Anda di halaman 1dari 64

Teknik Forensik

dan
RUL (Remaining Useful Life)

November 2023

Sumargo – sumargo@unjani.lecture.ac.id - 08122198097


Pokok Bahasan
• Quality Control, Quality Assurance
• Asesmen Struktur
• Pengujian Merusak – Destructive Test (DT)
• Pengujian Tak Merusak – Non Destructive Test (NDT)
• Analisis Struktur
• Repair, Restoration, Retrofit
Perkembangan Penerapan Konsep Mutu
• Inspection
• Quality Control (QC)
• Quality Assurance (QA)
• Total Quality Management (TQM)
Inspection
• SISTEM MANAJEMEN MUTU:
Didalamnya mencakup keempat Konsep Mutu di atas
QC
QA
TQM
Quality Plan
• Merupakan proses mengidentifikasi standar kualitas yang relevan, yang
sesuai dengan kebutuhan Owner dan memenuhi standar peraturan yang
berlaku untuk setiap bagian pekerjaan, penetapan standar spesifikasi yang
diberlakukan dalam proyek dan perencanaan strategi pencapaian standar
yang direncanakan.
• Quality Plan bertujuan mengidentifikasi dan menentapkan standar mutu
yang relevan bagi proyek dan merumuskan strategi pencapaiannya untuk
memastikan proyek dan pekerjaan yang dihasilkan dapat memenuhi standar
mutu yang dapat diterima.
Quality Assurance (Pengawalan Mutu)
• Merupakan suatu proses menjalankan apa
yang sudah ditetapkan dan direncanakan
dalam Quality Plan, mengawal, mengevaluasi
dan memverifikasi pelaksanana terhadap
rencana yang dibuat, serta identifikasi dan
antisipasi masalah yang mungkin timbul
selama pelaksanaan proyek.
• Orientasi ke proses:
 Proses Pembesian
 Proses Pembetonan
Quality Control (Pengontrolan Mutu)
• Merupakan suatu proses pemeriksaan dan
pengujian terukur, mulai dari material
(spesifikasi), pemasangan (sesuai gambar),
dan hasil kerja (sesuai toleransi spesifikasi
teknis hasil pekerjaan) dan penilaian
berdasarkan standar RKS/Spesifikasi
Teknis dan peraturan yang ditetapkan
harus dipatuhi oleh proyek.
• Orientasi ke produk
• Material beton
• Material baja
STRUKTUR

KEGAGALAN
AHLI
JALAN RAYA INFRASTRUKTUR GEOTEKNIK
TEKNIK
FORENSIK

SUMBER
DAYA AIR
MAGISTER TEKNIK SIPIL
 FOKUS: TEKNIK FORENSIK
PROSES TEKNIK FORENSIK

REPAIR
INDIKASI INSPEKSI VISUAL PENGUJIAN ANALISIS RETORATION
RETROFIT
a Rebar Scan

b ACI 201.1R-08
UPV/Pundit Gunakan hasil
Guide for Canin uji lapangan Uji Laik Fungsi
c Conducting dan lab untuk
Crack Width
A Visual melakukan
d Crack Depth analisis
Inspection of
e Concrete in UTG perkuatan
Service Hammer Schmidt struktur
f
Accelerometer Laporan Struktur
g Underwater
Uji Tekan Beton
Inspection Gambar Rencana
Criteria SST
Naval Facilities PIT RKS
Engineering
Service Center, Dye Penetrant BoQ & RAB
California MPI
Latar Belakang Asesmen Struktur
a. Usia bangunan yang sudah mendekati umur rencana.
b. Ada penambahan beban dikemudian hari yang tidak direncanakan sejak
awal.
c. Ada kriteria bangunan yang tidak dipenuhi.
d. Laik Fungsi Bangunan.
e. Ada indikasi kerusakan akibat pemakaian, kecelakaan, vandalisme, dll.
f. Ada perkembangan atau perubahan peraturan yang mensyaratkan lebih
berat dari pada peraturan sebelumnya.
g. Penyelidikan penyebab keruntuhan bangunan  Teknik Forensik
Facility Condition Assessment (FCA)
Deficiency Priorities
Deficiencies that have a direct impact on the health and safety of the building occupants or violates
Priority 1 enforceable building, mechanical or electrical codes.
Human
Deficiencies that impact the building integrity and if not corrected will cause further damage and in turn
Priority 2 affect the health and safety of the building occupants.

Priority 3 Deficiency correction that must be performed to maintain or restore the building systems integrity,
reliability and performance. Building

Priority 4 Deficiency corrections performed to improve the building systems integrity, reliability and performance.

Deficiency corrections required to conform to codes that are currently in effect but not required when
Priority 5
the building was built.
Latar Belakang Asesmen Struktur
a. Usia bangunan yang sudah mendekati umur rencana.

Struktur Outfall Struktur Boiler


Latar Belakang Asesmen Struktur
b. Ada penambahan beban
dikemudian hari yang tidak
direncanakan sejak awal.
Atap tidak direncanakan untuk
mendapatkan beban berat tetapi
disewakan untuk menyimpanan alat
komunikasi perusahaan seluler
phone.
Latar Belakang Asesmen Struktur
c. Ada kriteria bangunan yang tidak dipenuhi.
Latar Belakang Asesmen Struktur
d. Laik Fungsi Bangunan.

Jembatan Bangkinang, Riau.


Latar Belakang Asesmen Struktur
e. Ada indikasi kerusakan akibat pemakaian, kecelakaan, vandalisme, dll.
LATAR BELAKANG
Latar Belakang Asesmen Struktur
f. Ada perkembangan atau perubahan peraturan yang mensyaratkan lebih
berat dari pada peraturan sebelumnya.
Latar Belakang Asesmen Struktur
g. Penyelidikan penyebab keruntuhan bangunan  Teknik Forensik
Outline Metode Inspeksi Visual dan NDT
Guide for Conducting a Visual Inspection of Concrete in Service ACI 201.1R-08
CHAPTER 1—INTRODUCTION (1)

1.1—Scope
This is a guide for a visual inspection of concrete in service. A visual inspection
is an examination of concrete to identify and define many of the various
conditions concrete may exhibit during its service life. The visual inspection is
typically limited to the surfaces of the concrete structure that are visually
accessible.
The visual inspection provides important historical information on
performance and durability. The inspection results also aid in early
detection of distress and deterioration, enabling repair or rehabilitation before
replacement is necessary.
CHAPTER 1—INTRODUCTION (2)
The visual inspection provides important historical information on
performance and durability. The inspection results also aid in early
detection of distress and deterioration, enabling repair or rehabilitation before
replacement is necessary.
The checklist includes items that might have a bearing on the durability and
performance of the concrete. Individuals making the survey should not limit
their investigation to the items listed, but should review any other contributing
factors. Following the guide does not eliminate the need for intelligent
observations and the use of sound judgment.
Lesson Learned
Tabel Interpretasi ACI 201.1R-08
Formulir Inspeksi Visual
Jenis Elemen Foto Kondisi Lingkungan dan
No. Lokasi Kondisi Prediksi Penyebab Kerusakan Prakiraan Solusi
Struktur Kondisi Pembebanan
1. a. Pondasi Mengacu Lampiran a. Kenampakan alinyemen struktur:
b. Pedestal ke gambar rencana a.1. Settlement
c. Kolom a.2. Deflection
d. Pelat a.3. Expansion
a.4. Contraction

2. a. Pondasi Mengacu Lampiran b. Kondisi Permukaan Beton


b. Pedestal ke gambar rencana b.1. Retak: tipe, pola, lebar.
b.2 Spalling, popouts, scalling,
c. Kolom delamination, disintegration: Tipe,
luasan, pola, kedalaman.
d. Pelat b.3. Pelapukan: Luasan

3. a. Pondasi Mengacu Lampiran c. Tulangan Terekspose/ terkorosi


b. Pedestal ke gambar rencana c.1. Kuantitas
c. Kolom c.2. Tingkat korosi
d. Pelat
Repair, Restoration/Rehabilitation and Retrofitting
• Repair: To bring the position of the structure to its previous condition so it gives
performance same as previously. It does not cover the strength aspect of the
structures.
Perbaikan batu bronjong dengan material yang sama seperti semula.
Penambalan beton gompa dengan beton bermutu sama.
Penggantian tulangan korosi dengan tulangan dengan diameter dan mutu yang sama.
• Rehabilitation: Returning a building or a structure to a useful state by means of
repair, modification, or alteration. It is related to the strength aspect of structures.
To bring back the position and condition of the structure by considering the
strength aspect.
To fill the wide cracks using some suitable material
Injecting epoxy like material in to cracks in wall, columns, beams, etc.
Removal of damages portion of masonry and reconstructing it using rich mortar mix.
Addition of reinforcing mesh on both sides of the wall.
Repair, Restoration and Retrofitting
• Retrofitting:
Earthquake creates great devastation in terms of life, money and failure of
structures.
Earthquake Mitigation is an important field of study from a long time now.
Seismic Retrofitting is a collection mitigation techniques for Earthquake Engineering.
It is of utmost importance for historic monuments, area prone to severe earthquakes
and tall or expensive structures.
It is the modification of existing structures to make them more resistant to seismic
activity, ground motion, or soil failure due to earthquakes.
The retrofit techniques are also applicable for other natural hazards such as tropical
cyclone, tornados, and severe winds from thunderstorms.
PERALATAN PENGUJIAN
Hammer Schmidt Test
Hammer https://youtu.be/vGLlYb_wx5Q
• Standar Acuan: SNI 03-4430-1997 Metode Pengujian Elemen Struktur beton
dengan palu beton tipe N dan NR dan ASTM C 805-2.
• Contoh hasil: Uji tekan vs Hammer Schmidt
PUNDIT (Portable Unit Non Destructive Indicator Tester)
UPV (Ultrasonic Pulse Velocity) https://youtu.be/3DCOqYXJOLA
• Standar Acuan: ASTM C. 597-83 dan BS 1881 : Part 203:1986
• Tujuan Pengujian: mengukur kualitas beton.
LVDT (Linear Variable Differential Transformer)
atau Potensiometer https://youtu.be/Nrg8BVPhKo0
Sensor LVDT, yaitu sensor perpindahan yang akan mengubah posisi atau
perpindahan linear dari referensi mekanik menjadi sinyal listrik yang sebanding
dengan fase dan amplitude.

Keunggulan Menggunakan Sensor LVDT


• Tidak menimbulkan gesekan
• Berkemampuan dinamis dan memiliki respon yang cepat
• Hasil sensor dapat lebih aman. Data dapat tersimpan.
Strain Gauge
https://youtu.be/Nrg8BVPhKo0
PIT (Pile Integrity Test)
https://youtu.be/meAClNyT4XI
CANIN (Corrosion Analyzing Instrument)
https://youtu.be/3xjOZ158Iec
• Standar Acuan: ASTM C 876-91
• Tujuan Pengujian: Metoda pengujian ini untuk menentukan
indikasi bahwa tulangan pada beton telah terkorosi dengan
metoda Potensial Setengah Cell (Half Cell Potential)
• Tambahan Material: Cupri Sulphat Cu/CuSO4
Rebar Scan (Profometer)
https://youtu.be/MRveeNnLk4c
• Standar Acuan: ASTM E3013 / E3013M – 17.
• Tujuan Pengujian: mengukur tebal selimut beton, konfigurasi dan diameter
tulangan.
Crack Depth Detector
• Tujuan Pengujian: menentukan kedalaman
retak.
Dengan diketahuinya kedalaman maka akan
dapat ditentukan volume pekerjaan.
Qualitas pekerjaan dapat diukur sebelum
dan setelah perbaikan (repair) dilakukan.
Crack Width Detector
https://youtu.be/0Yzc95_2I-4
• Tujuan Pengujian: menentukan lebar retak.
• Metoda Pengujian: Letakan probe diantara retak dan akan dibaca dan disimpan dalam
tablet.
UTG (Ultrasonic Thickness Gauge)
https://youtu.be/SST34mcyKq8
• Standar Acuan: ASTM 15A
• Tujuan Pengujian: mengukur ketebalan.
• Metoda Pengujian: lakukan kaliberasi dengan menggunakan kepingan baja
yang ada pada alat. Berikan grease pada titik uji dan probe.
STEEL HARDNESS TEST
https://youtu.be/Q-ekIz6PJZs
• Standar Acuan: menentukan kuat tarik baja
struktur yang sudah terpasang tanpa merusaknya
dengan Brinell test dan Leeb test.
• Tujuan Pengujian: menentukan kuat tarik baja.
• Metoda Pengujian: menguji kekerasan baja dan
mengkonversikan menjadi kuat tarik baja.
Uji Kadar Karbon (Karbonasi)
• Tujuan Pengujian: menentukan kadar karbon dalam beton.
• Material utama: Larutan Phenolphthalein (C20H14O)
Uji Kadar Klorida
• Standar Acuan: ASTM C1202-97, Test Method for Electrical Indication of
Concrete Ability to Resist Chloride Ion Penetration.
• Tujuan Pengujian: Pengambilan Sampel Uji Klorida/Sulfat.
Core Drill
• Standar Acuan: ACI 214.4R-03 Guide for Obtaining Cores and Interpreting Compressive
Strength Results. SNI 03-2492-2002 Metode Pengambilan dan Pengujian Beton Inti.
• Tujuan: mengambil sampel beton silinder untuk diuji tekan di laboratorium.
• Ragam alat: (a) dengan kaki
(b) tanpa kaki
Accelerometer
• Tujuan: pengujian dimanik untuk mendapatkan frekuensi alami struktur.
Fuller
• Tujuan: mengukur ketebalan retak beton.
• Ragam alat: Alat ini terdiri dari 13 buah lempeng baja tahan karat dengan
notasi ketebalan pada setiap lempeng dan bertuliskan angka ketebalan
lempeng mulai dari 0.05 mm s.d. 1.0 mm.
Uji Tekan Beton
• Standar Acuan: ASTM C39 / C39M – 20 Standard Test Method for
Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens
• Tujuan: menguji kekuatan tekan beton hasil core drill.
REMAINING USEFUL LIFE (RUL)
Condition Rating of Structure

Threshold Limit of Deterioration

Extrapolated graph

Present condition and age

Tme
Initiation time
Remaining service life
Initiation corrosion by Age of Structure
Penetration of chloride ion
Or carbon
tinit tprop
Condition Failure Extent Description (in terms of cl and dccd) Action Required
Rating (CR)
0 Safe cl<0.2 and dccd>0 and age > 10 Excellent condition
1 Good cl<0.2 and dccd>0 and age ≤10 No maintenance required
2 Low risk but satisfactorily cl < 0.2 and dccd ≤ 0 or cl = 0.2 and dccd Corrosion initiated, required
≥0 regular inspection
3 Fair 0.25 > cl > 0.2 and dccd > 0 Required frequent inspection
4 Moderate risk 0.25 > cl > 0.2 and dccd ≤ 0 No immediate maintenance, it
may be delayed
5 Poor 0.3 > cl ≥ 0.25 and dccd > 0 Maintenance is required to
increase the service life
6 High Risk 0.3 > cl ≥ 0.25 and dccd ≤ 0 Maintenance is must for
continuous use, likely to repair
7 Serious 0.4 > cl ≥ 0.3 and dccd > 0 Structure must be closed for
maintenance
8 Critical 0.4 > cl ≥ 0.3 and dccd ≤ 0 Poor condition not likely to be
repaired
9 Failure Cl ≥ 0.4 Replacment of structures
REMAINING USEFUL LIFE (RUL)
Mutu Beton Kecepatan
REMAINING USEFUL LIFE (RUL) Difusi
MPa Kg/cm2 103 m /
tahun
12.3 125 17.2

17.2 175 8.8

22.1 225 6.1

24.5 250 4.9

27.0 275 4.2

31.9 325 3.1


Umur sisa =
36.8 375 2.4
10.26 tahun
41.7 425 1.9

46.6 475 1.6

51.5 525 1.3

56.4 575 1.1


Contoh Hasil Perkuatan Elemen
Struktur
Perkuatan Aksial Pondasi Perkuatan Portal Menahan Gaya Lateral
Perkuatan Kolom Dengan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP)
Perkuatan Kolom Dengan CFRP Perkuatan Kolom Dengan Concrete Jacketing
Perkuatan Kolom Dengan Concrete Jacketing

Perkuatan Tiang Dermaga dengan Wet CFRP


Perkuatan Balok Dengan Concrete Jacketing
Perkuatan Kolom Dengan Steel Plate Bonding Perkuatan Kolom Dengan Steel Plate Bonding
dan Concrete Jacketing
Perkuatan Kolom dan Balok Dengan Steel Plate Bonding Perkuatan Balok Dengan CFRP
Perkuatan Lantai Basement Wika Tower – November 2022

Perkuatan Lantai Terhadap Punching Shear (Geser 2 arah)

Perkuatan CFRP Wrapping

Injeksi Retak
Perkuatan Balok Dengan CFRP Perkuatan Balok Dengan Steel Plate Bonding
Perkuatan Pelat Dengan Concrete Jacketing Perkuatan Pelat dan Balok Dengan CFRP
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai