Anda di halaman 1dari 171

Perpustakaan Unika

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG IKIP PGRI SEMARANG

Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1)


Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Katolik Soegijapranata

Oleh :
MOULD NOMA PRAYENDRA
NIM : 04.12.0034

WAKHID KHOIRON NUGROHO


NIM : 04.12.0045

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANTA
SEMARANG
2008

Perpustakaan Unika

PENGESAHAN
Tugas Akhir

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG IKIP PGRI


SEMARANG

Oleh :
MOULD NOMA PRAYENDRA
NIM : 04.12.0034

WAKHID KHOIRON NUGROHO


NIM : 04.12.0045

Telah diperiksa dan disetujui


Semarang

Pembimbing I

Pembimbing II

(Ir. Widija Suseno, M.T.)

(Hermawan, S.T., M.T. )

Disahkan Oleh :
Dekan Fakultas Teknik

(Dr. Rr. MI. Retno Susilorini, S.T., M.T.)

DAFTAR GAMBAR

Perpustakaan Unika

DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Ganbar
Gambar
Gambar

1.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
3.11
3.12
3.13
3.14
3.15
3.16
3.17
3.18

Denah Situasi .................................................................................. 2


Rangka Jurai .................................................................................... 30
Rangka Kuda - Kuda ................................................................... 32
Rangka Kuda - Kuda ................................................................... 34
Rangka Kuda Kuda Trapesium .................................................... 36
Rangka Atap Kuda -Kuda ............................................................... 38
Profil Double Siku 70.70.7 ............................................................. 40
Profil Double Siku 90.90.9 ............................................................. 44
Profil Double Siku 70.70.7 ............................................................. 49
Profil Double Siku 90.90.9 ............................................................. 53
Plat Lantai A ................................................................................... 59
Plat Lantai B.................................................................................... 63
Plat Lantai C.................................................................................... 67
Penampang Balok Type B1............................................................. 92
Penampang Kolom Type K1 ........................................................... 96
Denah Tangga ................................................................................. 97
Pile Cap ......................................................................................... 103
Pile Cap P1 .................................................................................... 111
Pile Cap P2 .................................................................................... 116

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

xii

DAFTAR TABEL

Perpustakaan Unika

DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.1 Gaya Batang Jurai ........................................................................... 31


3.2 Gaya Batang Kuda - Kuda .......................................................... 33
3.3 Gaya Batang Kuda - Kuda .......................................................... 35
3.4 Gaya Batang Kuda Kuda Trapesium............................................ 37
3.5 Gaya Batang Kuda -Kuda ............................................................... 39

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

xi

BAB I PENDAHULUAN

Perpustakaan Unika

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Nama Proyek
Nama proyek yang data-data dan gambarnya yang digunakan untuk
keperluan pembuatan Tugas Akhir perencanaan struktur gedung ini adalah
Perencanaan Struktur Gedung Kampus IKIP PGRI Semarang.

1.2. Maksud dan Tujuan Proyek


IKIP PGRI sebagai salah satu Institusi Pendidikan yang ada di kota
Semarang saat ini terus berkembang, hal ini terbukti dengan terus bertambahnya
jumlah mahasiswa. Selain itu IKIP PGRI juga sangat memperhatikan tentang
perkembangan mutu pendidikan, karena hal tersebut merupakan syarat mutlak
untuk dapat bersaing di Era Globalisasi.
Salah satu faktor penting yang menunjang perkembangan dan mutu
pendidikan adalah pembangunan sarana yang memadai. Oleh karena itu, IKIP
PGRI berencana membangun gedung kampus baru setinggi 7 (tujuh) lantai.
Dengan pembangunan gedung baru tersebut diharapkan proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan lancar sehingga mutu pendidikan akan semakin meningkat.

1.3. Lokasi Proyek


Gedung Kampus IKIP PGRI ini terletak di JL.Sidodadi Timur No.24 28
Semarang.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

BAB I PENDAHULUAN

Perpustakaan Unika
RUMAH
PENDUDUK

RUMAH
PENDUDUK

Utara

Gambar 1.1 Denah situasi


1.4

Deskripsi Proyek
Gedung ini berdiri di atas tanah seluas 1770 m2 dengan tinggi total

bangunan 41 m dan luas total bangunan 8176 m2, dengan perincian sebagai
berikut :
a. Lantai 1 ( 0,00 m)
Luas = 1168 m2
Berfungsi sebagai parkir mobil, parkir motor, security, locker.
b. Lantai 2 ( + 5,40 m )
Luas = 1168 m2
Berfungsi sebagai ruang rektor, ruang sekretaris rektor, ruang purek, ruang
sekretaris purek, ruang resepsionis, ruang tunggu, biro rektor, ruang rapat,
toilet, pantry, mushola, hall.
c. Lantai 3 (+ 9,90 m)
Luas = 1168 m2
Berfungsi sebagai ruang dosen, ruang dekan, ruang TU, toilet.
d. Lantai 4 (+ 14,40 m)
Luas = 1168m2
Berfungsi sebagai ruang kuliah, ruang duduk mahasiswa, musholla, toilet.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

BAB I PENDAHULUAN

Perpustakaan Unika

e. Lantai 5 (+ 18,90 m)
Luas = 1168 m2
Berfungsi sebagai ruang kuliah, ruang duduk mahasiswa, musholla, toilet.
f. Lantai 6 (+ 23,40 m)
Luas = 1168m2
Berfungsi sebagai ruang kuliah, ruang duduk mahasiswa, musholla, toilet.
g. Lantai 7 (+ 27,90 m)
Luas = 1168 m2
Berfungsi sebagai ruang serbaguna, ruang sidang komisi, ruang VIP, ruang
sound system, musholla, toilet.

1.5. Tujuan Penulisan Tugas Akhir


Tujuan yang hendak dicapai dari penyusunan tugas akhir ini yaitu
a. Untuk lebih memahami dan mendalami langkah-langkah perhitungan dalam
perencanaan struktur gedung dengan menerapkan disiplin ilmu yang telah
diterima selama mengikuti pendidikan di Jurusan Teknik Sipil.
b. Dapat melakukan perhitungan dengan teliti dan mengambil asumsi yang
tepat dalam menyelesaikan perhitungan struktur sehingga dapat mendukung
tercapainya keamanan dan keekonomisan gedung.
c. Dapat menggunakan program ETABS versi 9.07 untuk

perhitungan

mekanika struktur dan SAP 2000 versi 11.0.1 untuk perhitungan mekanika
atap. Serta AutoCAD untuk gambar rekayasa.
d. Dapat menerapkan hasil perhitungan mekanika struktur ke dalam
perhitungan struktur beton maupun struktur baja dan gambar kerja.
e. Perencanaan ini dapat digunakan sebagai latihan awal sebelum menerapkan
ilmu yang dipelajari dalam dunia kerja pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
f. Memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi Strata 1 (S-1) pada
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik
Soegijapranata.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

BAB I PENDAHULUAN

Perpustakaan Unika

1.6. Tujuan Perencanaan Struktur Gedung


Tujuan dari perhitungan struktur gedung ini adalah untuk membuat
perhitungan dan gambar bagian-bagian dari struktur gedung yang terkait dengan
bidang teknik sipil yaitu atap, pelat, balok, kolom dan pondasi. Langkah
selanjutnya adalah menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB), Network Planning
(NWP), Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), dan Time Schedule pekerjaan
struktur.

1.7. Pembatasan Masalah


Perencanaan struktur yang merupakan salah satu pekerjaan yang sangat
rumit karena di dalamnya terdapat banyak unsur yang saling berhubungan. Untuk
mempermudah perhitungan maka ada beberapa batasan-batasan yang diambil
dalam perencanaan struktur ini antara lain :
a. perhitungan pembebanan dan penulangan tangga dilakukan terpisah dari
perhitungan portal utama.
b. balok anak langsung dimasukkan dalam portal dengan menggunakan rigid
frame, sehingga beban pelat langsung didistribusikan ke balok induk dan
balok anak.
c. dalam perencanaan ini mix design dari beton tidak dihitung karena dianggap
beton dapat dipesan sesuai dengan mutu yang diinginkan.
d. perhitungan pembebanan pada struktur akibat gempa menggunakan cara statik
ekivalen.

1.8. Sistematika Penyusunan


Sistematika penyusunan ini dibuat untuk memudahkan para pembaca dalam
memahami isi Tugas Akhir ini. Sistematika penyusunan tersebut adalah sebagai
berikut :
BAB I

: Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan ini diterangkan mengenai nama proyek, maksud dan
tujuan proyek, tujuan penulisan Tugas Akhir, tujuan perencanaan struktur gedung,

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

BAB I PENDAHULUAN

Perpustakaan Unika

pembatasan masalah, dan sistematika penyusunan Tugas Akhir.


BAB II : Perencanaan Struktur
Dalam bab ini penulis membahas tentang uraian umum perencanan gedung,
tinjauan pustaka meliputi peraturan-peraturan dan pembebanan yang digunakan
pada struktur gedung, serta landasan teori yang mencakup rumus-rumus yang
digunakan serta asumsi-asumsi yang dipakai.

BAB III : Perhitungan Struktur


Perhitungan struktur meliputi perhitungan kudakuda, perhitungan pelat,
perhitungan tangga dan bordes, perhitungan portal utama (balok dan kolom), serta
perhitungan pondasi.

BAB IV : Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


Pada bagian ini penulis menguraikan tentang rencana kerja beserta aturan-aturan
dan syarat-syarat teknis yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pekerjaan.

BAB V : Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Pada bagian ini penulis menguraikan tentang Rencana Anggaran Biaya (RAB)
yang meliputi perhitungan volume, analisa harga satuan, rencana anggaran biaya
sampai dengan time schedule (kurva S) dan Network Planning (NWP) dari
pekerjaan Struktur Gedung Kampus IKIP PGRI Semarang.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

BAB II
PERENCANAAN STRUKTUR

1.1. Uraian Umum


Gedung yang direncanakan akan dibangun 7 lantai ini merupakan gedung
bertingkat tinggi. Oleh karena itu dalam perencanaan struktur harus memenuhi
empat kriteria utama yaitu:
a. Ketetapan
Kriteria ini meliputi tata letak ruang dalam gedung, bentang, ketinggian
plafon, serta segi estetika yang sesuai dengan persyaratan yang ada.
b. Persyaratan struktur
Struktur yang digunakan harus:
1) Kuat : struktur dapat memikul semua beban yang direncanakan dengan
aman.
2) Nyaman : struktur tidak melendut secara berlebihan, terangkat, bergetar,
retak dan hal-hal lain yang dapat mengganggu fungsi bangunan.
3) Awet : struktur harus dapat digunakan sesuai dengan fungsinya dalam
waktu yang relatif lama.
c. Desain harus memungkinkan pemeliharaan minimum dan dapat dilakukan
secara sederhana.
d. Ekonomi
Pemilihan model konstruksi perlu diperhatikan karena menentukan besarnya
biaya proyek dan biaya perawatan bangunan.
Konstruksi Gedung Kampus IKIP PGRI Semarang.ini direncanakan terdiri dari 7
lantai yang dilengkapi dengan fasilitas tangga dan lift.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

2.2. Tinjauan Pustaka


2.2.1. Peraturan-peraturan
Perhitungan konstruksi gedung ini memperhatikan ketentuan ketentuan
yang berlaku yang terdapat pada buku-buku pedoman antara lain :
a. Building Code Requirement for Structural Concrete (ACI 318-05) and
Commentary (ACI 318M-05), diterbitkan oleh ACI Committee 318. Beberapa
ketentuan yang diambil

dari Building Code Requirement for Structural

Concrete (ACI 318-05) and Commentary (ACI 318M-05) dalam perencanaan


Tugas Akhir ini adalah:
1) modulus elastisitas beton ( Ec)
2) kuat perlu ( U )
3) faktor reduksi kekuatan ( )
4) faktor 1
5) tebal selimut beton
6) rasio tulangan tarik (r)
b. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI-17292002, diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Beberapa ketentuan yang diambil dari Tata Cara Perencanaan Struktur Baja
Untuk Bangunan Gedung SNI-1729-2002 dalam perencanaan Tugas Akhir ini
adalah:
1) modulus elastisitas baja (Es),
2) mutu baja,
3) tegangan-tegangan baja (tegangan ijin, tegangan geser, tegangan leleh),
4) ketentuan-ketentuan mengenai sambungan.
c. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
SNI-03-1726-1989, diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Beberapa ketentuan yang diambil dari Standar Perencanaan Ketahanan Gempa


Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726-2002, dalam perencanaan Tugas
Akhir ini adalah:
1) cara-cara analisis gempa
2) faktor respons gempa ( C )
3) faktor keutamaan ( I )
4) faktor jenis struktur ( K )
5) wilayah / zone gempa
d. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
Beberapa ketentuan yang diambil dari Peraturan Pembebanan Indonesia untuk
Gedung 1983 dalam perencanaan Tugas Akhir ini adalah:
1) berat sendiri bahan bangunan
2) beban hidup lantai gedung
3) beban angin

2.2.2. Beban yang bekerja pada struktur


Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, 1983,
struktur gedung harus direncanakan kekuatannya terhadap pembebananpembebanan sebagai berikut :
a. Beban Mati
Adalah semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala
unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu (PPIUG 1983 pasal 1.0. ayat 1).
Beban mati yang direncanakan pada Tugas Akhir ini diambil dari Tabel 2.1.
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
b. Beban Hidup
Adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu
gedung, dan ke dalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari
beban-beban yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama
masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan dalam
pembebanan lantai dan lantai tersebut. Khusus pada atap kedalam beban hidup
dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan, baik akibat genangan
maupun akibat tekanan jatuh (energi kinetik) butiran air (PPIUG 1983 - pasal
1.0. ayat 2). Beban hidup yang direncanakan pada Tugas Akhir ini diambil
dari Tabel 3.1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.

c. Beban Angin
Semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan
oleh selisih dalam tekanan udara (PPIUG 1983 pasal 1.0 ayat 3). Beban
angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan negatif
(isapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya
tekanan ditentukan dengan mengalikan tekanan tiup dan koefisien angin
(PPIUG 1983 pasal 4.1).
d. Beban Gempa
Adalah semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung atau bagian
gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa (PPIUG
1983 pasal 1.0 ayat 4).

2.3

Landasan teori

2.3.1

Pembebanan
Struktur

gedung

direncanakan

kekuatannya

terhadap

pembebanan-

pembebanan sebagai berikut :


A. Kombinasi beban pada struktur beton (ACI 318-M 05):
U = 1,4(D+F)

(2.1)

U = 1,2(D + F + T) + 1,6(L+H) + 0,5(Lr or S or R)

(2.2)

U = 1,2D + 1,6(Lr or S or R)+ (1,0L or 0,8W)

(2.3)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

U = 1,2D + 1,6W + 1,0L + 0,5(Lr or S or R)

(2.4)

U = 1,2D + 1,0E + 1,0L +0,2S

(2.5)

U = 0,9D + 1,6W + 1,6H

(2.6)

U = 0,9D + 1,0E + 1,6H

(2.7)

U = 1,4D + 1,7L

(2.8)

dengan :
U

adalah kuat perlu untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam yang
berhubungan dengannya.

adalah beban mati, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengannya.

adalah beban akibat berat atau tekanan fluida dengan massa jenis tertentu dan ketinggian
tertentu, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengannya.

adalah efek kumulatif akibat temperatur, rangkak, susut, penurunan yang tidak seragam.

adalah beban hidup, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengannya.

adalah beban akibat berat dan tekanan tanah, air tanah atau material lain, atau momen dan
gaya dalam yang berhubungan dengannya.

Lr

adalah beban hidup pada atap, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengannya.

adalah beban salju, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengannya.

adalah beban air hujan, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengannya.

adalah beban angin, atau momen gaya dalam yang berhubungan dengannya.
beban angin (menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1971), direncanakan:
tekanan tiup

: 30 kg/m2

koefisien angin

: di pihak angin < 65

(0,02 0,4)

di belakang angin untuk semua (0,4)


E adalah beban gempa, atau momen gaya dalam yang behubungan dengannya.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

10

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

B. Kombinasi beban pada struktur baja (SNI-1729-2002):


U = 1,4 D .............................................................................................(2.9)
U = 1,2D + 1,6L + 0,5 (La atau H) ........................................................(2.10)
U = 1,2D + 1,6(La atau H) + (L L atau 0,8 W)....................................(2.11)
U = 1,2D + 1,3W + L L + 0,5 (La atau H) ..........................................(2.12)
U = 1,2 D + 1,0 E + L L ......................................................................(2.13)
U = 0,9D (1,5W atau 1,0E)..................................................................(2.14)
dengan :
U

adalah kekuatan yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam
yang berhubungan dengannya.

adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai,
atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap.

adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaaan gedung termasuk beban kejut , tetapi
tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan

La adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan dan
material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak
W adalah beban angin
H

adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air

E adalah beban gempa

L = 0,5 bila L< 5 kPa, dan L = 1 bila L 5 kPa

2.3.2

Pembebanan gempa menggunakan analisa statik ekivalen


Pada Tugas Akhir ini pengaruh gempa diperhitungkan atas dasar analisa

statik ekivalen mengingat tinggi struktur utamanya 41 m. Gaya gempa yang


bekerja pada sistem struktur diasumsikan sebagai gaya frontal (lateral horisontal)
yang bekerja pada setiap lantai gedung.

Fi. =

Wi H i
V (2.15)
Wi H i

dengan :
Fi = beban gempa pada lantai tingkat ke-i (ton)
Zi = ketinggian lantai tingkat ke-i (meter)
Wi = berat lantai tingkat ke-i (ton)
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

11

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

V = beban geser dasar normal (ton)

Sedangkan beban gempa dasar gedung yaitu beban horisontal lateral yang bekerja
dari gedung terhadap pondasi dihitung dengan persamaan:
V= C I K Wt..................(2.16)
dengan :
V

= gaya geser horisontal total akibat gempa (kg)

= koefisien gempa dasar

= faktor keutamaan struktur

= faktor jenis struktur

Wt

= berat total bangunan (kg)

Untuk bangunan gedung perkuliahan yang menggunakan struktur rangka beton


bertulang dengan kategori gedung umum maka I = 1,0 dan K = 1 Koefisien beban
gempa dasar dapat diketahui jika kita sudah menghitung waktu getar alami
gedung (T).

2.3.3

Pembebanan struktur menggunakan pondasi tiang pancang


Pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan didasarkan pada dari hasil

sondir sampai kedalaman 20 m belum terdapat lapisan tanah keras, sehingga


perencanaan struktur Gedung Kampus IKIP PGRI Semarang ini menggunakan
pondasi tiang pancang. Tiang pancang yang digunakan dalam perencanaan ini
yaitu penampang tiang segitiga dengan diameter 32 cm.
Pondasi tiang pancang digunakan pada pembangunan gedung ini dengan
pertimbangan sebagai berikut:
a. dari hasil sondir sampai kedalaman 20 m belum terdapat lapisan tanah keras.
b. pemancangan pondasi dapat dilakukan dalam waktu yang singkat sehingga
pekerjaan struktur bagian atas dapat segera dilakukan.
Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan ini antara lain :
a. Perhitungan daya dukung pondasi dengan rumus Schmertmann
End bearing (Qp) :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

12

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

QP =

Perpustakaan Unika

qc1 + qc 2
. Ap .......................................................................(2.17)
2

dengan :
Qp = daya dukung ujung tiang (ton)
qc1 = nilai qc rata rata 4D dibawah ujung tiang
qc2 = nilai qc rata rata 8D diatas ujung tiang
Ap

= luas penampang ujung tiang (m2)

Skin friction :
8D

Qs = Ks[
z =0

L
Z
fs.as+ fs.as]................................................(2.18)
8D
Z =8 D

dengan :
Qs

= daya dukung selimut tiang (ton)

fs

= tahanan selimut tiang (kN/m2)

as

= luas selimut tiang (m2)

b. Menentukan jarak antar tiang pancang


Jarak antar tiang pancang diambil berdasarkan perhitungan daya
dukung tiang pancang oleh Direktorat Bina Marga Departemen Pekerjaan
Umum, sebagai berikut :
S 2,5 D
S<3 D
dengan :
S = jarak antar tiang (cm)
D = sisi/ diameter penampang ujung tiang (cm)

Perhitungan efisiensi kelompok tiang pancang menurut rumus dari


Converse Labbarre adalah sebagai berikut :
Eff = 1-

(n-1 ) m + (m-1 ) n

....(2.19)
90
m n

dengan :

= arc tan (D / S)

= sisi/ diameter penampang ujung tiang (cm)

= jarak antar tiang pancang (cm)

= banyaknya tiang pancang tiap baris

= banyaknya baris

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

13

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

2.4 Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perencanaan gedung ini adalah :
a. Struktur utama dibuat dari konstruksi beton bertulang sedangkan atap
menggunakan rangka kuda-kuda baja.
b. Beban mati yang digunakan:
1) beton bertulang

= 2400 kg/m3

2) pasir

= 1800 kg/m3

3) spesi dengan tebal 1 cm

4) pasangan bata merah tebal setengah batu

= 250 kg/m2

5) plafon dan penggantung

18 kg/m2

6) keramik

24 kg/m2

7) talang AC

10 kg/m2

8) penutup atap genting beton

50 kg/m2

21 kg/m2

c. Beban hidup yang digunakan :


1) beban hidup lantai ruang kuliah

= 250 kg/m2

2) beban hidup tangga dan bordes

= 300 kg/m2

3) beban hidup gudang

= 400 kg/m2

4) beban hidup lantai ruang pertemuan

= 500 kg/m2

5) beban hidup dak atap

= 100 kg/m2

koefisien reduksi beban hidup untuk gempa sebesar 0,5 sedang untuk portal
dan balok induk sebesar 0,9.
d. Kuda-kuda dan rangka atap perhitungan dimensi dan profilnya mengacu pada
Load and Resistance Factor Design (LRFD)
1) analisa terhadap tegangan
2) analisa terhadap lendutan
e. Profil kuda kuda yang digunakan 90.90.9 dan 70.70.7
f. Mutu beton yang digunakan untuk semua elemen struktur atas adalah K225
(18,675 MPa, dengan modulus elastisitas Ec = 4700 fc = 4700 18,675
= 20310,853 MPa.
g. Mutu baja yang digunakan ada 2 macam :
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

14

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

1) baja profil untuk struktur baja

: BJ 37 ( Fy = 240 Mpa, Fu = 370


MPa )

2) baja tulangan dengan <12 mm


baja tulangan dengan D 16 mm

: U-24 (fy = 240 MPa)


: U-32 (fy = 320 MPa)

dengan modulus elastisitas Es = 2 105 MPa


h. Faktor-faktor reduksi kekuatan beton

i.

1) lentur

: 0,80

2) geser dan torsi

: 0,65

3) aksial tarik dengan lentur

: 0,80

4) aksial tekan dengan lentur

: 0,70

Pelat lantai beton


Tebal pelat lantai ada tiga macam yaitu:
Tebal 15 cm untuk kamar mandi, tebal 12 cm untuk pelat utama dan tebal 10
cm untuk dak atap.

j. Balok
Tipe balok yang digunakan B1 ( 35/70), B2 ( 30/60 ), dan B3 ( 25/50).
k. Kolom
Tipe kolom yang digunakan K1 (50/50 ), K2 ( 60/60 ) dan K3 ( 25/50 )
l. Beban merata (q) yang berasal dari beban pelat ekivalen maupun berat sendiri
balok dan pelat akan diterima oleh balok anak dan atau balok induk. Sistem
pembebanan didasarkan pada anggapan bahwa balok anak dan balok induk
merupakan konstruksi yang menerima beban secara bersamaan. Beban-beban
tersebut akan didistribusikan ke kolom oleh balok yang kemudian diteruskan
ke pondasi.
m. Tebal dinding direncanakan pasangan batu bata setengah batu dengan tebal
15 cm termasuk plesteran dan acian.
n. Perhitungan mekanika menggunakan aplikasi software komputer yaitu
ETABS versi 9.07 untuk portal utama, sedangkan untuk perhitungan rangka
atap dengan SAP 2000 versi 11.0.1

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

15

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

o. Pondasi adalah struktur bagian bawah yang paling penting, karena pondasi
berfungsi sebagai media atau perantara untuk meneruskan seluruh beban dari
atas kepada tanah pendukung. Untuk gedung ini direncanakan menggunakan
pondasi tiang pancang dengan diameter 32 cm dengan pertimbangan
kemampuan untuk mendukung beban diatasnya. Rumus yang digunakan untuk
tiang pancang menggunakan Metode Schmertman.
p. Data mekanika tanah
Data tanah yang digunakan adalah data dari Penyelidikan Tanah Jurusan Sipil
Fakultas Teknik UNDIP Semarang. Data-data tanah sebagai berikut :
Data Sondir
1) Kedalaman 0 s/d 4,00 m, nilai qc 0 kg/cm2 s/d 34 kg/cm2
2) Kedalaman 4,00 m s/d 8,00 m, nilai qc 34 kg/cm2 s/d 8 kg/cm2
3) Kedalaman 8,00 m s/d 12,00 m, nilai qc 8 kg/cm2 s/d 8 kg/cm2
4) Kedalaman 12,00 m s/d 16,00 m, nilai qc 8 kg/cm2 s/d 11 kg/cm2
5) Kedalaman 16,00 m s/d 20,00 m, nilai qc 11 kg/cm2 s/d 15 kg/cm2
q. Lift
Lift yang digunakan pada gedung ini adalah Standard Dimension merk
Hyundai, dengan data data sebagai berikut:
1). Speed

: 60 m/min

2). Clear Opening (OP)

: 900 mm

3). Car
a).

Internal ( CA CB ) : 1600 mm 1500 mm

b).

External ( A B)

: 1660 mm 1655 mm

4). Hoistway ( X Y )

: 2050 mm 2150 mm

5). M/C Room ( MX MY )

: 2300 mm 3850 mm

6). M/C Room Reaction


a).

R1

: 5450 kg

b).

R2

: 4300 kg

7). Overhead ( OH )

: 4600 mm

8). Pit ( PP )

: 1500 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

16

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

9). M/C Room Height ( MH ) : 2200 mm


10). Kapasitas

: 1000 kg (15 orang)

2.5. Flowchart Pembuatan Tugas Akhir


2.5.1

Flowchart Penyusunan Tugas Akhir


START

Pengumpulan Data
- Data sekunder
1. data tanah
2. gambar strktur

Fungsi bangunan

Menentukan desain
bangunan

Menghitung beban:
Beban hidup
Beban mati
Beban sementara (angin)
Beban khusus (gempa)

Perhitungan Dimensi:
Pelat
Balok
Kolom
Pondasi

Analisis struktur

Penyusunan Laporan
Gambar

END
Gambar 2.5.1 Flowchart Penyusunan Tugas Akhir
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

17

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

2.5.2

Perpustakaan Unika

Flowchart Perhitungan Atap(SNI 03-1729-2002)


START

Menentukan data
sekunder dan profil baja

Menghitung beban
atap

Menghitung dengan
programSAP

Output;gaya aksial

Menghitung momen atap

Tidak

< ijin
Ya
Menghitung trekstang

Memilih tulangan trekstang

END
Gambar 2.5.2 Flowchart Perhitungan atap

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

18

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

2.5.3 Flowchart Perhitungan Pelat Lantai (SNI 03-1729-2002)


START

Menentukan
syarat-syarat batas

Perhitungan panjang bentang

Perhitungan tebal pelat

Menghitung beban-beban pelat

Mencari momen pelat

Hitung tulangan

Tidak

min maks
Ya
Memilih tulangan pelat

END
Gambar 2.5.3 Flowchart Perhitungan Pelat

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

19

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

2.5.4

Perpustakaan Unika

Flowchart Perhitungan Gempa (SNI 1726 2002)


START

Menentukan
koordinat joint

Menghitung massa tiap lantai

Menghitung
beban gempa

Memasukkan data pembebanan


tiap lantai arah x dan arah y

Menghitung gempa dengan


program komputer

Menghitung :
Gaya lateral gempa
Perpindahan
Momen, geser, torsi

END
Gambar 2.5.4 Flowchart Perhitungan Gempa

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

20

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

2.5.5

Perpustakaan Unika

Flowchart Perhitungan Balok (ACI 318-M 05)


START

Menentukan syarat-syarat
batas

Menentukan
ukuran balok

Menghitung pembebanan balok

Menghitung dengan ETAB

Output; Momen, gaya ,geser,


normal, torsi

Menghitung tulangan balok

min ma ks

Tidak

Ya
Memilih tulangan balok

END
Gambar 2.5.5 Flowchart Perhitungan Balok

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

21

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

2.5.6 Flowchart Perhitungan Kolom (ACI 318-M 05)


START

Menentukan syarat-syarat
batas

Menentukan
ukuran kolom

Menghitung pembebanan kolom

Menghitung dengan ETAB

Output; Momen, gaya ,geser,


normal, torsi

Menghitung tulangan kolom

Tidak

min maks
Ya
Memilih tulangan

END
Gambar 2.5.6 Flowchart Perhitungan kolom

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

22

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

2.5.7 Flowchart Perhitungan Pondasi


START

Gambar Rencana

Soil Investigation

Beban rencana

Jenis Pondasi

Merencanakan
dimensi pondasi

Menghitung daya
dukung tiang

Tidak
Aman
Ya
Perhitungan tulangan
dan cek tegangan

END
Gambar 2.5.7 Flowchart Perhitungan Pondasi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

23

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

BAB III

PERHITUNGAN STRUKTUR

3.1. Perhitungan Struktur Atap


3.1.1. Perhitungan Kuda-Kuda
3.1.1.1. Perencanaan Gording 1
a. Data teknis kuda-kuda
1)

Panjang bentang

20

2)

Jarak antar kuda-kuda

3)

Kemiringan atap

30

4)

Jarak gording

1, 5

5)

Jarak horizontal antar titik buhul

1,19

6)

Beban penutup atap : Genteng multiroof =

2,565 kg/m

7)

Beban angin

30

kg/m

b. Ukuran profil (Bj 37)


Dicoba light lip channel C 15050203,2
Data-data profil:
Ix

= 280 cm4

ix

= 5,71 cm

Iy

= 28,3 cm4

iy

= 1,81 cm

Zx = Wx = 37,4 cm3

= 6,76 kg/m

Ag

= 8,607 cm2

Zy

= Wy = 8,19 cm3

c. Pembebanan
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

24

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

1). Beban mati


Berat Penutup Atap

= 2,565 1,5

Berat Gording
Berat Baut

= 10% (3,8475+6,76)
q

3,8475

kg/m

6,76

kg/m

1,0607

kg/m

= 11,6745

kg/m

2). Beban hidup = 100 kg


3). Beban angin
Diambil beban angin = 30 kg/m2
Koefisien angin ( = 30o ) di belakang angin (ch) = -0,4
di pihak angin (ct)
= (0,02 0,4) = 0,2
q di belakang angin = -0,4 1,5 30
q di pihak angin

= -18 kg/m (hisap)

= 0,2 1,5 30 = 9 kg/m (tekan)

d. Perhitungan Momen
1). Akibat beban mati

qx
q

qy
a
qx = q cos ()

= 11,6745 cos 30o


= 10,1104 kg/m
qy = q sin ()
= 11,6745 sin 30o
= 5,837 kg/m

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

25

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Mx

Perpustakaan Unika

= qx lx2
= 10,1104 32
= 11,3742 kgm

Dipasang satu trekstang untuk jarak

1,5 m, jadi gording dengan

bentang 3 m dibagi menjadi dua bagian.


My = qy ly2
= 5,837 1,52
= 1,641 kgm
2). Akibat beban hidup
Px = P cos ()
= 100 cos 30o = 86,6025 kg
Py = P sin ()
= 100 sin 30o = 50 kg

Py
a

Px
P

Mx = Px lx
= 86,6025 3 = 64,951 kgm
My = Py ly
= 50 1,5 = 18,75 kgm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

26

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3). Akibat beban angin


Mx di belakang angin

= qx angin kiri lx2


= (-18) 32
= -20,25 kgm

Mx di pihak angin

= qx angin kanan lx2


= (9) 32
= 10,125 kgm

4). Momen total


Mux = 11,3742 + 64,951 + 10,125

= 86,4502 kgm

Muy = 1,641 + 18,75

= 20,391 kgm

e. Kontrol Tegangan Lentur


=

Mx My
8645,02 2039,1
=
+
+
37,4
8,19
Wx Wy

= 480,124 kg/cm2 < ijin = 1600 kg/cm2 Ok!


f. Kontrol Lendutan
4

5 q y ly
1 Py l y

+
x =
384 E I y
48 E I y

5 0,05837 150 4 1
50 150 3

+
=
384 2,1 10 6 28,3 48 2,1 10 6 28,3
= 0,065 cm
4

q l
5
1 Px l x
y =
x x +

384 E I x
48 E I x

5
0,1011 300 4
1 86,6025 300 3

384 2,1 10 6 280 48 2,1 10 6 280

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

27

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= 0,0184 cm
=

x2 + y2

0,065 2 + 0,0184 2 = 0,067 cm < ijin =

L
300
=
= 1,67 cm
180 180

Ok!

3.1.1.2. Perhitungan Trekstang


Dipakai satu trekstang pada gording
P

1,5 m

3m

5 q y ly
1 Py l y
x =

+
384 E I y
48 E I y

5 0,05837 300 4 1
50 300 3

+
=
384 2,1 10 6 28,3 48 2,1 10 6 28,3
= 0,5768 cm
4

q l
5
1 Px l x
y =
x x +

384 E I x
48 E I x

5
0,1011 300 4
1 86,6025 300 3

384 2,1 10 6 280 48 2,1 10 6 280

= 0,0184 cm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

28

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

x2 + y2

0,5768 2 + 0,0184 2 = 0,577 cm

Perpustakaan Unika

P l3
=
48 E I
0,577 =

P 300 3
P = 603,157 kg
48 2,1 10 6 280

ijin

P
A

1600

603,157
A = 0,3769 cm2 = 37,69 mm2
A

= 2

37,69 = 3,14 2 = 6,929mm


Diambil trekstang dengan = 8 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

29

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.1.2. Perencanaan Kuda-kuda


3.1.2.1. Perhitungan Jurai ( 70.70.7 )
P
Pw

Pw

34

81

33

78
75

31

72

1.10

1.10

69

39

66

40
41

63

27

36

60

42
43

57

25

37

54

44

24

48
1.19

38

45

51

49

23

P w
w

26

Pw
P w

28

Pw
Pw

29

Pw

30

Pw

32

Pw
Pw

35

Pw
Pw

47
1.19

46
1.10

1.10

1.10

1.10

1.10

1.10

1.10

1.10

1.10

Gambar 3.1 Rangka Jurai

A. Pembebanan Jurai
Beban mati (PDL)
1. Beban penutup atap = 2,565 x 1,5 x 10

= 38,475 kg

2. Beban gording

= 67,6

= 6,76 x 10

3. Beban baut + plat buhul = 10% x berat profil (318) = 31,8

kg
kg +

= 137,875 kg
Beban hidup (PLL)

= 100 kg

Beban angin (W)


1. Angin hisap (Wi) = 18 x 2.5 = 45 kg
2. Angin tekan (Wa) = 9 x 2,5 = 22,5 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

30

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Perhitungan reaksi dengan program SAP2000.10, diperoleh :


Gaya di A menumpu pada Ring Balok sebesar 1633,67 kg
Gaya di B menumpu pada Kuda-kuda Trapesium sebesar 1645,89 kg
Gaya di C menumpu pada Kuda-kuda Utama sebesar 1495,69 kg
B. Rekap gaya batang jurai
batang
1
2
3
4
5
6
23
24
25
26
27
28
29
42
43
44
45
46
47
48
49
51
54
57
60
63
66

P(kg)

batang

641,42
-905,26
-41,66
855,69
1710,1
2554,91
-3394,93
-3402,28
-2879,31
-3515,62
-3536,88
-2952,54
-1771,87
-93,29
1721,68
2908,03
3498,88
3484,99
2645,25
3136,52
-371,51
-591,58
65,43
-385,52
-814,41
-1241,22
-1655,56

7
8
10
11
12
13
14
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
66
69
72
75
78
81

P(kg)
-1486,04
-2135,32
-404,6
473,99
1996,86
1721,36
-1263,63
-3,94
-1490,74
-2368,59
-2646,6
-2333,73
-969,08
-66,31
864,69
2301,09
2620,86
2350,57
1481,28
-350,85
683,49
250,19
-199,25
-629,98
-1411,28

Tabel 3.1 Gaya Batang Jurai

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

31

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

23

25

3.1.2.2. Perhitungan 1/2 kuda-kuda ( 70.70.7 )

28

69

29
30

31
32
33
36

35

34
0.92

1.33

Gambar 3.2 Rangka Kuda - Kuda


A. Pembebanan 1/2 kuda-kuda
Beban mati (PDL)
1. Beban baut = 10% xberat profil (318,96)

= 31,896 kg

Beban hidup( PLL ) = 100 kg


Beban angin (W)
1. Angin hisap (Wi) = 18 x 5

= 90 kg

2. Angin tekan (Wa) = 9 x 5

= 45 kg

Perhitungan reaksi dengan program SAP2000.10, diperoleh :


Gaya di A menumpu pada Ring Balok sebesar 838,47 kg
Gaya di B menumpu pada Kuda-kuda Trapesium sebesar 924,37 kg
Gaya di C menumpu pada Kuda-kuda Utama sebesar 792,00 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

32

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

B. Rekap gaya batang 1/2 kuda


batang
2
3
22
23
24
25
26
27
28
29
30
51
54
57
60
63
70
71
72
73
74

P(kg)
-782,91
-175,29
-37,65
-509,44
-766,67
-794,77
-517,09
479,36
708,22
699,63
465,61
-229,26
352,24
97,79
-253,65
-550,5
-924,13
-477,34
-88,04
524,5
928,52

batang
16
17
18
19
20
21
31
32
33
34
35
36
37
39
42
45
48
51
65
66
67
68
69

P(kg)
-1296,31
-1317,06
-1077,89
-1181,1
-994,7
-618,97
-188,42
513,3
897,73
1103,01
884,76
1109,95
-230,31
-382,37
-174,32
-463,28
-744,34
-972,42
353,24
-168,32
373,22
784,53
1214,93

Tabel 3.2 Gaya Batang Kuda - Kuda

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

33

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

69

3.1.2.3. Perhitungan 1/4 kuda-kuda ( 70.70.7 )

31
32
33
36

35

34
0.92

Gambar 3.3 Rangka Kuda - Kuda


A. Pembebanan kuda-kuda
Beban mati (PDL)
1. Beban baut = 10% xberat profil (159,48)

= 15,948 kg

Beban hidup( PLL ) = 100 kg


Beban angin (W)
1. Angin hisap (Wi) = 18 x 5

= 90 kg

2. Angin tekan (Wa) = 9 x 5

= 45 kg

Perhitungan reaksi dengan program SAP2000.10, diperoleh :


Gaya di A menumpu pada Ring Balok sebesar 838,47 kg
Gaya di B menumpu pada Kuda-kuda Trapesium sebesar 924,37 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

34

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

B. Rekap gaya batang 1/4 kuda


Batang
16
17
18
19
20
21
31
32
33
34
35
36
37
39
42
45
48
51
65
66
67
68
69

P(kg)
-1296,31
-1317,06
-1077,89
-1181,1
-994,7
-618,97
-188,42
513,3
897,73
1103,01
884,76
1109,95
-230,31
-382,37
-174,32
-463,28
-744,34
-972,42
353,24
-168,32
373,22
784,53
1214,93

Tabel 3.3 Gaya Batang Kuda - Kuda

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

35

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.1.2.4. Perhitungan Kuda-kuda Trapesium ( 90.90.9 ) dan ( 70.70.7 )

31

40

41

42

43

44

45

29

25

23

21

48

52

53

47

69

68

67

66

65

64

63

62

61

60
59

34

58

83

51

36

71

35

50

33

39

46

32

38

26

P
w

37

57

Gambar 3.4 Rangka Kuda Kuda Trapesium


A. Pembebanan Trapesium
Beban mati (PDL)
1. Beban penutup atap = 2,565 x 1,5 x 5

= 19,2375 kg

2. Beban gording

= 33,8

= 6,76 x 5

3. Beban baut = 10% x berat profil(959,896)

kg

= 95,9896 kg +
= 149,0271 kg

Beban hidup( PLL )

= 100 kg

Beban angin (W)


1. Angin hisap (Wi) = 18 x 5

= 90 kg

2. Angin tekan (Wa) = 9 x 5

= 45 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

36

56

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Perhitungan reaksi dengan program SAP2000.10, diperoleh :


Gaya di A menumpu pada Ring Balok sebesar 8490,86 kg
Gaya di A menumpu pada Ring Balok sebesar 8490,86 kg
B. Rekap gaya batang trapesium
Batang

P(kg)

Batang

P(kg)

Batang

P(kg)

Batang

P(kg)

1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

586,75
-11273,9
-10528,4
-9818,38
60,42
-390,62
60,42
-390,62
77,79
-390,62
60,42
-390,62
60,42
18756,58
18756,58
-9818,38
-10528,4
-11273,9
586,75
-3408,21
2842,53
-2276,84
1711,16

25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

-1218,64
-1218,64
1711,16
-2276,84
2842,53
-3408,21
-27742,7
13941,63
13565,19
21507,56
26961
32024,72
-31540
-31540
-33957,6
-33957,6
-33957,6
-33957,6
-31540
-31540
-27742,7
-26983,4
-21525,4

48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70

-15675,9
-16112,3
-16112,3
-16112,3
-15675,9
-21525,4
-26983,4
-16112,3
13941,63
13565,19
21507,56
26961
32024,72
29813,81
29813,81
32921,24
32921,24
34649,07
34649,07
32921,24
32921,24
29813,81
-387,69

71
72
74
75
78
79
81
83

29813,81
-628,29
6299,21
6739,62
6299,21
6739,62
-628,29
-387,69

Tabel 3.4 Gaya Batang Trapesium

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

37

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.1.2.5. Perhitungan Kuda-kuda Utama ( 90.90.9 ) dan ( 70.70.7 )


P
P w
40
13
6

13
5

38
13
4

37

32

33

34

31

57

56

116

55

119

54

0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75

1.19

1.19

1.19

1.19

1.19

1.19

0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75

w P

121

53

0.97

w P
51

70

113

14

58

50

30

68

13

69

12

0.97

60

49

0.97

71

61

48

72

62

11

73

79

63

67

10

74

76

79

64

47

65

Pw

82

46

35

Pw

45

102

wP P
w
wP P
w
104
wP P
107
59
w
110
44

100

9
13

19

w
43

96

8
13

36

42

94

7
13

P
P w
Pw w
P
91
Pw w
88
Pw
66
85

39

P w

w P
41

P w

123

52

0.97

20.00

Gambar 3.5 Rangka Atap Kuda -Kuda


A. Pembebanan Kuda Utama
Beban mati (PDL)
1. Beban penutup atap = 2,565 x 1,5 x 3

11,5425 kg

2. Beban gording

20,28

= 6,76 x 3

3. Beban baut = 10% x berat profil(1031,144)

kg

= 103,144 kg +
= 134,9369 kg

Beban hidup (PLL) = 100 kg


Beban angin (W)
1. Angin hisap (Wi) = 18 x 3

= 57 kg

2. Angin tekan (Wa) = 9 x 3

= 27 kg

Perhitungan reaksi dengan program SAP2000.10, diperoleh :


Gaya di A menumpu pada Ring Balok sebesar 7434,44 kg
Gaya di B menumpu pada Ring Balok sebesar 7434,44 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

38

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

B. Rekap gaya batang kuda utama


Batang

P(kg)

Batang

P(kg)

Batang

P(kg)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
19
30
31
32
33
34
35
36
37
38

579,32
-8721,89
-8043,93
-7364,9
-6684,8
-6003,61
-5321,34
-5321,34
-6003,61
-6684,8
-7364,9
-8043,93
-8721,89
579,32
105,11
-13057,9
-13070,4
-12650,2
-17039,4
-21089,9
-24801
-28171,7
-31201,1
-33891,9

39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62

-23263,1
-18237,1
-18237,1
-23263,1
-33891,9
-31201,1
-28171,7
-24801
-210899
-17039,4
-12650,2
-13070,4
-13057,9
11300,59
10927,41
17005,77
21046,24
24747,02
28107,22
31125,92
33802,22
20043,46
15678,29
13007,57

63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
76
79
82
85
88
91
94
96
98
100
102
104

13007,57
15678,29
20043,46
33802,22
31125,92
28107,22
24747,02
21046,24
17005,77
10927,41
11300,59
-389,12
-623,33
5266,65
4824,54
4382,06
3939,23
3496,02
3070,45
-9053,39
-7050,25
-7050,25
-9053,39
3070,45

Batang
107
110
113
116
119
121
123
134
135
136
137
138
139

P(kg)
3496,02
3939,23
4382,06
4824,54
5266,65
-623,33
-389,12
16720,65
10125,45
7627
7627
10125,45
16720,65

Tabel 3.5 Gaya Batang Kuda - Kuda

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

39

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.1.3. Perhitungan Profil dan Sambungan


Cek penampang batang tekan (LRFD)
3.1.3.1 Cek penampang profil 70.70.7

7 8 7
sb.x

70
sb.y

7
e

70

70

Gambar 3.6 Profil Double Siku 70.70.7


Data profil siku 70.70.7 :
Ag = 940 mm2

Ix = Iy = 424000 mm4

i = 26,7 mm

e = 19,7 mm

ix = iy = 21,2 mm

i = 13,7 mm

BJ 37 fy = 240 MPa
fu = 370 MPa
Ambil gaya tekan akibat kombinasi pembebanan terbesar Nu = 11273 kg
dengan panjang batang 2,04 m.
a. cek tekuk lokal

f =

b 70
=
= 10
t
7

f < r

r =

200
fy

200
= 12,91
240

(Ok!)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

40

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

b. estimasi jarak kopel maximum


k L1
k Lk
= 0 ,75
imin
ix

L1
2040
= 0,75
21,2
13,7

L1 = 988,726 mm
ambil 3 daerah L1 = 2040 / 3 = 680 mm
c. cek kestabilan elemen-elemen batang

1 =
d.

kelangsingan arah sumbu bahan (sumbu x)

x =
e.

k L1 680
=
= 49,63 < 50 stabil (Ok!)
13,7
imin

k Lx 2040
=
= 96,226
ix
21,2

cek elemen-elemen barang harus lebih stabil dari batang majemuk

x 96,226
=
= 1,938 > 1,2 (Ok!)
1
49,63
f.

kelangsingan arah sumbu bebas bahan (sumbu y)


Iy = 2 [ Iy + Ag (ex + 0,5 t)2 ]
= 2 [424000 + 940 (19,7 + 0,5 8 )2 ]
= 1903977,2 mm4
Ag = 2 Ag1 = 2 940 = 1880 mm2

iy total =

Iy
Ag

1903977,2
= 31,823 mm
1880

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

41

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

y =

k Lky
i y tot

Perpustakaan Unika

2040
= 64,1
31,823

g. kelangsingan ideal

2y +

iy =

m 2
2
1 = 64,12 + 49,63 2 = 81,665
2
2

h. cek elemen-elemen batang harus lebih stabil dari batang majemuk

iy 81,665
=
= 1,645 > 1,2 (Ok!)
1
49,63
i.

kestabilan batang majemuk

iy = 81,665 < x = 96,226 (jadi tekuk terjadi pada sumbu bebas bahan)
cy =

iy

fy

81,665

240
= 0,9
2 10 5

0,25 < cy <1,2

1,43
1,43
=
= 1,434
1,6 0,67 cy 1,6 0,67 0,9

fcr =
j.

fy

240
= 167,36 MPa
1,434

daya dukung nominal komponen struktur tekan

Nn = 0,85 Ag fcr
= 0,85 1880 167,36 = 267441,28 N
Nu =11273 kg < Nn = 26744,128 kg (Ok!)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

42

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Nu
11273
=
= 0,4215 < 1
N n 26744,128
k.

periksa terhadap tekuk lentur torsi


Nlt = Ag fch

1 4 f cry f crz H
f cry + f crz
fch =
1
( fcry fcrz )2
2 h

GJ

fcrz =

2
o

A r
G=

E
200000
=
= 76923MPa
2(1 + v) 2(1 + 0,3)

J = 2 ( b t3)
= 2 [ 70 7+( (70-3,5) 7]
= 31098,5 mm4
yo = e t/2 = 19,7 7 /2 = 16,2 mm
xo = 0
2

ro =

fcrz =

Ix + Iy
A

GJ

2
o

A r

+ xo + y o =

76923 31098,5
= 1098,7 MPa
2 940 1158,127

x 2 +y 2
H = 1 o 2 o
ro

fcry =

240

2 424000
+ 0 2 + 16,2 2 = 1158,1276mm 2
940

0 2 + 16,2 2
=1
1158,127

= 0,2266

240
= 167,36 MPa
1,434

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

43

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

4 f cry f crz H
f cry + f crz
fch =
1 1
( f cry f crz )2
2 h

4 167,361098,7 0,226
167,36 + 1098
=
1 1

(167,36 + 1098,7)2
2 0,226
= 149 MPa

Nlt = 0,85 x1880149 = 238438,5 N 23843,85 kg


Jadi kondisi batas yang menentukan adalah tekuk lentur torsi dan gaya tekan
ultimate yang bisa dipikul oleh batang ini adalah 23843,85 kg

3.1.3.2 Cek penampang profil 90.90.9

9 8 9
sb.x

90
sb.y

9
e

90

90

Gambar 3.7 Profil Double Siku 90.90.9


Data profil 90.90.9 :
Ag = 1550 mm2

Dbaut =

Ix=Iy= 1160000 mm4 ix=iy= 27,4 mm

e = 25,4 mm

w = 45 mm

i = 13,1

i =17,6

BJ 37 fy = 240 MPa
fu = 370 MPa
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

44

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Ambil gaya tekan akibat kombinasi pembebanan terbesar Nu = 33957,61 kg


dengan panjang bentang 1 m.
a. cek tekuk lokal

f =

b 90
=
= 10
9
t

f < r

r =

200
fy

200
= 12,91
240

(Ok!)

b. estimasi jarak kopel maximum


k L1
k Lk
= 0 ,75
imin
ix
L1
1000
= 0,75
17,6
27,4

L1 = 481,75 mm
ambil 3 daerah L1 = 481,75 / 3 = 160,6 mm
c. cek kestabilan elemen-elemen batang

1 =

k L1 160,6
=
= 9,125< 50 stabil (Ok!)
17,6
imin

d. kelangsingan arah sumbu bahan (sumbu x)

x =

k L x 1000
=
= 36,496
ix
27,4

e. cek elemen-elemen barang harus lebih stabil dari batang majemuk

x 36,496
=
= 3,99 > 1,2 (Ok!)
1
9,125
f. kelangsingan arah sumbu bebas bahan (sumbu y)
Iy = 2 [ Iy + Ag (ex + 0,5 t)2 ]
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

45

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= 2 [1160000 + 1550 (25,4 + 0,5 8 )2 ]


= 4999516 mm4
Ag = 2 Ag1 = 2 1550 = 3100 mm2

Iy

iy total =

Ag

k Lky

y =

i y tot

4999516
= 40,159 mm
3100

1000
= 24,9
40,159

g. kelangsingan ideal

2y +

iy =

m 2
2
1 = 24,9 2 + 9,125 2 = 26,3
2
2

h. cek elemen-elemen batang harus lebih stabil dari batang majemuk

iy
26,3
=
= 2,882 > 1,2 (Ok!)
1 9,125
i. kestabilan batang majemuk

iy = 26,3 < x = 36,496 (jadi tekuk terjadi pada sumbu bebas bahan)
cy =

iy

fy

26,3

240
= 0,289
2 10 5

0,25 < cy <1,2

1,43
1,43
=
= 1,01
1,6 0,67 cy 1,6 0,67 0,289

fcr =

fy

240
= 237,623 MPa
1,01

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

46

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

j.

Perpustakaan Unika

daya dukung nominal komponen struktur tekan

Nn = 0,85 Ag fcr
= 0,85 3100 237,623 = 626138,61 N
Nu =33957,07 kg < Nn = 62613,861 kg (Ok!)

Nu
33957,07
=
= 0,5423 < 1
N n 62613,861
k. periksa terhadap tekuk lentur torsi
Nlt =0,85 Ag fch

1 4 f cry f crz H
f cry + f crz
fch =
1
( fcry fcrz )2
2 h
fcrz =

GJ

A ro
G=

E
200000
=
= 76923MPa
2(1 + v) 2(1 + 0,3)

J = 2 ( b t3)
= 2 [ 90 9+( (90-4,5) 9]
= 85293 mm4
yo = e t/2 = 25,4 9 /2 = 20,9 mm
xo = 0
2

ro =

Ix + Iy
A

fcrz =

+ xo + yo =

GJ

2
o

A r

2 1160000
+ 0 2 + 20,9 2 = 1933,58mm 2
1550

76923 85293
= 1094,57 MPa
2 1550 1933,58

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

47

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

xo 2 + y o 2
H = 1
2
ro

fcry =

240

0 2 + 20,9 2
=1
1933,58

Perpustakaan Unika

= 0,7741

240
= 237,623 MPa
1,01

4 f cry f crz H
f cry + f crz
fch =
1 1
( f cry f crz )2
2 h

4 237,6231094,57 0,7741
237,623+1094,57
1 1

2 0,7741
(237,623+1094,57)2

= 224,58 MPa

Nlt = 0,85 x3100224,58 =591781,264 N 5917,8126 kg


Jadi kondisibatas yang menentukan adalah tekuk lentur torsi dan gaya tekan
ultimate yang bisa dipikul oleh batang ini adalah 5917,8126 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

48

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Cek penampang batang tarik (LRFD)


3.1.3.3 Cek penampang profil 70.70.7

7 8 7
sb.x

70
sb.y

7
e

70

70

Gambar 3.8 Profil Double siku 70.70.7


Data profil 70.70.7
Ag = 940 mm2

Dbaut = 16 mm

e = 19,7 mm

= 45 mm

BJ 37 fy = 240 MPa
fu = 370 MPa
Ambil gaya tarik akibat kombinasi pembebanan terbesar Tu = 10125,45 kg
1) luas bersih (untuk tarik murni) :
An =2 ( Ag n d b t)
= 2 (940(2(16+2)7)) = 1376 mm2
2) luas efektif (untuk tarik murni) :

x
Ae = U An = 1 An =
L

19,7

1
1376 = 1225 mm2
3 60

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

49

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3) luas bidang geser (untuk kasus geser murni) :

35.0mm
50
mm

60.0mm

60.0mm

60.0mm

60.0mm

As = (60 8) 7 = 3360mm2

4) luas kombinasi geser + tarik pada blok ujung :

35.0mm
50
mm

60.0mm

60.0mm

60.0mm

60.0mm

Ant = 2((70-19,7)-( 0,6 (16+2))) 7) = 553 mm2


Agtt = (60-19,7) 7 = 282,1 mm2

An s = 2 (240 3 db) t)
= 2 ( 240 (3 (16+2)) 7) = 2478 mm2
Agsv = 240 7 = 1680 mm2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

50

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

5)

Perpustakaan Unika

tahanan pada penampang bruto


a. Tarik murni
1. leleh

t Tn = y fy 2 Ag
= 0,9 240 21680
= 725760 N
2. Fraktur

t Tn = f fu Ae
= 0,75 370 1225
= 339937,5 N
= 339,37 kN
b.Geser murni ( geser blok)

t .M n = t (0,6 f u ) Ans
= 0,75 (0,6 370) 2478
= 412587 N
= 412,587 kN
c. Kombinasi geser dan tarik ( geser blok)
1. Fraktur geser
M n = 0,6 370 Ans = 0,6 370 2478 = 550116 N
2. Fraktur tarik
M n = 370 Ant = 370 553 = 204610 N

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

51

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

karena faktur geser > faktur tarik maka kombinasi yang terjadi faktur
geser + faktur tarik.

t .M n = 1 (0,6 f u Ans F f Agt )


= 0,75 (0,6 370 2478+240 282,1)
= 463365 N
= 463,365 kN
Berdasarkan hasil perhitungan diatas didapatkan;

M n = 725,760 kN (leleh tarik)


M n = 339,37 kN (faktur tarik)
M n = 412,587 kN (geser murni)
M n = 463,365 kN (kombinasi geser)
Jadi rencana profil 70.70.7 adalah
72576 kg> 10125,45kg OK!!

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

52

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.1.3.4 Cek penampang profil 90.90.9

9 8 9
sb.x

90
sb.y

9
e

90

90

Gambar 3.9 Profil Double Siku 90.90.9


Data profil 90.90.9
Ag = 1550 mm2

Dbaut = 16 mm

e = 25,4 mm

w = 45 mm

BJ 37 fy = 240 MPa
fu = 370 MPa
Ambil gaya tarik akibat kombinasi pembebanan terbesar Tu = 34649,07 kg
1. luas bersih (untuk tarik murni) :
An = 2 ( Ag n d b t)
= 2 (1550(2(16+2)9)) = 2452 mm2
2) luas efektif (untuk tarik murni) :

25,4
x

Ae = U An = 1 An = 1
2452 = 2105,99 mm2
3 60
L

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

53

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3) luas bidang geser (untuk kasus geser murni) :

35.0mm
50
mm

60.0mm

60.0mm

60.0mm

60.0mm

Ans = (60 9) 10 = 5400 mm2

6) luas kombinasi geser + tarik pada blok ujung :

35.0mm
50
mm

60.0mm

60.0mm

60.0mm

60.0mm

Ant = 2((90-25,4)-( 0,6 (16+2))) 9) = 968,4 mm2


Agt = (60-25,4) 9 = 311,4 mm2

Ans = 2(240 3 db) t)


= ( 240 (3 (16+2)) 9) = 3186 mm2
Ags = 240 9 = 2160 mm2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

54

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

7)

Perpustakaan Unika

tahanan pada penampang bruto


a. Tarik murni
1. leleh

t Tn = y fy Ag 2
= 0,9 240 1550 2
= 669600 N
2. Fraktur

t Tn = f fu Ae
= 0,75 370 2105,99
= 584412,22 N
= 584,41 kN
b. Geser murni ( geser blok)

t .M n = t (0,6 f u ) Ans
= 0,75 (0,6 370) 1593
= 265234,5 N
= 265,2345 kN
c. Kombinasi geser dan tarik ( geser blok)
1. Fraktur geser
M n = 0,6 370 Ans = 0,6 370 1593 = 353646 N
2. Fraktur tarik
M n = 370 Ant = 370 484,2 = 179154 N

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

55

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

karena fraktur geser > faktur tarik maka kombinasi yang terjadi
fraktur geser + faktur tarik.

t .M n = 1 (0,6 f u Anv F f Agt )


= 0,75 (0,6 370 3186+240 311,4)
= 586521 N
= 586,521 kN
Berdasarkan hasil perhitungan diatas didapatkan;

M n = 669,600kN (leleh tarik)


M n = 584,41 kN (faktur tarik)
M n = 530,469 kN (geser murni)
M n = 586,521 kN (kombinasi geser)
Jadi rencana profil 90.90.9 adalah
66960 kg> 34649,07 kg OK!!

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

56

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.1.3.5. Perhitungan sambungan baut


Diambil contoh pada batang No. 65 kuda-kuda Trapesium
Dari tabel gaya batang didapatkan gaya batang maksimum Ru =
34649,07 kg
Diketahui :
tebal pelat = 8 mm
diameter baut = 16 mm
1) Tahanan geser baut
r1 = 0,5 untuk baut tanpa ulir pada bidang geser

f = 0,75
m = jumlah bidang geser = 1
fub = tegangan tarik putus baut = 825 Mpa
Rn = f r1 f u 0,25 d 2 m
b

Rn = 0,75 0,5 825 0,25 3,14 16 2 1 = 62204 N = 6220,4 kg


2) Tahanan tumpu baut

f = 0,75
db = diameter baut
tp = tebal pelat
fu = tegangan tarik putus yang terendah antara baut dan pelat
=370 Mpa
Rn = 2,4 f d b t p f u
Rn = 2,4 0,75 16 8 370 = 85248 N = 8524,8kg
3) Menentukan jumlah baut
Tahanan nominal baut dipilih yang terkecil di antara tahanan geser
dan tahanan tumpu baut Rn = 6220,4 kg
Jumlah baut (n) = Ru / Rn = 34649,07 / 6220,4 = 5,57 ~ 6 baut

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

57

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.2. Perhitungan Pelat Lantai

3.2.1. Pembebanan Pelat Lantai


a. Beban mati lantai dengan tebal 12 cm
a)

Berat sendiri pelat lantai= 0,12 m 2400 kg/m3 =288 kg/m3

b)

urugan pasir= 0,05 m 1800 kg/m3

= 90 kg/m2

c)

spesi= 3 21 kg/m2

= 63 kg/m2

d)

ubin keramik= 1 24 kg/m2

= 24 kg/m2

e)

plafond penggantung = 11 + 7

= 18 kg/m2

f)

talang AC

= 10 kg/m2

q DL

= 493 kg/m2

b. Beban mati lantai atap dag beton dengan tebal 10 cm


a) Berat sendiri pelat lantai=0,10 m 2400 kg/m3

= 240 kg/m3

b)plafond penggantung = 11 + 7

= 18 kg/m2

c) talang AC

= 10 kg/m2

q DL = 268 kg/m2
c. Beban hidup lantai atap dag beton

q LL

= 100 kg/m2

d. Beban hidup lantai ruang kuliah

q LL

= 250 kg/m2

e.

Tipe-tipe plat

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

58

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

TIPE PLAT

DIMENSI (m)

Jenis

Plat A

7,00 4,00 0,12

Two way slab

Plat B

4,00 3,00 0,12

Two way slab

Plat C

7,00 3,00 0,12

Two way slab

3.2.2 Penulangan pelat lantai


3.2.2.1 Penulangan pelat lantai utama tipe Plat A (two way slab)

ly
ly = 7 m, lx = 4 m
ly

= 1,75 , dengan asumsi


lx
jepit elastis

lx

Dari PBI71 tabel 13.3.2


didapatkan k X = 59,5 dan

kY = 35,5

Gambar 3.10 Plat Lantai A


Data-data perencanaan
fc

= 28 MPa

tul = 10 mm

fy

= 240 MPa

cv

= 20 mm

q DL

= 493 kg/m2

= 0,8

= 250 kg/m2

= 12 cm

q LL

qu = 1,4 q DL + 1,7 q LL = 1,4 493 + 1,7 250 = 1115,2 kg/m2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

59

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Penulangan arah x

dx

dx

= h cv

10

= 120 20
= 95 mm
2
2

= - Mtx= 0,001 qu lx2 kx

M1x

= 0,001 1115,2 2,52 59,5


= 414,715 kgm = 414,175 104 Nmm
Mn

414,175 10 4
=
= 5,1839 106 Nmm
0,8

Mu

Mn = Cc z
5,1839 106 = 0,85 fc a b (dx

a
)
2

5,1839 106 = 0,85 28 a 1000 (95


a

= 2,585 mm

Ts

= Cc

a
)
2

As fy = 0,85 fc a b
As =

0,85 28 2,585 1000


= 256,345 mm2
240

Ts
As min
fy
As min =

1,4 b d 1,4 1000 95


=
= 554,17 mm2
fy
240

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

60

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

As min =

bd

f 'c

4 fy

Perpustakaan Unika

1000 95 28
= 523,63 mm2
4 240

Digunakan As pakai = As = 554,17 mm2


Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
= 141,654 mm 140 mm
554,17

Jarak pakai = 140 mm


Dengan As pasang = 544,17 mm2
Jadi diambil Tulangan 10-140
Digunakan 10 140 mm untuk tulangan arah x

Penulangan arah y

dy

dy

= h cv -

10

= 120 20 10
= 85 mm
2
2

M1y = - Mty = 0,001 qu lx2 ky


= 0,001 1115,2 2,52 35,5
= 247,435 kgm
= 247,435 104 Nmm
Mn =
Mn

Mu

247,435 10 4
= 3,0929 106 Nmm
0,8

= Cc z

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

61

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3,0929 106 = 0,85 fc a b (dy

a
)
2

3,0929 106 = 0,85 28 a 1000 (85


a

= 1,05 mm

Ts

= Cc

a
)
2

As fy = 0,85 fc a b
=

As

0,85 28 1,05 1000


240

= 104,125 mm2
Ts
As min
fy
As min =

As min =

1,4 b d 1,4 1000 85


=
= 495,833 mm2
fy
240
bd

f 'c

4 fy

1000 85 28
= 468,518 mm2
4 240

Digunakan As pakai = As = 495,83 mm2


Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
495,833

= 158,319 mm 150 mm

Jarak pakai = 150 mm


Dengan As pasang = 495,833 mm2
Jadi diambil Tulangan 10-150
Digunakan 10 150 mm untuk tulangan arah y

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

62

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.2.2.2 Penulangan pelat lantai utama tipe Plat B (two way slab)

ly
ly = 4 m, lx = 3 m
ly

= 1,3333 , dengan asumsi jepit


lx
elastis
Dari PBI71 tabel 13.3.2 didapatkan
k X = 50,9 dan kY = 38

lx

Gambar 3.11 Plat Lantai B


Data-data perencanaan
fc

= 28 MPa

tul

= 10 mm

fy

= 240 MPa

cv

= 20 mm

q DL

= 493 kg/m2

= 0,8

= 250 kg/m2

= 12 cm

q LL

q u = 1,4 q DL + 1,7 q LL = 1,4 493 + 1,7 250 = 1115,2 kg/m2


Penulangan arah x

dx

dx = h cv

10

= 120 20
= 95 mm
2
2

M1x = - Mtx = 0,001 qu lx2 kx

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

63

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= 0,001 1115,2 2,52 50,9


= 354,773 kgm = 354,773 104 Nmm
Mu

Mn =

354,773 10 4
= 4,4346 106 Nmm
0,8

Mn = Cc z
4,4346 106 = 0,85 fc a b (dx

a
)
2

4,4346 106 = 0,85 28 a 1000 (95


a

=1,922 mm

Ts

a
)
2

Cc

As fy = 0,85 fc a b
As

0,85 28 1,922 1000


= 150,598 mm2
240

Ts
As min
fy
As min =

As min =

1,4 b d 1,4 1000 95


=
= 554,17 mm2
fy
240
bd

4 fy

f 'c

1000 95 28
= 523,638 mm2
4 240

Digunakan As pakai = As = 554,17 mm2


Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
= 141,654 mm 140 mm
554,17

Jarak pakai = 140 mm


Dengan As pasang = 554,17 mm2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

64

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Jadi diambil Tulangan 10-140


Digunakan 10 140 mm untuk tulangan arah

Penulangan arah y

dy

dy = h cv -

10

= 120 20 10
= 85 mm
2
2

M1y

= - Mty = 0,001 qu lx2 ky


= 0,001 1115,2 2,52 38
= 264,86 kgm = 264,86 104 Nmm
Mu

Mn

Mn

= Cc z

264,86 10 4
= 3,31075 106 Nmm
0,8

a
)
2

3,31075 106

= 0,85 fc a b (dy

3,31075 106

= 0,85 28 a 1000 (85

a
)
2

a = 1,273 mm
Ts = Cc
As fy = 0,85 fc a b

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

65

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

As =

Perpustakaan Unika

0,85 28 1,273 1000


= 126,25 mm2
240

Ts
As min
fy
As min =

As min =

1,4 b d 1,4 1000 85


=
= 495,833 mm2
fy
240
bd

f 'c

4 fy

1000 85 28
= 468,51 mm2
4 240

Digunakan As pakai = As = 495,83 mm2


Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
495,833

= 158,319 mm 150 mm

Jarak pakai = 150 mm


Dengan As pasang = 495,833 mm2
Jadi diambil Tulangan 10-150
Digunakan 10 150 mm untuk tulangan arah y

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

66

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.2.2.3 Penulangan pelat lantai utama tipe Plat C (two way slab)

ly
ly = 7 m, lx = 3 m
ly

lx

= 2,3333 , dengan asumsi jepit


lx
elastis
Dari PBI71 tabel 13.3.2 didapatkan
k X = 63 dan kY = 34

Gambar 3.12 Plat Lantai C


Data-data perencanaan
fc

= 28 MPa

tul

= 10 mm

fy

= 240 MPa

cv

= 20 mm

q DL

= 493 kg/m2

= 0,8

= 250 kg/m2

= 12 cm

q LL

q u = 1,4 q DL + 1,7 q LL = 1,4 493 + 1,7 250 = 1115,2 kg/m2


Penulangan arah x

dx

10

= 120 20
= 95 mm
2
2

dx

= h cv

M1x

= - Mtx = 0,001 qu lx2 kx

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

67

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= 0,001 1115,2 2,52 63


= 439,11 kgm = 439,11 104 Nmm
Mn =

Mu

439,11 10 4
= 5,48 106 Nmm
0,8

Mn = Cc z
5,48 106 = 0,85 fc a b (dx

a
)
2

5,48 106 = 0,85 28 a 1000 (95

a
)
2

a = 2,45 mm
Ts = Cc
As fy = 0,85 fc a b
As =

0,85 28 2,45 1000


= 242,985 mm2
240

Ts
As min
fy
As min =

As min =

1,4 b d 1,4 1000 95


=
= 554,17 mm2
fy
240
bd
4 fy

f 'c

1000 95 28
= 523,638 mm2
4 240

Digunakan As pakai = As = 554,17 mm2


Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
= 141,654 mm 140 mm
554,17

Jarak pakai = 140 mm


Dengan As pasang = 554,17 mm2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

68

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Jadi diambil Tulangan 10-140


Digunakan 10 140 mm untuk tulangan arah x

Penulangan arah y

dy

10
= 120 20 10
= 85 mm
2
2

dy = h cv -

M1y = - Mty = 0,001 qu lx2 ky


= 0,001 1115,2 2,52 34
= 236,98 kgm = 236,98 104 Nmm
Mn =

Mu

236,98 10 4
= 2,962 106 Nmm
0,8

Mn = Cc z
2,962 106 = 0,85 fc a b (dy

a
)
2

2,962 106 = 0,85 28 a 1000 (85

a
)
2

a = 1,476 mm
Ts = Cc
As fy = 0,85 fc a b

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

69

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

As =

Perpustakaan Unika

0,85 28 1,476 1000


= 146,37 mm2
240

Ts
As min
fy
As min =

As min =

1,4 b d 1,4 1000 85


=
= 495,833 mm2
fy
240
bd

f 'c

4 fy

1000 85 28
= 468,51 mm2
4 240

Digunakan As pakai = As = 495,83 mm2


Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
495,833

= 158,319 mm 150 mm

Jarak pakai = 150 mm


Dengan As pasang = 495,833 mm2
Jadi diambil Tulangan 10-150
Digunakan 10 150 mm untuk tulangan arah y

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

70

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

3.3.

Perpustakaan Unika

Perhitungan Gaya Gempa (static analysis)

3.3.1. Perhitungan gaya geser dasar horisontal total akibat gempa


Berat total struktur (Wt)
Koefisien reduksi beban hidup akibat gempa untuk Gedung IKIP PGRI
Wt = Wm + Wh
dimana :
Wt = berat total struktur (kg)
Wm = beban mati (kg)
Wh = beban hidup (kg)
qDL pelat lantai A, B, C

= 493 kg/m2

qDL pelat lantai atap dag

= 268 kg/m2

1) Berat lantai mezanine


Beban mati:
= 493kg/m2 1051 m2 = 518143 kg

pelat pelat
balok
B1
B2
B3
B4

= 0,35 ( 0,75
= 0,3 ( 0,60
= 0,25 ( 0,50
= 0,3 ( 0,50

0,12
0,12
0,12
0,12

)
)
)
)

199
164
213
16

2400
2400
2400
2400
Total

=
=
=
=
=

105311
56678,4
48564
4377,6
214931

kg
kg
kg
kg
kg

Kolom

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

71

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

K1
K2
KP

= 0,5
= 0,6
= 0,15

Perpustakaan Unika

0,50 2,70
0,60 2,70
0,15 2,70

15 2400 =
16 2400 =
35 2400 =
Total =

24300
37324,8
5103
66727,8

kg
kg
kg
kg

Dinding = 250 kg/m2 372,6 m2 = 93150 kg


Jumlah beban mati (DL)

= 892951,8 kg

Jumlah beban hidup (LL)

= 1051 250 = 262750 kg

Beban total untuk lantai mezanine

= DL + LL
= 892951,8 kg + 262750kg
= 1155701,84 kg

2) Berat lantai 2
Beban mati:
= 493kg/m2 1241 m2 = 611813 kg

pelat pelat
balok
B1
B2
B3
B4

= 0,35 ( 0,75
= 0,3 ( 0,60
= 0,25 ( 0,50
= 0,3 ( 0,50

0,12
0,12
0,12
0,12

)
)
)
)

207
164
220
16

2400
2400
2400
2400
Total

=
=
=
=
=

15 2400 =
16 2400 =
114 2400 =
Total =

109544
56678,4
50160
4377,6
220760

kg
kg
kg
kg
kg

kolom

K1
K2
KP

= 0,5
= 0,6
= 0,15

0,50 4,50
0,60 4,50
0,15 4,50

40500
62208
27702
130410

kg
kg
kg
kg

dinding = 250 kg/m2 621 m2 = 155250 kg


Jumlah beban mati (DL) = 1118233 kg
Jumlah beban hidup (LL) = 1051 250 = 262750 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

72

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Beban total untuk lantai 2 = DL + LL


= 1118233 kg + 262750 kg
= 1380983 kg
3) Berat lantai 3
Beban mati:
= 493kg/m2 1134 m2 = 559103 kg

pelat pelat
balok
B1
B2
B3
B4

= 0,35 ( 0,75
= 0,3 ( 0,60
= 0,25 ( 0,50
= 0,3 ( 0,50

0,12
0,12
0,12
0,12

)
)
)
)

207
164
220
16

2400
2400
2400
2400
Total

=
=
=
=
=

15 2400 =
16 2400 =
105 2400 =
Total =

109544
56678,4
50160
4377,6
220760

kg
kg
kg
kg
kg

kolom

K1
K2
KP

= 0,5
= 0,6
= 0,15

0,50 4,50
0,60 4,50
0,15 4,50

40500
62208
25515
128223

kg
kg
kg
kg

dinding = 250 kg/m2 621 m2 = 155250 kg


Jumlah beban mati (DL) = 1063336 kg
Jumlah beban hidup (LL) = 1051 250 = 262750 kg
Beban total untuk lantai 3

= DL + LL
= 1063336 kg + 262750 kg
= 1326086 kg

4) Berat lantai 4
Beban mati:
pelat pelat

= 493kg/m2 1134 m2 = 559103 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

73

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

balok
B1
B2
B3
B4

= 0,35 ( 0,75
= 0,3 ( 0,60
= 0,25 ( 0,50
= 0,3 ( 0,50

0,12
0,12
0,12
0,12

)
)
)
)

207
164
220
16

2400
2400
2400
2400
Total

=
=
=
=
=

15 2400 =
16 2400 =
105 2400 =
Total =

109544
56678,4
50160
4377,6
220760

kg
kg
kg
kg
kg

kolom

K1
K2
KP

= 0,5
= 0,6
= 0,15

0,50 4,50
0,60 4,50
0,15 4,50

40500
62208
25515
128223

kg
kg
kg
kg

dinding = 250 kg/m2 621 m2 = 155250 kg


Jumlah beban mati (DL) = 1063336 kg
Jumlah beban hidup (LL) = 1051 250 = 262750 kg
Beban total untuk lantai 4

= DL + LL
= 1063336 kg + 262750 kg
= 1326086 kg

5) Berat lantai 5
Beban mati:
= 493kg/m2 1134 m2 = 559103 kg

pelat pelat
balok
B1
B2
B3
B4

= 0,35 ( 0,75
= 0,3 ( 0,60
= 0,25 ( 0,50
= 0,3 ( 0,50

0,12
0,12
0,12
0,12

)
)
)
)

207
164
220
16

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

2400
2400
2400
2400
Total

=
=
=
=
=

109544
56678,4
50160
4377,6
220760

kg
kg
kg
kg
kg

74

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

kolom

K1
K2
KP

= 0,5
= 0,6
= 0,15

0,50 4,50
0,60 4,50
0,15 4,50

15 2400 =
16 2400 =
105 2400 =
Total =

40500
62208
25515
128223

kg
kg
kg
kg

dinding = 250 kg/m2 621 m2 = 155250 kg


Jumlah beban mati (DL) = 1063336 kg
Jumlah beban hidup (LL) = 1051 250 = 262750 kg
Beban total untuk lantai 5

= DL + LL
= 1063336 kg + 262750 kg
= 1326086 kg

6) Lantai 6
Beban mati:
= 493kg/m2 1134 m2 = 559103 kg

pelat pelat (A)


balok
B1
B2
B3
B4

= 0,35 ( 0,75
= 0,3 ( 0,60
= 0,25 ( 0,50
= 0,3 ( 0,50

0,12
0,12
0,12
0,12

)
)
)
)

207
164
220
16

2400
2400
2400
2400
Total

=
=
=
=
=

15 2400 =
16 2400 =
105 2400 =
Total =

109544
56678,4
50160
4377,6
220760

kg
kg
kg
kg
kg

kolom

K1
K2
KP

= 0,5
= 0,6
= 0,15

0,50 4,50
0,60 4,50
0,15 4,50

40500
62208
25515
128223

kg
kg
kg
kg

dinding = 250 kg/m2 621 m2 = 155250 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

75

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Jumlah beban mati (DL) = 1063336 kg


Jumlah beban hidup (LL) = 1051 250 = 262750 kg
Beban total untuk lantai 6

= DL + LL
= 1063336 kg + 262750 kg
= 1326086 kg

7) Lantai 7
Beban mati:
= 493kg/m2 1134 m2 = 559103 kg

pelat pelat (A)


balok
B1
B2
B3
B4

= 0,35 ( 0,75
= 0,3 ( 0,60
= 0,25 ( 0,50
= 0,3 ( 0,50

0,12
0,12
0,12
0,12

)
)
)
)

207
164
220
16

2400
2400
2400
2400
Total

=
=
=
=
=

15 2400 =
16 2400 =
105 2400 =
Total =

109544
56678,4
50160
4377,6
220760

kg
kg
kg
kg
kg

kolom

K1
K2
KP

= 0,5
= 0,6
= 0,15

0,50 4,50
0,60 4,50
0,15 4,50

40500
62208
25515
128223

kg
kg
kg
kg

dinding = 250 kg/m2 621 m2 = 155250 kg


Jumlah beban mati (DL) = 1063336 kg
Jumlah beban hidup (LL) = 1051 250 = 262750 kg
Beban total untuk lantai 7

= DL + LL
= 1063336 kg + 262750 kg
= 1326086 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

76

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

8) Beban atap dan ring balk


Beban mati:
berat kuda kuda

= 36188,44 kg

pelat pelat dag

= 268kg/m2 486 m2 = 130248 kg

balok
B3

= 0,25 ( 0,50 - 0,12 )

208 2400 =
Total =

47424 kg
47424 kg

Jumlah beban mati (DL) = 213860,44 kg


Jumlah beban hidup (LL) = 486 250 = 121500 kg
Beban total untuk lantai atap = DL + LL
= 213860,44 kg + 121500 kg = 335360,44 kg
A. Beban total struktur :
Lantai (atap)

= 335360,44 kg

Lantai 7

= 1326086 kg

Lantai 6

= 1326086 kg

Lantai 5

= 1326086 kg

Lantai 4

= 1326086 kg

Lantai 3

= 1326086 kg

Lantai 2

= 1380983 kg

Lantai Mezanine

= 1155701,84 kg +

Wt

= 9502475,28 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

77

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

B. Waktu Getar Struktur


Waktu getar struktur diperlukan ( T ) untuk analisis pendahuluan struktur
dan pendimensian pendahuluan dari unsur unsurnya. Untuk struktur
berupa portal, waktu getar alami dihitung dengan rumus :
T

= 0,060 h ( untuk portal beton )


= 0,060 39,873/4
= 0,951 detik

C. Koefisien Gempa Dasar


Lokasi bangunan berada di Semarang terletak pada wilayah gempa 4,
kondisi tanah lunak, dari grafik harga koefisien gempa dasar diperoleh
C = 0,05 ( lampiran 1. tabel koefisien gempa dasar )
D. Faktor Keutamaan ( I ) dan Faktor Jenis Struktur ( K )
Gedung IKIP PGRI Semarang termasuk kategori gedung umum untuk
pendidikan mempunyai faktor keutamaan gedung ( I ) = 1,5
Gedung ini merupakan jenis struktur gedung portal beton dengan bahan
bangunan dari unsur unsur pemancar energi gempa dan mempunyai
faktor jenis struktur ( K ) = 1 .
Gaya geser horisontal total akibat gempa dihitung dengan persamaan:
Wt Arah X

= 9502475,28 / 8
= 1187809,41 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

78

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= C I K Wt
= 0,05 1,5 1 1187809,41
= 71268,56 kg

dengan :
V

= gaya geser horisontal total akibat gempa (kg)

= koefisien gempa dasar

= faktor keutamaan struktur

= faktor jenis struktur

Wt

= berat total bangunan (kg)

Selanjutnya beban geser dasar akibat gempa ( V ) harus didistribusikan


sepanjang tinggi gedung menjadi beban beban horisontal terpusat ( F )
yang bekerja pada masing masing tingkat lantai ( i ) yang dirumuskan
dengan :

Fi =

Wi hi

Wi hi V xy

dengan :
Fi = gaya geser horisontal akibat gempa pada lantai ke-i (kg)
Wi = berat total lantai ke-i (kg)
Hi = tinggi lantai ke-i terhadap lantai dasar (m)
Vx,y = gaya geser horisontal total akibat gempa (kg)
W1 arah X

= 1155701,84 kg / 8 = 144462,73 kg

W2 arah X

= 1380983 kg / 8

= 172622,875 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

79

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Flt1 =

Perpustakaan Unika

W3 arah X

= 1326086 kg / 8

= 165760,75 kg

W4 arah X

= 1326086 kg / 8

= 165760,75 kg

W5 arah X

= 1326086 kg / 8

= 165760,75 kg

W6 arah X

= 1326086 kg / 8

= 165760,75 kg

W7 arah X

= 1326086 kg / 8

= 165760,75 kg

W8 arah X

= 335360,44 / 8

= 41920,055 kg

144462,73 2,7
(144462,73 2,7 ) + (172622,875 5,4) + (165760,75 9,9) + (165760,75 14,4)

+ (165760,75 18,9 ) + (165760,75 23,4) + (165760,75 27,9) +


(41920,055 32,4)
=

71268,56

390049,371
71268,56
18344813,55

= 1515,318 kg

Flt 2 =

172622,875 5,4
(172622,875 5,4) + (165760,75 9,9) + (165760,75 14,4) + (165760,75 18,9)

(165760,75 23,4)(165760,75 27,9) + (41920,55 32,4)


=

71268,56

932163,525
71268,56
17954764,18

=3700 kg
Flt 3 =

165760,75 9,9
(165760,75 9,9) + (165760,75 14,4) + (165760,75 18,9) + (165760,75 23,4) +

(165760,75 27,9) + (41920,55 32,4)

71268,56

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

80

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

1641031,425
71268,56
17024293,52

= 6869,826 kg
Flt 4 =

165760,75 14,4
(165760,75 14,4) + (165760,75 18,9) + (165760,75 23,4) + (165760,75 27,9) +

(41920,55 32,4)
=

71268,56

2386954,8
71268,56
15381585,27

= 11059,64 kg
Flt 5 =

165760,75 18,9
71268,56
(165760,75 18,9) + (165760,75 23,4) + (165760,75 27,9) + (41920,55 32,4)

3132878,175
71268,56
12994630,47

= 17182,15 kg
Flt 6 =

165760,75 23,4
71268,56
(165760,75 23,4) + (165760,75 27,9) + (41920,55 32,4)

3878801,55
71268,56
9861752,295

= 28031 kg
Flt 7 =

165760,75 27,9
71268,56
(165760,75 27,9) + (41920,55 32,4)

4624724,925
71268,56
5982950,745

= 55089,45 kg
Fltatap =

41920,55 32,4
71268,56
(41920,55 32,4)
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

81

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= 71268,56 kg
Wt Arah Y

= 9502475,28 / 4

= 275618,82 kg
V

= C I K Wt
= 0,05 1,5 1 275618,82
= 142537,1292 kg

Flt1 =

W1 arah Y

= 1155701,84 kg / 4 = 288925,46 kg

W2 arah Y

= 1380983 kg / 4

= 345245,75 kg

W3 arah Y

= 1326086 kg / 4

= 331521,5

kg

W4 arah Y

= 1326086 kg / 4

= 331521,5

kg

W5 arah Y

= 1326086 kg / 4

= 331521,5

kg

W6 arah Y

= 1326086 kg / 4

= 331521,5

kg

W7 arah Y

= 1326086 kg / 4

= 331521,5

kg

W8 arah Y

= 335360,44 / 4

= 83840,11 kg

288925,46 2,7
(288925,46 2,7) + (345245,75 5,4) + (331521,5 9,9) + (331521,5 14,4)

+ (331521,5 18,9) + (331521,5 23,4) + (331521,5 27,9) +


(83840,11 32,4)
=

71268,56

780098,742
142537,1292
36689627,11

= 3030,64 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

82

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Flt 2 =

Perpustakaan Unika

345245,75 5,4
(345245,75 5,4) + (331521,5 9,9) + (331521,5 14,4) + (331521,5 18,9)

+ (331521,5 23,4)(331521,5 27,9) + (83840,11 32,4)

142537,1292

1864327,05
142537,1292
35909528,37

= 7400,15 kg
Flt 3 =

331521,5 9,9
(331521,5 9,9) + (331521,5 14,4) + (331521,5 18,9) + (331521,5 23,4)

+ (331521,5 27,9) + (83840,11 32,4)

142537,1292

3282062,85
142537,1292
34045201,32

= 13741 kg
Flt 4 =

331521,5 14,4
(331521,5 14,4) + (331521,5 18,9) + (331521,5 23,4) + (331521 27,9)

+ (83840,11 32,4)

142537,1292

4773909,6
142537,1292
30763138,47

= 22119 kg
Flt 5 =

331521,5 18,9
142537,1292
(331521,5 18,9) + (331521,5 23,4) + (331521 27,9) + (83840,11 32,4)

4773909,6
142537,1292
25989228,87

= 34364 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

83

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Flt 6 =

Perpustakaan Unika

331521,5 23,4
142537,1292
(331521,5 23,4) + (331521 27,9) + (83840,11 32,4)

7757603,1
142537,1292
19723472,52

= 56062,46 kg
Flt 7 =

331521,5 27,9
142537,1292
(331521 27,9) + (83840,11 32,4)

9249449,85
142537,1292
11965869,42

= 110179,2 kg
Fltatap =

83840,11 32,4
142537,1292
(83840,11 32,4)

= 142537,1292 kg

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

84

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.4. Perhitungan Penulangan Balok

3.4.1. Penulangan lentur balok


A. Penulangan lentur bagian tumpuan
Diambil contoh balok B1
Data-data perencanaan:
fc = 28 MPa

lentur = 0,9

fy = 390 MPa

sengkang = 10 mm

1 = 0,85 ( untuk fc 30 MPa )

b = 350 mm

Dtul= 22 mm

h = 700 mm

ds = d = 40+22+10 = 72 mm

cv = 40 mm

d = 700 (40 + 10 + 22) = 628 mm


Dari perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS
diperoleh :
Mu tumpuan = 773415546 N.mm
Mn =

Mu

773415546
= 859350606,7 N.mm
0,9

Cek tulangan tunggal atau rangkap

Rn =

Mn
859350606,7
=
= 6,225 N.mm
2
bd
350 628 2

0,85 f ' c
2 Rn
1 1
fy
0,85 f ' c

0,85 28
2 6,225
1 1

390
0,85 28

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

85

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= 0,01888

min =

min >

f c
4 fy

28
= 0,0034
4 390

1,4 1,4
=
= 0,0036
f y 390

max = 0,025
Syarat :

min < < maks tulangan tunggal


As = bd = 0,01888 350 628 = 4150,48 mm2
Dipasang : 11 D 22 ( As = 4181,46 mm2 )

B. Penulangan lentur bagian lapangan


Diambil contoh balok B1
Data-data perencanaan:
fc = 28 MPa

lentur

fy = 390 MPa

sengkang = 10 mm

1 = 0,85 ( untuk fc 30 MPa )

= 350 mm

Dtul= 22 mm

= 700 mm

ds = d = 69 mm

cv

= 40 mm

= 0,9

d = 700 (40 + 10 + 22) = 628 mm


Dari perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS
diperoleh :
Mu lapangan = 538221757 Nmm
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

86

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Mn =

Mu

Perpustakaan Unika

538221757
= 598024174, 4 N.mm
0,9

Cek tulangan tunggal atau rangkap

Rn =

Mn
598024174,4
=
= 4,332 N.mm
2
bd
350 628 2

0,85 f c
2 Rn
1 1

fy
0,85 f ' c

0,85 28
2 4,332
1 1

390
0,85 28

= 0,0123

min =

min >

f c
4 fy

28
= 0,0034
4 390

1,4 1,4
=
= 0,0036
f y 390

max = 0,025
Syarat :

min < < maks tulangan tunggal


As = bd = 0,0123 350 628 = 2716,556 mm2
Dipasang : 8 D 22 ( As = 3041,06 mm2 )
3.4.2 Penulangan geser balok
A. Penulangan geser bagian tumpuan
Diambil contoh balok B1
Data-data perencanaan:
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

87

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

fc = 28 MPa

Dtul

= 22 mm

fy = 240 MPa

sengkang, = 10 mm

b = 350 mm

geser

= 0,75

h = 700 mm

= 628 mm

Dari perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS


diperoleh:
Vu tumpuan = 265714,58 N
Vc = 1
6
Vs =

Vu tump

f'c b d = 1 28 350 628 = 193845,38 N


6

Vc

265714,58
193845,38
0,75

= 160440,73 N
Kontrol kuat geser :
Vs maks

= 2
3

f'c b d

= 2 28 350 628 = 775381,5176 N


3
Vs (=160440,73 N)

<

Vs

maks

(=775381,5176 N) tampang

memenuhi
V =

1
28 350 628 =387690,76 N
3

Vs(=160440,73 N) < V(=387690,76 N) OK


Perhitungan tulangan geser :
Dipasang sengkang tegak 10 Av = 2(0,25 102)
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

88

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= 157,0796 mm2
Jarak sengkang (S)=

Av f y d
Vs

157,0796 240 628


= 147,56 mm
160440,73

Jarak tulangan geser tidak boleh melebihi syarat di bawah ini (ACI
318M-2005) :
1.

d/ 4 = 628/ 4 = 157 mm

2.

8 db = 8 22 mm =176 mm

3.

24 dh = 24 10 = 240 mm

4.

300 mm

Jadi dipakai pada daerah tumpuan dipakai sengkang 10 150

B. Penulangan geser bagian lapangan


Diambil contoh balok B1
Data-data perencanaan:
f ' c = 28 MPa
f y = 240 MPa

Dtul

= 22 mm

sengkang, = 10 mm

b = 350 mm

geser

= 0,75

h = 700 mm

= 381 mm

Dari perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS


diperoleh:
Vu lapangan = 258441,58 N
Vc = 1
6

f c ' b d = 1 28 350 628 = 193845,38 N


6

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

89

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Vs =

Vu tump

Perpustakaan Unika

Vc

258441,58
193845,38
0,75

= 150743,39 N
Kontrol kuat geser :
Vs maks

= 2
3

fc ' b d

= 2 28 350 628
3
= 77538,5176 N
Vs (=150743,39 N) < Vs maks (=77538,5176 N) tampang memenuhi
V =

1
28 350 628 =387690,76 N
3

Vs(=150743,39 N) < V(=387690,76 N) OK


Perhitungan tulangan geser :
Dipasang sengkang tegak 10 Av = 2(0,25 102)
= 157,0796 mm2
Jarak sengkang (S) =

Av f y d
Vs

157,0796 240 628


= 157,118 mm
150743,39

Jarak tulangan geser untuk daerah diluar 2h sesuai dengan yang


disyaratkan dalam ACI 318M-2005 Ps.21.3.3.4 :
- d/ 2 = 628/ 2 = 314 mm
Jadi dipakai pada daerah lapangan dipakai sengkang 10 175

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

90

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.4.3 Penulangan torsi balok


Diambil contoh balok B1
Data-data perencanaan:
fc = 28 MPa

Dtul

= 22 mm

fy = 390 MPa

sengkang, = 10 mm

b = 350 mm

torsi

= 0,75

h = 700 mm

cv

= 40 mm

b1 = b 2.cv 2 (1/2 sengkang) = 350 80 25 = 260 mm


h1 = h - 2.cv 2 (1/2 sengkang) = 700 80 2 5 = 610 mm
Dari perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS
diperoleh:
Momen Tu = 51187983,3 N.mm
f' c
b2 h =
Tc =
15

28
2

15 350 700 = 30249756,66 Nmm

Tc = 0,75 30249756,66 = 22687317,49 N.mm


Tu = 51187983,3 > Tc = 22687317,49N.mm perlu tulangan torsi

Ts = ( Tu - Tc ) = 28500665,81 N.mm
Cek penampang :

Ts = 28500665,81 N.mm
4 Tc = 4 30249756,66 =120999026,6 Nmm

Ts < 4 Tc penampang memenuhi


Perhitungan tulangan longitudinal torsi :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

91

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

h1
b1

2+
t =

At =

Perpustakaan Unika

= 1,45 1,5

b1 + h1 2 (Tu Tc ) 260 + 610 2 28500665,81


= 712,66 mm2

b1 h1
t f y
260 610 1,5 0,75 390

Dipasang tulangan memanjang pada 2 sisi, untuk satu sisinya dipasang :


Jumlah tulangan = 712,66/( 2 222) = 0,94 1 buah
Dipasang 2 22 = 760,265 mm2
Perhitungan tulangan sengkang torsi :
Dipasang sengkang 10 At = 2(0.25 3,14 102) = 157 mm2
Jaraksengkang (S) =

At t b1 h1 . f y
(Tu Tc )

1571,5 260 610 0,75 240


28500665,8
1

= 235,89 mm
dipakai sengkang 10 200 mm

tulangan plat lanta


7 22
0.12

tulangan plat lantai


4 22
0.12

2 22
0.70
0.58

10 - 150

2 22
0.70
0.58

10 - 175

4 22

0.35

(Tumpuan)

4 22

0.35

(Lapangan)

Gambar 3.13 Penampang Balok Type B1

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

92

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.5. Perhitungan Penulangan Kolom

3.5.1 Penulangan Kolom


Kolom 50 cm 50 cm dengan tinggi kolom (lu) = 4,5 m
Data-data perencanaan :
fc = 28 MPa

lentur + aksial = 0,65

fy = 390 MPa

sengkang

= 10 mm

1 = 0,85 ( untuk fc 30 MPa )

cv

= 40 mm

Dtul

= 22 mm

= 500 mm

= 500 mm

d= h cv - sengkang = 500 40 10 -

1
Dtulangan
2

1
22
2

= 439 mm
d = Cv + sengkang + Dtul
= 40 + 10 + 22
= 72,5 mm

Dari hasil perhitungan menggunakan ETABS diperoleh


Pu = 354539105 N
Kolom sebagai bagian dari Sistem Pemikul Beban Lateral (SPBL) harus
memenuhi syarat :
Pu >

Ag f ' c
10

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

93

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Ag f ' c

500 500 28
= 700000 N
10

10

Perpustakaan Unika

Pu = 354539105 N >

Ag f ' c
10

= 700000 N

Cek syarat kecukupan dimensi kolom :


1.

Ukuran penampang terkecil = 500 mm > 300 mm


(ACI318M-2005 Ps.21.4.1.1)

dimensi pendek
500
= 1 > 0,4 (OK) (ACI318M-2005
=
dimensi panjang
500

2.

Ps.21.4.1.2)
Pn =

Pu

354539105
= 545444776,9 N
0,65

Mux = 422077193 Nmm


Muy = 716152897,8 Nmm
Mu =
Mn =

(422077193) 2 + (716152897,8) 2 = 831278611,5 Nmm


Mu

ex = ey =

831278611,5
= 1278890171 Nmm
0,65

Mn
1278890171
=
= 2,34 mm
545444776,9
Pn

e 2,34
=
= 0,00468
500
h

b 2 d s
500 2 61
=
= 0,756
b
500

Pn
Ag

e 0,65 545444776,9 2,34


=
= 6,636

500 500
500
h

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

94

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= 0,01
0,01 < < 0,06
As = b d = 0,01 500 500 = 2500 mm2
Dipasang 8 D 22 (As = 3041,06 mm2)

3.5.2 Penulangan geser kolom


Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan ETABS
diperoleh:
Vu = 316479,69N
Pu = 3545391,05N

Pu
Vc = 1 +
14 A
g

f 'c
6

bd

3545391,05
28

500 439
= 1 +

6
14 500 500
= 389672,1331 N
Vs =

Vu

- Vc
316479,69
- 389672,1331
0,75

= 32300 N
Dipasang sengkang tegak 10 Av = 2 (0,25 102) = 157 mm2
Jarak sengkang (S) =

Av f y d
Vs

157 240 439


= 512,1 mm
32300

Tulangan geser tidak boleh melebihi syarat di bawah ini :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

95

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

6 db = 6 22 = 132 mm

150 mm

Jadi dipakai sengkang 10 150

0.50

8 22

10 - 150

0.50

K1
Gambar 3.14 Penampang Kolom Type K1

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

96

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.6. Perhitungan Tangga


3.83
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20

1.83

2.00

4.15

0.15

2.00

Gambar 3.15 Denah Tangga


3.6.1. Perencanaan tangga
tinggi lantai

= 4,50 m

lebar tangga

= 2,00 m

optrede / tanjakan

= 0,18 m

antrede/ injakan

= 0,2 m

tebal pelat tangga

= 0,2 m

jumlah anak tangga

= ( beda tinggi / optrede ) - 1


= ( 4,50 m / 0,18 m ) 1
= 24 anak tangga 24 anak tangga

panjang bordes

=4 m

lebar bordes

= 1,43 m

tebal pelat bordes

= 0,15

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

97

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.6.2. Pembebanan Tangga


3.6.2.1 Pelat tangga
A. Beban mati
1. Berat 1 anak tangga = volume berat jenis
= ( 0,2 0,18 ) 2 2400
= 86,4 kg
Dalam 1 meter ada

= 5 anak tangga

Berat anak tangga per meter = 86,4 5 = 432 kg/m


2. Berat pelat tangga

= 0,15 2 2400 = 720 kg/m

3. Berat spesi dan keramik


Berat spesi ( 1cm )

= 21 kg/m

Keramik

= 12 kg/m

Total

= 33 kg/m

Luas yang akan dikeramik

= ( 0,2 2 ) + ( 0,18 2 )
= 0,76 m

Berat spesi & keramik 1 anak tangga = 33 kg/m 0,76 m


= 25,08 kg/m
Dalam 1 m ada 5 anak tangga

= 25,08 5
= 125,4 kg/m

Total qDL

= 432 + 720 + 125,4


= 1277,4 kg/m

B. Beban hidup : qLL

= 2 300 kg/m2 = 600 kg/m

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

98

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.6.2.2. Pelat bordes


A. Beban mati
1)

Berat sendiri bordes= 0,2 1,43 m2400 kg/m3 =686,4 kg/m

2)

Berat spesi + keramik

= 2 m 33 kg/m

q DL
B. Beban hidup

: q LL

=66 kg/m2
= 752,4 kg/m2

= 2 300 kg/m2 = 600 kg/m2

3.6.3. Penulangan tangga dan bordes


1. Penulangan anak tangga
fc = 28 MPa
fy = 390 MPa
b = 1000 mm
D tulangan = 16 mm
tebal pelat tangga (h)

= 200 mm

tebal selimut beton (cv) = 20 mm


Dari perhitungan mekanika dengan SAP2000 didapat :
Mu max = 20035728,3 Nmm
Mn = Mu/= 20035728,3 / 0,8 = 25044660,38 Nmm
d

= 150 20 16/2 = 122 mm

Mn

= Cc z

25 106

= 0,85 fc a b (d a/2)

25 106

= 0,85 28 a 1000 (122 a/2)


a

= 8,325 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

99

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Ts
As fy

Perpustakaan Unika

= Cc

= 0,85 fc a b

As

0,85 28 8,325 1000


= 508,03 mm2
390

Pembatasan luas tulangan :


As min =

As min =

1,4 b d 1,4 1000 122


=
= 437,95 mm2
390
fy
bd

f 'c

4 fy

1000 122 28
= 413,822 mm2
4 390

Digunakan As pakai = 508,03 mm2


Jarak (S) =

1
4

16 2 1000
508,03

= 395,767 mm

Digunakan tulangan utama D16 200 mm

2. Untuk tulangan bagi


fc = 28 MPa
fy = 240 MPa
b = 1000 mm
tulangan = 10 mm
tebal pelat tangga (h)

= 150 mm

tebal selimut beton (cv) = 20 mm


As

0,85 28 8,325 1000


= 825,5625mm2
240

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

100

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

Pembatasan luas tulangan :


As min =

1,4 b d 1,4 1000 122


=
= 711,67 mm2
240
fy

As min =

bd f
4 fy

'

1000 122 28
= 672,46 mm2
4 240

Tulangan bagi = 25% tulangan utama = 25% 825,5625 mm2


= 582,306 mm2
Jarak (S) =

1
4

10 2 1000
206,39

= 380 mm

Digunakan tulangan bagi 10 200 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

101

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.7. Perhitungan Pondasi

3.7.1. Pemilihan tipe pondasi


Pemilihan pondasi dilakukan berdasarkan data tanah yang diperoleh, dari
data tersebut dapat diambil kesimpulan pondasi yang akan digunakan adalah
pondasi minipile 323232 cm dengan kedalaman 18 m.
Karena dari hasil sondir sampai dengan kedalaman -20,00 m belum
terdapat tanah keras, maka perhitungan pondasi dihitung berdasarkan lekatan.
3.7.2. Menentukan daya dukung tiang pancang
Diambil Diameter Tiang ( B=D ) : 32 cm = 0,32 m
Didapat :

as ( keliling penampang tiang ) = 0,96 m


Ap ( Luas penampang tiang )

QP =

= 0,0512 m2

13,85 + 17,38
qc1 + qc 2
.0,0512 = 0,799 ton
. Ap =
2
2

Dimana : qc1 = Nilai qc rata-rata 0,7 D 4D dibawah tiang


qc2 = Nilai qc rata-rata 8D diatas ujung tiang
QS = Ks [

8D

z =0

Z
fs.as +
8D

fs.as ] = 328,152 ton

Z =8 D

Qult = Qp + Qs = 328,95 ton


Q ijin =

ult

= 109,65 ton

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

102

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.7.3 Menentukan jarak antar tiang pancang


Jarak antar tiang untuk minipile 2d = 60 cm
d = 32 cm

15
32
60
32

15
32

60

60

32

32

15

15
15 32

60

32

60

32 15

15 32

60

32

60

32 15

Gambar 3.16 Pile Cap


3.7.4. Menentukan effisien kelompok tiang pancang (group piles)
Menurut rumus dari uniform Building Code dan AASHTO

= 1

(n 1) m + (m 1) n

90
mn

dengan:

= effisiensi kelompok tiang pancang

= arc tg (D/S) = arc tg (32/92) = 19,17


m = banyak baris = 3
n = jumlah tiang pada deret baris = 3
D = diameter tiang pancang = 32 cm
S = Jarak antar tiang pancang = 60 cm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

103

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

a) Untuk kelompok tiang pancang dengan 9 tiang pancang

(n 1) n + (m 1) n

90
mn

= 1

= 1

19,17 (3 1) 3 + (3 1) 3

90
3 3

=1
= 100 %
b) Untuk kelompok tiang pancang dengan 6 tiang pancang

(n 1) m + (m 1) n

90
mn

= 1

= 1

19,17 (3 1) 2 + (2 1) 3

90
3 2

= 0,92
= 92%
3.7.5. Periksa kekuatan tiang pancang dalam kelompok tiang pancang
1)

Untuk 6 tiang pancang


Data dari ETAB:
Pu = 3545,391 kN
Mx = 642 kNm
My = 136 kNm
Data yang lain:
n = banyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang = 6 tiang
nx = banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arah x = 3 tiang
ny = banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arah y = 2 tiang
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

104

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

xmax = absis terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang = 0,9
ymax = ordinat terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang =
0,62

y = kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang = 3 0,62 = 1,15


x = kuadrat absis-absis tiang pancang = 2 0,922 = 1,69
Pu dari ETAB + berat pile cap = 3545,391 + (2,46 x 1,54 x 0,8 x 24)
= 3618 KN
Pmax =

P maks

Pu M y y max M x x max
+
+
n
y
x
=

3618 136 0,62 642 0,92


+
+
6
2 1,15
3 1,69

= 756 KN
Pmax < Pmax 1 tiang
780 < 1096,5 x 0,92
780 kN< 1008 kN Ok!

2)

Untuk 9 tiang pancang


Data dari ETAB:
Pu = 4894,95 kN
Mx = 338,962 kNm
My =-638,616 kNm
Data yang lain:
n =9 tiang

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

105

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

nx = 3 tiang
ny = 3 tiang
xmax = absis terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang= 0,92
ymax = ordinat terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok
tiang=0,92

y = kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang = 3 0,92 = 2,54


x = kuadrat absis-absis tiang pancang = 3 0,922 = 2,54
Pu dari ETAB + berat pile cap = 4894,95 + (2,46 x 2,46 x 0,6 x 24 )
= 4981,64 kN
Pmax =

Pu M y y max M x x max
+
+
n
y
x
=

4981,64 638,616 0,92 338,962 0,92


+
+
9
3 2,53
3 2,53

= 672 kN
Pmax < Pmax 1 tiang
672 < 1096,5 1
672 kN < 1096,5 kN

OK!!!

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

106

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.7.6. Penulangan tiang pancang


Dimensi tiang pancang yang digunakan adalah 32 32 cm dengan panjang
6 m. Penulangan tiang pancang ini didasarkan pada kebutuhan pada waktu
pengangkatan yang diperoleh dari dua macam kondisi yaitu:
1.

Kondisi I (pengangkatan di 2 titik)

Diangkat

L 2a

6m

M1
M2

M1 =

1
q a2
2

M2 =

1
1
q ( L 2a ) 2 q a 2
8
2

Disyaratkan agar ekonomis maka M1=M2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

107

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

1
1
1
q a 2 = q ( L 2a ) 2 q a 2
2
8
2

8 q a 2 = q ( L 2a ) 2
8 a 2 = L2 4 L a + 4 a 2
4a 2 + 4 La L2 = 0 L =6
4a 2 + 24 a 6 2 = 0
a = 1,24 m

Mmaks

1
q a2
2

1
(0,32) 2 24) 1,24 2
2

=1,968 kNm
2. Kondisi II (Pengangkatan di 1 titik)
diangkat
a
L-a
6m
M1
x
M2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

108

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

M1 =

R1 =

Perpustakaan Unika

1
q a2
2

q ( L a) 2
q a2

2 ( L a)
2 ( L a)

R1 L2 2aL
=

q 2 ( L a)
M x = R1 x

1
dMx
q x 2 , syarat ekstrim =
2
dx

L2 2aL 1
Mmaks = M2 = R1
q
2
2 ( L a )
2

L2 2aL

2 ( L a )

L2 2aL
L2 2aL
1
=q

2
2 ( L a )
2 ( L a )
1
= q
2

L2 2aL

2 ( L a )

M1 = M2
L2 2aL
1
1
2
qa = q

2
2
2 ( L a)

L2 2aL
Didapat a =

2 ( L a)
2aL 2a 2 = L2 2aL
L2 + 2a 2 4aL = 0 L = 6m
a 2 12a + 18 = 0
a = 1,7573 m

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

109

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Mmaks

Perpustakaan Unika

1
q a2
2

1
(0,32 2 ) 25 1,7573 2
2

= 3,95 kNm
3. Perhitungan penulangan tiang pancang
Kondisi yang menentukan adalah kondisi ke II dengan Mmaks
= 3,95 kNm.
Dipertimbangkan faktor kejut karena tarikan oleh kabel dari crane pada
waktu pengangkatan yaitu sebesar 1,3
Mu = 3,95 1,3 = 5,14 kNm = 5,14 106 Nmm
Data perencanaan :
fc = 40 MPa
fy = 390 MPa
h = 320 mm
b = 320 mm
cv = 50 mm
Dtul = 7 mm
d = 320 50 10 7
= 256,5 mm
Mu = 5,14 106 Nmm

5,14 10 6
=
= 5711111 Nmm
Mn =
0,9

Mu

Mn

= Cc z

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

110

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

5711111 = 0,85 fc a b (d a)
5711111 = 0,85 40 a 320 (256,5 a)
5440 a 2790720 a + 5711111 = 0
a = 2,07 mm
Ts =

Cc

As perlu fy = 0,85 fc a b
As perlu =

0,85 40 2,07 320


= 57,7 mm
390

Dipasang tulangan 3D7 ( As = 3Dtul = 115,45 mm2 )


Dipakai sengkang 3 100 untuk daerah tumpuan
Dipakai sengkang 3 150 untuk daerah lapangan

3.7.7. Perhitungan Pile Cap


3.7.7.1. Pile Cap P1 ukuran (2,46 x 1,54 x 0,8 )
15
32
60
32
15
15 32

60

32

60

32 15

Gambar 3.17 Pile Cap


Data data:
fc= 28 MPa
fy= 390 MPa

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

111

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

b = 1,54 m
h = 2,46 m
t = 0,8
cv=75 mm
d tulangan = 22 mm
d rata-rata= 800-75- 22 = 703 mm
Pu kolom = 3545,391 kN
= 780 kN

Pmax

Kontrol terhadap geser pons yang bekerja pada 2 arah


Vu=

Pu
2
(L (uk.kolom + d rata rata )
A
3545,391
(2,46 1,54 (0,5 + 0,703) 2 )
2,46 1,54

= 2191,01 kN
Vc=

f 'c
3

[4 x(b kolom+drata-rata)] drata-rata

28
[4 (500 + 703)] 703
3

=5966761,85 N = 5966,76 kN
Vc

= 0,6 x 5966,766 = 3580,05 kN

Syarat:
Vu < Vc
2191,01 < 3580,05 OK!!
Kontrol terhadap geser pons yang bekerja pada satu arah

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

112

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Vu=

Perpustakaan Unika

Pu
Lefektif
A

3545,391 2,46 0,5


(

0,703) 2,54
2
2
3 2,1

= 923,48 kN
Vc=

f 'c

h drata-rata

28
3000 703
6

= 1859,97 kN
Vc

= 0,6 x 1859,977 = 1115,977 kN

Syarat:
Vu < Vc
923,48 kN < 1115,977 kN Ok!!
Penulangan Arah Panjang dan Pendek
a. Penulangan arah panjang

0,98 m
Mu = Pmax 1,54 0,98
= 780 1,54 0,98
= 1177,176 kNm
Mn

Mu

1177,176
0,8

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

113

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= 1471,47 KNm
Mn

= Cc x z

1471,47.106

= 0,85 fc a b (d-a/2)

1471,47.106

= 0,85 28 a 1540 (703-a/2)

1471,47.106

= 36652 a (703-a/2)

18326a2 + 25766356a -1177,176.106= 0


a= 44,28
Ts = Cc
As fy

= 0,85 fc a b

As

0,85 28 44,28 1540


390

= 4161,4 mm2
As min

= 0,18% b h
= 0,18% 1540 800]
= 2217,6 mm2

gunakan tulangan 11D22 ( 4181,46 mm2 )


jarak tulangan

0,25 D b
As

0,25 22 2 1540
=
4161,4
= 140,8 mm ~ 140 mm
jadi jarak tulangan D22-140 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

114

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

b.Penulangan arah pendek

x=0,52 m

Mu

= Pmax 2,46 0,52


= 780 2,46 0,52)
= 997,76 kNm

Mn

Mu

997,76
0,8

= 1247,2 KNm
Mn

= Cc z

1247,2. 106

= 0,85 fc a b (d-a/2)

1247,2. 106

= 0,85 28 a 1540 (703-a/2)

1247,2. 106

= 36652 a (703-a/2)

18326a2 + 25766356a -1247,2. 106


a

= 46,654 mm
Ts = Cc

As fy

= 0,85 fc a b

As

0,85 28 46,654 1540


390

= 4384,51 mm2
As min

= 0,18% b h
= 0,18% 1540 800

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

115

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

= 2217,6 mm2
gunakan tulangan 12D22 ( 4561 mm2 )
jarak tulangan

0,25 D b
As

0,25 22 2 1540
4384,51

= 133,51 mm ~ 130 mm
jadi jarak tulangan D22-200 mm
3.7.7.2. Pile Cap ukuran P2 (2,46 x 2,46 x 0,8 )
15
32
60
32
60
32
15
15 32

60

32

60

32 15

Gambar 3.18 Pile Cap


Data data:
fc= 28 MPa
fy= 390 MPa
b = 2,46 m
h = 2,46 m
t = 0,8 m
cv=75 mm
d tulangan= 22 mm
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

116

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

d rata-rata= 800-75- 22 = 703 mm


Pu kolom = 4894,95 kN
= 678,97 kN

Pmax

Kontrol terhadap geser pons yang bekerja pada 2 arah


Vu=

Pu
2
(L (uk.kolom + d rata rata )
A
4894,95
(2,46 2,46 (0,6 + 0,703) 2 )
2,46 2,46

= 3521,46 kN
Vc=

f 'c
3

[2 x(b kolom+drata-rata)+2(h kolom+drata-rata)] drata-rata

28
[2 (600 + 703) + 2 (600 + 703)] 703
3

=6462752,03 N = 6462,7 kN
Vc

= 0,6 x 6462,7 = 3877,2 kN

Syarat:
Vu < Vc
3521,46 < 3877,2 OK!!
Kotrol terhadap geser pons yang bekerja pada satu arah
Vu=

Pu
Lefektif
A

4894,95 3. 0,6
(
0,703) 3
3 3
2
2

= 810,9 kN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

117

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Vc=

f 'c
3

Perpustakaan Unika

h drata-rata

28
3000 703
3

= 3719,92 kN
Vc

= 0,6 x 3719,92 = 2231,95 kN

Syarat:
Vu < Vc
810,9 kN < 2231,952 kN
Penulangan Arah Panjang dan Pendek

x=0,93 m

Mu

= Pmax 2,46 0,93


= 678,97 2,46 0,93)
= 1553,34 kNm

Mn

Mu

1553,34
0,8

= 1941,68 KNm
Mn

= Cc x z

1941,68.106

= 0,85 fc a b (d-a/2)

1941,68.106

= 0,85 28 a 2460 (703-a/2)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

118

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

1941,68.106

Perpustakaan Unika

= 58548 a (703-a/2)

29274a2 + 41159244a -1941,68.106= 0


a= 45,674
Ts = Cc
As fy

= 0,85 fc a b

As

0,85 28 45,674 2460


390

= 6856,72 mm2
As min

= 0,18% b h
= 0,18% 2460 800]
= 3542,4 mm2

gunakan tulangan 14D25 ( 6872,23 mm2 )


jarak tulangan

0,25 D b
As

0,25 25 2 2460
6856,72

= 176,11 mm ~ 175 mm
jadi jarak tulangan D25-175 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

119

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perpustakaan Unika

3.7.8. Penulangan Tie Beam


Data data:
fc = 28 MPa
fy = 390 MPa
b = 300 m
h = 600m
cv =50 mm
D tulangan= 22 mm

sengkang = 10 mm
aksial = 0,65
Dari reaksi kolom yang dihubungkan Tie Beam
M1 = 646077109 Nmm
M2 = 685711722 Nmm
d = h (Cv + sengkang + Dtul )
= 600 (50 + 10 + 22) = 489 mm
momen yang ditanggung :

M1 +M2
2

Mu = 20%
= 20%
Mn =

Mu

646077109 + 685711722
= 133178883 Nmm
2

133178883
= 147976536,8 Nmm
0,9

Cek tulangan
Rn =

M n 147976536,8
=
= 1,37
300 600 2
b.d 2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

120

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

0,85 f ' c
2 Rn
1 1
fy
0,85 f ' c

0,85 28
2 1,37
1 1

390
0,85 28

Perpustakaan Unika

= 3,6 10 3
min =

min =

f 'c
4. f y

28
= 0,0034
4.390

1,4 1,4
=
= 0,0036
f y 390

maks = 3,6. 10 3
As = b d
= 0,0036 300 600
= 652,06 mm2
Dipasang 4 D19 (As = 1134,1149 mm2)
Jarak tulangan geser tidak boleh melebihi syarat di bawah ini (ACI
318M-2005) :
1. d/ 4 = 489/ 4 = 122 mm
2. 8 db = 8 19 mm =157 mm
3. 24 dh = 24 10 = 240 mm
4. 300 mm
Jadi dipakai pada daerah tumpuan dipakai sengkang 10 100

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

121

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

BAB IV
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS
IKIP PGRI SEMARANG
JL. SIDODADI NO. 28 SEMARANG

BAB I
SYARAT SYARAT UMUM

Pasal 1.01
KETENTUAN PELAKSANAAN / PELAKSANA PEMBORONG

1. Pemborong supaya menempatkan seorang kepala pelaksana yang ahli dan


dapat memahami gambar, RKS, serta Berita Acara Aanwijzing dan diberi
kuasa penuh oleh Direktur Pemborong untuk bertindak atas namanya.
2. Selambat lambatnya 14 hari sejak penandatanganan kontrak, Surat
Perintah Mulai Kerja akan segera diterbitkan.
3. Untuk kontrak sederhana tanggal mulai kerja dapat ditetapkan sama
dengan tanggal penandatanganan kontrak.
4. Kepala pelaksana yang diberi kuasa penuh harus ditempatkan pekerjaan
agar dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan apa yang ditugaskan oleh
Direksi.
5. Kepala pelaksana supaya yang berpengalaman dan harus dapat memahami
bestek dan mengerti gambar.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

122

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

Pasal 1.02
SYARAT SYARAT PELAKSANAAN

Kontraktor sebelum mulai melaksanakan diharuskan mengadakan penelitian,


antara lain :
1. Lapangan / lahan yang tersedia
2. Gambar gambar secara menyeluruh
3. Penjelasan penjelasan yang tertuang dalam Berita Acara Aanwijzing

Pekerjaan harus dilaksanakan antara lain menurut :


1. RKS dan gambar gambar detail untuk pekerjaan ini
2. RKS dengan segala perubahan perubahannya dalam Berita Acara
Aanwijzing
3. Petunjuk petunjuk dari Perencana dan Pengawas.
4. Setiap pelaksanaan pekerjaan / setiap item pekerjaan harus mengadakan
ijin tertulis pada buku Direksi yang disetujui oleh pihak terkait

Pasal 1.03
PENETAPAN UKURAN UKURAN DAN PERUBAHAN PERUBAHAN

1. Pemborong harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut


ukuran ukuran yang tercantum dalam gambar dan bestek.
2. Pemborong diwajibkan mencocokan ukuran satu sama lain, apabila ada
perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS segera dilaporkan kepada
Pemilik. Bilaman ternyata terdapat selisih atau perbedaan ukuran gambar
dan RKS, maka petunjuk Pengawas yang dijadikan pedoman.
3. Bilamana dalam pelaksanaan pekerjaan diadakan perubahan perubahan,
maka perencanaan harus membuat gambar perubahan ( revisi ) dengan
tanda garis berwarna diatas gambar aslinya, kesemua atas biaya
perencanaan. Gambar perubahan tersebut harus disetujui oleh Pemilik
proyek dan pengawas.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

123

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

Pasal 1.04
PENJAGAAN DAN PENERANGAN

1. Pemborong harus mengurus penjagaan di luar jam kerja ( siang dan malam
) dalam kompleks pekerjaan termasuk bangunan yang sedang dikerjakan,
gedung dan lain lain.
2. Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan penerangan
lampu pada tempat tertentu atas kehendak Direksi.
3. Pemborong bertanggungjawab sepenuhnya atas bahan dan alat alat lain
yang disiapkan dalam gudang dan halaman pekerjaan apabila terjadi
kebakaran dan pencurian, Pemborong harus segera mendatangkan
gantinya untuk melancarkan pekerjaan.
4. Pemborong harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau terjadi
sabotase ditempat pekerjaan, alat alat pemadam kebakaran atau alat
alat bantu lain untuk keperluan yang sama harus selalu berada di tempat
pekerjaan.
5. Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian
kerugian dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan bahan material juga
gudang dan lain - lain, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong

Pasal 1.05
KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Bilamana terjadi kebakaran, Pemborong harus segera mengambil tindakan


dan segera memberitahukan kepada Pengawas dan Pemilik.
2. Pemborong harus memenuhi atau mentaati peraturan peraturan tentang
perawatan korban dan keluarganya
3. Pemborong harus menyediakan obat obatan yang tersusun menurut
syarat syarat Palang Merah dan setiap kali sehabis digunakan harus
dilengkapi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

124

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

4. Pemborong selain memberikan pertolongan kepada pekerja juga selalu


memberikan bantuan pertolongan kepada PIHAK KETIGA dan juga
menyediakan air minum yang memenuhi kesehatan
5. Pemborong diwajibkan mentaati undang undang ketenagakerjaan
6. Mengasuransikan tanaga kerjanya kepada perum Astek

Pasal 1.06
PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN

1. Semua bahan bahan bangunan untuk pekerjaan sebelum digunakan harus


mendapat persetujuan dari Pengawas terlebih dahulu
2. Semua bahan bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh Pengawas
tidak dipakai ( Afkeur ) harus segera disingkirkan keluar dari lapangan
pekerjaan dan hal ini menjadi tanggungjawab Pemborong
3. Bilamana Pemborong melanjutkan pekerjaan dengan bahan bahan
bangunan yang ditolak, maka direksi berhak menyuruh Pemborong dan
harus diganti dengan bahan bahan yang memenuhi syarat atas tanggung
jawab Pemborong dan harus diganti bahan bahan yang memenuhi syarat
atas tanggung jawab Pemborong
4. Bilamana Direksi sangsi atas mutu ( Kualitas ) bahan bangunan yang
digunakan, Direksi berhak minta kepada Pemborong untuk memeriksa
bahan bahan bangunan tersebut di laboratorium bahan bahan bangunan
yang akan ditentukan atas biaya Pemborong
5. Diutamakam penggunaan bahan produksi dalam negeri

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

125

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

Pasal 1.07
KENAIKAN HARGA DAN FORCE MEJURE

1. Apabila terjadi Kahar ( Force Mejure ), Pemborong memberitahukan


dalam waktu 14 hari dari hari terjadinya kahar dengan menyertakan
pernyataan kahar dari instansi yang berwenang
2. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak sebagai pekerja yang telah diterntukan dalam kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi antara lain sebagai berikut :
a. Peperangan
b. Kerusuhan
c. Revolusi
d. Bencana alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah
lonsor, wabah penyakit dan angin topan
e. Pemogokan
f. Kebakaran
g. Gangguan industri lainnya
3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal hal merugikan yang disebabkan
oleh perbuatan / kelalain oleh para pihak
4. Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh kahar tidak dapat dikenai
sangsi
5. Yang menanggung terjadinya kahar dan hal hal yang diambil untuk
mengatasi terjadinya keadaan kahar diserahkan kepada kesepakatan
bersama
6. Semua kenaikan harga yang bersifat biasa, Pemborong tidak dapat
mengajukan Claim

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

126

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

Pasal 1.08
ASURANSI

Pemborong harus mengasuransikan semua tenaga kerja yang bekerja di


proyek ini ke PT. Jamsostek, termasuk tenaga dari tim teknis.

Pasal 1.09
LAIN LAIN

1. Hal hal yang belum tercantum dalam RKS ini, akan dijelaskan di dalam
Aanwijzing dan atau akan diberikan petunjuk Direksi.
2.

Bilamana ada pekerjaan yang bersifat menunjang dan belum dijelaskan


dalam RKS yang yang diberi volume tidak mengikat, Pemborong harus
menghitung sendiri

3. Contoh RAB ( Bill of Quantity ) yang diberikan, volume tidak mengikat,


pemborong harus menghitung sendiri
4. Bilamana jenis pekerjaan yang telah tercantum di dalam contoh daftar
RAB

ternyata

banyak

kekurangan,

maka

kekurangannya

dapat

ditambahkan menurut pos posnya masing masing dengan cara


manambah huruf Alphabet pada nomor terakhir dari pos yang
bersangkutan, misalnya tidak nomor 5 tetapi no. 4a, 4b , dan seterusnya.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

127

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

BAB II
SYARAT SYARAT ADMINISTRASI

Pasal II.01
PERMULAAN PEKERJAAN

1. Selambat lambatnya 7 hari terhitung dari penandatanganan kontrak


dikeluarkan SPMK oleh Pemilik, pekerjaan lapangan harus segera
dimulai yang sebelumnya didahului penandatanganan Berita Acara serah
terima lapangan secara bersama sama.
2. Pemborong wajib memberitahukan kepada Pemilik dan pengawas yang
ditunjuk bila akan memulai pekerjaan selambat lambatnya 7 hari
setelah SPMK.

Pasal II.02
RENCANA KERJA ( TIME SCHEDULE )

1. Sebelum pelaksanaan kontrak, pemborong bersama sama Pemilik, unsur


Perencana, unsur Pengawas menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan
selambat lambatnya 7 hari sejak tanggal diterbitkan SPMK
2. Hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan
adalah sbb :
a. Organisasi kerja
b. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan.
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan,
d. Jadwal pengadaan bahan, alat dan personil,
e. Menyusun rencana pemeriksaan lapangan,
f. Pendekatan kepada masyarakat dan penguasa setempat,
g. Menyusun program untuk mutu proyek.
3. Pemborong diwajibkan melaksanakan pekerjaan menurut rencana kerja
tersebut.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

128

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

4. Pemborong tetap bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan tepat


pada waktunya.

Pasal II.03
LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN

1. Tiap minggu Pengawas supaya mengirimkan kepada Pemilik mengenai


prestasi pekerjaan disertai laporan banyaknya orang yang bekerja setiap
harinya. Laporan tersebut diperiksa oleh direksi lapangan.
2. Penilaian prosentase kerja atau dasar pekerjaan yang sudah dikerjakan dan
betul, tidak termasuk bahan bahan di tempat pekerjaan dan tidak atas
dasar besarnya pengeluaran uang oleh Pemborong.
3. Pemborong diwajibkan membuat buku catatan Laporan Harian dimana
dicatat semua peristiwa, peringatan peringatan, pemberitahuan,
perubahan perubahan yang akan dating dan keadaan / kemajuan
pekerjaan. Setiap hari buku catatan tersebut harus diperiksakan kepada
Direksi Lapangan.
4. Laporan mingguan dan catatan harian dibuat oleh Pengawas.
5. Laporan bulanan dibuat setiap bulan terdiri dari rangkuman laporan harian,
mingguan serta hal hal penting yang ditonjolkan.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

129

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

Pasal II.04
PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 240 ( dua ratus empat puluh
hari kalender ) hari kalender termasuk hari minggu, hari besar dan hari
raya.
2. Pekerjaan dapat diserahkan yang pertama kalinya bilamana pekerjaan
sudah mencapai prestasi 100 % selesai dan dapat diterima baik oleh sama
Pemilik dengan disertai dengan Berita Acara Serah Terima dan Daftar
Kemajuan Pekerjaan, keadaan halaman serta bangunan harus dalam
keadaan rapi dan bersih
3. Untuk

memudahkan

dalam

suatu

penelitian

sewaktu

diadakan

pemeriksaan teknis dalam rangka penyerahan pertama, maka surat


Permohonan Pemeriksaan Teknis yang diajukan kepada Pemilik supaya
dilampiri :
a. Daftar kemajuan pekerjaan 100 %
b. Satu album berisi foto yang menyatakan prestasi kerja
4. Surat Permohonan pemeriksaan teknis yang dikirim kepada Pemilik harus
sudah diterima selambat lambatnya 7 ( tujuh ) hari sebelum batas waktu
penyerahan pertama kalinya berakhir.
5. Pada penyerahan pekerjaan yang pertama kali, pihak Pemborong harus
menyerahkan semua persyaratan administrasi yang diperlukan untuk
penyerahan pertama kepada Pemilik, antara lain :
a. Bukti pembayaran Asuransi tenaga kerja lunas
b. Foto pelaksanaan 0 % - 25 % - 50 % - 75 % - 100 % diambil dari
sudut yang sama dengan ukuran klise 3 R dan klise diserahkan
Kepada Pemilik.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

130

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

Pasal II.05
PEMBAYARAN

1. Pembayaran akan dilunasi kemudian dan diatur dalam kontrak


2. Tiap pengajuan pembayaran angsuran disertai Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan yang disahkan Pengawas dan dilampiri daftar prestasi pekerjaan
serta foto foto dokumentasi dalam album.

Pasal II.06
SURAT PERJANJIAN PEMBORONG ( KONTRAK )

1. Surat Perjanjian Pemborong / Kontrak dibuat rangkap 2 ( dua ) ganda / 2


buku atas biaya pemborong.
2. Konsep Kontrak dikoreksi oleh Pemilik, dan disetujui oleh Pemborong,
sedangkan lampiran lampiran dan seluruh Kontrak disiapkan oleh
Pemborong antara lain :
a. Bestek / RKS yang telah disahkan
b. Berita Acara Aanwijzing yang telah disahkan
c. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran
d. Berita Acara Evaluasi Penawaran
e. Fotocopy Surat Penawaran beserta lampirannya
f. Gambar Pelaksanaan yang telah disahkan

Pasal II.07
MASA PEMELIHARAAN ( ONDERHOUD TERMIJN )

1. Jangka waktu pemeliharaan adalah selama 180 ( seratus delapan puluh )


hari kalender sehabis penyerahan pertama
2. Bilamana dalam masa pemeliharaan ( onderhoud termijn ) terjadi
kerusakan akibat kurang sempurnanya dalam pelaksanaan atau kurang

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

131

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

baiknya suatu mutu bahan bahan yang dipergunakan, maka Pemborong


harus segera memperbaiki dan menyempurnakannya.
3. Meskipun pekerjaan telah diserahkan yang kedua kalinya, namum
Pemborong masih terikat pada pasal 1609 KUHP

Pasal II.08
PERPANJANGAN WAKTU PENYERAHAN

1. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan pertama yang diajukan


kepada Pemilik harus sudah diterima selambat lambatnya 15 (lima belas)
hari sebelum batas waktu penyerahan pertama kali berakhir dan surat
tersebut supaya dilampiri dengan :
a. Data data yang lengkap
b. Time Schedule baru yang sudah disesuaikan dengan sisa pekerjaan
2. Surat Permohonan perpanjangan waktu penyerahan tanpa data yang
lengkap tidak akan dipertimbangkan
3. Permintaan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan yang pertama
kalinya dapat diterima oleh Pemilik bilamana :
a. Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan yang tidak dapat
dielakkan lagi setelah atau sebelum kontrak
b. Adanya Surat Pemerintah tertulis dari Pemilik tentang pekerjaan
tambahan
c. Adanya force mejure dari ( bencana alam, gangguan keamanan,
pemogokan, perang ), kejadian mana harus ditetapkan oleh yang
berwenang
d. Adanya gangguan curah hujan yang terus menerus ditempat
pekerjaan secara langsung mengganggu pekerjaan yang dilaporkan
oleh Konsultan Pengawas dan dilegalisir oleh pihak yang
berwenang

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

132

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

e. Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktu yang telah


ditentukan karena lahan dipakai untuk bangunan masih ada
permasalahan

Pasal II.09
SANKSI / DENDA

1. Bilamana batas waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya


dilampaui ( tidak dipenuhi ), maka Pemborong dikenakan denda /
diwajibkan membayar denda 1 ( satu permil ) tiap hari keterlambatan,
sampai sebanyak-banyaknya 5 % (lima prosen) dari nilai kontrak.
2. Menyimpang terhadap segala kelalaian mengenai peraturan atau tugas
yang tercantum dalam RKS ini, maka sepanjang dari KRS ini tidak ada
ketetapan denda lainnya. Pemborong dapat dikenakan denda berupa
pengganti barang ataupun volume yang kurang memenuhi bestek tersebut
3. Bilamana ada perintah untuk mengerjakan tambahan dan tidak disebutkan
jangka waktu pelaksanaannya tidak akan diperpanjang
4. Bilamana harga satuan pekerjaan belum tercantum dalam Surat Penawaran
yang diajukan, maka akan diselesaikan secara musyawarah

Pasal II.10
PEKERJAAN TAMBAHAN DAN PENGURANGAN

1. Harga untuk pekerjaan yang diperintahkan secara tertulis oleh Pemilik,


Pemborong dapat mengajukan pembayaran tambahan
2. Sebelum pekerjaan tambahan dikerjakan, Pemborong supaya mengajukan
kepada Pemilik dapat memperhitungkan apakah pekerjaan tambahan
tersebut dapat dibayar atau tidak
3. Untuk

memperhitungkan

pekerjaan

tambahan

dan

pengurangan

menggunakan harga satuan dan telah dimasukkan dalam penawaran /


kontrak
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

133

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

4. Bilamana harga satuan pekerjaan belum tercantum dalam surat penawaran


yang diajukan, maka akan disesuaikan secara musyawarah

Pasal II.11
DOKUMENTASI

1. Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan lapangan atau tempat pekerjaan


masih 0 % lapangan dengan ukuran supaya diadakan pemotretan di tempat
yang dianggap penting menurut pertimbangan Pengawas 9 x 14 cm
sebanyak 3 ( tiga ) set foto berwarna dan klise diserahkan pada Pemberi
Tugas. Pengambilan gambar ( pemotretan ) pada 0 %. 25 %, 50 %, 75 %,
dam 100 % diambil dari titik pemotretan yang sama.

Pasal II.12
PENCABUTAN PEKERJAAN

1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selaesai.


2. Penghentian kontrak dihentikan karena terjadi hal hal diluar kekuasaan
kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan
kewajiban yang ditentukan dalam kontrak.
a. Timbulnya perang
b. Pemberontakan di wilayah Indonesia
c. Keributan, kekacauan dan huru hara
d. Bencana Alam
Dalam hal ini kontrak dihentikan maka Pemilik wajib membayar kepada
Pemborong sesuai dengan prestasi yang telah dicapai.
3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana Pemborong cidera / ingkar janji
sebagaimana diatur dalam kontrak kepada pemborong dikenakan sanksi
sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak.
4. Apabila yang ditunjuk adalah pemborong usaha kecil / koperasi maka
harus dikerjakan sendiri dan dilarang diserahkan kepada pihak lain.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

134

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

5. Apabila pemborong yang ditunjuk bukan usaha kecil / koperasi kecil maka
dalam kontrak dimuat :
a. Pemborong wajib bekerja sama dengan usaha kecil / koperasi kecil
setempat dengan sub kontrak sebagian pekerjaan.
b. Dalam melaksanakan kewajiban tersebut diatas pemborong utama
harus bertanggungjawab penuh atas keseluruhan pekerjaan.
c. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan
dilarang mengesub kontrakkan seluruh pekerjaan.
d. Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan tersebut diatas.

Pasal II.13
PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya
diselesaikan secara musyawarah
2. Jika perselisihan tidak dapat diselelsaikan secara musyawarah maka akan
diselesaikan oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai juri /
wasit yang dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak yang terdiri atas:
a. Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai Anggota
b. Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai Anggota
c. Seorang wakil dari PIHAK KETIGA yang ahli sebagai Ketua,
yang telah disetujui oleh kedua belah pihak
3. Keputusan Panitia Pendamai ini mengingat kedua belah pihak, dan biaya
penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul bersama oleh
kedua belah pihak
4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pasal ini tidak dapat
diterima oleh salah satu pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui
Pengadilan Negeri Semarang.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

135

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

BAB III
SYARAT SYARAT TEKNIS

Pasal III.01
PENJELASAN UMUM

1. Tata cara penyelenggaraan ini telah diatur BAB I ( Syarat syarat umum )
dan BAB II ( Syarat syarat administrasi ), sedang bentuk bangunan yang
dimaksud harus dilaksanakan sesuai gambar yang telah ditetapkan dengan
syarat syarat teknis sebagaimana tercantum dalam Pasal demi Pasal di
bawah ini.

2. Pelaksanaan berdasarkan gambar kerja, syarat syarat dan uraian dalam


RKS ini, gambar tambahan serta perubahan perubahan dalalm Berita
Acara Aanwijzing. Petunjuk serta perintah Pemilik pada waktu atau
sebelum berlangsungnya pekerjaan. Termasuk hal ini adalah pekerjaan
pekerjaan tambah / kurang yang timbul dalam pelaksanaan. Namun
demikian semuanya harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pemilik.
3. Perbedaan ukuran
Bilamana terdapat perbedaan ukuran atau ketidaksesuaian antara lain :
a. Gambar rencana detail, maka yang mengikat adalah gambar yang
skala lebih besar.
b. Gambar dengan bestek, maka yang berlaku adalah bestek atau
petunjuk / penjelasan dari Pemilik.
c. Bilamana dalam bestek disebutkan sedang dalam gambar tidak
dilukiskan, maka yang mengikat adalah bestek.
Meskipun demikian hal hal tersebut diatas diberitahukan kepada Pemilik
atau dapat persetujuan sebelum dilaksanakan.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

136

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

Pasal III.02
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Tempat pekerjaan diserahkan kepada Pemborong dalam keadaan seperti


pada waktu pemberian penjelasan di lapangan
2. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang
disebabkan

pelaksanaan

pembangunan,

menjadi

tanggung

jawab

Pemborong. Untuk itu diharapkan Pemborong minta ijin kepada Pemilik


untuk mendapatkan dispensasi pemakaian jalan menuju lokasi.
3. Pembersihan dan perataan atau keprasan tanah pada daerah yang
direncanakan pekerjaan keprasan / urugan, pembabatan semak, penutup
lubang, penimbunan daerah rendah, pembuangan humus dan tanah yang
mengandung bahan bahan organik minimum sedalam 20 cm

Pasal III.03
AIR KERJA
Pemborong harus memperhitungkan penyediaan air untuk keperluan bangunan
tersebut, air harus bersih, dan tidak berwarna, berbau serta bisa diminum, baik
dengan sumur pompa maupun cara cara lain yang memenuhi syarat.

Pasal III.04
UKURAN

1. Ukuran yang digunakan dalam pekerjaanini dinyatakan dalam cm, kecuali


untuk ukuran baja yang dinyatakan dalam mm.
2. Untuk pedoman peil lantai di lapangan adalah sesuai gambar atau
menyesuaikan lapangan.
3. Di bawah pengawasan Direksi Pengawas, Pemborong diwajibkan membuat
titik duga di atas tanah bangunan dengan tiang beton ukuran 15 x 15 cm
setinggi peil lantai bangunan didekatnya yang akan dipakai sebagai ukuran
0,00. Titik duga harus dijaga kedudukannya serta tidak terganggu selama
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

137

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

pekerjaan berlangsung dan tidak boleh dibongkar sebelum mendapat ijin


tertulis dari Pengawas.
4. Memasang papan bangunan ( Bouwplank / Papan piket ) :
a. Ketepatan letak bangunan diukur di bawah pengawasan Konsultan
Pengawas. Untuk papan papan piket bangunan menggunakan kayu
Kalimantan kelas II ( meranti ), ukuran 2/20 cm, panjang minimal 250 cm,
yang diserut pada bagian atasnya.
b.

Semua papan piket ( bouwplank ) harus dipasang kuat dengan patok kayu
5/7 cm atau dolken 8 cm, dan tidak mudah berubah kedudukannya.

c. Penetapan ukuran ukuran dan sudut siku harus diperhatikan ketelitiannya


dan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

Pasal III.05
PEKERJAAN TANAH

Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan :

1. Pekerjaan Galian
a. Pekerjaan galian untuk semua lubang baru boleh dilaksanakan setelah
papan patok ( bouwplank ) dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai
diperiksa dan disetujui oleh Direksi dan Pengawas
b. Dalamnya galian untuk lobang pondasi harus sesuai dengan gambar kerja,
untuk hal tersebut diadakan pemeriksaan setempat oleh Direksi dan
Pengawas
c. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar
kerja dan dibersihkan dari segala kotoran, bilamana Pemborong
melakukan penggalian yang melebihi dari apa yang ditetapkan, maka
dengan urugan pasir yang dipadatkan dan disiram air tiap ketebalan 15 cm
lapis demi lapis sampai mencapai lapisan yang dibutuhkan dan semua
tambahan ditanggung oleh Pemborong

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

138

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

d. Kelebihan tanah bekas galian harus disingkirkan keluar penimbunan tanah


sisi galian dan perataan disediakan pada areal lahan sesuai dengan rencana
gambar
e. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air dalam galian baik pada saat
penggalian maupun pada pelaksanaan pondasi harus disediakan pompa air
yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus
f. Semua tanah dari pekerjaan galian harus disingkirkan dari tempat
pekerjaan, dan dilaksanakan sebelum pekerjaan pondasi dimulai. Antara
bouwplank dan galian harus bebas dari timbunan tanah
g. Jika lubang lubang galian terdapat banyak air tergenang karena air tanah
dan air hujan, maka sebelum pemasangan dimulai terlebih dahulu air harus
dipompa keluar dan dasar lubang dikeringkan

2. Pekerjaan Urugan
a. Pekerjaan untuk urugan mencapai titik peil yang dikehendaki dapat
digunakan tanah urug sejenis tanah padas atau sirtu atau sisa tanah
keprasan ( bukan humus ) dari tanah lahan yang ada dalam lokasi
b. Urugan kembali lobang pondasi hanya boleh dilakukan seijin Konsultan
Pengawas serta dilakukan pemeriksaan pondasi
c. Setiap tanah urug harus dibersihkan dari tanah tumbuh tumbuhan dan
segala macam sampah atau kotoran. Tanah urug harus sejenis tanah
berbutir ( tanah ladang ) atau berpasir dan tidak terlalu basah, tidak
mengandung bahan organik brangkal
d. Urugan tanah dipadatkan dengan mesin pemadatan ( stemper ) dan tidak
dibenarkan hanya menggunakan timbres, kecuali pada bagian bagian
tertentu
e. Lapis pasir untuk pekerjaan urugan yang tebalnya lebih dari 30 cm maka
pemadatannya dilakukan lapis demi lapis setiap 20 cm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

139

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

3. Pemadatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan memadatkan kembali tanah yang selesai
diurug dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Konstruksi maupun non
Konstruksi

Pasal III.06
PEKERJAAN PONDASI DANGKAL

1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi
pekerjaan pondasi batu kali.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja sesuai
dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk
proyek ini.

2. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi pemborong harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar
konstruksi dan harus meminta persetujuan Pengawas Lapangan.
b. Pemborong wajib melaporkan kepada Pengawas Lapangan bila ada
perbedaan gambar-gambar konstruksi dengan gambar-gambar arsitektur
atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.

3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
b. Lebar penggalian dibagian bawah minimal lebar pondasi ditambah
2 x 10 cm.
c. Lebar penggalian disebelah atas disesuaikan denngan keadaan tanah,
dengan menghindari kelongsoran.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

140

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

4. Pengurugan Kembali
a. Lapisan sirtu dibawah pondasi harus dipadatkan dengan stamper.
b. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, puing,
sampah-sampah harus disingkirkan.
c. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis dengan stamper untuk
memperoleh pemadatan yang maksimal.

5. Pelaksanaan Pondasi
a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan pondasi kering.
b. Stek kolom, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang bersamaan
dengan pekerjaan pondasi.
c. Ketentuan mengenai pemasangan batu kali :
1. Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
2. Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortal.
d. Pelaksanaan pondasi harus memperhatikan gambar arsitek dan ME, jika
ada kelainan / ketidak cocokan harus dikonsultasikan dengan Perencana.

6. Pondasi Batu Kali


a. Kegiatan pekerjaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan pada
pekerjaan struktur dinding bata dalam bangunan dan lain-lain sesuai
gambar rencana.
b. Bahan-bahan yang digunakan :
1. Batu kali dan pasir, harus keras dan kekar serta bermutu kwarsa
yang disetujui pengawas lapangan.
2. Semen, sesuai ketentuan Portland Cement Indonesia NI 8 1972.
3. Air yang digunakan harus bersih yang dapat diminum/tawar.
c. Syarat Pelaksanaan
1. Bentuk pasangan batu kali harus sesuai dengan rencana.
2. Adukan harus mempunyai komposisi minimal 1 Pc : 5 Ps dan
dibraben dengan adukan yang sama.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

141

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

Pasal III.07
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan ini ialah : Sesuai gambar
b. Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan
tenaga kerja serta pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan RKS dan gambargambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.

2. Lantai Kerja
Lapisan dasar dari beton (plat concrete 1:3:5) supaya dibuat sebagai lantai
kerja tidak kurang dari 5 cm. Dibawah lantai kerja diberi lapisan pasir yang
dipadatkan setebal tidak kurang dari 5 cm.

3. Kwalitas Beton
a. Bahan yang digunakan adalah beton dengan mutu K-225 kg/cm menurut
SKSNI T-15-1991-03 dan sebagai tulangan adalah besi dengan U24 untuk
besi < 12 mm dan U32 untuk besi 16 mm keatas.
b. Beton yang digunakan harus ditest mutunya dari benda uji dengan
persyaratan sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03.
c. Besi beton yang digunakan harus ditest sesuai dengan ketentuan.
d. Hal-hal lain yang tidak disebutkan harus memenuhi persyaratan yang
berlaku.

4. Pekerjaan Peil Cap


a. U m u m
Peraturan umum yang digunakan adalah Tata cara Perhitungan Struktur
Beton untuk bangunan gedung dan hal-hal yang belum terjangkau dapat
digunakan peraturan-peraturan lainnya yang relevan.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

142

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

b. Besi Beton (Steel Reinforcement)


1. Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
a. Pada SKSNI T-15-1991-03 & PBI 1971
b. Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak, minyak, karat dan tidak
cacat (retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
c. Mempunyai penampang yang sama rata.
d. Disesuaikan dengan gambar-gambar.
2. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuanketentuan diatas harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan.
3. Besi beton yang digunakan adalah dengan U24 untuk < 12 mm
dengan tegangan leleh minimum 2400 kg/cm dan dengan U32 untuk
16 mm keatas dengan tegangan leleh 3200 kg/cm.
4. Besi beton harus berasal dari satu sumber (manufacture) dan tidak
dibenarkan untuk mencampur adukan bermacam-macam sumber besi
beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.
5. Pemborong harus mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan
dipakai sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi. Batang
percobaan diambil dibawah kesaksian Pengawas Lapangan berjumlah
minimum 3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaab yang
diameternya sama, dengan panjangnya tidak kurang dari 100 cm.
6. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh Pengawas Lapangan. Semua biaya-biaya
pengetesan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.
7. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar dan
mendapat persetujuan Pengawas Lapangan. Hubungan antara besi
beton satu dengan lainnya harus menggunakan kawat bendrat, diikat
dengan teguh, tidak menggeser selama pengecoran beton dan bebas
dari tanah.
8. Besi beton yang tidak memenuhi syarat secara kwalitas, tiadak sesuai
dengan spesifikasi harus segera dikeluarkan dari site, setelah menerima
instruksi tertulis dari Pengawas Lapangan, dalam waktu 2 x 24 jam.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

143

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

c. B e t o n
1. U m u m
a. Kekuatan beton untuk peil cap dan sloof adalah K 225 kg/cm
menurut SKSNI T-15-1991-03 dengan deviasi standar sebesar 40
kg/cm. Beton harus merupakan bahan yang kuat dan tahan
terhadap bahan-bahan berbahaya (seperti asam dan garam) karena
terletak didalam tanah.
b. Pengecoran beton dilakukan dalam keadaan lokasi yang berair.
Selama pengecoran dan pengeringan beton, air tanah yang ada
harus terus menerus dipompa untuk mencegah rusaknya adukan
beton akibat air dari luar.
c. Adukan (adonan) beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971
dan SKSNI T-15-1991-03.
d. Panjamg

stek

untuk

penyambungan

kolom

atau

untuk

penyambungan batang-batang tulangan minimal 40 kali diameter


(40 d).

2. Pengecoran Beton
a. Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran
dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin,
sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan
tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.
b. Pemakaian beton ready mix harus mendapat persetujuan Pengawas
Lapangan,

mengenai

nama

perusahaan,

alamat

maupun

kemampuan alat-alatnya.
c. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat
persetujuan Pengawas Lapangan, sebelum alat-alat tersebut
didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkut yang
digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa
adukan yang mengeras.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

144

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

d. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum


pemasangan besi beton selesai diperiksa dan mendapat persetujuan
dari Pengawas Lapangan.
e. Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu tanpa berhenti.
f. Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dan tidak dibenarkan
menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian
yang akan menyebabkan pengendapan agregat.
g. Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu vibrator selama
pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa tidak
merusak acuan maupun posisi tulangan. Kontraktor harus
menyediakan vibrator-vibratoruntuk menjamin efesiensinya tanpa
adanya penundaan.
h. Pemadatan beton secara berlebihan sehingga menyebabkan
kebocoran melalui acuan dan lain-lain harus dihindarkan.

3. Curing dan perlindungan atas beton.


a. Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan
terhadap matahari, pengeringan oleh angina, hujan atau aliran air
dan perusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum
waktunya.
b. Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama 10
hari dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada
permukaan beton tersebut.
c. Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing
dan perlindungan atas beton harus diperhatikan. Kontraktor harus
bertanggung jawab atas retaknya beton karena kelalaian ini.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

145

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

6. Pekerjaan Sloof
Pekerjaan beton bertulang untuk sloof harus mengguanakan beton dengan
mutu K 350 kg/cm dan besi beton U24 untuk < 12 mm dan U32 untuk
16 mm keatas. Besi-besi harus ditempatkan seperti pada gambar detail.
Selesai pekerjaan sloof, tanahnya harus ditimbun dan dipadatkan sampai peil
yang diperlukan.

7. Pekerjaan Stek Kolom.


a. Besi stek kolom harus memenuhi syarat spesifikasi.
b. Besi beton harus terpasang sesuai gambar rencana dan turut dicor pada
waktu sloof dicor sampai batas permukaan atas sloof.
c. Besi stek harus dijaga letaknya dan harus tetap lurus setelah selesai
pekerjaan sloof.

Pasal III. 08
PEKERJAAN BETON STRUKTUR ATAS

1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Semua pekerjaan beton struktur yang ada dalam masing-masing jenis
pekerjaan yang tercantum dalam pasal-pasal buku RKS ini antara lain
yang dikerjakan :
Beton bertulang struktur bangunan 4 lantai.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan
yang telah disediakan untuk proyek ini.
2. Pedoman Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti :
Semua ketentuan dalam SKSNI T-15-1991-03 yang menyangkut pekerjaan
beton struktur.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

146

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

3. Bahan-bahan Yang Digunakan


a. Semen
1. Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cement jenis
II menurut NI 8 atau Type 1 menurut ATSM, memenuhi S.400
menurut standart Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi
Semen Indonesia.
2. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan tanpa
persetujuan Pengawas Lapangan.
3. Merk semen yang diusulkan sebagai pengganti dari merk semen yang
sudah digunakan harus disertai jaminan dari pemborong yang
dilengkapi dengan data teknis yang membuktikan bahwa mutu semen
pengganti seteraf dengan mutu semen yang digantikan.
4. Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan harus disetujui
oleh Pengawas Lapangan.

b. Aggregat.
Aggregat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat dalam SKSNI T15-1991-03, terdiri dari :
1. Pasir beton (agregat halus), kadar lumpur tidak boleh melebihi 4%
berat pasir beton.
2. Koral.
Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat. Dimensi maksimun 2,5 cm, dan tidak lebih
seperempat dimensi beton yang terkecil dan bagian konstruksi yang
bersangkutan.
Khusus untuk pekerjaan beton, diluar lapis pembesian yang berat
batas maksimum tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
Pada bagian pembesian cukup berat (cukup ruwet) digunakan slit
pecah giling mesin.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

147

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

c. Besi beton
Besi beton yang digunakan ialah besi beton ulir mutu fy = 320 MPa ex SII,
untuk diameter lebih besar atau sama dengan 16 mm dan fy = 240 MPa
untuk diameter lebih kecil dari 12 mm.
Untuk mendapatkan jaminan atas kwalitas besi yang diminta, maka
disamping adanya setifikat untuk setiap jenis diameter dari pabrik, juga
harus dimintakan sertifikat dari laboratorium baik pada saat pendatangan
secara periodic minimal 2 contoh percobaan tarik (stress-strain) dan atau
untuk setiap 20 ton besi. Untuk pemotong tulangan tidak boleh
menggunakan alat pemanas (las), pemotongan dengan alat gunting atau
besi cutter atau gergaji besi.
d. Admixture
Pemakaian bahan tambahan untuk perbaikan mutu beton, dari merk setara
Super Plaster SR (kedap air) dan plastet No.2 untuk beton biasa. Namun
sebelumnya pemborong diwajibkan mengajukan analisis kimia serta test,
dan juga bukti penggunaan selama 5 tahun di Indonesia. Penggunaan harus
sesuai dengan petunjuk teknis pabrik.

4. Tata Cara Pengiriman Dan Penyimpanan Bahan


a. Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan
jadwal pelasksanaan.
b. Penyimpanan semen.
1. Semen harus didatangkan dan disimpan dalan kantung/zak yang utuh.
Berat semen harus sama dengan yang tercantum dalam zak.
2. Semen harus disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari
pengaruh cuaca, berventilasi cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
3. Semen harus dalam keadaan belum mengeras jika ada bagian yang
mulai mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan hancur oleh
tangan bebas (tanpa alat) dan jumlah bagian yang mulai mengeras ini
tidak lebih dari 5 % berat semen.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

148

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

c. Penyimpanan besi beton


1. Besi beton disimpan dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu
sehingga bebas dari tanah (minimal 20 cm).
2. Beton harus disimpan bebas dari Lumpur, minyak atau zat asing
lainnya.
d. Aggregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu
dan lain jenisnya/gradasinya dengan landasan yang bersih dan
menghindari tercampurnya dengan tanah.

5. Bekesting dan Perancah Yang Digunakan


a. Bekisting harus dibuat dari papan kayu dengan rangka kayu yang kuat,
tidak mudah berubah bentuk. Untuk perancah/penguat digunakan kayu
dolken yang cukup kuat atau menggunakan scaffolding dengan bentuk dan
konstruksi yang sesuai.
b. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang nyata dan harus dapat menampung bahan-bahan sementara
sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan.
c. Semua bekinsting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga
kemungkinan bergeraknya bekisting selama dalam pelaksanaan dapat
dihindari, juga harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan
mortal.
d. Susunan bekisting dengan penunjang-penunjang harus teratur sehingga
pengawasan atas kekurangannya dapat mudah dilakukan.
e. Penyusunan begesting harus sedemikian rupa sehingga pada waktu
pembongkarannya tidak akan merusak dinding, balok, atau kolom beton
yang bersangkutan.
f. Pada bagian terendah pda setiap pase pengecoran dari bekisting kolom
atau dinding, harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan
pembersihan.
g. Kayu bekisting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum
pengecoran.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

149

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

h. Air pembasahan tersebut diusahakan agar mengalir sedemikian rupa agar


tidak menggenangi sisi bawah dari bekisting.
i. Pemilihan susunan dan ukuran yang tepat dari penyangga-penyangga atau
silangan-silangan bekisting menjadi tanggung jawab pemborong.
j. Pembongkaran bekisting
Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan khusus
yang cukup untuk memikul 2 x beban sendiri.
Bila akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja
beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan
tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut berlangsung.
Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton
seluruhnya terletak pada pemborong.
Pembongkaran harus memberi tahu Pengawas Lapangan bila mana
bermaksud akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang
utama dan minta persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan itu tidak
berarti pemborong terlepas dari tanggung jawabnya.

6. Kwalitas Beton
a. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kwalitas beton adalah K 225
kg/cm.
b. Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya untuk
memenuhi

kwalitas

beton

ini

dengan

memperhatikan

data-data

pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan tial mix.


c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji.
d. Benda-benda uji dibuat minimum 1 benda uji per 5 m.
e. Pemborong harus membuat laporan data-data kwalitas beton yang dibuat ,
laporan tersebut harus disyahkan oleh Pengawas Lapangan.
f. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 7,5 cm
maksimum 12,5 cm.
g. Pengujian kubus atau silinder percobaan harus dilakukan dilaboratorium
yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

150

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

h. Pengadukan dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung


setelah seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
i. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya separasi
komponen-komponen beton.
j. Pemadatan beton harus menggunakan vibrator.

7. Perawatan Beton
a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
penguapan cepat.
b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan deras harus
diperhatikan.
c. Beton harus dibasahi terus menerus selama minimal 10 hari sesudah
pengecoran.

8. Tanggung Jawab Pemborong


a. Pemborong bertanggung jawab penuh atas kwalitas konstruksi sesuai
dengan ketentuan-ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-gambar
konstruksi yang diberikan.
b. Adanya atau kehadiran Pengawas Lapangan selaku wakil Pemilik yang
sejauh melihat / menegur / mengawasi atau memberi nasehat tidaklah
mengurangi tanggung jawab penuh tersebut diatas.
c. Jika Pengawas Lapangan menberikan ketentuan-ketentuan tambahan yang
menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan atau yang tertera dalam
gambar, maka menjadi tanggung jawab Pengawas Lapangan , ketentuan
tambahan ini harus dibuat secara tertulis.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

151

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

Pasal III. 09
LAPISAN KEDAP AIR / WATER PROOFING

1. Lapisan yang Perlu Diberi Lapisan Kedap Air


Lapisan kedap air harus dipasang pada tempat-tempat :
Lantai ruang toilet, KM/WC, plat beton atap, plat beton kanopi, talang beton,
leufel-leufel yang menjorok keluar bangunan, ground reservoir serta tempattempat lain yang diperkirakan akan selalu berhubungan dengan air dan tanah.

2. Bahan Kedap Air Yang Digunakan


a. Setara Carabit Water Proofing
b. Bahan yang digunakan harus mempunyai jaminan tertulis dari pabrik
selama minimal 5 tahun.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
Bahan kedap air harus dikerjakan oleh tenaga yang berpengalaman dan
pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
Bidang permukaan beton yang akan diberi water proofing haruslah kering dan
bersih dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah harus ditambal
dengan adukan/acian terlebih dahulu, tonjolan-tonjolan harus diratakan
dengan grinda dahulu.
Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang-bidang vertical yang
mengelilingi lantai KM/WC hingga setinggi minimal 20 cm dari permukaan
bidang tersebut.
Hasil akhir dari lapisan kedap air harus merupakan suatu lapisan dengan
permukaan yang rata / tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang atau
bercelah-celah pada sambungan-sambungan ataupun keretakan-keretakan
lainnya yang mungkin bias menimbulkan kebocoran.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

152

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

4. Pengujian terhadap pekerjaan waterproofing


a. Pemborong harus mengadakan pengujian terhadap pekerjaan-pekerjaan
water proofing yang telah dilaksanakan.
b. Pengujian dilaksanakan dengan cara pengisian air keatas bidang yang akan
diuji tersebut hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat
hasilnya selama 3 x 24 jam.

5. Perbaikan Pekerjaan
Setiap pekerjaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara
yang dianjurkan oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak menggangu pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan
finishing yang rusak akibat perbaikan water proofing tersebut, maka
kerusakan perbaikan finishing tersebut harus segera diperbaiki.

6. Syarat Pemeliharaan
Pemborong harus menjaga pekerjaan waterproofing yang sudah selesai
dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa
menimbulkan kerusakan.

Pasal III.09
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR (KAP BAJA DAN ATAP)

1. Ruang Lingkup
Pekerjaan meliputi penyediaan semua tenaga-tenaga kerja, bahan instalasi
konstruksi dan pekerjaan unit pembuatan (dengan Mesin) pembangunan dan
pengecatan semua pekerjaan baja struktural, termasuk pemasangan alat-alat
(fixing) dari benda-benda yang terlekat.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

153

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

2. Keahlian/Pertukangan
Semua pekerja yang diterima untuk melakukan pekerjaan harus ahli (tukangtukang) yang berpengalaman dan mengrti benar pekerjaannya.
Segala hasil pekerjaan mutunya sebanding dengan standard hasil pekerjaan
ahli/pertukangan yang baik.

3. Bahan-Bahan :
a. Baja yang dipakai harus baja yang sesuai dengan standard internasional
yang telah disetujui.
Tegangan putus baja minimum 3700 kg/cm2 (yield stress 2400 kg/cm2).
Untuk setiap perubahan pemakain baja untuk konstruk bangunan harus
dengan persetujuan Konsultan/Ahli.
b. Bagian-bagian baja strukturil dengan pelat-pelat harus dari baja lunak dan
sesuai dengan daftar untuk konstruksi baja 1969.
c. Elektroda-elektroda harus setandard internasional dengan yield stress
3.9 t/cm2. Allowable tensile stress 2.25 t/cm2 tidak berkarat, dan
dsilindungi dari karat baik sebelum maupun sesudah terpasang.
Hanya digunakan baut dari satu produk dengantanda kode yang jelas
terdapat pada baut.

4. Pekerjaan Las.
a. Pekerjaan las sebanyak mungkin didalam bengkel.
Pekerjaan las dilapangan harus cukup baik dan tidak boleh dilakukan
sewaktu dalam keadaan basah atau hujan.

b. Las perapat/pengendap :
Dalam setiap posisi dimana 2 (dua) bagian (dari suatu benda saling
berdekatan, harus dibuat suatu las perapat/pengendap guna mencegah
masuknya lengas) terlepas apakah itu diberikan detailnya atau tidak.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

154

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

c. Perbaikan las :
Bila las-lasan memerlukan pembetulan maka hal ini dilakukan
sebagaimana diperintahkan oleh pengawas Lapangan tanpa diberi biaya
tambahan.

5. Pembersihan
Sebelum mengecat semua pekerjaan harus disikat dengan sikat kawat secara
baik-baik dimana guna menghilangkan segala kulit oksid besi (berasal dari
pabrik) dan tanda-tanda pengeratan. Minyak, gemuk dan debu halus
dipermikaan harus segera dihilangkan sebelum pengecatan.
Permukaan-permukaan yang harus dikelilingi/diselubungi dengan beton
dibiarkan, tidak dicat.

6. Pengecatan Pekerjaan Baja Strukturil :


Tidak boleh dilakukan pengecatan atas permukaan apapun yang tidak bersih
atau tidak kering sama sekali atau dalam keadaan cuaca yang menurut
pendapat Konsultan mungkin menimbulkan kerusakan pada cat.
Harus diberikan waktu yang cukup lamaantara dua lapis agar cat bias menjadi
kering terlebih dahulu, dan waktu utnggu ini tidak boleh kurang dari satu hari.
Baja yang berada dalam jarak 5 cm dari tempat las-lasan atau yang harus
diselubungi dengan beton tidak boleh dicat.
Pakailah meni dari took pada lapis pertama, setelah didirikan, bersihkan
semua tempat-tempat yang rusak dan tempat las-lasan dan meni.
Pakailah satu lapisan cat yang yeng telkah disetujui. Semua cat harus dari satu
pabrik dan harus dipakai persis menurut anjuran dari pabrik pembuatnya.
Kedua lapisan cat harus menutupi semua permikaan baja.

7. Notasi & Toleransi


Semua yang dinyatakan dalam gambar untuk notasi M adalah dia meter baut,
sedang diameter lubang baut adalah diameter baut + 1mm.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

155

BAB IV RKS

Perpustakaan Unika

Kalu diameter lubang lebih dari diameter baut + 1 mm maka harus dilas
ring yang tepat pada lubang yang kebesaran tersebut (dilas penuh) baru
dipasang bautnya.

8. Gambar Pabrik ( Shop Drawing)


Apa yang diberikan adalah gambar kerja (working drawing). Gambar pabrik
(shop drawing) yang terperinci harus dibuat oleh kontraktor secara teliti
dengan memperhatikan working drawing yang diberikan dan harus mendapat
persetujuan

Pengawas

Lapangan/Perencana

terlebih

dahulu

sebelum

dilaksanakan.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

156

PERHITUNGAN VOLUME

No.

Perpustakaan Unika

Gambar

Perhitungan

Pekerjaan Persiapan
Pembersihan dan Perataan Lapangan

1.

52 43 = 2236 m2
Uitzet Bowplank
43 + 43 + 26 + 26 = 138 m

2.

Pekerjaan Pondasi

II

Galian Tanah

1.

Sloof = 0,3 0,6 383 =68,94 m3


Pile cap ( P1 ) = 3 3 2m 12 buah

= 216 m3

Pile cap ( P2) = 2,1 3 2m 11 buah = 138,64 m3


Total = 423,54 m3
Urugan Tanah = 40 % Galian tanah

2.

= 40 % 423,54 m3
= 169,416 m3
Cor Pile Cap

3.

Pile cap ( P1 ) = 3 3 0,8 12 buah

= 86,4 m3

Pile cap ( P2) = 2,1 3 0,8 11 buah = 55,4 m3


Total = 141,84 m3
Pekerjaan Beton Bertulang

III
A

Lantai Basement

1.

Pasangan Beton Bertulang Sloof 30 / 60

2 22

Volume Beton
= ( 0.3 0.6 ) 383 m
= 68,94 m3

2 12
0.60

10 - 100
2 22

0.30

SLOOF

Tulangan Pokok Sloof 4 22


= ( 0.0222 0.25 ) 383 4
= 0,582 m3
Begel 10 100
= ( 0.012 0,25) 1.8 m 3830 buah
= 0.54 m3

PERHITUNGAN VOLUME

Perpustakaan Unika

Volume Tulangan total = 0,582 + 0.54 = 1,123 m3


= 1,123 m3 7850 kg/m3
= 8819,1 kg
= ( 8819,1 : 68,94 )
= 128 kg/m3
Cor Lantai

2.

Volume beton = luas lantai tinggi plat lantai


= 1051 m2 0,12 m
= 126,12 m3
Kolom Type K1 ( 50/50 )

3.

Volume Beton
0.50

8 22

= ( 0.5 0.5 ) 5,4 m 15


= 20,25 m3

0.50

Tulangan Pokok 8 22

K1

= [( 0.0222 0.25 ) 8] 5,4 m x 15


= 0,246 m3
Begel 10 150
= [( 0.012 0,25) 2 m] 36 x 15
= 0.085 m3
Volume Tulangan total = 0,246+ 0,085 = 0,331 m3
= 0,331 m3 7850 kg/m3
= 2600 kg
= ( 2600 : 20,25 )
= 128 kg/m3
Type K2 ( 60/60 )

4.

Volume Beton
0.60

10 22

10 - 15

= ( 0.6 0.6 ) 5,4 m 16


= 31,1 m3

0.60

K2

Tulangan Pokok 10 22
= [( 0.0222 0.25 ) 10] 5,4 m x 15
= 0,307 m3

PERHITUNGAN VOLUME

Perpustakaan Unika

Begel 10 150
= [( 0.012 0,25) 2 m] 36 x 15
= 0.085 m3
Volume Tulangan total = 0,307 + 0,085 = 0,3929 m3
= 0,3929 m3 7850 kg/m3
= 3084 kg
= ( 3084 : 31,1 )
= 100 kg/m3
Type KP ( 15/15 )

5.
4 12

Volume Beton
= ( 0.15 0.15 ) 5,4 m 35

0.15

6 - 150
0.15

= 4,2525 m3
Tulangan Pokok 4 12
= [( 0.0122 0.25 ) 4] 5,4 m x 35
= 0,0855 m3
Begel 6 150
= [( 0.0062 0,25) 0,6 m] 36 x 35
= 0.0214 m3
Volume Tulangan total = 0,0855 + 0,0214 = 0,107 m3
= 0,107 m3 7850 kg/m3
= 840,5 kg
= ( 840,5 : 4,2525 )
= 197,6 kg/m3

6.

Tangga
Volume Beton
Anak Tangga = ( 0,2 0,18 ) 4m 24 buah=1,728 m3
Pelat Tangga = 0,15 4,1 4 = 2,46 m3
Pelat Bordes = 1,43 4,15 0,15= 0,89 m3
Total = 5,07 m3
Tulangan tangga
D16 200 = [( 0.0162 0.25 ) 3,83] 20 2 =0,0408

PERHITUNGAN VOLUME

Perpustakaan Unika

10 200 = [( 0.0162 0.25 ) 4] 19 2 = 0,0305


Tulangan total = ( 0,0713 7850 ) : 5,07 = 110 kg/m3
Lantai Mezanine

Balok
Type B1 ( 35/70 )

1.

Volume Beton
= ( 0.35 0.7 ) 199 m
= 48,755 m3
Tulangan Pokok 11 22
7 22
0.12

2 12
0.70
0.58

10 - 15
4 22

= [( 0.0222 0.25 ) 11] 199 m


= 0,832 m3
Begel 10 15
= [( 0.012 0,25) 2,1 m] 1326 buah
= 0,2187 m3

0.35

Volume Tulangan total = 0,832 + 0,2187 = 1,05 m3


= 1,05 m3 7850 kg/m3
= 8242,5 kg
= ( 8842 : 48,755 )
= 170 kg/m3
Type B2 ( 30/60 )

2.

Volume Beton
4 19
0.12

10 - 15

0.60
0.48

4 19

0.30

= ( 0.30 0.60 ) 164 m


= 29,52 m3
Tulangan Pokok 8 19
= [( 0.0192 0.25 ) 8] 164 m
= 0,372 m3
Begel 10 180
= [( 0.012 0,25) 1,8 m] 1093 buah
= 0,155 m3

Volume Tulangan total = 0,372 + 0,155 = 0,62 m3


= 0,526 m3 7850 kg/m3

PERHITUNGAN VOLUME

Perpustakaan Unika

= 4136,86 kg
= ( 4136,86 : 29,52 )
= 140 kg/m3
Type B3 ( 25/50 )

3.

Volume Beton
= ( 0.25 x 0.50 ) x 213 m
= 26,625 m3
Tulangan Pokok 6 19
= [( 0.0192 0.25 ) 6] 213 m
3 19
0.12

10 - 15

0.50
0.38

3 19

0.25

= 0,36 m3
Begel 10 200
= [( 0.012 0,25) 1,5 m] 1065 buah
= 0,125 m3

Volume Tulangan total = 0,36 + 0,125 = 0,485 m3


= 0,485 m3 7850 kg/m3
= 3810 kg
= ( 3810 : 26,625 )
= 145 kg/m3
4.

Plat Lantai
Volume beton = 0.12 1241 m2
= 148,92 m3
Tulangan Plat Lantai
Arah x 10 140 mm
= [( 0.012 0,25) 43 m] ( 26 : 0,14 ) buah
= 0,627 m3
Arah y 10 150 mm
= [( 0.012 0,25) 26 m] ( 43 : 0,15 ) buah
= 0,585 m3
Volume Tulangan Total = 0,627 + 0,585 = 1,212 m3
= ( 1,212 m3 7850 kg/m3 ) 2
= 19064,76 kg

PERHITUNGAN VOLUME

Perpustakaan Unika

= 19064,76 : 148,92
= 128 kg/m3
C

Lantai 2

1.

Balok
Type B1 ( 35/70 )
Volume Beton
= ( 0.35 0.7 ) 207 m
= 54,335 m3
Tulangan Total = 170 kg/m3

2.

Type B2 ( 30/60 )
Volume Beton
= ( 0.30 0.60 ) 207 m
= 29,52 m3
Tulangan Total = 140 kg/m3

3.

Type B3 ( 25/50 )
Volume Beton
= ( 0.25 0.50 ) 220 m
= 27,5 m3
Tulangan Total = 145 kg/m3

4.

Plat Lantai
Volume beton = 0.12 1241 m2
= 148,92 m3
Tulangan Total= 128 kg/m3

Kolom
5.

Type K1 ( 50/50 )
Volume Beton
= ( 0.5 0.5 ) 4,5 m 15
= 16,875 m3
Tulangan Total = 128 kg/m3

PERHITUNGAN VOLUME

6.

Perpustakaan Unika

Type K2 ( 60/60 )
Volume Beton
= ( 0.6 0.6 ) 4,5 m 16
= 25,92 m3
Tulangan Total = 100 kg/m3

7.

Type KP ( 15/15 )
Volume Beton
= ( 0.15 0.15 ) 4,5 m 114
= 11,5425 m3
Tulangan Total = 197,6 kg/m3

D-H

Lantai 3,4,5,6,7
Balok

1.

Type B1 ( 35/70 )
Volume Beton
= ( 0.35 0.7 ) 207 m
= 54,335 m3
Tulangan Total = 170 kg/m3

2.

Type B2 ( 30/60 )
Volume Beton
= ( 0.30 0.60 ) 207 m
= 29,52 m3
Tulangan Total = 140 kg/m3

3.

Type B3 ( 25/50 )
Volume Beton
= ( 0.25 0.50 ) 220 m
= 27,5 m3
Tulangan Total = 145 kg/m3

4.

Plat Lantai
Volume beton = 0.12 1241 m2
= 148,92 m3
Tulangan Total= 128 kg/m3

PERHITUNGAN VOLUME

Perpustakaan Unika

Kolom
5.

Type K1 ( 50/50 )
Volume Beton
= ( 0.5 0.5 ) 4,5 m 15
= 16,875 m3
Tulangan Total = 128kg/m3

6.

Type K2 ( 60/60 )
Volume Beton
= ( 0.6 0.6 ) 4,5 m 16
= 25,92 m3
Tulangan Total = 100 kg/m3

7.

Type KP ( 15/15 )
Volume Beton
= ( 0.15 0.15 ) 4,5 m 105
= 10,631 m3
Tulangan Total = 197,6 kg/m3

Lantai Atap

1.

Plat Lantai
Volume beton = 0.12 486 m2
= 58,32 m3
Tulangan Total= 128 kg/m3

2.

Type B3 ( 25/50 )
Volume Beton
= ( 0.25 0.50 ) 220 m
= 27,5 m3
Tulangan Total = 145 kg/m3

IV
1.

Pekerjaan Atap
Rangka Baja Atap
Rangka Baja Atap Kuda - Kuda
90.90.9 = 44,24 m 12,2 kg/m = 539,728 kg

PERHITUNGAN VOLUME

Perpustakaan Unika

70.70.7 = 67,48 m 7,38 kg/m = 498 kg


Total = 1037,144 4 buah = 4136,576 kg
Rangka Baja Atap Trapesium
90.90.9 = 43,38 m 12,2 kg/m = 517,036 kg
70.70.7 = 58,77 m 7,38 kg/m = 433,7226 kg
Total = 950,72 2 buah = 1901,4452 kg
Rangka Baja Atap Jurai
70.70.7 = 86,17 m 7,38 kg/m = 636 kg
Total = 636 4 buah = 2544 kg
Rangka Baja Atap Kuda - Kuda
70.70.7 = 43,22 m 7,38 kg/m = 318,96 kg
Total = 318,96 2 buah = 637,92 kg
Rangka Baja Atap Kuda - Kuda
70.70.7 = 21,6 m 7,38 kg/m = 159,48 kg
Total = 159,48 4 buah = 637,92 kg
Total Rangka Baja = 4136,576 + 1901,4 + 2544 + 637,92 +
637,92
= 9857,416 kg
2.

Gording light lip channel C 15050203,2


360 m 6,76 kg/m = 2433,6 kg

BAB I PENDAHULUAN

Perpustakaan Unika

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan
Dari hasil Perhitungan Perencanaan Struktur Gedung IKIP PGRI
Semarang didapatkan beberapa dimensi antara lain:
1. Dimensi profi baja untuk kuda-kuda yaitu profil 90.90.9 dan
70.70.7
2. Dimensi pelat lantai
Tipe
Plat
Plat A

Dimensi
(m)
7,00 4,00 0,12

Plat B
Plat C

Two way slab

Penulangan
Arah x
10-140

Penulangan
Arah y
10-150

4,00 3,00 0,12

Two way slab

10-140

10-150

7,00 3,00 0,12

Two way slab

10-140

10-150

Jenis

3. Dimesi balok
TIPE

Lokasi

Dtul

sengkang

(mm)

(mm)

(mm)

(mm)

TUMP

350

700

22

10

11

22

LAP

350

700

22

10

22

TUMP

300

600

19

10

19

BALOK
BI

BA

BA1

Dipasang

LAP

300

600

19

10

19

TUMP

250

500

19

10

19

LAP

250

500

19

10

19

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

179

BAB I PENDAHULUAN

Perpustakaan Unika

4. Dimensi kolom
TIPE
KOLOM

Dipasang

mm

mm

K1

500

500

22

K2

600

600

10

22

K3

250

500

22

5. Dimensi pondasi meliputi:


a. Tiang pancang dengan diameter 32 cm
b. Pile cap yaitu P1 (2,46 1,54 0,8) dan P2 (2,46 2,46 0,8)
6. Dimensi tie beam yaitu 300 x 600 dengan penulangan 4D19 dan
sengkang 10-100
6.2

Saran
Saran dari hasil Perencanaan Struktur Gedung IKIP PGRI Semarang
adalah:
1. Pergunakan program komputer yang dikuasai untuk membantu
menyelesaikan analisa terhadap struktur.
2. Perlu adanya software untuk perhitungan perencanaan pondasi.
3. Perlu adanya software untuk perhitungan gempa dengan menggunakan
Static Analisis Non Linear sehingga mahasiswa dapat menghitung
gempa dengan baik.
4. Perlu adanya format perhitungan struktur yang lebih baik, rapi, dan
mudah dimengerti.
5. Persiapkan buku-buku acuan selengkap mungkin.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


KAMPUS IKIP PGRI SEMARANG
Jl.Sidodadi Timur No.24 28 Semarang

180

Anda mungkin juga menyukai