PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah :
a. Tujuan umum :
1. Memenuhi kurikulum dalam menempuh jenjang strata 1 (S1).
2. Mencari korelasi antara ilmu yang dipelajari di perkuliahan dengan
kenyataan yang terdapat di lapangan.
b. Tujuan khusus :
1. Dapat mengetahui tahapan pengerjaan struktur bangunan yang
meliputi pekerjaan kolom, balok dan plat lantai beserta material yang
digunakan.
2. Menambah pengetahuan mengenai metode pengerjaan struktur
bangunan dan material yang digunakan di lapangan.
MAHASISWA
ILMU
TEORI
BANGKU KULIAH
KERJA PRAKTEK
RUANG LINGKUP
Pelaksanaan pekerjaan kolom, balok d
PERMASALAHAN
Masih kurangnya ilmu yang didapat dari perkuliahan mengenai pelaksanaan pekerjaan suatu proyek. Selai
TUJUAN
Memenuhi persyaratan kurikulum Program Studi Teknik
Mengetahui proses pekerjaan struktur bangunan yang meliputi
Menganalisis perbedaan antara teori
4. Tampak Bangunan
Gambar 2.4 Tampak A (Barat Laut)Sumber : PT. PP (Persero) Tbk
BAB III
DASAR TEORI
3.2 Beton
3.2.1 Pengertian beton
Menurut SNI 2847:2013, Beton (Concrete) adalah campuran semen portland
atau semen hidrolis lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau
tanpa bahan campuran tambahan (admixture)
Beton adalah suatu material komposit yang terdiri dari campuran beberapa
bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan-ikat, yaitu dibentuk dari agregat
8 Ibid.
tipis. Jikalau digunakan perbandingan 3 :5 atau 5 :7, nilai tekanan yang
diperbolehkan harus direduksi lagi sebesar 10 %. Jikalau perbandingan
mengandung pasir lebih banyak lagi, maka kualitas beton menurun.
d. Fungsi Agregat Dalam Beton
Umumnya penggunaan bahan agregat dalam adukan beton mencapai jumlah
70%-75% dari seluruh massa padat beton.Untuk mencapai kuat beton baik perlu
diperhatikan kepadatan dan kekerasan massanya, karena umumnya semakin padat
dan keras massa agregat akan makin tinggi kekuatan dan durability-nya (daya
tahan terhadap penurunan mutu akibat pengaruh cuaca)9.
Penggunaan agregat dalam beton, yakni :
1. Menghemat penggunaan semen portland,
2. Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton,
3. Mengurangi susut pengerasan beton,
4. Mencapai susunan yang padat pada beton. Dengan gradasi agregat yang
baik, maka akan didapatkan beton yang padat, mengontrol workability atau
sifat dapat dikerjakan aduk beton.
3.5 Bekisting
3.5.1 Pengertian Bekisting
Bekisting atau mal adalah cetakan dan penyangga yang menjadi acuan
dalam pengecoran beton. Sesuai dengan fungsinya bekisting ini hanya sebagai
cetakan yang akan dilepas setelah beton yang dicor mengeras. Bahan pembuat dan
cara pembuatan bekisting harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan pada
banyak pedoman tentang bekisting. (F.Wigbout, 1992).
Pekerjaan bekisting yang baik ditentukan oleh pemakaian bahan dengan
kualitas yang baik dan cukup kuat, serta pengerjaan sesuai dengan dimensi yang
direncanakan.
3.6 Kolom
3.6.1 Pengertian kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996).
Menurut SK SNI T-15-1991-03 kolom adalah komponen struktur dengan
rasio tinggi terhadap dimensi lateral terkecil sama dengan 3 atau lebih digunakan
terutama untuk mendukung beban aksial tekan.
Kolom sebagai elemen tekan juga merupakan elemen penting pada
konstruksi. Kolom pada umumnya merupakan elemen vertikal. Namun
sebenarnya kolom tidak harus selalu berarah vertikal, bahkan dinding pemikul
(load-bearing wall) sebenarnya juga dapat dipadang sebagai kolom yang diperluas
menjadi suatu bidang. Umumnya, kolom tidak mengalami lentur secara langsung,
karena tidak ada beban tegak lurus terhadap sumbunya10.
3.7 Balok
3.7.1 Pengertian Balok
Balok adalah batang horizontal yang menerima gaya lintang dan gaya
normal11.
Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai
dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat
horizontal bangunan akan beban-beban.
4. Metode Bondek
Tulangan bawah dihilangkan dan fungsinya digantikan oleh plat bondek
dengan begini diharapkan ada penghematan besi tulangan dan bekisting
dibawahnya. Tulangan atas bisa dibuat dalam bentuk batangan atau diganti dengan
besi wiremesh agar lebih cepat saat pemasangan.
BAB IV
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Lokasi pengamatan:
Lokasi pembangunan yang diamati adalah proyek pembangunan gedung
pajak sudirman selama kurang lebih 1 bulan, terhitung dari tanggal 23 juni 10
agustus 2014. Adapun lingkup yang diamati adalah pembangunan lt. 8 lt.12
untuk tower depan dan lt. 11- lt. 15 untuk tower belakang.
A. Besi
Fungsi : besi ini digunakan sebagai tulangan utama dan tulangan sengkang
dalam perakitan tulangan balok. Ukuran besi yang digunakan berbeda, tergantung
jenis balok dan perhitungan struktur.
(a) (b)
Gambar 4.1 Contoh Besi Yang Digunakan (a) Besi Tulangan Utama (b) Besi
Tulangan Sengkang (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
B. Beton dacking
Beton dacking adalah material yang digunakan untuk memberikan jarak
antara tepi beton dengan tulangan di dalamnya (untuk mendapatkan selimut beton
sesuai dengan yang disyaratkan).
C. Bekisting
Bekisting merupakan sarana untuk mencetak beton sesuai ukuran dan
bentuknya sesuai dengan yang direncanakan.
Bekisting yang digunakan adalah bekisting precast. Bekisting diangkat ke
lantai tempat dilakukan pekerjaan kolom menggunakan tower crane.
Gambar 4.3 Bekisting Kolom (Sumber: PT. PP (Persero) tbk)
4) Tie rot
Tie rot digunakan untuk mengunci bekisting balok.
Gambar 4.6 Tie Rot (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
5) Pipe Support
Support adalah alat yang digunakan untuk menjaga ketegakan suatu
kolom. Biasanya digunakan untuk penahan bekisting kolom pada waktu
pengecoran.
6) Sabuk Kolom
Sabuk kolom adalah alat yang berupa besi yang dipakai untuk
membentuk kolom sesuai dengan ukurannya. Selalu ada dalam pemasangan
bekisting kolom.
D. Bar bender
Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja
tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. Bar bender
adalah alat / mesin yang di gunakan untuk menekuk besi ulir / beton dengan
diameter yang sesuai dengan kapasitas mesin.
Cara kerja alat ini adalah baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di
antara poros tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai
dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Ujung
tulangan pada poros pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok.
Kemudian pedal ditekan sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai dengan
sudut dan pembengkokkan yang diinginkan. Bar bender dapat mengatur sudut
pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi.
Bar Bender Listrik, adalah Bar Bender yang digerakkan dengan tenaga
listrik untuk membengkokkan baja tulangan, yang digunakan untuk
membengkokkan seluruh baja tulangan utama.
E. Bar cutter
Untuk mendapatkan baja tulangan dengan ukuran yang sesuai dengan
gambar, maka baja tulangan yang tersedia perlu dipotong, dengan alat Bar
Cutter.Keuntungan dari bar cutter listrik dibandingkan bar cutter manual adalah
bar cutter listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dan dengan
mutu baja cukup tinggi, disamping itu juga dapat mempersingkat waktu
pengerjaan.
Cara kerja dari alat ini yaitu baja yang akan dipotong dimasukkan ke dalam
gigi bar cutter, kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja
tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk baja tulangan yang mempunyai
diameter besar dilakukan satu persatu. Sedangkan untuk baja yang diameternya
lebih kecil, pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan
kapasitas dari alat.
Bar Cutter Listrik, adalah Bar Cutter yang digerakkan dengan tenaga listrik
untuk memotong baja tulangan, yang digunakan untuk memotong seluruh baja
tulangan utama.
F. Gunting besi
Gunting besi digunakana untuk memotong besi dengan ukuran kecil.
Gambar 4.10 Gunting Besi (Sumber: Dokumentasi Prbadi)
G. Kawat
Kawat digunakan untuk pengikat, biasanya pada sambungan.
H. Truck molen
Suatu kendaraan truck khusus yang di lengkapi dengan Concrete mixer yang
fungsinya mengaduk/mencampur beton ready mix.
Concrete Mixer Truck digunakan untuk menggangkut adukan beton ready
mix dari tempat pencampuran ke lokasi proyek.Selama pengangkutan mixer terus
berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar beton tidak homogen dan
beton tidak mengeras.
Prinsip kerja Concrete mixer truck ini secara sederhana adalah sebagai
berikut:
Dalam drum terdapat bilah-bilah baja,ketika dalam perjalanan menuju lokasi
proyek,drum ini berputar perlahan-lahan berlawanan putaran jarum jam sehingga
adukan mengarah ke dalam .putaran di dalam bertujuan agar tidak terjadi
pergeseran ataupun pemisahan agregat,dengan demikian mutu beton akan tetap
terjaga.
Gambar 4.11 Truck Molen (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
I. Concrete pump
Concrete pump digunakan untuk memompa beton cor dari lantai bawah ke
lantai atas, beton dipompa ke lantai atas dengan menggunakan pipa.
J. Pipa
Pipa digunakan untuk menyalurkan beton cor dari concrete pump ke dalam
bekisting.
Gambar 4.13 Pipa (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
K. Vibrator
Vibrator digunakan untuk memadatkan beton cor an.
M. Placing boom
Placing boom digunakan untuk memompa campuran beton ready mix ke
tempat-tempat yang sulit di jangkau.
Gambar 4.17 Marking Kolom (a) Denah Marking Kolom (b) Proses
Marking Kolom (Sumber : PT. PP (Persero) Tbk)
Sepatu kolom
(a) (b)
Gambar 4.18 Sepatu Kolom (a) Denah Sepatu Kolom (b) Pemasangan Sepatu
Kolom (Sumber: PT. PP (Persero) Tbk)
Besi Kolom
Plat
Balok
Kolom
(a) (b)
Gambar 4.23 Contoh Besi yang digunakan (a) Besi Tulangan Utama (b) Besi
Tulangan sengkang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
B. Beton dacking
Beton dacking adalah material yang digunakan untuk memberikan jarak
antara tepi beton dengan tulangan di dalamnya (untuk mendapatkan selimut beton
sesuai dengan yang disyaratkan.
2) Kayu
Dalam dunia konstruksi, kayu merupakan bahan bekisting yang
banyak digunakan. Untuk menghasilkan hasil beton yang sesuai dengan
yang direncanakan, maka diperlukan acuan mengenai jenis kuat kayu,
sehingga syarat kekuatan dan kekakuan kayu masih dalam batas-batas yang
diijinkan.
3) Besi hollow
Besi hollow pada bekisting digunakan sebagai dudukan bekisting
balok pada bagian atas scafolding. Besi hollow digunakan sebagai pengganti
material kayu dengan pertimbangan faktor ekonomis (reuse).
4) Besi siku
Besi siku digunakan sebagai support pada sisi samping bekisting
balok. Dengan menggunakan siku pada sisi bekisting balok akan membuat
bekisting semakin berdiri kokoh dan lurus.
5) Tie rot
Tie rot digunakan untuk mengunci bekisting balok.
6) Scafolding
Schaffolding adalah komponen bangunan yang berfungsi sebagai
penahan alas bekisting balok, plat maupun listplank. Komponen
schaffolding terdiri dari U Head untuk bagian atas dan Jack Base untuk
bagian bawah.
Gambar 4.29 Scafolding (Sumber: Dokumetasi Pribadi)
D. Bar bender
Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja
tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. Bar bender
adalah alat / mesin yang di gunakan untuk menekuk besi ulir / beton dengan
diameter yang sesuai dengan kapasitas mesin.
Cara kerja alat ini adalah baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di
antara poros tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai
dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Ujung
tulangan pada poros pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok.
Kemudian pedal ditekan sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai dengan
sudut dan pembengkokkan yang diinginkan. Bar bender dapat mengatur sudut
pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi.
Bar Bender Listrik, adalah Bar Bender yang digerakkan dengan tenaga
listrik untuk membengkokkan baja tulangan, yang digunakan untuk
membengkokkan seluruh baja tulangan utama.
Gambar 4.32 Bar Bender (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
E. Bar cutter
Untuk mendapatkan baja tulangan dengan ukuran yang sesuai dengan
gambar, maka baja tulangan yang tersedia perlu dipotong, dengan alat Bar
Cutter.Keuntungan dari bar cutter listrik dibandingkan bar cutter manual adalah
bar cutter listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dan dengan
mutu baja cukup tinggi, disamping itu juga dapat mempersingkat waktu
pengerjaan.
Cara kerja dari alat ini yaitu baja yang akan dipotong dimasukkan ke dalam
gigi bar cutter, kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja
tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk baja tulangan yang mempunyai
diameter besar dilakukan satu persatu. Sedangkan untuk baja yang diameternya
lebih kecil, pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan
kapasitas dari alat.
Bar Cutter Listrik, adalah Bar Cutter yang digerakkan dengan tenaga listrik
untuk memotong baja tulangan, yang digunakan untuk memotong seluruh baja
tulangan utama.
Gambar 4.33 Bar Cutter (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
F. Gunting besi
Gunting besi digunakan untuk memotong besi dengan ukuran kecil.
G. Kawat
Kawat digunakan untuk pengikat, biasanya pada sambungan.
H. Truck molen
Suatu kendaraan truck khusus yang di lengkapi dengan Concrete mixer yang
fungsinya mengaduk/mencampur beton ready mix.
Concrete Mixer Truck digunakan untuk menggangkut adukan beton ready
mix dari tempat pencampuran ke lokasi proyek.Selama pengangkutan mixer terus
berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar beton tidak homogen dan
beton tidak mengeras.
Prinsip kerja Concrete mixer truck ini secara sederhana adalah sebagai
berikut:
Dalam drum terdapat bilah-bilah baja,ketika dalam perjalanan menuju lokasi
proyek,drum ini berputar perlahan-lahan berlawanan putaran jarum jam sehingga
adukan mengarah ke dalam .putaran di dalam bertujuan agar tidak terjadi
pergeseran ataupun pemisahan agregat,dengan demikian mutu beton akan tetap
terjaga.
I. Concrete pump
Concrete pump digunakan untuk memompa beton cor dari lantai bawah ke
lantai atas, beton dipompa ke lantai atas dengan menggunakan pipa.
Gambar 4.36 Concrete Pump (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
J. Pipa
Pipa digunakan untuk menyalurkan beton cor dari concrete pump ke dalam
bekisting.
K. Vibrator
Vibrator digunakan untuk memadatkan beton cor an.
Gambar 4.38 Vibrator (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
M. Placing boom
Placing boom digunakan untuk memompa campuran beton ready mix ke
tempat-tempat yang sulit di jangkau.
Gambar 4.40 Placing Boom (Sumber: Brosur)
A. Besi Wiremesh
Fungsi : besi ini digunakan sebagai tulangan dalam perakitan tulangan plat
lantai.
B. Slab Precast
Fungsi: Sebagai separuh struktur plat lantai pada pekerjaan plat lantai
dengan metode half slab.
Gambar 4.47 Slab Precast (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
C. Beton dacking
Beton dacking adalah material yang digunakan untuk memberikan jarak
antara tepi beton dengan tulangan di dalamnya (untuk mendapatkan selimut beton
sesuai dengan yang disyaratkan).
D. Bekisting
Bekisting merupakan sarana untuk mencetak beton sesuai ukuran dan
bentuknya sesuai dengan yang direncanakan. Bekisting harus mampu berfungsi
sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban
hidup dan peralatan kerja.
Material yang digunakan pada bekisting antara lain :
1) Triplek phenolic (ketebalan 12 mm & 18 mm)
Triplek phenolic adalah triplek yang dilapisi 1 sisi atau 2 sisinya
dengan cairan kimia phenol sehingga terbentuk lapisan berwarna coklta tua
pekat. Dipergunakan sebagai papan penahan cor an (bekisting). Dengan
menggunakan triplek phenol hasil pengecoran akan lebih padat &
permukaannnya lebih halus, karena dilapisi oleh phenol maka semen yang
menempel pada triplek mudah dibersihkan sehingga dapat dipergunakan
berulangkali. Triplek dengan ketebalan 12 mm digunakan pada bekisting
balok dan plat lantai. Sedangkan triplek dengan ketebalan 18 mm digunakan
pada bekisting kolom.
2) Kayu
Dalam dunia konstruksi, kayu merupakan bahan bekisting yang
banyak digunakan. Untuk menghasilkan hasil beton yang sesuai dengan
yang direncanakan, maka diperlukan acuan mengenai jenis kuat kayu,
sehingga syarat kekuatan dan kekakuan kayu masih dalam batas-batas yang
diijinkan.
3) Besi hollow
Besi hollow pada bekisting digunakan sebagai dudukan bekisting plat
lantai pada bagian atas scafolding. Besi hollow digunakan sebagai pengganti
material kayu dengan pertimbangan faktor ekonomis (reuse).
E. Gunting besi
Gunting besi digunakan untuk memotong besi dengan ukuran kecil.
Gambar 4.54 Gunting Besi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
F. Kawat
Kawat digunakan untuk pengikat, biasanya pada sambungan.
G. Truck molen
Suatu kendaraan truck khusus yang di lengkapi dengan Concrete mixer yang
fungsinya mengaduk/mencampur beton ready mix.
Concrete Mixer Truck digunakan untuk menggangkut adukan beton ready
mix dari tempat pencampuran ke lokasi proyek.Selama pengangkutan mixer terus
berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar beton tidak homogen dan
beton tidak mengeras.
Prinsip kerja Concrete mixer truck ini secara sederhana adalah sebagai
berikut:
Dalam drum terdapat bilah-bilah baja,ketika dalam perjalanan menuju lokasi
proyek,drum ini berputar perlahan-lahan berlawanan putaran jarum jam sehingga
adukan mengarah ke dalam .putaran di dalam bertujuan agar tidak terjadi
pergeseran ataupun pemisahan agregat,dengan demikian mutu beton akan tetap
terjaga.
Gambar 4.55 Truck Molen (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
H. Concrete pump
Concrete pump digunakan untuk memompa beton cor dari lantai bawah ke
lantai atas, beton dipompa ke lantai atas dengan menggunakan pipa.
I. Pipa
Pipa digunakan untuk menyalurkan beton cor dari concrete pump ke dalam
bekisting.
Gambar 4.57 Pipa (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
J. Vibrator
Vibrator digunakan untuk memadatkan beton cor an.
L. Placing boom
Placing boom digunakan untuk memompa campuran beton ready mix ke
tempat-tempat yang sulit di jangkau.
2. Slab precast diturunkan dan dipasang pada posisinya yang bertumpu pada
piggiran bekisting balok, pemasangan slab precast ini dilakukan oleh 2-4
orang
8. Tahap pengecoran
Pada tahap pengecoran plat lantai ini dilakukan bersamaan dengan
pekerjaan pengecoran balok. Setelah pengerjaan bekisting, pemasangan slab
precast dan penulangan selesai, balok dan plat lantai siap dicor dengan beton
ready mix yang dipesan di pabrik, beton cor yang digunakan pada balok dan plat
lantai ini adalah beton ready mix K-350
1. Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dilakukan pembersihan sisa-
sisa pekerjaan seperti sisa kawat, sisa besi, sampah, dll pada area bekisting.
5.1 Kesimpulan
Penulisan laporan ini dilakukan berdasarkan pengamatan dan pengawasan
pada proyek Pembangunan Gedung Direktorat Jendral Pajak Sudirman di Jakarta
yang meliputi pekerjaan kolom, balok dan plat lantai. Pengawasan dan
pengamatan dilakukan kurang lebih 1 bulan, dimulai dari 23 juni 10 agustus
2014.
Selama pengawasan proyek Pembangunan Gedung Direktorat Jendral Pajak
Sudirman di Jakarta dapat disimpulkan bahwa pada saat pelaksanaan dilapangan
terdapat perbedaan cara dan teknik pelaksanaan Antara lapangan dengan teori
yang dipelajari. Namun secara garis besar dari segi bahan, proses pengerjaan dan
alat yang digunakan Antara teori dan lapangan hampir sesuai pelaksanaannya. Hal
ini dikarenakan beberapa factor seperti efisiensi, nilai ekonomis, adanya factor
yang menghambat proses pengerjaan juga mempengaruhi perkerjaan ini, sehingga
pekerjaan tidak mengikuti aturan teori yang ada.
Untuk memberikan keterangan yang lebih jelas tentang pekerjaan di
lapangan, berikut ini akan diberikan beberapa gambaran pekerjaan yang terjadi di
lapangan :
Beton yang digunakan pada proyek ini adalah beton ready mix yang
langsung dipesan ke pabrik, kualitas beton yang digunakan untuk
kolom, balok dan plat lantai adalah K-400.
Tulangan yang dipakai dipotong dan dibengkokkan dengan alat-alat
yang memenuhi standard maupun dengan cara manual.
Metode pelaksanaan yang digunakan pada proyek adalah metode half
slab
Pada pembesian plat lantai, jarak besi tulangan dan besi kaki ayam,
diletakkan berdasarkan pengalaman para pekerja.
Bekisting untuk kolom, balok dan plat lantai mengggunakan kayu
plywood.
Untuk memberikan jarak (spasi) antara tulangan dan bekisting pekerja
menggunakan beton dacking, penempatan beton dacking sendiri
dilakukan berdasarkan pengalaman para pekerja.
Persiapan pembersihan pada bekisting sebelum besikting dicor kurang
dilakukan secara optimal.
Kurangnya keterampilan dan keahlian pekerja menyebabkan tidak
meratanya pengecoran, sehingga beton mengalami keratakan pada saat
bekisting dibuka.
Adanya factor penghambat seperti cuaca, material, terbatasnya tower
crane menyebabkan kemunduran jadwal pekerjaan yang ada.
Kemunduran jadwal pekerjaan membuat beberapa pekerjaan
dilakukan dalam waktu yang singkat guna mengerjar target pekerjaan,
sehingga seringkali bekisting dibuka dengan waktu yang lebih cepat.
Dari keseluruhan pekerjaan pembangunan proyek Pembangunan Gedung
Direktorat Jendral Pajak Sudirman di Jakarta ini dapat dikatakan cukup baik,
dikarenakan pelaksaan pekerjaan dilapangan yang sesuai dangan teori yang
dikerjakan, walaupun ada beberapa pekerjaan yang dikerjakan berdasarkan
pengalaman para pekerja, tetapi tetap menghasilkan pekerjaan yang baik.
Selain itu adanya briefing pagi dapat mengoptimalkan pekerjaan, sehingga
para pekerja dapat menghasilkan penjadwalan pekerjaan yang baik, dan dapat
mengerjar target yang tertinggal, yang sebagian besar dikarenakan oleh factor
cuaca, sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu dan hasil pekerjaan yang
dilakukanpun optimal.
5.2 Rangkuman Analisa Lapangan