Outline
1 Pendahuluan
2 Spesifikasi Mutu Material Beton Bertulang
5 Penutup
1
12/4/2023
Pendahuluan
2
12/4/2023
Yang dikontrol mencakup personil, peralatan, bahan, metoda kerja dan pelaksanaan
3
12/4/2023
Karakteristik Parameter
Akurasi atau ketepatan Deviasi Standar
Kesesuaian Toleransi
Kelengkapan dan kecukupan Jumlah, Kesesuaian thd rencana
Reliabilitas Kerawanan untuk terjadi kegagalan
Besaran yang dinilai: Geometri, Tampak (retak dll), Konfigurasi, Jenis, Jumlah, Mutu
dll. Tools yang dapat digunakan:
- Checklist
- Visual
- Pengukuran
- Pengujian (sesuai standar)
lmeasure
Deviasi
Ukuran aktual Aktual
Toleransi T
4
12/4/2023
Spesifikasi Pelaksanaan
5
12/4/2023
6
12/4/2023
s
Tegangan (MPa) Kuat tarik aktual
> 0,25 sy
su
Runtuh
sy
7
12/4/2023
8
12/4/2023
Observasi Visual
• Beton merupakan material yang dapat memberikan bentuk “early
warning” bila ada masalah.
• Bentuk early warning tersebut dapat berupa:
- Keretakan di permukaan
- Honey comb (keropos)
- Deformasi yang berlebihan
- Delaminasi
- Rongga-rongga di permukaan dan lain lain
• Bentuk-bentuk early warning tersebut dapat teridentifikasi melalui
observasi visual dan jangan diabaikan dapat dikembangkan
diagnosa nya
• Penyebab permasalahan dapat berasal dari desain, material atau
pelaksanaan
9
12/4/2023
Konsekuensi:
- Keamanan struktur bangunan berkurang
- Durabilitas struktur bangunan berkurang
- Dalam kondisi drop yang ekstrim, elemen tekan dapat
memperlihatkan keretakan sejajar sumbu elemen
10
12/4/2023
Kemungkinan Penyebab:
- Pemahaman yang kurang terkait kuat tekan
spesifikasi dan kuat tekan terpasang
- Tidak memadainya perawatan yang dilakukan di
lapangan (efektifitas perawatan tidak pernah diukur)
- Beton mengalami segregasi (terdapat variasi kuat
tekan terpasang di tingkat2 bangunan yang berbeda)
- Pemadatan beton yang kurang memadai (kelecakan
yang kurang)
- Kelebihan atau penambahan air (misal karena beton
sulit dipompa dll.)
- Pengujian kuat tekan terpasang yang kurang tepat
Kemungkinan Penyebab:
- Pemahaman yang kurang terkait kuat tekan
spesifikasi dan kuat tekan terpasang
- Tidak memadainya perawatan yang dilakukan di
lapangan (efektifitas perawatan tidak pernah diukur)
- Beton mengalami segregasi (terdapat variasi kuat
tekan terpasang di tingkat2 bangunan yang berbeda)
- Pemadatan beton yang kurang memadai (kelecakan
yang kurang)
- Penambahan air karena beton sulit dipompa dll.
- Pengujian kuat tekan terpasang yang kurang tepat
11
12/4/2023
12
12/4/2023
Kemungkinan Penyebab:
- Pemahaman yang kurang terkait kuat tekan
spesifikasi dan kuat tekan terpasang
- Tidak memadainya perawatan yang dilakukan di
lapangan (efektifitas perawatan tidak pernah diukur)
- Beton mengalami segregasi (terdapat variasi kuat
tekan terpasang di tingkat2 bangunan yang berbeda)
- Pemadatan beton yang kurang memadai (kelecakan
yang kurang)
- Penambahan air karena beton sulit dipompa dll.
- Pengujian kuat tekan terpasang yang kurang tepat
menerus
Dikeluarkan setelah 7
hari
100% Dikeluarkan setelah 3
hari
Dirawat di udara
terbuka secara menerus
13
12/4/2023
14
12/4/2023
Kemungkinan Penyebab:
- Pemahaman yang kurang terkait kuat tekan
spesifikasi dan kuat tekan terpasang
- Tidak memadainya perawatan yang dilakukan di
lapangan (efektifitas perawatan tidak pernah diukur)
- Beton mengalami segregasi (terdapat variasi kuat
tekan terpasang di tingkat2 bangunan yang berbeda)
- Pemadatan beton yang kurang memadai (kelecakan
yang kurang)
- Penambahan air karena beton sulit dipompa dll.
- Pengujian kuat tekan terpasang yang kurang tepat
Dampak segregasi:
• Variasi nilai kuat tekan beton aktual
cendrung lebar
• Variasi sifat fisik, seperti berat jenis
aktual, cendrung lebar
Banyak contoh pengaruh segregasi pada
pengecoran bangunan tinggi.
15
12/4/2023
Kemungkinan Penyebab:
- Pemahaman yang kurang terkait kuat tekan
spesifikasi dan kuat tekan terpasang
- Tidak memadainya perawatan yang dilakukan di
lapangan (efektifitas perawatan tidak pernah diukur)
- Beton mengalami segregasi (terdapat variasi kuat
tekan terpasang di tingkat2 bangunan yang berbeda)
- Pemadatan beton yang kurang memadai (kelecakan
yang kurang)
- Penambahan air karena beton sulit dipompa dll.
- Pengujian kuat tekan terpasang yang kurang tepat
16
12/4/2023
Kemungkinan Penyebab:
- Pemahaman yang kurang terkait kuat tekan
spesifikasi dan kuat tekan terpasang
- Tidak memadainya perawatan yang dilakukan di
lapangan (efektifitas perawatan tidak pernah diukur)
- Beton mengalami segregasi (terdapat variasi kuat
tekan terpasang di tingkat2 bangunan yang berbeda)
- Pemadatan beton yang kurang memadai (kelecakan
yang kurang)
- Penambahan air karena beton sulit dipompa dll.
- Pengujian kuat tekan terpasang yang kurang tepat
17
12/4/2023
18
12/4/2023
Konsekuensi:
- Dapat mempengaruhi kenyamanan (getaran, defleksi
dll) , integritas dan durabilitas struktur
- Bila penyebabnya adalah kondisi penulangan yang
tidak sesuai struktur harus diperkuat
19
12/4/2023
Kemungkinan penyebab:
- Aspek desain:
• tidak dilakukan pengecekan lebar retak
• desain penulangan yang tidak memadai
- Aspek pelaksanaan:
• posisi penulangan atas pelat yang turun
(tumpuan atau ikatan yang tidak memadai)
- Aspek operasional:
• beban berlebih
Konsekuensi:
- Honey comb atau keropos dapat mempengaruhi
integritas, kekuatan dan durabilitas struktur
- Dalam kondisi keropos yang menyeluruh, struktur
beton terkait tidak dapat diperbaiki harus dibongkar
20
12/4/2023
21
12/4/2023
22
12/4/2023
23
12/4/2023
24
12/4/2023
25
12/4/2023
Konsekuensi:
- Integritas struktur terganggu
- Transfer gaya menjadi terganggu (ada pelemahan)
- Durabilitas struktur bangunan dapat dipengaruhi
Kemungkinan penyebab:
- Kurang perencanaan sehingga terbentuk cold joint
(parameter seperti setting time jarang diukur)
- Tidak paham dengan perlakuan yang seharusnya
dilakukan pada sambungan konstruksi
- Saat pengecoran dilanjutkan dengan pompa, mortar
pemancing/pelumas belum semuanya terbuang.
- Campuran beton yang digunakan kurang konsisten
(terjadi bleeding yang berlebihan)
26
12/4/2023
Kemungkinan penyebab:
- Kurang perencanaan sehingga terbentuk cold joint
(parameter seperti setting time jarang diukur)
- Tidak paham dengan perlakuan yang seharusnya
dilakukan pada sambungan konstruksi
- Saat pengecoran dilanjutkan dengan pompa, mortar
pemancing/pelumas belum semuanya terbuang.
- Campuran beton yang digunakan kurang konsisten
(terjadi bleeding yang berlebihan)
Construction Joints
27
12/4/2023
Cold Joints
(27,6 MPa)
(3,5 MPa)
28
12/4/2023
Kemungkinan penyebab:
- Kurang perencanaan sehingga terbentuk cold joint
(parameter seperti setting time jarang diukur)
- Tidak paham dengan perlakuan yang seharusnya
dilakukan pada sambungan konstruksi
- Saat pengecoran dilanjutkan dengan pompa, mortar
pemancing/pelumas belum semuanya terbuang.
- Campuran beton yang digunakan kurang konsisten
(terjadi bleeding yang berlebihan)
29
12/4/2023
Laitance
Kemungkinan penyebab:
- Kurang perencanaan sehingga terbentuk cold joint
(parameter seperti setting time jarang diukur)
- Tidak paham dengan perlakuan yang seharusnya
dilakukan pada sambungan konstruksi
- Saat pengecoran dilanjutkan dengan pompa, mortar
pemancing/pelumas belum semuanya terbuang.
- Campuran beton yang digunakan kurang konsisten
(terjadi bleeding yang berlebihan)
30
12/4/2023
Konsekuensi:
- Integritas struktur terganggu
- Appearance struktur beton menjadi kurang elok
- Durabilitas struktur bangunan dapat dipengaruhi
31
12/4/2023
Kemungkinan penyebab:
- Campuran beton yang kurang kohesif
- Kandungan air yang berlebih pada campuran beton
(bisa diakibatkan penggunaan agregat basah yang
tidak dikoreksi atau penambahan air di lapangan dll)
- Kurang perawatan
- Evaporasi yang berlebihan
32
12/4/2023
33
12/4/2023
Tahapan Penanganan
34
12/4/2023
Repair Strategy
• Aspek durabilitas
• Aspek kompatibilitas
• Aspek ketahanan api Proteksi atau
tanpa proteksi terhadap kebakaran
35
12/4/2023
Repair Materials
36
12/4/2023
37
12/4/2023
38
12/4/2023
39
12/4/2023
40
12/4/2023
41
12/4/2023
Penutup
Penutup
42
12/4/2023
Terima Kasih
85
43