Anda di halaman 1dari 10

PEMODELAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN KOMPONEN

ARSITEKTURAL GEDUNG DIREKTORAT


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Mohammad Abdul Jalil 1), Resty Amalia 1), Marsudi 2) dan Martono2)
1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
2)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
Jalan Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang, 50275 Telp. (024)7473417
Email : restyamalia123@yahoo.com

Abstract
Government buildings are buildings used for official purposes. Condition of the
building must be taken to ensure that the activities there are running smoothly. One
of the solution by doing some maintenance management well. This is related to
maintenance activities at the Directorate Building of State Polytechnic of Semarang
as one of public universities in Semarang. The purpose of this study is to enhance
building maintenance management by arranging modeling Standard Operational
Procedure (SOP) for the maintenance and care, especially on architectural
components of Directorate Building State Polytechnic of Semarang. Observations
on object research, literature study, testing on SOP modeling and interviews are
some methods of research to be conducted in this study. All data were analyzed
which then bring out some output SOP maintenance modeling component
architecture which provides manual book, routine and periodic scheduling
maintenance actions, flow charts and also checklists form. Where the manufacturing
modeling of SOP will be tested is based on Permen PU No. 24/PRT/M/2008 on the
Guidelines of Building Maintenance and Repair and also other related regulations.

Kata kunci : modeling, management, maintenance, repair

PENDAHULUAN dikelola dengan baik yaitu pengelolaan


Politeknik Negeri Semarang aset seperti fasilitas bangunan dan
merupakan salah satu perguruan tinggi infrastruktur yang ada. Pemeliharaan
negeri vokasi, yang memiliki visi fasilitas bangunan dan infrastruktur
menjadi perguruan tinggi yang harus dilakukan agar bermanfaat
memajukan kemandirian teknologi dan secara maksimal bagi penghuni
bisnis bangsa Indonesia serta gedung.
peradaban dunia. Untuk mencapai visi Kebutuhan fasilitas yang
tersebut maka salah satu misinya terpelihara dengan baik tentunya dapat
adalah meningkatkan kualitas mempengaruhi aktifitas dalam gedung.
manajemen institusi melalui perbaikan Apabila fasilitas bangunan buruk,
berkelanjutan berdasarkan prinsip tata maka aktifitas penghuni gedung akan
kelola yang baik (good governance). terganggu, begitu juga sebaliknya
Salah satu unsur penting yang harus apabila terpelihara dengan baik maka
aktifitas akan berjalan dengan lancar. Sementara penelitian dari
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Purwitasari dan Alfandi (2014)
maka diperlukan suatu program kerja memperoleh hasil penyusunan jadwal
pemeliharaan bangunan demi pemeliharaan baru dan Standard
mencapai umur bangunan yang telah Operational Procedure pemeliharaan
direncanakan. Namun program kerja dan perawatan bangunan Gedung
pemeliharaan akan berjalan kurang Grasia Hotel and Convention yang
sempurna apabila tidak disertai dengan baru sesuai ketentuan yang berlaku.
prosedur pelaksanaan. Berdasarkan latar belakang
SOP pemeliharaan dan penelitian tersebut maka disusun
perawatan komponen dirasa penting sebuah penelitian baru, yang memiliki
untuk disusun agar pelaksanaan tujuan tercapainya pemeliharaan
kegiatan pemeliharaan dan perawatan terencana pada bangunan agar fasilitas
sesuai prosedur, terjadwal dengan baik bangunan dan infrastruktur yang ada
dan mempermudah pekerja dalam dapat terpelihara baik dan berfungsi
melakukan kegiatan pemeliharaan dan secara maksimal. Selain itu juga
perawatan. Sehingga setelah dilakukan bertujuan untuk menyempurnakan
penelitian ini akan didapatkan manajemen pemeliharaan dan
pemodelan Standard Operational perawatan gedung dengan cara
Procedure (SOP) pemeliharaan dan penyusunan pemodelan SOP
perawatan yang dapat digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan.
pedoman pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan dan perawatan di METODE PENELITIAN
Gedung Direktorat Polines. Metode yang digunakan dalam
Pada penelitian terdahulu menyelesaikan skripsi ini adalah :
Wulfram I Ervianto (2007) a. Pengumpulan Data
menjelaskan tentang studi kasus Kegiatan yang dilakukan pada tahapan
pemeliharaan gedung kampus dimana ini berupa survei pengumpulan data
gedung tersebut belum memiliki primer dan sekunder di lapangan
program pemeliharaan yang jelas dan untuk mengidentifikasi kondisi
terstruktur, hanya melakukan kegiatan bangunan gedung dan menganalisis
penanganan apabila terjadi kerusakan guna memperoleh hasil penelitian.
saja. Sedangkan pada penelitian Teknik pengumpulan data
Usman dan Winandi (2009) dilaksanakan dengan cara :
diperolehnya anggaran pemeliharaan 1. Data Sekunder
gedung Teknologi Hasil Pertanian dan a) Jurnal/kajian terkait
Fisika (MIPA) serta terancangnya b) Peraturan peraturan terkait
program kerja pemeliharaan dalam c) Gambar teknis bangunan
kurun waktu 5 tahun dengan alokasi gedung (gambar kerja dan
biaya dan jadwal perbaikan kerusakan gambar as built drawing)
komponen. d) spesifikasi bahan komponen
arsitektur.

72 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 19 No. 2 Desember 2014 71-80


e) Browsing data-data melalui dengan pengujian eksternal yaitu uji
internet. coba sistem pemodelan SOP oleh
2. Data Primer bagian kerumahtanggaan Politeknik
a) Observasi mengetahui kegiatan Negeri Semarang berkaitan dengan
– kegiatan pemeliharaan apa fungsi, kemudahan dan efisiensinya.
saja yang harus dilakukan pada Selain itu juga dilakukan proses
komponen yang ditinjau. wawancara dengan pihak – pihak yang
b) Melakukan wawancara dengan terkait.
pihak – pihak yang 1. Pelaksanaan kegiatan pengujian
bersangkutan. Kegiatan pengujian pemodelan
c) Melakukan wawancara dengan SOP dilaksanakan pada :
petugas kebersihan. Hari/Tgl : Sabtu/6 Juni 2014
d) Melakukan dokumentasi objek Waktu : 08.00 – selesai
penelitian. Lokasi : Gedung Direktorat Polines
b. Pengolahan Data dan Analisa Pelaksana : Muntholib & Cipto
Setelah data – data diperoleh, langkah (tenaga cleaning service)
selanjutnya adalah menyusun
pemodelan Standard Operational Pelaksanaan dilakukan pada hari di
Procedure pemeliharaan komponen luar hari kerja yaitu hari Sabtu, 6
arsitektural. Tahapan penyusunannya Juni 2014 karena diharapkan agar
adalah sebagai berikut. tidak mengganggu aktivitas tenaga
1. Merancang kerangka pemodelan cleaning service dalam
SOP melaksanakan tugasnya serta agar
2. Menyusun prosedur operasional pelaksanaan pengujian pemodelan
kegiatan pemeliharaan dan SOP berjalan secara maksimal.
perawatan 2. Lokasi pengujian
3. Membuat jadwal kegiatan Pengujian dilakukan dengan sampling
pemeliharaan rutin dan periodik atau sebagian pada komponen yang
4. Membuat checklist form diuji. Gambar 1 di bawah adalah denah
5. Membuat flow chart tindakan lokasi pengujian pada Gedung
pemeliharaan dan perbaikan Direktorat Politeknik Negeri
c. Pengujian SOP Semarang. Pengujian dilakukan secara
Pengujian pemodelan SOP sampling yaitu pada lantai satu Gedung
pemeliharaan dan perawatan Direktorat dengan titik sampling
komponen arsitektural, dilakukan berjumlah 10 titik sampling.

Pemodelan Manajemen Pemeliharaan Komponen …. (Mohammad Abdul J., dkk) 73


Keterangan :
1. R.UPKS 17. R. Rapat 2
2. R. Input Data 18. Dapur
3. R. PAK 19. Mushola
4. R. Kajur Mesin 20. R. Gudang dan Alat
5. R. Arsip 21. R. Gudang
6. R. Humas 22. R. Penggandaan
7. R. Panel 23. R. Ka.BAUK
8. R. PABX 24. R. Adm. Umum
9. R. Gudang Inventaris 1 25. R. Keuangan
10. R. Gudang Inventaris 2 26. R. BAAK
11. Toilet 1 27. R. Ka. BAAK
12. R. Ka. PPMP 28. R. Poliklinik
13. R. Sek. PPMP 29. Toilet 2
14. R. Rapat 1 30. Toilet 3
15. R. Kepegawaian 1 31. Hall Utama
16. R. Kepegawaian 2 32. Hall BAAK
33. Lap. Badminton

Gambar 1. Denah Lokasi Pengujian

Tabel 1. Keterangan lokasi pengujian


No. Komponen Lokasi Kegiatan Pengujian
1 Dinding Bagian timur Gedung Pembersihan dengan cara
eksterior Direktorat menyikat kotoran yang
melekat
2 Dinding partisi Dinding utara sebelah Pembersihan debu dan kotoran
luar Ruang yang melekat
Kemahasiswaan
3 Dinding kaca Pintu antara R. Pembersihan noda – noda
Kemahasiswaan flek/minyak, debu serta
dengan lapangan kotoran yang membandel
badminton
4 Dinding Toilet depan R. Pembersihan kotoran yang
keramik toilet Kemahasiswaan melekat pada dinding keramik
dengan bahan sesuai SOP
5 Dinding kayu Dinding pembatas Pembersihan jamur yang
tangga sebelah timur melekat pada dinding kayu
Hall Utama
6 Dinding batu Dinding sekeliling Pembersihan lumut dan
alam lapangan badminton kotoran yang melekat pada
dinding batu alam
7 Lantai keramik Hall Utama Pembersihan lantai sesuai
dengan SOP
8 Lantai karpet R. Mushola Pembersihan debu dengan
vacuum cleaner dan dilakukan
sesuaidengan SOP yang ada
9 Lantai paving Bagian timur R. Rapat Pembersihan dari pasir dan

74 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 19 No. 2 Desember 2014 71-80


II debu, serta gulma
10 Lantai keramik Toilet depan R. Pembersihan dari kotoran yang
toilet Kemahasiswaan mengerak.

d. Tinjauan Pustaka
Pemeliharaan adalah suatu cara atau Gambar 2 Pentingnya Pemeliharaan
teknik yang tepat untuk menjaga Gedung menggambarkan kondisi
kondisi atau komponen bangunan agar bangunan dan infrastrukturnya
selalu dalam keadaan prima sesuai semakin lama semakin menurun
fungsinya. (Mulyadi, Saputra, 2010) mendekati kondisi optimum meskipun
ditopang pemeliharaan memadai.
Kondisi Pemeliharaan bangunan tidak
bangunan dan ditujukan untuk meningkatkan
Kondisi infrastruktur
Optimum kemampuan atau kapasitas alat atau
sistem di atas kemampuan
Pemeliharaan
bangunan maksimumnya, tetapi pemeliharaan
bangunan bersifat mencegah bangunan
dari segala kerusakan. Beberapa
pelaksanaan pemeliharaan komponen
Gambar 2. Gambaran Pentingnya arsitektural dan tata graha bangunan
Pemeliharaan Gedung gedung sesuai Permen PU Nomor
(sumber : Basic Skill Facility 24/PRT/M/2008 yaitu :
Management)

a. Arsitektural b. Tata Graha


 Sarana jalan keluar  Pemeliharaan kebersihan toilet
 Dinding kaca/tempered glass  Pemeliharaan kebersihan lantai
 Dinding keramik/mozaik basement
 Dinding lapis marmer  Pemeliharaan kebersihan lobby
 Pemeliharaan plafon tripleks dan lift
 Pemeliharaan plafon akustik  Pemeliharaan kebersihan partisi
 Pemeliharaan plafon gypsum  Pemeliharaan kebersihan perabot
 Pemeliharaan plafon kayu dan peralatan kantor
 Pemeliharaan plafon metal  Pemeliharaan kebersihan tangga
 Pemeliharaan kunci, grendel, kebakaran
dan engsel  Pemeliharaan kebersihan koridor
 Pemeliharaan sliding door,  Pemeliharaan kebersihan
rolling door, falding door lantai/pelapis lantai
 Pemeliharaan kusen alumunium  Pemeliharaan kebersihan tirai
 Pemeliharaan kusen kayu  Pemeliharaan kebersihan dinding
 Pemeliharaan kusen plastik dan  Pemeliharaan kebersihan
kusen besi perlengkapan alat pemadam
 Pemeliharaan door closer kebakaran

Pemodelan Manajemen Pemeliharaan Komponen …. (Mohammad Abdul J., dkk) 75


Namun pada penelitian ini batasan 9. Lantai keramik : Berkerak, kotor,
masalah fokus pada pemeliharaan bernoda, berkarat,
lantai dan dinding yang meliputi lantai menggelembung, bercak cat dan
dan dinding pada public area, office semen, warna tidak seragam,
area dan toilet area di Gedung pecah ujung, retak, nat kotor.
Direktorat Politeknik Negeri 10. Lantai karpet : Kotor, bercak
Semarang. noda.
11. Lantai paving : Kotor, berlumut,
HASIL DAN PEMBAHASAN berjamur, tumpahan cat, terdapat
a. Identifikasi Komponen gulma.
Arsitektur 12. Lantai batu koral : Kotor, noda
Komponen arsitektural yang akan oli.
ditinjau pada Gedung Direktorat
Polines adalah komponen dinding dan Data-data eksisting di atas
lantai. Setelah dilakukan observasi menunjukkan bahwa komponen
pada semua item komponen arsitektur di Gedung Direktorat baik
didapatkan data kondisi eksisting item lantai maupun dinding masih terjadi
komponen arsitektural Gedung kerusakan atau permasalahan.
Direktorat Polines yaitu sebagai Berdasarkan permasalahan yang terjadi
berikut. maka dibuat suatu acuan pelaksanaan
1. Dinding cat interior : Bernoda, pemeliharaan dan perawatan
kotor, mengelupas, rembes, cat komponen terkait berbentuk SOP agar
memudar. permasalahan tersebut dapat
2. Dinding cat eksterior : Kotor, diselesaikan.
retak, noda cat luber, noda sulit
hilang. b. Analisis Manajemen
3. Dinding partisi : Bernoda, kotor, Pemeliharaan dan Perawatan
kusam, mengelupas. Gedung
4. Dinding kaca : Kotor, retak, noda Selain meninjau keadaan eksisting,
sulit hilang. juga dilakukan analisis komparasi
5. Dinding keramik : Berkerak, antara kegiatan pemeliharaan yang
pecah, kotor, kusam, nat kotor. dilakukan di Gedung Direktorat
6. Dinding wallpaper : Wallpaper dengan peraturan yang berlaku di
kurang melekat. Indonesia yaitu Permen PU Nomor
7. Dinding kayu : Berdebu, bernoda. 24/PRT/M/2008, maka dibuat tabel
8. Dinding batu alam : Kotor, perbandingan frekuensi kegiatan
berlumut, noda tanah, jalan rayap. pemeliharaan gedung.

76 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 19 No. 2 Desember 2014 71-80


32,3%
sesuai
53%
kurang sesuai
14,7% tidak sesuai

Gambar 3. Prosentase Kesesuaian Item Kegiatan Pemeliharaan Exixting dengan


Permen PU Nomor 24/PRT/2008

Gambar 3 menjelaskan bahwa item (harian, mingguan dan bulanan) dan


pekerjaan yang sesuai sebesar 32,3%, pemeliharaan periodik, yaitu dalam
item pekerjaan yang kurang sesuai jangka waktu tahunan. Namun
sebesar 14,7% dan item pekerjaan frekuensi kegiatan pemeliharaan yang
yang tidak sesuai sebesar 53%. Hal ini telah dilakukan pada Gedung
menunjukkan bahwa frekuensi Direktorat ini belum sepenuhnya
pemeliharaan komponen dinding dan sesuai dengan peraturan yang ada.
lantai di Gedung Direktorat Polines Maka untuk menyempurnakan
belum sempurna karena lebih dari 50% kegiatan pemeliharaan di Gedung
jumlah item pekerjaan frekuensinya Direktorat, dibuatlah suatu time
tidak sesuai dengan Permen PU Nomor schedule kegiatan pemeliharaan
24/PRT/2008. meliputi :
1. Kegiatan pemeliharaan rutin harian
c. Penjadwalan Kegiatan Kegiatan pemeliharaan rutin harian
Pemeliharaan berupa kegiatan pembersihan baik
Kegiatan pemeliharaan yang telah dalam maupun luar gedung.
dilakukan adalah pemeliharaan rutin

Tabel 2. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Harian Komponen Dinding dan Lantai


Gedung Direktorat Polines
No. Item Komponen Pekerjaan Area Frekuensi
1 Dinding kaca Pembersihan kaca Semua 2x
2 Dinding keramik Menyikat dinding keramik Toilet 2x
3 Dinding keramik Menyikat dinding kaca Dapur 1x
4 Lantai keramik Menyapu dan mengepel Office area 2x
5 Lantai keramik Menyapu dan mengepel Hall dan 2x
tangga
6 Lantai karpet Membersihkan dengan Office area 2x
Vacum Cleaner
7 Lanatai karpet Membersihkan dengan Publice 1x
Vacum Cleaner area
8 Lantai paving Menyapu dan mencabut Eksterior 1x

Pemodelan Manajemen Pemeliharaan Komponen …. (Mohammad Abdul J., dkk) 77


block gulma dan lap
badminton
9 Lantai kamar Mengepel Toilet 1x
mandi
10 Lantai kamar Membersihkan floor drain Toilet 1x
mandi
11 Lantai kamar Membersihkan karpet Toilet 1x
mandi dengan vacum
12 Lantai batu koral Menyapu Toilet 1x

2. Kegiatan pemeliharaan rutin mingguan dan bulanan

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Pemeliharaan Rutin Mingguan dan Bulanan Komponen


Dinding dan Lantai Gedung Direktorat Polines
No. Item Komponen Pekerjaan Frekuensi
1 Dinding cat interior Pembersihan dinding mingguan
2 Dinding cat eksterior Pembersihan dinding mingguan
3 Dinding partisi
Dinding lapis cat Pembersihan dinding mingguan
Dinding lapis hpl Pembersihan dinding mingguan
4 Dinding keramik Pembersihan desinfektan 2 bulanan
5 Dinding wallpaper Pembersihan dinding mingguan
6 Dinding kayu Pembersihan dinding mingguan
7 Dinding batu alam
Dinding batu kali Menyikat batu 6 bulan
Dinding batu andesit Menyikat batu 6 bulan
8 Lantai keramik Memeriksa keadaan keramik Bulanan
Mengepel pijakan tangga dan mingguan
pegangan
9 Lantai karpet Pencucian karpet 3 bulan
10 Lantai kamar mandi Menyikat keramik lantai kamar mingguan
mandi dan nat - nat
Mencuci keset bulanan
11 Lantai batu koral Menyikat 6 bulan

3. Kegiatan pemeliharaan periodik dengan kegiatan pemeliharaan rutin.


Kegiatan pemeliharaan periodik ini Kegiatan ini meliputi pengecatan
membutuhkan lebih banyak tenaga, permukaan bangunan agar tampilan
waktu serta biaya dibandingkan luar bangunan tetap optimal.

78 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 19 No. 2 Desember 2014 71-80


Tabel 4. Kegiatan Pemeliharaan Periodik Komponen Dinding dan Lantai Gedung
Direktorat Polines

No Item Komponen Pekerjaan Area Frekuensi


1 Dinding cat interior Pengecatan ulang eksterior 2-3 tahunan
2 Dinding cat eksterior Pengecatan ulang interior 2-3 tahunan
lap. Badminton
3 Dinding batu kali Pelapisan (coating) tahunan
& eksterior
4 Dinding batu andesit Pelapisan (coating) eksterior tahunan

d. Pengujian maksimal. Serta evaluasi pengujian


Kegiatan – kegiatan pembersihan yang pemodelan SOP yaitu :
diuji adalah : a) Penggunaan SOP dianggap lebih
1. Pembersihan dinding eksterior mempermudah dalam
2. Pembersihan noda pada dinding pengontrolan, pengawasan dan
partisi lapis HPL pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
3. Pembersihan dinding kaca yang dan perawatan Gedung Direktorat.
kotor dan bernoda b) Diketahuinya frekuensi kegiatan
4. Pembersihan nat dinding keramik pemeliharaan sesuai dengan
dinding yang kotor peraturan yang ada sehingga unsur
5. Pembersihan dinding kayu yang kebersihan, estetika dan
kusam dan berjamur kenyamanan tetap terjaga.
6. Pembersihan dinding batu kali c) Dengan adanya SOP, pada item
yang berlumut dan berjamur komponen tertentu yaitu dinding
7. Pembersihan lantai keramik yang cat eksterior dan dinding batu alam
bernoda yang pemeliharaannya sangat
8. Pembersihan lantai karpet jarang dilakukan menjadi lebih
9. Pembersihan lantai paving block terpelihara.
dari kotoran dan gulma
10. Pembersihan nat lantai keramik KESIMPULAN
yang kotor kesimpulan yang diperoleh dari hasil
dan pembahasan di atas adalah bahwa
Setelah pengujian dilakukan sebagai bangunan gedung Direktorat Polines
data pendukung dilakukan wawancara belum memiliki Standard Operational
dengan tenaga cleaning service. Procedure (SOP) untuk kegiatan
Berdasarkan hasil wawancara tersebut pemeliharaan dan perawatan bangunan
dapat disimpulkan bahwa manajemen gedung. Secara keseluruhan frekuensi
yang ada di Gedung Direktorat Polines kegiatan pemeliharaan komponen
sudah berjalan dengan baik, namun arsitektural pada Gedung Direktorat
karena keterbatasan tenaga cleaning Polines masih belum sesuai dengan
service membuat pemeliharaan yang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dilakukan tidak bisa dilakukan secara Nomor 24/PRT/2008 tentang

Pemodelan Manajemen Pemeliharaan Komponen …. (Mohammad Abdul J., dkk) 79


Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Gedung (Studi Kasus Gedung
Bangunan Gedung. Dicapainya Kampus”, Jurnal Teknik Sipil,
pemeliharaan bangunan yang terencana Volume 7, Nomor 3
sehingga fasilitas dan infrastruktur Mulyandari, H., dan Saputra, R.D.,
yang ada dapat terplihara dengan baik 2010, “Pemeliharaan
dan berfungsi secara maksimal. Bangunan - Basic Skill Facility
Tersusunnya pemodelan SOP Management”, Yogyakarta :
pemeliharaan dan perawatan Penerbit ANDI
komponen bangunan sehingga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
manajemen pemeliharaan dan Nomor 24 Tanggal 30
perawatan komponen arsitektural di Desember 2008 tentang
Gedung Direktorat menjadi sempurna. Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan Gedung
UCAPAN TERIMA KASIH Purwitasari, D., dan Alfandi, G., 2014,
Tulisan ini merupakan sebagian dari “Implementasi Teknik
laporan Tugas Akhir penulis di Jurusan Pemeliharaan Bangunan
Teknik Sipil Politeknik Negeri Gedung Grasia Hotel and
Semarang. Penulis mengucapkan Convention Komponen
terima kasih kepada semua pihak yang Arsitektural dan Struktural”
telah membantu penyelesaian Usman, K., dan Winandi, R., 2009,
penyusunan tulisan ini sehingga “Kajian Manajemen
kendala - kendala yang dihadapi dapat Pemeliharaan Gedung
diatasi. (Building Maintenance) di
Universitas Lampung”, Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Sipil dan Perencanaan, Volume
Ervianto, Wulfram I., 2007, “Studi 13, Lampung
Pemeliharaan Bangunan

80 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 19 No. 2 Desember 2014 71-80

Anda mungkin juga menyukai