkamah Agung sejak dibacakannya putusan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dalam waktu:
a. paling lama 7 (tujuh) hari
b. paling lama 6 (enam) hari
c. paling lama 5 (lima) hari
d.paling lama 4 (empat) hari
e. paling lama 3 (tiga) hari
26. Pasangan calon perseorangan yang akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur di provinsi dengan penduduk yang termuat pada DPT
lebih dari 2 juta sampai dengan 6 juta jiwa harus didukung sekurang- kurangnya ….. dari
jumlah penduduk.
a. 10%
b.8,5%
c. 7,5%
d.6,5%
e. 6%
27. Pasangan calon perseorangan yang akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur di provinsi dengan penduduk yang termuat pada DPT
kurang atau sama dengan 2 juta jiwa, harus didukung sekurang- kurangnya ….. dari
jumlah penduduk.
a. 10%
b. 8,5%
c. 7,5%
d.6,5%
e. 6%
28. Pasangan calon perseorangan yang akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur di provinsi dengan penduduk yang termuat pada DPT
lebih dari 6 juta sampai dengan 12 juta jiwa harus didukung sekurang- kurangnya ….. dari
jumlah penduduk.
a. 10%
b. 8,5%
c. 7,5%
d.6,5%
e. 6%
29. Pasangan calon perseorangan yang akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon
Bupati dan Wakil Bupati serta calon Walikota dan Wakil Walikota di kabupaten/kota
dengan penduduk yang termuat pada DPT lebih dari 1 juta jiwa, harus didukung
sekurang-kurangnya ….. dari jumlah penduduk.
a. 10%
b. b.8,5%
c. 7,5%
d.6,5%
e. 6%
30. Pasangan calon perseorangan yang akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon
Bupati dan Wakil Bupati serta calon Walikota dan Wakil Walikota di kabupaten/kota
dengan penduduk yang termuat pada DPT lebih dari 250 ribu sampai dengan 500 ribu
jiwa, harus didukung sekurang-kurangnya ….. dari jumlah penduduk.
a. 10%
b.8,5%
c. 7,5%
d.6,5%
e. 6%
31. Pasangan calon perseorangan yang akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon
Bupati dan Wakil Bupati serta calon Walikota dan Wakil Walikota di kabupaten/kota
dengan penduduk yang termuat pada DPT kurang atau sama dengan 250 ribu jiwa,
harus didukung sekurang-kurangnya ….. dari jumlah penduduk.
a. 10%
b. 8,5%
c. 7,5%
d.6,5%
e. 6%
32. Pasangan calon perseorangan yang akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon
Bupati dan Wakil Bupati serta calon Walikota dan Wakil Walikota di kabupaten/kota
dengan penduduk yang termuat pada DPT lebih dari 500 ribu sampai dengan 1 juta jiwa,
harus didukung sekurang-kurangnya ….. dari jumlah penduduk.
a. 10%
b. 8,5%
c. 7,5%
d.6,5%
e. 6%
33. Berapa lama masa kerja PPK?
a. PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah
pemungutan suara.
b.PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah
pemungutan suara.
c. PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 8 (delapan) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah
pemungutan suara.
d.PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 8 (delapan) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah
pemungutan suara.
e. PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 10 (sepuluh) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah
pemungutan suara.
34. Berapa lama masa kerja PPS?
a. PPS dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 4 (empat) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah hari
pemungutan suara
b.PPS dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah
hari pemungutan suara
c. PPS dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah hari
pemungutan suara
d.PPS dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 8 (delapan) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah hari
pemungutan suara
e. PPS dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 8 (delapan) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah hari
pemungutan suara
35. Berikut ini adalah tugas dan wewenang Bawaslu Kabupaten/Kota, kecuali ….
a. Mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan Pemilu
b. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan mengenai Pemilu
c. Meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi kewenangannya kepada
instansi yang berwenang
d.Menyampaikan temuan dan laporan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk
ditindaklanjuti
e. Menyelesaikan temuan dan laporan sengketa penyelenggaraan Pemilu yang
mengandung unsur pidana
36. Siapa ketua DKPP pertama?
a. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie., SH.
b. Prof. Dr. Moh. Mahfud MD., SH., M.Hum.
c. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra., SH., MS.
d.Prof. Dr. Ramlan Surbakti
e. Prof. Dr. Hafiz Azhary
37. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 mengatur tentang .....
a. Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
b. Pemilu Presiden
c. Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD
d.Pembentukan Bawaslu dan Panwaslu
e. Pembentukan PPK dan PPS
38. Untuk menjadi peserta Pemilu anggota DPR dan DPRD, partai politik yang tidak
memenuhi ambang batas perolehan suara pada pemilu sebelumnya dan partai politik
baru harus memenuhi syarat-syarat berikut, kecuali .....
a. Berstatus badan hukum sesuai dengan Undang-Undang tentang Partai Politik
b. Memiliki kepengurusan di seluruh provinsi
c. Memiliki kepengurusan di 75% jumlah kabupaten/kota di provinsi yang
bersangkutan
d.Memiliki kepengurusan di 50% jumlah kecamatan di kabupaten/kota yang
bersangkutan
e. Menyertakan sekurang-kurangnya 30% jumlah keterwakilan perempuan pada
kepengurusan partai politik di tingkat provinsi
39. Perseorangan yang hendak mencalonkan diri dalam Pemilu anggota DPD di Provinsi
dengan jumlah penduduk yang termuat di dalam DPT lebih dari 15 juta orang harus
mendapatkan dukungan paling sedikit pemilih.
a. 3000 orang
b. 4000 orang
c. 5000 orang
d.6000 orang
e. 7000 orang
40. Perseorangan yang hendak mencalonkan diri dalam Pemilu anggota DPD di Provinsi
dengan jumlah penduduk yang termuat di dalam DPT lebih dari 1 juta sampai dengan 5
juta orang harus mendapatkan dukungan paling sedikit ..... pemilih.
a. 1000 orang
b.2000 orang
c. 3000 orang
d.4000 orang
e. 5000 orang
41. Berapa jumlah anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota dan
Paswascam?
a. 7-7/5-5/3-3
b. 7-7/5-5-3
c. 5-7/5-5/3-3
d.5 5-5/3-3
e. 5-5-3-3
42. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu
Kelurahan/Desa dan Panwaslu Luar Negeri menerima laporan pelanggaran Pemilu pada
setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu. Laporan pelanggaran tersebut disampaikan
dengan paling sedikit memuat hal-hal berikut, kecuali ....
a. Nama dan alamat pelapor
b. Pihak terlapor
c. Waktu dan tempat kejadian perkara
d.Uraian kejadian
e. Saksi-saksi kunci
43. Berapa jumlah anggota Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa di setiap desa atau nama
lain/kelurahan ?
a. Paling sedikit 1 (satu) orang dan paling banyak 3 (tiga) orang
b. Paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak 5 (lima) orang
c. Paling sedikit 1 (satu) orang dan paling banyak 5 (lima) orang
d.Hanya 1 (satu) orang.
e. 3 (tiga) orang.
44. Apabila terjadi hal-hal yang mengakibatkan KPU tidak dapat melaksanakan tahapan
penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan ketentuan undang-undang, tahapan
penyelenggaraan Pemilu untuk sementara dilaksanakan oleh siapa?
a. Bawaslu
b. DKPP
c. Menteri Dalam Negeri
d.Menkopolhukam
e. Sekretaris Jenderal KPU
45. Apabila terjadi hal-hal yang mengakibatkan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota
tidak dapat menjalankan tugasnya, tahapan penyelenggaraan Pemilu untuk sementara
dilaksanakan oleh Siapa?
a. KPU setingkat di atasnya
b. DKPP
c. Bawaslu Propinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota
d.Gubernur atau Bupati/Walikota
e. Pimpinan DPRD Propinsi atau DPRD Kabupaten/Kota
46. Dalam melaksanakan tugasnya KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota
bertanggung jawab kepada …..
a. Rapat pleno
b. Rapat Paripurna DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
c. Presiden
d.Menteri Dalam Negeri
e. Stakeholder
47. Suatu pemerintahan yang berasal dari rakyat, dijalankan oleh rakyat, dan untuk tujuan-
tujuan kepentingan rakyat sendiri.
a. Pengertian pemerintahan demokrasi
b. Pengertian demokrasi
c. Pengertian demokrasi electoral
d.Pengertian pemilihan umum
e. Pengertian pemerintahan demokrasi
48. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentan Pemilu, Sekretariat Jenderal
KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota dibentuk untuk:
a. Membantu kelancaran tugas dan wewenang KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota
b. Memfasilitasi ncaran tugas dan wewenang KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota
c. Mendukung kelancaran tugas dan wewenang KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota
d.Melaksanakan kelancaran tugas dan wewenang KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota
e. Mewujudkan kelancaran tugas dan wewenang KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota
49. Pemungutan Ulang Suara (PSU) seringkali terjadi pada setiap penyelenggaraan pemilu
maupun pilkada. Beberapa pernyataan di bawah ini berkaitan dengan PSU yang sering
terjadi. Pernyataan mana yang paling sesuai:
a. Ketua KPPS membuka kotak suara pada waktu tertentu sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan
b. Terjadi suatu bencana alam dan/atau kerusuhan
c. Pemilih sudah sesuai dengan daftar pemilih
d.Petugas merusak 1 surat suara
e. Semua pemilih telah menerima surat undangan dari KPPS
50. Perhatikan kasus berikut: Pada Pemilihan 2018 yang lalu terdapat seorang calon kepala
daerah yang ternyata tercatat sebagai WN Amerika Serikat. Terhadap kasus di atas,
bagaimana menurut anda?
a. Pilkada boleh diikuti oleh warga Negara lain
b. Hasil pilkada tetap sah karena yang salah adalah KPU
c. Pilkadanya diulang, tetapi calon bisa mendaftar lagi
d.Pilkadanya dibatalkan dan calon tidak boleh mendaftar
e. Pilkada tetap disahkan karena murni kesalahan KPU

Anda mungkin juga menyukai